Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER

MANAJEMEN OPERASI I
DOSEN PENGAMPU: DRS. KOSASIH, M.SC., APT.

PERHATIAN:
A. JAWABAN DIKETIK PADA KERTAS A4, FONT TIMES NEW ROMAN, UKURAN
FONT 12, SPASI 1,5.
B. DIJILID RAPIH
C. PENYERAHAN PALING LAMBAT TANGGAL 25 JANUARI 2020 JAM 13.00.

Jawablah soal-soal berikut ini dengan singkat dan jelah!


1. Ada lima metode penentuan waktu kegiatan yang dapat digunakan seperti pendekatan
historical, studi waktu, data standar, data waktu standar yang ditetapkan sebelumnya, dan
pengambilan sampel kerja.
Jelaskan masing-masing metode tersebut!

a. Pendekatan Historical
Standar pekerja dapat diperkirakan berdasarkan sesuatu yang telah terjadi di masa lalu
yaitu lamanya jam kerja yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Kelebihan
dari metode ini yaitu relatif mudah dan murah. Standar masa lalu biasanya didapatkan dari
kartu waktu produksi atau dari data produksi. Namun metode ini memiliki kelemahan yaitu
tidak objektif karena tidak dapat diketahui keakuratannya, apakah mencerminkan
kecepatan kerja yang layak atau yang buruk, dan apakah kejadian yang tidak biasa sudah
diperhitungkan atau belum. Oleh karena itu metode ini tidak dianjurkan untuk diterapkan.

b. Studi Waktu (Time Study)


Studi Waktu (Time Study) adalah suatu metode yang bertujuan untuk menentukan lamanya
waktu kerja yang dibutuhkan seorang operator untuk menyelesaikan suatu pekerjaan pada
tingkat kecepatan kerja yang normal, serta lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu.
Manfaat dari dilakukan pengukuran waktu yaitu:
1) Melakukan penjadwalan dan perencanaan kerja.
2) Menentukan besar ongkos produksi.
3) Menentukan jumlah atau kebutuhan operator.
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum melakukan studi waktu yaitu:

1) Penentuan tujuan pengukuran


2) Melakukan penelitian pendahuluan
3) Memilih operator
4) Menguraikan pekerjaan atas elemen pekerjaannya.

Dalam studi waktu harus dilakukan perhitungan penyesuaian dan kelonggaran.


Penyesuaian ini dilakukan untuk mengamati kewajaran operator dalam bekerja pada saat
dilakukan pengukuran waktu kerja. Beberapa cara dalam menentukan faktor penyesuaian
antara lain:

a) Cara Presentase
Cara yang paling awal digunakan dalam melakukan penyesuaian. Hasil penilaian dari
cara ini masih kasar.
b) Cara Shumand
Memberikan patokan-patokan penilaian melalui kelas-kelas performance kerja dimana
setiap pekerjaan memiliki nilai sendiri-sendiri.
c) Cara Westinghouse
Mengarah penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan
kewajaran/ketidakwajaran dalam bekerja yaitu keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan
konsistensi.
d) Cara Objektif
Cara yang memperhatikan 2 faktor yaitu faktor kecepatan kerja dan tingkat kesulitan
pekerjaan.
e) Cara Beadux dan Sintesa
Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, mengilangkan
rasa lelah, dan hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan. Ketiganya ini merupakan
hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh pekerja dan yang selama pengukuran tidak
diamati, diukur, dicatat maupun dihitung.

c. Data Standar
Metode data standar dapat dikatakan sebagai nilai waktu normal yang tidak didapatkan dari
perhitungan waktu secara langsung, melainkan dari perhitungan waktu langsung dari
elemen yang bersangkutan yang telah dilakukan sebelumnya. Metode ini tidak dapat selalu
diaplikasikan terutama apabila terdapat elemen kerja yang belum pernah diamati ataupun
diukur waktunya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran untuk elemen kerja yang
belum ada data waktu standarnya dengan menggunakan prosedur umum.
Keuntungan utama dari pemakaian data standar antara lain:
a) Pelaksanaan time study dapat lebih cepat dan murah;
b) Konsistensi dari hasil yang diperoleh bisa tetap dijaga untuk setiap aktivitas time study.
Demikian juga kemungkinan terjadi error pada studi bisa dikurangi;
c) Tidak diperlukan time study analyst yang terlalu terampil di dalam penentuan waktu
standar;
d) Mengurangi kericuhan yang mungkin terjadi di lapangan seperti halnya yang biasa
dijumpai setiap kali aktivitas time study diselenggarakan.

Kerugian utama dari metode ini adalah proses perhimpunan data standar yang harus
dilaksanakan secara intensif pada aktivitas study sebelumnya dimana dalam hal ini akan
memerlukan biaya yang tidak sedikit.

d. Data Waktu Standar yang Ditetapkan Sebelumnya


Metode ini membagi pekerjaan manual menjadi elemen dasar yang kecil yang telah
memiliki waktu tertentu (berdasarkan sampel pekerja yang sangat besar). Untuk
memperkirakan waktu untuk sebuah pekerjaan tertentu, faktor waktu bagi setiap elemen
dasar dari pekerjaan itu dijumlahkan. Cara ini membutuhkan biaya yang besar. Standar
waktu yang telah ditentukan merupakan perkembangan dari gerakan dasar yang mencakup
aktivitas memilih, mengambil, mengarahkan, merakit, menjangkau, memegang,
beristirahat, dan meneliti. Standar waktu yang telah ditetapkan memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan studi waktu yaitu:
a) Standar waktu dapat dibuat di laboratorium sehingga prosedur ini tidak mengganggu
aktivitas sesungguhnya;
b) Karena standar dapat ditentukan sebelum pekerjaan benar-benar dilakukan, maka dapat
digunakan untuk membuat rencana;
c) Tidak ada pemeringkatan kinerja yang dibutuhkan;
d) Serikat pekerja cenderung menerima metode ini sebagai cara wajar untuk menetapkan
standar;
e) Standar waktu yang telah ditentukan biasanya efektif pada perusahaan yang melakukan
sejumlah besar penelitian pada tugas yang sama.

e. Pengambilan Sampel Kerja


Metode ini memperkirakan presentasi waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja yang
beragam pekerjaannya. Hasilnya terutama digunakan untuk menentukan bagaimana
karyawan mengalokasikan waktu mereka di antara beragam aktivitas. Jika pengambilan
sampel kerja ini dilakukan untuk menetapkan kelonggaran keterlambatan,maka metode ini
sering disebut sebagai penelitian risiko keterlambatan (rasio delay study). Prosedur dalam
metode ini dapat di jabarkan sebagai berikut:
1) Mengambil sampel awal untuk mendapatkan sebuah perkiraan nilai parameter seperti
persentase waktu sibuk seorang pekerja,
2) Hitung ukuran sampel yang dibutuhkan,
3) Buat jadwal pengamatan pada waktu yang layak. Konsep angka acak digunakan untuk
mendapatkan pengamatan yang benar-benar acak.
4) Lakukan pengamatan dan catat aktivitas pekerja,
5) Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu mereka.

Fokus pada pengambilan sampel kerja adalah untuk menentukan bagaimana para pekerja
mengalokasikan waktu mereka di antara beragam aktivitas yang dilakukannya. Hal ini
dapat dicapai dengan menetapkan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja
pada aktivitas yang ada pada sejumlah waktu tertentu.
2. Suatu perusahaan melakukan studi waktu, dan menghasilkan data sebagai berikut:
Waktu dalam menit per siklus
Karyawan Mesin Total
2,3 0,8 3,1
1,8 0,8 2,6
2,0 0,8 2,8
2,2 0,8 3,0
1,9 0,8 2,7
10,2 0,8 11,0
2,2 0,8 3,0
1,8 0,8 2,6
RF (rating factor) = 90%

Pencadangan waktu per 8 jam = 20 menit untuk keperluan pribadi; dan 30 menit untuk
penundaan.
a. Hitung waktu standar!
3,1+2,6+2,8+3,0+2,7+3,0+2,6
Waktu siklus rata-rata = = 2,83 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
7
Waktu normal = 2,83 x 90% = 2,55 Menit
2,55
Waktu Standar = 1−
b. Tentukan apakah besarnya sampel mencukupi bila tingkat kepercayaan 99%. Bila tidak
berapa banyak siklus yang harus diukur waktunya untuk mencapai tingkat kepercayaan
tersebut?

3. Seorang manajer pemrosesan data memperkirakan bahwa stafnya menganggur 20% dari
waktu kerja yang seharusnya dan ingin melakukan studi work sampling yang akurat dengan
+/- 4%.
Bila manajer tersebut ingin mempunyai tingkat kepercayaan 95% terhadap hasil studi, berapa
banyak sampel yang diperlukan?

h = 0.04

4. Pengukuran produktivitas dapat dilakukan dengan bermacam-macam ukuran, baik pada


tingkat perusahaan, unit-unit, maupun kegiatan-kegiatan individu.
Berikan contoh-contoh pengukuran pada masing tingkatan dan berikan penjelasannya!

5. Berikan diagram alir sistem perencanaan dan pengawasan produksi dan persediaan
beserta penjelasannya!

6. PT XYZ memproduksi dua macam produk yaitu A dan B. Data permintaan produk A dan B
dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis produk Minggu


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Produk A 55 55 65 55 60 50 50 50 55 50
Produk B 10 20 25 20 15 10 10 20 15 10

Persediaan awal: Produk A = 60 unit; Produk B = 40 unit.


Kombinasi produksi yang paling ekonomis menurut linear programming: Produk A = 90
unit, Produk B = 50 unit.
Produk B mempunyai deviasi penggunaan standar = 15 unit.
Perusahaan menentukan persediaan pengaman sebesar 2 kali deviasi standar agar pelayanan
baik.

Atas dasar data tersebut, buatlah skedul produksi induk sementara untuk A dan B dengan
perencanaan selama 10 minggu!

7. Beberapa metode estimasi tren dari suatu data runtut waktu telah tersedia. Metode ini
dianalisis dengan metode freehand dan kuadrat terkecil (least squares).
a. Jelaskan masing-masing metode!
Metode Freehand merupakan metode penggambaran tren yang sangat mudah dan
sederhana. Dengan mengamati sebaran data yang ada maka dapat diketahui kecenderungan
garis tren dari pola data tersebut. Namun hasil dari penggunaan metode ini kurang dapat
dipertanggung jawabkan. Metode ini memiliki kelebihan yaitu metode ini sangat mudah
dan sederhana untuk dilakukan. Kelemahan dari metode ini adalah dalam menarik garis
tren dari sebaran data sangat subyektif. Untuk data yang sama, kecenderungan garis dapat
berbeda-beda jika digambarkan oleh orang yang berbeda, sehingga metode ini kurang tepat
untuk pengambilan keputusan. Cara ini hanya untuk mengetahui kearah mana tren atau
pertumbuhan suatu variabel.
Sedangkan metode kuadrat terkecil (Least Square Method) merupakan metode
peramalan yang menggunakan persamaan linear untuk menemukan garis paling sesuai
untuk kumpulan data lampau guna meramalkan data di masa depan. Garis tren dalam
metode ini diperoleh dengan cara menentukan persamaan garis yang mempunyai jumlah
terkecil dari kuadrat selisih data asli dengan data pada garis tren. Metode kuadrat terkecil
ini merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam analisis deret berskala untuk
peramalan bisnis.
Rumus perhitungannya:
Y = a + bx
𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − ∑ 𝑋𝑌
𝑏=
𝑛 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2
∑𝑌 ∑𝑋
𝑎= −𝑏 ( )
𝑛 𝑛

b. Berikan contoh aplikasi dari masing-masing metode!

8. a. Gambarkan dan jelaskan grafik model EOQ!

Grafik EOQ

Biaya Biaya Total


2
1

Biaya Penyimpanan
Biaya Minimum

Biaya Pemesanan

EOQ Kuantitas (Q)

Penjelasan:
Pada grafik EOQ merupakan hubungan antara biaya (y) dan kuantitas (x). Grafik EOQ
menggambarkan jumlah pembelian untuk memperoleh total biaya persediaan yang paling
ekonomis. Persediaan yang ekonomis terjadi jika pesanan yang dilakukan secara ekonomis
yang terjadi jika jumlah pesanan yang dilakukan secara ekonomis karena jumlah persediaan
yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menimbulkan risiko, sehingga metode EOQ
berusaha untuk mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin dengan biaya rendah
sehingga dapat meminimalkan terjadinya out of stock dan mampu menghemat biaya
persediaan.
Dari grafik dapat dilihat bahwa jika kuantitas pesanan bertambah maka biaya penyimpanan
(garis 2) ikut bertambah, namun biaya pemesanan menjadi berkurang (garis 3). Sebaliknya,
bila jumlah pemesanan rendah maka biaya penyimpanan juga rendah, namun biaya pemesanan
menjadi meningkat. Kuantitas pesanan optimum atau pesanan yang paling ekonomus terjadi
pada saat titik dimana kurva biaya pemesanan dan kurva biaya penyimpanan bersilangan.

b. Buktikan dengan 2 cara bahwa jumlah order yang ekonomis atau EOQ = (2SD/H)0,5 .
c. Syarat-syarat apa yang diperlukan agar model EOQ dapat diterapkan!
Syarat-syarat yang diperlukan agar model EOQ dapat diterapkan antara lain:
1) Permintaan akan produk konstan (seragam dan diketahui)
2) Harga per uni produk konstan
3) Biaya penyimpanan per unit per tahun konstan
4) Biaya pesanan per pesanan konstan
5) Waktu antara pesanan dilakukan dan barang diterima konstan
6) Barang yang akan dibeli tersedia setiap saat di pasaran.

Anda mungkin juga menyukai