Puji syukur penulis ucapkan atas kehadiran Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang” Konseling Keluarga” sesuai
dengan waktu yang telah di berikan, dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
namun penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang
dari ketentuan-ketentuan yang ada.
Atas dukungan dari berbagai pihak akhirnya penyusun bisa menyelesaikan makalah
ini. Untuk itu, dalam kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada Dosen mata
kuliah “ Konseling keluarga” yang memberikan pengajaran dan arahan dalam penyusunan
makalah ini, dan tidak lupa kepada teman-teman semua yang telah ikut berpartisipasi membantu
penyusunan dalam upaya penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini, dan mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
B. Strukur Keluarga
C. Relasi dalam Keluarga
D. Keberfungsian Keluarga
E. Teori Sistem Keluarga
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena dalam keluarga
inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Tugas utama dari
keluarga bagi pendidikan anak adalah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan
hidup keagamaan, karena sifat dan tabiat anak sebagian besar diambil dari kedua
orangtuanya dan dari anggota keluarga yang lain. Keluarga adalah sebuah sistem yang
terdiri dari berbagai perilaku sosial yang berbeda yang dimiliki oleh setiap individu yang
berada di dalam sebuah keluarga tersebut. Individu yang berada dalam sebuah keluarga
yang harmonis terdiri atas seorang ayah, seorang ibu dan anak-anak.
Keluarga merupakan cikal bakal wajah beradaban. Baik buruknya masyarakat bisa
dinilai dari profil-profil keluarga didalamnya. Sebuah keluarga adalah saling memiliki,
saling percaya, saling menghormati, salin melindungi dan saling berbagi ras, saling
menjaga kehormatan serta saling menjaga rahasia diantara anggota keluarga.
Keluarga dapat diartikan sebagai kelompok sosial yang merupakan produk dari
adanya ikatan-ikatan kekerabatan yang mengikat satu individu dengan yang
lainnya.dengan pengertian ini keluarga berarti merupakan unit sosial terkecil dalam
masyarakat. Dalam membina keluarga tentu tidak terlepas dari nilai-nilai islami sehingga
kehidupan rumah tangganya akan mendapatkan keharmonisan dan kebahagiaan bersama.
Melalui bimbingan dan pengajaran agama islam dalam keluarga membuat ketentraman dan
ketenangan hidup.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi keluarga?
2. Apa saja struktur keluarga?
3. Bagaimana relasi dalam keluarga?
4. Apa saja keberfungsian dalam keluarga?
5. Bagaimana teori sistem keluarga?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi tentang keluarga.
2. Untuk mengetahui apa saja tentang struktur keluarga.
3. Untuk mengetahui bagaimana relasi dalam keluarga.
4. Untuk mengetahui tentang keberfungsian dalam keluarga.
5. Untuk mengetahui bagaimana teori sistem keluarga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keluarga
Prayitno dan Erman Anti bimbingan dan konseling keluarga, sebenarnya
bukanlah sesuatu yang baru, pelayanan trsebut telah dimulai sejak pertengahan
tahun 1940-an dan sejak tahun 1980-an pelayanan yang menangani permasalahan
dalam keluarga itu tampak berkembang dengan cepat. Pelayanan tersebut ditujukan
kepada seluruh anggota keluarga yang memerlukannya. Menurut UU Nomor 52
Tahun 2009, keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas
suami istri, atau suami istri dan anak-anaknya,atau ayah dengan anak (duda) atau
ibu dengan anaknya (janda). Keluarga adalah kelompok yang mengembangkan
keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas dalam
keluarga (family identity). Berupa ikatan emosi pengalaman historis maupun cita-
cita masa depan.
Friedman mendefinisikan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang
hidup bersama dengan keterikatan aturan emosional dimana individu tersebut
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Sigmund Freud keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan
wanita. Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi daripada dorongan
seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami
isteri.Dhurkeim berpendapat bahwa keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil
faktor-faktor politik, ekonomi dan lingkungan.
Keluarga adalah unit satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus
merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Sehingga keluarga itu terbagi
menjadi dua, yaitu:
1. Keluarga Kecil atau “Nuclear Family”
Keluarga inti adalah unit keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak
mereka yang kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal” family.
2. Keluarga Besar “Extended Family”
Keluarga besar didasarkan pada hubungan darah dari sejumlah besar orang,
yang meliputi orang tua, anak, kakek-nenek, paman, bibi, keponakan, dan
seterusnya. Unit keluarga ini sering disebut sebagai ‘conguine family’
(berdasarkan pertalian darah).
Adapun konsep dasar dari pelayanan konseling keluarga adalah untuk
membantu keluarga menjadi bahagia dan sejahtera dalam mencapai
kehidupan efektif sehari-hari. Konseling keluarga merupakan suatu proses
interaktif untuk membantu keluarga dalam mencapai kondisi psikologis yang serasi
atau seimbang sehingga semua anggota keluarga bahagia.
B. Struktur Keluarga
1. Berdasarkan Garis Keturunan
a. Patrilinear
Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara sadarah,
dalam berbagai generasi dimana hubungan itu menurut garis keturunan ayah.
b. Matrilinear
Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara dalam
berbagai generasi dimana hubungan itu menerut garis keturunan ibu.
2. Berdasarkan Jenis Pemukiman
a. Petrilokal
Patrilocal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat keluarga
sedarah suami.
b. Matrilocal
Matrilocal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat kelurga
dekat saudarah istri.
c. Noelokal
Neolocal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun
istri
3. Bedasarkan Jenis Perkawinan
a. Monogami
Monogami adalah kelurga yang terdapat seorang suami dan seorang istri.
b. Poligami
Poligami adalah kelurga yang dimana terdapat seorang suami dan istri lebih dari
satu.
4. Berdasarkan Kekuasaan
a. Kelurga Kebapaan
Keluarga Kebapaan adalah kelurga suami memegang peranan paling penting.
b. Keluarga Keibuan
Kelurga Keibuan adalah kelurga istri memegang peranan paling penting.
c. Keluarga Setara
Keluarga Setara merupakan peranan suami dan istri kurang lebih seimbang.