MAKASSAR
2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan dicanangkan Paradigma Sehat yang menetapkan bahwa
pembangunan kesehatan lebih berorientasi pada upaya promotif dan preventif
dengan tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif, maka PKRS
menjadi lebih penting dilaksanakan di rumah sakit dan lingkungan sekitarnya. Oleh
karena itu, PKRS perlu dikembangkan agar lebih terarah sehingga perlu adanya
pedoman dan sistem untuk dijadikan panduan atau acuan bagi pengelolaan
program. Selain itu, penyelenggaraan PKRS juga dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan situasi dan permasalahan di Rumah Sakit.
Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 44 Ntahun 2018 tentang promosi kesehatan rumah sakit. Prinsip dasar
promosi kesehatan rumah sakit adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar
mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang
bersumberdaya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Menolong diri sendiri artinya
masyarakat mampu menghadapi masalah-masalah kesehatan potensial (yang
mengancam) dengan cara mncegahnya, dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang sudah terjadi dengan cara menanganinya secara efektif serta
efesien. Dengan kata lain, masyarakatmampu berperilaku hidup bersih dan sehat
dalam rangka memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya
(problem solving), baik masalah-masalah kesehatan yang sudah diderita maupun
yang potensial (mengancam), secara mandiri (dalam batas-batas tertentu). Jika
definisi itu diterapkan di rumah sakit, maka dapat dibuat rumusan sebagai berikut:
Promosi Kesehatan oleh Rumah Sakit (PKRS) adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan pasien, klien, dan kelompok-kelompok masyarakat, agar pasien dapat
mandiri dalam mempercepat kesembuhan dan rehabilitasinya, klien dan kelompok-
2
kelompok masyarakat dapat mandiri dalam meningkatkan kesehatan, mencegah
maslaah-maslaah kesehatan, dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber
daya masyarakat,melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama mereka,
sesuai sosial budaya mereka, serta didukung kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan.
Tujuan Pembangunan Kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk
hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari
Tujuan Nasional. Untuk itu perlu ditingkatkan upaya guna memperluas dan
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan mutu yang baik
dan biaya yang terjangkau. Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan
dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam
masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan
umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pelayanan
kesehatan. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu
pelayanan Rumah Sakit maka fungsi pelayanan Rumah Sakit secara bertahap perlu
terus ditingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan
kepada pasien, keluarga maupun masyarakat.
Efektif dan efisien suatu pengobatan selain dipengaruhi oleh pola pelayanan
yang ada serta sikap dan ketrampilan para pelaksananya juga dipengaruhi oleh
lingkungan, sikap, pola hidup pasien dan keluarganya. Selain itu tergantung juga
pada kerjasama antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya.
Apabila pasien dan keluarganya memiliki pengetahuan tentang cara-cara
penyembuhan dan pencegahan penyakit serta keluarga mampu berpartisipasi
secara positif maka hal ini akan membantu meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat pada umumnya. Promosi Kesehatan di Rumah Sakit berusaha
mengembangkan pengertian pasien dan keluarga serta pengunjung Rumah Sakit
tentang pengyakit dan pencegahannya. Selain itu promosi Kesehatan di Rumah
Sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan minat pasien, keluarga dan
pengunjung untuk berperan secara positif dalam usaha penyembuhan dan
pencegahan penyakit. Dengan demikian, agar Promosi Kesehatan di Rumah Sakit
3
dapat berjalan dengan efektif dan efisien maka perlu adanya Tim PKRS yang terdiri
dari berbagai disiplin ilmu supaya Pasien dan keluarganya mendapatkan
pendidikan dan informasi yang sejelasjelasnya tentang masalah kesehatannya, dan
supaya Tim PKRS dapat bekerja dengan baik maka perlu adanya suatu Pedoman
Organisasi PKRS.
B. Tujuan Pedoman
Agar seluruh petugas rumah sakit dapat melaksanakan promosi kesehatan
secara terencana dan terarah. Dengan melaksanakan program PKRS dengan baik
maka mutu pelayanan dan citra rumah sakit akan dapat ditingkatkan.
C. Landasan Hukum
1. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 004 tahun 2012 tentang Petunjuk
Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
4
BAB II
RUANG LINGKUP
A. Batasan Operasional
Pemberian edukasi dan informasi diberikan oleh semua petugas yang ada di
Rumah Sakit baik petugas medis maupun non medis. Edukasi dapat diberikan
kepada siapa saja yang berada di lingkungan Rumah Sakit maupun di luar Rumah
Sakit, misalnya pelanggan intern (petugas Rumah Sakit dan keluarga) dan
pelanggan ekstern (pasien, pengunjung, keluarga, pedagang, masyarakat).
Pemberian materi edukasi dan informasi dapat diberikan secara langsung (tatap
muka, ceramah, demonstrasi/simulasi) dan tidak langsung (brosur, leaflet, poster,
dll). Materi edukasi yang diberikan pasien dan keluarga meliputi penggunaan obat-
obatan secara efektif dan aman, interaksi obat dan makanan, penggunaan
peralatan medis secara efektif dan aman, pengaturan diit dan nutrisi, manajemen
nyeri, teknik rehabilitasi, diagnosa penyakit, rencana perawatan , tindakan medis,
Hand hygiene, dan hal-hal yang harus dilakukan dirumah, dan lain-lain.
B. Peluang PKRS
Pada dasarnya banyak tersedia peluang untuk melaksanakan promosi kesehatan di
Rumah Sakit. Secara umum peluang itu dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Di Dalam Gedung
Di dalam gedung RS, PKRS dilaksanakan seiring dengan pelayanan yang
diselenggarakan rumah sakit, Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa didalam
gedung, terdapat peluang-peluang :
a. Di ruang pendaftaran/adminsitrasi, yaitu di ruang dimana pasien/klien harus
melapor/mendaftar sebelum mendapatkan pelayanan Rumah Sakit
b. PKRS dalam pelayanan Rawat Jalan bagi pasien,yaitu di poliklinik seperti
klinik kebidanan dan kandungan, klinik anak, klinik mata, klinik bedah, klinik
penyakit dalam,klinik THT, klinik syaraf dan lain-lain.
c. PKRS dalam pelayanan Rawat Inap bagi pasien, yaitu di ruang gawat
darurat, rawat intensif dan rawat inap.
5
d. PKRS dalam pelayanan Penunjang Medik bagi pasien yaitu pelayanan
farmasi, pelayanan laboratorium, dan pelayanan rehabilitasi medik, radiologi.
e. PKRS dalam pelayanan bagi klien (Orang sehat), yaitu seperti di pelayanan
KB, konseling gizi, bimbingan senam, pemeriksaan kesehatan jiwa,
konseling kesehatan remaja, dan lain-lain.
f. PKRS melakukan informasi di ruang Pembayaran rawat inap, yaitu di ruang
di mana pasien rawat inap harus menyelesaikan pembayaran rawat inap,
sebelum meninggalkan Rumah Sakit.
Promosi kesehatan oleh TIM PKRS dalam pelayanan-pelayanan diatas
ditangani oleh TIM PKRS yaitu: medical information, keperawatan, bidan,
rehabilitasi medik, Customer service, gizi, farmasi dan rekam medis.
2. Di Luar Gedung
Kawasan luar gedung Rumah Sakit yang dapat dimanfaatkan secara
maksimal untuk PKRS, yaitu
a. PKRS di tempat parkir, yaitu pemanfaatan ruang yang ada di
lapangan/gedung parkir sejak dari bangunan gardu parkir sampai ke sudut-
sudut lapangan/ gedung parkir.
b. PKRS di taman Rumah Sakit, yaitu baik taman-taman yang ada didepan,
samping/sekitar maupun di dalam/halaman dalam Rumah Sakit.
c. PKRS di kantin/warung-warung/kios-kios yang ada di kawasan Rumah Sakit.
d. PKRS di tempat ibadah yang tersedia di sekitar Rumah Sakit.
e. PKRS di pagar pembatas kawasan Rumah Sakit.
f. PKRS di dinding luar Rumah Sakit.
TIM PKRS berada dibawah naungan direktur berkoordinasi dengan
DPJP, dokter ruangan dan seluruh jajaran unit pelayanan Rumah Sakit
dalam menyampaikan informasi medis kepada pasien. Informasi medis
tertulis yang diberikan meliputi 10 penyakit terbanyak di Rumah Sakit Sandi
Karsa yaitu: tumor, stroke, diabetes melitus, hipertensi, paska operasi
appendiks, paska operasi hernia, paska operasi hemoroid, paska operasi
sumbing , demam berdarah, demam tiphoid dan diare. Pemberian promosi
kesehatan dapat dilaksanakan di setiap instalasi rumah sakit dan oleh
6
personel medis yang berkompetensi di bidang tersebut terutama rawat inap,
rawat jalan, penunjang medis, keperawatan, bidan,gizi, radiologi, fisioterapi,
farmasi dan lain-lain. Informasi diluar kategori 10 penyakit terbanyak
disampaikan secara lisan oleh TIM PKRS baik di seluruh instalasi rumah
sakit maupun di suatu ruangan PKRS khusus.
3. Denah ruangan
Ruang penyuluhan PKRS dapat digunakan oleh setiap TIM PKRS dan
terletak di sebelah admission rawat jalan dan customer service. Suasana dalam
ruang PKRS dibina sedemikian rupa sehingga tenang dan kondusif dalam
menyampaikan informasi dan promosi kesehatan bagi pasien dan klien.
Ruang Penyuluhan
PKRS
Administrasi rawat
Jalan
E
Kasir Customer
Service
7
C. Ruang lingkup secara umum
1. Sasaran PKRS terdiri dari :
a. Petugas
b. Pasien
c. Keluarga Pasien
d. Pengunjung
e. Masyarakat yang tinggal/berada di sekitar rumah sakit dan diluar Rumah
Sakit Banyak faKtor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam
keberhasilan PKRS, antara lain tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi,
adat istiadat, kepercayaan, dan ketersediaan waktu.
2. Materi
Materi atau pesan yang akan diberikan kepada sasaran harus disesuaikan
dengan kebutuhan kesehatan pasien keluarga dan masyarakat, sehingga dapat
dirasakan langsung manfaatnya.
Cara penyampaian materi sebaiknya memperhatikan :
a) Identitas dasar pasien
b) Kemampuan berbicara
c) Bahasa sehari-hari yang digunakan pasien dan keluarga
d) Perlu penerjemah atau tidak
e) Cara belajar yang disukai
f) Tingkat pendidikan
g) Hambatan dalam proses pembelajaran
h) Nilai-nilai dan kepercayaan
3. Metode
a. Metode yang dipakai menggunakan teknik langsung
1) Seminar
2) Ceramah
3) Demonstrasi
b. Tidak langsung
1) Leaflet
2) Pemasangan poster
8
3) Papan pengumuman
4) Media elektronik (Radio, TV)
5) Majalah
Metode yang diberikan untuk pasien rawat inap menggunakan teknik
tanya jawab, ceramah, atau demonstrasi. Sedangkan pemberian edukasi dan
informasi untuk pasien rawat jalan dapat melalui tatap muka, pemberian leaflet,
pemasangan poster, papan pengumuman, dan media elektronik.
D. Standar Fasilitas
a. Fasilitas untuk Promosi Kesehatan di Ruang Pendaftaran terdiri dari :
1. Penyediaan poster/spanduk promkes
2. Penyediaan informasi alur pelayanan
3. Penyediaan mesin nomor antrian
4. Penyediaan sound system/audio visual
b. Fasilitas untuk Promosi Kesehatan Rawat Jalan terdiri dari :
1. Penyediaan ruang konsultasi
2. Penyediaan benner dan leaflet, gambar dan model
3. Penyediaan laptop, LCD dan layar
4. Pelaksanaan penyuluhan
5. Penyediaan leaflet gratis
c. Fasilitas untuk Promosi Kesehatan Rawat Inap terdiri dari :
1. Pelayanan konseling (bedside conseling)
2. Penyediaan banner dan leaflet, gambar, foto, dan poster
3. Penyediaan leaflet/poster pada ruangan tunggu
4. Penyediaan TV/VCD/DVD
d. Fasilitas untuk Promosi Kesehatan pada Pelayanan Penunjang Medik terdiri
dari :
1. Promosi kesehatan di laboratorium
a) Penyediaan poster
b) Penyediaan leaflet gratis
c) Penyediaan TV/VCD/DVD
2. Promosi kesehatan farmasi
9
a) Penyediaan poster
b) Penyediaan leaflet gratis
c) Penyediaan TV/VCD/DVD
3. Promosi kesehatan di radiologi
4. Promosi kesehatan di fisioterapi
5. Promosi kesehatan di gizi
e. Promosi Kesehatan Klien Sehat terdiri dari :
1. Penyelenggaraan symposium
2. Penyelenggaraan seminar
3. Penyelenggaraan lokakarya
4. Kelompok diskusi penyakit contoh tumor, Diabetes Mellitus,dll
5. Kelompok diskusi KIA
f. Promosi Kesehatan Luar Gedung RS terdiri dari :
1. Promosi kesehatan di tempat parkir
a) Penyediaan poster
b) Penyediaan leaflet gratis
2. Promosi kesehatan pada taman
g. Pengembangan Kegiatan Kehumasan terdiri dari :
1. Pelaksanaan layanan informasi
2. Langganan media cetak
3. Dialog interaktif dengan dokter spesialis di Radio dan TV
4. Pembuatan Website Rumah Sakit
5. Melakukan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat dan Pelanggan melalui
kuesioner
6. Penyuluhan di desa binaan dan Posyandu binaan
10
BAB III
TATA LAKSANA
Promosi kesehatan Rumah sakit adalah suatu tim rumah sakit yang terdiri dari
tim kesehatan yang berperan dalam menyediakan, menyampaikan informasi medis
serta mengedukasi pasien rumah sakit mengenai kondisi yang berhubungan dengan
penyakit pasien di area rumah sakit yaitu rawat inap (saat dirawat dan sebelum pasien
pulang), rawat jalan, IGD dan penunjang medis. Tim tersebut merupakan titik akhir
pelayanan tim medis Rumah Sakit Sandi Karsa. Pelayanan tim PKRS terdiri
dari pelayanan promosi kesehatan dan informasi yang berhubungan dengan pasien
dari tim PKRS yang terintegrasi. Tim tersebut adalah Customer Service (CS), front
office, medis, Gizi, Keperawatan, bidan, Fisioterapi, radiologi, gizi, Farmasi,
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dan Rekam Medis (RM).
Tujuan:
a. Tujuan Umum Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien yang perlu
penjelasan lebih dalam tentang penyakitnya secara holistik.
b. Tujuan Khusus
1) Rawat Inap : memberikan edukasi dan informasi kepada pasien yang
perlu penjelasan lebih dalam mengenai penyakitnya pada saat awal
perawatan, selama perawatan dan ketika pasien akan pulang.
2) Rawat Jalan :
a) Memberikan edukasi dan informasi kepada pasien mengenai
kondisi penyakitnya dan memberikan saran medis dan pemeriksaan
diagnostik (laboratorium atau radiologi) yang menunjang ketepatan
diagnosis pada pasien tersebut.
b) Merujuk pasien kepada dokter spesialis yang berkompeten
menangani penyakit pasien tersebut.
c) Membuatkan resume medis pasien
11
1. Rawat inap
a. Apabila pasien baru masuk kedalam kategori 10 penyakit terbanyak di ruang rawat
inap, perawat mengidentifikasi kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan
oleh pasien sebagai edukasi kolaboratif yaitu pemberian edukasi kepada pasien
yang membutuhkan informasi, lebih dari satu tim PKRS yaitu Customer service,
front office, tim medis, farmasi, fisiotererapi, keperawatan,bidan, PPI dan Gizi. Hal
ini dimaksudkan untuk memastikan informasi dan edukasi yang diberikan kepada
pasien baik di rawat inap maupun rawat jalan, sesuai dengan kondisi penyakitnya
dan diberikan secara holistik. Maka perawat memberikan edukasi sesuai SPO
pemberian edukasi kolaboratif.
b. Apabila pasien baru yang tidak masuk kedalam kategori 10 penyakit terbanyak
maka edukasi diserahkan kepada DPJP atau dokter ruangan atau tim PKRS yang
terkait.
c. Apabila pasien dan keluarga yang sedang dirawat di ruang rawat inap
membutuhkan informasi yang lebih dalam mengenai perjalanan penyakit, evaluasi,
rencana terapi dan lain-lain, maka perawat dapat meminta bantuan DPJP/ dokter
ruangan atau tim PKRS yang terkait.
d. Apabila pasien sudah diperbolehkan pulang oleh DPJP, maka pemberian
informasi akan diberikan sesuai dengan poin 1-3 diatas ( apabila masih
membutuhkan).
e. Pemberi informasi medis dan edukasi yang berhubungan dengan
Clinical pathway adalah dokter ruangan/ DPJP dan informasi pulang pasien dapat
diberikan oleh perawat.
f. Setiap pasien yang diedukasi WAJIB di catat nama, no rekam medik, DPJP,
diagnosa dan kode leafled pemberian edukasi (bila tersedia) atau ringkasan poin-
poin edukasi secara tertulis apabila tidak terdapat dalam leaflet yang tersedia.
g. Pemberian edukasi dan informasi dilaksanakan sesuai dengan SPO pemberian
edukasi dan SPO pemberian edukasi kolaboratif.
h. Pencatatan pasien yang teredukasi sesuai dengan SPO pencatatan dilakukan di
form edukasi
12
i. Pemberian edukasi harus dilakukan selambat-lambatnya 1 x 24 jam dari waktu
DPJP mendiagnosis pasien
j. Apabila ada pertanyaan pasien yang tidak dapat dijawab saat itu juga oleh DPJP,
PPJA (Perawatn penanggung jawab asuhan keperawatan, dokter ruangan atau
tim PKRS terkait, maka jawaban standard yang akan diberikan adalah sebagai
berikut: “Saya belum ada jawaban mengenai pertanyaan tersebut namun akan
saya konfirmasikan kepada dokter spesialis yang merawat anda dan akan saya
sampaikan jawaban pertanyaan anda secepatnya.
k. Mohon memberikan nomer telpon yang dapat dihubungi”.
l. Disetiap unit terkait akan disediakan 1 folder berisi lembar edukasi dari unit
yang bersangkutan, dijaga agar tetap tersedia ( 50 lembar per materi/bulan).
13
ALUR PELAYANAN PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT
Pasien masuk
Diagnosis Diagnosis
DPJP DPJP
PROMOSI KESEHATAN
Formulir Edukasi
Kolaboratif
LAPORAN BULANAN
14
2. Rawat jalan
a. Apabila pasien rawat jalan yang datang berobat masuk kedalam kategori
10 penyakit terbanyak, maka di ruang rawat jalan, perawat mengidentifikasi
kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan oleh pasien sebagai edukasi
kolaboratif yaitu pemberian edukasi kepada pasien yang membutuhkan informasi
lebih dari satu TIM PKRS yaitu Customer service, Front office, tim merdis, farmasi,
fisiotererapi, keperawatan,bidan, radiologi, PPI dan Gizi. Hal ini dimaksudkan
untuk memastikan informasi dan edukasi yang diberikan kepada pasien baik di
rawat inap maupun rawat jalan, sesuai dengan kondisi penyakitnya dan diberikan
secara holistik. Maka perawat memberikan edukasi sesuai SPO pemberian
edukasi kolaboratif.
b. Apabila pasien datang pada saat jam kerja (Senin- kamis, pkl 07.00-14.00 WIB
dan jumat – sabtu pukul 07.00 – 13.00 WIB) maka pasien dapat dijelaskan verbal
dan diberikan leaflet edukasi sesuai dengan penyakitnya oleh tim PKRS terkait.
c. Apabila pasien datang diluar jam kerja seperti tertera diatas, maka pasien akan
mendapatkan informasi tertulis (leaflet) dan verbal oleh perawat unit terkait.
d. Apabila pasien ini dijelaskan lebih dalam mengenai informasi terkait penyakitnya
oleh subunit tertentu, maka pasien diharuskan membuat perjanjian pada hari
kerja berikutnya. Apabila pasien tidak masuk kedalam 10 penyakit terbanyak
maka informasi akan diberikan oleh DPJP terkait/ dokter jaga atau dokter (pada
jam kerja).
e. Apabila pasien rawat jalan datang untuk menanyakan rencana diagnosis atau
konsulatasi awal mengenai kondisi penyakitnya tanpa berobat, maka informasi
akan diberikan oleh dokter sesuai dengan SPO pemberian edukasi.
15
3. Uraian Tugas Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (Pkrs) Rumah Sakit
a. Ketua
1. Tugas :
a) Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana )
b) Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit
terkait dengan Promosi Kesehatan Rumah Sakit
c) Membuat program kerja PKRS
d) Membuat prosedur kerja serta uraian tugas tim PKRS
e) Melakukan evaluasi kegiatan pemberian informasi dan edukasi
f) Merencakan kegiatan sosial meliputi penyuluhan, seminar, pendidikan dan
pelatihan untuk masyarakat baik di dalam maupun di luar rumah sakit.
g) Menyusun konsep perjanjian kerja sama pelayanan kesehatan
h) Mengatur jadwal penyuluhan rutin di rumah sakit
i) Mengatur jadwal penyuluhan rutin dan insidental di daerah binaan.
j) Mengatur jadwal kegiatan sosial seperti pengobatan gratis, khitanan
massal.
k) Mengatur jadwal penggunaan media audio /audio visual rumah sakit
l) Memberikan arahan kepada Tim PKRS pelaksanaan kegiatan
m) Memberikan bimbingan dan motivasi untuk pencapaian target kegiatan
n) Melakukan supervisi secara rutin
o) Membagi tugas dilingkup PKRS
p) Membuat analisis pekerjaan dan beban kerja di Tim PKRS
q) Menyusun uraian tugas berdasarkan posisi dilingkup PKRS
r) Menyusun laporan berdasarkan obyektifitas hasil kerja yang telah dicapai
sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
s) Mengkoordinir pertemuan berkala Tim PKRS minimal satu bulan sekali
t) Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit , lembaga-lembaga yang
bergerak dalam bidang kesehatan atau puskesmas untuk memfasilitasi
pengobatan, dan perawatan setelah dari rumahsakit
u) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
16
2. Wewenang :
a) Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Direktur
b) Mengarahkan dan membimbing masing-masing koordinator beserta
pelaksananya
c) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d) Menentukan skala prioritas pekerjaan
e) Merekomendasi, memaraf, dan menandatangani surat serta dokumen
dinas yang berkaitan PKRS
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan
yang sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan RS
4. Hasil Kerja :
a) Distribusi tugas kepada masing-masing koordinator sesuai dengan
tugasnya
b) Rencana operasional tahunan program PKRS
c) Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d) Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Direksi
b. Sekretaris
1. Tugas :
a) Bertanggung jawab terhadap Ketua Tim PKRS
b) Melakukan surat menyurat dan administrasi terkait
c) Melakukan tata laksana dokumen, pengarsipan, melakukan pengumpulan,
pengolahan dan analisa data
d) Mengusulkan kebutuhan administrasi
e) Membuat laporan bulanan kegiatan PKRS
f) Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim PKRS agar terbentuk
kerjasama yang sinergis
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
17
2. Wewenang :
a) Memberikan masukan tentang administrasi dan surat menyurat
pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b) Mengatur jadwal penyuluhan
c) Membuat pencatatan dan pelaporan
d) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
e) Menentukan skala prioritas pekerjaan
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan
yang sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit
4. Hasil Kerja :
a) Rencana kerja dan kebutuhan secretariat
b) Konsep surat dan naskah
c) Pelayanan administrasi
d) Arsip surat masuk dan keluar RS
e) Laporan program bulanan dan tahunan sekretariat
c. Kordinator Pelayanan Medis
1. Tugas :
a) Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b) Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit
terkait dengan kegiatan PKRS
c) Membuat usulan materi penyuluhan
d) Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
e) Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bidang Medis
f) Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bidang
Medis
g) Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS
yang tepat
h) Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada
ketua Tim PKRS untuk dilaporkan ke Direktur
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
18
2. Wewenang :
a) Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b) Mengarahkan dan membimbing masing-masing petugas pelayanan
beserta pelaksananya
c) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d) Menentukan skala prioritas pekerjaan
e) Membimbing dan menegur bawahan
f) Membina bawahan dalam disiplin kerja
g) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan
yang sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sandi
4. Hasil Kerja :
a) Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan
tugasnya
b) Rencana operasional tahunan program PKRS
c) Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d) Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim
d. Koordinator Keperawatan / Kebidanan
1. Tugas :
a) Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b) Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit
terkait dengan kegiatan PKRS
c) Membuat usulan materi penyuluhan
d) Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
e) Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bidang Keperawatan /
Kebidanan
f) Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bidang
Keperawatan / Kebidanan
19
g) Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS
yang tepat
h) Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada
ketua Tim PKRS untuk dilaporkan ke Direktur
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang :
a) Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b) Mengarahkan dan membimbing masing-masing petugas pelayanan
beserta pelaksananya
c) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d) Menentukan skala prioritas pekerjaan
e) Membimbing dan menegur bawahan
f) Membina bawahan dalam disiplin kerja
g) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan
yang sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan RS
4. Hasil Kerja :
a) Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan
tugasnya
b) Rencana operasional tahunan program PKRS
c) Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d) Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim
e. Koordinator Penunjang Medik
1. Tugas :
a) Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b) Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit
terkait dengan kegiatan PKRS
c) Membuat usulan materi penyuluhan
d) Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
20
e) Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bidang Penunjang Medis
(Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Gizi, dan lain-lain)
f) Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bidang
Penunjang Medis (farmasi, laboratorium, Radiologi, dan lain-lain)
g) Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS
yang tepat
h) Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada
ketua Tim PKRS untuk dilaporkan ke Direktur
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang :
a) Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b) Mengarahkan dan membimbing masing-masing petugas pelayanan
beserta pelaksananya
c) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d) Menentukan skala prioritas pekerjaan
e) Membimbing dan menegur bawahan
f) Membina bawahan dalam disiplin kerja
g) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan
yang sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan RS
4. Hasil Kerja :
a) Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan
tugasnya
b) Rencana operasional tahunan program PKRS
c) Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d) Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim
f. Koordinator Non Medis
1. Tugas :
a) Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
21
b) Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit
terkait dengan kegiatan PKRS
c) Membuat usulan materi penyuluhan
d) Melakukan evaluasi kegiatan PKRS
e) Bertanggung jawab terhadap operasional PKRS Bagian Non Medis
f) Bertanggungjawab terhadap pelaporan dan pencatatan PKRS Bagian Non
Medis
g) Memantapkan system atau mekanisme monitoring dan evaluasi PKRS
yang tepat
h) Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada
ketua Tim PKRS untuk dilaporkan ke Direktur
i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang :
a) Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b) Mengarahkan dan membimbing masing-masing pelaksana pelayanan non
medis
c) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d) Menentukan skala prioritas pekerjaan
e) Membimbing dan menegur bawahan
f) Membina bawahan dalam disiplin kerja
g) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan
yang sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit
4. Hasil Kerja :
a) Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan
tugasnya
b) Rencana operasional tahunan program PKRS
c) Hasil-hasil pelaksanaan program PKRS
d) Laporan tahunan pelaksanaan program PKRS kepada Ketua Tim
22
g. Humas
1. Tugas :
a) Menyelenggarakan promosi komunikasi perubahan dan membangun
dukungan masyarakat kegiatan PKRS
b) Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit, lembaga-lembaga yang
bergerak dalam bidang kesehatan atau puskesmas untuk memfasilitasi
pengobatan, dan perawatan setelah dari rumah sakit
c) Menyediakan logistic terkait KIE dan bahan lain yang dibutuhkan untuk
kegiatan PKRS
d) Bekerjasama dengan divisi-divisi yang ada di Tim PKRS agar terbentuk
kerjasama yang sinergis
e) Mengusulkan kebutuhan terkait pelayanan PKRS
f) Membuat laporan bulanan dan tahunan
g) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
2. Wewenang
a) Memberikan masukan tentang pelaksanaan PKRS kepada Ketua Tim
b) Mengarahkan dan membimbing masing-masing pelaksana pelayanan non
medis
c) Meminta kelengkapan data dan informasi kepada unit kerja terkait
d) Menentukan skala prioritas pekerjaan
e) Membimbing dan menegur bawahan
f) Membina bawahan dalam disiplin kerja
g) Menolak hasil kerja yang tidak relevan
3. Hak :
Berhak atas sarana dan prasarana kerja, serta mendapat promosi jabatan
yang sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta kemampuan Rumah Sakit
4. Hasil Kerja :
23
a) Distribusi tugas kepada masing-masing pelaksana sesuai dengan
tugasnya
b) Rencana kegiatan PKRS
c) Laporan Pelaksanaan kunjungan dan Perjanjian Kerja sama
Laporan Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan (internal dan
eksternal)
24
BAB IV
DOKUMENTASI
25
BAB V
PENUTUP
Panduan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) ini disusun agar menjadi
acuan dalam pengembangan kegiatan PKRS dan pengembangan Akreditasi Rumah
Sakit yang berhubungan dengan promosi kesehatan. Panduan ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dengan upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan
Rumah Sakit. Sebagai penutup kiranya dapat diingatkan kembali bahwa PKRS
bukanlah urusan mereka yang bertugas di tim PKRS saja, PKRS adalah tanggung
jawab dari Direktur Rumah Sakit, dan menjadi urusan (tugas) bagi hampir seluruh
jajaran Rumah Sakit. Yang paling penting dilaksanakan dalam rangka upaya-upaya
pemberdayaan, baik pemberdayaan terhadap pasien (rawat jalan dan rawat inap)
maupun terhadap klien sehat. Namun demikian, upaya-upaya pemberdayaan ini akan
lebih berhasil, jika didukung oleh upaya-upaya bina suasana dan advokasi. Bina
suasana dilakukan terhadap mereka yang paling berpengaruh terhadap pasien/klien.
Sedangkan advokasi dilakukan terhadap mereka yang dapat mendukung dan
membantu Rumah Sakit dari segi kebijakan (peraturan perundang-undangan) dan
sumber daya lain dalam rangka memberdayakan pasien/klien. Banyak sekali peluang
untuk melaksanakan PKRS, dan peluang-peluang tersebut harus dapat dimanfaatkan
dengan baik, sesuai dengan fungsi dari peluang yang bersangkutan.
26