Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH

DI SMP NEGERI 3 TANJUNG RAJA


LAMPUNG UTARA

Mega Febrilia (1), Sudjarwo (2),Sumadi (3)


FKIP Unila: Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Gedung Meneng Bandar Lampung
megafebrilia074@gmail.com
HP: 085783456793

This study aimed to describe and analyze school based management in SMP N 3
Tanjung Raja. This research used qualitative approaching. Data were collected by
interview, documentation and observation. The research information was
Principal, Teachers, Administrative Staff, School Committee, deputy head of
Curriculum and Students on Junior High School N 3 Tanjung Raja. Data analysis
was using interactive methods Miles and Huberman. The result of research
obtainedthat the planning was implemented through the objective arrangement.
The organizing involved the school and stake holder. Monitoring and evaluation
was conducted by holding meetings every month. Supporting and inhibiting
factors are school autonomy, leadership, and infrastructure and community
participation.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi


manajemen berbasis sekolah di SMP N 3 Tanjung Raja. Penelitian menggunakan
pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi
dan observasi. Informan penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru, Staf Tata
Usaha, Komite Sekolah, Wakil kepala Kurikulum dan Siswa dan Siswi SMP N 3
Tanjung Raja. Analisis data menggunakan metode interaktif Miles dan Huberman.
Hasil penelitian diperoleh bahwa perencanaan dilaksanakan melalui perumusan
tujuan. Pengorganisasian melibatkan kontribusi dari pihak sekolah dan komite
sekolah. Pelaksanaan melibatkan semua pihak sekolah dan komite sekolah.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan mengadakan rapat setiap bulan. Faktor
pendukung dan penghambat ialah otonomi sekolah, kepemimpinan, sarana
prasarana dan partisipasi masyarakat.

Kata kunci: Bebasis, manajemen, sekolah


PENDAHULUAN ditentukan sebelumnya. Kegiatan
selanjutnya setelah merencanakan
Menurut E. Mulyasa (2004:24):
adalah mengorganisasikan, yaitu
MBS merupakan salah satu wujud
kegiatan mengatur proses seluruh
dari reformasi pendidikan yang
komponen yang ada dalam
menawarkan kepada sekolah untuk
organisasi. Menurut Terry dalam
menyediakan pendidikan yang lebih
Mulyono (2008: 27)
baik dan memadai bagi para peserta
pengorganisaisan adalah menyusun
didik. Sedangkan menurut Menurut
hubungan perilaku yang efektif antar
Nanang Fatah (2006:32) MBS
personalia, sehingga mereka dapat
merupakan pendekatan politik yang
bekerjasama secara efisien dan
bertujuan untuk mendesain ulang
memperoleh keputusan pribadi
pengelolaan sekolah dengan
dalam melaksanakan tugas dalam
memberikan kekuasaan kepada
situasi lingkungan yang guna
kepala sekolah dan meningkatkan
mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
partisipasi masyarakat dalam upaya
Selanjutnya Menurut Adullah Syukur
perbaikan kinerja sekolah yang
(1987:40) Pelaksanaan merupakan
mencakup guru, siswa, komite
aktifitas atau usaha-usaha yang
sekolah, orang tua siswa dan
dilaksanakan untuk melaksanakan
masyarakat.
semua rencana dan kebijaksanaan
Dalam MBS terdapat ada 5 hal yang
yang telah dirumuskan dan
perlu diketahui dan dilakukan yakni,
ditetapkan dengan dilengkapi segala
perencanaan, pengorganisasian,
kebutuhan, alat-alat yang diperlukan,
pelaksanaan, monitoring dan
siapa yang melaksanakan, dimana
evaluasi, serta faktor pendukung dan
tempat pelaksanaannya mulai dan
penghambat. Menurut Siagian dalam
bagaimana carayang harus
Husaini Usman (2009:65-66)
dilaksanakan, suatu proses rangkaian
perencanaan adalah sebagai
kegiatan tindak lanjut setelah
keseluruhan proses pemikiran dan
program atau kebijaksanaan
penentuan secara matang
ditetapkan yang terdiri atas
menyangkut hal-hal yang akan
pengambilan keputusan, langkah
dikerjakan dimasa atang dalam
rangka mencapai tujuan yang telah yang strategis maupun operasional
atau kebijaksanaan menjadi dan sarana prasarana, dan Partisipasi
kenyataan guna mencapai sasaran masyarakat.
dari program yang ditetapkan
SMP Negeri 3 Tanjung Raja adalah
semula.
Selain ketiga hal di atas, kegiatan salah satu sekolah unggulan diantara

monitoring dan evaluasi perlu sekolah lain yang berada di


dilaksanakan dalam MBS. Menurut
Kecamatan Tanjung Raja. Sekolah
Suherman dkk (1988) menjelaskan
bahwa monitoring dapat diartikan tersebut berdiri sejak tahun1999 dan

sebagai suatu kegiatan, untuk SMP Negeri 3 adalah pemekaran dari


mengikuti perkembangan suatu
SMP yang ada sebelumnya. SMP
program yang dilakukan secara
mantap dan teratur serta terus Negeri 3 Tanjung Raja adalah

menerus. Evaluasi adalah suatu sebagai sebuah lembaga pendidikan


proses sistemik untuk mengetahui
yang di bawah naungan pemerintah,
tingkat keberhasilan suatu program.
Dalam bidang pendidikan, Ralph maka kebijakan yang dilakukan tentu

Tyler (1950: 6) mengatakan bahwa saja didasarkan pada peraturan-


evaluasi merupakan sebuah proses
peraturan yang dikeluarkan oleh
pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan pemerintah, baik dalam bidang

bagian mana tujuan pendidikan administrasi, proses pendidikan,


sudah tercapai.Menurut Nurkholis
proses pengelolaan dan lain
(2003: 264) ada 6 faktor pendukung
keberhasilan implementasi MBS ke sebagainya. Karena orientasi

enamnya mencakup: Political kurikulum sekarang mengacu pada


will,Finansial,Sumber daya
peningkatan kualitas manajemen
manusia,Budaya
sekolah,Kepemimpinan, dan yang berbasis sekolah, maka

Keorganisasian. Adapun faktor penekanan pengembangan yang


penghambat dalam pengelolaan MBS
semula berorientasi pada kuantitas
adalah:Anak didik, Pendidik, Dana
berubah menjadi kualitas, mandiri, yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode
dan disentralisasi. Namun realitasnya
alamiah.
bahwa belum sepenuhnya sekolah ini
Dalam penelitian implementasi
mampu melaksanakan school based
manajemen berbasis sekolah ada
management atau MBS yang lima hal yang di teliti yakni,
diharapkan dalam meningkatkan perencanaan MBS, pengorganisasian
MBS, pelaksanaan MBS, monitoring
kualitas pendidikan.
dan evaluasi MBS, serta faktor

Berdasarkan uraian pendukung dan penghambat MBS.

sebagaimana tersebut di atas maka Perencanaan MBS dengan

tujuan dari penelitian ini ialah untuk indikatornya: (1) perumusan tujuan,

menganalisis dan mendeskripsikan, (2) pengambil keputusan, (3)

perencanaan, pengorganisasian, Keterlibatan pihak sekolah, kepala

pelaksanaan, monitoring dan sekolah, guru, staf dan komite

evaluasi, serta faktor pendukung dan sekolah. Pengorganisasian MBS

penghambat MBS di SMP N 3 dengan indikatornya: (1) Kontribusi

Tanjung Raja Kabupaten Lampung komite sekolah, (2) Pengikutsertaan

Utara. kalangan atas dan bawah.

METODE PENELITIAN Pelaksanaan MBS dengan


indikatornya: (1) Meningkatkan
Pendekatan yang digunakan dalam kualitas sekolah untuk memiliki
penelitian ini adalah pendekatan otonomi, (2) Meningkatkan kinerja
kualitatif. Moloeng (2001: 6) guru. Monitoring dan evaluasi MBS
penelitian kualitatif adalah penelitian dengan indikatornya: (1) evaluasi
yang bermaksud untuk memahami hasil kerja guru di kelas, (2)
fenomena tentang apa yang dialami pemantauan proses pembelajaran.
oleh subyek penelitian. Misalnya, Faktor pendukung dan penghambat
perilaku, persepsi, tindakan, motivasi MBS dengan indikatornya: (1)
dll. Secara holistik, dan dengan cara Otonomi sekolah, (2) kerjasama
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan antar semua pihak, (3) fasilitas
bahasa, pada suatu konteks khusus memadai, (4) partisipasi masyarakat
kurang, (5) sarana prasarana belum Huberman dalam sugiyono (2008:
memadai. 338), diantaranya reduksi data,
penyajian data, dan penarikan
Sumber data dalam penelitian ini
kesimpulan.
dibedakan menjadi dua indikator:
sumber data primer dan sumber data HASIL DAN PEMBAHASAN
skunder. Sumber data primer dalam
Perencanaan MBS
penelitian ini adalah: Kepala
Sekolah, Guru, Staf Tata Usaha, Perencanan MBS ini mengacu
Komite Sekolah, Waka Kurikulum kepada kegiatan, proses dan hasil.
dan Siswa dan Siswi SMP N 3 Kegiatan perencanaan MBS di SMP
Tanjung Raja. Adapun sumber data N 3 Tanjung Raja ini merancang
sekunder adalah hasil wawancara dan kegiatan sekolah yang sekarang dan
dokumentasi seperti gambar yang yang akan datang. Perencanaan MBS
menunjang kelengkapan data disekolah ini untuk pengambilan
lapangan. keputusan yang diberikan oleh
kepala sekolah untuk merumuskan
Teknik pengumpulan data dilakukan
tujuan yang ingin dicapai dengan
dengan observasi, wawancara, dan
bantuan guru- guru, staf tata usaha,
dokumentasi. Analisis data dalam
komite sekolah, waka kurikulum dan
penelitian implementasi manajemen
siswa agar perencanaan ini sesuai
berbasis sekolah ini dilakukan
dengan tujuan yang akan dicapai
sebelum peneliti memasuki lapangan,
oleh SMP N 3 Tanjung Raja.
pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai Namun masih ada kekurangan dalam
pengumpulan data dalam periode perencanaan MBS ini yakni
tertentu. Analisis masalah penelitian kurangnya komunikasi kepala
yang dilakukan ini dimaksudkan sekolah dengan bawahan sehingga
untuk menjawab rumusan masalah dalam proses penyusunan
mengenai implementasi manajemen perencanaannya berjalan kurang
berbasis sekolah di SMP N 3 baik. Selain itu juga pihak sekolah
Tanjung Raja. Analisis data kurang terbuka dalam anggaran
penelitian ini menurut Miles dan keuangan yang dikeluarkan untuk
program-program yang akan sekolah untuk memberikan
dilaksanakan. kesempatan kepada kepala
sekolah,guru,staf tata usaha, komite
Pengorganisasian MBS
sekolah, waka kurikulum, siswa dan

Pengorganisasian MBS di sekolah orang tua, dalam pembuatan

selalu berusaha memberikan sumber keputusan. Hal ini sudah

daya yang cukup kepada peserta dilaksanakan oleh pihak sekolah

didik, guru dan staf tata usaha dengan baik dilihat dengan adanya

diberikan pelatihan untuk menambah kerjasama yang baik kepada komite

pengetahuan agar mereka sekolah dalam penyusunan program-

membimbing dan mengajar sesuai program yang ingin dilaksanakan

dengan tugas-tugasnya tersebut. oleh sekolah.

Namun masih ada beberapa guru


Salah satu program yang
yang belum mengajar sesuai dengan
dilaksanakan sekolah dalam
bidang ilmu yang dimilikinya. Selain
pelaksanaan MBS ialah dengan
itu, SMP N 3 Tanjung Raja
memberikan pelatihan pendidikan
melibatkan pihak- pihak dalam
seperti seminar dan pelatihan kepada
pelaksanaan MBS memberikan
guru-guru dan staf di SMP N 3
konstribusi yang melibatkan komite
Tanjung Raja untuk meningkatkan
sekolah. Namun masih ada beberapa
mutu pendidikan sekolah. Namun
pihak dari staf kalangan bawah yang
masih ada beberapa karyawan yang
tidak diikut sertakan serta dengan
belum terlibat dengan seharusnya
baik dalam pengorganisasiannya.
terhadap pelaksanaan MBS ini

Pelaksanaan MBS dikarenakan kurangnya komunikasi


yang baik.
Sekolah memiliki otonomi yang
besar dalam menyusun program- Monitoring dan Evaluasi MBS
program untuk meningkatkan mutu
Monitoring dan evaluasi sangat
pendidikan sekolah tersebut dengan
diperlukan dalam perencanaan MBS
menggunakan MBS. Selain itu, MBS
di SMP N 3 Tanjung Raja.
sebagai suatu model pengelolaan
Monitoring juga sebagai suatu
pendidikan yang bertumpu pada
kegiatan, untuk mengikuti
perkembangan suatu program yang Faktor Pendukung dan
dilakukan secara teratur serta terus Penghambat MBS
menerus dengan melibatkan kepala
Faktor Pendukung:
sekolah, staf tata usaha, waka
kurikulum, komite sekolah dan 1. Otonomi didukung oleh adanya
siswa. Proses evaluasi bukan sekedar kewenangan institusi sekolah
untuk mengukur sejauh mana tujuan yang jelas dalam program
tercapai, tetapi digunakan untuk sekolah sesuai dengan peraturan
membuat keputusan yang diberikan yang berlaku sehingga terbentuk
kepada kepala sekolah dengan visi,misi sekolah SMP N 3
bantuan guru, staf tata usaha, komite Tanjung Raja dan tujuan
sekolah dan waka kurikulum. pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan komite sekolah dan
Hal diatas dilakukan dengan
siswa.
mengadakan rapat setiap bulannya
untuk mengetahui perkembangan 2. Kepemimpinan yang demokratis
hasil yang sudah didapat dari kepala sekolah SMP N 3
pelaksanan MBS di SMP 3 Tanjung Tanjung Raja mampu
Raja. Selain itu, waka kurikulum menjadikan staf sekolah
selalu memantau proses khusunya guru sebagai suatu
pembelajaran di kelas setiap harinya team work yang solid untuk
untuk memastikan proses kegiatan bekerjasama dalam
pembelajaran berjalan dengan baik. malaksanakan program-program
Sedangkan monitoring dan evaluasi sekolah.
secara tidak langsung yakni dengan
memberikan angket observasi kepada 3. Pemberdayaan fasilitas

siswa untuk mengevaluasi hasil meningkatkan kualitas proses

metode pembelajaran yang dan hasil belajar di sekolah,

dilaksanakan oleh masing-masing pemberdayaan ini merupakan

guru dikelas. peluang dan tantangan bagi


pimpinan sekolah dan guru
untuk menentukan prioritas
sesuai dengan dana yang tesedia lembaga dibutuhkanya masyarakat
di SMP N 3 Tanjung raja. yang kritis dan cerdas.

4. Pengembangan kinerja Kesimpulan


professional pimpinan sekolah
Perencanaan MBS di SMP Negeri 3
perlu menciptakan suasana
Tanjung Raja kabupaten Lampung
kinerja yang kondusif bagi guru
Utara belum
dan siswa untuk bekerja secara
maksimal.Pengorganisasian MBS di
optimal dalam berbagai kegiatan
SMP N 3 Tanjung raja sudah
yang mendukung kegiatan
mempunyai sumber daya yang cukup
proses dan hasil belajar siswa
untuk mencapai pengembangan yang
SMP N 3 Tanjung Raja.
lebih baik. Pelaksanaan MBS di SMP
5. Partisifasi masyarakat dan orang N 3 Tanjung Raja
tua dukungan yang tinggi dan dapatmeningkatkan efisiensi,
partisipasi yang baik terhadap mengelola sumber daya dan
program-program sekolah partisipasi masyarakat yang cukup
merupakan wujud kepedulian baik.Monitoring dan evaluasi MBS
dan tanggung jawab masyarakat di SMP N 3 Tanjung Raja
dan orang tua terhadap melaksanakan langkah-langkah
pendidikan sekolah anak- secara langsung dan tidak langsung,
anaknya. serta ditunjang oleh evaluasi untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
Faktor Penghambat:
Faktor pendukung dan penghambat
Anak didik menentukan faktor utama
MBS di SMP N 3 Tanjung Raja
yang dapat mempengaruhi
kabupaten Lampung Utara lebih
keberhasilan proses belajar sebab
mengedepankan adanya kerjasama
semakin banyak anak didik yang
yang baik antara semua pihak yang
terbentuk karakter baik maka sekolah
ada di sekolah dan juga partisipasi
tersebut akan mingkat kualitas
dari masyarakat sehingga semua
sekolah tersebut.Partisipasi
program dalam MBS dapat
masyarakat sangatlah dibutuhkan
terealisasi dengan baik. Sedangkan
untuk memajukan sekolah atau
faktor penghambat dalam
implementasi manajemen berbasis DAFTAR PUSTAKA
sekolah adalah dari peserta didik
Abdullah Syukur. 1987.
yang mengalami kesulitan belajar KumpulanMakalah “Study
dan sarana prasarana yang kurang Implementasi Latar Belakang
Konsep Pendekatan dan
memadai. Relevansinya dalam
Pembangunan”: Persadi
Ujung Pandang
Fatah, Nanang, 2006.Konsep
Management Berbasis
Sekolah dan Dewan Sekolah,
Bandung Pustaka Bani
Quraisy.
Moleong, 2001. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa, E. 2004. Manajemen
Berbasis Sekolah (Konsep,
Strategi dan Implementasi)
Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyono, 2008. Pengorganisasian
MBS, Bandung : PT Remaja
Rosdikarya.
Nurkholis, 2003. Implementasi
Manajemen Berbasis
Sekolah, jakarta: PT
Gramedia Widiasarana
Indonesia.
Sugiyono, 2008. Metode penelitian
Pendidikan, Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D .Bandung : Alfabet
Suherman,(dalam artikel
http://melisasolo.blogspot.com.
diakses 4 Januari 2015,
monitoring controlling).
Tyler, Ralph. 1950. Models of
Teaching, New Yersey :
Prentice-Hall, Inc. Englewood
Cliffs.
Usman, Husaini. 2009. Metodologi
Penelitian Sosial. Jakarta.
Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai