Anda di halaman 1dari 13

PROFIL

P3A MAJA KARYA

DESA MAJASARI KECAMATAN SOBANG


KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kami Panjatkan Ke hadirat Alloh SWT Tuhan yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyusun Profil P3A
Maja Karya sehingga dapat Kami pergunakan sebagai bahan dalam rangka Pertemuan
Penilaian Kinerja P3A dan GP3A/IP3A Tingkat Nasional Tahun 2016.

Kami menyadari bahwa profil ini masih jauh dari sempurna sehingga Kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan dan kemajuan P3A Maja
Karya.

Akhirnya Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan Profil P3A Maja Karya dan Kami mohon maaf atas segala kekurangan dalam
pembuatan profil P3A Maja Karya.

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Adanya Undang – undang No. 7 tahun 2004 tentang sumber daya air dan PP No.20 tahun
2006 tentang irigasi menghendaki perlu adanya suatu wadah koordinasi dari beberapa
petani pemakai air tentang pengaturan dan pemantauan pembagian air irigasi yang adil
dan tepat sasaran.

1.2. TUJUAN PEMBENTUKAN P3A MAJA KARYA

Sebagai wadah aspirasi aggota serta pengelolaan dan pemeliharaan jaringan irigasi
secara berdaya guna dan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

1.3. VISI DAN MISI


Visi
Terciptanya masyarakat petani yang mandiri, modern dan sejahtera
Misi
Memperkuat kelembagaan P3A dalam upaya meningkatkan produktifitas
pertanian dan terwujudnya pertanian yang hemat air dan ramah lingkungan.
BAB II
KELEMBAGAAN

2.1. Umum
 P3A Maja Karya berdomisili di Desa Majasari Kecamatan
Sobang Kab. Lebak Provinsi Banten.
 P3A Maja Karya berdiri tahun 2003 dengan jumlah anggota 52
Orang. Wilayah kerja P3A Maja Karya meliputi kelompoktani Mitra Tani
dan kelompoktani Maja Karya.

Luas Wilayah P3A Maja Karya meliputi :

 Luas Baku : 70 Ha
 Luas Fungsi : 3 Kelompok Tani

2.2. Pengurus dan Kepengurusan


2.2.1. Organisasi

Berdasarkan AD/ART kepengurusan P3A dipilih dengan masa jabatan selama 5 (lima)
tahun dan dapat dipilih kembali selama 5 (tiga) kali berturut – turut, jika masa jabatan
telah berakhir.

Tata cara pelaksanaan kepengurusan yang dijalankan oleh P3A Maja Karya berpedoman
pada AD/ART yang telah dimusyawarahkan dan dirumuskan serta disepakati oleh
seluruh anggota yang tergabung dalam P3A Maja Karya.

2.2.2. Tugas Kepengurusan P3A Maja Karya

Agar seluruh kegiataan dapat terlaksana dengan baik maka perlu adanya pembagian
tugas dan fungsi dalam kepengurusan P3A Maja Karya antara lain :

1. Ketua
a. Mengkoordinir seluruh kegiatan organisasi
b. Berkoordinasi dengan pemandu lapang dan pihak Desa dalam upaya
melaksanakan pengelolaan jaringan irigasi
c. Menyampaikan usulan program kerja yang telah disusun oleh pengurus dalam
rapat anggota
d. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada rapat anggota
2. Wakil Ketua
a. Membantu ketua mengkoordinir seluruh kegiatan organisasi
b. Membantu ketua berkoordinasi dengan pemandu lapang dan pihak PU dalam
upaya melaksanakan pengelolaan jaringan irigasi
c. Membantu ketua menyusun usulan program kerja yang telah disusun oleh
pengurus dalam rapat anggota

3. Sekretaris
a. Melaksanakan pengurusan administrasi/kesekretariatan
b. Melaksanakan inventarisasi kekayaan milik organisasi

4. Bendahara
a. Menerima dan membukukan dalam buku kas umum segala penerimaan yang
berupa uang baik dari anggota maupun dari pihak lain.
b. Mengurus dan menyimpan kekayaan P3A khususnya yang berupa uang atau
dalam bentuk lain yang diperoleh dari anggota atau pihak lain.
c. Mengeluarkan uang kas P3A untuk keperluan organisasi sesuai dengan
persetujuan ketua.

5. Pelaksana teknis (Ulu-ulu)


a. Melakukan koordinasi dengan juru pengairan dalam pelaksanaan operasi dan
pemeliharaan jaringan tersier
b. Melaksanakan OP irigasi antar wilayah blok

6. Ketua Blok
a. Pelayanan pembagian air irigasi kepada anggota
b. Penarikan iuran anggoata

2.2.3. Administrasi
Untuk mempermudah dan mewujudkan tertib adminstrasi dalam pelaksanaan kegiatan
organisasi, P3A Maja Karyamelakukan pembukuan yang dikelompokkan berdasarkan
kepentingan atau kegunaan aktivitas yang dilakukan.
Tabel 1. Buku-buku administrasi yang dimiliki P3A Maja Karya
No Buku Fungsi
1. Buku Kas Harian Mencatat penerimaan dan pengeluaran harian.
2. Buku Daftar Anggota Mencatat jumlah kepemilikan lahan anggota
P3A Maja Karya
3. Buku Pemasukan dari Mencatat dana yang masuk selain dari sumber
sumber lain lain
4. Buku laporan keuangan Mencatat seluruh penggunaan keuangan
5. Buku Agenda Rapat Mencatat agenda rapat P3A Maja Karya
6. Buku Daftar Hadir Rapat Mencatat kehadiran anggota yang mengikuti
rapat
7. Buku Tamu Mencatat tamu yang datang ke P3A Maja
Karya
8. Buku Inventaris Kantor Mencatat inventaris kantor P3A Maja Karya
9. Buku Agenda Surat Mencatat surat yang keluar dan masuk P3A
Maja Karya

2.3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Berdasarkan AD/ART kepengurusan dapat dipilih kembali setelah masa jabatan selama
5 (tiga) tahum melalui musyawarah untuk mufakat.

Pemuatan AD/ART dilakukan melalui musyawarah seluruh anggota yang dihadiri oleh
tokoh masyarakat dan dinas instanssi terkait (Kepala Desa dan Pertanian). Penerapan
AD/ART dalam perkumpulan petani pemakai air (P3A) Maja Karya sudah cukup baik
dimana setiap pelanggaran diberikan sanksi sesuai dengan kesepakatan yang tercantum
dalam AD/ART. Adapun bentuk – bentuk pelanggaran yang dikenakan sanki adalah :

1. Bagi anggota yang menunggak membayau iuran atau tidak tepat waktu yang
telah disepakati bersama dikenakan denda 50% dati besarnya iuran,
2. Pengambilan air yang tidak sah karena bukan gilirannnya tidak diberi air
selama 2 giliran,
3. Bagi anggota yang tidak mengikuti gotong royong dan tidak ada alasan
sebelumnya, dikenakan denda sebesar Rp.3.500,-
4. Pengurus yang menyalahgunakan hasil iuran anggota untuk keperluan pribadi
atau golongan diwajibkan mengembalikan dana selambat-lambatnya pada
musim panen berikutnya dan diberhentikan dari kepengurusan,
5. Merusak bangunan atau mejebol tanggul tersier dikenakan denda 1 zak
semen.
2.4. Strategi dan Program Kerja
Program kerjaP3K Maja Karya disusun berdasarkan permasalahan dan kebutuhan
aktivitas kelembagaan yang berguna untuk kesejahteraan anggota. Program
kerjadijadikanacuan dasar untuk operasional kegiatanP3A Maja Karya meliputi bidang
kelembagaan, bidang irigasi, bidang pertanian dan bidang lain, sebagai berikut :

1. Bidang fisik yang terdiri dari :


a. Gotong royong pembangunan talud saluran tersier
b. Gotong royong pelebaran badan tanggul saluran tanah
c. Gotong royong pembersihan lumpur di saluran air
d. Pemeliharaan jalan usaha tani

2. Bidang Non Fisik


a. Sebagai Pelaksana:
 Sekolah Lapang Pembuatan pupuk organic
 Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
 Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
 Sekolah Lapang Iklim (SLI)

b. Sebagai Peserta:
 Pelatihan SLPHT bagi petani di Sub Proyek Way Katibung
 Pelatihan Pengembangan Tata Guna Air Kelompok C angkatan ke-
24
 Pelatihan Operasional dan Pemeliharaan (OP)
 Pelatihan Penguatan Kelembagaan, Manajemen Administrasi dan
Keuangan P3A.
 Pelatihan Penyusunan Profil Sosial Ekonomi Teknis dan
Kelembagaan (PSETK)
 Pelatihan Kelembagaan Pengelolaan Irigasi (KPI)
BAB III
MEKANISME KERJA P3A MAJA KARYA

3.1. Bidang Operasional Jaringan Irigasi


3.1.1. Sumber Air
Sumber air irigasi P3A Maja Karya berasal dari Daerah Irigasi Mekanisme kerja P3A Maja
Karya di bidang operasional antara lain:

a. Memantau keberadaan debit air yang dilakukan secara berkala oleh ketua blok
b. Berkoordinasi dengan juru pengairan dari Dinas Pengairan
c. Mengikuti pertemuan dan rapat GP3A
d. Menyusun draft usulan tata tanam dan pola tanam

3.1.2. Jadwal Pembagian Air


Pembagian air dilakukan 2 tahun 1 kali setiap musim tanam gadu yang di atur oleh
juru pengairan. Pembagian air ke wilayah P3A dilakukan per minggu sampai menjelang
panen.

Tabel 2. Jadwal pembagian air

No Lokasi Luas (Ha) Waktu

1. Blok I 25 1 hari, 1 malam

2. Blok II 25 3 hari, 3 malam

3. Blok III 20 2 hari, 2 malam

3.2. Teknis Pertanian


3.2.1. Pola Tanam
Pola tanam yang digunkan di P3A Maja Karya berdasarkan pembagian air yaitu tahun
genap dmana P3A memperoleh pergiliran pembagian air sedangkan tahun ganjil tidak
memdapatkan pergiliran pembagian air.

3.2.2. Budidaya Tanaman Padi


P3A Maja Karya telah melakukan budidaya tanaman padi yang menerapkan Pengelolaan
Tanaman Terpadu yaitu :
1. Mengggunakan benih bermutu dan berlabel
2. Menanam bibit muda (7 – 15 hari setelah sebar)
3. Menanam bibit 1-3 bibit per lubang
4. Tata tanam yang tepat (menggunakan teknik jejer legowo 2x1)
5. Pengairan berselang
6. Penggunaan bahan organik dan pemanfaatan jerami sebagai bahan organic
7. Pemupukan berimbang Penggunaan bagan warna daun untuk penentuan
jumlah N (Urea)
8. Penyiangan dengan landak atau gasrok agar gulma dapat dimanfaatkan
sebagai bahan organik dan udara dalam tanah lebih optimal sehingga
perkembangan tanaman menjadi lebih baik
9. Pengendalian hama secara terpadu mrnggunakan prinsip PHT yaitu : Budidaya
tanaman sehat, pelestarian musuh alami, pengamatan teratur dan petani
sebagai ahli PHT.
10. Panen dan pasca panen yang tepat.

Dengan komponen teknik budidaya Pengelolaan Tanaman Terpadu maka hasil panen
yang diperoleh mencapai 8,7 – 9.6 ton/ha.

3.2.3. Budidaya Singgang

Singgang adalah tanaman padi yang tumbuh setelah tanaman padi dipanen lalu tumbuh
tunas baru. Pada keadaan tanaman yang sehat singgang dapat dipelihara untuk
menambah hasil produksi. Perencanaan merupakan langkah awal yang perlu dilakukan
sehingga tidak memberikan kesempatan bagi organisme pengganggu tanaman
berkembangbiak, tetapi justru memberikan kesempatan kepada unsur – unsur
pengendali alami untuk mampu bekerja seoptimal mungkin.

1. Teknik Pemeliharaan Singgang Padi:


 Persiapan Singgang
Tanaman yang akan dijadikan singgang merupakan rumpun yang berasal dari tunas
tanaman padi pokok yang telah dipanen dan disisakan batang tanaman padi setinggi 10
cm.
 Pemeliharaan Tanaman
a. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan urea sebanyak 100 kg/ha pada
umur 3 hari setelah panen tanaman pokok.
b. Penggunaan PPC (Pupuk Pelengkap Cair) pada umur 5 haridan 15 hari setelah
panen tanaman pokok.
c. Penggunaan pestisida jika terdapat organism penggangggu tanaman telah
melampaui ambang batas ekonomi
 Panen
a. Panen dilakukan pada saat padi telah menguning yaitu pada umur 45 – 55 hari
setelah panen tanaman pokok.
b. Hasil yang dapatdicapaipadatanamansinggangsebanyak 2.000 kg/ha gabah
kering panen.
c. Penambahan produksi yang dicapai dari tanaman singgang sebesar 17,4 % dari
produksi tanaman padi utama.
Tabel. Perbandingan pertumbuhan padi utama dan singgang.

No Uraian Tanaman padi pokok Tanaman padi singgang

1. Tinggi tanaman 115 cm 70 cm

2. Jumlah anakan 18 batang 12 batang

3. Panjang malai 22 cm 16 cm

4. Jumlah butir malai 180 butir 70 utir

3.2.4. Budidaya Padi Jarwo


a. Sebelum semai benih dimasukan kedalam larutan air garam atau pupuk ZA
b. Olah tanah sempurna ( bajak, glebeg, garu)
c. Tanam bibit satu rumpun perlubang
d. Sistem tanam Jejer legowo
e. Irigasi berselang (airi , buang, airi)
BAB IV
PEMBIAYAAN

4.1. Sumber Pendapatan

Sumber Pendapatan P3A Maja Karya terdiri dari :

1. Iuran Anggota

Iuran anggota ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah anggota yang di adakan setiap
akhir musim tanam/menjelang panen

2. Bantuan Pemerintah

P3A Maja Karya telah memperoleh dana bantuan untuk perbaikan saluran irigasi
berupa Pengelolaan Irigasi Partisipatif (PIP) sepanjang 205 meter melalui Dinas
Pertanian TPH Kab.Lebak thn 2010 danPengembangan metode SRI melalui Dinas
Pertanian TPH Kab.Lebak Thn 2014

3. Penjualan Benih

Penjualan benih merupakan salah satu usaha kelompok tani dalam P3A Maja Karya.
Benih yang dijual merupakan benih hasil penangkaran sendiri, benih yang dijual sudah
diberi label sendiri.

4.2. Mekanisme Penetapan Iuran

Penetapan iuran dilakukan melalui rapat/musyawarah anggota P3A yang dihadiri oleh
seluruh anggota, pamong desa dan petugas penyuluh lapang yang diadakan setiap awal
tanam dan akhir musim tanam. Hasil kesepakatan ditindaklanjuti oleh P3A untuk
disampaikan kepada seluruh anggota P3A Maja Karya.

4.3. Pengelolaan Dana

Setelah panen berdasarkan hasil kesepakatan maka ulu – ulu dibantu oleh ketua blok (ili
– ili) mengumpulkan iuran yang telah disepakati.

Sumber dana berasal dari iuran pokok setiap anggota sebanyak 10 Kg gabah kering
giling dan iuran wajib yaitu :

a. Musim Tanam I sebanyak 60 Kg gabah kering panen (GKP)


b. Musim tanam II sebanyak 80 Kg gabah kering panen (GKP)
 Penggunaan dana :
a. 40 % digunakan untuk pemeliharaan, perbaikan & pembangunan saluran &
prasarana pengairan lainnya
b. 10 % digunakan untuk pembelian perlengkapan adm.& inventarisasi
c. 20 % digunakan untuk imbalanjasa ketua, sekretaris, bendahara
d. 30 % digunakan imbalan jasa pelaksana teknis (ulu-ulu) dan ketua- ketua blok (ili-
ili)

4.4. Akuntabilitas Pemanfaatan dana

Setiap kegiatan dibukukan sebagai bukti pertanggungjawaban kepada anggota yang


disampaikan dalam rapat anggota
BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan

Pertanian yang hemat air, ramah lingkungan, modern dan berkemandirian merupakan
kunci untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan kelestarian bumi kita.

Anda mungkin juga menyukai