Anda di halaman 1dari 14

Pengertian Giardia Lamblia

Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia.
Protozoa ini ditemukan pertama kali oleh Leuwenhoek tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain
dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang saluran
pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-
berang, rusa dan domba.

Penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia dinamakan giardiasis. Penyakit ini terdapat di negara
berkembang yang beriklim panas. Giardiasis lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding dewasa.
Hampir 100% anak mengalami infeksi giardia lamblia saat 2 tahun pertama kehidupannya. Infeksi oleh
parasit ini kemungkinan terjadi dalam interval yang sering sehingga sebagian orang melihat Giardia
lamblia sebagai flora normal pada individu yang tinggal di negara berkembang.

Morfologi

Dalam morfologi atau bentuk dari protozoa parasit Giardia Lamblia ini mempunyai 2 stadium yaitu:

1. Stadium trofozoit

Ukuran 12-15 mikron, berbentuk simetris bilateral seperti buah jambu monyet yang bagian anteriornya
membulat dan bagian posteriornya meruncing. Permukaan dorsal cembung (konveks) yang pipih di
sebelah ventral dan terdapat batil isap berbentuk seperti cakram yang cekung dan menempati setengah
bagian anterior badan parasit. Ia mempunyai sepasang inti yang letaknya di bagian anterior, bentuknya
oval dengan kariosom di tengah atau butir-butir kromatin tersebar di plasma inti. Trofozoit ini
mempunyai 4 pasang flagel yang berasal dari 4 pasang blefaroplas. Terdapat 2 pasang yang lengkung
dianggap sebagai benda parabasal, letaknya melintang di posterior dari batil isap.

Gambar tropozoit Giardia Lamblia

2. Stadium kista

Berbentuk oval berukuran 8-12 mikron, mempunyai dinding yang tipis dan kuat. Sitoplasmanya berbutir
halus dan letaknya jelas terpisah dari dinding kista. Kista yang baru terbentuk mempunyai 2 inti; yang
matang mempunyai 4 inti, letaknya pada satu kutub. Kista berukuran lebih kecil daripada trofozoit yaitu
panjang 8-18 μm dan lebar 7-10 μm. Letak kariosom lebih eksentrik bila dibandingkan dengan trofozoit.
Pada kista yang telah matur terdapat 4 buah median bodies, 4 buah nuclei, dan dapat pula ditemukan
longitudinal fibers.

Gambar Kista Giardia lamblia

Habitat
Giardia lamblia ditemukan di tanah, air, atau makanan yang telah terkontaminasi tinja dari manusia yang
terinfeksi atau protozoa G.lamblia bisa berasal dari air yang terkontaminasi yang meliputi air yang tidak
direbus, disaring, atau didesinfeksi dengan bahan kimia.

Jika protozoa ini dalam usus manusia,protozoa tersebut dapat hidup di rongga usus kecil, yaitu
duodenum dan bagian proksimal jejenum dan kadang-kadang di saluran dan kandung empedu. Bila kista
matang tertelan oleh hospes, maka akan terjadi ekskistasi di duodenum, kemudian sitoplasma
membelah dan flagel tumbuh dari aksonema sehingga terbentuk 2 trofozoit. Dengan pergerakan flagel
yang cepat trofozoit yang berada di antara villi usus bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Bila
berada pada villi, trofozoit dengan batill isap akan melekatkan diri pada epitel usus. Trofozoit kemudian
berkembangbiak dengan cara belah pasang longitudinal. Bila jumlahnya banyak sekali maka trofozoit
yang melekat pada mukosa dapat menutupi permukaan mukosa usus halus (Wolfe, 1992; Farthing,
1999; Hawrelak, 2003). Trofozoit yang tidak melekat pada mukosa usus, akan mengikuti pergerakan
peristaltik menuju ke usus bagian distal yaitu usus besar. Enkistasi terjadi dalam perjalanan ke kolon, bila
tinja mulai menjadi padat, sehingga stadium kista dapat ditemukan dalam tinja yang padat. Cara infeksi
dengan menelan kista matang yang dapat terjadi secara tidak langsung melalui air dan makanan yang
terkontaminasi, atau secara langsung melalui fecal-oral.Giardia lamblia mempunyai bentuk tropozoit
dan kista, dan hidup di duodenum dan di proksimal jejenum. Makan di ambil dari isi usus, meskipun
parasite ini mungkin mendapat makanan dengan mempergunkan batil isapnya dari sel-sel epitel.
Sedangkan cara berkembang biaknya dengan cara pembelahan mitosis selama terbentuk kista.

Siklus Hidup

Siklus hidup Giardia lamblia dimulai dari penularan dimulai dari menelan parasit dalam bentuk kista.
Dinding kista yang tebal akan pecah terkena asam lambung, dan keluarlah bentuk tropozoit. Bentuk
tropozoit segera membelah dua, dan bergerombol dengan parasit lain di daerah usus halus, yang
kemudian mulai menimbulkan gejala gangguan saluran cerna.

Bentuk tropozoit ini mirip buah pear yang dibelah dan mempunyai sepasang cambuk(flagella) untuk
membantu bergerak dan berenang bebas di dalam lumen usus. Bentuk tropozoit ini kontak dengan
cairan empedu, mengubah campuran makanan dan enzim pencernaan, Kemudian mulai menembus
lapisan selaput lendir usus, sambil terus membelah memperbanyak diri sampai bertahun tahun. Bentuk
ada yang mati karena enzim pencernaan dan ada yang berubah menjadi bentuk kista berdinding tebal
dan keras.Yang ikut aliran cairan usus, akan ikut keluar bersamakotoran, mencemari air sungai, air
danau, air selokan, atau mata air di pegunungan. Parasit G. lamblia mencemari air permukaan, bersama-
sama, Virus Hepatitis A, menyebabkan sakit kuning (hepatitis), Kuman Salmonella menyebabkan
penyakit demam tipus, kuman Campilobacter menyebabkan diare pada manusia yang tertular melalui
konsumsi daging babi, atau susu mentah. Sanitasi air minum perlu diperhatikan untuk menghindari
penularan parasit, virus dan kuman penyebab penyakit tersebut.

Penularan dapat terjadi dari orang ke orang melalui tangan yang mengandung kista dari tinja orang yang
terinfeksi ke mulut orang lain, penularan terjadi terutama di asrama dan tempat penitipan anak. Cara-
cara penularan seperti ini adalah yang paling utama. Hubungan seksual melalui anus juga
mempermudah penularan. KLB terbatas dapat terjadi karena menelan kista dari air minum yang
terkontaminasi tinja penderita, dan tempat rekreasi air yang tercemar dan jarang sekali penularan
terjadi karena makanan yang terkontaminasi tinja. Kadar chlorine yang digunakan secara rutin untuk
pengolahan air bersih tidak dapat membunuh kista Giardia, khususnya pada saat air dalam keadaan
dingin; air kotor yang tidak disaring dan air danau yang terbuka terhadap kontaminasi oleh tinja manusia
dan hewan merupakan sumber infeksi.

Penyebab Penyakit

Penyebab penyakit Giardiasis adalah adanya parasit yang hidup di dalam perut. Nama parasit tersebut
adalah Intestinalis Giardia. Mikro organisme ini hidup sebagai parasit dalam perut manusia.Intestinalis
Giardia dapat melakukan penyebaran ketika orang yang terinfeksi melakukan buang air besar, mikro
organsime ini bisa ikut keluar bersamaan dengan feses atau tinja, dan dapat bertahan hidup selama
beberapa minggu dan dapat menyebar pada air minum yang dikonsumsi.

Intestinalis Giardia

Orang yang berpotensi mengalamiIntestinalis Giardia adalah mereka yang sering melakukan kontak
dengan tempat keluarnya feses, seperti saat mengganti popok bayit atau memberishkan tinjanya
(cebok). Jika tidak pandai menjaga kebersihannya, maka dari sinilah mikro organisme yang bernama
Intestinalis Giardia dapat ditransfer. Selain itu orang yang juga dapat berpotensi memiliki penyakit
Giardiasis adalah mereka yang sering menkonsumsi air di bawah standar bersih.

Parasit ini ditularkan dari orang ke orang melalui kista dalam tinja. Penularan langsung terjadi diantara
anak-anak atau mitra seksual, atau secara tidak langsung melalui air atau makanan yang terkontaminasi.

Giardiasis terjadi di seluruh dunia dan terutama pada anak-anak dan di daerah yang tingkat
kebersihannya buruk.Lebih sering ditemukan pada laki-laki homoseksual dan pada orang orang yang
mengadakan perjalanan ke negara-negara berkembang.

Penyakit ini juga lebih sering menyerang:

1. orang-orang yang memiliki kadar asam lambung yang rendah

2. orang yang lambungnya sudah diangkat melalui pembedahan

3. penderita pankreatitis kronis

4. penderita gangguan sistem kekebalan.

Giardia menyebar dengan “fecal-oral” artinya sebagian organismenya keluar dari kotoran lantas
menyebar lewat udara dan masuk ke orang lewat udara yang dihisap. Sekali bakterinya masuk ke sungai
atau danau. Bakteri akan bisa bertahan berbulan-bulan, terutama di air dingin. Bakteri ini misalnya
terdapat di mata air pegunungan. Dari sisi teknis, sekali air tercurah dari langit lantas mengena tanah
maka kemungkinan hadirnya giardia besar sekali.
Gejala Penyakit Giardiasis

Pada kebanyakan kasus yang terjadi , orang yang terinfeksi biasanya mampu diatasi dengan sistem
kekebalan tubuh yang mereka miliki dan tidak memberikan gejala. Jika gejala terjadi, mereka bisa
datang pada satu sampai dua minggu setelah kontak pertama dengan giardia tersebut. Gejala infeksi
giardial dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi secara umum mereka biasanya mengalami diare.

Giardiasis adalah infeksi usus halus bagian atas sering tanpa gejala. Namun ada pula infeksi yang diikuti
dengan berbagai gejala intensinal seperti diare kronis, steatorrhea, kejang perut, bau saat bersedawa,
kembung, mengalami dehidrasi, buang air besar berkali-kali, tinja pucat berlemak, lelah penurunan
berat badan. Biasanya tidak terjadi invasi ekstraintestinal, tetapi terjadi reaksi radang sendi dan pada
giardiasis yang berat, mungkin terjadi gangguan pada usus dua belas jari dan kerusakan sel mukosa
jejunum.

Untuk mengetahui secara pasti apakah seseorang bener-bener terkena penyakit giardiasis, seorang
dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan dilaboratorium dengan memastikan adanya Intestinalis
Giardia dengan menggunakan sampel tinja.

Pencegahan Penyakit

Adapun cara yan dapat kita lakukan untuk meminimalisir atau mencegah menular atau tersebarnya
protozoa parasit Giardia Lamblia ini dengan melakukan berbagai cara, seperti:

1. Mengkonsumsi air minum yang sudah melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan

2. Pada umumnya G. Lamblia resisten terhadap klorin, sehingga penyaringan sangat diperlukan
untuk menghilangkan kontaminasi oleh protozoa patogen ini.

3. Melindungi tempat persediaan air dari hospes reservoir (berang-berang dan tikus air).

4. Meningkatkan hygiene perorangan,misalnya berperilaku hidup bersih dan sehat.

5. Penyediaan makanan yang bersih dan baik.

Pencegahan infeksi parasit ini terutama dengan memperhatikan hygiene perorangan, keluarga, dan
kelompok., dengan menghindari air minum yang terkontaminasi . Sanitasi air minum untuk mencegah
terjadinya epidemi giardiasis dilakukan dengan metode coagulation-sedimentation-filtration. Klorinasi
air minum untuk mengeliminasi kista memerlukan konsentrasi yang lebih tinggi dan kontak yang lebih
lama pada biasanya. Proteksi individu dapat dilakukan dengan merebus air sampai mendidih minimal 1
menit. Bila air tidak dapat direbus, dapat diberikan 2-4 tetes kaporit untuk setiap liter air dan tunggu
selama 60 menit sebelum diminum. Bila airnya dingin dibutuhkan waktu semalam untuk membunuh
kista G.intestinalis. Memanaskan makanan atau makanan yang matang dapat mencegah infeksi kista
G.intestinalis.

Pada daerah terbuka dimana jarang ditemukan air di permukaan tanah, memerlukan penyaringan
dengan filter yang memiliki nominal 1-pori ukuran mikrometer. Disarankan untuk menggunakan yodium
atau klorin dioksida pada air yang akan dikonsumsi. Parameter air seperti suhu, kekeruhan, dan
kepekatan juga dapat mempengaruhi efektivitas suatu perawatan terhadap infeksi.
Giardia lamblia

GIARDIA LAMBLIA

Penggolongan Giardia lamblia

Domain

Eukaryota

Philum

Metamonada

Ordo

Diplomonadida

Famili

Hexamitidae

Genus

Giardia

Species

G. lamblia

Giardia lamblia adalah salah satu protozoa penyebab infeksi pada saluran pencernaan manusia.
Protozoa ini ditemukan pertama kali oleh Leuwenhoek tahun 1681 pada fesesnya sendiri. Nama lain
dari Giardia lamblia adalah Lamblia intestinalis atau Giardia doudenalis. Selain menyerang saluran
pencernaan manusia, protozoa flagellata ini dapat pula menyerang kucing, anjing, burung, sapi, berang-
berang, rusa dan domba.

Epidemiologi
Penyakit yang disebabkan oleh Giardia lamblia dinamakan giardiasis. Penyakit ini terdapat di negara
berkembang yang beriklim panas. Giardiasis lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding dewasa.
Hampir 100% anak mengalami infeksi giardia lamblia saat 2 tahun pertama kehidupannya. Infeksi oleh
parasit ini kemungkinan terjadi dalam interval yang sering sehingga sebagian orang melihat Giardia
lamblia sebagai flora normal pada individu yang tinggal di negara berkembang.

Morfologi

Giardia lamblia mempunyai 2 bentuk yaitu tropozoit dan kista..

Gambar 1. Bentuk dan bagian-bagian Giardia lamblia

Tropozoit Giardia lamblia berbentuk bilateral simetris seperti buah jambu monyet, bagian anterior
tampak membulat dan bagian posterior meruncing. Ukuran panjangnya 10-20 mikron dengan diameter
7-10 mikron. Di bagian anterior terdapat sepasang inti berbentuk oval. Di bagian ventral anterior
terdapat dua batang batil isap (parabasal) berbentuk seperti cakram cekung yang berfungsi untuk
perlekatan di permukaan sel epithel usus. Tropozoit mempunyai 8 flagel, sehingga bersifat motil. Giardia
lamblia tidak mempunyai mitokondria, peroxisome, hydrogenisomes, atau organel subseluler lain untuk
metabolisme energi.

Gambar 2. Tropozoit Giardia lamblia

Kista Giardia lamblia berbentuk oval berukuran 8-12 mikron dan mempunyai dinding yang tipis dan kuat
dengan sitoplasma berbutir halus. Kista yang baru terbentuk mempunyai dua inti sedangkan kista
matang mempunyai empat inti dan terletak di satu kutub.

Gambar 3. Kista Giardia lamblia

Manifestasi dan gejala infeksi / patologi

Melekatnya Giardia lamblia pada sel epitel usus halus tidak selalu menimbulkan gejala / asimtomatik
dan sebagian besar dari mereka menjadi pembawa (carier).

Parasit Giardia lamblia ini menambatkan dirinya ke epithelium usus halus hospes melalui cakram
berperekat di perutnya dan berreproduksi melalui pembelahan biner. Protozoa tidak merusak sel
hospes, tetapi memakan / menyerap nutrisi dari lumen (dinding dalam) usus kecil dan hidup secara
anaerob (tidak memerlukan oksigen). Karena penyerapan nutrisi oleh protozoa ini, maka terjadi
penghambatan absorpsi lemak dan unsur nutrisi lain oleh tubuh hospes (villous atrophia), sehingga
dapat menyebabkan penurunan berat badan penderita serta menyebabkan radang usus.

Tetapi ada beberapa kasus orang yang peka terhadap infeksi ini dimana sekresi mukosa menjadi
berlebihan sehingga menyebabkan diare, dehidrasi, sakit perut dan penurunan berat badan. Feses
terlihat berlemak tetapi tidak ditemukan darah.

Giardiasis biasanya tidak tersebar melalui darah dan tidak menyebar ke bagian sistem pencernaan
lainnya namun tetap berada di usus kecil. Tetapi dalam kondisi tertentu tropozoit dapat menginvasi
jaringan seperti kandung empedu dan saluran kemih. Jika empedu terserang protozoa dapat
menyebabkan jaundice(penyakit kuning/ekterus) dan sakit perut/colic. Penyakit ini tidak berakibat fatal,
tetapi sangat mengganggu.

Gejala giardiasis

Gejala klinik pada anak serupa dengan pada orang dewasa. Konsekwensi yang paling sering dilaporkan
dan berpotensi menjadi serius adalah insufisiensi nutrisi pada bayi dan anak. Insufisiensi nutrisi dapat
memiliki efek buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak.

Gejala giardiasis diantaranya ;

· Diare

· Rasa tidak nyaman di perut

· Buang gas yang berlebihan (berbau busuk)

· Bersendawa dengan bau seperti belerang yang menyebabkan seseorang ingin muak dan muntah

· Steatorrhoea (feses berwarna pucat,berbau busuk dan licin)

· Nyeri pada daerah epigastic(antara dada dan perut)

· Perut sering kembung

· Mual

· Kurang nafsu makan

· Mungkin (jarang) muntah-muntah yang banyak

· Kehilangan berat badan

· Pus, lendir dan darah yang tidak biasa pada feses


Di dalam tubuh yang sehat, biasanya tubuh dapat membatasi infeksi secara alami. Sedangkan pada
pasien yang immunocompromised (kekurangan kekebalan tubuh), infeksi dapat berlangsung lama.
Orang yamg mengalami giardiasis berulang umumnya memiliki kekurangan IgA, dan dapat berkembang
menjadi penyakit kronis. Kekurangan lactase juga dapat mengembangkan suatu infeksi giardia, namun
ini biasanya tidak berlangsung lebih dari beberapa minggu dan pemulihan penuh akan terjadi kemudian.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa Giardiasis harus dianggap sebagai penyakit kekurangan
vitamin B12, ini akibat dari masalah-masalah yang disebabkannya di dalam sistem penyerapan usus.

Penularan dan siklus hidup Gairdia lamblia

Giardiasis menular melalui oral yaitu dengan proses menelan air minum, makanan atau oleh rute faecal-
oral ( bisa melalui tangan yang terkontaminasi maupun melalui praktek seks yang melibatkan lidah dan
anus). Kista Giardia dapat bertahan di air hangat selama beberapa minggu sampai beberapa bulan.
Karenanya protozoa ini dapat ditemukan di air sumur, sumber air tergenang seperti kolam alami dan
bahkan sumber air yang terlihat bersih dan jernih di gunung/pegunungan.

Giardia lamblia hidup dalam usus halus manusia, yaitu bagian doudenum, jejenum dan bagian atas dari
ileum, dan kadang-kadang disaluran dan kandung empedu. Protozoa ini melekatkan dirinya pada
permukaan epithel usus. Protozoa dapat berenang dengan cepat menggunakan flagellanya.

Infeksi dimulai ketika seorang teringesti bentuk kista. Ekskistasi terjadi setelah kista secara terpajan oleh
HCL dan enzym pankreas saat melewati lambung dan usus halus. Ekskistasi merupakan aktivasi kista
berinti empat untuk mengeluarkan parasit motil yang kemudian membelah menjadi dua tropozoit.
Tropozoit motil tersebut menempel di permukaan sel epitel usus dengan menggunakan batil isap.
Setelah melekat pada sel epitel, organisma tsb akan berkembang dengan cara belah pasang longitudinal.

Sebagian tropozoit akan mengalami enkistasi saat menuju kolon. Kondisi yang dapat menstimulasi
proses ini tidak diketahui secara pasti, tetapi secara invitro enkistasi dapat diinduksi oleh pajanan
terhadap empedu dan peningkatan pH setelah enkistasi. Parasit tersebut akan keluar bersama feses.

Kista resisten terhadap penggunaan kimia ringan seperti barklorin dan pendidihan air serta tahan dalam
air dingin sampai berbulan-bulan. Kista dapat dimusnahkan dengan pembekuan dan pengeringan.

Pada seorang yang menderita berat, dapat ditemukan 14 milyard parasit dalam fesesnya, sedangkan
pada infeksi sedang ditemukan sekitar 300 juta kista.

Dalam usus halus dimana isi usus berbentuk cairan, parasit ditemukan dalam bentuk tropozoit, tetapi
setelah masuk ke dalam colon parasit akan berubah jadi kista. Pertama-tama flagella memendek,
cytoplasma mengental dan dinding menebal, kemudian kista keluar melalui feses. Pada awal
terbentuknya kista ditemukan dua neukloi, setelah satu jam kemudian ditemukan 4 nukleoli. Bila kista
tertelan hospes maka kista tersebut langsung masuk ke doudenum, flagella tumbuk dan terbentuk
tropozoit kembali.
Gambar 4. Siklus hidup Giardia lamblia

Diagnosa dan pengobatan

Diagnosa definitif terhadap giardia lamblia ditegakkan melalui pemeriksaan mikroskopik dengan
menemukan bentuk tropozoit dalam tinja encer dan cairan doudenum atau bentuk kista dalam tinja
padat. Bentuk tropozoit hanya dapat ditemukan dalam tinja segar. Dalam sediaan basah dengan larutan
iodine atau dalam sediaan yang dipulas dengan trikrom, morfologi giardia lamblia dapat dibedakan
dengan jelas dari protozoa lainnya

Infeksi Giardia lamblia sering tidak dapat didiagnosa(misdiagnosed). Diagnosa yang akurat memerlukan
test antigen atau jika tidak tersedia dapat dilakukan pemeriksaan parasit dari feses. Beberapa test pada
feses diperlukan kista dan tropozoit kadang tidak konsisten terlihat pada feses. Mengingat pengujian
sulit untuk menemukan infeksi termasuk banyak negatif palsu, beberapa pasien harus dirawat
berdasarkan bukti empiris yaitu melakukan berdasarkan gejala.

Pencegahan

· Penyaringan dengan filter yang memiliki nominal 1-pori ukuran mikromiter pada air permukaan
tanah yang daerah terbuka

· Menggunakan Yodium atau klorin dioksida pada air yang dikonsumsi

· Parameter air seperti suhu, kekeruhan dan kepekatan juga dapat mempengaruhi efektifitas suatu
perwatan terhadap infeksi

Pengobatan

Pengobatan infeksi pada manusia secara konvensiaonal yaitu melalui metronidazole, tinidazole, atau
nitazoxanide. Metronidazole walaupun pada saat ini merupakan obat terapi lini depan, namun bisa
menyebabkan mutagenic(mutasi gen) pada bakteri dan menyebabkan kanker pada tikus putih sehingga
harus dihindari selama kehamilan. Salah satu yang paling umum adalah pengobatan alternatif berberine
sulfate (ditemukan pada akar anggur oregon, goldenseal, yellowroot, dan berbagai tanaman lainnya).
Berberine telah memiliki efek entimicrobial dan antipyretic, Namun harus dihindari pengguanaannya
pada wanita hamil karena dapat merangsang rahim untuk berkontrkasi. Pada dosis tinggi , berberine
dapat menyebabkan bradycardia dan hypotension(tekanan darah rendah),
GIARDIA LAMBLIA

Merupakan protozoa yang bergerak dengan flagel (golongan flagelata atau mastigophora),
menginfeksi usus halus dan dikenal sebagai penyakit giardiasis, bentuknya khas seperti buah
pear atau tetesan air, ada yang menyebutnya juga seperti layang-layang dan penampakannya
seperti wajah (dua mata dan mulut tersenyum).

MORFOLOGI
Secara umum, Giardia lamblia dikenal memiliki bentuk seperti buah pear (trophozoit), dengan alat
gerak flagel yang berjumlah 4 pasang, ciri khas utama yang biasanya dimiliki golongan flagelata
adalah adanya basal body atau blefaroplast, yaitu tempat keluarnya flagel.
Giardia lamblia memiliki sucking disc atau adhesive disc yang berfungsi untuk melekatkan diri
pada mucosa usus halus. Untuk kistanya memiliki dinding yang tebal dan sitoplasma yang
bergranul.

SIKLUS HIDUP & PENULARAN


Infeksi dapat timbul pada seseorang jika ia menelan lebih dari 25 kista giardia lamblia, biasanya
giardiasis lebih sering terjadi pada anak-anak dibanding dewasa, dengan perbandingan (3:1). Kista
giardia lamblia paling banyak pada air yang kotor, vektornya adalah lalat.

PENYAKIT & GEJALA KLINIS

Karena giardia lamblia menginvasi bagian usus halus, sehingga menyebabkan gangguan absorbsi
terutama absorbsi lemak dan vitamin A.

Gejala yang ditimbulkan adalah

1. Steatorrhoea (diare dengan kandungan lemak yang banyak pada feses atau feses berminyak)
hal ini dikarenakan peradangan dan gangguan penyerapan lemak akibat toksin dan kegiatan
mekanik parasit.
2. Avitaminosis (kekurangan vitamin, terutama vitamin A)
3. Kurus dan lemah

DIAGNOSIS & PENGOBATAN DEWASA

Diagnosis ditegakkan dengan penemuan kista atau trophozoit Giardia lamblia pada pemeriksaan
mikroskopik feses penderita.

Pengobatan terpilih (Drug of Choice) menggunakan kemoterapi parasit amubisid, yaitu


metronidazol (sediaan 250 mg dan 500 mg tab) 2 x 500 mg/hari selama 7 hari.

Anda mungkin juga menyukai