Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH LAPORAN IMPLEMENTASI DATA

AGREGAT PELAYANAN KESEHATANN

Disusun Oleh:

DEFI NOFITASARI (18111077)

FITRIA NUR FAUDZI (18111093)

FARREL REVALDY H (18111089)

NATASYA BIRU W (18111102)

PROGRAM STUDI DIII REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN


POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO
Tahun Ajaran 2018/2019
Laporan Implementasi Data Agregat Pelayanan Kesehatann

A. Pengertian Indeks
Indeks adalah daftar istilah atau kata-kata penting yang tersusun secara
alfabetik untuk memberi informasi tentang halaman atau kata tersebut
ditemukan.
Indeks dalam dunia rekam medis, adalah daftar kata atau istilah penting
yang disusun dengan tata cara/kebijakan suatu institusi penyelenggara
kesehatan baik secara manual maupun elektronik, yang bertujuan agar
memudahkan dalam pencarian kembali kata atau istilah tersebut.
Menurut Diren Yanmed (2006:61) “Indeksing adalah membuat tabulasi
sesuai dengan kode yang sudah dibuat kedalam indeks-indeks (dapat
menggunakan kartu indeks atau komputerisasi)”.
Menurut pedoman Penyelenggara Rekam Medis 1997 indeksing adalah
membuat tabulasi sesuai dengan kode yang sudah dibuat dalam indeksing-
indeksing (dapat menggunakan kartu indeks atau komputerisasi).
1. Indeks Utama Pasien
Indeks Utama Pasien atau disebut Master Patient Index (MPI),
yaitu indeks yang berisi data pokok mengenai identitas pasien dan
bertujuan untuk mengidentifikasi semua pasien yang pernah berobat.
Indeks ini, sering berbentuk kartu indenks utama pasien (KIUP). KIUP
diindeks secara alfabetik (abjad) berdasarkan nama, dengan cara menulis
3 huruf pertama nama pasien pada pojok kanan KIUP. Serta KIUP
disimpan di dalam kotak Indeks Utama Pasien.
Isi dari indeks pasien sekurang-kurangnya memuat :
a. Nomor Rekam Medis
b. Nama Pasien
c. Nama Orang tua/ Wali
d. Jenis Kelamin
e. Tempat, Tanggal Lahir/ Umur
f. Alamat
g. Tanggal Terakhir Berobat
Indeks Utama pasien atau Master Pasien Indeks ini berfungsi untuk
memudahkan mencari data identitas pasien terutama no.RM, bila pasien
lama yang datang berobat kembali, namun tidak membawa “Kartu
identitas berobat” (KIB), bisa juga untuk memudahkan mencari kembali
identitas pasien, yang akan digunakan untuk keperluan retensi
(penyusutan) DRM serta sebagai alat bantu penyusunan laporan
kunjungan pasien.
Berikut contoh indeks utama pasien

Contoh soal :
1) Ada seorang pasien yang datang di Rumah Sakit Sumoharjo, tetapi
petugas Rekam Medis di bagian pendaftaran salah memasukan data
pasien KIUP (Kartu Indeks Utama Pasien). Lalu apa yang harus di
lakukan petugas Rekam Medis tersebut?
Jawab : Sebagai petugas Rekam Medis mengganti data tersebut
dan di cocokan dengan kartu identitas pasien.

2. Indeks Penyakit
Indeks penyakit adalah suatu susunan ringkasan daftar, data
jenispenyakitdan keadaan sakit berdasarkan suatu sistem klasifikasi atau
kode penomoran sebagai sarana komunikasi.Indeks Penyakit disusun
berdasarkan sistem klasifikasi (koding) penyakit yang digunakan (ICD-
l0). Pada umumnya indeks peyakit dan tindakan dapat memberikan
rincian guna melengkapi keperluan laporan medis dan statistik.
Indeks tentang jenis penyakit yang yang telah ditetapkan dianosa
penyakit oleh dokter dank ode diagnose oleh perekam medis.
Indeks penyakit ada 2 macam: indeks penyakit rawat jalan dan
rawat inap. Kegunaan Indeks Penyakit
Dilihat asal pasien maka indeks ini ada 2 yaitu indeks penyakit
rawat jalan dan indeks penyakit rawat inap. Ketentuan penulisan indeks
penyakit :
a. Setiap jenis penyakit menggunakan kartu yang sama (satu kartu
untuk satu jenis penyakit)
b. Setiap nama penyakit diikuti dengan penulisan kode ICD
(internasional statistical classification of desiase and related health
froblem) revisi ke10 sampai 3 dijit (baca pembahasan tentang kode
ICD revisi ke10).
Isi dari indeks penyakit sekurang-kurangnya memuat :
a. No. Rekam Medis
b. Jenis kelamin
c. Umur
d. Suku
e. Nama dokter yang merawat
f. Kelas perawatan
g. Hasil perawatan {pulang, meninggal (autopsy, tidak)}
h. Tanggal masuk dan keluar
i. Length of stay (LOS)
j. Biaya perawatan
k. Kode penyakit dan tindakan
Kegunaan indeks penyakit :
a. Meyuguhkan data pelayanan yang di perlukan dalam survey
kemampuan rumah sakit.
b. Menemukan rekam medis dimana dokternya hanya ingat diagnosa
atau operasinya, sedangkan nama pasien yang bersangkutan lupa.
c. Menyediakan materi pendidikan untuk mahasiswa kedokteran,
perawat dll.
d. Untuk menelaah kasus-kasus terdahulu tentang penyakit, dalam
rangka persiapan riset, dll.
e. Untuk menyediakan data penggunaan fasilitas rumah sakit dan
menetapkan kebutuhan tasilitas terhadap peralatan baru, IT, dll.
f. Untuk mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan rumah sakit
g. Untuk mengarahkan studi epidemiogy
h. Untuk mengakumulasikan data manajemen beresiko, seperti insiden
komplikasi medis dan bedah.
i. Untuk menyusun data morbiditas.
j. Untuk sumber data dan menyusun statistik RS.
Contoh kasus :
1) Di sebuah Rumah Sakit Bhakti Mulia seorang petugas Rekam Medis
tidak bisa membaca diagnosa utama yang ditulisan oleh dokter yang
seharusnya di tuliskan di indeks penyakit atau diagnosa. Lalu apa
yang seharusnya dilakukan oleh petugas Rekam Medis?
Jawab : Sebaiknya petugas Rekam Medis menemui asisten
dokter(perawat) untuk menanyakan diagnose utama
tersebut dalam kurun waktu 2x24 jam.

3. Indeks Operasi
Merupakan indeks tindakan/ prosedur medis yang telah dilakukan
oleh dokter. Indeks operasi dibagi menjadi 2, yaitu operasi RJ dan
RI.Setiap jenis operasi menggunakan kartu yang sama (1 kartu untuk 1
jenis operasi) dan setiap nama operasi diikuti dengan penulisan kode
ICOPIM (International Classification Of Procedures In Medicine).
Indeks ini berguna untuk menyusun laporan jenis operasi, dokter yg
menangani dan pelayanan yg diberikan juga untuk laporan pada komite
medik.
Penyimpanan Indeks Penyakit dan Indeks Operasi ada 2 macam;
pertama dilakukan secara sederhana yaitu penyimpanan yang
berdasarkan kode jenis tindakan utama dengan berpatokan pada
pengurutan abjad/ kodenya. Contoh: Diagnosis utama Typhoid
Abdominalis, meskipun ada komplikasi Perforasi Usus. Indeks yg
disimpan hanyalah Typhoid Abdominalis. Penyimpanan kedua secara
silang yaitu pada kartu utamanya diberikan catatan yg menunjuk pada
diagnosis ke 2 dan komplikasi/ operasi lainnya pada pasien yg sama.
Contoh: Pada indeks Typhoid Abdominalis, diberikan catatan pada
kolom diagnosis komplikasi, ada komplikasi Perforasi Usus. Kemudian
diagnosis Perforasi Usus dicatat pada Indeks dan diberikan catatan
sebagai komplikasi Typhoid Abdominalis. *Dengan demikian dalam 1
pasien, dapat memiliki lebih dari 1 indeks, apabila dijumpai beberapa
diagnosis.
Kegunaan Indeks operasi atau tindakan :
a. Mempelajari kasus-kasus terdahulu dari satu penyakit untuk
memperoleh pengertian tentang penaggulangan terhadap penyakit-
penyakit/masalah-masalah kesehatan pada saat ini.
b. Untuk menguji teori-teori membandingkan data-data tentang
penyakit/pengobatan dalam rangka penyuguhan tulisan-tulisan
ilmiah.
c. Menyuguhkan data pengguanan fasilitas rumah sa
d. Mengumpulkan data pelayanan yang diperlukan dalam survei
kemampuan rumah sakit.
e. Menemukan rekam medis pasien yang diingat dokter hanya
diagnosa/operasinya sedangkan nama/nomor rekam medisnya tidak.
Contoh kasus :
1) Seorang pasien menmgidap penyakit thypoid abdominalis
mempunyai komplikasi pervorasi usus Lalu indeks penyakit yang
digunakan patokan oleh petugas Rekam Medis yang mana?
Jawab : Indeks penyakit yuang digunakan yaitu jenis tindakan
utama dengan berpatokan pada pengurutan abjad /
kodenya, maka indeks yang disimpan hanyalah thypoid.

4. Indeks Dokter
Indeks dokter menyediakan catatan tentang pasien yang telah
ditangani. - Indeks dokter merupakan catatan yang bersifat rahasia
(confidential record). - Informasi pada indeks dokter tersedia hanya bagi
the governing board, chief executive officer dan committees of the
medical staff yang ditugaskan untuk menelaah kerja dokter. - Kadang-
kadang informasi pada Indeks dokter dapat digunakan pada kasus-kasus
malpraktek atau investigasi pajak penghasilan. - Indeks dokter dibuat
dengan kode dokter, Kode dokter sebaiknya dibedakan antara dokter
yang satu dengan yang lainnya.Ketentuan Penulisan Indeks Dokter
adalah sebagai berikut :
a. Setiap nama dokter, menggunakan kartu yang sama (1 kartu untuk 1
jenis operasi). 2. Setiap nama dokter diikuti dengan penulisan kode
dokter yang ditetapkan oleh institusi pelayanan kesehatan yang
bersangkutan. Penyimpanan Indeks Dokter Penyimpanan indeks
dokter didasarkan pada nama dokter dan nomor kodenya diurutkan
secara alfabetik.
Data yang perlu ada pada Indeks Dokter adalah:
1) Nama Pasien
2) Nomor Rekam Medis
3) length of stay (LOS)
4) Biaya Pengobatan dan perawatan
5) Hasil perawatan (pulang, meninggal) yang diperlukan
Catatan sekali lagi : biasanya pengindeksan di atas dewasa kini telah
dilakukan secara komputerisasi, dengan menggunakan sistem
komputerisasi tabulasi daftar. Penggunaan secara komputerisasi
tersebut dapat lebih memudahkan pekerjaan dan kecepatan waktu
bekerja.

Contoh kasus :
1) Seorang pasien di Rumah Sakit Sehat Bhakti melakukan operasi
appendicitis. Pada saat selesai melakukan operasi , petugas
Rekam Medis ingin melakukan pengindeksan pada indeks
dokter, tetapi petugas Rekam Medis mengalami kesulitan
dikarekan terjadinya kekurangan data yaitu nama dokter yang
menangani operasi. Lalu apa yang seharusnya petugas rekam
medis lakukan?
Jawab : Sebaiknya petugas Rekam Medis mengkonfirmasikan
kembali kepada perawat atau asisten dokter untuk
melengkapi data tersebut dalam kurunwaktu 2x24
jam.

5. Indeks Kematian
Indeks kematian adalah indeks tentang sebab kematian penyakit
tertentu sebagai hasil pelayanan pasien di institusi pelayanan kesehatan.
Ketentuan penulisan dalam indeks kematian secara manual, adalah setiap
sebab kematian menggunakan satu kartu yang sama dan harus diserta
kode penyakit dari sebab kematian tersebut. Dalam sistem komputerisasi,
biasanya pengentrian indeks kematian ini dilakukan pada suatu
sistem/aplikasi yang sengaja dibuat untuk memudahkan pekerjaan
petugas penginputan.
Kegunaan : - Untuk audit kematian
- Untuk menyusun laporan sebab
kematian (mortalitas).
Data Dalam Indeks Kematian : - Nama Pasien
- No. RM
- Jenis Kelamin
- Alamat
- Umur
- Kematian (< 48 jam atau > 48 jam
- Lama Dirawat
- Penyebab Kematian
- Dokter yang merawat
Ketentuan penulisan indeks kematian
a. Setiap sebab kematian, diikuti dengan penulisan kode yang dirujuk
pada ICD 10. 2. Penyimpanan bekas kematian didasarkan pada nama
sebab kematian dan diurutkan secara alfabetik.

Manfaat Indeks Kematian :


Fungsi dari indeks kematian, meliputi :
a. Menelusuri nomor rekam medis dan nama pasien dengan sebab
kematian yang sama ( untuk auditkematian).
b. Menyusun laporan sebab kematian ( mortalitas) berdasarkan umur,
jenis kelamin,wilayah, mati < 48 jam dan > 48 jam, dokter yang
menangani.

Kegunaan :
Menilai mutu pelayanan dasar, menambah dan meningkatkan peralatan
/tenaga.
Contoh kasus :
1) Seorang petugas Rekam Medis akan merekap data penyakit yang
akan di masukan kedalam laporan mortalitas. Pada saat melakukan
penyusunan laporan ada salah satu data pasien yang tidak lengkap
yaitu rentang waktu meninggal pasien. Apa yang harus dilakukan
petugas Rekam Medis?
Jawab : Petugas Rekam Medis hendaknya menuliskan dikartu
kendali dan pergi mendatangi perawat bangsal atau
asisten dokter untuk mengklarifikasi dokumen Rekam
Medis dalam batas waktu 2x24 jam.

6. Indeks Alamat
Indeks alamat adalah Tabulasi data yang berisi alamat/wilayah pasien
yang pernah berobat ke rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?safe=strict&rlz=1C1GGGE_idID625ID626&sxsr
f=ACYBGNSKZSNylnxBYqJsPj-n1DYnq-
ursA%3A1570540102021&ei=RoqcXd58kN31A4rTkLAD&q=indeks+penyakit+
adalah&oq=indeks+penyakit+adalah&gs_l=psy-
ab.3..0.188900.197093..183054...1.1..0.3013.7110.0j1j2j2j2j3j9-1......0....1..gws-
wiz.....1..0i71j35i362i39j0i67j0i131j0i131i67j0i22i30j0i8i67.P3g4ZSk1lcg&ved=
0ahUKEwjet4vn3YzlAhWQbn0KHYopBDYQ4dUDCAo&uact=5
https://irsa22.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai