Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

Development of Tourism and creative industry in Indonesia

Dalam jurnal ini penulis jurnal menjelaskan bahwa dalam memajukan ekonomi
khususnya dalam bidang pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia ini, perlu ada nya
sinergi / kerjasama yang baik dari semua pemegang kepentingan yang ada. Karena bila ada
sinergi yang baik maka dapat memberikan kontribusi untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan ,
peningkatan GDP , dan Cadangan Devisa Negara. Layanan jaringan telekomunikasi dan
bantuan e-tourism juga sangat di perlukan untuk mempermudah turis asing yang ingin datang
ke Indonesia, sebagai contoh manfaat nya adalah pemasaran pariwisata ke negara asing dan
tiket elektronik. Cara-cara yang di kemukakan penulis jurnal seperti Operator Tur Negara ,
Penerbangan Langsung , Bebas Visa , dan organisasi MICE (Meeting, Incentive, Convention,
and Exhibition) , dinilai sangat efektif oleh penulis karena dapat menarik orang asing untuk
datang berbisnis di Indonesia dan mempunyai angka pengganda yang sangat besar untuk
memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. [CITATION Ahm17 \l
1057 ]
Dibagian 1 penulis menunjukan perbandingan data antara banyak nya perjalanan
wisatawan domestik dengan pengeluaran rata – rata untuk perjalanan wisatawan domestik.
Dari hasil tersebut menunjukan bahwa indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk
mengembangkan industry pariwisata. Di dukung oleh faktor keindahan alami Indonesia
dengan pulau-pulau nya yang indah dan eksotis seperti Raja Ampat. Dibagian ini dijelaskan
juga bahwa industri ekonomi kreatif indonesia sangat di perlukan untuk mendukung industri
pariwisata di Indonesia karena tanpa ada nya 16 sub-sektor industri kreatif hanya akan
menjual indahnya pemandangan. 16 sub-sektor industri kreatif yang di maksud contoh nya :
makanan, tarian, musik, fashion, kerajinan, dan lain-lain [CITATION Ahm17 \l 1057 ].
Pariwisata di Indonesia jadi kehilangan sedikit daya tarik nya karena hal – hal lain seperti
masih belum meratanya pembangunan di Indonesia, masalah keamanan dan kebersihan, serta
masalah lingkungan bisnis dan permasalahan pemerintahan. Bila di bandingkan dengan
negara di region yang sama memang Indonesia masih tertinggal dalam pengembangan
pariwisata dan industri kreati, sedangkan Singapura, Malaysia, dan Thailand sudah
berkembang sejak beberapa dekade sebelumnya [CITATION Ahm17 \l 1057 ] .
Untuk bagian metode penelitiannya, penelitian tentang pengembangan pariwisata dan
ekonomi kreatif termasuk dalam kategori deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan
data primer yang berasal dari wawancara dengan para pemangku kepentingan dan
pengamatan objek wisata yang dikelola oleh masyarakat di Jawa Timur, Yogyakarta dan
Jawa Tengah. Selanjutnya, data sekunder diperoleh dari Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan harian Kompas. Data yang dikumpulkan
dikompilasi dan dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil reduksi
disajikan dalam bentuk teks naratif dan ditafsirkan untuk mendapatkan kesimpulan. Teknik
pengumpulan data dilakukan dalam triangulasi dan analisis data bersifat induktif yang lebih
menekankan pada makna daripada generalisasi.
Kesimpulan yang di dapat penulis untuk memajukan sektor pariwisata dan industri
kreatif di Indonesia adalah dengan memanfaatkan pengalaman Kabupaten Banyuwangi dan
Kabupaten Jember yang dapat digunakan sebagai referensi bagi kabupaten lain di Indonesia
untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan bekerja sama dengan pihak
ketiga tanpa mengeluarkan dana APBD dalam upaya mereka untuk menarik wisatawan. Ini
berarti bahwa ini adalah strategi untuk mendorong pembangunan daerah dengan
mengoptimalkan potensi yang ada dan memanfaatkan teknologi informasi sebagai kendaraan
promosi yang efektif. Inisiatif untuk menawarkan paket liburan murah dari kelompok
masyarakat di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta dan Jawa Barat, terutama di daerah
pedesaan sebagai alternatif tujuan wisata terbukti merupakan hasil pandangan ke depan
masyarakat dalam memanfaatkan celah di tujuan utama dan meningkatkan pendapatan
pedesaan. Promosi MICE (Rapat, Insentif, Konvensi, dan Pameran) perlu ditingkatkan karena
dapat menjadi titik masuk bagi orang asing yang mengunjungi Indonesia untuk tujuan bisnis,
dan umumnya tidak datang sendiri. Pengusaha asing diharapkan mengisi waktunya dengan
berbelanja, mengunjungi objek wisata (City Tour), dan membeli produk kreatif lokal untuk
dibawa ke negara mereka.

Bibliography
CITATION Ahm17 \l 1057 : , (Tayibnapis & Wuryaningsih, 2017),

Nama : Frederick
NRP : 130117063

Anda mungkin juga menyukai