Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Biologi

“Fermentasi Alkohol”

Disusun Oleh

Kelompok 2

Nama Anggota :

1. Arib Fayyadh Tamir A.P


2. Bagaswara Wardhana
3. Febry Hasyari
4. Irchan Dwi Rahman
5. Mika Erlanita Samosir
6. Setiani Pazeza
Guru Pembimbing : Dian Ekawatai S.P

SMA NEGERI 6 PRABUMULIH


TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Lakukan praktikum ini sebagai tugas projek. Bentuklah kelompok yang terdiri

atas 5 orang. Lakukan tugas projek ini selama 2 minggu dengan sungguh-

sumgguh, hati-hati, dan dengan semangat kerja sama yang tinggi. Terapkan pula

prinsip keselamatan kerja dengan menggunakan lap pada saat menyentuh panic

panas, menggunakan sarung tangan pada saat menaburkan ragi, dan sebagainya.
Tujuan :

Fermentasi alkohol oleh jamur Saccharomyces cerevisiae (membuat tapai ketan).

Alat dan Bahan :

1. Panci utnuk menanak beras ketan hitam


2. Stoples yang ada tutupnya
3. Centong
4. Beras ketan hitam
5. Air
6. Ragi tapai/jamur Saccharomyces cerevisiae
7. Kompor
8. Tampah

Langkah Kerja :

1. Cuci beras ketan sampai bersih, kemudian rendam kira-kira 12 jam.

2. Tanak beras ketan.

3. Dinginkan dan ratakan nasi ketan di atas tampah, kemudian taburkan ragi

tapai/jamur Saccharomyces cerevisiae,, aduk hingga rata.

4. Masukan nasi ketan yang telah dicampur dengan ragi tersebut ke dalam stoples

tertutup.

5. Biarkan pada suhu kamar (25˚C) selama 2 sampai 3 hari.

Pertanyaan :
1. Apa yang anda amati setelah dibiarkan selama 2 sampai 3 hari ? Mengapa hal

tersebut terjadi ?
2. Apabila dibiarkan lebih lama lagi (misalnya satu minggu), apakah pada tapai

ketan tersebut mengandung banyak air? Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
3. Apakah air tersebut merupakan alkohol ? Jika ya, bagaimana proses

terbentuknya alkohol tersebut ?

Jawab :

1. Berdasarkan hasil pemngamatanyang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa

tapai yang telah disimpan selama 3 hari mengalami perubahan rasa dan

aroma. Hal ini tejadi karena perubahan pati menjadi gula, oleh bantuan jamur

Saccharomyces cerevisiae gula diubah menjadi alkohol, karbon dioksida,

serta energy. Dengan reaksi : + + 2ATP

2. Jika lebih dari 2 hari saja kadar alkohol dalam tape tersebut akan bertambah,

apa lagi dalam waktu 1 minggu lebih. Maka, tape akan berubah menjadi

khamar. Hal ini sudah terbukti dari jurnal ilmiah International Journal of

Food Sciences and Nutrition volume 52 halaman 347 – 357 pada tahun 2001.

Di jurnal tersebut diberitakan bahwa kadar etanol (%) pada 0 jam fermentasi

tidak terdeteksi, setelah 5 jam fermentasi kadar alkoholnya 0.165%, setelah


15 jam 0.391%, setelah 24 jam 1.762%, setelah 36 jam 2.754%, setelah 48

jam 2.707% dan setelah 60 jam 3.380%..


3. Ya, Alkohol tersebut terbentuk akibat terjadinya proses Fermentasi alkohol

pada respirasi anaerob melalui 3 tahapan.


a. Glikolisis
Reaksi perombakan glukosa yang berlangsung di dalam sitoplasma

menghasilkan 2 molekul asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH. Reaksi ini

melibatkan enzim-enzim respirasi , dan akan menghasilkan dua molekul

asam piruvat yang merupakan senyawa berkarbon tiga sebagai substrat

untuk reaksi berikutnya.


b. Reduksi asam piruvat
Dua asam piruvat hasil dari glikolisi akan direduksi menjadi dua molekul

asetaldehil. Asam piruvat akan dirombak menjadisenyawa berkarbon dua

yaitu asetildehid dan karbondioksida (berkarbon satu). Sehingga dalam

reaksi ini yang terjadi di sitoplasma akan dihasilkan dua molekul

karbondioksida yang akan dibebaskan ke udara. Sementara dua molekul

asetildehid akan menjadi substrat untuk reaksi berikutnya.


c. Reduksi asetildehid
Dua molekul asetildehid akan direduksi menjadi dua molekul etanol yang

dikatalis oleh alkohol dehidrogenase. Enzim tersebut akan memecah

NADH menjadi ion NAD dan ion Hidrogen yang dibutuhkan untuk

pembentukan etanol (alkohol). Dengan demikian, senyawa NADH sebagai

donor electron sementara asetildehid adalah akseptor electron. Hasil akhir

reaksi ini ialah terbentuknya dua molekul alkohol (etanol) dan dua

molekul karbondioksida..

Anda mungkin juga menyukai