Anda di halaman 1dari 6

ENTREPRENEURSHIP AND LEADERSHIP

BIOGRAFI DAN GAYA KEPEMIMPINAN


“BILL GATES”

OLEH
DINDA DWI RAMADHANI
16160009
7 FARMASI 1

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2020
Biografi Bill Gates

William Henry Gates III (Bill Gates) lahir pada tahun 1955 di tengah-tengah keluarga
Seattle yang kaya dan terhormat. Ia sempat mengenyam pendidikan hukum di Universitas
Harvard namun kemudian memutuskan untuk meninggalkan perguruan tinggi dan
memfokuskan pada industri perangkat lunak. Gates memang menonjol dalam pelajaran
matematika dan sejak kecil sudah tertarik kepada personal computing, yang pada waktu itu
masih dalam tahap formatif.

Langkah awal Bill Gates dalam bisnis adalah ketika ia bersama temannya yang
kebetulan juga berasal dari Seattle, Paul Allen, menulis sebuah versi bahasa komputer BASIC
pada tahun 1975 untuk PC generasi awal, MITS Altair. Mereka kemudian mendirikan
Microsoft dan mendapatkan proyek untuk menggunakan BASIC pada setiap PC terbaru
keluaran IBM (International Business Machine).

Bill tidak hanya cerdas dan menyenangkan tetapi juga sangat percaya diri, Ia memiliki
skills yang sangat baik baik technical maupun human skills, jeli melihat peluang dan berani
mengambil risiko (face change and risk taking). Kekayaan Microsoft tidaklah datang dari
proyek BASIC, tetapi dari kebutuhan IBM yang lain yaitu sistem operasi perangkat lunak
untuk PC IBM. Bill Gates sendiri yang mengajukan tawaran untuk kontrak sistem operasi
tersebut dan dia menggunakan strategi yang cerdas untuk menyelesaikan proyek yang disebut
MS-DOS ini dengan cepat. MS-DOS (Microsoft Disk Operationing System) adalah hasil
modifikasi dari Q-DOS (Quick and Dirty Operating System) yang Microsoft beli dengan
harga 50.000 dollar dari Seattle Computer Products – sebuah perusahaan perangkat lunak lain
di Seattle. Setelah diadaptasi sehingga sesuai dengan kebutuhan UBM, MS-DOS kemudian
dijual ke IBM dengan relatif murah sehingga mampu mengalahkan harga yang ditawarkan
kompetitornya. Selain digunakan di PC IBM, Microsof t juga dijual ke PC lain. Dapat
dibayangkan ketika pasar PC mencapai masa booming, Microsof menikmati kekayaan dari
MS-DOS yang memang merajai pasar operating system saat itu.

Pengembangan MS-DOS terus dilakukan hingga saat ini Microsoft telah me-launching
varian-varian baru dari MS-DOS antara lain Windows 3.0, Windows 98, Windows NT,
Windows 2000, Windows Millenium Edition, Windows XP hingga Windows Vista yang
masih dalam tahap Beta version. Produk-produk Microsoft terus diduplikasi dan digunakan
pada lebih dari 50% PC seiring dengan pesatnya perkembangan komputer.
Karakter Bill Gates

1. Memahami diri sendiri

Bill Gates merupakan sosok yang unik. Walaupun berasal dari keluarga kaya namun
Bill Gates tidak berpuas diri dengan apa yang didapatkan dari keluarganya. Dia memahami
apa yang menjadi impian dan kegemarannya sehingga dia bisa memutuskan untuk tidak
melanjutkan kuliahnya di Fakultas Hukum dan lebih memilih melakukan apa yang
diyakininya yaitu bidang yang disukainya.

2. Menyenangkan dan komunikatif

Walaupun cerdas dan jenius tetapi Bill Gates bukan introvert. Dia mampu membina
hubungan dan komunikasi yang baik dengan orang lain, salah satunya dengan Paul Allen
sebagai partner kerjanya. Bill Gates juga mampu melakukan negosiasi bisnis sehingga
mampu mendapatkan kontrak besar dengan IBM.

3. Tangguh dan petarung

Bill Gates tidak terlena dengan kesuksesan. Setelah mendapatkan kontrak penjualan
MS-DOS Bill Gates tetap dan terus mencari peluang-peluang lainnya.
Bill Gates dikenal sebagai master abad informasi yang ulung dalam mengatur strategi bisnis.
Pernah Microsoft hampir terhempas karena gagal bereaksi secara cepat terhadap pasar
internet yang makin meluas.
Namun Ia segera mengalokasikan milyaran dollar untuk dialokasikan pada
pengembangan browser agar dapat menyerbu pasar baru ini. Walau sempat terlambat dan
menderita opportunity cost sebesar $5 milyar akibat membiarkan Netscape merebut pasar ini
namun Bill Gates mempunyai strategi yang ampuh untuk merebut hati pengguna internet. Dia
mengharuskan semua pabrik komputer untuk memasang browser keluaran Microsoft pada PC
mereka sebagai bagian integral dari Windos 95. Dengan strategi ini, Microsoft kembali
mendominasi pasar operating system dan aplikasi office.

4. Murah hati

Kekayaan Microsoft tidak dinikmati Bill Gates dan Paul Allen sendiri. Dengan murah
hati Bill Gates memberi peluang kepada karyawan Microsoft untuk mendapatkan keuntungan
dari harga saham yang meningkat. Sejak tahun 2000, Bill bersama istrinya Melinda
mendirikan yayasan sosial untuk menyalurkan kekayaannya kepada yang lebih
membutuhkan.

5. Terbuka dan rela dikritik

Bill Gates adalah figur yang rela dikritik. Pada saat Microsoft mencapai puncak
kejayaannya, Microsoft banyak mendapat tekanan dari perusahaan kompetitor. Dominasi
terhadap pasar PC dianggap sebagai monopoli. Setelah diadili pada pengadilan anti
monopoli, Bill Gates kemudian berusaha mengubah opini publik dengan mendirikan lembaga
sosial raksasa yang mengontrol dan mendistribusikan tumpukan kekayaan mereka serta
mereorganisasi Microsoft secara besar-besaran dengan cara mendelegasikan kewenangannya.
6. Teliti

Bill gates dikenal sangat teliti terhadap detail tugasnya. Dia dikenal selalu mengontrol
apapun termasuk pengeluaran biaya di Microsoft.

Gaya Kepemimpinan Bill Gates


Bill Gates adalah tipe pemimpin yang menerapkan Transformational dan visioner
Leadership yang dapat dilihat dari pola kemimpinannya sebagai berikut :

1. Encouraging the hearts - Recognizing the follower’s contribution

Jim Konges dan Barry Posmer (1987) menyebutkan salah satu ciri transformational
leadership behavior adalah menyadari dan menghargai kontribusi karyawannya. Sejak awal
rekrutmen Bill menghargai karyawannya sebagai aset perusahaan. Dalam merekrut karyawan
baru, Bill Gates percaya bahwa kesuksesan seorang karyawan Microsoft tergantung pada
rekrutmen yang benar daripada pengalaman yang diperoleh setelah karyawan tersebut bekerja
di Microsoft.
Oleh karena itu Bill Gates menerapkan pola rekrutmen yang sangat selektif. Ia tidak
hanya mencari karyawan yang pintar tetapi sangat super smart. Karyawan Microsoft didorong
untuk selalu mengembangkan kapasitas pribadi mereka untuk terus maju. Di Microsoft,
karyawan ditempatkan sebagai aset dan difasilitasi untuk mencapai hasil yang maksimal
secara efektif, karyawan benar-benar diperlakukan sebagai bagian yang cerdas dari
keseluruhan bisnis.

2. Focused leadership & Communication leadership

Bill Gates fokus pada visi dan misinya. Ia juga merupakan pemimpin yang dapat
mengkomunikasikan idenya dengan baik. Ia percaya bahwa pemimpin yang baik bukan
hanya mempunyai ide yang hebat tetepi juga mampu mengkomunikasikan idenya. Ia
mendorong budaya komunikasi yang baik lewat email. Ia sering melontarkan topik-topik
diskusi hangat lewat email. Gates rajin membagikan nilai-nilai Microsoft kepada
karyawannya (share value). Ia merupakan pemimpin yang selalu meluangkan waktu
membangun hubungan dengan karyawannya di seluruh dunia lewat email.

3. Trust leadership dengan memberi contoh

Nilai-nilai kedisiplinan dan keakuratan bukan hanya jargon saja tetapi tetap
diterapkan juga oleh Bill Gates.Walau sebagai CEO, Bill Gates tetap terlibat langsung pada
manajemen inti, dalam pengambilan keputusan strategis dan pengembangan produk baru.
Gates sangat ingin agar orang lain meniru kebiasaannya untuk bekerja sangat keras dan
dalam waktu yang lama.

4. Budaya kerja terbuka

Sebagai seorang pemimpin, Bill Gates menerapkan budaya usaha yang sangat baik.
Baginya penting untuk melibatkan semua orang karena tidak mungkin menguasai semua
pengetahuan teknis atau melakukan semua pekerjaan sendiri. Bill Gates membangun budaya
kerja terbuka dengan cara mendorong atmosfer yang bebas dan santai (egaliter), menciptakan
struktur datar dengan hirarki yang tidak banyak, membagi perusahaan menjadi kelompok-
kelompok kecil, memberikan kelompok tersebut tugas yang terdefinisi dengan jelas dan
memberi tanggung jawab penuh terhadap tugas tersebut (emphasis dan empower),
mendorong diskusi dan perdebatan serta mengakui dan menghargai kesuksesan kelompok
atau individu (enrich).

5. Risk Leadership dengan mendorong Learning Organization

Bill Gates mengembangkan prinsip disiplin pembelajaran di Microsoft dengan cara


selalu mendorong peningkatan kemampuan pribadi para karyawannya (personal mastery),
mengembangkan cara berpikir yang benar untuk mengendalikan tindakan dan keputusan
(model mental) dan mendorong pembelajaran kelompok untuk mencapai hasil kerja yang
maksimal.

Pada awal berdiri hingga tahun 1999, gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Bill
Gates di Microsoft cenderung birokratik. Semua keputusan kecil maupun besar harus
diputuskan oleh Bill Gates sehingga dia menjadi titik kemacetan karena pengambilan
keputusan terkesan lambat. Gaya Charismatic Leadership wajar diterapkan waktu itu ketika
Microsoft masih merupakan perusahaan yang baru membangun manajemennya. Pada tahun
1999, Bill Gates melakukan restrukturisasi dengan tujuan untuk membebaskan Microsoft dari
rawa birokrasi. Dengan reorganisasi ini dia membebaskan para eksekutif mengambil
keputusan (down top decision making). Walau demikian Ia tetap mengontrol bisnisnya lewat
diskusi informal non-hirarki, dengan gaya langsung yang tetap berorientasi bisnis.

Di sini Bill Gates menerapkan 2 gaya kepemimpinan berdasarkan waktu dan situasi
(Situational Leadership). Ketika di awal-awal berdirinya Microsoft, hanya Gates (bersama
co-foundernya Steven Allen) yang bisa mengotorisasi suatu pengambilan keputusan (Telling,
D1). Ini disesuaikan dengan masih kurangnya kompetensi dan belum kelihatannya komitmen
dari manajemennya. Seiring dengan waktu dan perkembangan organisasinya, Gates
kemudian mengubah gaya kepemimpinannya menjadi Delegating (D4) dengan
mendelegasikan secara penuh tugas dan tanggung jawab.

Bill Gates adalah orang yang mampu melihat dan mengantisipasi masa depan,
mempunyai visi bisnis yang jelas, fleksibel dan dapat memberdayakan (empowering)
karyawan. Ia merupakan Strategic Leader, pengatur strategi perusahaan dan
bertanggungjawab serta memegang kontrol terhadap pengimplementasian strategi tersebut.

Bill Gates mempunyai kegemaran membaca dan dikenal mempunyai kemampuan multi
tasking (mengerjakan banyak hal sekaligus). Ia merupakan pemimpin yang sangat efektif
(Effective Leader) menyeimbangkan Brain, Behaviour dan Beauty. Pintar dan cerdas,
manajer dan pemimpin yang mampu menghadapi resiko, mampu membangun komunikasi,
dipercaya dan mempercaya serta dan mampu memberikan empati dalam lingkungan
bisnisnya terutama kepada karyawannya dan bawahannya.
Kesalahan Bill Gates
1. Over Confidence

Bill Gates pernah hampir gagal beradaptasi dengan internet. Browser internet pertama
kali diperkenalkan oleh Netscape dan dibagi secara gratis. Pada waktu itu Bill Gates tidak
percaya bahwa suatu saat internet akan menjadi sesuatu yang penting dan bernilai ekonomis.
Untungnya kemudian Bill Gates akhirnya menyadari kesalahannya dan langsung melakukan
riset dan pengembangan untuk membuat browser internet.

2. Motto Bill Gates dalam pengembangan produk adalah “jual dulu, ciptakan kemudian
dan jual dulu, perbaiki kemudian”

Motto ini mengandung arti bahwa Bill Gates lebih mementingkan melemparkan
produk baru secepat mungkin ke pasar tetapi produk itu sendiri sebenarnya masih memiliki
banyak cacat produk dan bug. Salah satu contoh dari produk gagal yang pernah diciptakan
Microsoft adalah Windows Millenium Edition (Win ME) suatu operating system yang
diciptakan setelah Windows 98 namun gagal di pasaran akibat tidak compatible dengan
sering mengakibatkan crash pada komputer.

3. Monopoli

Dari awal memulai bisnisnya, Bill Gates memang senang dengan monopoli dan
dominasi. MS-DOS dijual dengan strategi pasar yang membolehkan pabrik perakit komputer
manapun untuk menggunakan MS-DOS sebagai OS. Strategi ini efektif melawan pesaing lain
apalagi kala itu tidak banyak perusahaan pengembang OS yag berhasil. Singkat kata, Bill
Gates lihai memanfaatkan dan mendompleng nama besar IBM.
Bill Gates cerdik mengatur strategi sehingga dapat menguasai pasar OS di seluruh
dunia. Akibat monopoli ini tentu saja harga OS dan komputer akan semakin mahal dan yang
menikmatinya hanya Bill Gates dan pemilik saham Microsoft. Dominasi Microsoft sering
mendapat kecaman dari masyarakat anti-trust hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai