Anda di halaman 1dari 15

7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

BAB IV
KERANGKA ACUAN KERJA KAK)

Detail Desain Bangunan Pengamanan Pantai di


Kabupaten Kupang dan Kota Kupang

Kementerian Negara / Lembaga : Pekerjaan Umum Unit Eselon I : Direktorat


Jenderal Sumber Daya Air Direktorat Bina
Penatagunaan SDA
Program : Pengelolaan Sumber Daya Air
Hasil ( Outcome ) : Meningkatnya Kinerja Pengelolaan Sumber
Daya Air

Balai : Wilayah Sungai Nusa Tenggara II


Satuan Kerja : Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II
PPK : Perencanaan dan Program
Kode Anggaran : 5037. Pengendalian Banjir, Lahar Gunung
Berapi dan Pengaman Pantai.
Satuan Ukur dan Jenis Keluaran : 5037.007.
Indikator Kinerja Kegiatan : Sarana / Prasarana Pengaman Pantai Yang di
Bangun
Keluaran ( Output ) : Laporan
Jenis Pekerjaan : Detail Desain Bangunan Pengaman Pantai di
Kabupaten Kupang dan Kota Kupang
Volume : 0,5 Km

A. LATAR BELAKANG
1. DASAR HUKUM

1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004, Tentang Sumber Daya Air;


2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 42 Tahun 2008 tentang
Pengolahan Sumber Daya Air.
3) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 12 Tahun 2008 tentang Dewan
Sumber Daya Air.
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 70 Tahun 2012, Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Presiden Republik Indonesia, Nomor : 54 Tahun 2010,
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah.
5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 14/PRT/M/2011, Tentang Pedoman
Pelaksanaan Kegiatan Departemen Pekerjaan Umum Yang Merupakan

KAK - 1

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 1/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

Kewenangan Pemerintah dan di Laksanakan Sendiri.


6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 2/PRT/M/2010, Tentang Rencana
Strategi Nasional Kementerian Pekerjaan Umum Tahun 2010 - 2014.
7) Keputusan Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Nomor : 153/KPTS/D/2008, Tentang
Pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi Sumber Daya Air.
8) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 112/PMK.02/2012, Tanggal 3 Juli 2012,
Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara / Lembaga.
9) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 37/PMK.02/2012, Tanggal 6 Maret 2012,
Tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013.
10) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 32/PMK.02/2012, Tanggal 6 Pebruari 2013,

Tentang Tata Cara Revisi Anggaran Tahun Anggaran 2013.


11) Peraturan Menteri Keuangan, Nomor : 94/PMK.02/2013, Tanggal 6 Pebruari 2013,
Tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran
Kementerian Negara / Lembaga.
12) SE Dirjen SDA, Nomor : 06/SE/D/2013, Tentang Pedoman Penyusunan dan
Penelitian Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga ( RKA-KL ) di
Lingkungan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

2. GAMBARAN UMUM
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki 17.508 pulau
dengan panjang garis pantai 81.000 km. Sepanjang pantai ini memiliki potensi
sumberdaya pesisir dan lautan yang sangat besar. Sumberdaya alam yang terdapat di
wilayah pesisiran dan lautan terdiri dari sumberdaya yang dapat pulih (renewable
resources), seperti : perikanan, hutan mangrove dan terumbu karang maupun
sumberdaya yang tidak dapat pulih (non-renewable resources), seperti : minyak bumi dan
gas mineral serta jasa-jasa lingkungan.

Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan wilayah kepulauan, yang terdiri dari 566
pulau, diantaranya terdapat 3 (Tiga) pulau besar, yakni : P. Flores, P. Timor dan P.
Sumba. Secara Astronomis Provinsi ini terletak di antara 8 0  –  120  Lintang Selatan dan
1180  –  1250  Bujur Timur, dengan luas daratan 47.349,90 km 2 (4,73 juta ha). Jumlah
penyebaran penduduk sebanyak 4,31 juta jiwa, dimana ± 75 % penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani. Berdasarkan beberapa referensi dan hasil studi, kondisi
topografis di wilayah ini tergolong kasar atau relativ berbukit-bukit. Kemiringannya
berkisar 20  –  60 % merupakan daerah perbukitan dan 0 –20 % merupakan dataran.
Keadaan iklim Nusa Tenggara Timur adalah tergolong tropis kering (semi arid),

KAK - 2

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 2/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

disebabkan oleh tiupan angin yang cukup kencang setiap tahunnya dan berganti arah
setiap enam bulan (April - Oktober bertiup angin Timur yang kering dan November  – 
Maret bertiup angin Barat). Kondisi curah hujan berkisar antara 600 mm  –4.000 mm
dengan interval hujan yang terjadi antara 3 – 4 bulan (bulan Desember 
 –Maret).

Beberapa Ibu kota kabupaten di daerah pantai dan menjadi strategis dalam
menunjang perkembangan disektor perekonomian. Wilayah pesisir pantai bagian Selatan
P. Timor yang potensial mengalami kerusakan, dan kritis akibat erosi, abrasi, sedimentasi
dan pencemaran; dengan demikian identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi pantai yang
ada, perlu untuk segera dilakukan dalam rangka penanganan permasalahan yang ada.
Wilayah pesisir didefinisikan sebagai : wilayah daratan yang berbatas dengan laut, batas
di daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang air maupun tidak tergenang air yang

masih dipengaruhi oleh proses-proses laut, seperti : pasang surut, angin laut dan instrusi
garam, sedangkan batas di laut ialah : daerah-daerah yang dipengaru hiolehproses-
prosesalami di daratan seperti : sedimentasi dan mengalirnya air tawar ke laut, serta
daerah-daerah laut yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia di daratan.

Wilayah pesisiran bersifat dinamis dan rentan terhadap perubahan lingkungan, baik
karena proses alami maupun aktivitas maunusia. Wilayah pesisir memiliki karakteristik
yang unik, baik dilihat dari aspek bio-geofisika maupun aspek sosial, ekonomi dan
budaya, menyatakan setidaknya ada 6 karakteristik daerah pesisir

1. Terdapat keterkaitan ekologis baik antar ekosistem di dalam kawasan pesisir


maupun antara kawasan pesisir dengan lahan atas dan laut lepas,
2. Dalam suatu kawasan pesisir, biasanya terdapat lebih dari duammacam sumberdaya
alam dan jasa-jasa lingkungan yang dapat dikembangkan untuk kepentingan
pembangunan
3. Dalam suatu kawasan pesisir, pada umumnya terdapat lebih dari satu kelompok
masyarakat yang memiliki ketrampilan/keahlihan dan kesengan bekerja yang
berbeda. Hal ini mengakibatkan pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada.
4. Baik secara ekologis maupun ekonomis, pemanfaatan suatu kawasan pesisir secara
monokultur adalah sangat rentan terhadap perubahan internal maupun eksternal
yang menjurus kepada kegagalan usaha
5. Kawasan pesisir merupakan kawasan milik bersama (common property resouces)
yang dapat dimanfaatkan oleh semua orang (open access). Setiap pengguna
sumberdaya berkeinginan untuk memaksimalkan keuntungan sehingga
menyebabkan terjadinya pencemaran, over eksploitasi sumberdaya alam dan konflik

pemanfaatan ruang.

KAK - 3

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 3/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

Selain karakteristik di atas, kawasan pesisir merupakan kawasan yang secara


hayati sangat produktif dan subur. Pada kawasan pesisir juga dilakukan berbagai
aktivitas manusia sehingga terjadinya interaksi antara manusia dengan sumberdaya
pesisir dan laut. Berkaitan dengan uraian di atas, maka untuk mengamankan wilayah
pesisir pantai dilakukan dengan meninjau dan menganalisis fenomena pantai yang
dinamis secara visual dengan cara antara lain : erosi dan akrasi pantai, arah dan volume
angkutan pasir sejajar pantai, berat dan kemiringan armor, batas  –  batas daerah
penyelidikan dan sebagainya. Dengan demikian untuk menjaga dan memperbaiki kondisi
kestabilan pantai, beberapa alternatif konstruksi yang inovatif telah dikembangkan untuk
perlindungan dan pengamana pantai agar dapat memberikan keharmonisan dan
kenyamanan bagi penduduk di daerah pesisir pantai serta infrastruktur terbangun

lainnya.
Pada tahun –tahun terakhir ini pemerintah baru memberikan sentuhan dan
perhatian terhadap masalah pantai. Sebagai upaya untuk menanggulangi kondisi pantai
yang sudah sangat mendesak ini maka Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan
Umum dalam hal ini Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II melalui PPK Kegiatan
Perencanaan dan Program melakukan Pekerjaan “ Detail Desain Bangunan
Pengamanan Pantai di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang   ”  

1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

MAKSUD  dari pekerjaan ini adalah mendapatkan data teknis perencanaan yang
valid dan dapat dipakai pada saat pelaksanaan konstruksi, sehingga pada akhirnya dapat
memberikan tingkat kenyamanan serta keharmonisan bagi penduduk di daerah pesisir
serta perlindungan terhadap infrastuktur yang terbangun.

TUJUAN dari pekerjaan ini adalah :

1. Melakukan identifikasi penyelidikan secara khusus tentang kerusakan pantai.

2. Menganalisis pola pengamanan pantai serta jenis dan bentuk bangunan yang cocok

untuk pengamanan pantai dilihat dari berbagai aspek teknis dan ekonomis.
3. Menganalisis besaran gerusan pantai akibat gelombang laut, sehingga pola
pengamanannya sesuai dengan kondisi dan perilaku gelombang yang terjadi.
4. Merencanakan bangunan perlindungan pantai, perhitungan volume dan perkiraan
biaya.
B. PENERIMA MANFAAT

Penerima Manfaat secara langsung adalah masyarakat di sekitar lokasi kegiatan


yakni masyarakat yang bermukim pada daerah pesisir pantai dalam wilayah Kota Kupang

KAK - 4

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 4/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

dan Kabupaten Kupang.

C. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Perencanaan dan Program Satuan Kerja

Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT. II).


D. TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

Konsultan harus bertanggung jawab penuh terhadap produk perencanaan yang

dihasilkan. Apabila dikemudian hari terdapat kekurangan terhadap pekerjaan yang telah
diserahkan, maka Konsultan berkewajiban untuk menyempurnakannya tanpa tambahan
biaya atau dengan biaya sendiri

E. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Waktu Pelaksanaan Pekerjaan “Detail Desain Bangunan Pengamanan  Pantai di


Kabupaten Kupang dan Kota Kupang”. selama 6 (enam) bulan atau 180 hari kalender
termasuk mobilisasi dan demobilisasi, terhitung sejak dikeluarkannya Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK).

F. LOKASI PEKERJAAN

Terletak di Kabupaten Kupang dan Kota Kupang yang ada di wilayah Provinsi NTT .

G. SUMBER PENDANAAN

Untuk pelaksanaan kegiatan ini, diperlukan biaya sebesar Rp. 600.000.000,-


(Enam Ratus Juta Rupiah) termasuk PPN 10 %, dibebankan pada DIPA Satuan Kerja
Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Dana APBN Murni Tahun Anggaran 2014.

H. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Pelaksanaan Kegiatan dilakukan melalui Pihak Kedua (Kontraktual) dengan Syarat-

Syarat dan Ketentuan diatur dalam Dokumen Kontrak.


2. Tahapan Pelaksanaan ( Out Put )

KUALITAS
  Survey Lapangan harus dilaksanakan secara benar, teliti dan cukup sehingga didapat
data teknis yang akurat untuk dianalisis sehingga dapat dijadikan Sasar/Landasan

dalam memberikan solusi dan Desain Perbaikan Akurat.

KAK - 5

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 5/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

  Mutu Hasil Studi dan Desain haruslah mantap, dan didukung oleh data yang akurat,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk
Pihak Pengguna ( Perencanaan BWS NT II ).
  Perencanaan dilakukan oleh Tenaga Ahli yang sudah
  Berpengalaman/Profesional dalam bidangnya sehingga hasilnya
  dapat memenuhi kebutuhan Produk Desain.

TANGGUNG JAWAB
  Pelaksana pekerjaan harus bertanggung jawab dalam segala hal atas hasil akhir
pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.
  Apabila dikemudian hari ditemukan Ketidak Sesuaian Hasil Review Desain
Pelaksanaan Pekerjaan, maka Pelaksana / Penyedia Jasa Harus Melengkapi dan
Memperbaiki atas Biaya Sendiri.

KEBUTUHAN PERSONIL

Untuk melaksanakan pekerjaan ini konsultan harus sanggup menyediakan tenaga


ahli yang memenuhi persyaratan kualifikasi tenaga ahli yang diperlukan sesuai KAK ini,
 jenis dan kualifikasi tenaga yang diminta adalah sebagai berikut :

Profesional staff

1. Ketua Tim / Ahli Teknik Pantai


Lulusan sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman minimal 6 (enam)
tahun di bidang perencanaan pengamanan pantai/pelabuhan. Tenaga ahli ini
mampu untuk melakukan koordinasi dengan tim kerja termasuk dengan Direksi
Pekerjaan. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk
menyiapkan desain sesuai dengan kriteria.

2. Ahli Teknik Pantai

Lulusan sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman minimal 5 (lima)


tahun di bidang perencanaan bangunan pengendalian/ pengamanan pantai. Personil
yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan desain sesuai
dengan kriteria dan membuat pemodelan arus gelombang dan pemodelan
hidrodinamika.

3. Ahli Teknik Hidrologi/Hidrometri

Lulusan Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun dibidang
perencanaan hidro-oceanografi untuk bangunan pantai/pelabuhan. Personil yang

KAK - 6

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 6/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk menyiapkan analisa hidrologi/


hidroocenografi untuk menunjang desain sesuai dengan kriteria.

4. Ahli Geoteknik/Mektan
Lulusan Sarjana Teknik Sipil/Geologi/Pertambangan dengan pengalaman minimal 5
(lima) tahun bidang survei dan analisa data geologi/mekanika tanah pekerjaan
bangunan air/bangunan pantai/pelabuhan atau yang sejenisnya.

5. Ahli Geodesi

Lulusan Sarjana Teknik Geodesi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun di


bidang pengukuran topografi/pemetaan dan batimetri. Personil yang diusulkan harus
mempunyai kemampuan mengkoordinir Juru Ukur dan mempunyai kemampuan
koreksi data ukur/data hitungan sesuai dengan kriteria.

6. Ahli Lingkungan

Lulusan Sarjana Teknik Penyehatan/Lingkungan dengan pengalaman minimal 5


(lima) tahun dalam bidang Analisa Dampak Lingkungan, UKL/UPL, RKL/RPL pada
lingkup pekerjaan bangunan pantai/pelabuhan atau yang sejenisnya.

7. Ahli Sosial Ekonomi

Lulusan Sarjana Ekonomi dengan pengalaman minimal 5 (lima) tahun mengenai


masalah sosial ekonomi pada lingkup pekerjaan bangunan Sumber Daya
 Air/bangunan pantai/pelabuhan serta mempunyai pengalaman melakukan sosialisasi
dengan masyarakat.

8. Ahli Cost Estimate / Dokten

Lulusan Sarjana Teknik Sipil/Pengairan/Persungaian dengan pengalaman minimal 5


(lima) tahun mengenai perhitungan volume dan anggaran biaya lingkup pekerjaan
bangunan Sumber Daya Air/bangunan pantai/pelabuhan serta mempunyai
pengalaman membuat spektek, manual OP dan dokumen tender pekerjaan
bangunan bidang sumber daya air.

KAK - 7

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 7/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

Sub Tenaga Ahli


1. Asisten Ahli Teknik Pantai

Lulusan Sarjana Teknik Sipil/Teknik Kelautan dengan pengalaman 3 (tiga) tahun di

bidang perencanaan bangunan pantai/ pengamanan/pengendalian pantai. Personil


yang diusulkan harus mempunyai dedikasi dan tanggung jawab dalam membantu
 Ahli Teknik Pantai untuk menyiapkan desain sesuai dengan kriteria.

2. Asisten Ahli Hidrologi/Hidrometri

Lulusan Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun di bidang
perencanaan hidro-oceanografi untuk bangunan pantai/ pelabuhan. Personil yang
diusulkan harus mempunyai dedikasi dan tanggung jawab dalam membantu Ahli
Hidrologi untuk menyiapkan analisa hidrologi/hidro-ocenografi untuk menunjang
desain sesuai dengan kriteria.

3. C hi ef Surv ey or Topografi dan Batimetri

Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam
bidang pengukuran topografi/pemetaan dan pengukuran kedalaman laut dan mampu
menggunakan alat Echosounder dan GPS. Jumlah personil yang diperlukan sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan.

4. Surveyor Topografi dan Batimetri

Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal3 (tiga) tahun dalam
bidang pengukuran topografi/pemetaan dan pengukuran kedalaman laut dan mampu

menggunakan alat Echosounder dan GPS. Jumlah personil yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan.

5. Surveyor Hidrologi/Hidrometri (pasut)


Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minmal 3 (tiga) tahun dalam
bidang pengukuran pasang surut air laut/sungai yang terpengaruh pasang surut.
Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

6. Juru Sondir

Lulusan STM atau yang sederajat dengan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam
bidang penyelidikan geologi/mektan dan mampu menggunakan alat sondir/hand
bor/bor mesin.Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.

KAK - 8

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 8/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

7. Draftman ACAD

Lulusan STM bangunan atau yang sederajat dengan pengalaman 3 (tiga) tahun
dalam bidang penggambaran pekerjaan bangunan sumber daya air/pantai/

pelabuhan atau yang sejenis. Jumlah personil yang diperlukan sesuai dengan
perkiraan bobot pekerjaan.

Tenaga Pendukung

Tenaga pendukung yang digunakan dalam pekerjaan ini yaitu:

1. Administrasi

Seorang Sarjana D3 Ilmu Administrasi dengan pengalaman kerja di bidang


 Adimistrator minimal 3 (tiga) tahun, Personil yang direkomendasi untuk menempati
kedudukan ini harus memiliki kemampuan dibidang surat menyurat dan administrasi

keuangan.

2. Operator Komputer

Seorang Sarjana D3 Teknik Informatika/Komputer dengan pengalaman kerja


sebagai Operator Komputer minimal 3 (tiga) tahun. Personil yang direkomendasi
untuk menempati kedudukan ini harus memiliki kemampuan mengoperasikan
program Microsof Office.

3. Pesuruh Kantor

Seorang lulusan sekolah menengah/kejuruan dengan pengalaman kerja sebagai


pesuruh kantor minimal 2 (dua) tahun.

LINGKUP KEGIATAN

Lingkup kegiatan pekerjaan ini, meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan :

  Kaji ulang data sekunder secara komprehensif yang berkaitan dengan topografi,
hidrolis kelautan, material dasar pantai dan angkutan sedimen, serta kondisi
geologi teknik.
  Evaluasi bangunan yang sudah ada berkaitan dengan perilaku pantai akibat
bangunan yang ada maupun kegiatannya.

2. Survei dan Investigasi


a) Pengukuran Topografi dan Bathimetri

Pengukuran situasi topografi pantai sepanjang 20 km untuk beberapa lokasi yang

KAK - 9

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 9/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

terpilih disepanjang kerusakan pantai kritis yang akan diperbaiki. Pengukuran


dilakukan dengan kerapatan yang cukup untuk ketelitian dan mempermudah dalam
desain. Pengukuran kedalaman dasar pantai dengan menggunakan alat
Echosounder dan alat GPS untuk menentukan koordinat dari kedalaman dasar
pantai.

  Survei bathimetri dilakukan meliputi area studi dengan luas area disesuaikan

dengan posisi rencana bangunan pantai.


  Batas ke arah laut lepas sampai zona laut dalam (dengan definisi laut dalam
menurut rasio panjang gelombang dan kedalaman perairan).
  Penentuan bathimetri perairan dilakukan melalui survei dan analisis data
sekunder berupa bathimetri laut yang dikeluarkan oleh lembaga resmi yang
berwenang (misalnya Dinas Hidro Oceanography Angkatan Laut) yang akan
memperjelas posisi area studi dilihat dalam perairan secara regional.

b) Survei hidrologi/hidrometri meliputi :


  Survei pengamatan pasang surut dilakukan selama 30 (tiga puluh) hari dengan
interval pengamatan setiap 1 jam. Melalui penerapan metode Admiralty atau
Least Square  dapat ditentukan komponen-komponen pasang surut dominan
yang dibutuhkan (minimal 9 komponen) dilengkapi informasi phase dan
amplitudonya.
  Berdasarkan komponen yang diperoleh tersebut ditentukan
- Jenis dan tanggal pasang surut,
- Level air pasang purnama tertinggi (highest high water spring - HHWS),
- Level air surut purnama terendah (lowest low water spring - LLWS), dan
- Peramalan kondisi pasang surut.
  Survei dan pengolahan data angin, gelombang, arus, kualitas air, sample

sedimen transport
- Survei dan pengolahan data angin meliputi pencatatan dan pembuatan wind
rose yang mewakili kondisi angin setiap bulan.
- Posisi data angin (ketinggian  10 m dari permukaan air) adalah berupa titik
di laut dalam area studi, yang merupakan hasil interpolasi data angin dari
beberapa stasiun meteorologi di sekitar area studi, atau diasumsikan sama
dengan data angin dari stasiun meteorologi terdekat, setelah melalui
beberapa koreksi lokasi.

- Titik ini akan menjadi pusat wind rose, titik fetch angin dan pusat wave rose. 

KAK - 10

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 10/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

- Studi Hindcasting dan Transformasi Gelombang


  Pengolahan data gelombang didasarkan pada :
- perhitungan empirik (untuk peramalan gelombang-wave hidcasting), dan

- pemodelan numerik (refraksi-difraksi gelombang menggunakan software


regional coastal processing numerical modeling system - RCPWAVE) atau
software lain yang sejenis.
  Data masukan untuk hindcasting gelombang adalah data arah dan kecepatan
angin (rata-rata harian untuk pembuatan wave rose dan maksimum harian untuk
peramalan gelombang maksimum dalam periode ulang waktu tertentu) serta
panjang fetch efektif untuk delapan arah mata angin.
  Data masukan untuk pemodelan refraksi/difraksi gelombang, antaralain :

- data kontur bathimetri perairan,


- tinggi dan periode gelombang significant, serta
- system grid daerah model.

Survei Arus dan Sampel Sedimen


  Survei arus dibutuhkan untuk menjadi data masukan syarat batas dalam
pemodelan hidrodinamika di area studi serta digunakan dalam verifikasi model.
  Posisi dan interval waktu pengamatan arus disesuaikan dengan kebutuhan

pemodelan. Dalam survei arus dibutuhkan current meter (metode euler ) sebagai
pengukur arus.
  Survei juga mengambil sampel-sampel air dan sedimen untuk penelitian lebih
lanjut di laboratorium.
c) Survei identifikasi kerusakan pantai untuk mendapatkan data aktual beberapa
kejadian, meliputi kegiatan :
  Sosialisasi yang dilakukan di setiap wilayah administratif Kabupaten dengan
mengundang wakil dari pemuka masyarakat dan instansi berwenang dari setiap

lokasi. Dari hasil Sosialisasi ini, akan dibuat suatu rumusan yang merupakan pola
dalam pembuatan identifikasi dan pola pengamanan pantai.
  Inventarisasi luas daerah kerusakan pantai.
  Lingkup ekologi dan sumber daya hayati adalah mengamati kondisi awal
lingkungan dan potensi sumber daya hayati, untuk kemudian membuat
perencanaan kondisi yang disarankan guna mendukung perlindungan pantai.
  Estimasi kerugian akibat kerusakan pantai secara keseluruhan yang terjadi
setiap tahun dan dampaknya terhadap kehidupan social dan ekonomi
masyarakat, fasilitas umum yang ada.

KAK - 11

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 11/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

d) Penyelidikan Geoteknik/Mekanika Tanah

Penyelidikan geoteknik/mekanika tanah dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat fisik

teknik dari tanah sekitar daerah pantai dan “Quarry” untuk keperluan desain
bangunan pengamanan pantai.

Kegiatan yang dilakukan, meliputi :

  Penyelidikan di Lapangan

Serangkaian penyelidikan di lapangan yang akan dilaksanakan adalah


melakukan pemetaan geologi permukaan yang dimaksudkan untuk mengetahui
perkiraan sifat dan daya dukung tanah, jika diperlukan diambil beberapa sampel
tanah untuk dimasukan kedalam laboratorium. Penyelidikan Sondir (jika dapat
dilakukan) sebanyak 20 titik untuk 5 lokasi dan pembuatan Test Pit sebanyak 20
buah untuk 5 lokasi, pengambilan sample sebanyak 20 buah untuk dianalisa di
laboratorium.

  Penyelidikan di Laboratorium

 Atas sejumlah contoh tanah yang diambil dari lapangan, selanjutnya dilakukan
serangkaian pengujian di Laboratorium MekTan, berupa : Penentuan sifat-sifat
fisik tanah, yaitu :

Berat isi tanah


- Kadar air tanah asli
- Berat jenis tanah asli
- Konsistensi
- Distribusi butiran
  Penentuan sifat-sifat tanah, yaitu :
- Pengujian Triaxial Test (UU),

Kegiatan pengujian di Laboratorium menggunakan acuan ASTM yang sedikit


mengalami perubahan dan disesuaikan dengan kondisi tanah di Indonesia
(berdasarkan SNI – Standar Nasional Indonesia).

3. Pola Pengamanan Pantai

Berdasarkan hasil identifikasi potensi kerusakan pantai yang terjadi dari hasil analisa
data sekunder dan data dilapangan, disusun suatu pola pengamanan pantai serta
prioritas penanganannya dengan mempertimbangkan aspek sosial ekonomi, teknis

dengan berwawasan lingkungan juga potensi pengembangan dikawasan pantai dan


sekitarnya.

KAK - 12

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 12/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

4. Pekerjaan Detail Desain

 Analisis dan Pengkajian Masalah Kegiatan analisis dimaksudkan untuk mengolah


data dan informasi yang telah dikompilasi (data primer maupun data sekunder). Dari

hasil analisis dapat dirumuskan pola pengendalian/pengamanan pantai untuk


selanjutnya dibahas dan didiskusikan.

Penyusunan Desain Hidraulik

Berdasarkan hasil diskusi diperoleh alternatif pengendali/pengamanan pantai untuk


dirumuskan menjadi desain hidraulik, dengan pertimbangan :

- Tata letak bangunan,


- Fungsi bangunan,
- Perhitungan hidraulik,
- Dimensi bangunan.

Pemodelan Arus Akibat Gelombang dan Potensi Erosi / Sedimentasi

  Pemodelan arus sepanjang pantai menggunakan software LongShore Current .


  Data masukan untuk pemodelan arus yang dibangkitkan gelombang antara lain :
- kontur bathimetri perairan,
- perioda gelombang tinggi, dan
- arah gelombang disetiap titik grid.
  Model potensi erosi/sedimantasi masih dalam satu rangkaian dengan model arus
yang dibangkitkan gelombang.
  Informasi tinggi, perioda, arah gelombang dan arus yang dibangkitkan
gelombang menjadi data masukan dalam perencanaan dan disain bangunan
pantai dengan memperhatikan potensi-potensi erosi/sedimentasi serta
kemungkinan perubahan garis pantainya.

Pemodelan Hidrodinamika dan Kualitas Air

  Pemodelan hidrodinamika akan memodelkan kondisi muka air dan arus yang
dibangkitkan oleh pasang surut laut.
  Metode numerik yang digunakan adalah metode elemen hingga (finite element).
  Jumlah dan bentuk elemen disesuaikan dengan kebutuhan model sehingga
dapat ditampilkan kondisi arus dan elevasi yang optimal disetiap titik gridnya.

Pembuatan Desain Rinci

Dimensi bangunan pengendali/pengamanan pantai diperoleh berdasarkan hasil

KAK - 13

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 13/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

perhitungan hidraulik serta didukung hasil penyelidikan mekanika tanah kemudian

ditindak lanjuti dengan perhitungan struktur, meliputi :


- Perhitungan stabilitas bangunan

- Perhitungan volume dan biaya


- Pembuatan Spektek dan Dokten

Penggambaran Desain

Penggambaran desain dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

5. Laporan dan Diskusi / Presentasi

Semua laporan harus diserahkan sesuai waktu yang ditentukan untuk didiskusikan/
presentasi dengan pihak terkait dengan jumlah yang ditentukan dalam KAK.
Presentasi laporan dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali, yaitu untuk Laporan
Pendahuluan, Konsep/Draft Laporan Akhir. Semua aktifitas dalam setiap tahapan
kegiatan diwajibkan untuk didokumentasi dalam bentuk foto dan rekaman video .

LAPORAN

Konsultan harus membuat dan menyerahkan produk laporan pekerjaannya sebagai


berikut :
Rencana Mutu Kontrak (RMK) (rangkap 4)

Laporan ini berupa rencana jaminan mutu pelaksanaan pekerjaan sebanyak


sebanyak 5 (lima) buku kepada Direksi Pekerjaan.

Laporan Pendahuluan (rangkap 4).

Diserahkan pada akhir bulan ke 1 (pertama) setelah pekerjaan dimulai. Laporan ini

mencakup jadwal kerja secara keseluruhan, rencana kerja, pengaturan secara


administrasi, hasil review perencanaan dan studi sebelumnya serta data awal yang
diperoleh melalui survei pendahuluan, untuk dipresentasikan.

Laporan Bulanan (tiap bulan rangkap 4)

Diserahkan dengan interval bulanan, laporan mana menguraikan tentang mobilisasi


tenaga ahli dan bulan/orang, ringaksan kemajuan pekerjaan pada waktu laporan,
pekerjaan yang diantisipasi, rencana dan jadwal kerja untuk bulan berikutnya.

Draft Laporan Akhir (rangkap 4)

Diserahkan selambat-lambatnya 3 minggu sebelum berakhirnya pelaksanaan

KAK - 14

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 14/15
7/14/2019 KAK Banguan Pengaman Pantai

pekerjaan untuk didiskusikan secara intern sebelum dilanjutkan dengan diskusi umum
dengan mengundang pihak-pihak terkait.

Laporan Akhir (rangkap 10)

Harus diserahkan pada akhir pekerjaan, Laporan Akhir berisikan seluruh perbaikan
dan penyempurnaan dari draft laporan akhir, sesudah didiskusikan dengan direksi
pekerjaan.

Laporan Eksekutif (rangkap 5)

Laporan ini berisikan ringkasan dan resume dari semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan baik hasil identifikasi kerusakan, pengukuran detail kerusakan, perhitungan
dan desain rehabilitasi kerusakan serta gambar hasil desain.

Laporan Penunjang (masing-masing rangkap 5 )


  Laporan topografi dan batimetri (buku ukur, diskripsi BM)
  Laporan hidrologi / hidrometri
  Laporan geoteknik / mekanika tanah
  Laporan perhitungan volume dan biaya
  Laporan Spektek dan Dokumen Tender

Gambar-Gambar Perencanaan (A1 dan A3 masing-masing rangkap 5)

Dibuat dalam kertas kalkir ukuran kertas A 1. Gambar-gambar ini dibuat dalam 3
(tiga) rangkap untuk setiap lokasi dan ukuran A 3 sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk setiap
lokasi serta diserahkan kepada Direksi Pekerjaan pada akhir masa kontrak.

File Gambar, Laporan dan Dokumentasi (Dalam Ekternal hardisk) Seluruh gambar,
laporan, hasil perhitungan dan dokumentasi (foto dan rekaman video), disimpan dalam
bentuk file dan dicopy dalam Ekternal Hardisk untuk diserahkan kepada direksi
pekerjaan. Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat untuk digunakan sebagai
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

KAK - 15

http://slidepdf.com/reader/full/kak-banguan-pengaman-pantai 15/15

Anda mungkin juga menyukai