Bab I Eksprorasi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Nikel merupakan salah satu unsur logam berwarna putih keperakan yang sangat bermanfaat dalam
suatu kegiatan industri, biasanya nikel digunakan sebagai bahan paduan untuk melapisi logam
dengan menggunakan listrik (electroplating) yang banyak digunakan diberbagai industri misalnya
pada suatu industri logam dasar, industri otomotif, alat-alat berat, elektronik, petrokimia dan
industri lainnya. Hal ini dikarenakan nikel memiliki sifat fisik yang keras dan dapat ditempa, mudah
untuk dibentuk karena sifatnya yang lentur, anti karat (tahan terhadap oksidasi) dan apabila
dipanaskan dalam suhu yang tinggi tidak akan mengubah ciri mekanis dan sifat fisiknya

Adapun Nikel mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia, karena selain terdapat
di berbagai lokasi dan juga memiliki sumberdaya yang cukup banyak sehingga dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor.

Dalam hal ini PT. KISWA JAYA, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan,
melakukan kegiatan penambangan Nikel di daerah Sulawesi tenggara dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga diekspor ke luar negeri. Sumber nikel pada dasarnya
berasal dari dua sumber, yaitu batuan sulfida dan baruan batuan laterit. Selama ini, sebanyak 60%
kebutuhan akan nikel secara komersial dipasok dari batuan sulfida. Padahal, sekitar 70% cadangan
nikel dunia terperangkap dalam bentuk laterit. Satu-satunya alasan mengapa batuan laterit tidak
diminati sebagai sumber utama nikel adalah karena kadar nikelnya yang rendah sehingga
dibutuhkan treatment khusus untuk meningkatkan kadar nikel di dalam batuan laterit.
Meningkatnya kebutuhan akan nikel dan menipisnya cadangan batuan sulfida memaksa industri
untuk mulai mempertimbangkan sumber cadangan batuan laterit sebagai salah satu sumber utama
nikel di masa depan. Namun, kadar nikel yang terkandung dalam laterit kadarnya sangat rendah,
yakni sekitar 0.5-1.0 % (Kyle, 2010). Oleh karena itu dibutuhkan perlakuan khusus untuk
meningkatkan kadar nikel di dalam batuan laterit. Deposit batuan nikel laterit secara mudah dapat
ditemukan di area tropis seperti Indonesia dan Filipina (Purwanto et al. 2010), khususnya di kowane
(Sulawesi Tenggara) dan Halmahera (Maluku Utara).

Anda mungkin juga menyukai