Anda di halaman 1dari 19

Makalah Akuntansi Sektor Publik

-AKUNTANSI RUMAH SAKIT-

Dosen: Benny Rojeston Marnaek Nainggolan, S.E., M.Si.

Kelompok I :

Fellia 173304010441

Nur Nabila 173304010443

Darwin Wijaya 173304010451

Zulfinus Zalukhu 173304010459

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

V- AUDIT SORE A

MEDAN

2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi memiliki beberapa definisi yang dapat kita ketahui. Yang pertama yaitu
menurut Kieso, akuntansi didefinisikan yaitu akuntansi bisa didefinisikan secara tepat dengan
menjelaskan tiga karakteristik penting dari akuntansi: (1) pengidentifikasian, pengukuran,
dan pengkomunikasian informasi keuangan tentang (2) entitas ekonomi kepada (3) pemakai
yang berkepentingan. Karakteristik-karakteristik ini telah dipakai untuk menjelaskan
akuntansi selama beratus-ratus tahun. Yang kedua menurut Soemarso S.R, akuntansi adalah
sebagai berikut “Akuntansi adalah Suatu Displin yang menyediakan informasi penting
sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan secara
efesien. dua definisi tersebut merupakan beberapa contoh yang dapat kita ketahui mengenai
definisi akuntansi. Tetapi melalui dua definisi ini saja kita dapat mengetahui bahwa akuntansi
memiliki peran yang penting dalam kehidupan kita.
Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh organisasi-
organisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut merupakan metode pencatatan
dan penampilan entitas dalam akuntansi seperti aset, dan kewajiban yang dikelompokkan
menurut kegunaannya masing-masing. Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi-
organisasi nirlaba dan sektor publik yang umumnya membutuhkan metode pelaporan
khusus neraca akhir yang dapat menunjukkan arus pengeluaran keuangan organisasi tersebut
secara jelas. Aplikasi akuntansi dana juga dapat kita lihat dalam praktik akuntansi di rumah
sakit. Namun harus didasari bahwa tif\dak semua rumah sakit adalah organisasi yang bersifat
nirlaba. Beberapa rumah sakit dioperasikan sebagai layaknya perusahaan yang mencari laba,
bahkan beberapa diantaranya melakukan penjualan modalnya di pasar modal. Dalam kasus
rumah sakit yang berorientasi laba standar akuntansi yang diikuti adalah standar akuntansi
keuangan yang digunakan untuk sektor komersial.
Dalam makalah ini, kami kelompok 1 akan membahas lebih jelas mengenai akuntansi
rumah sakit.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah
1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Rumah Sakit?
2. Bagaimana struktur dana di Rumah Sakit?
3. Bagaimana siklus transaksi akuntansi di Rumah Sakit?
4. Bagaimana bentuk laporan keuangan pada Rumah Sakit?

1.3 Tujuan Pembahasan Masalah


Tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui tentang akuntansi Rumah Sakit
2. Untuk memahami mengenai struktur dana di Rumah Sakit
3. Untuk mengetahui siklus transaksi akuntansi di Rumah Sakit
4. Untuk mengetahui bentuk laporan keuangan di Rumah Sakit
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akuntansi Rumah Sakit


Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen
keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan
data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan
keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Yang menjadi
kendala pada Rumah Sakit Swadana dan belum terpecahkan sampai saat ini adalah Rumah
Sakit melakukan dua sistem pencatatan dan pelaporan yaitu yang berdasarkan prinsip
akuntansi yang lazim (Accrual Basis) dan Basis Kas (Cash Basis) untuk memenuhi ketentuan
yang berlaku yang diharapkan dapat berjalan secara paralel, independen dan tercipta
mekanisme saling kontrol di antaranya (kontrol internal), namun dirasakan menjadi beban
petugas Rumah Sakit.
Dalam peraturannya, rumah sakit dikelompokkan menjadi dua yaitu:

1. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Swasta (Private Hospital)]


Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasar standar akuntansi yang
dikembangkan oleh Financial Accounting Standards oard-FASB (Dewan Standar Akuntansi
Keuangan) khusunya dalam pernyataan (FASB Statement) no 17 tentang Laporan Keuangan
untuk Organisasi Nirlaba.
2. Rumah Sakit yang Dikelola Pihak Pemerintah (Public Hospital)
Dalam hal ini pelaksanaan akuntansinya dilaksanakan berdasarkan standar akuntansi yang
dikembangkan oleh Governmental Accounting Standards Board-GASB (Dewan Standar
Akuntansi Pemerintahan)

2.2 Struktur Dana di Rumah Sakit


Struktur Dana di Rumah Sakit meliputi
1. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund)
2.. Dana Terikat (Restricted Fund)
Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi penggunaanya
pada suatu tujuan tertentu. Dana ini seperti halnya Dana Umum (General Fund) di
pemerintahan atau Dana Lancar Tidak Terikat (Unrestricted Current Fund)dalam akuntansi
universitas yang dibentuk untuk menjalankan operasi organisasi sehari-hari.
Dana Terikat (Restricted Fund) adalah dan ayang dibatasi penggunaannya pada suatu
tujuan tertentu yang biasanya muncul karena permintaan dari pihak eksternal yang
memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya, dana ini dibedakan menjadi (1) Dana
Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang
bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu
dana dengan pembatasan yang bersifat permanen.

Aktiva yang tergolong terikat dicatat pada Dana Umum, sementara satu atau lebih
dana yang lain digunakan untuk mencatat aktiva yang terikat sementara waktu dan terikat
permanen. Selengkapnya, dana-dana yang umum digunakan dalam akuntansi dana untuk
rumah sakit dapat dilihat pada figur berikut ini

Kelompok Dana Terikat


Umum Tujuan Terikat Penggantian Abadi
Khusus Waktu dan
Pengembangan
Fasilitas
Dasar Akrual Pemasukan/sumbangan (contribution), transfer, dicatat
Akuntansi secara langsung dalam dana yang bersangkutan
Deskripsi Dana Dana tidak Dana dibatasi Dana abadi
Perbedaan dibatasi dapat untuk yang harus
untuk tujuan digunakan penambahan dikelola dan
operasional sampai aktiva tetap tidak untuk
tertentu. waktu yang digunakan
ditentukan
pihak
sponsor
Laporan Neraca
Keuangan Laporan Operasi
Laporan Perubahan Aktiva Bersih
Laporan Arus Kas

2.2.1 Dana Umum


Dana Umum (General Funds) digunakan untuk mencatat sumber daya/dana yang
diterima dan dibelanjakan dalam menjalankan kegiatan operasional utama dari rumah sakit.
Dalam Dana mum, direksi rumah sakit dapat menetapkan pembatasan berupa penyisihan atas
sumber daya tertentu.
Dalam hal ini, dana yang disisihkan tetap dianggap sebagai Dana Terikat namun
pencatatannya harus mencantumkan tujuan penyisihan dana tersebut. Hal ini disebabkan oleh
karena dana yang disishkan berbeda dengan dana yang dibatasi penggunaannya. Penyisihan
dana berasal dari inisiatif internal direksi rumah sakit, sedangkan pembatasan penggunaan
dana berasal dari pihak eksternal rumah sakit yang mensponsori dan atersebut.
2.2.2 Dana Terikat
Kelompok dana (funds groups) yang digolongkan sebagai dana terikat digunakan
untuk mencatat dana yang penggunaannya dibatasi oleh donor atau pihak yang mensponsori
dana tersebut. Secara garis besar, seperti dijelaskan sebelumnya kelompok Dana Terikat ini
dapat dibagi menjadi dua yaitu yang pembatasannya bersifat sementara (temporarily
restricted) dan yang pembatasannya bersifat tetap (permanently restricted).

2.3 Siklus Transaksi Akuntansi Rumah Sakit

Siklus transaksi dalam rumah sakit berawal dari transaksi atau peristiwa ekonomi, jika di
dalam rumah sakit misalnya ketika ada pasien. Lalu berlanjut ke siklus pendapatan,
pengeluaran, pelayanan dan keuangan. Selanjutnya siklus pelaporan keuangan dan berakhir di
laporan keuangan.
2.4 Laporan Keuangan Rumah Sakit
Terdapat 4 laporan keuangan utama yang dihasilkan oleh proses akuntansi
1. NERACA
Neraca Rumah Sakit tidak mempunyai perbedaan mendasar, baik isi maupun proses
penyusunan, dari sudut pandang ilmu akuntansi dibandingkan dengan neraca perusahaan
yang sering kita kenal di sektor komersial. Namun demikian ada beberapa hal yang secvara
khusus perlu diperhatikan antara lain:
a. Kas
Jumlah kas yang tercatat di neraca tidak termasuk jumlah kas pada Dana Terikat yang
tidak dapat digunakan untuk kegiatan operasi, misalnya kas yang terdapat pada Dana
Pembangunan dan Dana Abadi.
b. Piutang
Piutang harus dilaporkan pada jumlah yang diperkirakan dapat direalisasi. Dengan
demikian, dibuat penyajian tentang “penyisihan piutang tak tertagih.”
c. Investasi
Investasi awal dicatat pada harga perolehan pada saat pembelian, atau pada nilai wajar
pada saat penerimaan jika investasi diterima sebagai pemberian. Hasil dari investasi yang
tidak dibatasi harus diklasifikasikan sebagai perubahan saldo dana pada laporan operasi
rumah sakit.
d. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dilaporkan bersama dengan akumulasi depresiasinya dalam Dana Umum.
Hal ini berbeda dengan kebanyakan entitas pemerintahan yang melakukan pencatatan
aktivannya dalam suatu dana atau kelompok dana tertentu.
e. Aktiva yang Disisihkan
Klasifikasi aktiva terikat diberikan pada dana yang penggunaannya dibatasi oleh pihak
eksternal rumah sakit yang mensponsori dana tersebut.

f. Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang dilaporkan pada neraca. Hal ini berbeda kebanyakan entitas pemerintahan
yang melakukan pencatatan utang jangka panjangnya dalam suatu dana atau kelompok dana
tertentu.
g. Saldo Dana
Sesuai dengan kaidah pembagian dana yang telah dijelaskan, saldo dana yang dimiliki
oleh Rumah Sakit dipisahkan menjadi (1) terikat, yang dapat digunakan dengan bebas sesuai
kebijaksanaan dari rimah sakit, (2) terikat sementara waktu, yang baru dapat digunakan
ketika kriteria tertentu dari pihak sponsor terpenuhi, dan (3) terikar permanen, yang dikelola
dan hanya dapat digunakan hasilnya saja.
2. LAPORAN OPERASI
Untuk Rumah Sakit, hasil dari kegiatan operasinya dilaporkan dalam laporan operasi.
Laporan ini mencakup pendapatan, beban, untung dan rugi, serta transaksi lainnya yang
mempengaruhi saldo dana selama periode berjalan. Berikut ini adalah pos-pos yang juga
perlu menjadi perhatian:
a. Pendapatan Jasa Pasien
Pendapatan dari pasien dihitung pada jumlah bruto dengan menggunakan tarif standar.
Jumlah tersebut kemudian dikurangi dengan penyesuaian kontraktual menjadi pendapatan
bersih jasa atas pasien.
b. Penyesuaian Kontraktual
Penyesuaian kontraktual berasal dari keterlibatan pihak ketiga dalam proses penggantian
pembayaran medis.
c. Pendapatan dari Kegiatan Lainnya
Pendapatan dari kegiatan lainnya mencerminkan pendapatan dari sumber-sumber bukan
pasien, seperti kantin dan sewa parkir.
d. Transfer Antardana
Tidaklah tepat untuk tetap mengelola aktiva tetap dalam dana terikay ketika persyaratan
yang ditetapkan oleh pihak sponsor/donor sudah terpenuhi.
e. Beban Dana Umum
Beban-beban dalam dana umum diakui secara akrual, seperti halnya pada entitas
komersial
f. Sumbangan
Sumbangan (donasi) dibagi menjadi donasi yang berbentuk jasa dan berbentuk aktiva.
Karena sering kali sulit untuk menetapkan nilai dari donasi yang berbentuk jasa, maka nilai
dari donasi ini biasanya tidak dicatat
3. LAPORAN PERUBAHAN AKTIVA BERSIH
Laporan ini menyajikan perubahan dalam ketiga kategori aktiva bersih, yaitu tidak terikat,
terikat sementara, dan terikat permanen
4. LAPORAN ARUS KAS
Format dari laporan ini serupa dengan yang digunakan untuk entitas yang komersial.
2.5 Ilustrasi Transaksi
Dana Umum
Rumah Sakit Impian telah memberikan jasa kepada para pasiennya total senilai Rp
2.6000.000 jika diukur dengan menggunakan tarif standar. Dari jumlah ini, terdapat
penyesuaian kontraktual yang harus dikurangkan senilai Rp 240.000. ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:
1. Piutang 2.600.000
Pendapatan Jasa Pasien 2.600.000
2. Penyesuaian Kontraktual 240.000
Piutang 240.000

Selain pendapatan yang berasal dari pasiennya, Rumah Sakit Impian juga memperoleh
pendapatan dari kantin, apotik, dan lahan parkir yang dikelolanya total senilai Rp 30.000,00.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
3. Kas 30.000
Pendapatan Program Lainnya 30.000

Selama 20x6, Rumah Sakit Impian mengakui beban operasi senilai Rp 2.590.000. Dari
jumlah itu, senilai Rp 2.125.000 dibayar tunai dan sisanya merupakan penggunaan aktiva
dibayar di muka, penyisihan piutang tak tertagih, depresiasi, dan utang. Selain itu Rumah
Sakit Impian juga menerima sumbangan jasa senilai Rp 10.000,00. Ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:
4. Belanja- Jasa Keperawatan 800.000
Belanja- Jasa Profesional Lainnya 620.000
Belanja- Jasa Umum 700.000
Belanja- Jasa Fiskal 100.000
Belanja- Jasa Administrasi 80.000
Belanja- Biaya Malpraktik 30.000
Belanja- Piutang Tak Tertagih 60.000
Belanja- Depresiasi 200.000
Kas 2.125.000
Estimasi Piutang Tak Tertagih 60.000
Persediaan 90.000
Belanja Dibayar di Muka 5.000
Akumulasi Depresiasi 200.000
Utang Usaha 50.000
Utang Gaji 30.000
Utang Biaya Malpraktik 30.000
5. Belanja- Jasa Profesional Lainnya 10.000
Pendapatan Donasi Jasa 10.000

Selain donasi jasa seperti disinggung di atas, Rumah Sakit Impian juga menerima donasi
aktiva dalam bentuk uang tunai senilai Rp 63.000 dan dalam bentuk obat- obatan senilai Rp
30.000. Kedua donasi tersebut tidak terikat penggunaannya. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
6. Kas 63.000
Sumbangan- Tidak Dibatasi 63.000
7. Kas 30.000
Sumbangan- Tidak Dibatasi 30.000

Pendapatan lain yang diperoleh Rumah Sakit Impian selama 20x6 adalah pendapatan senilai
Rp 10.000 dari investasi yang dananya ditentukan oleh direksi rumah sakit sendiri bagi
pengembangan rumah sakit di masa depan. Sebagai tambahan, Rumah Sakit Impian juga
memperoleh keuntungan senilai Rp 5.000 dari penjualan peralatannya. Ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:
8. Kas- Disisihkan untuk Pembangunan Gedung 10.000
Pendapatan Investasi 10.000
9. Kas 55.000
Akumulasi Depresiasi 50.000
Aktiva Tetap 100.000
Keuntungan Penjualan Aktiva 5.000
Berikut ini adalah data mengenai transfer dari Dana Terikat ke Dana Tidak Terikat.
Jumlah Dana Terikat Deskripsi
(Rp)
180.000 Dana untuk Tujuan Khusus Dana dalam bentuk uang tunai
untuk riset dan pendidikan
200.000 Danan Penggantian dan Dana dalam bentuk uang tunai
Pengembangan Fasilitas untuk membeli peralatan
25.000 Dana Penggantian dan Perluasan Peralatan yang sudah dapat
Gedung digunakan untuk kegiatan operasi
12.000 Dana Terikat Waktu Penarikan piutang

Ayat Jurnalnya adalah sebagai berikut:


10. Kas 180.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 180.000
11. Kas 200.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 200.000
12. Aktiva Tetap 25.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 25.000
13. Kas 12.000
Penerimaan Transfer- Pelepasan Saldo Dana 12.000

Sedangkan berikut adalah ayat- ayat jurnal untuk mencatat beberapa transaksi lain dalam
Dana Umum dari Rumah Sakit Impian selama tahun 20x6
14. Kas 2.250.000
Estimasi Piutang Tak Tertagih 50.000
Piutang 2.300.000
15. Persediaan 50.000
Kas 50.000
16. Kas 50.000
Investasi 50.000
17. Aktiva tetap 250.000
Kas 250.000
18. Wesel Bayar 5.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 60.000
Utang Usaha 90.000
Utang Gaji 25.000
Kas 180.000
19. Kas 35.000
Utang Pihak Ketiga 35.000
20. Utang Jangka Panjang 50.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000
21. Investasi 15.000
Keuntungan Investasi Belum Direalisasi 15.000

Dana Untuk Tujuan Khusus


Rumah sakit juga membentuk suatu dana untuk keperluan- keperluan khusus yang disebut
Dana untuk Tujuan Khusus. Danan ini seperti juga dana terikat lainnya, tidak mencatat
belanja. Dana ini hanya mencatat aktiva yang penggunaannya dibatasi sampai Dana Umum
memenuhi persyaratan untuk menggunakan aktiva tersebut, biasanya setelah melakukan
belanja operasi yang sesuai dengan persyaratan atau setelah direksi rumah sakit menyetujui
belanja tersebut. Dalam hal ini aktiva ditransfer dari Dana unutk Tujuan Khusus ke Dana
Umum untuk membayar belanja operasi dimaksud.
Selama tahun 20x6, Dana untuk tujuan Khusus dari Rumah Sakit Impian mencatat
pendapatan senilai Rp 66.000 dari investasi dengan menggunakan aktiva dalam dana tersebut,
dan mencatat sumbangan dari sponsor/ donor senilai Rp 115.000. Ayat jurnalnya adalah
sebagai berikut:
22. Kas 66.000
Pendapatan Investasi- Terikat 66.000
23. Kas 115.000
Sumbangan- Terikat 115.000
Karena telah memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam operasi selama tahun
20x6,maka dana senilai Rp 180.000 ditransfer dari Dana untuk Tujuan Khusus ke Dana
Umum. Ayat Jurnalnya adalah sebagai berikut:
24. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 180.000
Kas 180.000

Dana Terikat Waktu


Selama tahun 20x6 Dana Terikat Waktu dari Rumah Sakit Impian mengakui piutang
senilai Rp 12.000 yang langsung ditransfer ke Dana Umum. Ayat jurnalnya adalah sebagai
berikut:
25. Kas 12.000
Piutang 12.000
26. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 12.000
Kas 12.000

Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas


Selama tahun 20x6 Dana Penggantian dan Pengembangan Fasilitas dari Rumah Sakit
Impian mendapatkan donasi dari pihak sponsor senilai Rp 25.000 dalam bentuk peralatan dan
senilai Rp 60.000 dalam bentuk uang tunai. Selain itu Rumah Sakit Impian juga memperoleh
pendapatan investasi senilai Rp 7.000 dari dana yang dikelola dalam dana ini. Ayat jurnalnya
adalah sebagai berikut:
27. Aktiva tetap 25.000
Sumbangan- Terikat 25.000
28. Kas 60.000
Sumbangan- Terikat 60.000
29. Kas 7.000
Pendapatan Investasi- Terikat 7.000
Selanjutnya, selama tahun 20x6 terdapat peralatan senilai Rp 25.000 yang sudah dapat
digunakan untuk operasi rumah sakit dan dana senilai Rp 200.000 yang ditransfer dari Dana
Penggantuan dan Pengembangan Fasilitas ke Dana Umum karena persyaratan
penggunaannya sudah dipenuhi. Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
30. Aktiva tetap 200.000
Kas 200.000
31. Pengeluaran Transfer- Pelepasan Saldo Dana 25.000
Aktiva Tetap 25.000
Berikut ini adalah transaksi- transaksi lain yang berkaitan dengan Dana Penggantian dan
Pengembangan Fasilitas selama tahun 20x6. Transaksi ini berupa penagihan piutang sebesar
Rp 105.000 dan pembelian investasi sebesar Rp 122.000 dengan menggunakan dana ini.
32. Kas 105.000
Piutang atas janji 105.000
33. Investasi 122.000
Kas 122.000

Dana Abadi
Selama 20x6 Dana Abadi Rumah Sakit Impian memperoleh sumbangan dalam bentuk
uang tunai senilai Rp 415.000, dari jumlah ini, senilai Rp 400.000 langsung diinvestasikan.
Ayat jurnalnya adalah sebagai berikut:
34. Kas 415.000
Sumbangan- Terikat 415,000
35. Investasi 400.000
Kas 400.000
Format Laporan Keuangan
Rumah Sakit Impian
Neraca
Per 31 Desember 20X5
(dalam ribuan rupiah)
URAIAN
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas 285.000 14.000
Piutang 460.000 400.000
-/- Estimasi Piutang Tak Tertagih (40.000) (30.000)
Piutang Sumbangan - 12.000
Persediaan 50.000 60.000
Beban Dibayar Di Muka 15.000 20.000
Jumlah Aktiva Lancar 770.000 426.000
Aktiva yang Disisihkan:
Kas Disisihkan untuk Pengembangan 75.000 210.000
Fasilitas
Piutang disisihkan untuk pengembangan 15.000 120.000
fasilitas
Investasi disisihkan untuk pengembangan 1.330.000 808.000
fasilitas
Penyisihan Internal Pengembangan Fasilitas 10.000 -
Total aktiva yang disisihkan 1.430.000 1.138.000
Investasi 681.000 716.000
Aktiva Tetap 3.375.000 3.200.000
-/- Akumulasi Depresiasi (1.150.000) (1.000.000)
Aktiva Tetap (Bersih) 2.225.000 2.200.000
JUMLAH AKTIVA 5.106.000 4.530.000
KEWAJIBAN DAN AKTIVA BERSIH
KEWAJIBAN LANCAR
Utang Bank 65.000 70.000
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang 50.000 60.000
Utang Usaha 50.000 90.000
Utang Gaji 30.000 25.000
Utang Malpraktik 30.000 -
Utang Pihak Ketiga 160.000 125.000
Pendapatan Diterima di Muka 5.000 5.000
Total Kewajiban Lancar 390.000 375.000
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG 1.050.000 1.100.000
JUMLAH KEWAJIBAN 1.440.000 1.475.000

AKTIVA BERSIH:
Tidak Terikat 2.025.000 1.685.000
Terikat Sementara 426.000 570.000
Terikat Permanen 1.215.000 800.000
Total Aktiva Bersih 3.666.000 3055.000

Total Kewajiban dan Aktiva Bersih 5.106.000 4.530.000


BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Akuntansi Rumah Sakit yang merupakan salah satu kegiatan dari manajemen
keuangan adalah salah satu sasaran pertama yang harus diperbaiki agar dapat memberikan
data dan informasi yang akan mendukung para manajer Rumah Sakit dalam pengambilan
keputusan maupun pengamatan serta pengendalian kegiatan Rumah Sakit. Rumah Sakit yang
dikelola dapat berupa Rumah Sakit yang dikelola oleh pihak swasta dan Rumah Sakit yang
dikelola oleh pemerintah.
Dalam akuntansi rumah sakit terdapat struktur dana yang terdiri dari dana terikat dan
dana tidak terikat. Dana Tidak Terikat (Unrestricted Fund) adalah dana yang tidak dibatasi
penggunaanya pada suatu tujuan tertentu. Sedangkan Dana Terikat (Restricted Fund) adalah
dan ayang dibatasi penggunaannya pada suatu tujuan tertentu yang biasanya muncul karena
permintaan dari pihak eksternal yang memberikan sumbangan. Menurut sifat pembatasannya,
dana ini dibedakan menjadi (1) Dana Terikat Sementara Waktu (Temporarily Restricted
Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat sementara, dan (2) Dana Terikat
Permanen (Permanently Restricted Fund), yaitu dana dengan pembatasan yang bersifat
permanen.
Siklus transaksi dalam rumah sakit berawal dari transaksi atau peristiwa ekonomi, jika
di dalam rumah sakit misalnya ketika ada pasien. Lalu berlanjut ke siklus pendapatan,
pengeluaran, pelayanan dan keuangan. Selanjutnya siklus pelaporan keuangan dan berakhir di
laporan keuangan.
Laporan keuangan rumah sakit terdiri dari 4 hal yaitu Neraca, Laporan Operasi,
Laporan Perubahan Aktiva Bersih dan Laporan Arus Kas.
Sumber:

https://www.academia.edu/10510312/Akuntansi_Rumah_Sakit

Anda mungkin juga menyukai