Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

PENCEMARAN UDARA/ASAP BATU BATA


DI DESA KURIPAN KEC.KURIPAN KABUPATEN LOBAR

OLEH :
LILIS ERNA DEWI SULISTIA
311 18 039

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA

TAHUN 2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua makhluk hidup memerlukan udara. Udara merupakan salah satu kebutuhan

dasar dalam kehidupan, maka udara perlu dijaga agar tidak tercemar oleh bahan-bahan

yang bersifat racun.Pencemaran udara berwujud gas dalam pertikel-partikel. Pencemaran

udara yang berwujud gas antara gas metana, gas belerang oksida, gas hidrogen sulfida,

dan karbon monoksida dari kendaraan bermotor, adapun pencemaran udara berwujud

partikel antara lain debu, abu, dan asap.

Industri batu bata adalah industri yang memanfaatkan tanah sebagai bahan baku

dan memberikan akibat negatif terhadap lingkungan,kerusakan lingkungan akibat industri

batu bata dapat di jadikan sumber pembelajaran,

Untuk bahan bakar, yang digunakan untuk industri batu bata sampai sekarang ini

masih menggunakan kayu bakar, kebanyakan dari kita tidak sadar bahwa asap yang

dihasilkan dari pembakaran kayu itu ternyata berbahaya bagi kesehatan seperti layaknya

polutan dari pembakaran mineral dan mesin kendaraan bermotor. Dengan dampak

menghirup asap kayu bakar masih bisa meningkatkan penyakit ISPA. Partikel udara dan

asap kayu bakar murni cenderung menjadi yang paling berpotensi bahaya - karena ukuran

partikel ini cukup kecil sehingga terhirup hingga ke bagian terdalam dari paru-paru.

Selain itu, asap kayu bakar mengandung kadar hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH)

yang lebih tinggi.

Dalam industri batu bata, kayu yang dibakar berjumlah besar. dan hal ini dapat

menimbulkan asap yang cukup padat dan pastinya akan menimbulkan pengaruh buruk

bagi kesehatan. Selain itu, jarak pembakaran batu bata yang satu dengan yang lainnya

berdekatan, dan ironisnya pembakaran batu bata sangat berdekatan dengan pemukiman

warga. Jika terjadi pembakaran secara bersamaan, maka ini akan menjadi masalah yang

besar yang harus dipertimbangkan secara bersama-sama.

Untuk itu, kami melakukan analisa terhadap pengaruh buruk asap pembakaran batu

bata dengan kayu bakar yang digunakan di industri batu bata di desa kuripan kecamatan

2
kuripan kabupaten Lombok barat sebagai landasan pertimbangan pencemaran kesehatan

dan lingkungan hidup.

B. Rumusan Masalah

Untuk mengetahui terjadinya penyebab pencemaran,udara,dampak pencemaran

udara dan cara mengatasi pencemaran udara, dari industri batu bata di desa Kuripan.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pencemaran Udara.

Pengertian pencemaran udara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1

ayat 12 mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh aktifitas

manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran sampah,

sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang

mengeluarkan debu, gas, dan awan panas. Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun

1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau

dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,

sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak

dapat memenuhi fungsinya.

Sedangkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang

Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau

dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia,

sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi

kesehatan manusia. Selain itu, pencemaran udara dapat pula diartikan adanya bahan-bahan atau

zat asing di dalam udara yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi udara dari susunan

atau keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat asing tersebut di dalam udara dalam jumlah

dan jangka waktu tertentu akan dapat menimbulkan gangguan pada kehidupan manusia, hewan,

maupun tumbuhan (Wardhana, 2004).

4
B. Penyebab Pencemaran Udara

Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam

Contoh : - abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi

- gas-gas vulkanik

- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan

angin

- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik

2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia

Contoh : - bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia

organik dan

anorganik

- pembakaran sampah rumah tangga

- pembakaran Batu bata.

C. Zat-zat Pencemaran Udara

Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:

Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon,

CFC, Timbal dan Karbondioksida.

5
D. Dampak pencemaran Udara/Asap pembakaran batu bata

6
Adapun pencemaran asap dari industri batu bata memberikan efek negatif

antara lain :

1. Dampak terhadap kesehatan

Substansi pencemaran yang terdafat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui

system pernafasan,dari paru-paru zat pencemaran di serap oleh system peredaran darah dan

menyebar keseluruh tubuh. Di desa kuripan, industri batu bata sangat berdekatan dengan

rumah warga,dan dari hasil wawan cara yang kami lakukan ada sebagian pekerja yang

sering membawa anak balitanya ke tempat pembuatan batu bata. Dari proses pembakaran

asap yang keluar dari pembakaran batu bata sangat padat dan lama di samping itu jarak

pembakaran batu bata yang sangat berdekatan membuat polutan semakin tinggi,polusi yang

di hasilkan dari pembakran batu bata sangat berbahaya bagi kesehatan,semua pekerja tidak

memakai alat pelindung diri APD seperti (masker,kaca mata pengaman dll). Dampak

kesehatan yang di timbulkan,sering batuk-batuk, mata pedih kadang sampai mata katarak

dan yang paling umum di jumpai adalah penyakit ISPA (Insfeksi saluran pernfasan akut).

Berdasarkan data yang ada di puskesmas kuripan penyakit ISPA termasuk 10

penyakit terbanyak dan khususnya desa kuripan urutan ke 2 kasus paling tinggi dari desa,

jumlah kasus ISPA s/d November sebanyak 525 orang

2. Dampak terhadap tanaman dan lingkungan.

Tanaman yg tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat

terganggu pertumbuhanya dan rawan penyakit antara lain klorosis,nekrosis dan bintik

hitam pada tanaman.

E. Penanggulangan dan pencegahan pencemaran udara

Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat

merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran lingkungan atau bila

mungkin meniadakannya sama sekali. usaha untuk mengurangi dan menanggulangi

pencemaran tersebut ada 2 macam cara utama , yakni :

a) Penanggulangan Secara Non-teknis

Dalam usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dikenal istilah

penanggulangan secara non-teknis, adalah suatu usaha untuk mengurangi dan

menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundangan

7
yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan

industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan gambaran secara

jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan dilaksanakan disuatu tempat yang

antara lain meliputi :

- Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)

- Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

- Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi

- Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan

- Menanamkan Perilaku disiplin.

b) Penanggulangan Secara Teknik

Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) ternyata

bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka langkah berikutnya

adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. banyak macam dan cara yang dapat

ditempuh dalam penanggulangan secara teknis. Adapun kriteria yang digunakan dalam

penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor berikut :

- Mengutamakan keselamatan lingkungan

- Teknologinya telah dikuasai dengan baik

- Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawabkan.

Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal penanggulangan

secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut :

- Mengubah proses

- Menggantikan sumber energi

- Mengelola limbah

- Menambah alat bantu

Ke empat macam penanggulangan secara teknis tersebut diatas dapat berdiri sendiri-sendiri,

atau bila dipandang perlu dapat pula dilakukan secara bersam-sama, tergantung kepada

kajian dan kenyataan yang sebenarnya. Jadi secara garis besar, pencemaran udara dapat

ditanggulangi denagn cara sebagai berikut :

8
Melalui cara penanggulangan dengan cara non-teknis dan teknis ini diharapkan bahwa

pencemaran lingkungan akan jauh berkurang dan kualitas hidup manusia dapat lebih

ditingkatkan Mungkinkan itu dapat terjadi, Oleh karena itu usaha menanggulangi dan

mengurangi pencemaran lingkungan sepenuhnya tergantung pada kita semua. Kala kita ingin

meningkatkan kualitas hidup kita , maka sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita

bersama untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penyusunan makalah ini kami menyimpulkan bahwa udara adalah

komponen yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup, terutama manusia.

Namun, seiring laju globalisasi semakin sulit mendapatkan udara sehat dari alam bebas,

terutama kota-kota besar.

B. Saran

Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap agar kita semua menyadari

dampak dari adanya pencemaran udara dan kita harus bisa menanggulangi pencemaran

udara.

10
11

Anda mungkin juga menyukai