Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL

“TERAPI BERMAIN MEMASUKAN BOLA”


DIRUANGAN ANAK DIRUANGAN RSUD PARIAMAN

Oleh :
KELOMPOK
Dilla Mahdalena, S.Kep (190301005)
Rahmadi Saputra Tanjung, S.Kep (1903010)
Dewi Sartika, S.Kep (190301004)
Yuliana Ermasari, S.Kep (1903010)
Rike Aprilzalni (1903010)
Vina Sartika (1903010)

Dosen Pembimbing:

NS. RAMAITA,S.Kep, M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Terapi Aktivitas Bermain (TAB) dengan judul “ Terapi Bermain Memasukkan


Bola” ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas praktik profesi Keperawatan Anak di
Ruangan Anak di RSUD Pariaman yang dilaksanakan pada tanggal Januari 2020 oleh
Mahasiswa Profesi Ners Stikes Piala Sakti Pariaman.

Pariaman, Januari 2020

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Ns. Yenny, S.Kep


Ns. Ramaita, S.Kep, M.Kep

Kepala Ruang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan proposal ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul ” Memasukkan Bola” di Ruang Anak
RSUD Pariaman”. Proposal ini berisikan tentang preplaining terapi bermain yang akan
diberikan oleh kelompok kepada anak usia anak (3-5 tahun) di Ruang Anak RSUD
Pariaman.
Diharapkan proposal ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
bagaimana cara melakukan terapi bermain, salah satunya terapi bermain Memasukkan
Bola. Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan proposal ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Pariaman, Januari 2020

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Supartini (2004), hospitalisasi merupakan suatu proses dimana
karena alasan tertentu atau darurat mengharuskan anak untuk tinggal di RS,
menjalani terapi perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah. Hospitalisasi
adalah bentuk stressor individu yang berlangsung selama individu tersebut dirawat
di rumah sakit (Wong, 2003).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh
hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan terapi bermain. Bermain
merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia. Dengan bermain anak dapat
menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya, kognitif dan juga emosinya, perasaannya
dan pikirannya.
Permainan yang cocok diterapkan untuk anak usia anak 3-5 tahun salah
satunya adalah bermain memasukkan bola, permainan yang akan merangsang
kemampuan gerak kasar dan gerak halus. Permainan merupakan salah satu
permainan edukatif yang aman untuk anak dan dapat mengembangkan dan melatih
kemampuan kognitif, Visual dan Auditori anak. Bermain memasukkan bola sesuai
warna dapat diberikan pada anak yang sedang menjalani perawatan, karena dapat
melatih pola berpikir dan bergerak untuk permain yang diberikan pada anak-anak.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan
aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif
terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti permainan selama 30 menit anak akan mampu:
1. Melatih koordinasi mata tangan
2. Mengembangkan kecerdasan (mengenal benda)
3. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan
4. Berkembang kognitifnya
5. Melatih kefokusan pada anak
6. Dapat merangsang kemampuan visual anak.
7. Dapat bersosiaisasi dan berkomunikasi dengan lingkungan
8. Mengalihkan pemusatan pikiran atau perhatian anak yang selalu tertuju pada
dirinya agar anak senang
9. Menunjang unsur psikologis fisik/ sosial komunikasi
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Bermain


2.1.1 Pengertian
Bermain merupakan suatu aktivitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikkan keterampilan, memberikan ekspresi terhadap pemikian,
menjadikan anak kreatif, mempersiapkan diri untuk berperan. (Aziz Alimul, 2005)
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
menggunakan alat yang menghasilkan atau memberikan informasi, memberi
kesenagan maupun mengembangkan imajinasi anak. (Anggani Sudono, 2000)
2.1.2 Katagori Bermain
Menurut Dian (2011) bermain harus seimbang, artinya harus ada
keseimbangan antara bermain aktif dan yang pasif yang biasanya disebut
hiburan. Dalam bermain aktif kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh
mereka sendiri, sedangkan bermain pasif kesenangan didapatkan dari orang lain.
1. Bermain aktif
1) Bermain mengamati /menyelidiki (Exploratory play)
Perhatikan pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat
permainan tersebut.Anak memperhatikan alat permainan, mengocok-
ngocok apakah ada bunyi mencuim, meraba, menekan, dan kadang-
kadang berusaha membongkar.
2) Bermain konstruksi (Construction play)
Pada anak umur 1-3 tahun, misalnya dengan menyusun balok-balok
menjadi rumah-rumahan, lilin, dll.
3) Bermain drama (Dramatik play)
Misalnya main sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan saudara-
saudaranya atau dengan teman-temannya.
4) Bermain bola, tali, dan sebagainya
2. Bermain pasif
Dalam hal ini anak berperan pasif, antara lain dengan melihat dan
mendengar. Bermain pasif ini adalah ideal, apabila anak sudah lelah bermain
aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan keletihannya,
contohnya:
1) Melihat gambar- gambar buku/majalah.
2) Mendengarkan cerita atau musik.
3) Menonton televisi.

2.1.3 Alat Permainan Edukatif (APE)


Alat Permainan Edukatif (APE) menurut Dian (2011) adalah alat permainan
yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk:
1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang
atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan halus.
Contoh alat bermain motorik kasar: sepeda, bola, mainan yang ditarik dan
didorong, tali, dll. Motorik halus: gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat yang
benar. Contoh alat permainan: buku bergambar, buku cerita, majalah, radio,
tape, TV, dll.
3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk.
Warna, dll. Contoh alat permainan: buku bergambar, buku cerita, puzzle,
boneka, pensil warna, radio, menara donat dll.
4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan interaksi
ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan: alat permainan
yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali, dll.

2.1.4 Bentuk-bentuk Permainan Menurut Usia


Menurut Dian (2011) bentuk terapi mainan menurut usia, sbb:
a. Anak usia 2-3 tahun
Bermain boneka, kegiatan belajar, melemparkan dan memungut benda-
benda (seperti bola) serta memasukkan atau mengeluarkan benda-benda dari
tempatnya.
b. Anak usia 3-4 tahun
Bermain puzzel, balon, musik, bercerita, bermain game sederhana,
belajar bermain kelompok dengan pengawasan orang dewasa, permainan
pura-pura memasak, membersihkan, menjadi dokter, perawat dan lain-lain.
c. Anak usia 4-5 tahun
Bermain game, menyobek, memotong dengan gunting, buku
bergambar, menggunakan kertas dibuat boneka, topeng dan perahu, memiliki
mainan sendiri, mainan musik (drum), berfantasi, berimajinasi dan
menggambar.
d. Anak usia 5-6 tahun
Menangkap bola, membuat gambar segiempat, mengenal angka dan
huruf serta berhitung dan berpakaian sendiri tanpa bantuan.

2.2 Konsep Dasar Usia Anak


2.2.1 Usia anak (3-5 Tahun)
1. Tahap Perkembangan Usia 3-5 Tahun
1) Perkembangan Motorik Kasar
a) 2,5 - 3,5 tahun
Berjalan dengan baik, berlari lurus kedepan, melompot.
b) 3,5 – 4,5 tahun
Berjalan dengan 80% langkah orang dewasa, melempar dan
menangkap bola besar, tetapi lengan masih kaku.
c) 4,5 – 5,5 tahun
Menyeimbangkan badan di atas kaki , berlari tanpa jatuh
2) Perkembangan Motorik Halus
a) 2,5 – 3,5 tahun
Meniru sebuah lingkaran, tulisan cakar ayam, dapat makan
menggunakan sendok, menyusun beberapa kotak.
b) 3,5 – 4,5 tahun
Mengancingkan baju, meniru bentuk sederhana, membuat gambar
sederhana.
c) 4,5 – 5,5 tahun
Menggambar, mewarnai, meniru angka dan huruf sederhana.
3) Keterampilan kognitif
- Perkembangan Memori (daya ingat)
- Perkembangan bahasa
- Perkembangan emosi

2.2. Bermain di Rumah Sakit


2.2.1 Prinsip Bermain Di Rumah Sakit
1) Tidak banyak energi, singkat dan sederhana.
2) Tidak mengganggu jadwal kegiatan keperawatan dan medis.
3) Tidak ada kontra indikasi dengan kondisi penyakit pasien.
4) Permainan harus sesuai dengan tahap tumbuh kembang pasien.
5) Jenis permainan disesuaikan dengan kesenangan anak.
6) Permainan melibatkan orang tua untuk melancarkan proses kegiatan.

2.2.2 Rencana Bermain


Permainan yang kita lakukan adalah menggunakan mainan pencet.
Setiap Anak akan mendapat satu mainan, anak bisa duduk, dan bermain dengan
mahasiswa. Kemudian leader memimpin jalannya permainan dengan menginstruksikan
ibu agar mendukung dalam kegiatan sehingga anak bisa tenang dan kooperatif dalam
permainan. Co-leader, fasilitator, observer melakukan tugas masing-masing.

2.2.3 Jenis permainan


Jenis permainan yang digunakan yaitu Mainan Memasukkan Bola sesuai
warna. Mainan memasukkan bola adalah suatu permainan yang dapat mengembangkan
keterampolan motorik buah hati, membantu koordinasi mata dan tangannya.
2.3.3 Keuntungan Bermain
Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain memasukkan bola, antara lain:
melatih motorik dan rangsangan visual. Anak dapat merangsang kreatifitas dan
meningkatkan daya konsentrasi, melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang,
serta melatih interksi sosial.

2.3.4 Hal-hal yang Harus Diperhatikan


1) Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
2) Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
3) Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada
keterampilan yang lebih majemuk.
4) Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain. Jangan
memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

2.3.5 Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Bermain


1) Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan.
2) Status kesehatan, anak sakit perkembangan psikomotor kognitif terganggu.
3) Jenis kelamin.
4) Lingkungan lokasi, negara, kultur.
5) Alat permainan senang dapat menggunakan.
6) Intelegensia dan status sosial ekonomi.

2.3.6 Tahap Perkembangan Bermain


1) Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2) Tahap permainan
Setelah tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3) Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4) Tahap melamun
Merupakan tahapan terakhir anak membayangkan permainan berikutnya.
2.3.7 Hambatan Yang Mungkin Muncul
1) Usia antar pasien tidak dalam satu kelompok usia.
2) Pasien tidak kooperatif atau tidak antusias terhadap permainan.
3) Orang tua tidak mendukung
4) Adanya jadwal kegiatan pemeriksaan terhadap pasien pada waktu yang
bersamaan.

2.3.8 Antisipasi hambatan


1) Mencari pasien dengan kelompok usia yang hampir sama.
2) Pendekatan kepada anak lebih ditingkatkan
3) Libatkan orang tua dalam proses terapi bermain.
4) Jika anak tidak kooperatif, ajak anak bermain secara perlahan-lahan.
5) Membatasi waktu bermain
6) Kolaborasi jadwal kegiatan pemeriksaan pasien dengan tenaga kesehatan
lainnya.

2.4 Konsep Bola


2,4,1 Pengertian Memasukkan Bola
Memasukkan bola adalah permainan yang menggunakan suatu alat bola dan tempat
memasukkan yang dapat melatih konsentrasi dan melatih interaksi terhadap lingkungan.
2,4,2 Manfaat Memasukkan Bola
Menurut Afriani (2004), adapun beberapa manfaat yang bisa diambil dari
bermain memancing adalah sebagai berikut :
1) Mengenal lingkungan sekitar dengan media lain.
2) Melatih kemampuan tangan dan mata
3) Merangsang kreatifitas
4) Meningkatkan daya konsentrasi anak
2,4,3 Alat yang di perlukan adalah
Untuk bermain dibutuhkan Terapi bermain memasukkan bola (Afriani, 2004).

.
BAB 3
SAP TERAPI BERMAIN PADA USIA ANAK (3-5tahun )

POKOK BAHASAN : Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

SUB POKOK BAHASAN : Terapi Bermain Pada Usia Anak (3-5 tahun)

HARI / TANGGAL : Sabtu, Januari 2020

TEMPAT : Ruang Anak RSUD Pariaman

WAKTU : 30 menit (Jam 10.00-10.30)

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya, mengembangkan
aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan beradaptasi efektif terhadap
stress karena penyakit dan dirawat.

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)


1. Menstimulus perkembangan motorik anak dan kognitifnya.
2. Menghilangkan / mengurangi perasaan takut dan kecemasan.
3. Mengurangi rasa sakit yang diderita.
4. Memenuhi kebutuhan aktifitas bermain.

3. 4JUMLAH PESERTA
Jumlah pasien minimal 5 orang anak dan maksimal 10 orang anak.

4. SASARAN DAN TARGET


Pasien Usia Anak (3-5 Tahun ) yang dirawat di Ruang Anak RSUD Pariaman

5. KRITERIA
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah pasien di Ruang anak yang
memenuhi kriteria:
1) Anak usia 3-5 tahun
2) Anak dalam kondisi baik / cukup baik.
3) Tidak mempunyai keterbatasan fisik.
4) Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga.
5) Pasien kooperatif.

6. SARANA DAN MEDIA


1) Sarana: Ruangan tempat bermain dan Tikar untuk duduk.
2) Media: Bola Dan Kotak untuk memasukkan Bola

7. ATURAN BERMAIN
1) Anak dikumpulkan dalam beberapa lingkaran.
2) Masing-masing anak fokus terhadap memasukkan bola atau permainan yang ada
di hadapannya.
3) Memberikan kesempatan anak untuk bermain masukkan bola yang ada.
4) Anak tidak boleh berebut mainan. Masing-masing anak akan diberikan waktu
memasukkan bola ke tempatnya.

8. PENGORGANISASISAN

Jumlah Leader 1 orang, Co-leader 1 orang, Fasilitator 3 orang dan 1 observer orang
dengan susunan sebagai berikut:

1) Leader : Wahyu Retno Gumelar


2) Co-Leader : Niken Larasati
3) Observer : Ika Fitria Ningsih
4) Fasilitator : Ustadha Mustaqim, Martha Pangestu, Mahfudhotin O

9. DESKRIPSI TUGAS
1. Leader
1) Memimpin jalannya acara.
2) Membuka pertemuan.
3) Mengatur setting tempat.
4) Menutup kagiatan bermain
2. Co - Leader
1) Membantu tugas dari leader.
2) Menggantikan posisi leader bila diperlukan.
3. Fasilitator
1) Sebagai pemandu jalannya acara.
2) Sebagai tempat bertanya leader dan co-leader tentang kegiatan yang akan
dilakukan.
3) Memberi petunjuk dalam acara supaya berlangsung baik.
4. Observer
1) Mengobservasi jalannya acara.
2) Memberi penilaian.
3) Memberi saran dan kritik setelah acara selesai.
4) Mengevaluasi dan umpan balik kepada leader dan co-leader.

10. SETTING TEMPAT


KETERANGAN:

: Leader
: Co-leader
: Fasilitator
: Observer
: Peserta terapi bermain
: Orang tua peserta

11. SUSUNAN KEGIATAN


No Waktu Perawat Anak Ket
1 5 menit Pembukaan:
1. Leader membuka dan Menjawab salam
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Memperkenalkan Mendengarkan
pembimbing
4. Memperkenalkan anak satu Mendengarkan dan
persatu dan anak saling saling berkenalan
berkenalan dengan temannya
5. Kontrak waktu dengan anak Mendengarkan
6. Mempersilahkan Leader Mendengarkan
2 20 menit Kegiatan bermain:
1. Leader menjelaskan cara Mendengarkan
permainan
2. Menanyakan pada anak, Menjawab pertanyaan
anak mau bermain atau
tidak
3. Membagikan permainan Menerima permainan
4. Leader dan Fasilitator Bermain
memotivasi anak
5. Fasilitator mengobservasi Bermain
anak
6. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan
perasaan
3 5 menit Penutup:
1. Leader Menghentikan Selesai bermain
permainan
2. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan
perasaan
3. Menyampaikan hasil Mendengarkan
permainan
6. Menanyakan perasaan anak Mengungkapkan
perasaan
7. Salah satu fasilitator Mendengarkan
menutup acara
8. Mengucapkan salam Menjawab salam

12. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi struktur yang diharapkan
1) Alat-alat yang digunakan lengkap.
2) Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana.
2. Evaluasi proses yang diharapkan
1) Terapi dapat berjalan dengan lancar.
2) Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik.
3) Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi.
4) Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai tugasnya.
3. Evaluasi hasil yang diharapkan
1. Anak mampu berinteraksi dengan psien sekitarnya.
2. Anak tidak takut lagi.
3. Anak merasa senang dan teribur dengan bermain memsncing

DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Dian .(2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta :
Salemba Medika

Hidayat, Aziz Alimul .(2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta :


Salemba Medika

Wong, Danna L .2009. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Anggani Sudono. (2000). Sember belajar dan alat permainan. Jakarta: Grasindo

SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Titik Nuryati Amd.Kep

Jabatan : Kepala Ruang Shofa Anak

Menerangkan bahwa nama berikut :

Nama : Kelompok 11

Mahasiswa : Program Profesi Ners Stikes Muhammadiyah Lamongan

Telah melaksanakan kegiatan terapi bermain pada usia bayi (1-3 tahun) pada:

Hari/ tanggal : 9 November 2017

Tempat : Paviliun Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan

Topik : Terapi bermain Mainan pancing.

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Lamongan,9 november 2017

Kepala Ruang

Titik Nuryati Amd.Kep

DAFTAR HADIR MAHASISWA


TERAPI BERMAIN PANCINGAN PADA USIA ANAK (1-3 TAHUN)

Ruang : Paviliun Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan

Tanggal : 9 november r 2017

No. Nama TTD

1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

7. 7.

DAFTAR HADIR TERAPI BERMAIN


TERAPI BERMAIN MEMANCING PADA USIA ANAK (1-3 TAHUN)

Ruang : Paviliun Shofa Anak RS Muhammadiyah Lamongan


Tanggal : 9 november 2017

No. Nama Alamat TTD

1 1.

2 2.

3 3.

4 4.

5 5.

6 6.

7 7.

Lamongan, 9 oktober 2017

Mengetahui

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Azizatun Nisa’ S.Kep., Ns Lilis Magfuroh S.Kep., Ns., M.Kes

Anda mungkin juga menyukai