Anda di halaman 1dari 5

KEPUTUSAN

KEPALA PUKESMAS ABCD


Nomor :…………………

TENTANG
KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

KEPALA PUSKESMAS ABCD,

Menimbang : a. bahwa untuk mendukung pelayanan kesehatan di


Puskesmas yang bermutu dan professional, maka
perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian
infeksi ;
b. bahwa agar pencegahan dan pengendalian infeksi di
Puskesmas dapat terlaksana dengan baik perlu adanya
kebijakan Kepala Puskesmas sebagai dasar dalam
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Puskesmas tentang pencegahan dan
pengendalian infeksi;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 tahun 2014, tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 46 tahun 2015, tentanG Akreditasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


KEBIJAKAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI PUSKESMAS ABCD.

KESATU : Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Puskesmas ABCD sebagaimana tercantum dalam
lampiran Keputusan ini merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

KEDUA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal


ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di :
…………………
pada tanggal : 5 Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS ABCD,

Nama
LAMPIRAN KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS
NOMOR…….
TENTANG :
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
PUSKESMAS ABCD

A. Kebijakan Umum:
1. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi wajib direncanakan,
dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti dalam upaya
penyedianan pelayanan Puskesmas yang bermutu dan profesional
2. Upaya pencegahan dan pengendalian infeksi tersebut meliputi:
Penerapan prinsip kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasarkan
transmisi, penggunaan antimikroba secara bijak, bundles dalam pelayanan
kesehatan, dan surveilans pencegahan dan pengendalian infeksi.

B. Organisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi:


1. Untuk kelancaran pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi perlu
dibentuk tim PPI
2. Pembentukan tim PPI bertujuan untuk menyelenggarakan tatakelola PPI
agar mutu pelayanan klinis serta keselamatan pasien dan pekerja di
Puskesmas terjamin dan dilindungi
3. Tim PPI bertugas melaksanakan pengkajian, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, evaluasi dan pembinaan dalam upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi

C. Kewaspadaan Isolasi:
1. Kewaspadaaan Isolasi wajib ditetapkan dalam pemberian pelayanan di
Puskesmas, yang meliputi: kewaspadaan standar dan kewaspadaan
berdasarkan transmisi
2. Kewaspadaan standar meliputi: kebersihan tangan, penggunaan alat
pelindung diri secara tepat dan benar, dekontaminasi peralatan perawatan
pasien, pengendalian lingkungan, pengelolaan limbah, penatalaksanaan
linen, perlindungan kesehatan petugas, penempatan pasien, Kebersihan
pernapasan/etika batuk dan bersin, dan praktik menyuntik yang aman.
3. Kewaspadaan berdasarkan transmisi meliputi kewaspadaan melalui kontak,
droplet, udara (airborne), common vehicle, dan vektor.

D. Pencegahan dan pengendalian infeksi dengan bundles


1. Kepala Puskesmas bersama praktisi klinis melakukan identifikasi risiko
infeksi yang utama yang dapat dicegah melalui penerapan bundles
2. Bundles yang dimaksud pada butir 1 adalah: sekumpulan praktik berbasis
bukti sahih yang menghasilkan perbaikan keluaran proses pelayanan
kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten
3. Kepala Puskesmas bersama praktisi klinis menyusun bundles sesuai dengan
risiko infeksi utama yang diidentifikasi
4. Bundles dilaksanakan, dimonitor dan dievaluasi dalam upaya meminimalkan
dan mencegah terjadinya risiko infeksi utama yang diidentifikasi

E. Monitoring PPI
1. Monitoring/Audit PPI harus dilakukan oleh tim PPI dalam rangka
memonitor dan mengendalikan pelaksanaan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi.
2. Monitoring/Audit PPI merupakan salah satu kegiatan program PPI yang
wajib dilaksanakan dan ditindaklanjuti dalam bentuk upaya perbaikan

F. Pengendalian Resistensi Antimikroba melalui penggunaan antimikroba yang


bijak:
1. Upaya penggunaan antimikroba yang bijak merupakan salah satu kegiatan
program PPI yang wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dan
ditindak lanjuti.
2. Upaya penggunaan antimikroba yang bijak meliputi: disusun dan
dilaksanakan panduan penggunaan antimikroba di Puskesmas, monitoring
pola penggunaan antrimikroba di Puskesmas, edukasi penggunaan
antimiktorba secara rasional, dan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
pola penggunaan antimikroba.

G. Pendidikan dan Pelatihan PPI


1. Kepala Puskesmas melakukan identifikasi kebutuhan pendidikan dan
pelatihan PPI untuk seluruh karyawan Puskesmas
2. Kepala Puskesmas merencanakan dan melaksanaan pendidikan dan
pelatihan PPI untuk seluruh karyawan Puskesmas

H. Infection Control Risk Assessment:


1. Dilakukan identifikasi dan rencana tindak lanjut pencegahan dan
pengendalian terhadap kemungkinan terjadinya risiko infeksi dalam
penyelenggaraan kegiatan Puskesmas, yang dituangkan dalam register risiko
infeksi
2. Dilakukan ICRA untuk setiap kali dilakukan pembangunan fisik dan renovasi
di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai