Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KELUARGA Ny T DENGAN MASALAH HIPERTENSI


DI RT. 004 RW. 002 KELURAHAN BETENG KECAMATAN JATINOM KOTA
KLATEN

STASE KEPERAWATAN KELUARGA

Disusun Oleh :

DWI HARTANTI
NIM : 1601009

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN
2020
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

MATA AJAR KEPERAWATAN KELUARGA

Tanggal pengkajian : Kamis ,03 Januari 2020

Pengkaji : Dwi Hartanti

A. DATA UMUM
1. Nama KK : sumiyem
2. Usia KK : 64 tahun
3. Alamat KK : jungkare
4. Pekerjaan KK : asisten rumah tanga
5. Pendidikan KK : SD
6. Komposisi Keluarga :

NO nama Hub umur TK. Status Imunisasi Ket


dgn KK pend
BCG DPT Polio Hept Camp
1 123 123
2
3
1. sumiyem Kk 64 thn SD - - - - -
2. Sri Anak 44 thn SLTP - - - - -
wahyuni
4. Febriyanto Anak 26 thn SLTP - - - - -
5. Pudji menantu 49 thn SD - - - - -
purwanto
7. Genogram

Keterangan :

1. Laki laki :
2. Perempuan :
3. Kasus utama
4. Meninggal
5. Menikah
6. Tinggal satu rumah

Ny S tinggal bersama anak peratama dan menantunya, suami Ny S sudah


meninggal 2 tahun yang lalu, Ny S bekerja menjadi asisten rumah tangga
kesehariaqn Ny S hanya bekerja dan apabila libur Ny S hanya menonton TV saja.
8. Tipe Keluarga
Keluarga Ny. S termasuk dalam keluarga besar. Yaitu keluarga inti terdiri dari
ibu, anak dan menantu nya.

9. Suku bangsa : INDONESIA


10. Agama
Keluarga Ny S menganut agama islam. Ny S dan anaknya menjalankan shalat
5 waktu dengan rutin tetapi menantunya tidak rutin menjalankan shalat 5 waktu.
Setiap kegiatan yang dilakukan selalu berpedoman dengan norma-norma agama
islam. Keluarga sering mengikuti kegiatan pengajian dimasjid atau dirumah-rumah
tetangga. Ny S mengatakan dengan mengikuti kegiatan tersebut keluarga merasa
tenang karena merasa semakin dekat dengan allah SWT. Ny S juga mengatakan
bahwa keluarga sangat senang dan bersyukur karena masih dapat menjalankan
kewajiban beribadah dan diusia yang semakin tua Ny S lebih mendekatkan diri
kepada allah SWT.

11. Status sosial ekonomi keluarga


Pendapatan Ny S tiap bulannya 600.000, Ny S bekerja sebagai asisten rumah
tangga dan anaknya jualan mie ayam dirumah pendapatan perbulan tidak menentu
kurang lebih 500.000/bln, sedangkan menantunya hanya mengandalkan jasa
pembuatan lantai kramik yang tidak tiap harinya ada yang menggunakan jasanya.
Jumlah pengeluaran tiap bulan tergantung dengan jumlah pendapatannya, keluarga
merasa cukup dengan pendapatan yang sudah didapat untuk kebutuhan sehari-hari
seperti kebutuhan sembako, pembayaran listrik dan bahan-bahan untuk penjualan mie
ayam. Ny S juga menyisihkan uang atau menabung untuk berjaga-jaga apabila ada
keperluan mendadak yang tidak diinginkan seperti anggota keluarga sakit atau
anggota keluarga tertimpa musibah.

12. Aktifitas rekreasi keluarga


Aktivitas rekreasi pada keluarga yaitu menonton televisi dirumah bersama
keluaraga dimalam hari. Bagi anak dan menantu Ny S menonton televisi adalah
rekreasi yang menyenangkan tidak mengeluarkan uang. tetapi kalau Ny S setiap 3
bulan sekali ikut piknik posyandu lansia. Karena Ny S mengikuti progam posyandu
lansia didesa jungkare.
B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan saat ini keluarga tinggal dengan anak dan menantunya.
Tahap perkembangan yang sudah terpenuhi saat ini adalah ke empat anaknya sudah
menikah semua, berarti telah mampu memperluas siklus keluarga, Ny S merasa lega
dan senang karena anak-anaknya sudah berkeluarga dan tidak pernah ada masalah
dalam keluarganya.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Ny. S mengatakan semua keinginanya sudah terpenuhi

3. Riwayat keluarga inti


Ny S dan Alm suaminya bertemu dijalan ketika Ny S hendak pergi ke warung
dan Ny S pun berkenalan dengan alm suaminya, 2 bulan berkenalan kemudian
melanjutkan untuk pacaran selama 2 tahun dan kemudian memutuskan untuk
menikah. Dalam pernikahanya nya Ny S dikaruniai 4 orang anak. Ny S mengatakan
suaminya meninggal 2 bulan setelah selesai pernikahan anak ke 4 nya, suami Ny S
meninggal karena gagal jantung. Ny S selalu mendoakan alm suaminya tenang disisi
allah SWT.

4. Riwayat keluarga sebelumnya


Ny S mengatakan sekarang hanya tinggal dengan anak dan menantunya saja.
Anak yang lainya datang kerumah hanya sebulan sekali dan bisa berkumpul dengan
semua anak dan cucu-cunya hanya setahun sekali saat lebaran saja. Ny S mengatakan
anggota keluarganya tidak ada yang mempunyai alergi makanan dan tidak ada yang
menderita penyakit yang serius.

C. LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal
Rumah keluarga Ny S adalah rumah permanen dan milik sendiri. luas seluruh
perkarangan dan rumah sebesar 80 m2. Luas bangunan rumah 50 m2 terdiri dari
teras pada bagian depan(utara), ruang tamu dan ruang keluarga yang menyatu
dengan tempat makan, 3 buah kamar tidur, satu buah kamar mandi dan toilet, satu
buah dapur.
Denah rumah :

8 9 7
6

B
4c 5

U S
4b 4a

T
2 3

Gambar 3.2 Denah Rumah

Keterangan
1 : Teras sekaligus tempat jualan mie ayam
2 : Ruang tamu
3 : Ruang nonton TV
4a,4b,4c : kamar tidur
5 : ruang makan
6 : Dapur
7 : Ruang untuk mencuci baju dan piring
8 : toilet
9 : kamar mandi

b. Gambaran kondisi rumah


Kondisi di dalam rumah terdapat ventilasi disetiap jendela. Terdapat 2 genting
kaca di ruang belakaang untung mempertahankan cahaya pada siang hari.
Penerangan dimalam hari keluarga menggunakan listrik. Lantai tuang tamu sudah
kramik dan yang dapur masih semen, lantai cukup bersih tetapi penataan barang
masih kurang rapi.
Terdapat 3 kamar yang 1 tidak terpakai, keadaan kamar cukup rapi tetapi tidak
terdapat ventilasi dan jendela penerangan hanya mengandalkan listrik. Keluarga
mengatakan nyaman dengan tempat tidur yang ia miliki. Keluarga menganggap
rumahnya sangat nyaman, aman dan keluarga bersyukur mempunyai rumah
sendiri untuk menjaga privasi dan sebagai tempat berlindung dan berteduh.
Terdapat gerobak mie ayam diteras, teras rumah dipakai anak nya untuk
berjualan mie ayam dan penataanya cukup rapi dan bersih. Terdapat pekarangan
didepan teras yang dibiarkan saja tanpa ditanami tanaman atau bunga.
Terdapat dapur dan kamar mandi yang terletak dibagian belakang rumah
lantai semen, ventilasi ada dan jendela selalu dibuka saat siang hari. Penerangan
cukup dan tertata cukup rapi, keluarga memasak dengan menggunakan kompor
gas dan untuk air minum keluarga memberi air galon aqua karena untuk
kebutuhan sehari-hari dan di pakai untuk minum para pembeli mie ayam. Kamar
mandi cukup bersih, airnya jernih dan lantai kamar mandi tidak licin dan terdapat
ventilasi.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Ny S tinggal didaerah pedesaan yang padat penduduk. Tetangga disekitar
rumah ramah-ramah dan sopan, jarak rumah satu dengan yang lain tidak jauh.
Hubungan tetangga dengan keluarga Ny S sangat baik. Jika mempunyai hajatan atau
sedanga mengalami kesulitan tentangga selalu membantu/menolong tanpa disuruh
pun mereka datang dengan iklas dan tidak mengharapkan imbalan.
Mayoritas tetangga beragama islam dan mayoritas tetangga seorang petani dan
buruh. Tetangga sering mengadakan pengajian rutin setiap hari jumat sore disetiap
rumah-rumah dengan bergantian. Masyarakat didesa jungkare masih manganut adat
jawa yang kuat teerbukti dari kegiatan-kegiatan yang sering dilakukan dalam
masyarakat seperti, yasinan bagi orang yang maninggal, kenduri dan memperingati
maulid nabi. Masyarakat juga masih manganut siat kebersamaan terbukti dari sering
diadakan gotong royong bersih desa ataupun gotong royong ke tetangga yang sedang
mempunyai hajatan.
Terdapat warung dan toko yang letaknya tidak jauh dari rumah sehingga
keluarga dapat membeli barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan. Dan
terdapat fasilitas pendidikan seperti TK dan SD yang letaknya tidak jauh dari rumah
keluarga Ny S.

3. Mobilitas geografi keluarga


Rumah Ny S bersifat permanen dan milik sendiri sehingga Ny S dan keluarga
menetap dirumah tersebut, Ny S setiap hari bekerja hanya malam hari ia
menghabiskan waktu dirumah dan sebulan sekali ikut posyandu lansia dan terdapat
fasilitas kesehatan yaitu bidan praktik mandiri.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Anggota keluarga Ny S berinteraksi dengan baik, kalau ada salah satu anggota
keluarga yang sakit anggota yang lain membantu dan mencari jalan keluarnya.
Keluarga juga berinteraksi baik dengan tetangga sekitar.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Ny S berasal dari jawa sehingga bahasa yang digunakan sehari-hari
yaitu bahasa jawa. Keluarga Ny S menganut kaidah jawa yaitu yang lebih muda
menghormati yang lebih tua, komunikasi antar keluarga lancar dan bisa berlangsung
setiap saat ketika berada dirumah.

2. Struktur kekuatan keluarga


Kerukunan dan komunikasi terbuka khas suku jawa merupakan kekuatan pada
keluarga Ny S. Keluarga membuat keputusan dalam hal apapun yaitu dengan
musyawarah bersama jadi siapa saja bisa membuat keputusan karena keputusan yang
diambil yaitu hasil yang terbaik untuk dilakukan dalam keluarga. Anak-anak Ny S
selalu menghormati keputusan darinya dan begitupun sebaliknya.

3. Struktur peran (formal dan informal)


Peran formal : Ny S berperan sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus sebagai
kepala rumah tangga sejak suaminya meninggal, semua tanggung jawab suami
diambil alih oleh Ny S. Selain itu Ny S juga mencari nakah untuk dirinya sendiri dan
keluarganya walupun anak-anaknya sering mengirimi uang tetapi Ny S tidak
menerimanya karena Ny S tidak mau bergantung dengan anak-anaknya. Keluarga Ny
S sangat harmonis dan tidak pernah ada konflik peran dalam keluarga.
Peran informal : berperan sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya dan juga
berperan dalam hal informal seperti dalam kegiatan masyarakat (pengajian desa,
posyandu lansia, dan gotong royong hajatan) Ny S sering mengikuti kegiatan
tersebut, biasanya Ny S hanya berperan sebagai pengharmonis saja.

4. Nilai dan norma keluarga


Keluarga Ny S menganut nilai dan norma jawa dan islami dalam kegiatan
sehari-hari. Ny S dan anak-anaknya dengan iklas menerima kondisi saat ini. Keluarga
memandang sakit adalah ujian dari Allah SWT dan mereka yakin bahwa kesembuhan
hanya dari Allah SWT. Tidak ada nilai dan norma yang bertentangan dengan
kesehatan karena baik dalam agama maupun Adat jawa.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi aektif
Ny S selalu menjaga keharmonisan keluarga dengan cara memelihara dengan
baik hubungan antar keluarga, saling menghormati sesama anggota keluarga dan
apabila ada keluarga syang sedang membutuhkan bantuan maka anggota keluarga
yang lain berusaha untuk membantu.

2. Fungsi social
Interaksi antar keluarga berjalan dengan baik dan lancar. Keluarga Ny S juga
berusaha mematuhi dan mengikuti aturan atau norma yang ada didesa, seperti kalau
malam hari tidak boleh menerima tamu lebih dari jam 22.00 wib dan tamu yang
menginap 1x24 jam diharapkan melapor ke RT untuk mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan. Ny S juga mengikuti ada istiadat didesa seperti menjenguk tetangga yang
sedang sakit, takziah, dan menghadiri atau membantu acara hajatan jika diundang
serta mengikuti jika diadakan pertemuan masyarakat desa.

3. Fungsi perawatan kesehatan


Ny S dan keluarga berusaha menjaga kesehatan dan tidak mengebaikan
kondisi tubuhnya. Apabila kondisi tubuh mulai lemah atau lelah keluarga dan Ny S
beristirahat, jika tidak kunjung reda Ny S dan keluarga segera ke pelayanan
kesehatan untuk berobat. Tetapi keluarga tidak banyak tahu tentang hal yang
berkaitan dengan kesehatan seperti masalah yang sedang dialami Ny S sekarang
yaitu hipertensi. Anaknya mengatakan bahwa kalau Ny S mau pergi ke pelayanan
kesehatan kalau merasa sakit saja. Keluarga kurang mengetahui tentang gejala
penyakit dan keluarga belum mengetahui cara merawat keluarga yang sakit dengan
benar terutama dalam merawat dirinya sendiri.
Jadwal tidur keluarga tidak menentu. Ny S mengatakan pada siang hari hanya
tidur 1-2 jam saja karena pekerjaan yang menuntut untuk tidak terlalu lama tidur.
Pada malam hari Ny S tidur mulai dari jam 21.00-03.00 WIB, tidurnya kadang
nyenyak dan kadang tidak. Sedangkan anaknya mengatakan pada siang haritidak
pernah tidur karena berjualan mie ayam. Pada malam hari tidur muali dari jam 2100-
04.00 WIB Tidurnya nyenya dan tidak ada gangguan tidak ada gangguan.
Ny S mengatakan aktivitas sehari-hari bekerja membersihkan rumah, menyapu
halaman rumah, memasak dan mencuci. Ny S melakukan pekerjaan sangat cekatan
dan apabila merasa capek Ny S beristirahat sejenak kemudian melanjutkan
kerjaanya. Ny S mengatakan bertambahnya usia yang sudah tua menjadi mudah
capek.
Keluarga mengatakan tidak ada anggota keluarga yang merokok, minum
alkohol, penggunaan obat-obat terlarang karena itu semua tidak baik untuk
kesehatan dan berbahaya. Pengetahuan keluarga Ny S mengenai penyakit hipertensi
sangat terbatas, keluarga tidak begitu mengetahui mengenai hal — hal apa saja yang
harus dilakukan untuk Ny S saat tekanan darahnya naik. Apabila tekanan darahnya
tinggi Ny S hanya beristirahat saja karena menurut Ny S dan keluarga tidak ada
masalah selagi tidak timbul gejala seperti pusing.
Pengetahuan keluarga Ny S tentang cara pencegahan penyakit hipertensi dan
menjaga kebersihan lingkungan kurang baik. Kebiasaan keluarga dalam
memeriksakan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kalau merasa
badan tidak enak, demam, pilek, batuk biasanya hanya membeli obat di warung
kemudian untuk istirahat. Apabila sakitnya tidak kunjung sembuh biasanya baru
memeriksakan ke pelayanan kesehatan terdekat.
4. Fungsi reproduksi
Ny S sudah memasuki usia tua yang berusia 64 tahun. Ny S dak mempunyai riwayat
penyakit atau masalah dengan organ reproduksinya. Ny S dikaruniai 4 orang anak, 2
laki-laki dan 2 perempuan, semuan anak sudah menikah dan berumah tangga.

5. Fungsi ekonomi
Ny S bekerja sebagi asisten rumah tangga dengan gaji 600 rb/bulan kurang lebih
sudah 4 tahun setelah suaminya meninggal. Anak-anaknya sempat melarang Ny S
untuk bekerja tetapi Ny S tetap bekerja karena Ny S merasa bosan jika harus diam
dirumah dan tidak mau merepotkan anak-anaknya yang sudah berumah tangga
sendiri-sendiri. uang gaji Ny S kadang dipakai untuk membantu membeli sembako
anaknya yang tinggal satu rumah dengan Ny S dan sisanya ditabung untuk berjaga-
jaga kalau ada keperluan yang mendadak. Keluarga Ny S mempunyai kartu indonesia
sehat untuk meringankan dana kesehatan. Status ekonomi keluarga Ny S tergolong
dalam ekonomi sedang.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Stres jangka pendek : Stressor yang nampak pada keluarga saat ini memikirkan
masalah kesehatan yang dialami oleh Ny S yang mengalami hipertensi yang
memerlukan perhatian lebih bagi anggota keluarga dan membuat tidurnya kurang
nyenyak. Keluarga berharap tidak terjadi komplikasi pada penyakit Ny S. Keluarga
sangat mengharapkan tekanan darah Ny S kembali normal.
Stres jangka panjang : Anak Ny S selalu memberikan dukungan dan semangat
pada Ny S yang mempuyai masalah. anaknya juga membantu memecahkan setiap
permasalahan yang ada di keluarga dengan cara bermusyawarah dan mencari jalan
terbaik dalam permasalahan jika ada konflik dalam keluarga. Keluarga mampu
menerima dengan ikhlas dan lapang dada kondisi saat ini. Keluarga berusaha
menghadapi dan menerima situasi yang ada sebagai ujian dari Allah.

2. Strategi koping yang digunakan


Bila ada masalah dalam keluarga maka cara pemecahan masalah yang
digunakan keluarga adalah dengan bermusyawarah dengan anggota keluarga. Jika
ada salah satu anggota keluarga yang membutuhkan bantuan, maka anggota keluarga
yang lain akan membantu sampai kesulitan yang dihadapi anggota keluarga dapat
berkurang atau teratasi.
Keluarga tidak pernah menyalahkan siapapun yang berkaitan dengan penyakit
yang diderita, keluarga mengatakan bahwa sakit yang diderita Ny S adalah cobaan
dari Allah SWT dan faktor usia.

3. Strategi adaptasi disfungsional


Jika ada salah satu anggota keluarga yang salah maka anggota keluarga yang lain
akan menegur atau mengingatkan. Keluarga mengingatkan dengan menggunakan
kata-kata yang halus tanpa melukai hati anggota keluarga yang melakukan kesalahan
sehingga tidak ada dendam atau perasaan tidak suka dalam diri setiap anggota
keluarga dan keluarga tidak pernah menggunakan kekerasan, terhadap
suami/istri/anak, mengkambing hitamkan orang lain, ataupun memberikan ancaman-
ancaman dalam menyelesaikan masalah.

G. HARAPAN KELUARGA
Keluarga mengharapkan agar sekeluarga diberikan kesehatan dan dijauhkan
dari segala penyakit, keluarga juga berharap adanya bantuan dari petugas
kesehatan untuk mengurangi masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga serta
dapat mengubah kebiasaan keluarga yang kurang sehat menjadi pola hidup yang
sehat.

H. PEMERIKSAAN FISIK

NO Nama Umur TTV Kepala Leher Dada Abdomen Ekstrimitas


1. Ny.S 64 TD : Bentuk kepala Tidak Paru : I : simetris, Atas :
tahun 200/100 mesocepal, ada I : bentuk dada tidak ada Lengkap,
mmHg rambut hitam pembes simetris, jejas, tidak tidak ada
RR : beruban, bersih, aran ekspansi paru ada masa, kelainan jari,
20 x/mnt tidak terlihat kelenjar simetris kanan tidak ada tidak ada
S: adanya luka, thyroid, dan kiri, tidak asites luka dan
36˚C tidak ada kutu, tidak ada jejas. warna kulit edema,
N: tumbuh merata ada P : tidak sama fungsi
85 x/mnt nyeri terdapat nyeri dengan normal.
TB : 150 Mata : telan tekan, tidak yang lain,
cm simetris, teraba adanya pusat tepat Bawah :
BB : 50 kg konjungtiva benjolan ditengah Lengkap,
tidak anemis, P : suara paru tidak ada
sklera tidak sonor A kelainan,
ikterik,pupil A :suara nafas :peristaltik tidak ada
isokor, fungsi vasikuler. usus 14 luka dan
penglihatan x/menit. edema, tidak
sedikit kabur, Jantung: varises.
tidak I : tidak tampak P : suara
menggunakan ictus thympani
alat bantu cordis,simetris,
penglihatan, tidak ada jejas. P : tidak
P : tidak ada nyeri
Telinga : terdapat nyeri tekan, tidak
simetris, tekan. ada
bersih,tidak ada P : suara pekak pembesara
nyeri tekan. A : S1 dan S2 n organ
fungsi reguler
pendengaran
telinga
berkurang jarak
dengar kurang
lebih 1/2 meter
hanya saat
kondisi tenang.

Hidung : bersih,
tidak ada
pernafasan
cuping
hidung,tidak ada
polip, fungsi
penciuman baik.

Mulut : bersih,
mukosa bibir
lembab, sedikit
bau nafas gigi,
tidak ada
stomatitis.

2. Ny. S 44 TD : Bentuk kepala Tidak Paru : I : simetris, Atas :


tahun 130/80 simetris, rambut ada I :bentuk dada tidak ada Lengkap,
mmHg hitam dan pembes simetris, jejas, tidak tidak ada
RR : panjang, aran ekspansi paru ada masa, kelainan jari,
21 x/mnt tumbuh merata kelenjar simetris kanan tidak ada tidak ada
S: dan lurus, tidak thyroid, dan kiri, asites, edema dan
36,5 ˚C ada lesi , tidak pernafasan warna kulit luka.
N: ada teratur, tidak sama
87x/mnt Mata : nyeri ada retraksi dengan Bawah:
TB : 152 simetris, telan otot dinding yang lain, Lengkap,
cm konjungtiva dada,tidak ada pusat tepat tidak ada
BB : 50 kg tidak anemis, lesi. ditengah. kelainan,
sklera tidak P :ekspansi fungsi masih
ikterik, fungsi paru simetris A bagus, tidak
penglihatan kanan dan kiri, :peristaltik ada varises.
normal, tidak vokal fremitus usus 13
menggunakan teraba sama x/menit. Genitalia :
alat bantu kanan dan kiri, tidak ada
penglihatan. P :suara paru P : suara kelainan,
sonor. thympani tidak ada
Telinga : A :suara nafas gangguan
simetris, bersih, vesikuler. P : tidak organ
fungsi ada nyeri reproduksi
pendengaran Jantung: tekan, tidak
telinga baik, I : tidak tampak ada
serumen tidak ictus cordis pembesara
ada. P : ictus cordis n organ
teraba di
Hidung : intercosta IV
bentuk hidung sub clavicula
simetris, tidak sinistra,
ada kotoran, P : suara pekak
tidak ada A : bunyi
pernafasan jantung normal
cuping, tidak
ada polip, fungsi
penciuman
bagus.

Mulut : mukosa
bibir lembab,
tidak bau nafas,
bersih, tidak ada
peradangan
pada mulut,
gigi masih utuh

3. Tn. P 49 TD : Bentuk kepala Tidak Paru : I : simetris, Atas :


tahun 140/90 simetris, rambut ada I :bentuk dada tidak ada Lengkap,
mmHg hitam pendek, pembes simetris, jejas, tidak tidak ada
RR : 20 tumbuh merata aran ekspansi paru ada masa, kelainan jari,
x/mnt dan lurus, tidak kelenjar simetris kanan tidak ada tidak ada
S : 36 ˚C ada lesi thyroid, dan kiri, asites, edema dan
N: , tidak pernafasan warna kulit luka.
88x/mnt Mata : ada teratur, tidak sama
TB : 165 simetris, nyeri ada retraksi dengan Bawah:
cm konjungtiva telan otot dinding yang lain, Lengkap,
BB : tidak anemis, dada,tidak ada pusat tepat tidak ada
68 kg sklera tidak lesi. ditengah. kelainan,
ikterik, fungsi P :ekspansi fungsi masih
penglihatan paru simetris A bagus, tidak
normal, tidak kanan dan kiri, :peristaltik ada varises.
menggunakan vokal fremitus usus 15
alat bantu teraba sama x/menit. Genitalia :
penglihatan. kanan dan kiri, tidak ada
P :suara paru P : suara kelainan,
Telinga : sonor. thympani tidak ada
simetris, bersih, A :suara nafas gangguan
fungsi vesikuler. P : tidak organ
pendengaran ada nyeri reproduksi
telinga baik, Jantung: tekan, tidak
serumen tidak I : tidak tampak ada
ada. ictus cordis pembesara
P : ictus cordis n organ
Hidung : teraba di
bentuk hidung intercosta IV
simetris, tidak sub clavicula
ada kotoran, sinistra,
tidak ada P : suara pekak
pernafasan A : bunyi
cuping, tidak jantung normal
ada polip, fungsi
penciuman
bagus.

Mulut : mukosa
bibir lembab,
tidak bau nafas,
bersih, tidak ada
peradangan
pada mulut,
gigi masih utuh.

I. ANALISA DATA
Symptom problem
DS : Ketidakefektifan perfusi
- Ny. S mengatakan tekanan darahnya jaringan perifer
tinggi sejak 1 tahun terakhir tetapi Ny S
tidak pusing dan tidak merasakan apa-
apa, kadang hanya merasa capek saja.
- Ny S mengatakan tetap melakukan
aktivitas seperti biasa menyapu, bersih-
bersih karena merasa dirinya tidak sakit
- Keluarga mengatakan tidak mengetahui
tentang makanan untuk penderita
hipertensi
- Keluarga Ny S jarang berolahraga
- Pengetahuan keluarga mengenai penyakit
Ny S terbatas, keluarga tidak begitu
mengetahui mengenai hal — hal apa saja
yang harus dilakukan untuk Ny S saat
tekanan darahnya tinggi.
- Ny S suka memakan makanan yang asin-
asin dan suka yang berlemak sehingga
memicu tekanan darah nya

DO :
- Tekanan darah 200/100 mmHg, Nadi
85x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,o C.
- Rumah Ny S bersih tapi kurang tertata
dan jendela jarang dibuka sehingga
rumah menjadi pengap
- Pengetahuan Ny S mengenai hipertensi
masih terlihat terbatas dan belum
mengetahui secara penuh mengenai
pencegahan atau pengendalian mengenai
hipertensi.
- Ny S tampak hendak merubah kebiasaan
buruknya

DS : Ketidakefektifan koping pada


- Ny. S mengatakan tekanan darahnya keluarga Ny S
tinggi sejak 1 tahun terakhir tetapi Ny S
tidak pusing dan tidak merasakan apa-
apa, kadang hanya merasa capek saja.
- Pengetahuan keluarga mengenai penyakit
Ny S terbatas, keluarga tidak begitu
mengetahui mengenai hal — hal apa saja
yang harus dilakukan untuk Ny S saat
tekanan darahnya tinggi.
- Keluarga Ny S belum mampu
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
ada, karena jarang melakukan
pemeriksaan kesehatan secara rutin

 keluarga saat ini memikirkan masalah


kesehatan yang dialami oleh Ny S yang
sangat memerlukan perhatian lebih bagi
anggota keluarga dan membuat tidurnya
kurang nyenyak
 Ny S mengatakan sudah tua, Ny S
mengetahui keadaan saat ini dan tidak
mau membuat orang repot untuk
mengurusinya

DO :

 Rumah Ny S cukup luas namun kurang


rapi, banyak barang — barang / perabot
rumah tangga yang tidak tertata dengan
rapi. Ventilasi rumah cukup, lantai sudah
keramik akan tetapi sedikit berdebu,
penerangan kurang.
 Jendela jarang dibuka segingga keadaan
rumah sedikit pengap dan sedikit lembab.
 Dapur cukup bersih, tetapi kurang rapi,
lantai dapur semen, lantai kamar mandi
agak licin, kebiasaan membuang sampah
biasanya dibakar disamping rumah,
ditimbun dan dibuang disungai

J. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada Ny S
2. Ketidakefektifan koping pada keluarga Ny S

K. Skoring
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada Ny S

NO KRITERIA SKORE BOBOT PEMBENARAN


1. Sifat Masalah 3/3x1 = 1 1 Ny. S mengatakan tekanan
Aktual darahnya tinggi sejak 1 tahun
terakhir tetapi Ny S tidak pusing
dan tidak merasakan apa-apa,
kadang hanya merasa capek saja.

2. Kemungkinan masalah 2/2x2 = 2 2 Upaya keluarga dalam menjaga


dapat diubah kesehatan bagus, setelah Ny S
Mudah mengetahui bahwa tekanan
darahnya tinggi langsung pergi
berobat karena sebelumnya tidak
pernah berobat ataupun
mengontrol kesehatannya ke
bidan ataupun dokter.
Keluarganya yang lainpun turut
merubah kebiasaan buruk seperti
masak akan mengurangi garam
dan lemak.
3. Potensial masalah 2/2x2 = 2 1 Ny baru mengetahui bahwa
untuk dicegah tekannan darah tinggi itu bahaya
Cukup Ny S langsung berusaha merubah
gaya hidupnya yang buruk, dan
akan rutin kontrol kesehatan di
fasilitas pelayanan terdekat.
4. Menonjolnya masalah 1/2x1 = 1/2 1 Keluarga menganggap bahwa
berat harus segera masalah ini harus segera
ditangani tertangani agar segera bisa
terkontrol dan tidak semakin
parah. Keluarga menyarankan
bahwaNy S harus segera berobat
Jumlah 4 1/6
NO KRITERIA SKORE BOBOT PEMBENARAN

1. Sifat masalah : Aktual 3/3x1=1 1 Ny. S mengatakan tekanan darahnya tinggi


sejak 1 tahun terakhir tetapi Ny S tidak pusing
dan tidak merasakan apa-apa, kadang hanya
merasa capek saja.

2. Kemungkinan masalah 2/2x2=2 2 Ny S tidak tahu cara mengatasi hipertensi.

2. Ketidak efektifan koping pada keluarga Ny


dapat diubah : sebagian Pengetahuan keluarga mengenai penyakit Ny
S terbatas, keluarga tidak begitu mengetahui
mengenai hal — hal apa saja yang harus
dilakukan untuk Ny S saat tekanan darahnya
tinggi
3. Potensial masalah untuk 2/3x1=2/3 1 Keluarga belum mengetahui dalam mencegah
dicegah : Cukup masalah yang dialami Ny S dengan
hipertensinya.

4. Menonjolnya masalah 1/2x1 = 1 Keluarga Ny S menganggap masalah ini serius


berat harus segera 1/2 yang segera ditangani. Ny S akan berusaha
ditangani menjaga pola makan dan kontrol rutin ke
pelayanan kesehatan yang ada.

Jumlah = 41/6

L. PRIORITAS MASALAH BERDASARKAN SKORING

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer pada Bp.P ( dengan scoring 41/6)


2. Ketidakefektifan koping pada keluarga Ny S
( dengan scoring 41/6)

M. Nursing Care Plan (NCP)


Diagnosa Nursing Outcome Classification Nursing Interventions Classification (NIC)
(NANDA) (NOC )
Domain 4: Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
Aktivitas / Istirahat Level 1 keluarga
Kelas 4 : Respons Domain IV :Pengetahuan kesehatan Level 1
Kardiovaskuler / dan perilaku Domain 3 Perilaku (Lanjutkan)
Pulmonal Level 2 Level 2
Ketidakefektifan Kelas S : pengetahuan kesehatan Kelas S Pendidikan pasien
perfusi jaringan Level 3 Level 3
perifer 1837 : Pengetahuan Manajemen 5618 : pengajaran prosedur/perawatan
hipertensi 5515 : peningkatan kesadaran kesehatan
1803 : Pengetahuan Proses penyakit 5602 : pengajaran proses penyakit
1805 : Pengetahuan perilaku 5510 : pendidikan kesehatan
kesehatan
1814 : Pengetahuan prosedur Keluarga mampu merawat anggota
penanganan keluarga
Level 1
Keluarga mampu memutuskan Domain 5 : Keluarga
Level 1 Level 2
Domain 4 Pengetahuan kesehatan Kelas X Perawatan sepanjang hidup
dan perilaku Level 3
Level 2 7040 : dukungan pengasuhan
Kelas Q Perilaku sehat 7100 : peningkatan integritas keluarga
Level 3 7110 : peningkatan keterlibatan keluarga
1625 : perilku berhenti merokok 7130 : pemeliharaan proses keluarga
1634 : perilaku skrining kesehatan
pribadi
1623 : perilaku patuh pengobatan Keluarga mampu memodifikasi
yang disarankan lingkungan
1621 : perilaku patuh diet yang sehat Level 1
1633 : partisipasi dakam latihan Domain 3 : Perilaku (Lanjutan)
Level 2
Keluarga mampu merawat anggota Kelas T Peningkatan kenyamanan
keluarga psikologis
Level 1 Level 3
Domain 4 Pengetahuan kesehatan 5820 : pengurangan kecemasan
dan perilaku 5880 : teknik menenangkan
Level 2 6040 : terapi relaksasi
Kelas Q Perilaku sehat
Level 3 Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
1606 : partisipasi dalam keputusan kesehatan
perawatan kesehatan Level 1
1604 : partisipasi di waktu luang Domain 6 sistem kesehatan
1601 : perilaku patuh Level 2
Kelas Y Mediasi system kesehatan
Keluarga mampu memanfaatkan Level 3
fasilitas kesehatan 6485 : manajemen lingkungan : persiapan
Level 1 rumah
Domain 6 Kesehatan keluarga 7400 : panduan system pelayanan
Level 2 kesehatan
Kelas X kesejahteraan keluarga 7500 : dukungan pemeliharaan kehidupan
Level 3 7560 : fasilitas kunjungan
2605 : partisipasi keluarga dalam
perawatan professional
2609 : dukungan keluarga selama
perawatan
2604 : normalisasi keluarga

Domain 9 : Keluarga mampu mengenal masalah Keluarga mampu mengenal masalah


Koping/ Toleransi Level 1 domain IV :Pengetahuan Domain 3 : Perilaku.
Stres kesehatan dan perilaku. Level 2
Kelas 2: Hasil: Kelas S : pendidikan kesehatan
Respon Koping Level 2 Kelas S : pengetahuan Level 3
Ketidakefektifan kesehatan. Hasil yang Outcome :
koping(00132) menggambarkan pemahaman 5602 Pendidikan proses penyakit
keluarga dalam pemanfaatan Keluarga mampu memutuskan
informasi untuk meningkatkan, Level 1, Domain 3: Perilaku Perawatan
mempertahankan, dan perbaikan Level 2 Kelas R : bantuan koping.
kesehatan. Level 3:
Level 3 Hasil :
Hasil : 5250: Dukungan membuat keputusan
1856 pengetahuan : Inflamasi
penerimaan manajement kesehatan Keluarga mampu merawat anggota
keluarga
Keluarga mampu memutuskan Level 1, Domain: 5 Keluarga
Level1,Domain IV: Level 2, Kelas X: Perawatan sepanjang
Pengetahuan kesehatan dan perilaku. hidup
Level 2, Kelas Q : Perilaku Level 3
kesehatan. Outcome
Hasil yang menggambarkan tindakan 5280 memberi kemudahan fasilitas
keluarga untuk meningkatkan atau 7140 dukungan keluarga
memperbaiki kesehatan. 2380 manajement pengobatan
Level 3,
Hasil : Keluarga mampu memodifikasi
1622 kepatuhan perilaku : lingkungan
penyediaan diet Hasil:
Level1
Domain 4 keamanan
Keluarga mampu merawat
Level 2
Anggota keluarga
Kelas V Manajemen resiko
Level 1 Domain IV: Pengetahuan &
Level 3
Perilaku
Outcome
Level 2 Kelas S:
6480 manajement lingkungan kenyamanan
Kelas S: Pengetahuan kesehatan
6650 pengawasan
Level 3
Outcome
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
1863 pengetahuan: asma
kesehatan
manajement
Hasil:
Keluarga mampu memodifikasi
Level 1
lingkungan
Domain 6 sistem kesehatan
Level 1 Domain V: kesehatan yang
Level 2
di rasakan
Kelas Y Mediasi sistem kesehatan
Level 2 Kelas U: Kesehatan dan
Level 3
kualitas hidup.
Outcome
Level 3
7560 mengunjungi fasilitas kesehata
Outcome
Kelas B Manajemen informasi
2009 status kenyamanan lingkungan
7910 konsultasi
Keluarga mampu memanfaatkan
kesehatan
Hasil:
Level 1 Domain 4: Pengetahuan
kesehatan dan perilaku
Level 2 Kelas S: Pengetahuan
kesehatan
Level 3
Outcome
1806 Pengetahuan tentang sumber-
sumber kesehatan

N. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

Hari/tgl jam Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


Keperawatan
Senin, 19 14.15 Ketidakefektifan 1. Membina hubungan S : klien mengatakan
november perfusi jaringan saling percaya senang dengan
2018 perifer pada Ny dengan keluarga ibu kedatangan
S. S mahasiswa Yuliana
Ketidakefektifan 2. Menjelaskan maksud
koping pada dan tujuan kedatanga O : klien kooperatif
keluarga Ny S 3. Melakukan kontrak dan klien bersedia
waktu untuk dikunjungi

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

Ketidakefektifan 4. Melakukan S : klien mengatakan


14.45 perfusi jaringan pengkajian dan sudah lama tinggal Yuliana
perifer pada Ny melihat keadaan di dukuh jungkare,
S. rumah tinggal bersama
5. Melakukan anak dan
Ketidakefektifan pemeriksaan fisik menantunya.
koping pada kepada keluarga Ny
keluarga Ny S S O : klien kooperatif,
6. Melakukan hasil terlampir tabel
pengukuran tekanan pemeriksaan fisik.
darah TD:200/100, S:
360C ,N:85x/mnt
,RR: 20x/mnt

A : masalah teratasi
sebagian

P : lanjutkan
intervensi

Rabu, 21 14.30 Ketidakefektifan 7. Melakukan S: Ny S mengatakan


november perfusi jaringan pengukuran tekanan bahwa tubuhnya
2018 perifer pada Ny darah tidak merasakan apa- Yuliana
S. 8. Mengobservasi apa haya capek
keadaan saat ini biasa.

O: TD:180/100, S:
360C
N:85x/mnt, RR:
20x/mnt

A: masalah teratasi
sebagian
P: lanjut intervensi
- Memantau tekanan
darah
Ketidakefektifan - Diit rendah garam
koping pada
keluarga Ny S

14.55 Mengenal Masalah S: keluarga sudah tau


9. Menjelaskan tentang hipertensi
pengertian penyebab tetapi belum begitu yuliana
terjadinya paham mengenai
peningkatan tekanan tanda dan gejala
darah pada Ny S. yang muncul.
10. Menjelaskan O:keluarga kooperatif
penyebab tekanan dan berusaha untuk
darah tinggi mencegah keluarga
yang belum tahu
A: masalah teratasi
sebagaian
P: lanjut intervensi

Jum’at, 13.30 Ketidakefektifan 11. Memberikan S : keluarga Ny S akan


23 koping pada informasi makanan mengurangi garam
november keluarga Ny S yang baik untuk serta Ibu.S akan
2018 penderita hipertensi mengupayakan Yuliana
masak dengan
garam secuupnya
0 : klien dan keluarga
tampak antusias
dan memperhatikan
penjesalan yang
diberikan.

A : masalah teratasi
sebagian

P : lanjutkan
intervensi

14.05 Ketidakefektifan 12. Mengajarkan S : Ny S sedikit hafal


perfusi jaringan senam anti stroke dengan gerakan
perifer pada Ny kepada Ny S dan senam anti stroke Yuliana
S. keluarga dan akan
melakukan setiap
semiggu sekali.

O : Ny S tampak
mempraktikan dan
melakukan senam
anti stroke dengan
semangat.
A : masalah teratasi

P : lanjutkan
intervensi
memantau tekanan
darah Ny S

Sabtu, 24 12.45 Ketidakefektifan 1. Mengobservasi S : Ny S mengatakan


november perfusi jaringan ulang keadaan tubuhnya baik-baik
2018 perifer pada Ny umun Ny S saja dan merasa Yuliana
S 2. Mengkaji tekanan lebih bugar.
darah
O : Ny S tampak lebih
segar dan ceria.
TD : 150/90 mmhg,
S : 360c, RR :
20x/menit, N : 80
x/menit

A : masalah teratasi

P : intervensi
dilanjutkan memonitor
tanda-tanda vital

13.05 Ketidakefektifan 1. Menginformasikan S: Ny S mengatakan


koping pada kepada Ny S untuk akan berobat dan Yuliana
keluarga Ny S berobat dan rutin kontrol rutin ke
kontrol dan pelayana kesehatan
megikuti posyandu dan akan mengikuti
yang diadakan di posyandu sebulan
desanya setiap sekali
sebulan sekali
2. Menganjurkan O : Ny S bersedia
keluarga dan pasien melakukan anjuran
untuk berolahraga yang sudah
dan melakukan disampaikan
senam anti stroke
A:masalah teratasi
sebagian

P: lanjut intervensi
Rutin kontrol
kesehatan diri di
pelayanan kesehatan
terdekat.

Anda mungkin juga menyukai