Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GARUT
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga kami bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum Biokimia ini. Adapun tujuan disusunnya laporan ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Biokimia.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras kami semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya laporan ini.
Kami sangat menyadari bahwa laporan ini masihlah jauh dari sempurna.
Untuk itu, kami selaku tim penyusun menerima dengan terbuka semua kritik
dan saran yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi.
Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
3
1.3 Tujuan
2. Mahasiswa dapat membuktikan unsur apa saja yang ada dalam protein
5. Untuk mengetahui kadar protein dalam sampel ( susu sapi, susu kedelai,
tepung tapioka dan putih telur)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Protein
Protein adalah molekul penyusun tubuh kita yang terbesar setelah air. Hal ini
mengindikasikan pentingnya protein dalam menopang seluruh proses kehidupan
dalam tubuh. Dalam kenyataannya, memang kode genetik yang tersimpan dalam
rantaian DNA digunakan untuk membuat protein, kapan, dimana dan seberapa
banyak. Protein berfungsi sebagai penyimpan dan pengantar seperti hemoglobin
yang memberikan warna merah pada sel darah merah kita, bertugas mengikat
oksigen dan membawanya ke bagian tubuh yang memerlukan. Selain itu juga
menjadi penyusun tubuh, "dari ujung rambut sampai ujung kaki", misalnya keratin
di rambut yang banyak mengandung asam amino Cysteine sehingga menyebabkan
bau yang khas bila rambut terbakar karena banyaknya kandungan atom sulfur di
dalamnya, sampai kepada protein-protein penyusun otot kita seperti actin, myosin,
titin, dsb. Kita dapat membaca teks ini juga antara lain berkat protein yang
bernama rhodopsin, yaitu protein di dalam sel retina mata kita yang merubah
photon cahaya menjadi sinyal kimia untuk diteruskan ke otak. Masih banyak lagi
fungsiprotein seperti hormon, antibodi dalam sistem kekebalan tubuh, dll
(Witarto, 2001).
Protein dalam tubuh manusia diperoleh dari bahan makanan, baik yang
berasal dari hewan maupun tumbuhan. Protein yang berasal drai hewan disebut
5
protein hewani, sedangkan yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati.
Sumber protei dari beberapa bahan makanan adalah daging, telur, susu, ikan,
beras, kacang, dan buah-buahan. Protein dalam makanan yang dikonsumsi
manusia akan dipecah menjadi asam-asam amino dalam proses pencernaan
dengan dibantu oleh enzim seperti pepsin dan tripsin. Asam-asam amino yang
dihasilkan kemudian diserap oleh usus dan dibawa ke arah hati atau
didistribusikan ke jaringan-jaringan yang membutuhkan. Selain untuk
pembentukan sel-sel tubuh protein dapat pula digunakan sebagai bhan bakar
apabila keperluan energy tubuh tidak terpenuhi oleh karbohidrat dan lemak
(Wirahadikusumah 1989).
2.2 Uji protein
6
positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus
hidroksifenil yang berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan
memberikan hasil positif.
4. Uji sulfur, 3untuk menguji sulfur yng terkandung dalam asam amino. Reaksi
positif ditandai dengan warna coklat dan hitam.
5. Uji ninhidrin, untuk mengtahui dekarboksilasi oksidatif dan α-amino.
Ninhidrin adalah suatu oksidator yang menyebabkan dekarboksilasi oksidatif
dari α-amino yang menghasikan CO2, NH3, dan aldehid dengan kehilangan 1
atom karbon.warna biru terjadi berhubungan reaksi ninhidrin menghasilkan
aldehid yang rendah dan melepaskan CO2 dan amoniak.
2.3 Koagulasi
Koagulasi adalah suatu keadaan dimana protein tidak lagi terdipensi sebagai
suatu koloid karena unit ikatan yang terbentuk cukup banyak. Koagulasi dapat
juga diartikan sebagai salah satu kerusakan protein yang terjadi akibat pemanasan
dan pengumpalan serta pengerasan pada protein karena menyerap air pada proses
tersebut (makfoeld,2008).
7
8
BAB III
9
BAB IV
10
4.2 Pembahasan
Uji biuret, reaksi ini umumnya untuk peptide dan protein, termasuk
diantaranya hasil hidrolisis protein seperti metaprotein, protease, pepton,
polipeptida, kecuali asam amino. Reaksi positif terjadi dengan adanya warna ungu
atau merah muda akibat terjadinya senyawa antara Cu dan N dari air. Bila ikatan
peptide panjang warnanya ungu sebaliknya bila pendek warnanya merah muda.
Uji ini menggunakan reagen biuret yang mengandung NaOH dan CuSO4 encer.
Reagen biuret akan bereaksi dengan ikatan peptida protein pada sampel. Adanya
protein sampel ditunjukkan perubahan sampel menjadi warna ungu. Pembentukan
warna disebabkan karena adanya kompleks ion Cu+ dengan ikatan peptida
protein, seperti terlampir dalam gambar :
11
larut dalam air hal ini dapat dikatakan bahwa protein yang digunakan sudah
mengalami denaturasi yaitu perubahan sifat fisik akibat penambahan asam dan
pemanasan sehingga struktur dari protein berubah dari bentuk heliks menjadi
memanjang. Hal ini disebabkan rusaknya ikatan hydrogen dan ikatan non polar
pada struktur berlipat dari protein. Sedangkan filtratnya diuji dengan pereaksi
biuret sehingga membentuk warna yang disebabkan senyawa kompleks, seperti
terlampir dalam gambar :
12
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
13
DAFTAR PUSTAKA
Devi N. 2010. Nutrition and Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta: PT Kompas
Media Nusantara.
Tarigan, Ponis. 1983. Kimia Organik Bahan Makanan. Bandung: Penerbit Alumni
Witarto, Budi Arif. 2001. (The Role of Protein Engineering in Bioindustry and Its
Prospect in Indonesia). Sinergy Forum - PPI Tokyo
Institute of Technology
14