ABSTRAK
Ulkus diabetes mellitus merupakan komplikasi dari penyakit diabetes mellitus yang membutuhkan waktu
penyembuhan yang lama dan biaya yang tidak sedikit.Kondisi pasien yang tidak stabil secara fisik maupun
emosional bisa memperlama penyembuhan. Hal ini menyebabkan masalah psikososial seperti cemas pada
care giver yang merawat pasien. Cemas dapat mempengaruhi keluarga dalam merawat pasien ulkus DM.
Umumnya pasien dan keluarga hanya mendapatkan pendikan kesehatan terkait penyakit yang diderita
pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas psikoedukasi keluarga dalam menurunkan
ansietas pada caregiver dalam merawat pasien ulkus DM. Desain penelitian ini adalah quasi experimental
pre-post test with control group. Cara pengambilan sampel dengan purposive smpling. Jumlah sampel
sebanyak 30 caregiver yang terbgi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. instrumen yang
digunakan adalah Zung Self Anxiety Scale (ZSAS) untuk mengukur ansietas. Psikoedukasi keluarga dilakukan
dalam 5 sesi. Hasil penelitian menunjukkan p value (0,000) < α (0,05). Psikoedukasi efektif dalam
menurunkan ansietas. Psikoedukasi dapat menjadi intervensi lanjut bagi keluarga pasien ulkus diabetes
mellitus.
Kata Kunci : Ansietas, Caregiver pasien ulkus Diabetes Mellitus, Psikoedukasi Keluarga
Abstract
Ulcers Diabetes Mellitus is a complication of diabetes mellitus that needs a long recovery and high cost.
Unstable physical and emotional condition of a patient can make longer recovery. This condition causes
psychosocial problems such as anxiety to the family / caregiver when caring of patients. Anxiety can affect the
family incaring of patients with diabetes ulcers. Generally, patients and families only get education of health
related to the illnesses of patients. This study aimed to determine the effectiveness of family psychoeducation
in reducing anxiety of the family in family when caring of patients with diabetic ulcers in Malang. This design
of study was quasi – experimental pre – post test with control group. The sampling method used was
purposive sampling with 30 caregiver as total sample and divided into treatment group and control group.
The instruments of this research were Self Zung Anxiety Scale (ZSAS) that used to measure anxiety. Family
psychoeducation was conducted in five sessions. The results showed the p value (0.000) < α (0.05).
Psychoeducation is effective in reducing anxiety of the family. Psychoeducation can be an advanced
intervention for families of ulcer diabetes mellitus patients.
Keywords: Anxiety, Family / Caregiver patients with Ulcer Diabetes Mellitus and Family Psychoeducation.
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol: 4, No. 2 ; Korespondensi : Aisyah Dzil Kamalah. STIKes
Pekajangan Pekalongan. Alamat :Pekajangan Gang 13 No. 26 Pekalongan 51172. Email.
aisyah.kamalah@gmail.com . No. Hp: 085741875002
www.jik.ub.ac.id
85
PENDAHULUAN inap di RSUP Dr.Cipto Mangun Kusumo
Diabetes Mellitus (DM) adalah sekumpulan Jakarta selama tahun 2011 8,7% pasien
gejala yang diakibatkan oleh tidak ada atau mengalami ulkus kaki.dengan angka Amputasi
kurang efektifnya hormon insulin yang mencapai 1,3%. Hal tersebut mempengaruhi
dihasilkan oleh pankreas. Insulin adalah kunci kondisi diabetisi dan keluarganya (Pusat Data
tubuh untuk mendapatkan glukosa yang dapat dan Informasi KemenKes, 2014).
Berdasarkan perolehan data Badan Pusat merawat pasien dengan penyakit kronik, 40%
Statistik (BPS) menyatakan bahwa akan terjadi nya mengalami ansietas dengan tanda –
peningkatan jumlah penderita DM pada tahun tandanya merasa tegang / tidak enak, merasa
2030 dengan jumlah penderita DM meningkat takut jika sesuatu yang buruk terjadi, merasa
menjadi 20,1 juta. Sedangkan data Riskesdas khawatir, tidak nyaman, mual, sesak, dan
komplikasi. Salah satu komplikasi DM adalah promosi kesehatan pada keluarga. Menurut
masalah kaki diabetik. Masalah kaki diabetik Bomar (2010), promosi kesehatan diberikan
adalah penyebab utama mordibitas dan kepada keluarga untuk membantu keluarga
mortalitas serta membutuhkan biaya mengatasi masalah transisi keluarga dalam hal
perawatan kesehatan yang tinggi pada pasien ini adalah masalah yang dihadapi keluarga
diabetes(Bowering & Embil, 2013).Salah satu ketika anggota keluarga mengalami masalah
Melitus dengan jumlah sampel 30 orang diambil psikoedukasi keluarga selama 7 minggu
dari salah satu anggota keluarga yang merawat dengan 5 sesi, setiap sesi 2 kali pertemuan
atau care giver. Tehnik sampel yang digunakan dengan jeda waktu 2 hari, yaitu: identifikasi
pada kelompok kontrol dan pada kelompok evaluasi hambatan dan pemberdayaan
Zung Self Anxiety Scale yang dibuat oleh Wiliam melakukan post test berupa pengukuran
W.K Zung (1971) dan berisi 20 pernyataan kembali terhadap ansietas dengan
terkait ansietas yang dirasakan oleh menggunakan instrumen yang sama pada saat
Setelah dilakukan pre test peneliti kemudian dengan menggunakan uji univariat dan
memberikan intervensi pada kelompok bivariat. Uji bivariat yang digunakan dalam
kontrol berupa penyuluhan kesehatan penelitian ini adalah Uji t-test dan Uji Mann-
www.jik.ub.ac.id
87
Whitney. keluarga dewasa awal pada kelompok
perlakuan adalah 5 orang (33,3%). Jenis
HASIL
kelamin keluarga didominasi oleh perempuan
1. Karakteristik Keluarga / Caregiver
sebanyak 53,3% baik keluarga dari kelompok
Responden pada penelitian ini adalah keluarga /
kontrol maupun keluarga kelompok
caregiver pasien ulkus diabetes mellitus. Berikut
perlakuan.
disajikan frekuensi karakteristik responden.
Tingkat pendidikan pada kelompok kontrol
Tabel 1. Distribusi frekuensi karakteristik keluarga
/ caregiver. didominasi oleh lulusan perguruan tinggi
Kontrol Perlakuan %
Karakteristik sebanyak 6 keluarga (40%). Sedangkan pada
N % N %
1. Usia kelompok perlakuan sebagian besar lulusan
Remaja Akhir 2 13,3 2 13,3 13,3
Deasa Awal 2 13,3 5 33,3 23,3 SMA sebanyak 8 keluarga (53,3%). Pekerjaan
Dewasa Akhir 3 20 2 13,3 16,7
Lansia Awal 4 26,7 2 13,3 20 pada kelompok kontrol di dominasi oleh
Lansia Akhir 2 13,3 2 13,3 13,3 keluarga yang tidak bekerja dan buruh yaitu 4
Manula 2 13,3 2 13,3 13,3
2. Jenis Kelamin keluarga (26,7%). Sedangkan pada kelompok
Laki-laki 7 46,7 7 46,7 46,7
Perempuan 8 53,3 8 53,3 53,3 kontrol, sebagian besar adalah wiraswasta
3. Tingkat Pendidikan
sebanyak 5 keluarga (33,3%).
SD 5 33,3 1 6,7 20
SMP 0 0 2 13,3 6,7
SMA 4 26,7 8 53,3 40 2. Analisa Univariat
Perguruan
6 40 4 26,7 33,3
Tinggi 2.1 Ansietas Sebelum dan setelah
4. Pekerjaan
Tidak Psikoedukasi Keluarga.
4 26,7 4 26,7 26,7
Bekerja Tabel 2 Ansietas Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Buruh 4 26,7 1 6,7 16,7
Psikoedukasi Keluarga pada Kelompok Perlakuan
PNS 2 13,3 1 6,7 10
di Malang Tahun 2016.
Karyawan
2 13,3 4 26,7 20
Swasta
Wiraswasta 3 20 5 33,3 26,7 Variabel Mean SD 95% CI
Sumber : data primer yang diolah Ansietas Sebelum 64,67 6,994 60,83 – 68,51
Ansietas Sesudah 28,73 7,357 24,66 – 32,81
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa usia Sumber : data primer yang diolah
keluarga pada kelompok kontrol terbanyak
Berdasarkan table 2 diketahui skor ansietas
dalah lansia awal dengan rentang umur 46 – 55
sebelum dilakukan perlakuan psikoedukasi
tahun dengan jumlah keluarga 4 orang (26,7%).
keluarga (rata – rata) adalah 64,67 termasuk
Sedangkan pada kelompok perlakuan usia
ansietas sedang. Sedangkan rata – rata skor
sebagian besar adalah dewasa awal dengan
ansietas setelah diberi perlakuan adalah 28,73
rentang umur 26 – 35 tahun. Jumlah
termasuk tidak ansietas.
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Data Ansietas pada signifikansi 0,000 (p < 0,005) maka Ho ditolak,
Kelompok perlakuan dan Kelompok artinya terdapat perbedaan yang signifikan
Kontrol Di Malang Tahun 2016.
N Parameter P pada pengaruh psikoedukasi keluarga pada
Psikoedukasi Keluarga
Ansietas 15 Shapiro Wilk 0, 205
ansietas keluarga kelompok perlakuan.
Sebelum
Ansietas 15 Shapiro Wilk 0,240
3.3 Efektifitas Pendidikan Kesehatan
Setelah
Pendidikan Kesehatan
terhadap Ansietas pada Kelompok Kontrol di
Malang Tahun 2016.
Ansietas 15 Shapiro Wilk 0,399
Sebelum Tabel 6. Efektifitas Pendidikan Kesehatan
Ansietas 15 Shapiro Wilk 0,153
terhadap Ansietas pada Kelompok Kontrol di
Setelah
Malang Tahun 2016.
Sumber: data primer yang diolah N Mean ± SD Perbedaan Hasil Uji t
Mean (CI Berpasangan
95%) T P
Berdasarkan uji normalitas pada tabel 6 di atas Ansietas 15 53,80 6,867 7,729 0,00
Sebelum ± 7,428
dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ansietas Ansietas 15 46,93
Sesudah ± 7,842
pada kelompok kontrol dan perlakuan
Sumber: data primer yang diolah
seluruhnya p > 0,05. Oleh karena itu seluruh Tabel 6 menunjukkan hasil Uji t berpasangan
kelompok variabel memiliki sebaran data yang menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari
www.jik.ub.ac.id
89
t tabel (7,729 > 2,145) dan nilai signifikansi ansietas pada kelompok kontrol dan
0,000 (p < 0,005) maka Ho ditolak, artinya perlakuan (Psikoedukasi dan Pendidikan
terdapat perbedaan yang signifikan pada kesehatan) sesudah diberikan perlakuan
pengaruh pendidikan kesehatan pada ansietas menunjukkan nilai p = 0,000 (p > 0,05). Hal ini
keluarga kelompok kontrol. bermakna bahwa terdapat perbedaan
signifikan rerata skor penurunan ansietas
3.6 Analisis Efektifitas Psikoedukasi Keluarga
pada kelompok perlakuan dan kelompok
Pada Penurunan Ansietas.
kontrol.
Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Penurunan
Ansietas Keluarga pada Kelompok Perlakuan dan
Kelompok Kontrol di Malang Tahun 2016.
PEMBAHASAN
Variabel N Parameter P 1. Perubahan Ansietas Keluarga dalam
Selisih Ansietas 15 Shapiro Wilk 0,46
Kel.Perlakuan Merawat Pasien Ulkus Dibetes Mellitus
Selisih Ansietas 15 Shapiro Wilk 0,421
Sebelum dan Setelah Psikoedukasi Keluarga
Kel.Kontrol
Sumber: data primer yang diolah pada Kelompok Perlakuan.
Berdasarkan uji normalitas pada tabel 7 dapat Hasil penelitian yang disajikan pada tabel 7
diketahui bahwa nilai signifikansi dari Shapiro menunjukkan skor ansietas pada kelompok
Wilk pada variabel Selisih Ansietas pada perlakuan mengalami penurunan. Nilai rata –
kelompok perlakuan (0,460) selisih ansietas rata skor ansietas sebelum dilakukan
pada kelompok control (0,421). Dilakukan psikoedukasi keluarga adalah 64,67 dan
transformasi data pada selisih ansietas pada setelah dilakukan adalah 28,73. Terjadi
kelompok perlakuan. Akan tetapi, data masih penurunan rata – rata ansietas sebesar 35,93
tidak normal. Sehingga digunakan uji Mann poin. Penurunan tersebut terlihat dari hasil uji
Whitney untuk mengetahui efektifitas t berpasangan dengan nilai p = 0,000. Hal ini
psikoedukasi keluarga pada ansietas. berarti bahwa terdapat perbedaan skor
Tabel 8. Perbedaan Efektifitas Psikoedukasi ansietas yang signifikan atau bermakna
Keluarga dan Pendidikan Kesehatan terhadap
Penurunan Ansietas di Malang Tahun 2016. sebelum dan setelah dilakukannya
psikoedukasi.
kelompok N Media Min- Mean± Uji Mann-
n Max Std.Dev Whitney
U P Hasil ini menunjukkan psikoedukasi keluarga
Perlakuan 15 39,00 16,00- 35,93
46,00 ± 8,70 0,0 0,0 efektif dalam menurunkan ansietas. Menurut
Kontrol 15 7,00 0,00- 6,87 0 0
13,00 ± 3,44 peneliti, hal tersebut terjadi disebabkan oleh
sumber : data primer yang diolah
Tabel 8 menjelaskan bahwa secara bertambahnya informasi yang didapatkan
www.jik.ub.ac.id
91
dimensia pada 50 caregiver di Isfahan. Alat menurunkan ansietas pada keluarga yang
ukur yang digunakan adalah Depression merawat ulkus diabetes mellitus.
Anxiety Stress Scale (DASS) dengan 42 item 3. Efektifitas Psikoedukasi Terhadap Ansietas
pertanyaan. Hasil dari penelitian ini adalah dalam Merawat Pasien Ulkus Diabetes
terjadinya penurunan skor depresi, ansietas Mellitus.
dan stres dengan p value < 0,01. Penelitian ini
menunjukkan pendidikan kesehatan bagi Hasil akhir penelitian ini didapatkan dari Uji
keluarga dapat meningkatkan status selisih pre test dan post test antara variabel
Scale (HADS). Hasil penelitian menunjukkan terapi modalitas dengan fokus pengobatan
pendidikan kesehatan yang dilakukan mampu adalah pada keluarga. Anggota keluarga
menurunkan skor ansietas sebesar 2,1 poin (caregiver) dibantu untuk mengidentifikasi
keluarga dalam merawat pasien ulkus pasien ulkus Diabetes Mellitus membantu
www.jik.ub.ac.id
93
perawat luka merupakan komponen didalam Psikoedukasi keluarga adalah salah satu
system keluarga yang dapat mendukung bentuk promosi kesehatan pada keluarga
guna meningkatkan kemampuan keluarga
penyembuhan pasien ulkus DM.
untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan
Karakteristik demografi dan karakteristik
masalah yang terjadi didalam keluarga
biologis keluarga merupakan domain dari
(Okpokoro dkk,2014). Penelitian yang
keadaan umum keluarga. Karakteristik
dilakukan oleh Nurbani (2009) tentang
demografi salah satunya terlihat dari ukuran
pengaruh psikoedukasi keluarga terhadap
keluarga. Keluarga tersebut termasuk
ansietas pada keluarga (caregiver) dalam
keluarga besar atau keluarga dengan jumlah
merawat pasien Stroke di RSUPN
anggota keluarga yang sedikit. Hal tersebut
Dr.Ciptomangunkusumo Jakarta. Penelitian ini
berpengaruh pada kebutuhan ekonomi
menggunakan desain Quasi Experiment Pre –
keluarga yang nantinya akan mempengaruhi
post with control Group Design dengan
biaya perawatan. Jumlah anggota keluarga
responden 22 pada kelompok intervensi dan
yang lebih besar memungkinkan kebutuhan
23 responden pada kelompok kontrol. hasil
yang lebih banyak sehingga dimungkinkan
penelitian ini adalah tingkat ansietas
perawatan bagi anggota keluarga yang sakit
mengalami penurunan bermakna.
ulkus Diabetes Mellitus tidak dijadikan
prioritas. Penelitian yang dilakukan Ronesmaharani
tentang pengaruh psikodukasi keluarga dalam
Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh
menurunkan ansietas pada keluarga yang
kesehatan keluarga saat ini. Definisi sehat
merawat anak dengan retradasi mental.
sehat menurut keluarga menjadikan persepsi
Desain penelitian yang digunakan adalah
sehat dan sakit oleh keluarga. Hal tersebut
Quasi Experiment Pre – post with control
menjadi dasar keluarga untuk melakukan
Group Design. Pengambilan sampel dengan
sebuah tindakan. Keluarga pasien ulkus
menggunakan teknik simple random sampling
diabetes mellitus akan meminta pertolongan
dangan 12 responden perlakuan dan 12
tenaga kesehatan untuk memberikan
responden kontrol. Hasil penelitian ini adalah
perawatan pada pasien ulkus diabetes
tingkat ansietas mengalami penurunan yang
mellitus. Perilaku kesehatan mendukung
bermakna.
keluarga untuk dapat menyelesaikan masalah
kesehatan yang terjadi di dalam keluarga. Kedua penelitian tersebut menggunakan skala
Hal ini berdampak pula dengan uji statistika Terdapat penurunan rata – rata skor ansietas
yang digunakan. Data ordinal dianalisis dan bebab keluarga yang bermakna sebelum
menggunakan uji non parametrik. Sedangkan dan setelah dilakukan psikoedukasi keluarga
data interval / rasio memungkinkan pada caregiver / keluarga pasien ulkus Diabetes
data normal. Hal ini memungkinkan pada hasil Saran yang dapat diberikan adalah Petugas
yang lebih baik pada uji parametrik. kesehatan hendaknya meningkatkan upaya
Hasil uji parametrik pada penelitian ini promosi kesehatan bagi pasien dan keluarga
menunjukkan terdapat penurunan rata – rata pasien ulkus diabetes mellitus guna
www.jik.ub.ac.id
95
Streng Psychiatric Treatment. Delhi Elmahdi, Mohammed, Foad kamel, Ali esmael,
Psychiatric Journal. Mohammed lotfi, Ahmad Kamel &
Ayman elhosini. (2010). Burden of care
Bomar, P.J. (2004). Promoting Health in
on female caregivers and its relation to
Families: Applying Family Research and
psychiatric mordibity. Middle East Curr
Theory to Nursing Practice. Philadelphia:
Pshychiatry.
W.B. Sounders Company.
Federation, International Diabetes. (2013).
Bowering, Keith & Jhon M.Embil. (2013). Clinical
IDF diabetes atlas six editions.
Practice Guidelines Foot Care. Canadian
Journal of Diabetes, Elsevier Fernandez, O., Seravin L G, Ana G S, Aurora O
G, Martha A S, & Ana Maria G P.
Bustan 2007, Epidemiologi Penyakit Tidak
(1999). Integrated Psychological
Menular, Rineka Cipta, Jakarta.
Treatment for Schizophrenic patient.
Dahlan, M. Sopiyudin, 2013. Statitiska Untuk
Psychology in Spain.
Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta:
Frykberg, RG. (2002). Diabetic Foot Ulcer :
Salemba Medika.
Pathogenesis and management. Am
Dewi, E. I. (2011). Pengaruh terapi kelompok
Fm Psysician. Vol 66, Number 9.
suportif terhadap beban dan tingkat
Gayle E. Reiber, PhD, MPH., Benjamin A.
ansietas keluarga dalam merawat anak
Lipsky, MD, FACP., & Gary W. Gibbons,
tunagrahita di sekolah luar biasa (SLB)
MD. (1998). The Burden of Diabetic
kabupaten banyumas. Tesis. Jakarta:
Foot Ulcers. Excerpta Medica.
Fakultas Ilmu Keperawatan UI.
Georgios, & Biroo, Miklos. (2010).
Dixon, Lisa, William R. McFarlane, Harriet
Psychological aspects of adolescents
Lefley, Alicia Lucksted, Michael Cohen,
with diabetes mellitus Procedia
Ian Falloon, . . . Diane Sondheimer.
,Elsevier.
(2001). Evidence-Based Practices for
Service to Families of People With Hastono, Sutanto Priyo. (2007). Analisis Data
Psychiatric Disabilities. Psychiatric Kesehatan. Depok : Fakultas Kesehatan
Service, 52(7). Masyarakat Universitas Indonesia
Ellen P. Lukens, & William. (2004). Khalil, asad., Zaki, Abel rehim, megala, geber,
Psychoeducation as Evidence-Based gamal & rohoma. (2015). Prevalence
Practice: Considerations for Practice, of Diabetic Foot Disorder and related
Research, and Policy.
Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 4, No. 2 November 2016
96
risk factor among Egyptian subjects di kelurahan katulampa Bogor timur.
with diabetes. Primary Care Diabetes. Thesis UI.
www.jik.ub.ac.id
97
Shimazu, Kae, Shimodera, hinji, Mino, Yoshio, Sudoyo, et all 2009, Buku Ajar Ilmu Penyakit
Nishida, Atsushi, Kamimura, Naoto, Dalam Vol.3, Edk 5, EGC, Jakarta.
Sawada, Ken, . . . Inoue, Shimpei. (2011). Sukandar, E. Y. 2008. ISO Farmakoterapi. PT.
Family psychoeducation for major ISFI Penerbitan: Jakarta
depression: randomised controlled trial.
Tjokroprawiro, A 2006, Hidup Sehat dan
Shives, R, 2012, Basic concept of psychiatric and Bahagia Bersama Diabetes Melitus, PT
Mental Health Nursing, alih Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Bahasa Kuncara, Jakarta: EGC. Thakur, megha (2015). Diabetes and depression
Sriyani, Kumarasinghe A., Sudharsani : A review With special focus on india.
washalatantrhri, Priyadharsikha, Global Journal Of medicine and Public
Shamini. (2013). Predictorof diabetic Health
Foot and Leg Ulcers in a Developing Townsend, M. C, 2014, Psychiatric Mental Healt
Country with a repid increase in the Nursing : Concepts of Care in Evidence-
Prevelence of Diabetes Mellitus. Ploss BasedPractice (7th ed.), Philadelphia :
One F.A. Davis
Stuart, G. W. & Laraia, M. T. (2009). Principles Vileiky, Loretta. (2005). The Psycho-social Impac
th
and practice of psychiatric nursing. 9 of Diabetes foot Damage.
ed. St. Louis: Mosby Yaer B.
William J Jeffcoate, Keith G Harding. (2003).
Stuart, G. W. & Laraia, M. T. (2013). Principles Diabetic foot ulcer (review). The Lancet.
th
and practice of psychiatric nursing. 10
Wright, L.M., & Leahey, M. (2009). Nurses and
ed. St. Louis: Mosby Yaer B.
Families: A Guide to Family Assessment
Stuart, G. W. & Laraia, M. T. (2016). Prinsip dan and Intervention (6th ed.). Philadelphia,
Praktik Keperawatan Kesehatn jiwa PA: F.A. Davis.
STUART Edisi Indoesia. Singapore,
Zung, William W.K. (1971). A rating instrument
Elsevier
for anxiety disorders. Psychosomatics.