Anda di halaman 1dari 14

TANFIDZ

KEPUTUSAN RAPAT KERJA WILAYAH


MAJELIS PEMBINAAN KADER PIMPINAN WILAYAH
'AISYIYAH PROVINSI JAMBI

JAMBI
07 -09 Rabiul Akhir 1438 H / 06 – 08 Januari 2017 M

MAJELIS PEMBINAAN KADER PW 'AISYIYAH PROVINSI


JAMBI
PIMPINAN WILAYAH ‘AISYIYAH PROVINSI JAMBI

SURATVKEPUTUSAN
PIMPINAN WILAYAH ‘AISYIYAH PROVINSI JAMBI
NO : 07/SK-PWA/A/I/2017
Tentang
PENGESAHAN KEPUTUSAN RAPAT KERJA WILAYAH
MAJELIS PEMBINAAN KADER PIPMPINAN WILAYAH ‘AISYIYAH PROVINSI
JAMBI

‫سم هللا الرحمن الرحيم‬

Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Jambi


Menimbang : a. Bahwa Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW 'Aisyiyah Provinsi
Jambi yang berlangsung pada tanggal 07 s/d 09 Rabiul Akhir 1438 H bertepatan
dengan tanggal 06 s/d 08 2017 M di Kabupaten Sarolangun, telah menghasilkan
beberapa keputusan.
b.Bahwa keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW 'Aisyiyah
Provinsi Jambi merupakan perencanaan teknis pelaksanaan program yang
diputuskan dalam Rapat Kerja Pimpinan Tingkat Wilayah.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar ’Aisyiyah Bab VII Pasal 34 ayat 1


1. Anggaran Rumah Tangga ’Aisyiyah BAB VIII Pasal 35
2. Tanfidz keputusan Musyawarah Wilayah 'Aisyiyah ke – 13di Kota Jambi
3. Keputusan Rapat Kerja Pimpinan Tingkat Wilayah di Kabupaten Sarolangun
4. Surat Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Majelis Pembinaan Kader
No.13/PWA/G/I/2017 tertanggal 26 Rabiul Akhir 1438 H / 25 Januari 2017 M
perihal Permohonan Pengesahn Keputusan Rakerwil Majelis Pembinaan Kader PW
‘Aisyiyah Provinsi Jambi.
5. Keputusan Sidang Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Jambi tanggal 02 Jumadil
Awal 1438 H / 30 Januari 2017 M

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : 1. Mengesahkan keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW
'Aisyiyah Provinsi Jambi yang berlangsung pada tanggal 07 s/d 09 Rabiul Akhir
1438 H bertepatan dengan tanggal 06 s/d 08 2017 M
2. Keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW 'Aisyiyah Provinsi
Jambi menjadi pedoman dan rujukan dalam pelaksanaan program dan kegiatan.
3. Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jambi,
Tanggal : 02 Jumadil Awal 1438 H
30 Januari 2017 M
Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Provinsi Jambi
Ketua Sekretaris

Dra.Fauziah Jalil Hj. Dirmanida, S.Pdi


NBM : 526 009 NBM : 798 112
SURAT KEPUTUSAN MAJELIS PEMBINAAN KADER
PIMPINAN WILAYAH 'AISYIYAH PROVINSI JAMBI
No. 002/PPA-MPK/G/II/2016

Tentang

TANFIDZ KEPUTUSAN RAPAT KERJAWILAYAH

Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah

Menimbang : a. Bahwa Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW 'Aisyiyah


Provinsi Jambiyang berlangsung pada tanggal 07 s/d09 Rabiul Akhir 1438
H bertepatan dengan tanggal 06 s/d 08 2017 M di Kabupaten Sarolangun,
telah menghasilkan beberapa keputusan.
b.Bahwa keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW
'Aisyiyah Provinsi Jambi telah mendapat pengesahan dari Pimpinan
Wilayah ’Aisyiyah Provinsi Jambi dengan SK nomor07/SK-
PWA/A/I/2017, tanggal 02 Jumadil Awal 1438 H / 30 Januari 2017 M

Mengingat : 1. Anggaran Dasar ’Aisyiyah Bab VII Pasal 34 ayat 1


2. Anggaran Rumah Tangga ’Aisyiyah Pasal 35
3. Tanfidz keputusan Musyawarah Wilayah 'Aisyiyah ke – 13
4. Pedoman Majelis Pembinaan Kader Bab VI Pasal 13

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : 1. Mentanfidzkan keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader
PW 'Aisyiyah Provinsi Jambi yang berlangsung pada tanggal 07 s/d 09
Rabiul Akhir 1438 H bertepatan dengan tanggal 06 s/d 08 2017 M
2. Menetapkan keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW
'Aisyiyah Provinsi Jambi menjadi pedoman dan rujukan dalam pelaksanaan
program dan kegiatan.
3. Keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jambi, 11 Jumadil Awal 1438 H


08 Februari 2017 M

Ketua Sekretaris

SILFA LINDA ZULFA RAHMI


NBM : 778 914 NBM :
KEPUTUSAN RAKERWIL
MAJELIS PEMBINAAN KADER PW 'AISYIYAH PROVINSI JAMBI
Nomor : 01 / PWA – MPK/G/I/2017
‫سم هللا الرحمن الرحيم‬
Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW 'Aisyiyah Provinsi Jambi yang
diselenggarakan di Kabupaten Sarolangun, pada tanggal 07 s/d 09 Rabiul Akhir 1438 H bertepatan
dengan tanggal 06 s/d 08 2017 M, setelah mengikuti dan mencermati :
1. Sambutan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Jambi
2. Sambutan PP Muhammadiyah sekaligus Membuka acara Rapat Kerja Wilayah
3. Pengantar Ketua PW ‘Aisyiyah pada acara pembukaan Konsolidasi Pimpinan oleh Dra. Fauziah
Jalil
4. Prasaran materi Rakerwil2017 terdiri dari : a. Konsolidasi Kelembagaan Majelis Pembinaan
Kader, b. Akselerasi Gerakan Muhammadiyah dengan kerja keras dan tata kelola yang
berkemajuan , c. Akhlak Pemimpin.
5. Dinamika MPK Daerah seluruh Provinsi Jambi.
6. Hasil sidang Komisi dalam Rakerwil.
7. Pendapat, masukan dan pembahasan dari Peserta Rakerwil yang disampaikan dalam sidang
Pleno
MENIMBANG
a. Bahwa ‘Aisyiyah semakin dituntut untuk meningkatkan peran gerakannya melalui program dan
kegiatan aksi yang berkualitas dan langsung menyentuh kebutuhan hidup masyarakat semakin
kuat dan meningkatkan kualitas para penggeraknya, para kader yang memiliki nilai Islam yang
berkemajuan, ruh perjuangan, militansi, dakwah dan berorganisasi, kepemimpinan dan sosial
kemasyarakatan.
b. Perlu adanya sosialisasi tanfidz keputusan Muswil‘Aisyiyah ke – 13berkaitan dengan kebijakan
dan program Wilayah bidang Perkaderan.
c. Perlu adanya sosialisasi kebijakan, program kerja dan kegiatan Majelis Pembinaan Kader PW
'Aisyiyah periode 2015 – 2020 dan konsolidasi serta koordinasi program Wilayah.
MENGINGAT
1. Anggaran Dasar ‘Aisyiyah Bab VII Pasal 34 ayat 1
2. Anggaran Rumah Tangga ‘Aisyiyah Pasal 35
3. Tanfidz Keputusan Muswil ‘Aisyiyah ke – 13
4. Peraturan Majelis Pembinaan Kader Bab VI Pasal 13
MEMUTUSKAN
Menetapkan Keputusan Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader PW 'Aisyiyah, sebagai
berikut:
I. Menerima konsep Pedoman dan Kebijakan Majelis Pembinaan Kader PW ‘Aisyiyah dan
masukan-masukan dari peserta Rakerwil MPK. (Lampiran 1)
II. Menyepakati dan melaksanakan Pengembangan Perkaderan Utama dan Perkaderan Fungsional.
A. Program dan Kegiatan Pengembangan Perkaderan Utama.
B. Program dan Kegiatan Pengembangan Perkaderan Fungsional
(Lampiran 2)
Ditetapkan di Jambi, 09 Rabiul Akhir 1438 H
08 Januari 2017 M
Ketua, Sekretaris,

SILFA LINDA ZULFA RAHMI


NBM : 778 914 NBM :
Lampiran 1.
Pedoman dan Kebijakan Majelis Pembinaan Kader PW'Aisyiyah Provinsi Jambi
Periode 2015 – 2020
A. Pendahuluan

Musyawarah Wilayah ke – 13 ‘Aisyiyah Provinsi Jambi yang diselenggarakan di Kota


Jambi pada tanggaal 11 – 12 Jumadil Awal 1437 H, bertepatan denga tanggal 20 – 21 Februari
2016 M , telah berlangsung dengan anggun dan bermartabat. Kini, menjadi kewajiban Pimpinan
Organisasi untuk menerjemahkan dan menjabarkan pemikiran yang dirumuskan dalam program
Musyawarah Wilayah. Salah satu program penting adalah pengembangan kader sebagai sumber
daya inti penggerak organisasi. Pengembangan kader merupakan langkah dan strategi gerakan
yang sangat penting dan strategis bagi kelangsungan 'Aisyiyah. Selain melalui sistem kaderisasi
sebagai langkah formal dan kelembagaan yang menjadi kunci bagi berjalannya dan berhasilnya
pelaksanaan misi organisasi, pengembangan kader harus menjadi perhatian dan langkah penting
Pimpinan Organisasi dan seluruh elemennya dalam struktur organisasi 'Aisyiyah. Sudah
seharusnya setiap jajaran Pimpinan Organisasi menjadikan kaderisasi sebagai prioritas program
dan kegiatan serta mengalokasikan dana bagi keberlangsungan proses kaderisasi.
Selama ini, gerakan dakwah dan aksi kemasyarakatan 'Aisyiyah diorientasikan pada
peningkatan kesejahteraan lahir dan batin masyarakat secara langsung. Untuk melaksanakan misi
dakwah amar makruf nahi munkar ini pemimpin organisasi tingkat cabang dan ranting menduduki
posisi yang sangat penting karena di tingkat kelembagaan inilah 'Aisyiyah lebih dekat dengan
komunitas masyarakat yang menjadi subjek dakwahnya. Dengan demikian, program dakwah dan
pemberdayaan secara implementatif dapat dilakukan dengan mudah dan dengan sendirinya
kepemimpinan tingkat cabang dan ranting menjadi semakin kuat. Untuk memperkokoh peran
cabang dan ranting sebagai kekuatan strategis pengembangan gerakan 'Aisyiyah ini diperlukan
kualitas kepemimpinan dengan komitmen, militansi, dan kapabilitas yang tinggi, serta
kemampuan yang responsif dan kreatif untuk memahami keadaan masyarakat setempat. Oleh
karenanya, seluruh pimpinan dan anggota Majelis Pembinaan Kader dari tingkat Wilayah hingga
tingkat ranting dituntut untuk berperan lebih aktif dan kreatif menciptakan berbagai kesempatan
dan cara agar peningkatan kualitas pimpinan di tingkat komunitas tersebut dapat terfasilitasi
dengan sebaik-baiknya. Selain itu, Majelis Pembinaan Kader perlu memikirkan formulasi yang
jitu agar potensi calon kader penggerak 'Asyiyah baik dari Angkatan Muda Muhammadiyah,
Amal Usaha 'Aisyiyah/Muhammadiyah, maupun keluarga Muhammadiyah/'Aisyiyah terbina
dengan baik.
Mengingat pentingnya peningkatan peran dan fungsi Majelis Pembinaan Kader dari
tingkat Wilayah hingga tingkat ranting sebagai leading sector pelaksana perkaderan
kepemimpinan organisasi, Majelis Pembinaan Kader mengembangkan visinya ke arah
berkembangnya dan meningkatnya peran Majelis Pembinaan Kader dalam meningkatkan
kuantitas dan kualitas kader yang memiliki integritas, kompetensi keagamaan dan keilmuan,
militansi, ghirah perjuangan, sikap dan tindakan yang berpegang pada nilai Islam berkemajuan.

B. Analisis Internal & Eksternal

1. Kekuatan
'Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah telah berkiprah lebih dari satu
abad untuk memajukan kehidupan umat dan bangsa. 'Aisyiyah telah berkonstribusi bagi
peningkatan martabat dan peran perempuan sehingga memperoleh kedudukan yang adil dan
setara dalam kehidupan. Amal Usaha 'Aisyiyah telah dirasakan langsung manfaatnya oleh
masyarakat. Hal tersebut di antaranya karena kekuatan sumberdaya manusianya yang menjadi
pelaku gerakan yang ditunjukkan dengan semangat, militansi, komitmen, dan pengkhidmatan
yang tinggi dalam perjuangan membangun kejayaan umat dan bangsa.
Semangat, militansi, dan komitmen kader ’Aisyiyah generasi awal yang telah melahirkan
tokoh dan pelopor gerakan perempuan Indonesia genarasi awal yang menjadi spirit bagi generasi
berikutnya. Fakta sejarah tersebut telah membuktikan keberhasilan para kader dan proses
regenerasi dalam ’Aisyiyah menghadapi berbagai situasi dan dinamika sosial kemasyarakatan dan
kebangsaan sejak pra hingga pascakemerdekaan.
Kegiatan perkaderan melalui perkaderan utama maupun fungsional, baik perkaderan
formalmaupun non formal, terus dilakukan secara berkelanjutan di semua jenjang organisasi
dan Amal Usaha ’Aisyiyah

2. Kelemahan
a. Kurang berkembangnya kader Aisyiyah baik secara kualitas maupun kuantitas di berbagai
tingkatan pimpinan.
b. Belum optimalnya pelaksanaan dan pengembangan perkaderan melalui Angkatan Muda
Muhammadiyah/'Aisyiyah, Amal Usaha 'Aisyiyah/Muhammadiyah dan Keluarga.
c. Adanya masalah yang berkaitan dengan kondisi dan kendala personal para perempuan
kader 'Aisyiyah. Dalam keadaan yang demikian terdapat kecenderungan berorganisasi
bukan menjadi prioritas dalam kehidupannya.
d. Masih kurangnya kesadaran dan komitmen sebagian pimpinan Amal Usaha tentang
fungsi Amal Usaha sebagai media kaderisasi.
e. Pengembangan sumberdaya kader dan pembinaan anggota terkendala oleh masuknya
pengaruh partai politik, ideologi dan faham lain yang dikembagkan oleh organisasi
maupun kelompok gerakan keagamaan yang lain yang berbeda dengan paham agama dan
ideologi Muhammadiyah.
f. Adanya kecenderungan sebagian pimpinan organisasi di berbagai tingkatan yang belum
menaruh perhatian yang serius dan komitmen tinggi untuk menggerakkan program
perkaderan sebagai bagian investasi sumberdaya insani yang sangat penting bagi
kelangsungan organisasi ke depan.

3. Tantangan/Ancaman
a. Perkembangan kehidupan masyarakat yang begitu cepat dalam berbagai aspek
kehidupan baik perkembangan yang positif maupun dampak dari perkembangan
kehidupan modern yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
b. Perkembangan pemikiran, baik pemikiran tentang keislaman dalam berbagai aspek
maupun pemikiran yang berkaitan dengan keummatan dan kebangsaan, yang memerlukan
perimbangan kualitas pemikiran dari kader 'Aisyiyah.
c. Tantangan persaingan berupa model gerakan praksis yang digerakkan dan ditekuni oleh
banyak kelompok LSM mampu menawarkan alternatif pemecahan masalah keumatan dan
kebangsaan, yang memerlukan penyikapan dan kualitas peran kader 'Aisyiyah.
d. Perkembangan aktivitas dan dinamika mobilitas para aktivis muda dalam melakukan
peran sosial keumatan dan kebangsaan sebagai tantangan bagi kader Aisyiyah untuk
berfastabqul khoirat
e. Perkembangan gerakan perempuan Indonesia yang majemuk dan dinamis yang menuntut
moderasi dan peran Aisyiyah sebagai gerakan perempuan Muhammadiyah untuk
berfastabiqul-khairat.
f. Dinamika masa depan kehidupan umat, bangsa, dan perkembangan global yang menuntut
kualitas kader Aisyiyah yang lebih unggul dalam berbagai bidang kehidupan.

4. Peluang
a. 'Aisyiyah meningkatkan intensivitas studi atau kajian keIslaman yang dikembangkan
pada perkaderan fungsional maupun penajaman materi atau kurikulum pada Baitul Arqam
dan Darul Arqam untuk mengembangkan wacana-wacana pemikiran Islam yang
berkemajuan.
b. Selain program yang secara wilayah telah ditetapkan, 'Aisyiyah di tingkat lokal dapat
mengembangkan dan menangani isu tertentu yang sesuai dengan kondisi dan
permasalahan masyarakat setempat, termasuk wawasan dan keterampilan khusus yang
akan dikembangkan bagi pimpinan setempat melalui perkaderan fungsional.
c. Menciptakan kader 'Aisyiyah yang unggul dalam berbagai bidang kehidupan dan mampu
melakukan peran sosial keumatan dan kebangsaan.
d. Menciptakan kader 'Aisyiyah yang mampu memerankan 'Aisyiyah yang moderat sebagai
gerakan Perempuan Muhammadiyah berkemajuan.
C. Peran dan Fungsi Majelis Pembinaan Kader
Fungsi, Tugas dan Wewenang Majelis Pembinaan Kader ‘AisyiyahMajelis Pembinaan Kader
(MPK) ‘Aisyiyah merupakan Badan Pembantu Pimpinan yang berfungsi sebagai
penyelenggara usaha bidang pembinaan kader sesuai dengan kebijakan ‘Aisyiyah.
Sebagaimana dalam Pedoman Majelis Pembinaan Kader ‘Aisyiyah secara struktural, MPK
‘Aisyiyah dibentuk dari tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang hingga ranting dengan tugas
dan wewenang sesuai dengan cakupan wilayah kerja masing-masing.

Adapun tugas dan wewenang MPK adalah:


a. MPK tingkat Wilayah
1) Memimpinkan pelaksanaan program keputusan Musyawarah Wilayah dan
Musyawarah Pimpinan Wilayah di bidang pembinaan kader sesuai kebijakan
‘Aisyiyah
2) Membuat kebijakan tentang perencanaan, pengadaan, pelaksanaan dan
pengembangan usaha di bidang pembinaan kader di wilayahnya
3) Membuat model kegiatan dan atau Amal Usaha di bidang pembinaan kader sesuai
dengan kearifan lokal.
4) Menyampaikan masukan kepada Pimpinan Organisasi sebagai bahan pertimbangan
dalam penetapan kebijakan di bidang pembinaan kader.
5) Membuat kebijakan tentang pelaksanaan program dalam bidang pembinaan kader di
tingkat wilayahnya, pelaksanaan Amal Usaha di wilayahnya, serta macam model
kegiatan dan atau amal usaha bidang pembinaan kader sesuai dengan kearifan lokal.
6) Mengkoordinasikan pelaksanaan program

b. MPK tingkat Daerah


1. Memimpinkan pelaksanaan program keputusan Musyawarah Daerah dan Musyawarah
Pimpinan Daerah di bidang pembinaan sesuai kebijakan ‘Aisyiyah
2. Membuat kebijakan tentang perencanaan, pengadaan, pelaksanaan dan pengembangan
usaha di bidang pembinaan kader di daerahnya.
3.Membuat model kegiatan dan atau amal usaha di bidang pembinaan kader sesuai dengan
kearifan lokal.
4 Menyampaikan masukan kepada Pimpinan Organisasi sebagai bahan pertimbangan
dalam penetapan kebijakan di bidang pembinaan kader.
5.Membuat kebijakan tentang teknis pelaksanaan program dalam bidang pembinaan kader
di daerahnya
6. Menyelenggarakan Amal Usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku

c. MPK tingkat Cabang


1. Memimpinkan pelaksanaan program keputusan Musyawarah Cabang dan Musyawarah
Pimpinan Cabang di bidang pembinaan kader sesuai kebijakan ‘Aisyiyah
2. Membuat kebijakan tentang perencanaan, pengadaan, pelaksanaan dan pengembangan
usaha di bidang pembinaan kader di cabangnya.
3. Menyampaikan masukan kepada Pimpinan Organisasi sebagai bahan pertimbangan
dalam penetapan kebijakan di bidang pembinaan kader.
4. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan Amal Usaha bidang pembinaan kader.
5. Menyelenggarakan Amal Usaha sesuai dengan peraturan yang berlaku.

d. MPK tingkat Ranting


1. Melaksanakan program dan kegiatan dalam bidang pembinaan kader di rantingnya.

D. Kebijakan Majelis Pembinaan Kader PW 'Aisyiyah Provinsi Jambi Periode 2015-2020


1. Landasan Kebijakan
a. Tujuan ’Aisyiyah: ”Tegaknya Agama Islam dan Terwujudnya Masyarakat Islam yang
Sebenar-benarnya”
b. Gerakan Keluarga Sakinah dan Qaryah Thayyibah
c. Visi Perkaderan ’Aisyiyah: ”Terwujudnya usaha-usaha peningkatan kualitas Majlis
Pembinaan Kader ‘Aisyiyah dan Program Perkaderan dalam meningkatan kualitas kader
pimpinan, kader amal usaha, kader angkatan muda dan sekolah kader secara integratif dan
profesional yang mengarah pada penguatan dan pengembangan dakwah amar makruf nahi
mungkar menuju masyarakat madani”.
d. Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke- 13 ‘Aisyiyah Bidang Kaderisasi

2. Kebijakan Majelis Pembinaan Kader PW ’Aisyiyah Provinsi Jambi Periode 2015-2020


a. Visi Pengembangan Pengkaderan 2015-2020
Terwujudnya kualitas dan kuantitas kader yang memiliki integritas, kompetensi
keagamaan dan keilmuan, militansi, ghirah perjuangan, sikap dan tindakan yang
berpegang pada nilai-nilai Islam yang berkemajuan

b. Sasaran
Sebagaimana analisis terhadap persoalan perkaderan yang tercermin dalam Tanfidz
Keputusan Musyawarah Wilayah ke-13 ’Aisyiyah dan dalam rangka peningkatan upaya
perkaderan yang berupa peningkatan, pembinaan, pemberdayaan, dan transformasi, maka
MPK di semua tingkatan perlu memandang penting sasaran sebagai berikut:
1) Pimpinan Organisasi di semua tingkat
2) Angkatan Muda Muhammadiyah Putri
3) Amal Usaha ’Aisyiyah/Muhammadiyah
4) Kelompok profesi
5) Keluarga Muhammadiyah dan ’Aisyiyah

c. Kompetensi Kader
Di dalam visi pengembangan perkaderan tersebut di atas sesungguhnya telah
tampak kualifikasi atau kompetensi kader yang dipandang mampu mengemban tugas-
tugas kepemimpinan ’Aisyiyah untuk mewujudkan masyarakat Islam yang berkemajuan.
Namun, agar lebih sederhana kompetensi tersebut dibahasakan ulang diikuti dengan
indikatornya sehingga menjadi:
1) Kompetensi keagamaan
a) Memiliki akidah yang murni
b) Taat beribadah
c) Istiqamah
d) Ikhlas
2) Kompetensi intelektual
a) Memiliki spirit tajdid
b) Fathonah
3) Kompetensi sosial kemasyarakatan
a) Memiliki kepribadian baik dan utama
b) Menjadi mukmin, muslim dan muhsin yang taat.
c) Suka beramal
d) Bermasyarakat
e) Memiliki spirit dakwah
4) Kompetensi keorganisasian dan kepemimpinan
a) Memiliki jiwa gerakan
b) Mampu menjadi teladan
c) Moderat

d. Strategi Perkaderan 2015 – 2020


Pada prinsipnya, strategi perkaderan dapat dikembangkan menjadi dua tahap:
1) Tahap pembentukan/penyiapan/rekruitmen dengan pengembangan program: pemetaan
sumberdaya dan stakeholders, distribusi, pembinaan ideologi, pelibatan dan promosi,
dan program-program yang mendorong tumbuhnya aktivitas Persyarikatan. Program
ini dilaksanakan untuk sasaran Pimpinan Organisasi, Angkatan Muda Muhammadiyah
Putri, Amal Usaha, dan Keluarga ’Aisyiyah/Muhammadiyah.
2) Tahap peningkatan dengan pengembangan program: pembinaan dan penguatan
ideologi, peningkatan kapasitas kepemimpinan dan keterampilan manajerial, promosi,
distrubusi. Program ini dilaksanakan untuk sasaran semua pilar perkaderan terutama
pimpinan ’Aisyiyah.
E. Dasar Kebijakan Program

1. Landasan Perumusan Program

a. Al-Qur'an dan As-Sunnah


b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga 'Aisyiyah
c. Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-13 ‘Aisyiyah Provinsi Jambi
d. Nilai-nilai dasar ‘Aisyiyah dan Persyarikatan

2. Prinsip Program

a. Rahmatan lil-ālamīn, yaitu program ‘Aisyiyah dijiwai oleh nilai-nilai kebaikan dan nilai-
nilai keutamaan yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia dan makhluk ciptaan
Allah
b. Hikmah, yaitu, mempertimbangkan situasi dan kondisi yang dihadapi secara proporsional
dan bijaksana serta pendekatan yang menyejukkan
c. Kemanfaatan, yaitu, memprioritaskan program yang benar-benar memberi nilai
kemanfaatan dan kemaslahatan bagi umat dan masyarakat secara luas.
d. Kemajuan dan Pemberdayaan, yaitu, usaha-usaha untuk memberdayakan dan memajukan
sehingga berhasil mencapai tujuan gerakan.
e. Efisiensi dan Efektivitas, yaitu, memperhitungkan asas-asas efisiensi dan efektivitas
sesuai dengan kemampuan, pelaksanaan yang tepat, ketersediaan dana dan personil dan
menghindari tumpang tindih dan pemborosan dalam pelaksanaannya.

F. Program Bidang Perkaderan

1. Tujuan Program

Secara umum, ’Aisyiyah telah merumuskan tujuan program 'Aisyiyah, yaitu


tercapainya usaha-usaha 'Aisyiyah yang mengarah pada penguatan dan pengembangan
dakwah amar makruf nahi munkar untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan secara
khusus tujuan program perkaderan adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas kader yang
memiliki integritas, komitmen, kompetensi keagamaan dan keilmuan, militansi, ghirah
perjuangan, sikap dan tindakan yang berpegang pada nilai-nilai Islam berkemajuan.
Tujuan Bidang Program Perkaderan adalah ”Meningkatnya kualitas kader yang
memiliki integritas, komitmen, militansi, ghirah, solidaritas/ukhuwah, daya juang,
wawasan, dan profesionalitas berbasis ideologi gerakan yang menjiwai seluruh perilaku
anggota, kader, dan pimpinan ‘Aisyiyah”.

2. Program Umum
a. Konsolidasi Ideologi
1) Penanaman, pembinaan dan penyebarluasan ideologi dan prinsip nilai dasar
Muhammadiyah/'Aisyiyah melalui penerbitan dan sosialisasi kurikulum atau modul
keMuhammadiyahan/ke-'Aisyiyahan dalam Baitul Arqom dan perkaderan fungsional
lainnya.
2) Menanamkan kesadaran komitmen, militansi dan solidaritas kolektif anggota, kader,
dan pimpinan melalui pengembangan metode dan model TOT dan pembinaan
kapasitas pimpinan organisasi, penerbitan profil tokoh 'Aisyiyah,

b. Konsolidasi Kelembagaan
1) Mengembangkan manajemen organisasi yang mengarah profesionalisasi dan
tatakelola yang baik dan dinamis melalui penertiban laporan/evaluasi kegiatan
majelis, penyusunan program majelis, penyempurnaan gambaran tugas (job
description), penyusunan panduan pelaksanaan program MPK 'Aisyiyah,
2) Memperluas komunikasi dan kerjasama organisasi dengan Majelis Tarjih PW
Muhammadiyah untuk pengembangan perkaderan Kader Ulama, Mejelis Pendidikan
Kader PW Muhammadiyah untuk pengembangan perkaderan utama (Baitul Arqam),
fungsional, dan AMM Putri serta Amal Usaha 'Aisyiyah untuk pembinaan kader,
pengembangan perkaderan utama dan fungsional.
3) Meningkatkan upaya penggalian sumber dana,
4) Menyempurnakan sistem manajemen keuangan melalui penyusunan mekanisme
pembiayaan kegiatan dan kebijakan keuangan
5) Meningkatkan efektivitas kerjasama lintas majelis/lembaga antara lain dengan
Majelis Dikdasmen PW 'Aisyiyah untuk pengembangan Perkaderan utama,
fungsional dan model-metode pelatihan.
c. Konsolidasi Kepemimpinan dan Kader
1) Meningkatkan kualitas pimpinan dan kader yang memiliki kemampuan
mengembangkan peran 'Aisyiyah dalam kehidupan umat, bangsa, negara, dan global
melalui pelatihan Kepemimpinan Perempuan untuk pimpinan organisasi tingkat
Daerah hingga ranting, Kajian keagamaam dan kemasyarakatan
2) Menyusun data base pimpinan dan kader melalui penyusun data base pimpinan
tingkat daerah dan Cabang

3. Program Wilayah bidang Perkaderan


Yang dimaksudkan dengan program Wilayah adalah program yang dilaksanakan
serentak oleh Pimpinan Organisasi seluruh daerah dari tingkatWilayah hingga tingkat
Ranting secara berkesinambungan, terencana, sistematis, dan termonitor.
Program Wilayah bidang Perkaderan periode 2015-2020 yang direkomendasikan
pada Musyawarah Wilayah ke - 13‘Aisyiyah Provinsi Jambi di Kota Jambi, sebagai berikut :
a. Mengembangkan sistem perkaderan yang mampu mentransformasikan nilai Islam yang
berkemajuan, nilai ideologi Muhammadiyah dan nilai perjuangan ‘Aisyiyah untuk
mewujudkan kader yang berkualitas, memiliki mentalitas yang menyangkut kesadaran,
keyakinan, perilaku, dan komitmen dalam perjuangan
b. Mengembangkan dan mengoptimalkan pelaksanaan perkaderan formal dan non formal
dari tingkat Wilayah sampai tingkat Ranting secara terencana, periodik dan
berkesinambungan melalui Darul Arqam, Baitul Arqam, kajian intensif, dan model
kajian lainnya agar mampu berperan sebagai kader persyarikatan, kader umat, dan kader
bangsa,
c. Mengembangkan perkaderan fungsional dalam menyiapkan pemimpin perempuan
tingkat daerah,cabang,ranting dalam melakukan advokasi regulasi pembangunan
berbasis pedesaan/komunitas dan mampu berkontribusi dalam memecahkan
permasalahan masyarakat (problem solver)
d. Mengembangkan dan mengoptimalisasi fungsi dan peran amal usaha ‘Aisyiyah sebagai
lembaga pembibitan dan pembinaan kader dan mubalighat ‘Aisyiyah .Meningkatkan
pemahaman pimpinan amal usaha terhadap nilai-nilai ideologis
Muhammadiyah,menguatkan spirit bermuhammadiyah,menguatkan sinergitas amal
usaha dengan organisasi
e. Mengembangkan kajian isu-isu keumatan,kebangsaan dan isu perempuan dan anak
berbasis islam berkemajuan dan ideologi gerakan
f. Mengoptimalkan pembinaan kader melalui pilar perkaderan Angkatan Muda
Muhammadiyah putriuntuk memperkokoh dan penyangga kelangsungan gerakan,
g. Mengembangkan perkaderan melalui pembinaan generasi potensial dengan berbagai
latar belakang profesi yang siap mengerakkan dakwah keumatan dan kebangsaan

G. Program Prioritas
1. Gerakan Baitul Arqam Nasional (Pimpinan Organisasi, anggota dan amal usaha) sebagai
upaya peneguhan idiologi tajdid
2. Pelatihan Kepemimpinan Perempuan, sebagai pelaku gerakan dalam membangun kekuatan
SDM perempuan di tingkat lokal.
3. Transformasi Kader (Ortom Puteri, Amal Usaha, dan keluarga)
4. Penguatan media/ wahana kaderisasi melalui Amal Usaha 'Aisyiyah
5. Sosialisasi gerakan perempuan berkemajuan dalam peran sosial, kemanusiaan dan
kebangsaan termasuk karakter bangsa Indonesia berkemajuan ( pemberdayaan, kemandirian
dengan memperhatikan dinamisasi gerakan).
H. Program yang berkelanjutan
1. Mengembangkan dan mengoptimalkan pelaksanaan perkaderan formal dan non formal dari
tingkat pusat sampai tingkat Ranting secara terencana, periodik dan berkesinambungan
melalui Darul Arqam, Baitul Arqam, kajian intensif, dan model kajian lainnya agar mampu
berperan sebagai kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa,
2. Tersusunnya modul kajian tematik ( Islam berkemajuan: al. Adabul-mar’ah fil-Islām,
MKCH, Khittah Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Masā’ilul khāms, PHIWM,
dll termasuk isu-isu keumatan, kebangsaan nirkekerasan untuk perempuan dan anak) serta
tersusunnya dokumen tentang islam dan perempuan.
3. Pelatihan dan Pembinaan Kader Ulama putri
4. Meningkatkan pemahaman pimpinan Amal Usaha terhadap nilai-nilai ideologis
Muhammadiyah,menguatkan spirit bermuhammadiyah,menguatkan sinergitas amal usaha
dengan organisasi
5. Mengembangkan kajian isu-isu keumatan,kebangsaan dan isu perempuan dan anak berbasis
islam berkemajuan dan ideologi gerakan
6. Mengembangkan dan mengoptimalkan perkaderan keluarga

I. Penutup
Pedoman dan Kebijakan Majelis Pembinaan Kader dirancang untuk menunaikan amanat
Musyawarah Wilayah ke-13 ‘AisyiyahProvinsi Jambi di Kota Jambi. Realisasi kebijakan dan
program dimaksud menuntut komitmen, keikhlasan, pengabdian, ketekunan dan kerja profesional
segenap Pimpinan Organisasi maupun amal usaha serta dukungan dan partisipasi aktif jajaran
pimpinan maupun anggota.
SUSUNAN PIMPINAN
MAJELIS PEMBINAAN KADER PW 'AISYIYAH PROVINSI
JAMBI
PERIODE 2015 – 2020

Koordinator : Dra Irda Yendri, M.Pd

Ketua : Silfa Linda

Sekretaris : Zulfa Rahmi

Wakil Sekretaris : Milda Erizanti M.Sc

Bendahara : Dr. Faradina

Anggota : Dra Poniati


Lampiran 2

Panduan Pengembangan Perkaderan Utama dan Perkaderan Fungsional

A. Pengembangan Perkaderan Utama


Tujuan Perkaderan 'Aisyiyah adalah terbentuknya kader 'Aisyiyah yang memiliki
spirit, integritas dan kompetensi sehingga dapat berperan sebagai kader organisasi, kader
persyarikatan, kader umat, kader bangsa dan kader kemanusiaan. Subyek perkaderan 'Aisyiyah
adalah anggota 'Aisyiyah pada semua jenjang organisasi, pengelola amal usaha 'Aisyiyah,
Angkatan Muda Muhammadiyah Putri.
Untuk mencapai tujuan tersebut pembinaan kader diarahkan pada:
1. Pembinaan Keislaman
2. Pembinaan Jiwa persyarikatan
3. Pembinaan Nilai-nilai perjuangan Aisyiyah
4. Pembinaan Nilai-nilai keluarga sakinah
5. Pembinaan Nilai-nilai qaryah thayibbah
6. Pembinaan Kepemimpinan dan management
7. Pembinaan Keilmuan dan wawasan
8. Pembinaan Penguasaan ketrampilan dan infiormasi
9. Pembinaan Peran-peran kebangsaan dan kemasyarakatan.
Perkaderan utama merupakan perkaderan pokok atau perkaderan inti yang bersifat
wajib diikuti oleh pimpinan 'Aisyiyah di semua jenjang kepemimpinan dan diharuskan juga
bagi anggota dan calon anggota 'Aisyiyah. Bentuk perkaderan utama di 'Aisyiyah yang bersifat
wajib adalah Baitul Arqam 'Aisyiyah. Perkaderan utama yang wajib (Baitul Arqam ‘Aisyiyah)
ini didukung oleh bentuk perkaderan lain yaitu Pelatihan Instruktur Baitul Arqam 'Aisyiyah,
Pelatihan Kepemimpinan dan Pelatihan Managemen Rohani Aisyiyah.
B. Pengembangan Perkaderan Fungsional
Majelis Pembinaan Kader adalah salah satu Majelis di dalam struktur organisasi
'Aisyiyah yang berperan sebagai katalisator dan fasilitator dalam menyiapkan kader
'Aisyiyah. Kader (Perancis:cadre) atau les cadres maksudnya adalah anggota inti yang
menjadi bagian terpilih, dalam lingkup dan lingkungan pimpinan serta mendampingi di
sekitar kepemimpinan. Kader bisa berarti pula sebagai jantung suatu organisasi. Jika kader
dalam suatu kepemimpinan lemah, maka seluruh kekuatan kepemimpinan juga akan lemah.
Kader berarti pula pasukan inti.Daya juang pasukan inti ini sangat tergantung dari nilai
kadernya yang berkualitas, berwawasan, militan, dan penuh semangat.
Dalam pengertian lain, kader (Latin:quadrum), berarti empat persegi panjang atau
kerangka. Dengan demikian kader dapat didefinisikan sebagai kelompok manusia yang
terbaik karena terpilih, yaitu merupakan tulang punggung (kerangka) dari kelompok yang
labih besar dan terorganisasi secara permanen.Jadi, jelas bahwa orang-orang yang berkualitas
itulah yang terpilih dan berpengalaman dalam berorganisasi, taat asas dan berinisiatif, yang
dapat disenut sebagai kader.
Fungsi dan posisi kader dalam suatu organisasi, termasuk di Persyarikatan, dengan
demikian menjadi sangat penting karena kader dapat dikatakan sebagai inti pergerakan
organisasi.Di samping itu, kader juga merupakan syarat penting bagi berlangsungnya
regenerasi kepemimpinan. Bagi sebuah organisasi, regenerasi kepemimpinan yang sehat
karena ditopang oleh keberadaan kader-kader yang qualified, selain akan menjadikan
organisasi bergerak dinamis, juga formasi kepemimpinannya akan segar dan enerjik.
Keberadaan kader bagi Muhammadiyah-dengan kualifikasi dan kompetensinya-seolah
memanifestasikan sosok ciptaan Allah yang terbaik (khairul bariyyah-QS.Al-Bayyinah/96:7);
bagian dari umat yang terbaik (khairu ummah-QS.Ali Imran, 3:110); serta semisal flora yang
kokoh dan menawan, yang dalam QS.Al-Fath/48:29 diungkapkan;
“......Yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya Maka tunas itu
menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah Dia dan tegak Lurus di atas pokoknya;
tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan
hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin).Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan
dan pahala yang besar.”
Rapat Kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Wilayah Aisyiyah
Provinsi Jambi 2017 telah menghasilkan kesepakatan dari peserta utusan Daerah ‘Aisyiyah
yang telah hadir dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah, diantaranya kesepakatan yang terkait
dengan Pengembangan Perkaderan Fungsional. Rapat Kerja Wilayah juga telah menghasilkan
agenda strategis yang akan diimplementasikan di tingkat kepemimpinan Wilayah sampai
Ranting, sehingga menjadi panduan bersama bagi terciptanya pengembangan pengkaderan
yang lebih optimal. Pengembangan Perkaderan Fungsional tersebut merupakan salah satu
pendekatan yang diimplementasikan sebagai penunjang dan pelengkap dari Perkaderan
Utama. Hal tersebut disebabkan karena Perkaderan Utama melalui Baitul Arqam
membutuhkan aktivitas penunjang yang melengkapinya yaitu bentuk perkaderan yang
bersifat lebih kultural, non formal dan sesuai dengan analisis kebutuhan yang ada di dalam
setiap tingkat Organisasi.
Adapun kegiatan pengembangan perkaderan Fungsional yang dihasilkan pada rapat
kerja Wilayah Majelis Pembinaan Kader tahun 2017 adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kajian isu isu keumatan, kebangsaan, isu perempuan dan anak berbasis
Islam berkemajuan dan ideologi gerakan. Program ini diimplementasikan dalam bentuk
Kajian Tematik. Adapun target dari kegiatan ini adalah adanya pemahaman warga
‘Aisyiyah tentang isu-isu keumatan kebangsaan dan isu isu perempuan/anak serta
tersusunnya kumpulan materi kajian yang menjadi panduan kegiatan Kajian Tematik.
Adapun sasaran dari program ini adalah warga ‘Aisyiyah (PDA,PCA dan PRA) AMM
Puteri dengan strategi kegiatan berupa sinergi atau bekerja sama dengan Majelis Tarjih
Muhammadiyah dan Majelis Tabligh ‘Aisyiyah. Kegiatan ini dilaksanakan satu bulan
sekali.
2. Mengembangkan perkaderan melalui pembinaan generasi potensial dengan berbagai latar
belakang profesi yang siap menggerakkan dakwah keumatan dan kebangsaan. Program
ini diimplementasikan dengan kegiatan yang berbentuk Pemetaan Kader Berbasis
Profesi. Adapun target kegiatan ini adalah adanya pembinaan kader profesi dan adanya
database kader profesi yang riil. Sasaran dari kegiatan ini yaitu simpatisan dan anggota
‘Aisyiyah misalnya simpatisan dari masyarakat petani, pegawai, pengusaha, nelayan,
tenaga kesehatan dll. Adapun strategi yang bisa dilaksanakan adalah dalam bentuk
kerjasama antara MPK dengan AUM, dan Ortom. Waktu pelaksanaan kegiatan ini yaitu
satu periode.
3. Mengembangkan model pembinaan kader dengan mengadakan kegiatan Sosialisasi
Panduan Perkaderan Lintas Profesi. Adapun sasaran dari kegiatan ini yaitu Pimpinan
dan anggota ‘Aisyiyah dengan mengambil strategi yang dilaksanakan lintas majelis dan
lembaga. Adapun waktu pelaksanaan yaitu satu periode.
4. Pemetaan potensi kader. Adapun kegiatan yang dapat dilakukan adalah Penyusunan
Pemetaan Kader, Pembuatan Data Base Kader. Adapun target dari kegiatan ini yaitu
tersusunnya peta kader, tersusunnya data base kader. Adapun sasaran dari kegiatan ini
yaitu seluruh data base ‘Aisyiyah dari PWA sampai dengan Ranting (data base online),
PWA dan PDA. Strategi yang dilakukan yaitu TOT Penyusunan Peta Kader. Waktunya
yaitu tahun 2018 – 2019
5. Perkaderan keluarga. Implementasi dari program ini yaitu Sosialisasi Keluarga Sakinah.
Sasaran dari kegiatan ini adalah semua warga ‘Aisyiyah di semua tingkatan, Pimpinan
dan Keluarga ‘Aisyiyah. Strategi yang akan dilakukan yaitu bekerja sama dengan Majelis
Tabligh ‘Aisyiyah. Tujuan dari kegiatan ini yaitu warga ‘Aisyiyah memahami ideologi
Muhammadiyah serta Rumah Tangga ‘Aisyiyah menjadi model Keluarga Sakinah di
dalam keluarganya sendiri terutama di tingkat Ranting.
6. Kajian ideologi. Program ini diimplementasikan dengan Sosialisasi dan Penguatan
Ideologi Muhammadiyah. Sasaran dari kegiatan ini yaitu warga ‘Aisyiyah di semua
tingkatan, pimpinan dan keluarga ‘Aisyiyah. Strategi yang dilakukan yaitu kerjasama
dengan Majlis Tabligh ‘Aisyiyah. Tujuan dari kegiatan ini yaitu warga ‘Aisyiyah dan
keluarganya memahami tentang ilmu falaq dan ilmu takhrij hadis.

Anda mungkin juga menyukai