Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
a. Instrumen Tes
Tes ini berbentuk soal uraian yang berkaitan langsung dengan bahan ajar yang
matematis siswa. Mengacu pada metode dan desain penelitian tes dilakukan sebanyak
dua kali yakni pretes dan postes. Soal uraian yang diberikan tersebut mewakili
indikator-indikator yang hendak dicapai. Adapun pemberian skor dalam penelitian ini
mengacu pada rubrik skor yang dimodifikasi oleh Bosch dalam Hasanah (dalam
Suriany, 2013)
Tabel
kurang jelas
Memberikan satu buah ide yang relevan dalam
menyelesaikan masalah dan pengungkapannya 2
Kelancaran
jelas dan lengkap
Memberikan lebih dari satu ide yang relevan
dalam menyelesaikan masalah tetapi 3
dipahami
Memberikan jawaban dengan caranya sendiri,
Keaslian
tetapi terdapat kekeliruan dalam proses 2
Instrumen yang akan diberikan kepada siswa terlebih dahulu diujicobakan untuk mengetahui
validitas, reliabilitasnya, daya pembeda, dan indeks kesukaran dari tiap butir soal. Uji coba
1) Validitas
Validitas tes adalah tingkat ketepatan tes mengukur sesuatu yang hendak
diukur, pengujian validitas tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesahihan
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 [𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 ]]
Keterangan :
sebagai berikut.
Tabel 1
Klasifikasi Interprestasi Koefisian Korelasi
2) Reliabilitas
diberikan oleh suatu alat ukur, walaupun dilakukan oleh orang, waktu, dan tempat
𝑛 ∑ 𝜎𝑖2
𝑟11 = [ ] [1 − 2 ]
𝑛−1 𝜎𝑡
Keterangan :
𝑛 = Banyaknya soal
Tabel 2
Besarnya𝑟11 Interprestasi
0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Derajat reliabilitas cukup
0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Derajat reliabilitas tinggi
0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
3) Daya Pembeda
anatara siswa yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah.
Untuk mengetahui daya pembeda setiap butir soal tes, langkah pertama yang
dilakukan adalah mengukur perolehan skor seluruh siswa dari yang skor tertinggi
sampai skor terendah, langkah kedua mengambil 27% siswa yang skornya tinggi
dan 27% siswa yang skor rendah selanjutnya disebut kelompok atas dan
𝑆𝐴 − 𝑆𝐵
𝐷𝑃 =
𝐽𝐴
Keterangan :
𝐷𝑃 = Daya pembeda
2014:64)):
Tabel 3
Klasifikasi Interprestasi Daya Pembeda
Besarnya DP Interprestasi
0,00≤ 𝐷𝑃 <0,20 Jelek
0,20≤ 𝐷𝑃 <0,40 Cukup
0,40≤ 𝐷𝑃 <0,70 Baik
0,70≤ 𝐷𝑃 <1,00 Baik sekali
4) Indeks Kesukaran
Menghitung indeks kesukaran bertujuan untuk mengetahui soal yang baik dan
yang tidak.Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sulit bagi siswa. Untuk menghitung indeks kesukaran tiap butir soal uraian dapat
𝑆𝐴 + 𝑆𝐵
𝐼𝐾 =
2𝐽𝐴
Keterangan:
Tabel 4
Besarnya IK Interprestasi
0,00≤ 𝐷𝑃 <0,20 Soal Sangat Sukar
0,20≤ 𝐷𝑃 <0,40 Soal Sukar
0,40≤ 𝐷𝑃 <0,60 Soal Sedang
0,60≤ 𝐷𝑃 <0,90 Soal Mudah
0,90≤ 𝐷𝑃 <1,00 Soal Sangat Mudah
Instrumen non tes digunakan bertujuan untuk mengukur hal-hal seperti sikap,
motivasi dan minat. Adapun instrument non tes yang digunakan dalam penelitian ini
1) Angket
Angket yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket skala likert yang
jawaban yang sesuai. Angket ini terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu : Sangat
Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju
(STS).
Tabel 5
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
2) Lembar Observasi
Lembar observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang
dengan kegiatan yang sedang diobservasi. Lembar observasi dalam kegiatan ini
bertujuan untuk mengetahui aktifitas siswa, aktifitas guru serta pendekatan atau
berlangsung.
3) Jurnal
Jurnal adalah salah satu alat pengumpulan data yang bertujuan untuk
4) Dokumentasi
Dokumentasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara menghimpun
penelitian eksperimen, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan/kesamaan dua
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari masing-masing kelompok
sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menghitung normalitas uji masing-
masing kelompok sampel dapat digunakan uji sampel Kolmogorov Smimov (sample-
KS) atau uji sampel Shapiro Wilk. Pengolahan uji normalitas dibantu dengan
menggunakan software SPSS. Uji normalitas ini dilakukan pada data skor pretes dan
Uji normalitas dilakukan dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Uji ini untuk mengetahui apakah hasil dari masing-masing kelompok sampel
mempunyai varians populasi yang sama atau berbeda. Perumusan hipotesis untuk
homogen.
sebagai berikut.
Uji kesamaan rata-rata pun dilakukan pada data pretes dan data postes. Uji
kesamaan dua rata-rata pretes bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas
(eksperimen dan kontrol) memiliki rata-rata awal yang sama atau tidak. Sedangkan
uji perbedaan dua rata-rata postes bertujuan untuk mengatahui pencapaian hasil
belajar siswa. Indeks gain akan digunakan untuk melihat kualitas peningkatan hasil
sebagai berikut.
kontrol setara.
kontrol berbeda.
Dengan taraf signifikansi 0,005 maka kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1) Jika sig. (signifikansi) ≥ 0,05 maka 𝐻0 diterima.
Secara skema prosedur pengolahan datanya ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Prosedur
Uji Non-Parametik Uji Homogenitas
(Mann Whitney) (Levene Test)
Pengolahan Data
d. Korelasi
suatu cara
Tak Homogen
Uji Perbedaan /Kesamaan Dua Rata-rata Uji t’ untuk
(Independent Sample Test = Equal variances
Not Assumed) mengetahui hubungan satu
variabel dengan variabel lain. Ada beberapa teknik korelasi yang dapat digunakan
kreatif matematis.
kreatif matematis.
Tabel 6
Klasifikasi Koefisien Korelasi
f = frekuensi jawaban
Tabel 7
0% Tidak ada
1 % - 25 % Sebagian kecil
26 % - 49 % Hampir setengahnya
50 % Setengahnya
51 % - 75 % Sebagian besar
76 % - 99 % Pada umumnya
100 % Seluruhnya
∑𝐴
S = ∑𝑛 × ∑𝑃
∑ 𝑃 = jumlah pernyataan
B. PROSEDUR PENELITIAN
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
pembelajaran konvesional.
1) Mengolah dan menganalisis instrumen tes pada data pretes dan postes kelas
2) Mengolah dan menganalisis instrumen non tes pada angket skala sikap.
Ada beberapa teknik pengolahan data kuantitatif yang biasa digunakan dalam
penelitian eksperimen, yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji perbedaan/kesamaan dua
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil dari masing-masing kelompok
sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk menghitung normalitas uji masing-
masing kelompok sampel dapat digunakan uji sampel Kolmogorov Smimov (sample-
KS) atau uji sampel Shapiro Wilk. Pengolahan uji normalitas dibantu dengan
menggunakan software SPSS. Uji normalitas ini dilakukan pada data skor pretes dan
Uji normalitas dilakukan dengan taraf signifikan 0,05. Kriteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Uji ini untuk mengetahui apakah hasil dari masing-masing kelompok sampel
mempunyai varians populasi yang sama atau berbeda. Perumusan hipotesis untuk
homogen.
sebagai berikut.
Uji kesamaan rata-rata pun dilakukan pada data pretes dan data postes. Uji
kesamaan dua rata-rata pretes bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelas
(eksperimen dan kontrol) memiliki rata-rata awal yang sama atau tidak. Sedangkan
uji perbedaan dua rata-rata postes bertujuan untuk mengatahui pencapaian hasil
belajar siswa. Indeks gain akan digunakan untuk melihat kualitas peningkatan hasil
sebagai berikut.
kontrol setara.
kontrol berbeda.
Dengan taraf signifikansi 0,005 maka kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
sig.
bawah ini.
Uji Perbedaan /Kesamaan Dua Rata-rata Uji t Homogen
(Independent Sample Test = Equal variances
Assumed)
Tak Homogen
Uji Perbedaan /Kesamaan Dua Rata-rata Uji t’
(Independent Sample Test = Equal variances
Not Assumed)
Gambar 1
h. Korelasi
Teknik korelasi adalah suatu cara untuk mengetahui hubungan satu variabel
dengan variabel lain. Ada beberapa teknik korelasi yang dapat digunakan misalnya
𝐻0 : Tidak terdapat hubungan yang positif antara sikap siswa terhadap pembelajaran
kreatif matematis.
kreatif matematis.
sebagai berikut.
Tabel 6
Klasifikasi Koefisien Korelasi
𝑓
P = 𝑛 × 100 % Keterangan: P = persentase setiap jawaban
f = frekuensi jawaban
Tabel 7
0% Tidak ada
1 % - 25 % Sebagian kecil
26 % - 49 % Hampir setengahnya
50 % Setengahnya
51 % - 75 % Sebagian besar
76 % - 99 % Pada umumnya
100 % Seluruhnya
∑𝐴
S = ∑𝑛 × ∑𝑃
∑ 𝑛 = banyaknya siswa
∑ 𝑃 = jumlah pernyataan