Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN UKM

KODE:

Miniproject

JUDUL LAPORAN:

Gambaran Sikap Warga Desa Bodesari terhadap Perilaku Jamban Sehat yang berkunjung ke
Posyandu Periode Maret – April 2019 dalam Mencanangkan Desa Bodesari Open Defecation
Free

PESERTA HADIR:

Warga Desa Bodesari

LATAR BELAKANG:

Permasalahan yang dihadapi Indonesia terkait dengan masalah air minum, higiene dan
sanitasi masih sangat besar. Hasil studi Indonesia Sanitation Sector Development Program
(ISSDP) tahun 2006, menunjukkan 47% masyarakat masih berperilaku buang air besar ke
sungai, sawah, kolam, kebun dan tempat terbuka. Data dari studi dan survey sanitasi
pedesaan di Indonesia memperlihatkan bahwa sangat sedikit rumah tangga di pedesaan
yang benar-benar memilki akses ke jamban sehat. Hanya 37% penduduk pedesaan
mempunyai akses ke sanitasi yang aman menurut laporan Joint Monitoring Program

Buruknya kondisi sanitasi merupakan salah satu penyebab kematian anak di bawah 3 tahun
yaitu sebesar 19% atau sekitar 100.000 anak meninggal karena diare setiap tahunnya dan
kerugian ekonomi diperkirakan sebesar 2,3% dari Produk Domestik Bruto.Kondisi seperti ini
dapat dikendalikan melalui intervensi terpadu melalui pendekatan sanitasi total.Hal ini
dibuktikan melalui hasil studi WHO tahun 2007, yaitu kejadian diare menurun 32% dengan
meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi dasar.

Tantangan pembangunan sanitasi di Indonesia adalah masalah sosial budaya dan perilaku
penduduk yang terbiasa buang air besar (BAB) di sembarang tempat, khususnya ke badan
air yang juga digunakan untuk mencuci, mandi dan kebutuhan higienis lainnya. Oleh karena
itu diperlukan suatu strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat untuk merubah
perilaku hygienis dan peningkatan akses sanitasi. Hal ini sejalan dengan komitmen
pemerintah dalam mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015,
yaitu meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar yang bersih.

PERMASALAHAN

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut sebagai STBM adalah
pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan
masyarakat dengan metode pemicuan. Selama ini di Desa Bodesari sudah pernah mendapat
pemicuan dan penyuluhan mengenai sanitasi total berbasis masyarakat dari Puskesmas
Plumbon. Kepemilikan jamban di Desa Bodesari pada data STBM tahun 2010 sekitar 93%
namun hingga saat ini data sikap warga terhadap perilaku jamban sehat sebagai dasar STBM
belum diketahui. Untuk itu, perlu dilakukan suatu pendataaan dan apabila didapatkan hasil
yang rendah maka perlu dilakukan intervensi terhadap masyarakat di desa tersebut agar
tujuan ODF (open defecation free) di Desa Bodesari dapat tercapai.

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Kegiatan yang dapat dilakukan guna menjadikan Desa Bodesari sebagai desa ODF adalah
dengan melakukan survey sikap warga terhadap perilaku jamban sehat disertai edukasi dan
sosialisasi pentingnya perilaku jamban sehat. Sasaran dalam kegiatan ini adalah seluruh
warga desa bodesari yang datang ke Posyandu selama periode maret – april 2019. Posyandu
ini dihadiri oleh kader dan warga desa Bodesari yang memiliki anak dibawah 5 tahun di
wilayah cakupannya. Untuk mempermudah kegiatan survey menggunakan perangkat
kuisioner dan kegiatan edukasi dan sosialiasi menggunakan alat bantu poster edukatif.

PELAKSANAAN

Kegiatan survey sikap warga terhadap perilaku jamban sehat dan kegiatan edukasi dan
sosialisasi mengenai jamban sehat pada kegiatan Posyandu telah dilaksanakan pada:

Hari/ Tanggal : Sepanjang periode Maret – April 2019

Waktu : 09.00 WIB - selesai

Tempat : Posyandu desa Bodesari, Plumbon

Kegiatan : Survey sikap warga terhadap perilaku jamban sehat dan kegiatan edukasi
dan sosialisasi mengenai jamban sehat

Sebelum kegiatan Posyandu dimulai semua warga yang telah hadir akan diminta untuk
mengisi kuisioner sikap terhadap perilaku jamban sehat, setelah selesai pengisian maka
dilanjutkan edukasi dan sosialisasi mengenai amban sehat, setelah kegiatan selesai maka
dilanjutkan kegiatan posyandu seperti penimbangan, pemberian vaksin dan pencatatan gizi.

MONITORING DAN EVALUASI

Kegiatan survey dilakukan awalnya secara seksama kepada warga yang sudah hadir ke
posyandu, setelah itu apabila ada warga yang baru datang ke posyandu maka akan
diberikan perangkat kuisioner untuk survey sikap warga terhadap perilaku jamban sehat
secara terpisah.

Pernyataan yang diajukan dalam kuisoner sikap warga terhadap perilaku jamban sehat
sehingga peserta harus menentukan apakah sewarga setuju atau tidak setuju terhadap
penyataan tersebut adalah sebagai berikut
1. Penting memiliki jamban sendiri dirumah
2. Buang air besar di sungai atau di kebun merupakan perilaku yang baik
3. Membiarkan orang yang buang air di sungai atau kebun
4. Selalu memasak air minum yang diambil dari keran/sumur
5. Lebih baik membuang limbah jamban ke septic tank daripada sungai

Setelah dilakukan survey sikap warga terhadap perilaku jamban sehat yang dilakukan
seksama maka berlanjut ke edukasi dan sosialisasi mengenai jamban sehat. Total peserta
yang dapat diraih dari kegiatan posyandu yang dilakukan selama periode maret – april 2019
di desa Bodesari adalah 68 warga. Hasil dari survey sikap warga terhadap perilaku jamban
sehat sebagai berikut;

 Pernyataan pertama:

100% warga desa bodesari setuju penting memiliki jamban sendiri dirumah.

 Pernyataan kedua:

89% warga desa Bodesari tidak setuju dengan perilaku buang air besar di sungai atau di
kebun.

 Pernyataan ketiga:

92% warga desa Bodesari tidak setuju membiarkan orang yang buang air di sungai atau
kebun.

 Pernyataan keempat:

97% warga desa bodesari setuju dengan perilaku selalu memasak air minum yang diambil
dari keran atau sumur.

 Pernyataan kelima:

92% warga desa Bodesari setuju dengan perilaku membuang limbah jamban ke septic tank
lebih baik daripada ke sungai.

Walaupun secara rerata lebih dari 90% warga desa Bodesari mempunyai sikap positif
terhadap perilaku jamban sehat, tetap diperlukan tindak lanjut yang dilakukan oleh seluruh
masyarakat desa Bodesari baik dari perangkat desa, kader, puskesmas, dan warga sendiri
untuk sama – sama memicu perilaku jamban sehat untuk mewujudkan desa Bodesari
sebagai desa ODF.

Melalui program perencanaan desa ODF diharapkan penyakit – penyakit yang berhubungan
dengan transimi dari kotoran manusia dapat diturunkan. Sehingga warga Bodesari dapat
beraktifitas dengan sehat setiap hari demi meningkatkan perekonomian keluarga.

Anda mungkin juga menyukai