Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

IAS 7: STATEMENT OF CASH FLOWS

Disusun oleh

/NIM

PERBANAS INSTITUTE
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................... i

A. PENDAHULUAN ............................................................................1
B. RUANG LINGKUP .........................................................................2
C. PENYAJIAN ...................................................................................2
D. PENGUNGKAPAN .........................................................................9

LAMPIRAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

i
A. Pendahuluan

Arus kas adalah kas aktual yang keluar masuk dari dan ke dalam suatu perusahaan
(Weston dan righam, 1990 : 55). Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan
kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan, misalnya penjualan tunai, penerimaan
piutang maupun penerimaan kas yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal,
penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flows) adalah
pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran
pajak. Arus kas berlangsung terus menerus selama perusahaan menjalankan kegiatannya.
Agar kas ini mudah dibaca dan dipahami, maka informasi arus kas tersebut dibuat dalam
bentuk laporan yang disebut Laporan Arus Kas (statement of cash flows), sehingga dapat
memenuhi kebutuhan informasi para investor dan kreditur dalam menganalisa arus kas.

Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan
keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada periode tertentu. laporan
arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk
mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk
likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus
kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang. Informasi arus kas
berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas
dan memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan (future cash flows) dari berbagai
perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi
berbagai perusahaan karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan
akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama.

IAS 7 mensyaratkan penyajian informasi tentang perubahan historis dalam kas dan setara
kas suatu entitas dengan menggunakan laporan arus kas, yang mengklasifikasikan arus
kas selama periode sesuai dengan operasi, investasi, dan aktivitas pendanaan. Semua
entitas yang menyusun laporan keuangan sesuai dengan IFRS diharuskan untuk
menyajikan laporan arus kas. IAS 7 mengalami beberapa revisi dan revisi terakhir
dilakukan pada tahun 2016 dan berlaku efektif pada 1 Januari 2017

Kas terdiri dari cash on hand dan saldo rekening giro, sedangkan setara kas adalah
investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat
dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk

2
investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera
dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko
perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi baru dapat memenuhi syarat
sebagai setara kas hanya jika segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang
dari tanggal perolehannya. Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas,
kecuali substansi investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham
preferen yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan (redemption
date) telah ditentukan.
Pinjaman bank pada umumnya termasuk aktivitas pendanaan . Namun demikian, cerukan
(bank overdraft) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pengelolaan kas
perusahaan. Dalam keadaan tersebut, cerukan termasuk komponen kas dan setara kas.
Karakteristik dari pengaturan perbankan tersebut timbulnya fluktuasi saldo bank dari positif
ke overdraft.
Arus kas tidak mencakupi mutasi di antara pos-pos yang termasuk dalam kas atau setara
kas, karena komponen tersebut lebih merupakan bagian dari pengelolaan kas perusahaan
dan bukan sebagai bagian dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari IAS 7 adalah Entitas harus mempersiapkan Laporan Arus Kas dan
menyesuaikannya sesuai dengan persyaratan yang terdapat pada standar ini dan
menyajikannya sebagai bagian yang tidak terpisahkan Laporan Keuangan untuk setiap
periode dimana Laporan Keuangan tersebut disajikan

C. Penyajian
Laporan arus kas memuat informasi mengenai arus kas masuk dan keluar selama periode
tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi (Operating Activities), investasi
(Investing Activities), dan pendanaan (Financing Activities).
1. Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil utama
pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari
transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang
menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang
cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan,
membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama

3
dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa depan
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
a. penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
b. penerimaan kas dari royalti, fees, komisi dan pendapatan lain;
c. pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
d. pembayaran kas kepada karyawan;
e. penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan
f. dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya;
g. pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi) pajak penghasilan kecuali
h. jika dapat diidentifikasikan secara khusus sebagai bagian dari aktivitas
pendanaan dan investasi;
i. penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan
transaksi usaha dan perdagangan.

2. Aktivitas Investasi
arus kas yang berasal dari aktivitas investasi mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan
pendapatan dan arus kas masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari
aktivitas investasi adalah:
a. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tak berwujud, dan sset jangka
panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan sset tetap
yang dibangun sendiri;
b. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aset tidak
berwujud, dan aset jangka panjang lain;
c. Perolehan saham atau instrumen keuangan perusahaan lain;
d. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain beserta pelunasannya
e. Pembayaran kas sehubungan dengan futures contracts, forward contracts, option
contracts dan swap contracts, kecuali bila kontrak tersebut dilakukan untuk tujuan
perdagangan atau apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas
pendanaan;
f. Hasil penjualan atau jatuh tempo atas efek yang tersedia untuk dijual dan efek yang
dimiliki hingga jatuh tempo merupakan arus kas dari aktivitas investasi;
g. Kas yang dikeluarkan untuk pembelian efek yang tersedia untuk dijual dan efek
yang dimiliki hingga jatuh tempo termasuk dalam aktivitas investasi;

4
3. Aktivitas Pendanaan
Aktivitas pendananaa merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman Bank. Arus kas yang berasal dari aktivitas
ini adalah:
a. penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya
b. pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus
c. saham perusahaan
d. penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel, hipotik dan pinjaman lainnya
e. pelunasan pinjaman
f. pembayaran kas oleh penyewa guna usaha (lessee) untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan (finance lease).

Arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan harus dilaporkan
dengan jumlah bruto kecuali untuk kasus-kasus berikut ini dapat disajikan menurut arus
kas bersih:
1. penerimaan dan pengeluaran kas untuk kepentingan para pelanggan apabila arus kas
tersebut lebih mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas perusahaan
misalnya penerimaan dan pembayaran rekening giro, dana pelanggan yang dikelola
oleh perusahaan investasi, dan sewa yang ditagih oleh pengelola dan selanjutnya
disetor kepada pemilik properti.
2. penerimaan dan pengeluaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, dengan
volume transaksi yang besar, dan dengan jangka waktu singkat (maturity short),
misalnya transaksi kartu kredit para nasabah, pembelian dan penjualan surat-surat
berharga, dan pinjaman jangka pendek lain dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau
kurang
3. Arus kas yang berasal dari aktivitas suatu lembaga keuangan

Terdapat beberapa perlakuan khusus terhadap beberapa kegiatan/pos, yaitu sebagai


berikut:

1. Arus Kas dalam Mata Uang Asing


Arus kas yang berasal dari transaksi dalam valuta asing harus dibukukan dalam mata
uang yang digunakan dalam pelaporan keuangan dengan menjabarkan jumlah mata
uang asing tersebut menurut kurs pada tanggal transaksi arus kas. Arus kas anak
perusahaan di luar negeri dijabarkan berdasarkan kurs transaksi pada tanggal arus
kas. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang timbul akibat perubahan
kurs bukan merupakan arus kas. Namun demikian, pengaruh perubahan kurs terhadap
kas dan setara kas dalam mata uang asing dilaporkan dalam laporan arus kas untuk

5
merekonsiliasikan saldo awal dan akhir kas dan setara kas. Jumlah selisih kurs tersebut
disajikan terpisah dari arus kas aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Arus kas dalam mata uang asing dilaporkan sesuai dengan pedoman. Pedoman
tersebut memperkenankan digunakannya suatu kurs yang mendekati kurs sebenarnya
Sebagai contoh, kurs rata-rata untuk periode yang bersangkutan dapat digunakan
untuk membukukan transaksi dalam mata uang asing atau penjabaran arus kas anak
perusahaan luar negeri. Akan tetapi, tidak diperkenankan digunakannya kurs tanggal
neraca untuk menjabarkan laporan arus kas anak perusahaan luar negeri.

2. Bunga dan Dividen

Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan, masing-masing harus
diungkapkan tersendiri. Masing-masing harus diklasifikasi secara konsisten antar
periode sebagai aktivitas operasi, investasi atau pendanaan.

Bunga yang dibayar dan bunga serta dividen yang diterima oleh lembaga keuangan
biasanya diklasifikasikan sebagai arus kas operasi. Namun demikian, bagi perusahaan
lain belum ada kesepakatan mengenai klasifikasi arus kas ini. Bunga yang dibayarkan
dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi sebagai arus kas operasi
karena mempengaruhi laba atau rugi bersih. Sebagai alternatif, bunga yang dibayar
dan bunga serta dividen yang diterima dapat diklasifikasi, masing-masing sebagai arus
kas pendanaan dan arus kas investasi karena merupakan biaya perolehan sumber
daya keuangan atau sebagai hasil investasi (return on investments).

Dividen yang dibayar dapat diklasifikasi sebagai arus kas pendanaan karena
merupakan biaya perolehan sumber daya keuangan. Sebagai alternatif, dividen yang
dibayar dapat diklasifikasi sebagai komponen arus kas dari aktivitas operasi dengan
maksud untuk membantu para pengguna laporan arus kas dalam menilai kemampuan
perusahaan membayar dividen dari arus kas operasi.

3. Pajak Penghasilan

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan harus diungkapkan tersendiri dan
diklasifikasi sebagai arus kas aktivitas operasi kecuali jika secara spesifik dapat
diidentifikasikan sebagai aktivitas pendanaan dan investasi.

Pajak penghasilan atas pendapatan yang diterima dapat diklasifikasikan sebagai


aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan dalam laporan arus kas. Walaupun beban
pajak penghasilan (tax expense) dapat dengan mudah diidentifikasikan dengan

6
aktivitas investasi atau pendanaan, arus kas yang bersangkutan seringkali tidak
mudah diidentifikasikan dan dapat terjadi dalam periode yang berbeda dengan
transaksi arus kas yang mendasarinya. Oleh karena itu, pajak yang dibayar biasanya
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi. Namun demikian, jika arus kas
pajak tersebut dapat diidentifikasikan dengan transaksi individual yang menimbulkan
arus kas yang bersangkutan, maka arus kas tersebut diklasifikasi sebagai aktivitas
pendanaan atau investasi, sesuai dengan jenis aktivitas tersebut. Apabila arus kas
pajak dialokasikan pada lebih dari satu jenis aktivitas, maka jumlah keseluruhan pajak
yang dibayar harus diungkapkan.

4. Investasi Pada Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan Joint Venture


Apabila akuntansi untuk investasi pada perusahaan asosiasi atau anak perusahaan
dibukukan dengan menggunakan metode ekuiti atau metode biaya perolehan, maka
investor membatasi pelaporannya dalam laporan arus kas sejumlah arus kas yang
terjadi antara investor dan investee, misalnya sejumlah dividen dan uang muka yang
diterima.

5. Perolehan dan Pelepasan (Disposal) Anak Perusahaan dan Unit Bisnis lainnya
Keseluruhan arus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan anak perusahaan
atau unit bisnis lainnya harus diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasi sebagai
aktivitas investasi . Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara
keseluruhan, sehubungan dengan perolehan dan pelepasan anak perusahaan dan unit
bisnis lainnya selama satu periode:
a. jumlah harga perolehan atau pelepasan;
b. bagian nilai perolehan atau pelepasan yang dibayarkan dengan kas dan setara kas.
c. jumlah kas dan setara kas pada anak perusahaan atau unit bisnis yang diperoleh
atau dilepaskan; dan
d. jumlah aktiva dan kewajiban selain kas atau setara kas pada anak perusahaan atau
unit bisnis yang diperoleh atau dilepaskan, diikhtisarkan berdasarkan kategori
utamanya.

Penyajian tersendiri pengaruh arus kas dari akuisisi dan pelepasan anak perusahaan
dan unit bisnis lainnya sebagai suatu pos tunggal, bersama-sama dengan
pengungkapan tersendiri jumlah aktiva dan kewajiban yang diakuisisi akan membantu
membedakan arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan
lainnya. Pengaruh arus kas dari pelepasan tidak boleh dikurangkan dari arus kas dalam
rangka akuisisi.

7
Jumlah keseluruhan kas yang dibayarkan untuk pembelian atau diterima atas pelepasan
tersebut dilaporkan dalam laporan arus kas setelah memperhitungkan dalam jumlah
neto yaitu kas atau setara kas yang diperoleh atau dibayarkan.

6. Transaksi bukan Kas

Transaksi investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan kas atau
setara kas harus dikeluarkan dari laporan arus kas. Transaksi semacam itu harus
diungkapkan sedemikian rupa pada catatan atas laporan keuangan sehingga dapat
memberikan semua informasi yang relevan mengenai aktivitas investasi dan pendanaan
tersebut.

Terdapat aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempunyai pengaruh langsung
terhadap arus kas periode berjalan meskipun mempengaruhi struktur aktiva serta modal
perusahaan. Tidak dimasukannya transaksi bukan kas dalam laporan arus kas ini
konsisten dengan tujuan laporan arus kas sebab transaksi tersebut tidak mempengaruhi
arus kas dalam periode berjalan. Beberapa contoh transaksi non kas adalah:

a. perolehan aktiva secara kredit atau melalui sewa guna usaha pembiayaan (finance
lease);
b. akuisisi perusahaan melalui emisi saham; dan
c. konversi hutang menjadi modal.

7. Pos Luar Biasa

Arus kas sehubungan dengan pos luar biasa harus diklasifikasi sebagai aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan sesuai dengan sifat transaksinya dan diungkapkan
secara terpisah.

Arus kas yang menyangkut pos luar biasa diungkapkan secara tersendiri pada arus kas
aktivitas operasi, investasi atau pendanaan dalam laporan arus kas, agar para pemakai
dapat memahami hakekat dan pengaruhnya terhadap arus kas saat ini dan masa
mendatang. Pengungkapan tersebut dilakukan sebagai tambahan dari pengungkapan
terpisah mengenai hakekat dan jumlah dari pos luar biasa yang dipersyaratkan

8
Metode Penyusunan
Dalam menyusun laporan arus kas, entitas dapat menggunakan metode langsung
(direct method) atau metode tidak langsung (indirect method). Metode tersebut akan
berpengaruh pada cara memperoleh arus kas dari aktivitas operasi. Untuk setiap
metode dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Metode Langsung
Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode langsung menyajikan
dan mengungkapkan informasi arus kas dengan jumlah penerimaan kas bruto dan
jumlah pengeluara kas bruto untuk setiap kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas
yang terkait. Contoh format laporan arus kas (aktivitas operasi) sebagai berikut:

Cash receipts from customers xx,xxx


Cash paid to suppliers xx,xxx
Cash paid to employees xx,xxx
Cash paid for other operating expenses xx,xxx
Interest paid xx,xxx
Income taxes paid xx,xxx
Net cash from operating activities xx,xxx

b. Metode Tidak Langsung


Penyusunan laporan arus kas dengan menggunakan metode tidak langsung
dilakukan dengan menyesuaikan dasar laba atau rugi bersih untuk pengaruh
transaksi yang bersifat non-kas. Penyusunan dengan metode ini terbilang cukup
mudah karena data sudah tersedia dengan menggunakan data laporan laba rugi
dan laporan posisi keuangan perusahaan. Contoh format laporan arus kas tidak
langsung sebagai berikut:

9
D. Pengungkapan
Bunga dan Dividen. Penerimaan dan pembayaran Arus Kas dari bunga dan dividen harus
diungkapkan secara terpisah. Klasifikasi penerimaan dan pembayaran menurut masing-
masing aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan harus secara konsisten diikuti. Dalam
hal institusi keuangan,bunga yang dibayar dan bunga yang diterima biasanya diklasifikasi
sebagai arus kas operasi. Namun, dalam hal entitas selain dari institusi keuangan, tidak
ada konsensus atas klasifikasi dari arus kas tersebut sebagaimana IAS 7 tidak menyatakan
suatu klasifikasi tertentu. Dividen biasanya diklasifikasi sebagai aktivitas pendanaan
karena merupakan suatu biaya perolehan sumber keuangan. Berikut adalah hal-hal yang
harus diungkapkan:
1. Komponen kas dan setara kas dalam laporan arus kas dan rekonsiliasi atas hal-hal yang
sama dalam laporan posisi keuangan;
2. Rincian transaksi kegiatan investasi dan pendanaan nonkas (seperti: konversi utang
menjadi ekuitas); dan
3. Jumlah kas dan setara kas yang tidak dapat digunakan oleh grup.
Berikut ini adalah hal-hal yang dianjurkan untuk diungkapkan:
1. Jumlah fasilitas pinjaman untuk kegiatan masa depan yang tidak digunakan dan
komitmen atas modal yang membatasi penggunaan modal;

10
2. Total jumlah arus kas yang berasal dari tiga aktivitas (operasi, investasi dan pendanaan)
terkait hak entitas pada perusahaan ventura bersama;
3. Jumlah arus kas yang meningkat dari setiap tiga aktivitas terkait dengan segmen usaha
dan segmen geografis;
4. Perbedaan antara arus kas yang menunjukkan kenaikan dari kapasitas produksi dan
yang menunjukkan perawatan kapasitas produksi.
Berikut adalah yang harus ditunjukkan secara agregat baik untuk pembelian atau penjualan
perusahaan anak atau suatu unt bisnis:
1. Pertimbangan atas total pembelian dan pelepasan;
2. Pertimbangan pembelian atau pelepasan yang melibatkan kas dan setara kas;
3. Jumlah kas dan setara kas pada entitas yang diperoleh atau dilepas; dan
4. Jumlah aset dan liabilitas selain kas dan setara kas pada entitas yang diperoleh atau
dilepas.

11

Anda mungkin juga menyukai