Anda di halaman 1dari 15

BAHAN KULIAH

TS05314

IR. NUROKHMAN, MT.


Dosen Teknik Sipil FT UCY
ENGINEERED BUILDING STRUCTURE

Gempa Tetap Ada


Evaluasi Peraturan Baru SNI
- Peta Gempa Etika Profesional
Pemahaman bagi
- Peraturan Engineer
Struktur SNI Ada pertanggung
- Update per 10 jawaban moral
tahun
- Bukan hanya
orientasi Bisnis
ENGINEERED BUILDING STRUCTURE
Bangunan yang dalam
Pelaksanaannya memerlukan
perhitungan struktur sesuai
dengan standar bangunan

 SNI 1726:2012 : Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung
dan non gedung;
 SNI 1727: 2013 : Beban Minimum untuk Perencanaan Bangunan Gedung dan Struktur Lain;
 SNI 2847:2013 : Persyaratan Baton Struktural untuk Bangunan Gedung;
 SNI 1729:2014 : Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural;
 SNI 7973:2013 : Spesifikasi Desain untuk Konstruksi Kayu
KAIDAH BANGUNAN TAHAN GEMPA
Tingkat kerusakan terhadap kekuatan gempa vs deformasi antar tingkat

Eq Eq

TETAP TERJAMIN
MEKANISME GOYANGAN
Sendi Mekanisme goyangan ditandai terbentuknya sendi
plastis
plastis pada balok berupa lelehnya tulangan balok

Stabilitas struktur harus mempunyai kriteria:


Desain : KOLOM KUAT BALOK LEMAH
(sendi plastis harus di balok)
Struktur Daktilitas Penuh () = 5,2

Mk 1

Mb 1 Mb 2

Mk 2
 Mk  65  Mb
Untuk menjamin daktilitas struktur, maka sendi plastis hanya boleh terjadi pada ujung-
ujung balok dan kaki kolom dan atau kaki dinding geser (Ps.4.5 SNI 03-1726-2002).
PERILAKU INELASTIK
PERILAKU INELASTIK SISTEM STRUKTUR

PERILAKU INELASTIK
MATERIAL BAJA
V
TULANGAN Fi

R.Vn
Ve zi

deformasi elastik V

f deformasi R = FAKTOR
inelastik KETAHAN GEMPA
Kekuatan Tarik Maksimum Aktual ( fu )
fu Vu
Putus > 0,25 fy
Vy f
fy Kekuatan Leleh Aktual ( fy ) < 1,3 fy Vn
fy nominal


 
 maks maks
y y
 ma  ma
DAKTILITAS (  ) = ks 
( 4 s/d 10 ) DAKTILITAS STRUKTUR (  ) = ks 
( 4 s/d 6 )
y y
• Denah & Penampang Bangunan
• Kekakuan Struktur
• Massa Bangunan
• Kontinuitas elemen vertikal dan
eksentrisitas kolom dan balok
BENTUK DENAH & PENAMPANG
Bangunan yang sederhana akan menghasilkan respon gempa yang beraturan pada suatu bangunan sehingga dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya konsentrasi gaya gempa hanya pada satu bagian bangunan. Distribusi gaya gempa yang
beraturan akan mengurangi resiko kerusakan bangunan akibat gempa.

Simetris dan Sederhana

P
P < 3L
Simetris tetapi terlalu panjang
Denah yang Sederhana
Beberapa kerusakan akibat gempa

Denah bangunan yang terlalu rumit menyebabkan respon dinamik


yang tidak beraturan
BENTUK DENAH
>K2/2

K2
B B
B
A

A
ta tau
u a
a

A
tau A
A a
A

K1
K1

K1
>K1/2 >K1/2 >K1/2

Sumber: Perc. Strk. Beton 1983


K1,K2<0,25Aatau0,25B
K1 dan K2 < 0.25 A

Denah persegi panjang tanpa tonjolan,


Tonjolan maksimum = 25 % ukuran terbesar denah arah
tonjolan (Ps.4.2.1 SNI 03-1726-2002)
BENTUK DENAH DAN DELATASI
Simpangan
maksimum
Gaya
lateral
gempa

Kurang baik

Delatasi
Delatasi

Delatasi > simpangan maksimum


Delatasi
Minimum = maks dari 2.5% tinggi
bangunan atau 75 mm
(Ps.8.2.3 & 8.2.4 SNI 03-1726-2002)
Delatasi harus memperhitungkan simpangan maksimum struktur
16
MASSA BANGUNAN
K massa

Perubahan
massa
bangunan pada
lantai atas

Sumber: Widodo

Berat lantai beraturan dengan perbedaan berat


per tingkat < 150 %
(Ps. 4.2.1SNI 03-1726-2002) Lantai 1 runtuh
• Desain arsitektur seringkali menuntut kebutuhan ruang yang
cukup besar sehingga keberadaan elemen vertikal (kolom)
dianggap mengganggu.
• Tidak jarang di beberapa desain bangunan, elemen vertikal
tidak menerus sampai ke fondasi. Kondisi ini dapat
berbahaya.
• Struktur memiliki unsur vertikal penahan lateral yang menerus
(Ps.4.2.1 SNI 03-1726-2002).

Kolom tidak kontinu

18

Anda mungkin juga menyukai