4dce2 Pendataan BG Tk. Dasar
4dce2 Pendataan BG Tk. Dasar
Modul ini disusun dalam 6 (enam) bab yang terdiri dari Pendahuluan,
Penyelenggaraan Pendataan Bangunan Gedung, Klasifikasi Data dan
Persyaratan Pendataan Bangunan Gedung, Proses Pelaksanaan Pendataan
Bangunan Gedung, Pemetaan dan Pemanfaatan Hasil Pendataan dan Penutup.
Modul ini disusun secara sistematis agar peserta pelatihan dapat mempelajari
materi dengan lebih mudah. Fokus pembelajaran diarahkan pada peran aktif
peserta diklat.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul ini peserta diklat dilengkapi dengan peraturan
perundangan yang terkait dengan materi dalam modul ini, yang terkait dengan
penyelenggaraan bangunan gedung. Banyaknya acuan dari undang-undang,
peraturan pemerintah, peraturan menteri serta SNI sehingga tidak dicantumkan
di dalam tulisan ini.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara, adanya
kesempatan tanya jawab, diskusi interaktif serta latihan-latihan untuk
menciptakan pemahaman yang mendalam terhadap keleluasaan pengetahuan.
Alat Bantu/Media
Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran ini, diperlukan alat
bantu/media pembelajaran tertentu, yaitu:
1. Note book dan LCD
2. Papan tulis atau white board dengan penghapusnya
3. Flipchart
A. Latar Belakang
Amanat dari Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
dan Peraturan Pemerintah No 36 Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang no 28 tahun 2002, sebagai payung pengaturan
nasional Bangunan Gedung yang memerlukan Pedoman Teknis sebagai
peraturan pelaksanaan yang berlaku secara nasional.
B. Deskripsi Singkat
Mata Diklat ini dimaksudkan memberikan pemahaman kepada peserta diklat
tentang penyelenggaraan pendataan bangunan gedung, klasifikasi data dan
persyaratan pendataan bangunan gedung, proses pelaksanaan pendataan
bangunan gedung, pemetaan hasil pendataan dan pemanfaatan hasil
pendataan melalui ceramah interaktif, diskusi dan latihan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Pada akhir pembelajaran, peserta diklat mampu memahami dan
melaksanakan pendataan bangunan gedung sebagai dasar untuk
melaksanakan proses penyelenggaraan Bangunan Gedung.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran mata diklat ini, peserta mampu
memahami dan melaksanakan pengelolaan:
a. Penyelenggaraan pendataan bangunan gedung
b. Klasifikasi data dan persyaratan pendataan bangunan gedung
c. Proses pelaksanaan pendataan bangunan gedung
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami dan melaksanakan
penyelenggaraan pendataan bangunan gedung.
Untuk mencapai sasaran pendataan yang jangkauannya cukup luas dan diperlukan
ketelitian, maka pendataan dan sekaligus juga kegiatan pendaftaran bangunan
gedung dilakukan sejak awal tahap penyelenggaraan bangunan gedung, yaitu pada
saat: permohonan izin mendirikan bangunan; permohonan perubahan izin
mendirikan bangunan; permohonan sertifikat layak fungsi dan perpanjangannya;
pembongkaran bangunan gedung
Format file database menggunakan format yang dapat dengan mudah dialih-
bentukan ke format database lain. Hal ini bertujuan untuk mempermudah
pengembangan sistem dan pemanfaatan data lebih lanjut.
Fungsi sosial dan budaya, merupakan bangunan dengan fungsi utama sebagai
tempat melakukan kegiatan sosial dan budaya, terdiri: bangunan pendidikan
(sekolah taman kanak-kanak; sekolah dasar, sekolah lanjutan, perguruan
tinggi/universitas); bangunan pelayanan kesehatan (puskesmas, poliklinik, rumah
bersalin, rumah sakit klas A, B, dan C); bangunan kebudayaan (museum, gedung
kesenian).
Fungsi campuran, merupakan bangunan dalam satu persil, kaveling atau blok
peruntukan dimungkinkan adanya fungsi campuran (mixed use), sesuai dengan
peruntukan lokasinya dan atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
E. Latihan
Diskusikan dalam kelompok dengan menjawab pertanyaan diskusi berikut:
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami dan melaksanakan
klasifikasi data dan persyaratan pendataan bangunan gedung.
B. Tinjauan Umum
Penyelenggaraan pendataan bangunan gedung adalah kegiatan pengumpulan data
suatu bangunan gedung. Kegiatan pengumpulan data bangunan gedung tersebut
perlu strategi yang terarah dan tepat, sehingga pelaksanaan pendataan dapat
berjalan efektif dan tepat sasaran. Untuk itu pelaksanaan pendataan gedung di
mulai dengan klasifikasi data dikaitkan dengan persyaratan yang harus dipenuhi
bangunan gedung sebagai objek pendataan.
Klasifikasi data dan persyaratan pendataan bangunan gedung meiliputi data umum
dan data terkait dengan proses.
C. Data Umum
Data umum terdiri dari: data kepemilikan bangunan gedung; data tanah; data
bangunan gedung.
a. Data Teknis, terdiri dari: data teknis struktur; data teknis arsitektur; data
teknis utilitas; data penyedia jasa,
b. Data teknis struktur, meliputi: jenis struktur pondasi; jenis struktur utama;
jenis struktur atap; dokumen perencanaan struktur.
c. Data teknis arsitektur, meliputi: data intensitas bangunan (KDB, KLB,
KDH); dokumen perencanaan arsitektur; luas ruang terbuka hijau dan
dokumen perencanaan ruang terbuka hijau; dokumen perencanaan
pencahayaan; dokumen perencanaan aksesibilitas.
d. Data teknis utilitas, meliputi: data kelistrikan; data sistem proteksi
kebakaran; data alat bantu transportasi yang dipergunakan dalam
bangunan; data instalasi komunikasi; data penghawaan buatan; data
instalasi air bersih; data instalasi air kotor.
e. Data penyedia jasa, meliputi: penyedia jasa perencanaan; penyedia jasa
pelaksanaan; penyedia jasa pengawasan.
f. Data status
g. Data status pemilik bangunan gedung terdahulu, meliputi: perorangan;
badan usaha; negara; data status administrasi bangunan.
E. Latihan
Diskusikan dalam kelompok:
F. Rangkuman
Kelengkapan dokumen pendataan bangunan gedung meliputi data umum, data
teknis bangunan dan data status bangunan gedung yang juga merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi pendataan bangunan gedung.
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami dan melaksanakan
proses pelaksanaan pendataan bangunan gedung.
Gambar 10. Alur Pendataan Bangunan Gedung Fungsi Khusus saat IMB/ Re-IMB
Sumber: PerMen PU Nomor 17 /PRT/M/2010
Gambar 11. Alur Pendataan Bangunan Gedung Fungsi Khusus saat SLF/ SLF Perpanjangan
Sumber: PerMen PU Nomor 17 /PRT/M/2010
Gambar 12. Alur Pendataan Banguan Gedung Fungsi Khusus yang telah Terbangun
Sumber: PerMen PU Nomor 17 /PRT/M/2010
Gambar 13. Alur Pendataan Bangunan Gedung Fungsi Khusus yang telah Terbangun oleh
Pemilik
Sumber: PerMen PU Nomor 17 /PRT/M/2010
E. Latihan
Diskusikan dalam kelompok dengan mempergunakan diagram-diagram yang
tersedia, dipilih sesuai pertanyaan diskusi
F. Rangkuman
Proses pendataan bangunan gedung menjadi alat monitoring atau pengawasan
selama penyelenggaraan bangunan gedung berlangsung, sehingga setiap
perkembangan baru dalam penyelenggaraan bangunan gedung akan selalu terlihat
dalam hasil pendataan bangunan gedung. Data yang didapat dari proses pendataan
dijadikan sebagai informasi lanjutan atau acuan untuk pengambilan keputusan baik
secara khusus kepada bangunan gedung terkait atau secara umum terhadap
bangunan gedung sekitarnya.
A. Indikator Keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta mampu memahami dan melaksanakan
pemetaan dan pemanfaatan hasil pendataan bangunan gedung.
D. Latihan
1. Manfaat apa saja yang dapat diambil oleh pemerintah pusat dan daerah dari
hasil pendataan bangunan gedung?
2. Manfaat apa saja yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat umum
terhadap hasil pendataan yang telah dilakukan.
E. Rangkuman
Pemetaan hasil pendataan berdasarkan fungsi dan klasifikasi bangunan gedung,
untuk mempermudah pemanfaatan hasil pendataan bangunan gedung. Hasil
pendatanan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah melalui suatu sistem informasi
yang dapat diakses oleh masyarakat.
Indikator Keberhasilan