1 Gestasional Diabetes Militus
1 Gestasional Diabetes Militus
Disusun oleh :
JAKARTA
Latar Belakang
B. Etiologi
Gestasional Diabetes Mellitus biasanya disebabkan karena perubahan hormon yang
dihasilkan selama kehamilan dan biasanya berkurang atau menghilang setelah
melahirkan. Selama kehamilan, biasanya plasenta mensekresi hormon, seperti:
Progesteron, kortisol, laktogen, prolactin dan growth hormon. Hormon ini menyebabkan
terganggunya intoleransi glukosa progresif (kadar gula darah yang lebih tinggi). Hormon
tersebut menjadi penyumbang utama terjadi nya resistensi insulin pada saat kehamilan.
Resistensi insulin biasanya dimulai pada trimester ke 2 dan trimester ke 3. Biasanya
pankreas ibu mampu memproduksi insulin lebih (sekitar tiga kali jumlah normal) untuk
mengatasi efek hormon kehamilan pada tingkat gula darah. Namun, jika pankreas tidak
dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengatasi efek dari peningkatan hormon
selama kehamilan, kadar gula darah akan naik, mengakibatkan GDM.
C. Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko penyebab GDM, sebagai berikut
Merupakan anggota kelompok etnis risiko tinggi (Hispanik, Black,
penduduk asli Amerika, atau Asia).
Kelebihan berat badan sebelum hamil (lebih 20% dari berat badan ideal).
Gangguan toleransi glukosa atau glukosa puasa terganggu (kadar gula
darah yang tinggi, tetapi tidak cukup tinggi untuk menjadi diabetes).
Riwayat keluarga diabetes (jika orang tua atau saudara kandung memiliki
diabetes).
Sebelumnya melahirkan bayi lebih dari 4 kg.
Sebelumnya melahirkan bayi lahir mati.
Mendapat diabetes kehamilan dengan kehamilan sebelumnya.
Memiliki terlalu banyak cairan ketuban (suatu kondisi yang disebut
polihidramnion).
Banyak wanita yang mengalami GDM tidak memiliki faktor risiko yang diketahui.
D. Patofisiologi
Dalam kehamilan terjadi perubahan metabolism endokrin dan karbohidrat yang
menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa
dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepada janin sehingga kadarnya dalam darah
janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tak dapat mencapai janin, sehingga
kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin. Pengendalian kadar gula terutama
dipengaruhi oleh insulin, disamping beberapa hormone lain seperti estrogen, steroid dan
plasenta laktogen. Akibat lambatnya resorpsi makanan maka terjadi hiperglikemia yang
relatif lama dan ini menuntut kebutuhan insulin. Menjelang aterm kebutuhan insulin
meningkat sehingga mencapai 3 kali dari keadaan normal. Hal ini disebut sebagai
tekanan diabetojenik dalam kehamilan. Secara fisiologik telah terjadi resistensi insulin
yaitu bila ia ditambah dengan insulin eksogen ia tidak mudah menjadi hipoglikemi. Akan
tetapi, bila ibu tidak mampu meningkatkan produksi insulin, sehingga ia relative
hipoinsulin yang menyebabkan hiperglikemia atau diabetes kehamilan.
E. Manifestasi Klinis
Beberapa gejala umum yang dapat ditimbulkan oleh penyakit DM:
1. Pengeluaran urin (Poliuria)
Poliuria adalah keadaan dimana volume air kemih dalam 24jam meningkat melebihi
batas normal. Poliuria timbul sebagai gejala DM dikarenakan kadar gula dalam tubuh
relative tinggi sehingga untuk mengurainya dan berusaha untuk mengeluarkannya
melalui urin. Gejala pengeluaran sering terjadi pada malam hari dan urin yang
dikeluarkan mengandung glukosa.
2. Timbul Rasa Haus (Polidipsia)
Polidipsia adalah rasa haus berlebihan yang timbul karena kadar glukosa terbawa oleh
urin sehingga tubuh merespon untuk meningkatkan asupan cairan.
3. Timbul rasa lapar (Polifagia)
Polifagia akan menyebabkan penderita merasa cepat lapar dan lemas, hal tersebut
disebabkan karena glukosa dalam tubuh semakin habis sedangkan kadar glukosa dalam
darah cukup tinggi.
4. Penurunan berat badan
Penurunan berat badan disebabkan karena tubuh terpaksa mengambil dan membakar
lemak sebagai cadangan energi.
F. Komplikasi
Diabetes mempengaruhi timbulnya komplikasi dalam kehamilan sebagai berikut :
1. Pengaruh dalam kehamilan
Abortus dan partus prematurus
Pre-eklampsi
Hipertensi gestasional yang tidak segera mendapat penanganan dapat berkembang
menjadi preeklampsia. Preeklampsia atau keracunan kehamilan adalah gangguan tekanan
darah serius yang dapat mengganggu kerja organ. Biasanya hal ini terjadi pada usia
kehamilan ke-20 minggu dan akan menghilang setelah Anda melahirkan bayi Anda.
Hidramnion adalah suatu kondisi dimana jumlah cairan ketuban melebihi batas normal
Insufisiensi plasenta
2. Pengaruh dalam persalinan
Gangguan kontraksi otot rahim partus lama / terlantar.
Janin besar sehingga harus dilakukan tindakan operasi.
Gangguan pembuluh darah plasenta sehingga terjadi asfiksia sampai dengan lahir mati
Perdarahan post partum karena gangguan kontraksi otot rahim.
Post partum mudah terjadi infeksi.
Bayi mengalami hypoglicemi post partum sehingga dapat menimbulkan kematian
Distosia bahu karena anak besar
Lebih sering pengakhiran partus dengan tindakan, termasuk seksio sesarea. Seksio sesaria
merupakan penyakit persalinan yang paling sering ditemukan. Dari sebanyak 40 pasien
DMG yang dipantau di klinik selama 3,5 tahun, Seksio sesaria dilakukan sebanyak 17,5 %.
Angka kematian maternal lebih tinggi
3. Pengaruh dalam nifas
Infeksi nifas/infeksi puerperalis.
Sepsis
Menghambat penyembuhan luka jalan lahir.
Risiko DM tipe 2 di kemudian hari
4. Pengaruh Diabetes pada Bayi
G. Test Diagnostik
Menurut PERKENI (2011), Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan
kadar glukosa darah. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria.
Berbagai keluhan dapat ditemukan pada pasien diabetes. Keluhan klasik DM ada seperti
poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
sebabnya. Keluhan lain pula berupa lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan
disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulvae pada wanita.
Diabetes mellitus pada kehamilan, didiagnosa bila memenuhi satu atau lebih
kriteria di bawah ini:
Tes Kadar Glukosa (mmol/l) Kadar Glukosa (mg/dl)
Gula darah puasa ≥ 7.0 126
Glukosa darah 2 jam pasca ≥ 11.1 200
pembebanan 75 gram
glukosa
Glukosa darah sewaktu ≥ 11.1 200
(dengan gejala yang khas)
Ibu Hamil
YA TIDAK
YA TIDAK
-Usia kehamilan
J. Tata Laksana
a. Tatalaksana Umum
• Sedapat mungkin rujuk ibu ke rumah sakit untuk mendapatkan penatalaksanaan yang
adekuat.
b. Tatalaksana Khusus
Kebutuhan kalori = (BB ideal x 25) + 10-30% tergantung aktivitas fisik + 300 kal
untuk kehamilan
Bila kegemukan, kalori dikurangi 20-30% tergantung tingkat kegemukan. Bila kurus,
ditambah sekitar 20-30% sesuai kebutuhan untuk meningkatkan BB
Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan pemeriksaan tinggi fundus uteri, USG,
dan kardiotokografi.
Lakukan skrining diabetes kembali 6-12 minggu setelah bersalin. Ibu dengan riwayat
diabetes melitus gestasional perlu diskrining diabetes setiap 3 tahun seumur hidup.
Terapi Farmakolgi:
Pemberian insulin dilakukan di rumah sakit dan dipertimbangkan bila pengaturan diet
selama 2 minggu tidak mencapai target kadar glukosa darah.
Pemberian insulin dimulai dengan dosis kecil yaitu 0,5-1,5 unit/kgBB/hari.
Pemberian obat metformin atau sulfonylurea