PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan wisata kuliner pada tahun 2019 sangat pesat ditandai dengan
banyaknya penawaran berbagai jenis makanan baik makanan pembuka maupun
makanan penutup berupa cemilan manis. Oleh karena itu persaigan semakin ketat
setiap produsen menawarkan dengan berbagai rasa dan keunikan makanan yang
ditawarkan.
Jumlah restoran yang berada dikota palu sebanyak 42 berdasarkan
Tripadvisor.co.id, maka dari itu produsen menawarkan produknya dengan cara
diferensiasi, karena pada umumnya masyarakat kota palu menyukai kuliner yang
pedas dan cemilan manis (cokelat).
Salah satu restaurant dikota palu terkenal dengan olahan bebek goreng dengan
cita rasa yang berbeda yaitu restaurant Bebek Cs, para pencinta pedas pasti mengenal
cita rasa pedasnya olahan bebek tersebut. Dengan keunikan yang dimiliki restaurant
Bebek Cs menduduki urut ke 34 dari 42 restaurant di kota palu.
Restauran Bebek Cs bediri sejak 17 agustus 2015 terdiri dari dua tempat
yaitu Bebek CS Tadulako dan Bebek CS MT. Haryono dan pemilik bernama Akmal
Rockhadi. Restaurant ini telah beroperasi selama 4 tahun, omset selama tahun 3
terakhir lumayan besar kisaran 10-20 juta dalam satu hari, hal ini disebabkan oleh
sebagian masayrakat kota palu menyukai olahan bebek yang pedas serta dilengkapi
plating terdapat: ketimun, tahu, tempe, daun cemangi, jeruk dan semangkuk sup daun
kedondong, Bebek Cs menetapkan harga tertinggi Rp28.000.
Bebek Cs dijadikan restaurant keluarga, semenjak kejadian gempa pada 28
september 2018, pelanggan Bebek Cs berkurang sebanyak 50% ditandai dengan
omset yang dihasilkan berkurang, dalam kondisi itu Bebek Cs berusaha untuk tetap
bertahan, meskipun resiko bisnis sangat mengancam keberlangsungan hidup Bebek
Cs.
Menurunnya omset yang dihasilkan oleh Bebek Cs, Akhirnya manajer
melakukan efisiensi dengan mengurangi plating yang digunakan yaitu : ketimun, kol,
dan sup daun kedondong. Keputusan yang diambil oleh manajer ternyata
menimbulkan masalah yaitu, terjadi banyak complain pelanggan terhadap plating
makanan, katanya gambar tidak sesuai dengan actual.
Kekecewanan pelanggan menimbulkan penurunan omset sebanyak 55%,
sebagian pelanggan berpikir harga tidak sesuai dengan kualitas yang diberikan, selain
itu terjadi complain mengenai kualitas rasa, pergantian koki pada tahun 2018 juga
berpengaruh terhadap kualitas olahan bebek tersebut.
Pada awal tahun 2019 Bebek Cs berusaha untuk menggunakan dana operasi
yang efisien, maka dari itu manajer mengambil keputusan untuk mengantin piring
keramik menjadi piring anyaman rotan. Menurut beliau lebih efisien selain hemat air,
hemat sabun dan mengurangi karyawan untuk mencuci piring. Penggunaan piring
rotan memberikan dampak yang negative, banyak pelanggan yang komplen terhadap
penggunaan piring rotan tersebut.
Berbagai komplen yang keluar dari mulut pelanggan menyebabkan
kekecewaan dan akhirnya omset Bebek Cs menurun hingga 60%, manajer telah
berusaha untuk melakukan perbaikan kembali dengan menerapkan platingan seperti
dahulu dan kembali menggunakan piring keramik, namum usaha tersebut gagal tidak
mengembalikan pelanggan yang kecewa tersebut.
Mulai bulan agustus 2019 Bebek CS mengalami kesulitan untuk mendapatkan
bebek yang berukuran besar, hal ini disebabkan oleh supllayer bebek mulai menipis.
Sehingga olahan bebek kadang tidak tersedia. Hal ini memberikan kekecewaan bagi
pelanggan yang ingin mengkonsumsi bebek namum tidak tesedia.
Kekecewaan ini menjadi pertimbagan buat manajer untuk terus mengadakan
bebek namum kualitas bebek menjadi rendah karena ukurannya semakin kecil, oleh
karena itu hal ini justru menimbulkan complain dari pelanggan karena kualitas
bebeknya menurun.
Masalah-masalah yang dihadapi oleh restaurant Bebek CS sangat
memprihatinkan, akhir-akhir ini manajer sering melakukan promosi, untuk menarik
pelanggan, namum pada kondisi saat ini penjualan yang dihasilkan sangat minim,
sehingga Bebek CS tetap berproduksi dengan kapasitas yang minim.
Dari latar belakang diatas mengambarkan berbagai masalah yang ditempuh
oleh Bebek CS, maka dari itu rumusan masalahnya sbb:
1.3 Tujuan
PENUTUP
1. Saran
2. Kesimpulan
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management (14 ed.). England:
Pearson Education.