Anda di halaman 1dari 8

“Autoclave”

Kelas Analis Reguler Karyawan


Kelompok 1 :

- Siti Afie Yunaita


- Siti Mariyati
- Rocki Riandi Wijaya
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Di zaman modern seperti sekarang, kebutuhan akan peningkatan mutu
baik secara nasional maupun internasional semakin meningkat. Dalam
praktikum mikroorganisme, dibutuhkan alat-alat yang sangat mendukung
dalam proses pengujian maupun pembuatan media. Dalam pengujian
mikroorganisme membutuhkan alat dan bahan yang harus steril, maka dari itu
dilakukan sterilisasi.

Sterilisasi adalah suatu proses untuk menghilangkan semua jenis


mikroorganisme hidup dalam suatu benda, sehingga jika ditumbuhkan dalam
suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Untuk
melakukan sterilisasi, tentunya diperlukan alat pensterilan. Dimana alat yang
biasa digunakan yaitu autoclave atau biasa disebut sterilisasi basah.

1.2.Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian autoclave.
b. Untuk mengetahui kegunaan autoclave.
c. Untuk mengetahui jenis-jenis autoclave.

1.3.Manfaat
a. Dengan mudah mengetahui pengertian autoclave.
b. Dengan mudah mengetahui kegunaan auclave.
c. Dengan mudah mengetahui jenis-jenis autoclave.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Autoclave


Autoclave adalah alat pemanas tertutup yang digunakan mensterilkan
suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121 °C, 15 lbs)
selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoclave tidak
dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan menigkatkan
suhu dalam autoclave. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh
mikroorganisme.

Perhitungan watu sterilisasi autoclave dimulai ketika suhu didalam


autoclave mencapai 121°C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau
banyak, transfer panas pada baguan dalam autoclave akan melambat,
sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan
bahwa semua objek bersuhu 121°C untuk watu 10-15 menit.

2.2. Prinsip Kerja Autoclave


Autoclave menghasilkan uap panas yang bersumber dari pemanasan air
yang ada didalam chamber (ruang tempat sterilisasi) dengan menggunakan
elemen basah, karena pemanasan dilakukan dalam waktu tertentu dan kondisi
Chamber harus tertutup rapat sehingga tekanan didalam chamber makin
tinggi. Untuk memantau suhu dan tekanan pada autoclave dapat dilihat
melalui presure gauge yang terdapat pada tutup autoclave. Pada autoclave
juga dilengkapi control valve yang berfungsi untuk pembuangan uap ketika
suhu didalam autoclave sangat tinggi dan juga berfungsi sebagai pengaman,
sehingga autoclave ini akan terbuka sendiri ketika tekanan didalam chamber
melebihi batas tekanan.
2.3. Jenis-jenis Autoclave
Terdapat 3 jenis autoclave,
a. Gravity Displacement Autoclave
Didalam ruang autoclave terdapat udara yang dipindahkan hanya
berdasarkan gravitasi. Prinsipnya adalah memanfaatkan keringanan uap
dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah uap. Cara
kerjanya dimulai dengan memasukan uap melalui bagian atas autoclave
sehingga udara tertekan ke bawah. Secara perlahan, uap mulai semakin
banyak sehingga menekan udara semakin semakin turun dan keluar
melalui saluran bagian bawah autoclave, selanjutnya suhu meningkat dan
terjadi sterilisasi. Autoclave ini dapat beerja dengan cakupan suhu antara
121-134 °C dengan waktu 10-30 menit.

b. Prevacuum atau high Vacuum Autoclave


Autoclave ini adalah jenis yang dilengkapi pompa, yang mengevakuasi
hampir semua udara dari dalam autoclave. Cara erja autoclave ini dimulai
dengan penegluaran udara. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
proses ini adalah 8-10 menit. Ketika keadaan vakum tercipta, uap
dimasukan ke dalam autoclave. Akibat kevakuman udara, uap segera
berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi
peningkatan suhu sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoclave ini
bekerja dengan suhu 132-135 °C dengan waktu 3-4 menit.

c. Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave


Steam-Flush Pressure-Pulse Autoclave adalah jenis autoclave yang
menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer
dengan rangkaian berulang. Waktu siklus yang ada pada autoclave ini
tergantung pada benda yang disterilisasi.
2.4. Bagian-bagian Autoclave
Berikut adalah gambar yang menunjukan bagian-bagian dari autoclave:

1. Tombol Pengatur Waktu Mundur (timer)


Timer pada autoclave berfungsi sebagai pengatur waktu lama atau
sebentarnya proses sterilisasi. Seuai dengan kebutuhan/penggunaan yang
diinginkan.

2. Katup UAP
Katup uap adalah komponen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya uap
air.

3. Pengukur Tekanan
Pengukur tekanan adalah komponen yang berfungsi untuk mengetahui
tekanan uap yang berada di dalam autoclave saat proses sterilisasi
berlangsung.

4. Katup Pengaman
Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau kunci dari penutup
autoclave.
5. Tombol on/off
Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin
autoclave.

6. Termometer
Termometer adalah komponen yang berfungsi untuk mengetahui suhu
yang sudah dicapai pada saat pensterilan.

7. Lempeng sumber panas


Ini adalah komponen yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
kalor (panas). Pada dasarnya heater terbuat dari kumparan/lilitan kawat
tembaga yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengaman
Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan
uap yang berada di dalam autovlace. Pastian skrup pengaman ini terpasang
dengan baik dan rapat.

9. Angsa
Angsa adalah komponen yang berfungsi sebagai batas penambahan air.

Selain keterangan di atas, autoclave juga memiliki komponen lain, yaitu:


Pompa vacum, pada autoclave pompa vacum berfungsi untuk menghisap
udara atau uap campuran dari kamar/ruang sterilisasi, setelah proses
sterilisasi selesaiuap panas akan segera hilang.
2.5. Cara penggunaan Autoclave
1. Autoclave diisi dengan aquades, pastikan tinggi air sesuai dengan batas
yang ditentuan.
2. Masukan alat dan bahan. Pastikan semua alat dan bahan yang akan
disterilisasi tekena air.
3. Tutup autoclave dengan rapat dan kencang agar uap tidak keluar. Klep
autoclave jangan dikencangkan dahulu.
4. Nyalakan autoclave, lalu atur timer minimal 15 menit dengan suhu 121 °C.
5. Tunggu air mendidih untuk menciptakan uap yang memenuhi
kompertemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman.
Kencangkan klep pengaman sampai selesai. Waktu 15 menit dihitung
mulai dari tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm berbunyi tanda selesai, tunggu tekanan dalam kompartemen
turun sehingga tekanannya sama dengan udara lingkungan (angka 0).
7. Angkat isi autoclave dengan hati-hati.

2.6. Cara Kalibrasi


Kalibrasi merupakan suatu aspek kritis yang wajib diplementasikan pada
instrumen. Kalibrasi autoclave dilakukan untuk menjamin, memastikan dan
menjaga kinerja yang benar dan memadai instrumen.

Jika ingin memastikan autoclave bekerja dengan baik atau sempurna, kita
dapat memastikannya dengan melakukan pengujian mikroba yang bersifat
termofilik dan memiliki endospora yaitu Bacillus Stearothermophilus. Dalam
bentuk kertas spora strip dimasukan kedalam autoclave dan disterilkan,
setelah proses sterilisasi kemudian ditumbuhkan pada media. Jika media tetap
benig, maka autoclave bekerja secara baik.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas
bertekanan.
2. Fungsi autoclave adalah untuk proses pensterilan alat dan bahan yang
digunakan dalam mikrobiologi.
3. Tekanan yang digunakan untuk mensterilkan bahan yang menggunakan
autoclave adalah 15 psi atau sekitar 2 atm, yaitu 121 °C dengan waktu
yang digunakan adalah 15 menit.
4. Jenis-jenis autoclave ada 3, yaitu Gravity Displacement Autoclave,
Prevacuum atau High Vacuum Autoclave, dan Steam-Flush Pressure-
Pulse Autoclave.

3.2. Saran
Sebagai mahasiswa jurusan analis kesehatan kegiatannya di laboratorium,
kita harus memahami alat-alat yang kita gunakan. Jika kita akan melakukan
proses sterilisasi, kita harus mengetahui dan memahami alat yang digunakan
proses tersebut, harus berhati-hati pula dalam penggunaan alat, agar tidak
terjadi kesalahan dalam melakukan sterilisasi.

Anda mungkin juga menyukai