Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/311163518

Aplikasi Sensor Cahaya Untuk Alarm Anti Pencuri

Article · November 2011


DOI: 10.20895/infotel.v3i2.95

CITATIONS READS

2 5,857

3 authors, including:

Wahyu Pamungkas
Institut Teknologi Telkom Purwokerto
59 PUBLICATIONS   21 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Transmission Lines and Network View project

Wireless Communications System View project

All content following this page was uploaded by Wahyu Pamungkas on 07 December 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


APLIKASI SENSOR CAHAYA UNTUK ALARM ANTI PENCURI

Asita Shoman Muzaki, Arief Hendra, Wahyu Pamungkas


Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra purwokerto

ABSTRAK
Kasus pencurian di rumah kosong yang ditinggal pergi oleh pemiliknya belakangan ini marak terjadi.
Berangkat dari pemikiran ini penulis mencoba merancang alarm yang dapat mendeteksi pergerakan seseorang
saat rumah dalam kondisi kosong, ditinggalkan oleh pemiliknya. Alat ini mempunyai prinsip kerja yaitu
mendeteksi bayangan seseorang yang melewati titik tertentu. Perancangan dan pembuatan perangkat ini
menggunakan sensor cahaya berupa LASER dan LDR yang dirangkai dengan transistor sebagai saklar otomatis
serta LED dan telepon rumah untuk melakukan panggilan kepada nomor telepon pemilik rumah. Komponen
yang dipakai dalam pembuatan perangkat ini antara lain IC LM7805, LASER pointer, resistor, transistor BC108,
LED, relay dan telepon rumah. Perancangan dan pembuatan alat menggunakan software multisim 10.1 sebagai
simulator rangkaian, dan software eagle 5.1.1 untuk mendesain jalur rangkaian pada papan PCB. Saat cahaya
LASER tidak sampai ke LDR karena terhalang oleh sesuatu, maka rangkaian output yang berupa indikator LED
dan panggilan dari telepon rumah akan aktif.

Kata kunci: alarm, sensor cahaya, saklar otomatis, relay.

Mempunyai beberapa komponen utama, antara


1. PENDAHULUAN lain:
Tingkat penganguran yang tinggi a. Microphone dan Speaker
mengakibatkan tindak kejahatan semakin Microphone berfungsi untuk mengubah
meningkat, khususnya tindakan pencurian atau sinyal suara menjadi sinyal listrik yang
perampokan yang dilakukan di perumahan atau berfluktuasi sesuai gelombang suara aslinya.
perkantoran yang ditinggal oleh pemiliknya. Sedangkan speaker berfungsi sebagai
Pengamanan yang dilakukan dengan pengubah sinyal listrik menjadi gelombang
memberikan pengamanan yang konvensional suara.
yaitu dengan brankas ternyata masih
menimbulkan persoalan ketika pencuri
berusaha membawa lari brankas. Dari kejadian
tersebut dirumuskan permasalahan yaitu
bagaimana melakukan pengamanan terhadap
barang-barang berharga dan dapat mengetahui
bila ada orang yang masuk di wilayah rumah
Gambar 1. Microphone dan Speaker
tanpa sepengetahuan pemilik rumah.

b. Hook Switch
Tujuan yang hendak dicapai dalam
Hook Switch berfungsi untuk
penelitian ini adalah menciptakan suatu sistem
menghubungkan (connects) dan memutuskan
alarm yang memberikan tanda bila ada orang
(disconnects) telepon dari jaringan telepon.
yang mulai memasuki wilayah rumah dengan
Hook switch ini terletak pada tempat gagang
bantuan sensor cahaya.
telepon, sehingga jaringan hanya terhubung
jika telepon diangkat.
1.1. Telepon Rumah
50

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


c. Keypad
Keypad terdiri dari bermacam-macam
tombol. Digitnya terdiri dari digit 0-9 serta
digit * dan #.

Gambar 4.Konstruksi Laser

Pump source adalah bagian yang


menghasilkan energi kepada sistem laser
(sebagai pembangkit). Laser medium adalah
Gambar 2. Keypad
bagian yang menentukan operasi panjang
gelombang dari sebuah laser.
d. Ringer
Optical resonator dalam bentuk paling
Ringer merupakan sebuah bel yang
sederhana adalah dua buah cermin yang
berdering untuk mengindikasikan bila ada
mempunyai tingkat refleksi yang berbeda.
panggilan telepon.
Cermin dengan tingkat refleksi yang tinggi
ditempatkan di bagian belakang dari laser
medium, sedangkan cermin dengan tingkat
refleksi rendah akan ditempakan
membelakangi output laser (sebagai output
Gambar 3. Ringer coupler).
1.3. Light Emitting Diode (LED)
1.2. Light Amplification by Stimulated LED terbuat dari berbagai material
Emission of Radiation (LASER) setengah penghantar campuran seperti
Sumber cahaya umum, seperti bola misalnya gallium arsenida fosfida (GaAsP),
lampu incandescent, memancarkan foton gallium fosfida (GaP), dan gallium aluminium
hampir ke seluruh arah, biasanya melewati arsenida (GaAsP). Karakteristik LED yaitu
spektrum elektromagnetik dari panjang jika diberi forward bias, maka pertemuan arus
gelombang yang luas, laser biasanya akan mengeluarkan cahaya dan warna cahaya
memancarkan foton dalam cahaya yang sempit bergantung pada jenis dan kadar material
sehingga sinar laser dapat terfokus pada satu pertemuan. Ketandasan cahaya berbanding
titik. lurus dengan arus maju yang mengalirinya.
Konstruksi dari sebuah laser dapat Dalam kondisi menghantar, tegangan maju
dilihat pada gambar: pada LED merah adalah 1,6 sampai 2,2 volt,
LED kuning 2,4 volt, LED hijau 2,7 volt.
Sedangkan tegangan terbaik maksimum yang

51

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


diperbolehkan pada LED merah adalah 3 volt,
LED kuning 5 volt, LED hijau 5 volt.
1.4. Diode proteksi
Sinyal diode biasanya juga digunakan
untuk melindungi transistor dan IC dari
tegangan ringkas yang dihasilkan ketika
sebuah Relay coil dimatikan. Gambar di bawah
memperlihatkan bagaimana sebuah protection Gambar 6. Grafik Perbandingan Antara
Resistansi LDR dengan Kadar Cahaya[15]
diode dihubungkan dengan Relay coil.
Dari gambar di atas, dapat diketahui
bahwa semakin terang pencahayaaan yang
mengenai LDR, maka resistansinya akan
semakin mengecil. Jadi, resistansi LDR
berbanding terbalik dengan iluminasi/ kadar
cahaya yang mengenainya.

Gambar 5. Pengaplikasian Diode Proteksi 1.6. Relay


Relay adalah saklar yang dioperasikan
Protection diode mengijinkan tegangan secara elektrik. Arus yang mengalir melalui
listrik untuk mengarahkan satu arus ringkas kumparan relay menciptakan medan magnet
melalui coil (dan diode) sehingga medan yang menarik tuas dan merubah kontak
magnet menghilang dengan cepat saklar. Arus kumparan dapat di-“on” atau
dibandingkan dengan tanpa dioda. Hal ini “off”-kan sehingga relay memiliki dua posisi
mencegah tegangan listrik terimbas menjadi saklar.
cukup tinggi untuk menyebabkan kerusakan Ada beberapa jenis relay antara lain:
terhadap transistor dan IC a. Single Pole Single Throw (SPST)
mempunyai satu kutub (common) dan satu
1.5. Light Dependent Resistor (LDR) kaki sebagai output dari relay (single
LDR dibuat dari bahan semikonduktor switch).
beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari b. Single Pole Double Throw (SPDT)
cahaya. Jika cahaya yang mengenainya mempunyai satu kutub (common) dan dua
memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton kaki sebagai output relay (double
yang diserap oleh semikonduktor akan switches).
menyebabkan elektron memiliki energi yang c. Double Pole Single Throw (DPST)
cukup untuk meloncat ke pita konduksi. mempunyai dua kutub (common) dan
Elektron bebas yang dihasilkan akan masing-masing satu kaki sebagai output
mengalirkan listrik, sehingga menurunkan relay (single switch).
resistansinya.
52

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


d. Double Pole Double Throw (DPDT)
IC I
mempunyai dua kutub (common) dan (mA) C
masing-masing dua kaki sebagai output
relay (double switches). Q ( Q
ICQ I
m
vcc V
AC
)Q C
VCEQ V C
VCEQ (Volt)
C V
Gambar 7. Jenis-jenis Relay E C
Gambar 8. Garis Beban DC Untuk Rangkaian
Q E
Bias Pembagi Tegangan Q
1.7. Voltage Divider Transistor
Untuk dapat mengoperasikan transistor, (
2.
METODOLOGI PENELITIAN
diperlukan rangkaian pembiasan. Bias bagi V
Dalam pembuatan perangkat ini, jenis
o
tegangan digunakan dalam perangkatuntuk
metode penelitian yang digunakan adalah
l
membandingkan 2 buah resistor basis yang t
eksperimental. Metode ini dilakkukan guna
kemudian dapat diatur sesuai kebutuhan. )
mendapatkan rancangan alat dengan cara
Dengan asumsi nilai VBE = 0,7 V (silicone
mencari, memodifikasi dan menguji rangkaian-
transistor), maka titik operasi (Q) dapat
rangkaian elektronika di dalam beberapa blok
dihitung:
berbeda, yang kemudian disatukan menjadi
(1)
suatu perangkat lengkap.
(2) 2.1. Peracangan Sistem
Secara umum, konfigurasi alarm
( )
(3)
dengan sistem kerja saklar otomatis terdiri dari
(4) input, pensaklaran otomatis, dan output. Dalam
( ) (5) perancangan dan pembuatan alat ini,
Nilai maksimal dari arus dan tegangan diperlukan beberapa komponen utama, antara
dapat ditentukan dengan persamaan garis lain LASER dan LDR sebagai input, transistor
beban, dan dapat dibentuk dalam diagram sebagai saklar otomatis, dan relay yang
berikut: berfungsi untuk menghubungkan rangkaian
(6) keluaran dengan telepon rumah yang sudah
( ) disiapkan.
(7) Bentuk blok diagram alarm anti
pencuri dapat dilihat pada Gambar 11 di
bawah:

53

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


catu daya (8)

s Jadi,
LASER e
reflektor LDR
n
s b. Penyearah (rectifier)
o
saklar otomatis
r Penyearah yang digunakan adalah jenis
penyearah jembatan yang terdiri dari empat
indikator relay
buah dioda. Arus bolak-balik (AC) dari

telepon
transformator diubah menjadi arus searah
(DC) untuk mencatu IC regulator. Besar
Gambar 9. Blok Diagram Alat
tegangan DC yang dihasilkan oleh penyearah
ini yaitu sebesar:
Input dari rangkaian terdiri dari
reflektor berupa cermin untuk memantulkan (9)
sinar yang dihasilkan oleh LASER dan LDR Jadi,
sebagai sensor yang mengawasi keberadaan
sinar LASER. Saklar otomatis akan memutus
c. Filter (smoothing)
dan menyambungkan aliran arus pada kondisi
Filter terdiri dari kapasitor polar yang
tertentu. Output dari rangkaian yang dibuat
disusun paralel dengan output dari penyearah
terdiri dari indikator berupa LED dan
jembatan. Efek arus AC yang masih ada pada
sambungan ke relay yang berfungsi untuk
arus DC konstan diminimalkan sehingga
mengaktifkan tombol redial pada pesawat
tegangan ripple akan berkurang. Semakin
telepon.
besar nilai kapasitor yang digunakan, maka
2.2. Perancangan Rangkaian
akan semakin mengurangi tegangan ripple.
2.2.1. Rangkaian Catu Daya
(10)
Rangkaian catu daya ini digunakan
untuk memberikan tegangan masukan sebesar Dengan:

5 volt pada rangkaian alat. Rangkaian catu


daya ini terdiri dari beberapa blok rangkaian C = 220 µF

antara lain: Jadi,

a. Transformator
Transformator yang dipakai adalah d. Regulator
jenis transformator step down. Tegangan Voltage regulator berfungsi untuk
masukan dari PLN sebesar 220 V diturunkan menstabilkan tegangan keluaran dari
menjadi 12 V dengan nilai arus 1 A. Tegangan penyearah. Regulator yang digunakan adalah
puncak pada transformator dapat dihitung IC jenis LM7805 yang berfungsi untuk
dengan persamaan:

54

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


menghasilkan tegangan keluaran sebesar 5 Berikut ini adalah perhitungan mencari
volt. besar nilai resistor seri pada rangkaian
Dari perhitungan di sisi output dari LASER:
penyearah tegangan dihasilkan tegangan Diketahui:
keluaran sebesar 10,81 volt. tegangan ini Vin = Tegangan sumber (5 V)
adalah tegangan masukan yang mencatu IC VLASER = Tegangan LASER diberikan 2V
LM7805. Dari datasheet IC LM7805, (maksimal dari datasheet 2,7 V)
diketahui tegangan input yang diperbolehkan I = Arus yang melewati LASER (typical dari
untuk mencatu IC yaitu antara 7 volt - 20 volt, datasheet 55 mA)
dan akan menghasilkan tegangan output Sehingga,
sebesar 4,80 volt – 5,20 volt. (11)
Berikut ini merupakan gambar
rangkaian catu daya yang digunakan pada alat: 
D1 D2

V1
TRAFO
1N4007 1N4007
U1
LM7805CT Maka,
220 Vrms LINE VREG +5 Volt
D4 D3 VOLTAGE
60 Hz COMMON
0° 12V-1A C1 C2
1N4007 1N4007 220µF 470µF

GND

Gambar 10. Rangkaian Catu Daya Alarm Pada rangkaian pengindikasi, diberikan
potensiometer 10 KΩ yang berfungsi untuk
2.2.2. Rangkaian Sensor (sensor part) membatasi arus yang melewati rangkaian, dan
Berikut ini gambar rangkaian penyala juga dimanfaatkan untuk mengatur sensitifitas
laser dan rangkaian pengindikasi: LDR. Semakin kecil harga potensiometer,
maka nilai sensitifitas LDR akan semakin
POT
R1 R10 10kΩ tinggi. Artinya, nilai tahanan LDR yang
100Ω 47Ω Key=A 50%
dibutuhkan untuk mengaktifkan output akan
R3
6.8kΩ semakin kecil.
V1
5V
2.2.3. Rangkaian Transistor
POWER LASER

LDR

Gambar 11. Rangkaian Sensor (Sensor Part)

Gambar 12. Rangkaian Saklar Otomatis


Pada rangkaian penyala LASER
dipasang resistor seri 47 Ω guna membatasi
Dalam gambar, ada 2 buah transistor
arus yang mencatu LASER sehingga perangkat
dengan rangkaian darlington transistor yang
LASER tidak mudah rusak.
berfungsi untuk menaikkan arus.
Rangkaian ekuivalen transistor Q1:

55

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


Tabel 2. Perhitungan Transistor Q1 Saat
Kondisi Terang (LDR < 1KΩ)
POT VBB IBQ1 ICQ1 VCEQ1
RB (Ω)
(Ω) (V) (µA) (mA) (V)
1K 418,364 0,568 -1,517 -0,152 5,276
5K 4221,875 0,391 -3,554 -0,355 5,647
Gambar 13. Rangkaian Ekuivalen Transistor 10K 4243,82 0,281 -4,814 -0,481 5,876
Q1

Arus kolektor dari transistor Q2 dicari


Berdasarkan gambar di atas, RB dan dengan persamaan:
VBB dapat diperoleh: (14)
(( ) ) (12) Dengan:
(13) IEQ1 = IBQ2
Dengan: = Arus yang melewati basis transistor
RB = Tahanan Basis (Ω) Q2 (diasumsikan sama dengan nilai
RC = Tahanan Kolektor (Ω) ICQ1) (mA)
RE = Tahanan Emitor (Ω) ICQ2 = Arus yang melewati kolektor (A)
POT = Tahanan Potensiometer (akan Tabel 3. Perhitungan Transistor Q2 Saat
Kondisi Gelap (LDR > 2MΩ)
diset dalam tiga kondisi yaitu saat POT (Ω) IBQ2 (mA) ICQ2 (A)
bernilai 1KΩ, 5KΩ dan 10KΩ)
1K 4,562 0,456
LDR = Tahanan LDR (ada dua kondisi,
5K 4,365 0,436
yaitu saat keadaan gelap, bernilai
10K 4,141 0,414
> 2MΩ dan saat keadaan terang,
bernilai < 1KΩ) Tabel 4. Perhitungan Transistor Q2 Saat
Kondisi Terang (LDR > 1KΩ)
VBB = Tegangan Basis
POT (Ω) IBQ2 (mA) ICQ2 (A)
VCE = Tegangan Kolektor-Emitor
1K -0,152 -0,015
VCC = Tegangan Sumber (5 volt)
5K -0,355 -0,035
VBE = Tegangan Basis-Emitor (0,7 volt)
10K -0,581 -0,058
Tabel 1. Perhitungan Transistor Q1 Saat
Kondisi Gelap (LDR > 2MΩ)
2.2.4. Rangkaian Output
POT RB VBB IBQ1 ICQ1 VCEQ1
Output rangkaian berupa LED dan
(Ω) (Ω) (V) (µA) (mA) (V)
relay dengan tegangan masukan 5 volt.
1K 11K 4,98 45,619 4,562 -3,303
Rangkaian LED diparalel dengan relay,
5K 15K 4,97 43,652 4,365 -2,945
bertujuan agar keduanya dapat aktif secara
10K 20K4,958 41,412 4,141 -2,537
bersamaan.

56

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


RELAY ns = Hasil perhitungan
R9
100Ω C4
VS 47µF
D5
1N4007
K np = Hasil pengukuran
5V LED1
TOMBOL 3.1.1. Pengujian Rangkaian Catu Daya
REDIAL
Pengujian catu daya bertujuan untuk
Gambar 14. Rangkaian Output
mengukur nilai tegangan keluaran trafo,
penyearah jembatan, dan tegangan keluaran
Pada rangkaian relay diparalel dengan
dari regulator.
kapasitor 47 µF untuk menghilangkan
Tabel 5. Hasil Uji Rangkaian Catu Daya
bouncing[14] dan dioda proteksi yang berfungsi
Perhitungan Pengukuran Error (%)
untuk melindungi komponen lain dari medan
Vre
magnet yang jatuh secara tiba-tiba. VP Vrectifie VP Vrectifie Vreg Vrectifie Vre
g VP
(V) r (V) (V) r (V) (V) r g
2.2.5. Perancangan Auto Dial (V)
16,9 14,6 5,1 13,67
Pada output relay disambungkan kabel 10,81 5 11,24 3,978 2,2
7 5 1 1
jumper yang akan dihubungkan dengan slot
redial pada pesawat telepon. Berikut
3.1.2. Pengujian Rangkaian Transistor
merupakan gambar pemasangan auto dial
Pengujian ini dilakukan untuk
yang terhubung dengan rangkaian:
mengetahui nilai arus basis pada rangkaian
transistor Q1 (input) dan arus kolektor pada
transistor Q2 (output).
Tabel 6. Hasil Uji Rangkaian Transistor
a. b.
Perhitungan Pengukuran Error (%)
Gambar 15. Koneksi Auto Dial Pada Pesawat
Kondisi POT IbQ1 IcQ2 POT IbQ1 IcQ2
Telepon. a. Koneksi Kabel Ke Slot Redial b. POT IbQ1 IcQ2
Rangkaian Auto Dial (KΩ) (µA) (A) (KΩ) (µA) (A)
1 45,619 0,456 1,01 39,2 0,4 1 14,07 14

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Gelap 5 43,652 0,436 4,94 39,1 0,4 1,2 10,428 8,257
10 41,412 0,414 10,28 38,2 0,4 2,8 7,756 3,382
3.1. Pengujian Rangkaian
- -
Pengujian ini dilaksanakan untuk 1 -1,517 1,01 -1,7 1 12,063 33,333
0,015 0,02
mengetahui kehandalan dari sistem dan untuk - -
Terang 5 -3,554 4,94 -3 1,2 15,588 14,286
mengetahui apakah sudah sesuai dengan 0,035 0,03

perencanaan atau belum. - -


10 -4,814 10,28 -4 2,8 16,909 16,667
0,048 0,04
Presentase kesalahan antara hasil
perhitungan dengan hasil pengukuran dapat
3.1.3. Pengujian Rangkaian Input
dicari dengan menggunakan rumus:
Pengujian ini dilakukan untuk
Error = | | (15)
mengetahui nilai-nilai arus dan tegangan pada
Dengan: LASER serta tahanan LDR saat kondisi terang
Error = Persentase kesalahan yang terjadi dan gelap.
(%)
57

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


Tabel 8. Hasil Uji Rangkaian Penyala LASER Mati ke Nyala
Perhitungan Pengukuran Error (%) 100K Nyala

ILASER VLASER ILASER VLASER


ILASER VLASER
(mA) (V) (mA) (V) 3.2. Pengujian Sistem

55 2 63,0 1,88 14,545 1% Pengujian sistem dilakukan untuk


menguji apakah rangkaian sudah berjalan

Tabel 9. Hasil Uji Nilai Tahanan LDR sesuai dengan sistem yang telah ditentukan.

Tahanan Kondisi pertama yaitu saat alat


Kondisi
Terukur (Ω) dinyalakan dan sinar LASER langsung
Malam hari, terkena cahaya mengenai LDR tanpa ada halangan.
>2M
bulan
Dalam ruangan, siang hari 987K
Terang, terkena cahaya LASER 30,4K
Terang, tidak terkena matahari
7,56K
langsung
Terang, terkena cahaya
3,04K
matahari langsung

Gambar IV.8. Pengujian Sistem Saat Kondisi


3.1.4. Pengujian Nilai Tahanan Input
LDR Tekena Cahaya LASER
Minimal
Kondisi Kedua yaitu saat alat
Pengujian ini dilakukan untuk
dinyalakan dan sinar LASER tidak mengenai
mengetahui nilai tahanan minimal yang
LDR karena terhalang oleh benda.
dibutuhkan suatu LDR untuk dapat
mengaktifkan output.
Tabel 10. Pengujian Nilai Tahanan Input
Nilai
Tahanan LDR
Tahanan Kondisi
(Ω)
POT (Ω)
0 Mati
Transisi dari
1K 4,21K
Mati ke Nyala
Gambar IV.9. Pengujian Sistem Saat Cahaya
100K Nyala LASER Terhalang Oleh Benda
0 Mati
Transisi dari 4. KESIMPULAN
5K 5,74K
Mati ke Nyala 1. Alarm anti pencuri dapat dibuat dengan
100K Nyala menggunakan sinar LASER dan LDR
0 Mati sebagai sensor cahaya.
10K
6,5K Transisi dari

58

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011


2. Pada pengujian catu daya terjadi Diakses pada tanggal 13 Oktober 2010
persentase error sebesar 13,671%, pukul 15.00 wib
3,978%, dan 2,2% yang disebabkan 4. Anonymous. Sejarah Transistor
karena naik turunnya tegangan PLN. http://www.unej.ac.id/fakultas/mipa/web_
3. Pada pengujian rangkaian transistor error fisika/webkuliah/diktatedas1/10sepuluh.p
terjadi karena nilai potensiometer dan df
nilai LDR yang tidak sama persis dengan Diakses pada tanggal 13 Oktober 2010
saat pengukuran. pukul 15.00 wib
4. Pada pengujian rangkaian penyala 5. Anonymous. 2008. Percobaan 5 transistor
LASER terjadi persentase error yang sebagai saklar. Teknik Elektro STEI ITB.
disebabkan karena nilai tahanan yang Bandung.
dibutuhkan yaitu sebesar 54,545 Ω tidak 6. Arifin, Irwan. 2004. Elektronika I.
dapat ditemukan di pasaran, sehingga 7. Diktat kuliah elektronika. 2009.
dipakai nilai tahanan yang mendekati AKATEL Sandhy Putra Purwokerto.
hasil perhitungan yaitu sebesar 47 Ω. 8. Malvino, Albert Paul. 2003. Prinsip-
5. Dari pengujian nilai tahanan input Prinsip Elektronika. Jakarta: Salemba
minimal dapat ditarik kesimpulan bahwa Teknika.
semakin besar nilai potensiometer yang 9. Prasetyono, Dwi Sunar. 2003. Belajar
digunakan, maka nilai tahanan minimal Sistim Cepat Elektronika. Yogyakarta:
yang dibutuhkan untuk menyalakan Absolut.
output juga akan bertambah besar. 10. Suratman. 2001. Kamus Elektronika.
Bandung: CV, Pustaka Grafika.
5. DAFTAR PUSTAKA 11. Wibawanto, Hari. 2007. Elektronika
1. Anonymous. Diodes Dasar: Pengenalan Praktis. Semarang.
http://www.kpsec.freeuk.com/components 12. Yuliana, Mike. Pesawat Telepon
/diodes.htm https://lecturer.eeips-
Diakses pada tanggal 13 Oktober 2010 its.edu/~mieke/dasartelephony/toeri/t2-
pukul 15.00 wib pesawat%20telepon.pdf
2. Anonymous. LED Diakses pada tanggal 20 November 2010
http://www.kpsec.freeuk.com/components pukul 16.00 wib
/led.htm 13. Zamidra Zam, Efvy. 2005. Panduan
Diakses pada tanggal 13 Oktober 2010 Praktis Belajar Elektronika. Surabaya:
pukul 15.00 wib Indah.
3. Anonymous. Relay
http://www.kpsec.freeuk.com/components
/relay.htm

59

Jurnal Infotel Volume 3 Nomor 2 November 2011

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai