Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan

kritis terhadap realitas di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan

serta pudarnya pemahaman terhadap Islam menggugah KH. Ahmad Dahlan

untuk mengupayakan purifikasi dalam mempertahankan ortodoksi ajaran

Islam dan berorientasi pada gerakan moral, dakwah, dan social. Hal ini

ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada

Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Di wilayah sosial, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam

kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya

Rumah Sakit, sedangkan dalam konteks pembangunan pendidikan bangsa,

Muhammadiyah mampu menunjukkan komitmennya sejak awal melalui

pendidikan. Gerakan pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ialah wujud

komitmen Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

memberikan pencerahan mental kepada bangsa Indonesia.

Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti

manusia sebagai perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti

sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang

membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa lain.

1
Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian

Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat

Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan

perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Bagaimana Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah ?

2. Apa Fungsi Kepribadian Muhammadiyah ?

3. Hakikat Kepribadian Muhammadiyah ?

4. Matan / isi Kepribadian Muhammadiayah ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah perumusan Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang

menguraikan tentang jati diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian

dituangkan dalam bentuk teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadian

Muhammadiyah. Adapun sejarah pembentukannya dijabarkan sebagai

berikut.

Kepribadian Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa

rumusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar

Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 di Jakarta, atau sering disebut dengan

Muktamar setengah abad.

Gagasan untuk merumuskan Kepribadian Muhammadiyah yaitu

pada masa kepemimpinan H.M Yunus Anis (1959-1960). Perumusan

tersebut sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari keterkaitan dengan

kondisi dan situasi Negara pada sekitar tahun 1962. Sebagaimana telah

dimaklumi bersama bahwa sejak Dekrit 5 Juli 1959 hingga 11 Maret 1966

negara Indonesia memasuki jaman baru yang dikenal dengan jaman

Demokrasi Terpimpin atau disebut juga jaman Nasakom.

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri bahwa sejak Presiden Soekarno

mendengungkan untuk menerapkan Demokrasi Terpimpin dalam sistem

kenegaraan, partai Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang paling

lantang menentangnya. Keduanya menentang karena beralasan bahwa

3
Demokrasi Terpimpin akan dijadikan alat oleh Soekarno untuk memusatkan

kekuasaan di tangannya. Sikap kedua partai tersebut membuat Soekarno

kecewa dan marah. Kemarahan Sokarno dimanfaatkan oleh PKI dengan

membujuk Soekarno untuk membubarkan partai tersebut yang berujung

dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Presiden nomor 200 tahun 1960

yang intinya pemerintah membubarkan partai Masyumi secara menyeluruh.

Masyumi adalah partai Islam yang lahir di Jogjakarta di Madrasah

Mu’alimin Muhammadiyah, hasil dari kongres Umat Islam pada tanggal 7-8

November 1945. Masyumi dianggap sebagai satu-satunya partai politik bagi

umat Islam. Andil Muhammadiyah dalam pendirian Masyumi cukup besar,

di antara tokoh-tokoh Muhammadiyah yang memimpin Masyumi antara lain

Ki Bagus Hadikusumo, KH. Fakih Usman, Prof. Kahar Muzakir, Prof.

Hamka, HA. Malik Ahmad, dan sebagainya.

Di tengah-tengah kegalauan setelah dibubarkannya Masyumi,

pimpinan pusat Muhammadiyah menyelenggarakan kursus Pimpinan Pusat

Muhammadiyah se-Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta pada bulan

Ramadhan 1381 H (1961 M). Di antara penceramah adalah KH. Fakih

Usman. Beliau menyampaikan ceramahnya dengan judul “Apakah

Muhammadiyah itu?”. Dalam makalahnya diuraikan dengan tepat tentang

jati diri Muhammadiyah yang sebenarnya, menguraikan tentang hakikat apa

dan siapa Muhammadiyah yang sesungguhnya.

4
Respon atas ceramah KH. Fakih Usman tersebut, dibentuklah Tim

Perumus “KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH” yang terdiri dari Prof.

Dr. Hamka, KH. Wardan Diponingrat, H. Djarnawi Hadikusuma, HM.

Djindar Tamimy, HM. Saleh Ibrahim, serta KH. Fakih Usman (selaku

narasumber).

B. Fungsi kepribadian Muhammadiyah

Penyusunan rumusan Kepribadian Muhammadiyah memiliki tujuan

dan fungsi sebagai landasan, pedoman, dan pegangan setiap gerak langkah

Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang

sebenar-benarnya.

Sebagai landasan dan pedoman, maka Kepribadian Muhammadiyah

memiliki fungsi lebih luas dalam setiap pribadi Muhammadiyah. Setiap amal

dan aktivitas warga Muhammadiyah, baik secara individu maupun organisasi

perlu didasarkan pada rumusan Kepribadian Muhammadiyah tersebut

C. Hakikat kepribadian Muhammadiyah

Hakikat kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhahnya

persyarikatan Muhammadiyah.

Wajah tersebut mencerminkan 3 predikat yang melekat kuat sebagai

asy-syaksiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud adalah

1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam

5
2. Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah

3. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid

D. MATAN / ISI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

a. Apakah Muhammadiyah itu?

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan

Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi

Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat

Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama

terbagi kepada dua golongan: Kepada yang telah Islam bersifat

pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli

dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan

ajakan untuk memeluk agama Islam.

Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang

kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta

peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan

mengharap keridlaan Allah semata-mata.

Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar

dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah

menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya

masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

6
b. Dasar dan amal usaha muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana

kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah

mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang

tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.

2. Hidup manusia bermasyarakat.

3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa

ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban

bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.

4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat

adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada

kemanusiaan.

5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban

organisasi.

c. Pedoman amal usaha dan perjuangan muhammadiyah

Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang

diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk

mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan

ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan

7
lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai

Allah”.

d. Sifat Muhammadiyah

Muhammadiyah memiliki sifat-sifat yang merupakan nilai-nilai

dasar untuk melakukan gerakan. Untuk itu, setiap warga Muhammadiyah

wajib memelihara sifat-sifatnya sebagaimana hasil Muktamar

Muhammadiyah ke-35 di Jakarta tahun 1962. Adapun sifat-sifat

Muhammadiyah sebagai berikut :

1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah

3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.

4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5. Mengingahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta dasar

Negara yang sah.

6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh

teladan yang baik.

7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan

pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.

8. Kerjasama dengan golongan agama Islam manapun dalam usaha

menyiarkan dan mengamalkan agama Islam.

9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain,

sebagai pemelihara dan membangun Negara.

8
10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan ke luar dengan bijaksana.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam,

dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi

kepribadian Muhammadiyah.

Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi

Munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah

menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, yaitu:

“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai

tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah

dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan

dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah”

B. SARAN

Setelah membaca makalah k ini diharapkan para pembaca agar dapat

memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu

diharapkan pembaca dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini

dalam penulisan karya ilmiah ataupun sejenisnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen Agama Islam FAI UMM . editor syaiful amin .2012. Al Islam

Kemuhammadiyahann III . Edisi Revisi. Malang : UMM Press

penyusun by: Kelompok IV – Fariez M.Latief, M.Rijalurrahman (me) , Nur Sahih

Mahir, dan Ilham Setya Irawan.

httpps;//fathmuhammad.wordpress.com/2014/11/04/kepribadian-muhammadiyah/

http;//myelfani.blogspot.com/2017/10/makalah-studi-islam-2-

kepribadian.html?m=l

11

Anda mungkin juga menyukai