Anda di halaman 1dari 6

Nama Anggota: - Ahmad faisal (07)

- Figo cahyo prasojo (25)

Prosedur pemeriksaan pada PLTB

Prosedur pemeriksaan atau inspeksi PLTB masuk ke dalam prosedur inspeksi pembangkit
lainnya. Adapun prosedur inspeksi PLTB adalah seperti tercantum pada tabel di bawah ini

No Parameter pemeriksaan Standar Hasil pemeriksaan

1 Pemeriksaan dokumen
a. Spesifikasi teknik peralatan utama
-turbin angin
-generator
-transformator
b. Gambar diagram satu garis (single line diagram)
c. Gambar tata letak layout peralatan utama
d. Gambar tata letak pemadam kebakaran
e. Gambar sistem pentanahan
f. Gambar instalasi listrik gedung pembangkit
g. Sertifikasi uji pabrik peralatan utama
h. Buku manual operasi
i. Izin lingkungan dan dokumen lingkungan hidup
2 pemeriksaan desain
a. Sistem pembumian
b. Ringkat hubung pendek (short circuit level
c. Pengaman elektrik
d. Pengaman mekanik
e. Sistem pengukuran elektrik dan mekanik
f. Koordinasi proteksi dengan sistem jaringan
g. Jarak bebas
h. Jarak rambat
3 pemeriksaam visual
a. Peralatan utama
-turbin angin dan alat bantu lainya
-generator dan alat bantu lainya
-transformator dan alat bantu lainya
b. Perlengkapan atau alat pemadam kebakaran
c. Perlengkapan atau peralatan K3
d. Sistem pembumian
e. Sistem catu daya AC dan DC
f. Sistem instrument dan kontrol
g. Sistem bahan bakar
h. Sistem pendingin
1. Standar operasional prosedur pada kincir angin/turbin angin

Prosedur pengecekan turbin angin berdasarkan kondisi lingkungan dan berbagai referensi buku

yang berhubungan dengan turbin angin.

A.Tower dan pondasi

1. periksa tower kincir dengan mengecek semua apakah sudah terpasang dengan kuat sehinga

tiang tower tetap kokoh.

2. tower harus berdiri tegak di atas tanah.

3. cek kondisi material tiang tower, lakukan pengecekan besi tower sudah berkarat atau berjamur.

4. pastikan tower tidak miring harus tegak lurus dengan pondasi.

5. tekanan pondasi kira-kira 8 Mpa.

B.Kincir dan Blade

1. perhatikan kincir dan bilah jika terjadi kerusakan

2. kincir dan bilah mempunyai tegangan tinggi jadi harus di perhatikan saat pengecekan.

C.Kabel penghubung kincir angin.

1. hubungkan kabel dengan kincir angin agar bisa di deteksi kecepatan kincirnya

2. pastikan semua kabel terpasang ke kincir angin dengan rapi.

3. sambungkan kabel kincir angina hingga ke power house dengan melaspisi kabel yang di letakan

di dalam tanah dengan menggunakan clypsal atau pipa air.

D.Controller dan Baterai

1. Sambungkan semua kabel ke baterai

2. pastikan semua sambungan kabel terpasang dengan baik.

3. cek tegangan baterai jika memenuhi standar dengan range antara 24 volt sampai 28 volt.
Tabel Pemeriksaan Komponen Kincir Angin/Turbin Angin:

No Nama mesin Hasil pemeriksaan


1 Tower dan pondasi baik tdk baik
Periksa bunyi, getaran, dan kondisi tower
Periksa keamanan pelat fondasi
Periksa keamanan pondasi,pastikan pondasi kokoh
Periksa sambungan antara tower dan sling
Periksa kondisi tali sling
Lakukan pelapisan anti karat pada tower
Lakukan pelapisan anti karat pada kawat sling
Periksa kondisi baut penghubung tower dari kondisi kendor atau karat
2 Kincir dan Blade
Periksa kondisi blade dari kemungkinan korosi
Periksa baut pemghubung antara blade dan main frame turbin
Periksa kondisi frame gearbox dari karat
Lakukan pelapisan anti karat pada blade
3 Kabel penghubung kincir angin
Pemeriksaan kondisi kabel dari kemungkinan keropos
Pemeriksaan sambungan kabel dan turbin angin
4 Kontroller dan Baterai
Cek keamanan pelindung
Cek kebersihan kontroler dan baterai
5 Baut
Periksa kencangan pada tiap sambungan
Setting baut leveling
Periksa kekencangan baut cover turbin
6 Umum
Jaga kebersihan dan lingkungan instalasi turbin angin
Periksa kondisi lingkungan

2. Tabel Pemeriksaan Generator

NO Mata Uji Ya Tidak


1 Name plate generator tersedia
2 Apakah poros generator terpasang dengan baik
3 Apakah getaran pada Generator normal
4 Apakah generator mempunyai proteksi terhadap sambaran petir
5 Apakah putaran generator beroperasi dalam kondisi normal
3. Standar operasional prosedur pada Transformator

1. Pemeriksaan Nameplate Trafo


Sebelum pekerjaan pemeliharaan trafo dilaksanakan, prosedur pelaksanaan pekerjaan yang
pertama dilakukan adalah mendata spesifikasi teknis dari trafo tersebut dengan mengamati
(nameplate).
2. Pemeriksaan Secara Visual
Pemeriksaan fisik trafo secara visual meliputi pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan kondisi tangki dari kebocoran atau akibat dari benturan.
2. Pemeriksaan kondisi baut-baut pengikat di bushing.
3. Pemeriksaan kondisi bushing primer atau sekunder.
4. Pemeriksaan valve tekanan udara.
5. Pemeriksaan thermometer.
6. Pemeriksaan kondisi tap charger/sadapan.
3. Pengukuran Nilai Tahanan Isolasi
Setelah pemeriksaan secara visual dilakukan, maka selanjutnya dilakukan
pemeriksaan/pengukuran nilai tahanan isolasi trafo dengan menggunakan megger (primer-
body, sekunder-body dan primer-sekunder), sehingga dapat dipastikan jenis kerusakan dan
bagian mana dari trafo yang mengalami kerusakan.

Dengan melakukan perawatan secara berkala dan pemantauan kondisi transformator pada
saat beroperasi akan banyak keuntungan yang didapat, antara lain:
• Meningkatkan keandalan dari transformator tersebut.
• Memperpanjang masa pakai.
• Jika masa pakai lebih panjang, maka secara otomatis akan dapat menghemat biaya
penggantian
Unit trafo.

Adapun langkah-langkah perawatan dari transformator, antara lain adalah:


• Pemeriksaan berkala kualitas minyak isolasi.
• Pemeriksaan/pengamatan berkala secara langsung (Visual Inspection)
• Pemeriksaan-pemeriksaan secara teliti (overhauls) yang terjadwal.

NO Mata Uji Ya Tidak


1 Name plate Transformator tersedia
2 Apakah level ketinggian minyak trafo sesuai standar
3 Apakah ada kebocoran minyak trafo
4 Apakah bunyi dan getaran normal
5 Apakah ada kebocoran gas di relay buchholz
Adakah keretakan,pecah,debu,kebocoran,compound/minyak
6 pada bushing
7 Adakah pengkaratan pada trafo terutama pada radiator
8 Apakah temperatur minyak sesuai dengan standartd nameplate
4. Standard Operational Procedure (SOP) pada Gearbox :

Pada proses running test :

1. Koordinasikan kepada pihak yang berwenang sebelum melakukan test


2. Pastikan area pemasangan gearbox bersih
3. Pengkopelan gearbox
4. Lakukan uji tes putaran gearbox tanpa beban
5. Roll in power sistem mv switchgear
6. Catat dan periksa hasil putaran gearbox selama durasi yang telah ditentukan
7. Jika sudah selesai roll out power sistem mv switchgear
8. Pasang bushing pada output shaft gearbox
9. Pasang baut dipusat fan hub
10. Angkat dan pasang fan assembly ke output shaft gearbox
11. Kencangkan baut bushing holder hingga kuat dengan menggunakan alat
12. Lakukan uji tes putaran gearbox dengan beban
13. Catat dan periksa hasil putaran beban selama durasi yang telah ditentukan
14. Monitoring operasional

KESELAMATAN KERJA PADA PLTB

Pengertian:

Keselamatan Kerja pada PLTB adalah segala upaya atau langkah-langkah pengamanan
penyediaan tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi
andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup
lainnya,serta kondisi ramah lingkungan disekitar pembangkit tenaga listrik.

Tujuan :

Untuk mewujudkan kondisi :

a. Andal dan aman bagi PLTB


b. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya
c. Ramah lingkungan

Upaya untuk mewujudkan Keselamatan kerja :

a. Standarisasi
b. Penerapan keselamatan kerja
c. Sertifikasi
d. Penerapan SOP
e. Adanya pengawas pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai