Anda di halaman 1dari 4

1.bagaimana mekanisme lemas,fatique ?

Jawab :

Anemia disebabkan oleh menurun nya kadar Hemoglobin dalam eritrosit.Hemoglobin


merupakan pengangkut oksigen untuk keseluruh jaringan tubuh, dengan kadar hemoglobin turun,
kadar oksigen pun turun secara tidak langsung. Kadar oksigen yang turun menyebabkan,
metabolisme sel turun, dengan turun nya metabolisme sel, energy yang dihasilkan juga sedikit,
sehingga orang tersebut akan mudah lemas karena kurang nya energi.

Saat proses metabolisme sel secara aerob tidak optimal, berlangsung proses metabolisme
anaerob. Pada metabolisme anaerob, energy yang dihasilkan sedikit dan menghasilkan asam
laktat sehingga ATP berkurang yang menyebabkan otot lelah (fatique)

Daftar pustaka :
Price Sylvia A, Wilson Lorraine M., 2012. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC

2. bagaimana mekanisme pusing,palpitasi dan seperti mau pingsan ?

Jawab :

Anemia disebabkan oleh menurunnya kadar hemoglobin dalam eritrosit.karena hemoglobin turun
akan membuat Kadar oksigen turun yang menyebabkan hipoksia di jaringan – jaringan tubuh,
salah satu nya di otak. Dengan kurang nya kadar oksigen di otak, akan menyebabkan pusing dan
kesadaran menurun

Selain itu,karena eritrosit/hemoglobin menurun akan membuat kapasitas angkut oksigen


menurun pula sehingga kompensasi tubuh untuk menyuplai O2 berkurang maka terjadilah
palpitasi.

Daftar pustaka :
Price Sylvia A, Wilson Lorraine M., 2012. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC
Bakta I.M., 2006. Hematologi Klinik Ringkas. Jakarta: EGC.

LI NO 1

Bagaimana pemeriksaan vagina menggunakan speculum graves ?

Jawab :
Pemeriksaan vagina menggunakan speculum graves

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal dari ostium uteri
eksternum atau dari kelainan serviks dan vagina, seperti erosio porsionis uteri, karsinoma
porsionis uteri, polipus servisis uteri, varises vuiva, dan trauma apabila perdarahan berasal dari
ostium uteri eksternum, adanya plasenta previa harus dicurigai.

Cara pemeriksaan vagina menggunakan speculum graves

1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri kepada pasien sebagai dokter.


2. Menanyakan identitas pasien.
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan ginekologi bimanual.
4. Meminta izin pasien untuk melakukan pemeriksaan.
5. Sebelum melakukan tindakan, pasien dianjurkan untuk buang air kecil terlebih
dahulu.
6. Persilahkan pasien untuk berbaring di tempat tidur dengan posisi litotomi.
7. Memperbaiki posisi pasien dengan menempatkan perineum tepat di tepi tempat tidur.
8. Pemeriksa berdiri di antara kedua tungkai pasien.
9. Menggunakan sarung tangan secara aseptik. Jangan lupa untuk melepaskan semua
aksesoris pemeriksa yang dipakai di tangan.
10. Melakukan tindakan aseptik pada daerah vulva dan sekitarnya menggunakan cairan
antiseptik dengan arah putaran dari dalam ke luar.
11. Bila pasien tidak dapat BAK sendiri (pada kasus-kasus tertentu), lakukan pemasangan
kateter dahulu.
12. Melakukan inspeksi pada daerah mons pubis, labia mayor dan vulva.
13. Memilih ukuran spekulum sesuai ukuran vagina pasien dan memeriksa keadaan
spekulum.
14. Masukkan spekulum, dipegang dengan tangan kanan, ke dalam liang vagina secara
perlahan. Pertama-tama masukkan spekulum dengan cocor bebek pada posisi vertikal.
Setelah masuk liang vagina, spekulum diputar searah jarum jam sehingga cocor bebek
berada pada posisi horizontal.
15. Buka spekulum sehingga terlihatlah serviks, lalu kunci spekulum dengan memutar
sekrupnya.
16. Bersihkan liang vagina dengan menggunakan lidi berkapas yang telah diberi cairan
antiseptik.
17. Perhatikan keadaan serviks: warna mukosa, bentuk, mulut serviks, cairan, massa,
18. Perhatikan dinding vagina dengan memutar spekulum 90o : warna mukosa,
permukaan dinding, massa, cairan intravaginal.
19. Bila pemeriksaan dianggap selesai, buka kunci spekulum dengan memutar sekrupnya
lalu tarik spekulum ke luar secara perlahan.
20. Letakkan spekulum pada bengkok. Buang sarung tangan ke tempat sampah medis,
lalu cucilah tangan.
21. Catat hasil pemeriksaan pada rekam medis pasien.
Daftar pustaka :

Prawirohardjo, Sarwono., 2005 . Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai