Anda di halaman 1dari 3

1.

BAKTERIAL VAGINOSIS
 Anamnesis:
- Keluarnya discharge dari vagina berwarna putih atau keabuan
- Discharge berbau amis (fishy odor)
- Sekret vagina homogen dan tipis
- Daerah genitalia gatal dan mengganggu aktivitas
- Nyeri abdomen (kadang)
 PF Umum dan Vital Sign: dalam batas normal.
 Pemeriksaan Fisik:
- Inspeksi: penampakan luar vulva dan vagina dalam batas normal, keluar
keputihan dari vagina yang berbau.
- Inspekulo dan VT: serviks dalam batas normal, sekret melekat pada dinding
vagina dan terlihat seperti kelainan yang difus.
 Pemeriksaan Penunjang:
- Tes preparat basah untuk melihat clue cells
- Pemeriksaan pH sekret vagina dgn hasil >4,5.
- Darah rutin terjadi peningkatan leukosit.
- Whiff test: KOH (-)
- Pewarnaan Gram: pertumbuhan bakteri anaerob yang berlebihan
 Tatalaksana farmakologi:
- Metronidazol 2x400mg atau 1x500mg selama 7 hari
- Clindamycin 2x300mg selama 7 hari
 Tatalaksana non-farmakologi:
- Menjaga hygiene genitalia
- Mengurangi penggunaan antiseptik pada genitalia
- Membasuh vagina dengan cara yang benar
- Gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat

2. TRIKOMONIASIS
 Anamnesis:
- Keputihan berwarna kekuningan dan berbusa serta berbau
- Gatal pada vulva
- Rasa tidak nyaman pada abdomen bawah
- Dispareunia
 Pemeriksaan Fisik:
- Inspeksi: iritasi inguinal dan genitalia eksterna kadang disertai abses kecil. Dapat
meluas ke kelenjar genitalia
- Inspekulo dan VT: hiperemis dan edema pada dinding vagina, strawberry cervix
appereance
 Pemeriksaan Penunjang:
- Tes preparat basah dengan NaCl 0,9% ditemukan parasit dengan pergerakan
flagel
- Pewarnaan Giemsa dan Gram: Trikomonas vaginalis
 Tatalaksana farmakologi:
- Metronidazol 2gram (single dose)
- Metronidazol 2x500mg selama 7 hari
 Tatalaksana non-farmakologi:
- Periksa dan obati pasangan seksual pasien
- Abstinensia hingga pasien dinyatakan sembuh
- Hindari pemakaian barang bersama yang mempermudah penularan

3. KANDIDIASIS
 Anamnesis:
- Keputihan dalam jumlah yang banyak
- Keputihan berwarna putih kental
- Berbau amis
- Disertai rasa gatal dan pedih
- Nyeri saat berkemih
- Terasa nyeri setelah bersenggama
 Pemeriksaan Fisik:
- Inspeksi: Vulva bengkak dan ada bercak putih, keluar cairan warna putih
bergumpal dari introitus vagina
- Inspekulo dan VT: terlihat ada bercak yang menempel di dinding vagina dan
porsio, cairan putih menggenang di forniks posterior, adneksa tegang dan
nyeri.
 Pemeriksaan Penunjang:
- Pemeriksaan KOH: pseudohifa dan spora candida
 Tatalaksana farmakologi:
- Nistatin tablet vagina 1 kali sehari selama 10 hari
- Anti fungal topikal : miconazole 3-7 hari
 Tatalaksana non-farmakologi:
- Menjaga hygiene genitalia
- Mengurangi penggunaan antiseptik pada genitalia
- Membasuh vagina dengan cara yang benar
- Gunakan pakaian dalam yang menyerap keringat

4. GONNORE
 Anamnesis:
- Asimtomatik
- Keputihan berwarna putih kental dan keruh kekuningan
- Gatal dan panas di sekitar uretra
- Nyeri saat berkemih
- Sering berkemih
- Nyeri panggul
 PF Umum dan Vital Sign: dalam batas normal
 Pemeriksaan Fisik:
- Inspeksi: vulva bengkak dan ada bercak putih keruh kekuningan, udem pada
urethra, keluar cairan warna putih keruh kekuningan dari introitus vagina.
- Inspekulo dan VT: terlihat ada bercak yang menempel di dinding vagina dan
porsio, cairan putih kekuningan menggenang di forniks posterior
 Pemeriksaan Penunjang:
- Pewarnaan Gram: diplokokus gram negatif intrasel
 Tatalaksana farmokologi:
- Sefiksim 1x400 mg/hari, peroral selama 5 hari
- Levofloksasin 1 x 500 mg/hari, peroral selama 5 hari
- Kanamisin 1x 2 g/hari, injeksi IM selama 3 hari
- Seftriakson 1x 250 mg/hari injeksi IM, selama 3 hari
 Tatalaksana non-farmakologi:
- Periksa dan obati pasangan seksual pasien
- Abstinensia hingga pasien dinyatakan sembuh
- Hindari pemakaian barang bersama yang mempermudah penularan

Anda mungkin juga menyukai