Anda di halaman 1dari 25

1. Manakah prioritas yang harus dilakukan rumah sakit pada kondisi gawat darurat?

A. Mendaftarkan pasien
B. Melaporkan kepada polisi
C. Melakukan proses triage
D. Konsul ke dokter spesialis
E. Memastikan ketersediaan alat bantu
2. Bagaimana sikap rumah sakit menghadapi datangnya pasien sendirian dalam keadaan
gawat?
A. Meminta pasien mendaftar
B. Melaporkan ke pihak berwenang
C. Memberikan pertolongan pertama
D. Memastikan status kepesertaan asuransi
E. Menempatkan pasien sementara di IGD
3. Apa yang pertama kali dilakukan seorang dokter ketika menemukan seseorang dalam
keadaan gawat sendirian dan tidak ada orang lain saat itu?
A. Membiarkan pasien karena berisiko
B. Segera memberikan pertolongan pertama
C. Meminta pertolongan melalui alat komunikasi
D. Menunggu sampai ada orang lain sebelum menolong
E. Memastikan kondisi sekitar lokasi tidak membahayakan
4. Bagaimana kewajiban dokter ketika melihat seseorang dalam kondisi gawat darurat?
A. Menolong apapun kondisinya
B. Menolong walau jaraknya jauh
C. Dengan atau tanpa adanya orang lain
D. Hanya bila membawa peralatan yang diperlukan
E. Bentuk pertolongan dalam ranah kompetensinya
5. Bagaimana bila datang pasien ke IGD dalam keadaan tidak sadarkan diri dan tanpa
identitas?
A. Disebut Mr X dengan dua orang saksi
B. Pertolongan diberikan tanpa memberi identitas
C. Identitas diberikan oleh dokter yang menolong
D. Identitas diberikan oleh yang mengantar pasien
E. Pertolongan tidak bisa diberikan tanpa identitas
6. Bagaimana bila datang seorang pasien dalam keadaan gawat di tempat praktek?
A. Dokter mengantar pasien ke RS
B. Dokter tetap wajib menolong kapanpun waktunya
C. Dokter tidak wajib menoong bila di luar jam praktek
D. Dokter menghubungi RS untuk datang ke tempat praktek
E. Dokter berhak menolak karena masih ada RS yang buka 24 jam
7. Seorang perempuan berusia 17 tahun datang ke RS dengan perdarahan pervaginam. Hasil
pemeriksaan terjadi abortus iminens. Keadaan umum pasien semakin lemah. Indikasikan
dilakukan tindakan operatif. Siapa yang berhak memberikan persetujuan untuk tindakan
operasi pada pasien tersebut?
A. Harus oleh pasien itu sendiri
B. Bisa diambil alih oleh hakim
C. Hanya boleh diberikan orang tua pasien itu sendiri
D. Pasien dapat memutuskan, orang tua pasien dapat membatalkan
E. Bila keadaan semakin lemah, bisa dilakukan tindakan tanpa persetujuan
8. Siapa yang menilai kompetensi pasien untuk memberikan persetujuan tindakan?
A. Pernyataan pasien itu sendiri
B. Dokter yang merawat
C. Orang tua pasien
D. Psikolog
E. Hakim
9. Apakah syarat kompetensi seorang pasien memberikan persetujuan suatu tindakan?
A. Harus sudah dewasa
B. Harus sudah menikah
C. Meskipun dengan gangguan jiwa
D. Mampu memahami penjelasan medis
E. Tidak harus dalam keadaan gangguan kesadaran
10. Siapa yang berada di urutan terjauh dalam hubungan kekerabatan untuk pemberian
persetujuan tindakan bila pasien tidak kompeten?
A. Istri
B. Anak
C. Suami
D. Orang tua
E. Saudara kandung
11. Siapa yang berhak memastikan hubungan kekerabatan seseorang dengan pasien untuk
memberikan persetujuan tindakan?
A. Polisi
B. Hakim
C. Kantor Kelurahan
D. Sesuai Kartu Keluarga
E. Dokter yang merawat
12. Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah oleh
temannya dalam keadaan lemah tapi sadar. Teman perempuan tersebut membawa botol
yang berisi cairan obat nyamuk. Ia menceritakan bahwa temannya kurang lebih 1 jam lalu
meminum cairan anti serangga tersebut. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 92 x/menit, pernafasan 30x/menit.
Apakah gejala lain yang bisa muncul pada keadaan diatas?
A. Miosis
B. Hipersalivasi
C. Bronkodilatasi
D. Tidak berkeringat
E. Gerakan usus berkurang
13. Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sakit kepala, mual,
tampak bingung, lemah, nafas cepat. Dari anamnesa perempuan tersebut habis minum
kopi bersama teman-temannya di sebuah café dekat Rumah Sakit dan salah seorang
teman menuangkan sesuatu pada kopinya. Hasil pemeriksaan Tekanan darah 70/40
mmHg, nadi mula-mula bradikardi kemudian menjadi 116 kali/menit lemah, pernafasan
30 kali/menit, badan terasa dingin berkeringat, kulit tampak sianosis. Dokter menduga
terjadi intoksikasi pada pasien tersebut.
Apakah toksin yang paling mungkin terpapar pada pasien diatas?
A. Hg
B. CO
C. H2S
D. Nitrit
E. Cianida
14. Pada suatu pertemuan warga RT, 3-4 jam sebagian besar yang hadir sekitar 30 orang
mengalami keluhan mual, muntah, diare dan badan lemah setelah memakan hidangan
yang disajikan.
Apakah penyebab keracunan yang paling mungkin?
A. Clostridium tetani
B. Sodium nitrit
C. Stafilococcus
D. Cianida
E. Jengkol
15. Apakah tindakan yang dapat dilakukan dokter untuk mencegah absorbsi lebih lanjut pada
kasus keracunan?
A. Bila keracunan lewat oral beri anti diare
B. Pada keracunan lewat kulit dapat dibersihkan dengan alkohol
C. Untuk keracunan perinhalasi segera dibawa ke ruang tertutup
D. Bila keracunan peroral dan penderita muntah, beri anti muntah
E. Bila keracunan peroral dan penderita sadar dilakukan bilas lambung
16. Datang seorang perempuan berusia 55 tahun ke tempat praktek dokter umum dengan
keluhan nyeri saat kencing (anyang-anyangan) dan pinggang kanan-kiri terasa nyeri.
Pasien telah lebih dari 2 tahun rawat jalan sebagai pasien DM dengan pengobatan oral
diabetik. Pemeriksaan tekanan darah 130/80 mmHg. Pada pemeriksaan laboratorium urin
didapatkan bakteri (+).
Bagaimanakah penatalaksanaan terapi yang paling tepat?
A. Antidiabetik oral dosis tetap dengan sulfonamide dosis minimum
B. Antidiabetik oral dosis ditambah dengan sulfonamide dosis optimum
C. Antidiabetik oral dosis ditambah dengan sulfonamide dosis maksimum
D. Antidiabetik oral dosis dikurangi dengan sulfonamide dosis maksimum
E. Antidiabetik oral dosis dikurangi dengan sulfonamide dosis optimum
17. Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sakit kepala, mual,
tampak bingung, lemah, nafas cepat. Dari anamnesa perempuan tersebut habis minum
kopi bersama teman-temannya di sebuah café dekat Rumah Sakit dan salah seorang
teman menuangkan sesuatu pada kopinya. Hasil pemeriksaan Tekanan darah 70/40
mmHg, nadi mula-mula bradikardi kemudian menjadi 116 kali/menit lemah, pernafasan
30 kali/menit, badan terasa dingin berkeringat, kulit tampak sianosis. Dokter menduga
terjadi intoksikasi pada pasien tersebut.
Apakah salah satu antidotum yang bisa diberikan pada kasus diatas?
A. Adrenalin
B. Prolidoksin
C. Sulfat atropine
D. Natrium tiosulfat
E. Natrium bikarbonat
18. Seorang anak laki-laki, usia 1 tahun datang di IGD dengan kejang-kejang, karena di IGD
anak masih tampak kejang oleh dokter jaga diberikan stesolid rectal dan kejang baru
berhenti setelah diberikan injeksi phenitoin. Namun selain kejang berhenti tampak anak
tidak bernapas dengan frekuensi denyut jantung 30 x/menit.
Berdasarkan penilaian awal apakah assessment anak ini?
A. Cardiac Syok
B. Cardiac Failure
C. Respiratory Failure
D. Respiratory distress
E. Cardiorespiratory arrest
19. Seorang anak laki-laki, usia 1 tahun datang di IGD dengan kejang-kejang, karena di IGD
anak masih tampak kejang oleh dokter jaga diberikan stesolid rectal dan kejang baru
berhenti setelah diberikan injeksi phenitoin. Namun selain kejang berhenti tampak anak
tidak bernapas dengan frekuensi denyut jantung 50 x/menit.
Urutan tindakan pada pasien tersebut adalah?
A. Open airway – unresponsive – initial breathing – look listen feel –sign of life –
rescue breathing – CPR
B. Initial breathing – sign of life – open airway – rescue breathing – look listen feel
– unresponsive
C. Open airway – rescue breath – initial breath – look listen feel – unresponsive –
CPR
D. Sign of life – open airway – initial breathing – rescue breath – CPR – look listen
feel
E. Unresponsive – open airway – rescue breathing – sign of life – CPR
20. Bila ditemukan anak tidak ada nadi dan memerlukan tindakan kompresi dada, kompresi
dada pada resusitasi dasar (BLS = Basic Life Support) pediatric yang dianjurkan.
Apa tindakan yang harus dilakukan jika penolong bukan seorang dokter?
A. Frekuensi 140 x/menit
B. Tekan dinding dada sekurangnya 2 cm
C. Tekan dinding dada sekurangnya 2 inci
D. Perbandingan kompresi dan bantuan napas 5 : 2
E. Tekan dinding dada minimal sepertiga diameter antero posterior
21. Anak laki-laki, 1 tahun mengalami syok hipovolemik akibat diare dan gagal napas
dirujuk dari RS Ngipang sudah terpasang pipa endotrakeal dan dilakukan bagging
(bantuan napas dengan pompa), sampai di IGD karena mengalami henti jantung dan
dilakukan resusitasi jantung paru. Pasien dilakukan pemberian kompresi dan ventilasi
dengan kondisi terpasang pipa endotrakeal.
Bagaimana prosedur tatalaksana yang harus dilakukan dokter?
A. Kompresi diberikan dengan 60x/menit, ventilasi diberikan setiap 6 detik
B. Kompresi diberikan dengan 80x/menit, ventilasi diberikan setiap 10 detik
C. Kompresi diberikan dengan 100 – 120x/menit, ventilasi diberikan setiap 10 detik
D. Kompresi diberikan dengan kecepatan 60x/menit, ventilasi diberikan setiap 3
detik
E. Kompresi diberikan dengan kecepatan 100x/menit, ventilasi diberikan setiap 6
detik
22. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke IGD RS dengan kondisi tidak sadar, menurut
keluarga, pasien mengalami demam tinggi, batuk dan juga sesak nafas. Pemeriksaan fisik
suhu 39 C, denyut jantung 120 kali per menit, respirasi 30 kali per menit, suara ronki di
paru kanan. Laboratorium darah lekosit 20.000 UL.
Apakah diagnosis yang paling mungkn?
A. PPOK
B. TBC paru
C. Asma bronkial
D. Encephalopaty uremicum
E. Pneumonia dengan sepsis
23. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke IGD RS dengan kondisi tidak sadar, menurut
keluarga, pasien mengalami demam tinggi, batuk dan juga sesak nafas. Pemeriksaan fisik
suhu 39 C, denyut jantung 120 kali per menit, respirasi 30 kali per menit, suara ronki di
paru kanan. Laboratorium darah lekosit 20.000 UL, managemen harus segera diberikan
dalam 3 jam pertama.
Apakah tindakan yang kemudian harus dilakukan?
A. Pemberian oksigen dosis tinggi
B. Pemberian obat penurun panas
C. Pemberian cairan kristaloid
D. Pemberian vasopressor
E. Nebulizer
24. Pasien wanita umur 65 th datang ke IGD dengan demam tinggi, penurunan kesadaran,
riwayat DM 5 tahun yang lalu. GDS 450 mg/dl, tensi 80/50 mmHg, nadi 120 x/menit
kecil dan lemah.
Apakah yang harus diberikan pertama kali pada pasien ini?
A. Insulin bolus
B. Insulin subcutan
C. Berikan dopamine drip
D. Loading cairan koloid
E. Loading cairan kristaloid
25. Pasien laki-laki umur 40 th dirawat di bangsal dengan diagnosis infeksi saluran kencing
komplikata, saat ini mengalami penurunan kesadaran, tensi 60/40 mmHg. Pasien dirujuk
ke ruang HCU penyakit dalam. Dokter memberikan obat untuk menaikkan tensi.
Apakah pilihan obat pada pasien ini?
A. Dopamine
B. Adrenalin
C. Dobutamin
D. Norepineprin
E. Dopamine kombinasi dobutamin
26. Seorang penderita laki-laki umur 25 th, TB 173 cm, berat badan 50 Kg, datang ke IGD
RS dengan keluhan panas tinggi sudah 5 hari yang lalu dan dada berdebar-debar, kondisi
gelisah, pemeriksaan fisik suhu 40 C, denyut jantung 120-140 kali per menit irregular,
mata exoptalmus, sklera ikterik, struma difus, tremor halus pada kedua tangan. Pada
pemeriksaan laboratorium ditemukan kadar TSHs < 0,001 IU/ml (normal 0,35 – 4,94
IU/ml), kadar serum FT4 5,21 mg/dl (normal 0,7 – 1,48 mg/dl).
Diagnosis pasien ini:
A. Sepsis
B. Hipotiroid
C. Miokarditis
D. Krisis tiroid
E. Krisis adrenal
27. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat dalam keadaan
kesadaran menurun. Istri pasien mengatakan bahwa sejak 4 hari terakhir pasien sering
buang air kecil hingga badannya makin lemah dan hari ini tidak sadar. Berat badan pasien
menurun 10 kg dalam 3 bulan terakhir tapi pasien tidak mau berobat. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan pasien somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi nadi 140
x/menit, isi kurang, irama regular, frekuensi pernafasan 24 x/menit, suhu 38,2°C.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 17,3 g/dl; hematokrit 54; glukosa darah 996
mg/dl, kreatinin serum 1,6 mg/dl; Na 165 mEq/L; K 2,8 mEq/L; Cl 127 mEq/L; pH 7,34;
pCO2 23 mmHg; pO2 92 mmHg’ HCO3 22 mEq/L; BE -2,4; Saturasi O2 95%; β
hidroksi butirat (-).
Apakah jenis syok yang mungkin terjadi pada kasus diatas?
A. Septic
B. Obstruktif
C. Neurogenik
D. Kardiogenik
E. Hipovolemik
28. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat dalam keadaan
kesadaran menurun. Istri pasien mengatakan bahwa sejak 4 hari terakhir pasien sering
buang air kecil hingga badannya makin lemah dan hari ini tidak sadar. Berat badan pasien
menurun 10 kg dalam 3 bulan terakhir tapi pasien tidak mau berobat. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan pasien somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi nadi 140
x/menit, isi kurang, irama regular, frekuensi pernafasan 24 x/menit, suhu 38,2°C.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 17,3 g/dl; hematokrit 54; glukosa darah 996
mg/dl, kreatinin serum 1,6 mg/dl; Na 165 mEq/L; K 2,8 mEq/L; Cl 127 mEq/L; pH 7,34;
pCO2 23 mmHg; pO2 92 mmHg’ HCO3 22 mEq/L; BE -2,4; Saturasi O2 95%; β
hidroksi butirat (-). Dokter berusaha menaikkan tensi pada pasien ini.
Apa tindakan yang harus dilakukan?
A. Loading kristaloid
B. Drip norepineprin
C. Loading koloid
D. Drip adrenalin
E. Drip dopamin
29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke instalasi gawat darurat dalam keadaan
kesadaran menurun. Istri pasien mengatakan bahwa sejak 4 hari terakhir pasien sering
buang air kecil hingga badannya makin lemah dan hari ini tidak sadar. Berat badan pasien
menurun 10 kg dalam 3 bulan terakhir tapi pasien tidak mau berobat. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan pasien somnolen, tekanan darah 80/60 mmHg, frekuensi nadi 140
x/menit, isi kurang, irama regular, frekuensi pernafasan 24 x/menit, suhu 38,2°C.
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 17,3 g/dl; hematokrit 54; glukosa darah 996
mg/dl, kreatinin serum 1,6 mg/dl; Na 165 mEq/L; K 2,8 mEq/L; Cl 127 mEq/L; pH 7,34;
pCO2 23 mmHg; pO2 92 mmHg’ HCO3 22 mEq/L; BE -2,4; Saturasi O2 95%; β
hidroksi butirat (-).
Apa patogenesis terjadinya kondisi pasien diatas?
A. Defisiensi insulin absolute
B. Defisiensi insulin relatif
C. Nefropati diabetika
D. Gangguan elektrolit
E. Dehidrasi
30. Bagaimana managemen sepsis berat menurut SSC 2012 pada 3 jam pertama?
A. Pemasangan kateter vena sentral
B. Pemberian cairan kristaloid
C. Pemberian obat vasopresor
D. Pemberian obat inotropik
E. Pemberian cairan koloid
31. Saat melakukan resusitasi awal pada pasien sepsis berat dengan menggunakan konsep
EGDT (Early Goal Directed Therapy).
Apakah salah satu goal atau target yang harus dicapai?
A. Saturasi oksigen vena sentral (ScvO2)
B. Nilai saturasi oksigen arteri
C. Denyut jantung
D. Laktat
E. Suhu
32. Seorang laki-laki umur 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan panas 40 C dan batuk
berdahak sejak 4 hari yang lalu. Lekosit darah 35.000 UL, respirasi 40 kali permenit, nadi
120 kali permenit dan kreatinin darah 2 mg/dl. Pasien ini dilakukan management sesuai
protokol sepsis berat.
Apakah tanda dilakukannya protokol pada kasus diatas?
A. Denyut nadi yang terlalu cepat
B. Kenaikan nilai kreatinin
C. Lekosit yang tinggi
D. Respirasi yang cepat
E. Panas yang tinggi
33. Pasien sepsis berat yang mengalami penurunan nilai CVP (Central Venous Pressure).
Apakah pilihan terapi untuk kondisi diatas?
A. Pemberian transfusi PRC
B. Pemberian vasopresor
C. Pemberian inotropik
D. Pemberian cairan
E. Koreksi elektrolit
34. Berapa target minimal hemoglobin pada managemen pasien sepsis berat?
A. 7 gr %
B. 8 gr %
C. 9 gr %
D. 10 gr %
E. 11 gr %
35. Sistemic inflammatory respons syndrome (SIRS) adalah reaksi yang berlebihan dari tubuh
ketika menghadapi antigen. Apakah tanda yang tampak pada kondisi itu?
A. Asidosis
B. Alkalosis
C. Dehidrasi
D. Lekositosis
E. Laktat tinggi
36. Apakah obat yang menjadi penyebab paling sering terjadinya hipoglikemia pada
penderita Diabetes Melitus?
A. Glibenklamid dan Insulin
B. Tiazolidindion dan Insulin
C. Glibenklamid dan Metformin
D. Metformin dan Tiazolidindion
E. Glibenklamid dan Tiazolidindion
37. Apakah terapi pertama dan utama yang segera diberikan pada penatalaksanaan
ketoasidosis diabetika?
A. Obat Hipoglikemia Oral
B. Cairan / rehidrasi
C. Antibiotik
D. Elektrolit
E. Insulin
38. Seorang remaja usia 16 tahun nekad melakukan tindakan bunuh diri dengan menenggak
cairan yang dicampur dengan obat pembersih porselen sekitar 2 jam yang lalu. Pasien
tersebut dibawa ke rumah sakit dengan keluhan nyeri terbakar di tenggorokan, kondisi
lemah, delirium, tekanan darah 100/60 mmHg, nadi 98 x/menit, respirasi 22 x/menit.
Apakah tindakan yang harus segera diberikan pada pasien tersebut?
A. Memberikan obat adrenalin
B. Memberikan injeksi deksametason intravena
C. Memberikan injeksi antihistamin intravena
D. Memasang infuse dan memberikan cairan glukosa
E. Melakukan bilas lambung dan pemberian obat pencahar
39. Saat terjadi keracunan tindakan yang bisa diberikan pada saat fase toksokinetik adalah:
A. Pemberian obat pencahar
B. Pemberian obat antidotumnya
C. Masukkan ruang dengan suhu dingin
D. Pemindahan pasien ke dalam ruang tertutup
E. Bilas dengan air yang mengalir jika terjadi di kulit
40. Pada fase apakah pemberian diuretik pada pasien keracunan?
A. Eksposisi
B. Terminal
C. Toksodinamik
D. Toksokinetik
E. Awal kejadian
41. Pada fase apakah efek racun berupa penurunan kesadaran pada kasus percobaan bunuh
diri?
A. Eksposisi
B. Terminal
C. Toksodinamik
D. Toksokinetik
E. Awal kejadian
42. Saat melakukan resusitasi awal pada pasien sepsis berat dengan menggunakan konsep
EGDT (Early Goal Directed Therapy), pemberian inotropik dilakukan bila:
A. Bila CVP rendah
B. Bila hipovolemia
C. Bila MAP kurang dari 65 mmHg
D. Cairan koloid tidak tersedia
E. Bila ScvO2 nilainya kurang dari 70% sedangkan kadar hematokrit lebih dari 30%
43. Seorang wanita 30 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas berbunyi secara
tiba-tiba sejak setengah jam yang lalu. Pasien tampak lemah, muka serta bibirnya
bengkak. Menurut keluarganya sejak 1 hari yang lalu, pasien mengeluh batuk dan pilek
dan baru saja meminum 1 macam obat dari dokter umumnya. Riwayat alergi obat
sebelumnya disangkal. Pada pemeriksaan fisik pasien kompos mentis, tekanan darah
70/palpasi, nadi 120 kali permenit isi kurang, pernafasan 30 kali per menit. Rhonki
didapatkan di seluruh lapangan paru.
Apakah penatalaksanaan yang memungkinkan pada pasien ini?
A. Adrenalin 0,3 cc IM
B. Adrenalin 0,3 cc SC
C. Deksametason 5 mg IV
D. Adrenalin 0,3 cc IV
E. Difenhidramin 1 ampul IV
44. Seorang perempuan berusia 69 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit dengan keluhan sesak napas berat. Pasien pernah dirawat di RS 5 bulan sebelumnya
dengan diagnosis infark miokard akut, tetapi pasien tidak mengkonsumsi obat secara
teratur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70 mmHg, frekuensi nadi
105 x/menit, laju pernafasan 38 x/menit, suhu tubuh 36,9 C, distensi vena jugularis,
rhonki basah halus di seluruh lapang paru, oedema tungkai dan saturasi oksigen 88%.
Apakah obat yang harus segera diberikan saat di IGD?
A. Heparin intra vena
B. Epinefrin intra vena
C. Dobutamin intra vena
D. Furosemid intra vena
E. Streptokinase intra vena
45. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke IGD dalam keadaan tidak sadar. Pada
pemeriksaan didapatkan suara tambahan yang terdengar berupa gurgling (berkumur) dan
bibir tampak sianosis.
Apakah tindakan yang harus dilakukan dokter?
A. Lakukan resusitasi cairan
B. Periksa airway
C. Periksa breathing
D. Periksa circulation
E. Periksa suara tambahan
46. Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke IGD dalam keadaan tidak sadar. Dari
alloanamnesis didapatkan pasien tenggelam di sungai. Pada pemeriksaan didapatkan
SaO2 80%, PaO2 60 mmHg, PaCO2 50 mmHg. Apakah tindakan yang harus dilakukan
dokter?
A. Lakukan resusitasi jantung
B. Lakukan resusitasi cairan
C. Pasang sungkup muka
D. Pasang kanul nasal
E. Lakukan intubasi
47. Apakah indikasi tindakan CPR pada basic life support (BLS)?
A. Pasien bernapas normal dengan cedera pada tulang servikal
B. Pasien bernapas dengan berat dan banyak menelan air
C. Pasien tidak respon dan tak ada denyut nadi karotis
D. Pasien tidak sadar, denyut karotis ada, napas spontan
E. Pasien kesulitan bernapas normal
48. Pada kasus korban tenggelam dengan nadi karotis positif, untuk memutuskan lingkaran
hipoksia-metabolisme anaerobic segera dilakukan tindakan meningkatkan kadar oksigen
di dalam plasma.
Bagaimanakah prinsip tindakan yang harus dilakukan?
A. Melakukan intubasi endotrakeal
B. Membersihkan cairan di dalam alveoli
C. Membuka airway dengan jaw thrust saja
D. Memberikan ventilasi yang adekuat dengan oksigen fraksi tinggi
E. Meningkatkan tekanan darah pasien setinggi-tingginya agar cardiac output tinggi
49. Apakah obat anti aritmia yang diberikan dalam algoritma VF/pulseless VT?
A. Digoxin
B. Adenosin
C. Diltiazem
D. Beta blocker
E. Amiodaron
50. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
dengan keluhan sesak napas berat. Sekitar 4 bulan yang lalu pasien dirawat di RS dengan
diagnosis infark miokard akut, tetapi pasien tidak pernah kontrol. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 140/90 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, laju pernafasan 36
x/menit, suhu tubuh 36,5 C, distensi vena jugularis, rhonki basah halus di seluruh lapang
paru, oedema tungkai, dan saturasi oksigen 85%.
Apakah diagnosis pada pasien tersebut?
A. Infark miokard akut
B. Oedema paru akut
C. Gagal jantung kanan
D. Ventricular fibrillation
E. Penyakit jantung bawaan sianotik
51. Apakah obat yang diberikan ketika dilakukan Resusitasi Jantung Paru (RJP) pada seorang
pasien?
A. Dextrose 40%
B. Dobutamin
C. Adrenalin
D. Dopamine
E. Atropin
52. Seorang laki-laki usia 65 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
dengan keluhan dada seperti ditindih benda berat yang dirasakan sejak 6 jam sebelumnya.
Keluhan muncul saat mencuci mobil. Sakit dada dirasakan terus menerus lebih dari 30
menit. Nyeri dada baru pertama kali dirasakan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/80 mmHg, frekuensi nadi 85 x/menit, laju pernafasan 18 x/menit, suhu
36,9 C. Hasil pemeriksaan elektrokardiografi menunjukkan segmen ST yang depresi
secara signifikan di lead V1-V4. Dokter berusaha memberikan obat penghilang sakit
dada.
Apa obat yang harus segera diberikan pada kasus di atas?
A. Piroksikam
B. Nitrat
C. Metampiron
D. Ketorolak suppositoria
E. Asam mefenamat
53. Apakah aritmia yang termasuk lethal arrhythmia?
A. Ventricular fibrillation
B. Atrial fluter
C. Atrial fibrillation
D. AV Block derajat 2 tipe 1
E. Ventricular extra systole
54. Seorang pasien laki-laki berusia 62 tahun dilaporkan oleh keluarganya mendadak tidak
sadar saat buang air besar. Pasien tersebut sedang dirawat di bangsal RS sejak 6 hari yang
lalu dengan diagnosis gagal jantung. Apakah tindakan yang harus dilakukan pertama kali
oleh dokter jaga pada saat itu?
A. Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
B. Cek gula darah sewaktu
C. Cek analisa gas darah
D. Cek respon pasien
E. DC Shock
55. Seorang pasien laki-laki berusia 62 tahun dilaporkan oleh keluarganya mendadak tidak
sadar saat buang air besar. Pasien tersebut sedang dirawat di ICCU RS sejak 2 hari yang
lalu dengan diagnosis infark miokard akut. Pada monitor, tampak gambaran
elektrokardiografi ventricular fibrillation.
Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh dokter pada saat itu?
A. DC Shock
B. Injeksi atropine
C. Injeksi dopamine
D. Injeksi dobutamin
E. Pemberian infuse cairan cepat kristaloid
56. Apakah obat yang diberikan ketika dilakukan Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
pada seorang pasien?
A. Dextrose 40%
B. Dobutamin
C. Epinefrin
D. Dopamine
E. Atropin
57. Seorang perempuan berusia 23 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah oleh
temannya dalam keadaan lemah tapi sadar. Teman perempuan tersebut membawa botol
yang berisi cairan obat nyamuk. Ia menceritakan bahwa temannya kurang lebih 1 jam lalu
meminum cairan anti serangga tersebut. Dari hasil pemeriksaan didapatkan tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 92 x/menit, pernafasan 30x/menit.
Apakah kondisi yang mungkin didapatkan pada kasus tersebut?
A. Hipotermia
B. Paralisis
C. Asidosis
D. Asites
E. Miosis
58. Seorang laki-laki berusia 70 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
dengan keluhan sakit dada seperti diremas 10 jam sebelumnya. Keluhan tersebut muncul
saat pasien sedang membajak sawah. Sakit dada dirasakan terus menerus selama lebih
dari 20 menit dan disertai keringat dingin serta mual. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi nadi 90 x/menit, laju pernafasan 18 x/menit,
suhu 37,1 C.
Apakah gambaran elektrokardiografi yang sesuai dengan kasus ini?
A. Interval PR yang memanjang
B. Gelombang P pulmonal
C. Gelombang Q patologis
D. Elevasi segmen ST
E. Gelombang U
59. Seorang laki-laki berusia 48 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
dengan keluhan sakit dada seperti diremas 10 jam sebelumnya. Keluhan tersebut muncul
saat pasien sedang membajak sawah. Sakit dada dirasakan terus menerus selama lebih
dari 20 menit dan disertai mual. Pasien juga mengalami radang tenggorokan 5 tahun
terakhir ini. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 160/100 mmHg, frekuensi
nadi 90 x/menit, laju pernafasan 18 x/menit, suhu 37,1 C.
Apa faktor risiko yang mungkin dimiliki oleh pasien pada kasus di atas?
A. Hipertensi
B. Aktifitas berat
C. Hygiene buruk
D. Kontak dengan insektisida
E. Sering radang tenggorokan
60. Seorang perempuan usia 23 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sakit kepala, mual,
tampak bingung, lemah, nafas cepat. Dari anamnesa perempuan tersebut habis minum
kopi bersama teman-temannya di sebuah café dekat Rumah Sakit dan salah seorang
teman menuangkan sesuatu pada kopinya. Hasil pemeriksaan Tekanan darah 70/40
mmHg, nadi mula-mula bradikardi kemudian menjadi 116 kali/menit lemah, pernafasan
30 kali/menit, badan terasa dingin berkeringat, kulit tampak sianosis. Dokter menduga
terjadi intoksikasi pada pasien tersebut.
Berapa dosis yang memungkinkan toksin tersebut meracuni pasien diatas?
A. 0,02 mg
B. 0,2 mg
C. 2 mg
D. 20 mg
E. 200 mg
61. Jarak antara dosis yang menimbulkan efek yang diharapkan dengan dosis yang mulai
menimbulkan kematian
A. ADI (Acceptable Daily Intake)
B. NEL (No Effect Level)
C. Margin of Safety
D. Indek terapi
E. LD 50
62. Seorang ibu membawa bayinya usia 3 bulan dengan keluhan perut kembung, BAB 3-4
hari sekali. BB 4800 gr. Riwayat persalinan, lahir spontan, aterm, BB lahir 3,5 kg.
Mekoneum keluar setelah usia 40 jam.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Stenosis Philorus Hypertropi
B. Hirchsprung Disease
C. Atresia duodenum
D. Atresia ani
E. Invaginasi
63. Seorang ibu membawa bayinya usia 3 bulan dengan keluhan perut kembung, BAB 3-4
hari sekali. BB 4800 gr. Riwayat persalinan, lahir spontan, aterm, BB lahir 3,5 kg.
Mekoneum keluar setelah usia 40 jam.
Apakah pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis?
A. Foto abdomen 3 posisi
B. CT scan abdomen
C. USG abdomen
D. Colon in Loop
E. OMD
64. Seorang ibu membawa bayinya usia 3 bulan dengan keluhan perut kembung, BAB 3-4
hari sekali. BB 4800 gr. Riwayat persalinan, lahir spontan, aterm, BB lahir 3,5 kg.
Mekoneum keluar setelah usia 40 jam.
Apakah gambaran yang diharapkan tampak dari pemeriksaan penunjang?
A. Adanya Air fluid level
B. Adanya “Coil Spring”
C. Adanya “Dougnut sign”
D. Adanya “Dance’s sign”
E. Adanya rectum yang sempit
65. Apakah etiologi paling sering pada kejadian status epileptikus?
A. Penghentian obat kejang
B. Ensefalopati hipertensi
C. Retardasi mental
D. Cerebral palsi
E. Meningitis
66. Seorang perempuan berusia 42 tahun dibawa ke IGD dengan keadaan lemah. Dari
alloanamnesis didapatkan kelopak mata pasien terkesan sulit dibuka, sulit menelan, kedua
tangan dan kedua kaki mulai terasa lemas, mulai mengeluhkan mual dan muntah setelah
makan masakan ikan tuna kalengan yang diduga terkontaminasi bakteri dalam makanan
kalengan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum sedang, compos mentis,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92 x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu afebris.
Apakah kedaruratan yang harus diwaspadai?
A. Demam tinggi yang bias mengakibatkan kejang
B. Paralisis otot-otot pernafasan
C. Infeksi berat atau sepsis
D. Penurunan kesadaran
E. Stroke
67. Seorang perempuan berusia 42 tahun dibawa ke IGD dengan keadaan lemah. Dari
alloanamnesis didapatkan kelopak mata pasien terkesan sulit dibuka, sulit menelan, kedua
tangan dan kedua kaki mulai terasa lemas, mulai mengeluhkan mual dan muntah setelah
makan masakan ikan tuna kalengan yang diduga terkontaminasi bakteri dalam makanan
kalengan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum sedang, compos mentis,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 92 x/menit, respirasi 22 x/menit, suhu afebris.
Apakah salah satu karakteristik mikroorganisme pada kasus?
A. Aerob
B. Gram negatif
C. Berbentuk kokus
D. Hidup pada pH < 5
E. Menghasilkan spora
68. Bagaimana membandingkan tanda dan gejala paralisis yang membedakan intoksikasi
botulinum dengan diagnosis banding lainnya?
A. Intoksikasi botulinum menyebabkan paralisis yang tidak simetris sama halnya
dengan stroke yang sering kali menyebabkan hemiparesis
B. Intoksikasi botulinum menyebabkan paralisis yang progresif kebawah, sedangkan
Guillain-Barre syndrome menyebabkan paralisis yang progresif keatas
C. Intoksikasi botulinum menyebabkan gangguan kesadaran, Guillain-Barre
syndrome menyebabkan tidak menyebabkan gangguan kesadaran
D. Intoksikasi botulinum selalu berhubungan dengan adanya infeksi saluran cerna,
sedangkan Lambert-Eaton syndrome berhubungan dengan infeksi paru
E. Intoksikasi botulinum menyebabkan paralisis yang progresif ke atas, sedangkan
Tick paralysis menyebabkan paralisis yang progresif ke bawah
69. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke dokter praktek umum dengan keluhan
demam, batuk, pilek. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter memberikan suntikan
analgesik antipiretik, 10 menit kemudian mengeluh lemas, pusing, sesak nafas, jantung
berdebar, mual, muntah, keringat dingin. Pada pemeriksaan tekanan darah 80/40 mmHg,
nadi 110 x/menit, respirasi 28 x/menit.
Apakah yang dialami pasien diatas?
A. Syok anafilaktik
B. Syok hipovolemik
C. Syok neurogenik
D. Syok kardiogenik
E. Syok septic
70. Seorang pasien perempuan usia 68 tahun dilaporkan oleh keluarganya mendadak tidak
sadar saat buang air besar. Pasien tersebut sedang dirawat di bangsal RS sejak 6 hari yang
lalu dengan diagnosis gagal jantung. Dokter jaga datang dan segera memeriksa respon
pasien. Pasien tidak ada respon, tidak ada nadi, tidak ada nafas.
Apakah tindakan yang kemudian dilakukan oleh dokter jaga pada saat itu?
A. Cardiopulmonary Resuscitation (CPR)
B. Cek gula darah sewaktu
C. Cek analisa gas darah
D. Cek respon pasien
E. DC Shock
71. Seorang laki-laki berusia 30 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit oleh polisi dalam
keadaan tidak sadar. Saat ditemukan, pasien berada di diskotik dengan menggenggam pil
berwarna merah muda. Dari hasil pemeriksaan didapatkan GCS E2V3M4, tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 92 x/menit, pernafasan 8 x/menit, laju nafas dalam dan lambat.
Apakah pemeriksaan fisik lain yang dilakukan untuk mendiagnosis kasus tersebut?
A. Bising jantung
B. Refleks patologis
C. Kaku kuduk
D. Nervus vagus
E. Pupil mata
72. Seorang wanita 40 tahun dibawa ke IGD RS dengan keadaan lemah, pada pemeriksaan
fisik didapatkan CM, TD 130/90 mmHg, Nadi 96 x/mnt, respirasi 22 x/mnt, suhu afebris.
Kelopak mata pasien sulit dibuka, sulit menelan, kedua tangan dan kaki baik kanan dan
kiri terasa lemas. Anamnesis didapatkan riwayat makan sarden yang telah
menggelembung kalengnya kemarin sore. Pasien selanjutnya didiagnosis suspek
intoksikasi botulinum. Apakah tindakan yang bisa diberikan pada pasien saat ini?
A. Melakukan bilas lambung
B. Memberikan obat-obatan neurotropik
C. Memberikan antibiotik spectrum luas dosis tinggi
D. Cukup memberikan oksigenasi bila timbul sesak nafas
E. Memasang nasogastric tube pada pasien bila mengalami ileus
73. Bagaimana cara yang benar untuk menghindari intoksikasi botulinum?
A. Anak-anak balita sebaiknya mengkonsumsi madu untuk menjaga kesehatan
B. Makan makanan kalengan yang sedikit menggelembung tidak masalah asal tidak
berubah rasa
C. Merebus makanan pada suhu 80 C selama 10 menit untuk menginaktifkan toksin
botulinum
D. Memasak makanan dengan temperature 100 C dan dengan tekanan selama 20
menit untuk membunuh spora botulinum
E. Makan makanan yang bersifat sedikit basa
74. Seorang pria usia 45 tahun dibawa ke unit gawat darurat rumah sakit dengan penurunan
kesadaran dan kelemahan anggota gerak. Sebelumnya, diketahui pasien tidak sengaja
memakan makanan yang telah basi. Hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi umum
lemah, stupor. Tekanan darah 160/80 mmHg, nadi 100 x/menit, respirasi 26 x/menit,
suhu afebris. Gejala / tanda manakah yang dapat digunakan untuk menyingkirkan
diagnosis banding intoksikasi botulinum?
A. Kelemahan anggota gerak
B. Tekanan darah yang tinggi
C. Nadi yang cepat
D. Suhu afebris
E. Stupor
75. Seorang laki-laki usia 30 tahun diantar ke UGD RS karena badan terasa lemas karena
muntah dan BAB cair berkali-kali serta perut terasa panas. Diketahui pasien tersebut
mengalami gejala diatas setelah makan makanan yang kadaluwarsa, tekanan darah
diketahui 80/50 mmHg, nadi 104x/menit, respirasi 24x/menit.
Apakah tindakan awal yang harus segera dilakukan untuk mengatasi kondisi diatas?
A. Berikan arang aktif untuk mengurangi intoksikasi
B. Injeksi deksametason 1 ampul dan diulang bila tidak ada respon
C. Injeksi adrenalin intravena 1 ampul dan diulang bila tidak ada
D. Dilakukan bilas lambung untuk mengeluarkan makanan yang terkontaminasi
E. Pasang infuse dan loading cairan elektrolit isotonis sebanyak 500 cc dan tunggu
respon
76. Seorang remaja usia 16 tahun nekad melakukan tindakan bunuh diri dengan menenggak
cairan yang dicampur dengan obat pembersih porselen. Pasien tersebut dibawa ke rumah
sakit dengan keluhan nyeri terbakar di tenggorokan, kondisi lemah, delirium, tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 98 x/menit, respirasi 22 x/menit.
Apakah tindakan yang harus segera diberikan pada pasien tersebut?
A. Memasang infuse dan memberikan cairan glukosa
B. Memberikan obat-obatan pencahar dan klisma
C. Memberikan injeksi deksametason intravena
D. Memberikan injeksi antihistamin intravena
E. Melakukan bilas lambung
77. Seorang wanita usia 20 tahun dibawa ke puskesmas dikarenakan badan kemerahan dan
terasa gatal-gatal. Dicurigai gejala tersebut dikarenakan pasien hari sebelumnya makan
ikan yang dibeli di warung. Kondisi umum tampak sedang, kesadaran compos mentis,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 95 x/menit, respirasi 20 x/menit. Pasien ini juga
mempunyai riwayat asma yang belum lama ini kambuh.
Apakah tindakan yang sebaiknya diberikan pada wanita tersebut?
A. Memasang infuse dan memberikan cairan elektrolit untuk mencegah syok
B. Memberikan injeksi antihistamin intravena dengan difenhidramin
C. Memberikan drip aminofilin untuk mencgah serangan asma
D. Memberikan obat-obatan darah tinggi
E. Melakukan bilas lambung
78. Seorang perempuan berusia 65 tahun datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
Sakit dengan keluhan dada terasa panas 8 jam sebelumnya. Keluhan tersebut muncul saat
pasien sedang membersihkan rumah. Dada terasa panas dirasakan terus menerus selama
lebih dari 30 menit dan disertai keringat dingin. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 120/80 mmHg, frekuensi nadi 80 x/menit, laju pernafasan 18 x/menit, suhu
37 C.
Apa pemeriksaan laboratorium darah yang harus segera dilakukan?
A. Analisa gas darah
B. Kolesterol total
C. Magnesium
D. CKMB
E. SGOT
79. Seorang bayi 7 bulan dibawa ibunya ke UGD RSDM, dengan keluhan bayi rewel
kesakitan, muntah dan BAB lendir darah, setelah 1 hari sebelumnya bayi dipijat oleh
dukun bayi. Berat badan bayi 7,2 kg.
Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Megacolon Congenital
B. Apendisitis Akuta
C. Midgut Volvulus
D. Invaginasi
E. Fisura Ani
80. Seorang bayi 7 bulan dibawa ibunya ke UGD RSDM, dengan keluhan bayi rewel
kesakitan, muntah dan BAB lendir darah, setelah 1 hari sebelumnya bayi dipijat oleh
dukun bayi. Berat badan bayi 7,2 kg. Pada pemeriksaan fisik, dokter melakukan palpasi
regio abdomen.
Apakah tanda yang paling mungkin pada kasus diatas?
A. Teraba “Sosis Sign”
B. Nyeri daerah epigastrium
C. Nyeri tekan daerah Mc Burney
D. Scibala prominen daerah rectum
E. Massa keras yang berbenjol-benjol

Anda mungkin juga menyukai