Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Praktikum No : 08 Nama : Ayu Lestari
Mata Kuliah : T. Pengolahan Daging NRP : D14080010
Tanggal : --/09/2010 Dosen : Edit Lesmana, Spt
Tempat : Lab. Daging Asisten : 1. Dudi Firmansyah
Hari/gelombang : Selasa / G3 2. Ratna Budi W
3. Amalia Mira T.S
4. Dwi Noviliana
5. Maisa Selvia
7. Cucu Diana
8. Devi Murtini
9. Eko Prasetyo
Teknisi :
Nilai :
c
c
c
c
c
Daging merupakan bahan pangan hewani yang telah menjadi bahan konsumsi
masyarakat sehari-hari. Berbagai macam jenis olahan daging beredar di masyarakat
saat ini. Salah satu produk olahan daging yang telah banyak dijual di pasaran yakni
kornet. Kini kornet dapat dijumpai dalam bentuk kalengan di swalayan maupun
supermarket.
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan kornet. Selain itu
juga untuk mengetahui mutu hedonik dan uji hedonik dari kornet yang telah dibuat.
Y
Y
Y Kata corned berasal dari bahasa Inggris yang berarti di awetkan dengan
garam. Dari kata tersebut lahirlah istilah corned beef yaitu daging sapi yang di-
awetkan dengan penambahan garam dan di kemas dengan kaleng. Dalam bahasa
Indonesia, kata corned beef diadopsi menjadi daging kornet (Nugroho, 2008).
Daging kornet atau corned beef adalah daging sapi yang diawetkan dalam
brine dan kemudian dimasak dengan cara simmering. Biasanya digunakan potongan
daging yang mengandung serat memanjang, seperti brisket. Nama "corned beef"
berasal dari garam kasar yang digunakan. Corn artinya butiran, yaitu butiran garam
(Leith, 2989).
!"
Penambahan Nitrit
Penambahan Air
Fungsi utama gula dalam pembuatan kornet adalah untuk memodifikasi rasa,
menurunkan kadar air, dan sebagai pengawet. Bumbu merupakan bahan aromatik
yang diperoleh dari tumbuhan atau diproduksi secara sintetis. Bumbu memberikan
cita rasa enak yang diinginkan dalam kornet (Lengkey, 1998).
#
$ #
Berbeda dengan uji kesukaan, uji mutu hedonik tidak menyatakan suka atau
tidak melainkan menyatakan kesan tentang baik atau buruk. kesan baik atau buruk ini
disebut kesan mutu hedonik. Kesan mutu hedonik lebih spesifik daripada sekedar
suka atau tidak suka. Mutu hedonik dapat bersifat umum yaitu baik dan buruk dan
bersifat spesifik seperti empuk atau keras untuk nasi, renyah atau liat untuk
mentimun (Wagiyono, 2003).
#$ #
#
Praktikum ini menggunakan alat yakni panci press, kompor, pengaduk, pisau,
talenan, sendok, dan baskom. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yakni
daging, susu cair, pala bubuk, merica, tomat, bawang merah, gula pasir, garam, dan
bumbu penyedap.
$
Daging dicuring terlebih dahulu. Daging yang telah dicuring kemudian dicuci
sampai bersih. Selanjutnya ditambah merica dan pala halus kemudian direbus (press
cooker) hingga empuk. Setelah empuk dan airnya habis, kemudian ditambahkan
dengan susu full cream yang sebelumnya telah diseduh dengan 200 ml air, irisan
tomat dan bawang merah. Lalu dimasak kembali sampai airnya habis. Selanjutnya
ditambahkan garam dan gula secukupnya.
c
Curing 3 4 3 3
Kornet 2 4 - 2
Keterangan :
1 = sangat khas / sangat kasar / sangat kenyal / sangat cerah
2 = khas / kasar / kenyal / cerah
3 = agak khas / agak kasar / agak kenyal / agak cerah
4 = tidak khas / lembut / tidak kenyal / gelap
5 = sangat tidak khas / sangat lembut / sangat tidak kenyal / sangat gelap
Kornet 2 2 2 2
Keterangan :
1 = sangat tidak suka
2 = tidak suka
3 = netral
4 = suka
5 = sangat suka
Produk kornet pada praktikum ini diuji secara hedonik dan mutu hedonik.
Pengujian hedonik dilakukan dengan menguji aspek aroma, tekstur, kekenyalan dan
warna pada kornet hasil curing dan aspek yang sama pada hasil press cooking,
namun tanpa pengujian kekenyalan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa konsumen
menyatakan aroma kornet setelah dicuring agak khas (skor 3), tekstur lembut (skor
4), kekenyalan agak kenyal (skor 3) dan warna agak cerah (skor 3). Hasil pengujian
pada kornet setelah press cooking yakni aroma agak khas (skor 3), tekstur lembut
(skor 4) dan warna cerah (skor 2).
Rendemen sebesar 79.22% terjadi akibat adanya susut masak pada daging
selama pemasakan. Sehingga berat awal daging berubah dan menurun beratnya
setelah dilakukan pemanasan. Rendemen dipengaruhi oleh protein yang dapat
mengikat air. Semakin banyak air yang ditahan oleh protein. Semakin sedikit air
keluar sehingga rendemen semakin bertambah (Ockerman, 1978).
Y
c
Kornet merupakan salah satu jenis produk pangan berbahan dasar daging
yang kini telah banyak beredar di pasaran. Proses pengolahannya yakni proses
curing, kemudian press cooking hingga tekstur daging menjadi lembut. Hasil
pengujian mutu hedonik dan hedonik oleh panelis menunjukkan penerimaan terhadap
produk kornet ini cukup baik dari segi rasa, aroma, tekstur, warna dan kekenyalan.
Hal tersebut dipicu oleh proses pengolahan yang optimal sehingga produk yang
dihasilkan lebih baik dan disukai konsumen.
Leith, P.1989. The Cook¶s Hand Book. Papermack Division, Macmillan Publ. Ltd.,
London
Lengkey, HAW.1998. Teknologi dan Kesehatan Daging. Fakultas Peternakan
mniversitas Padjadjaran. Bandung.
Nugroho, Catur Priyo. 2008. Agribisnis Ternak Ruminansia. Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Ockerman, H.W. 1978. Quality Control of Postmortem Muscle Tissue. Meat
Additive Analysis. 3rd ed.
Potter, N. 1996, Food Science. Published by Van Nostrand Reinhold Co, New York.
Y
c
1 2 3 4 2 3 ± 2 2
2 1 3 4 2 3 ± 4 2
3 2 4 4 4 4 ± 4 2
4 2 2 4 3 2 ± 4 2
5 2 3 4 4 2 ± 4 2
6 2 2 4 4 3 ± 4 2
7 2 2 4 4 3 ± 4 2
8 2 2 4 4 3 ± 4 2
9 4 2 4 4 3 ± 3 2
10 4 3 4 3 2 ± 2 3
11 4 3 4 3 4 ± 4 3
12 4 2 4 3 3 ± 4 2
13 4 2 3 3 3 ± 3 2
14 4 2 2 4 2 ± 2 3
15 4 2 4 3 2 ± 3 2
16 4 2 2 4 3 ± 3 2
17 4 2 2 4 3 ± 4 2
18 4 2 2 4 4 ± 3 2
19 4 2 3 4 4 ± 3 2
20 4 2 2 4 3 ± 3 2
21 3 2 4 4 3 ± 4 2
22 5 2 4 3 4 ± 4 2
23 4 2 3 3 3 ± 3 2
24 1 2 4 3 3 ± 3 2
25 1 2 4 4 3 ± 3 2
26 1 2 4 3 4 ± 3 3
27 1 2 4 3 3 ± 3 2
28 1 2 4 4 4 ± 4 3
29 1 2 4 3 2 ± 3 2
30 1 2 4 4 3 ± 3 2
31 5 2 4 2 3 ± 4 2
32 4 2 3 3 3 ± 3 2
33 4 2 3 4 4 ± 3 2
34 3 2 4 4 3 ± 3 2
35 4 2 4 4 3 ± 3 2
36 4 2 4 3 3 ± 3 2
37 4 2 5 4 4 ± 3 2
38 3 2 4 4 4 ± 4 2
39 2 3 3 4 3 ± 4 2
40 2 2 4 3 3 ± 3 2
41 4 3 3 4 3 ± 4 3
42 3 1 3 4 3 ± 3 2
43 2 2 3 4 3 ± 4 2
44 3 3 4 4 3 ± 3 3
45 3 3 4 4 3 ± 3 2
RATA-
RATA 2,93 2,22 3,6 3,53 3,09 ± 3,33 2,16
Keterangan :
1 = sangat khas / sangat kasar / sangat kenyal / sangat cerah
2 = khas / kasar / kenyal / cerah
3 = agak khas / agak kasar / agak kenyal / agak cerah
4 = tidak khas / lembut / tidak kenyal / gelap
5 = sangat tidak khas / sangat lembut / sangat tidak kenyal / sangat gelap
Tabel 2. Hasil Rekapan mji Hedonik pada Kornet
1 2 3 4 2
2 3 2 2 2
3 3 3 2 3
4 2 2 2 2
5 2 2 2 2
6 2 2 2 2
7 2 2 2 2
8 2 2 2 2
9 2 2 2 2
10 3 3 2 2
11 3 2 3 1
12 2 2 2 2
13 5 4 2 3
14 2 2 2 2
15 2 2 2 2
16 2 2 2 2
17 1 2 2 2
18 2 2 2 2
19 2 2 2 2
20 3 2 2 2
21 2 2 2 2
22 1 2 2 2
23 2 2 2 2
24 4 3 2 2
25 2 3 3 2
26 2 4 3 3
27 2 2 3 2
28 2 2 2 2
29 2 4 3 2
30 2 2 2 3
31 3 2 4 3
32 2 2 3 3
33 2 2 2 3
34 2 2 2 4
35 2 2 2 2
36 2 2 3 2
37 2 2 2 3
38 2 2 1 3
39 1 2 2 3
40 2 3 2 2
41 2 3 4 2
42 1 2 2 2
43 1 2 2 2
44 2 3 3 2
45 1 4 2 2
RATA-
RATA 2,11 2,36 2,29 2,24
Keterangan :
1 = sangat tidak suka
2 = tidak suka
3 = netral
4 = suka
5 = sangat suka
Ë
Rendemen = x 100% = 79.22%