Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PERJALANAN KE JAWA BARAT

KATA PENGANTAR

Salam sejahtera,
Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur atas berkat dan Tuhan Yang
Maha Esa karena berkat kasih karunia-NYA kami dapat menyelesaikan laporan
perjalanan Study Tour ke Pantai Pangandaran (Jawa Barat ) dan Bandung kelas VIII
SMP Negeri 1 Prembun Tahun Ajaran 2012/2013
Dalam laporan ini kami akan menjelaskan tentang
perjalanan dan kegiatan serta tempat yang menjadi tujuan Study Tour.
Lewat laporan ini juga kami akan mengucapkan terima kasih khususnya
kepada Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1 Prembun yang telah mendampingi kami dalam
kegiatan Study Tour ,serta semua pihak yang telah membantu kami sehingga kegiatan
Study Tour ini dapat berjalan dengan baik. Laporan karya wisata ini tidak akan
terselesaikan dengan baik apabila tidak ada bantuan dari pihak lain, oleh karena itu
penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tua penulis yang telah memberi dukungan dan telah membiayai penulis untuk
mengikuti Karya Wisata
2. Bapak Sugiyarto Yoga Prayitno, S.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 1 Prembun
3. Semua pihak yang telah membantu penulis, baik secara material dan spiritual dalam
pelaksanaan Karya wisata dan penyusunan laporan ini.

Prembun, 9 Juni 2013


Penyusun

Dwi Rahmasari Fatmawati

DAFTAR ISI
Judul Laporan
Kata Pengantar ............................................................................................... 1
Daftar Isi ....................................................................................................... 2
BAB I
Pendahuluan .................................................................................................. 3
Latar belakang dan tujuan ............................................................................. 3
Persiapan dan waktu keberangkatan .............................................................. 3
Transportasi ................................................................................................... 3
BAB II
Isi ................................................................................................................... 4
1. Pantai Pangandaran .................................................................................. 4
2. Cagar Alam Pangandaran .......................................................................... 5
3. Pasar Seni .................................................................................................. 6
4. Museum Geologi Bandung ........................................................................ 6
5. Sundial Puspa Iptek ................................................................................... 10
6. Cibaduyut................................................................................................... 12
7. Perjalanan Pulang ...................................................................................... 12
BAB III
Penutup .......................................................................................................... 13
Kesimpulan .................................................................................................... 13
Saran .............................................................................................................. 13

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Tujuan


Berdasarkan Program Kesiswaan Tahun Pelajaran 2012/2013, maka dilaksanakan
kegiatan Study Tour. Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah:
Memberikan pengalaman dan wawasan kegiatan siswa di luar sekolah
Melatih kerjasama antara siswa dalam pembagian tugas yang bersifat ilmiah
Melatih siswa untuk membuat laporan ilmiah/ karya ilmiah
Melatih dan meningkatkan aspek pengembangan diri siswa dalam pembelajaran

B. Persiapan dan Waktu Pelaksanaan


Semua siswa kelas VIII berkumpul di SMP Negeri 1 Prembun tanggal 9 Juni
2013 jam 06.30 WIB untuk diberikan pengarahan, absen/cek siswa, dan persiapan
lainnya. Adapun waktu pelaksanaannya yaitu:
Keberangkatan : tanggal 09 Juni 2013, jam 07.00 wib
Kedatangan : tanggal 15 Desember 2010, jam 24.30 wib

C. Alat Transportasi
Dalam pelaksanaan Study Tour, SMP Negeri 1 Prembun telah mempersiapkan
6 bus pariwisata yaitu Ramayana. yang berfasilitas AC full video music.

BAB II
ISI

Mengenai objek wisata yang dikunjungi


1. PANTAI PANGANDARAN

Kami tiba di Pangandaran sekitar jam 13.45 dan kami langsung Sholat Dzuhur,
melakukan kegiatan pribadi, sarapan dan lain-lain di Ishoma sebelum menuju Pantai
Pangandaran.

1.1 Gambaran Umum Tentang Pangandaran


Objek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di
Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran dengan jarak 92 km ke arah selatan dari
Kota Ciamis ini memiliki keistimewaan seperti : Dapat melihat terbit dan
terbenamnya matahari dari satu tempat yang sama, jarak antara pasang dan surut
relatif lama sehingga memungkinkan kita berenang dengan aman, dan terdapat taman
laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
Dengan adanya faktor-faktor tadi, maka wisatawan yang berkunjung ke pantai
Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam. Di Pangandaran pun
terdapat acara tradisional yaitu Hajat Laut. Hajat Laut merupakan upacara yang
dilakukan nelayan sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan
Allah SWT, dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan
pada tiap-tiap bulan Muharam dengan mengambil tempat di pantai timur
Pangandaran.
Event pariwisata bertaraf Internasional yang selalu dilaksanakan disini adalah
Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival)
dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa disaksikan pada tiap bulan Juni
atau Juli. Para wisatawan pun dapat menikmati fasilitas yang tersedia, antara lain :
a. Hotel, restoran,penginapan, dan pondok wisata dengan tarif bervariasi.
b. Pelayanan pos, telekomunikasi, dan money changer.
c. Gedung bioskop, dan lapangan parkir yang cukup luas
2. KAWASAN TAMAN WISATA ALAM (TWA) PANGANDARAN

2.1 Gua Panggung

Menurut cerita, yang berdiam digua ini adalah Embah Jaga Lautan atau disebut
pula Kiai Pancing Benar. Beliau merupakan anak angkat dari Dewi Loro Kidul dan
ibunya menugaskan untuk menjaga lautan di daerah Jabar dan menjaga pantai
Indonesia pada umumnya. Oleh karena itu, beliau disebut Embah Jaga Lautan.

2.2 Gua Lanang


Gua ini dulunya merupakan keraton pertama Kerajaan Galuh. Sedangkan
keraton yang kedua terdapat di Karang Kamulyan Ciamis. Raja Galuh adalah laki-laki
(lanang) yang sedang berkelana.

2.3 Batu Kalde atau Sapi Gumarang


Di tempat ini, menurut cerita, tinggal seorang sakti yang dapat menjelma
menjadi seekor sapi yang gagah berani dan sakti. Sapi Gumarang adalah nakhoda
kapal

2. 4 Cirengganins
Cerita ini berawal dari adanya sebuah pemandian berupa sungai kepunyaan
seorang raja bernama Raja Mantri. Pada suatu hari, Raja Mantri pergi untuk melihat-
lihat pemandiannya. Kebetulan waktu itu Dewi Rangganis dan para inangnya sedang
mandi. Karena terdorong oleh perasaan hatinya, Raja Mantri mengambil pakaian
Dewi Rangganis. Karena kesal, Dewi Rangganis kemudian berkata, barang siapa
menemukan bajunya, bila perempuan akan dijadikan saudara dan bila laki-laki akan
dijadikan suami. . Sejak itu pemandian itu dinamakan Cirengganis dan sampai
sekarang banyak orang yang masih percaya akan khasiat apabila mandi disana.

3. PASAR SENI
Pasar seni merupakan salah satu objek wisata di sekitar pantai Pangandaran. Pasarnya
cukup ramai, apalagi jika banyak turis dan wisatawan yang datang, pasar ini akan ramai
sampai larut malam. Di Pasar Seni banyak terjual cinderamata dan oleh- oleh khas dari
Pangandaran. Banyak cinderamata dan pakaian serta aksesoris yang laris terjual di pasar ini.
Selain menjual cinderamata dan pakaian, di pasar ini juga menyediakan sewa sepeda dan
mobil-mobilan yang unik. Sepeda yang disewakan ada yang untuk sendiri, berdua, bertiga,
berempat, bahkan ada yang berlima. Jika sudah membayar uang sewanya, kita bias bersepeda
berkeliling di sekitar pantai Pangandaran.

4. MUSEUM GEOLOGI

Museum Geologi terletak di Rembrandt Straat, sekarang Jalan Diponegoro.


Gedung bergaya Art Deco ini adalah bangunan modern pada zamannya. Dirancang
oleh arsitek Belanda Ir.H.M.van Schouwenburg dan dibangun pada tahun 1928.
Hampir setahun kemudian bangunan pun rampung. Diresmikan dengan nama
Geologisch Laboratorium (16 Mei 1929), bertepatan dengan penyelenggaraan The
Fourth Pacific Science Congress (16-25 Mei) di Bandung.

Geologisch Laboratorium, disebut juga Geologisch Museum, dibangun oleh


Pemerintah Hindia Belanda untuk mendokumentasi contoh batuan, mineral, serta fosil
yang dikumpulkan para ahli geologi dari berbagai daerah di kawasan Hindia Belanda.
Sekarang Museum Geologi adalah bagian dari Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, Republik Indonesia.

Koleksi Museum Geologi dikategorikan kedalam tiga ruangan,


1. Sejarah Kehidupan

2. Geologi Indonesia

3. Geologi untuk Kehidupan Manusia

4.1 Sejarah Kehidupan

Menempati ruang sayap timur, dengan koleksi fosil yang dikelompokkan


menurut era Prakambrium-Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. Galeri
Mesozoikum paling menarik untuk satu alasan: di sini terdapat replika fosil T-rex dan
cetakan kaki Tyrannosaurus. Cetakan kaki ditemukan ahli paleontologi Inggris, Phil
Manning, pada tahun 2007 di Hell Creek Formation, Montana (negara bagian
Amerika, berbatasan dengan Kanada).

Mesozoikum (251-65 juta tahun lalu) dibagi tiga periode atau zaman: Trias
(dinosaurus mulai muncul), Jura (dinosaurus ‘memenuhi’ Bumi), dan Kapur
(dinosaurus punah di akhir zaman Kapur akibat tumbukan meteorit raksasa).

Galeri lain di ruang Sejarah Kehidupan adalah Vertebrata Indonesia, Manusia


Purba, dan Bandung. Vertebrata Indonesia menampilkan koleksi fosil vertebrata
seperti gajah purba (Stegodon trigonocephalus, Sinomastodon bumiayuensis), badak
(Rhinoceros sondaicus), kuda nil (Hexaprotodon simplex), kerbau purba (Bubalus
palaeokerabau). Kura-kura raksasa Geochelone atlas, sekarang Colossochelys atlas,
hidup 2 juta tahun lalu tetapi halnya dengan gajah dan kerbau purba, adalah bagian
dari spesies yang sudah punah.

Galeri Bandung menampilkan berbagai bukti bahwa Bandung dulunya adalah


danau yang luas. Antara lain: bukti kenampakan morfologi yang berbentuk cekungan,
terisi oleh batuan dengan ciri khas endapan danau dan ditemukannya fosil ikan air
tawar (Buku Panduan Museum Geologi).

Galeri Manusia Purba merupakan ruang khusus koleksi fosil manusia purba
ditemukan di Indonesia. Sebagian besar fosil yang ditemukan di Pulau Jawa, terutama
di sepanjang daerah aliran sungai Bengawan Solo yang mengalir dari sumbernya di
Gunung Lawu, Jawa Tengah, hingga bermuara di Laut Jawa, utara Gresik, Jawa
Timur. Beberapa lokasi situs manusia purba yang telah dikenal dunia:

1. Trinil - 11 km di barat kota Ngawi, Jawa Timur, merupakan lokasi penemuan


fosil Pithecanthropus (sekarang Homo erectus) pertama pada 1891 oleh Eugene
Dubois, ahli anatomi dan orang pertama yang melakukan ekskavasi fosil di Indonesia
(Hindia Belanda pada saat itu) dalam upayanya menemukan fosil transisi (the missing
link). Fosil tengkorak ini diberi kode Pithecanthropus I (P-I).

2. Ngandong - sekitar 130 km di sebelah barat Semarang, termasuk kabupaten


Blora (kota kelahiran sastrawan besar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer).
Penggalian yang dilakukan sejak 1930-an telah mengangkat ribuan fosil vertebrata
dan 11 tengkorak/fragmen manusia purba. Awal tahun ini Tim Vertebrata, Museum
Geologi, berhasil menggali keluar fosil gajah purba spesies Elephas hysudrindicus di
Dusun Sunggun, Blora. Fosil relatif utuh, diperkirakan setinggi 2,5 meter, dan
merupakan fosil gajah purba terlengkap selama seratus tahun terakhir. Banyaknya
penemuan fosil vertebrata melahirkan dugaan Blora Selatan pada zaman Pleistosen
adalah savana yang dilewati Bengawan Solo Purba.

3. Sangiran - dikukuhkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO (1996), terletak


15 km utara Solo. Ekskavasi Sangiran pada mulanya dilakukan oleh R.G.H. von
Koenigswald (1936-1941), kemudian dilanjutkan oleh Prof.Sartono Sastrohamidjojo
(ITB) dan Prof.Teuku Jacob (UGM). Salah satu primadona dari situs ini adalah
Sangiran 17 (S-17), fosil tengkorak Homo erectus paling utuh yang ditemukan
Bpk.Tiwokromo pada tahun 1969. Fosil dideskripsi oleh Prof.Sartono (1971) sebagai
Pithecanthropus 8 (P-VIII) atau dikenal juga sebagai Sangiran 17. S-17 diperkirakan
berusia 700.000-800.000 tahun.

4.2 Geologi Indonesia

Menempati ruang sayap barat, terdiri dari galeri Asal Mula Bumi, Tektonik
Indonesia, Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku,
Papua, serta galeri Survei Geologi, Gunungapi, Dunia Batuan dan Mineral.
Galeri Asal Mula Bumi menyajikan gambaran sistem tatasurya kita yang
terbentuk 4,6 milyar tahun yang lalu dan koleksi meteorit yang jatuh di Bandung,
Banten, Cirebon, Prambanan, Rembang, Madiun, Pasuruan, Temanggung.

Galeri Sumatera menyajikan Sesar Besar Sumatera dengan aktivitas tektonik


yang membentuk Ngarai Sianok. Galeri Kalimantan menunjukkan proses
pembentukan batubara dan keterdapatan intan. Galeri Maluku memiliki contoh batuan
dari dasar Laut Banda pada kedalaman 14,5 meter dan 29 meter.

Galeri Jawa & Nusa Tenggara antara lain menyajikan stalaktit dan stalagmit
dari Gua Inten, Karangbolong, Jawa Tengah. Galeri Sulawesi menjelaskan proses
terbentuknya Pulau Sulawesi. Sisi sebelah barat pulau berbentuk K besar ternyata
berasal dari Pulau Kalimantan yang copot karena pergerakan lempeng sekitar 50-20
juta tahun lalu. Galeri Papua memiliki koleksi cebakan tembaga dari bumi Papua.

Galeri Survei Geologi menampilkan koleksi alat dan bahan yang digunakan dalam
penyelidikan dan penelitian geologi seperti peta topografi, citra satelit, serta peralatan
lapangan seperti kompas, palu, dll.

Galeri Gunungapi Indonesia menjelaskan gunungapi dan berbagai hal yang


berkaitan dengannya seperti lava, magma, hingga jalur tektonik seperti Jalur
Mediteran dan Jalur Lingkar Pasifik, serta Lempeng Indo-Australia maupun Lempeng
Eurasia. Juga ditampilkan contoh-contoh batuan hasil letusan gunungapi.

Galeri Batuan dan Mineral menampilkan ragam koleksi batuan, dikategorikan


sebagai batuan beku (contoh: andesit yang banyak digunakan untuk memahat arca),
batuan sedimen (batulempung, batugamping, batubara), batuan malihan (marmer).

4.3 Geologi Untuk Kehidupan Manusia

Terletak di lantai dua, terdiri dari galeri Pemanfaatan Batuan dan Mineral,
Eksplorasi dan Eksploitasi, Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari, Bahan Galian
Komoditas Nasional, Gempabumi dan Gerakan Tanah, Bahaya dan Manfaat
Gunungapi, Air dan Lingkungan.
Galeri Mineral dalam Kehidupan Sehari-hari seperti satu halaman catatan
harianku saat kecil. Ketika itu aku kok bingung, bertanya darimana asalnya pensil.
Hitamnya pensil itu apa dan berasal dari mana, dan bagaimana pohon bisa diolah
menjadi batang pensil. Tadinya aku mengira semua orang tahu tetapi ternyata malah
kebanyakan orang dewasa tak tahu loh.

Galeri Mineral untuk Kehidupan Sehari-hari menyajikan asal-usul berbagai


peralatan yang digunakan sehari-hari, seperti piring, gelas, cangkir, kaca lemari
berasal dari mineral kuarsa. Panci, rantang, ketel berasal dari mineral bauksit. Sendok,
garpu, pisau berasal dari mineral nikel. Tabung gas dan kompor berasal dari mineral
besi/baja. Lengkap dengan contoh mineralnya.

5. SUNDIAL PUSPA IPTEK


Gedung Sundial Puspa Iptek terletak di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten
Bandung Barat. Yang merupakan Gedung Jam Matahari terbesar di Asia Pasifik yang
memiliki 2 bidang dial horisontal dan vertikal. Gedung ini merupakan gerbang dan
landmark, sekaligus bagian dari konselasi atronomi (Bumi, Bulan, dan Matahari),
yang merefleksikan semangat pendidikan dalam pengembangan proyek Kota Baru
Parahyangan. Sebagai Science Center, gedung ini banyak dikunjungi siswa sekolah
secara nasional untuk belajar dan mencoba alat peraga yang interaktif.
Sundial (Jam Matahari) merupakan seperangkat alat yang digunakan sebagai
petunjuk waktu semu lokal (local apparent time) dengan memanfaatkan matahari
yang menghasilkan bayang-bayang sebuah gnomon (batang atau lempengan yang
bayang-bayangnya digunakan sebagai petunjuk waktu). Gnomon tersebut dipasang
sedemikian rupa sehingga sejajar dengan sumbu bumi, menunjuk ke arah kutub-kutub
langit. Pada saat Sundial terkena sinar matahari, bayang-bayang gnomon jatuh diatas
sebuah bidang bertanda (bidang dial). Waktu semu lokal dapat diketahui dengan
membaca di bagian mana jatuhnya bayang-bayang gnomon tersebut pada bidang dial.

Gedung Sundial Puspa Iptek ini diresmikan pada tanggal 11 Mei 2002,
sekaligus mencatatkan rekor MURI karena Jam Matahari yang mendapat penghargaan
Kategori Jam Matahari Terbesar di Indonesia dan Jam Matahari Vertikal dan
Horisontal Pertama di Indonesia. Di luar pembelian alat peraga, gedung ini
menghabiskan biaya pembangunan sekitar 3,5 milyar rupiah. Apakah di
gedung ini hanya berupa jam matahari? Tentu tidak. Sebagai Science Center, gedung
ini memiliki berbagai alat peraga untuk menjelaskan berbagai fenomena dalam dunia
ilmu pengetahuan dan teknologi. Mungkin Anda bisa membayangkan kembali sebuah
seri Mr. Bean, dimana dia masuk ke dalam ruang peraga iptek dan mengacaukan
segalanya, hampir seperti itu gambarannya. Berikut adalah beberapa contoh dari
peraga tersebut.

6. CIBADUYUT
Cibaduyut berlokasi di Jl.Cibaduyut. Di Cibaduyut inilah banyak sepatu-
sepatu dengan model-model yang bagus dan harganya bisa terjangkau. Kebanyakan
sepatu-sepatu tersebut terbuat dari kulit, tapi ada juga yang tidak, dan juga ada banyak
baju-baju yang bagus dengan berbagai model. Lalu kami pun berburu sepatu dan
baju.Tak lupa juga kami juga membeli dodol, dan oleh-oleh peuyeum hingga uang
kami hampir habis.Setelah puas jalan-jalan di Cibaduyut kami pun meninggalkan
Bandung menuju perjalanan pulang.

7. PERJALANAN PULANG
Meninggalkan Cibaduyut kami berada dalam perjalanan pulang kami berhenti
sesaat disalah satu Rest Area Tol Bandung untuk istirahat dan makan malam. Setelah
kenyang makan maka kami pun langsung pulang meninggalkan Bandung. Selama
dalam perjalanan pulang kami semua tertidur, hingga tak terasa kami pun pulang ke
rumah masing-masing.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang telahkitaperolehadalahperjalananStudy Tour di Bandung
merupakan perjalanan yang menyenangkan dan berkesan, selain bersenang-senang
disana banyak pelajaran, pengalaman dan ilmu pengetahuan yang dapat kita ambil,
dan kita pelajari dan menjadi suatu kenang-kenangan dimasa SMP ini.
B. SARAN
- berikan murid waktu untuk mencari informasi tentang tempat wisata tersebut,agar
murid bisa menggali jauh lebih banyak pelajaran yang berada di tempat wisata

Anda mungkin juga menyukai