Anda di halaman 1dari 8

PERMANA – Vol. VI No.

1 Agustus 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTEK


INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN LQ 45
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2014
Drs. Baihaqi Fanani, M.M. Ak., CA
dan Geryta Pracistia, S.E.

Abstract

This study aims to know the effect of return on asset (ROA), net profit margin
(NPM), company size and debt to equity ratio (DER) to income smoothing practice of
the LQ 45 companies as gradually or partially. The statistic analysis used in this study
are multilinear regression, partial signifancy test, simultant significancy test and
determinant coefisient analysis. The conclusion of this study are ROA, company size
and debt to equity ratio (DER) as partially have the significant effect to income
smoothing practice of LQ 45 companies. But as gradually all of the independent
variables have the effect to income smoothing practice of LQ 45 companies.
The number of effect all of the independent variables have the effect to income
smoothing practice of LQ 45 companies is 52,3%. It’s explain that all the independent
variables as gradually have the effect 52,3% to income smoothing practice and the
other hand effected of other factors.
Key words: return on assets, net profit margin, company size and debt to equity ratio.

I. PENDAHULUAN inilah yang menyebabkan manajemen


berusaha untuk mengelola laba dalam
Laporan keuangan yang diterbit- usahanya membuat entitas tampak bagus
kan oleh perusahaan merupakan salah secara finansial.
satu sumber informasi mengenai posisi Ada yang berpendapat bahwa
keuangan perusahaan, kinerja serta income smoothing bukanlah suatu
perubahan posisi keuangan perusahaan masalah dalam pelaporan keuangan
yang sangat berguna untuk mendukung karena memperbaiki kemampuan laba
pengambilan keputusan yang tepat oleh untuk mencerminkan nilai ekonomi
pihak-pihak yang berkepentingan. Agar suatu perusahaan dan dinilai oleh pasar
informasi yang tersaji menjadi lebih tidak efisien. Di sisi lain, perataan laba
bermanfaat dalam pengambilan kepu- dianggap tindakan yang harus dicegah.
tusan, data keuangan harus dikonversi Perataan laba merupakan sesuatu yang
menjadi informasi yang berguna dalam rasional yang didasarkan atas asumsi
pengambilan keputusan ekonomis. dalam agency theory (Khafid, 2004: 56).
Perhatian investor yang sering Fenomena income smoothing di
terpusat pada informasi laba, tanpa Indonesia terjadi pada salah satu perusa-
memperhatikan prosedur yang diguna- haan manufaktur, yaitu PT Kimia Farma
kan untuk menghasilkan informasi laba Tbk. Pada tahun 2001, Kementerian
tersebut, mendorong manajer untuk BUMN dan BAPEPAM menilai bahwa
melakukan manajemen laba (earning laba bersih yang telah dilaporkan sebesar
management) atau istilah lainnya 132 milyar tersebut terlalu besar dan
perataan laba (income smoothing). Hal mengandung unsur rekayasa. Kesalahan

38
Baihaqi Fanani dan Geryta Pracistia.: Faktor-faktor yang
Mempengaruhi....
pada laporan yang telah disajikan PT timbulnya laba. Ghozali dan Chariri
Kimia Farma Tbk berkaitan dengan (2007: 87) menyatakan ada dua konsep
persediaan, karena nilai yang terdapat yang digunakan untuk menentukan
dalam daftar harga persediaan yang elemen laba perusahaan yaitu current
digelembungkan (Pratiwi dan Prahas- operating concept (Earnings) dan all
tanti, 2014). inclusive concept ofincome (laba
Beberapa penelitian mengenai komperhensif).
faktor-faktor yang mempengaruhi
praktek income smoothing telah 3. Perataan Laba
dilakukan diantaranya oleh Sindi Retno Menurut Belkaoui (2007:192)
Noviana dan Etna Nur Afri Yuyetta income smoothing merupakan normali-
(2011) dengan hasil penelitian yaitu sasi laba yang dilakukan secara sengaja
bahwa variabel ROA, leverage, PBV, untuk mencapai tren atau tingkat yang
kepemilikan saham manajerial dan diinginkan. Adapun Frudenberg dan
kepemilikan saham publik tidak memi- Tirole (1995) dalam Nurkhabib
liki pengaruh yang signifikan terhadap (2004:11) mendefinisikan perataan laba
perusahaan untuk melakukan perataan sebagai proses manipulasi profil waktu
laba. Dividend payout ratio (DPR) earning atau pelaporan earning agar
memiliki pengaruh positif signifikan aliran laba yang dilaporkan perubahan-
terhadap probabilitas perusahaan untuk nya lebih sedikit.
melakukan perataan laba.
4. Return On Asset
II. LANDASAN TEORI Analisis ROA mengukur kemam-
puan perusahaan menghasilkan laba
1. Manajemen Laba dengan menggunakan total asset
Praktek manajemen laba dapat (kekayaan) menghasilkan laba dengan
ditinjau dari dua perspekstif yang menggunakan total asset (kekayaan)
berbeda, yaitu, dari kacamata etika, yang dipunyai perusahaan setelah di-
dapat dianalisis sebab-sebab manajer sesuaikan dengan biaya-biaya untuk
melakukan manajemen laba, sementara mendanai asset tersebut (Hanafi dan
itu dari kacamata teori akuntansi positif Halim, 2009: 159).
dapat dianalisis dan diidentifikasikan
sebagai bentuk praktek manajemen laba 5. Net Profit Margin
yang dilakukan oleh manajer peru- Net Profit Margin (NPM) merupa-
sahaan. Esensi dari pendekatan moral kan rasio keuangan yang mengukur
atau etika adalah pencapai keseimbangan kemampuan perusahaan dalam meng-
antara kepentingan individu (manajer) hasilkan net income dari kegiatan operasi
dengan kewajiban terhadap pihak-pihak pokok perusahaan. Rasio ini menggam-
yang terkait dengan perusahaan kepen- barkan tingkat keuntungan (laba) yang
tingan prinsipaldan akhirnya menjadi diperoleh dibandingkan dengan penda-
insentif bagi manajer untuk melakukan patan yang diterima dari kegiatan
manajemen laba (Sulistyanto, 2008: 3). operasinya (Payamta dan Machfoedz,
2009: 34).
2. Elemen Laba
Laba dapat dijadikan ukuran untuk 6. Ukuran Perusahaan
menilai keberhasilan perusahaan. Pengu- Menurut Sawir (2004:101-102)
kuran terhadap laba tidak akan mem- ukuran perusahaan dinyatakan sebagai
berikan informasi yang bermanfaat bila determinan dari struktur keuangan dalam
tidak menggambarkan sebab-sebab hampir setiap studi untuk alasan yang

39
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014

berbeda yaitu, (1) ukuran perusahaan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan memperoleh dana dari pasar A. Hasil Penelitian
modal. Perusahaan kecil umumnya Penelitian ini mengambil sampel
kekurangan akses ke pasar modal yang perusahaan-perusahaan LQ 45 yang ter-
terorganisir, baik untuk obligasi maupun daftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
saham. (2) Ukuran perusahaan menentu- 2009-2014. Perusahaan yang menjadi
kan kekuatan tawar-menawar dalam sampel dalam penelitian ini adalah
kontrak keuangan. Dan (3) ada kemung- sebanyak 21 perusahaan LQ 45 yang
kinan pengaruh skala dalam biaya dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
return membuat perusahaan yang lebih 2009-2014 dengan menggunakan
besar dapat memperoleh lebih banyak periode 6 tahun yaitu dari tahun 2010
laba. hingga tahun 2014. Analisis data dalam
penelitian ini dilakukan terlebih dahulu
7. Debt To Equity Ratio dengan melihat pendekatan untuk
Setiap perusahaan pasti tidak akan mengetahui apakah suatu perusahaan
lepas dari hutang, baik hutang jangka melakukan perataan laba atau tidak.
pendek maupun panjang. Dana yang Perhitungan dengan menggunakan
telah dikumpulkan kemudian dibelanja- rumus Eckel akan dilakukan untuk
kan untuk memenuhi kebutuhan perusa- melihat jumlah perusahaan yang meng-
haan. indikasikan telah melakukan perataan
laba. Sebelum dilakukan analisis statistik
III. METODE PENELITIAN terlebih dahulu dijelaskan tentang:
1. Return on Asset (ROA)
Obyek yang dijadikan bahan pene- Rasio ini biasanya disebut sebagai
litian ini adalah Bursa Efek Indonesia “hasil pengembalian atas total aktiva”.
dengan cara mengambil data melalui Rasio ini mencoba mengukur efektivitas
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) di pemakaian total sumber daya oleh peru-
Fakultas Ekonomi Universitas Panca- sahaan. Kadang-kadang rasio ini hasil
sakti Tegal.Adapun populasi dalam pengembalian atas investasi (return on
penelitian ini adalah semua perusahaan investment atau ROI).
yang termasuk dalam indeks perusahaan Perusahaan yang memiliki ROA
LQ 45 Bursa Efek Indonesia. Sedangkan tertinggi selama tahun 2009-2014 adalah
pengambilan sampel dilakukan dengan Unilever Indonesia, Tbk pada tahun
metode purposive sampling. Berdasar- 2013 yaitu 71,51. Sedangkan yang
kan kriteria pengambilan sampel di atas, terendah adalah Aneka Tambang (Persero)
maka didapat perusahaan termasuk Tbk pada tahun 2014 yaitu (2,48). Rata-
dalam indeks perusahaan LQ 45 Bursa rata return on asset dari perusahaan
Efek Indonesia tahun 2009-2014 ber- perusahaan LQ 45 adalah 13,29.
jumlah 21 perusahaan.
Yang menjadi variabel terikat 2. Net Profit Margin (X2)
yakni praktek income smoothing. NPM merupakan rasio antara laba
Sedangkan variabel bebasnya adalah: bersih setelah pajak (Net Income After
return On Asset (X1), Net Profit Margin Tax) terhadap total penjualan (sales)
(X2), Ukuran Perusahaan (X3), Debt to yang menunjukkan kinerja keuangan
Equity Ratio (X4). perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih atas total penjualan bersih yang
dicapai oleh perusahaan.

40
Baihaqi Fanani dan Geryta Pracistia.: Faktor-faktor yang
Mempengaruhi....
Perusahaan yang mempunyai NPM perubahan laba bersih dengan koefisien
tertinggi selama tahun 2009-2014 adalah variasi perubahan penjualannya (ISI)
Bank Centra Asia Tbk. pada tahun 2013 paling besar adalah Indika Energy Tbk.
yaitu 41,59. Sedangkan yang terendah yaitu 5,482 dan perusahaan yang
adalah Aneka Tambang (Persero) Tbk. mempunyai perbandingan antara
pada tahun 2014 yaitu (9,70). Rata-rata koefisien variasi perubahan laba bersih
net profit margin dari perusahaan dengan koefisien variasi perubahan
perusahaan LQ 45 adalah 19,70. penjualannya paling kecil adalah Timah
(Persero) Tbk yaitu 0,059.
3. Ukuran Perusahaan
Perusahaan yang memiliki total B. Analisis Data
asset tertinggi selama tahun 2009-2014
adalah BRI (Persero) Tbk pada tahun Pada penelitian ini secara statistik
2012 yaitu 801.955.021. Sedangkan dilakukan berbagai analisisi yakni:
yang terendah adalah PP London 1. Analisis Regresi Linier Berganda
Sumatra Indonesia Tbk yaitu Berdasarkan hasil perhitungan,
5.561.433,00. Rata-rata total asset dari estimasi model regresi linier berganda
perusahaan perusahaan LQ 45 adalah antara return on asset, net profit margin,
103.507.889. ukuran perusahaan, dan debt to equity
ratio secara bersama-sama terhadap
4. Debt to Equity Ratio (X4) praktek income smoothing diperoleh
Perusahaan yang memiliki DER persamaan sebagai berikut :
tertinggi selama tahun 2009-2014 adalah Ŷ = 152,580– 1,297 X1 - 10,672 X2–
Bank Rakyat Indonesia Tbk. pada tahun 16,135 X3 –4,925 X3
2010 yaitu 10,02. Sedangkan yang
terendah adalah Indocement Tunggal 2. Uji Signifikansi Parsial
Prakasa Tbk yaitu 0,13. Rata-rata debt to Uji statistik t pada dasarnya
equity ratio dari perusahaan perusahaan menunjukkan seberapa jauh pengaruh
LQ 45 adalah 1,87. satu variabel penjelas/independen secara
individual dalam menerangkan variasi
5. Perataan Laba (Income Smooth- variabel dependen. Tingkat signifikasi
ing) atau probabilitasnya adalah sebesar 5%
Perataan laba merupakan tindakan atau 0,05.
yang dilakukan dengan sengaja untuk a. Return On AssetBerpengaruh Secara
mengurangi variabilitas laba yang di- Signifikan Terhadap Praktek Income
laporkan agar dapat mengurangi risiko Smoothing.
pasar atas saham perusahaan, yang pada Dari perhitungan uji signifi-
akhirnya dapat meningkatkan harga kansi parsial dengan menggunakan
saham perusahaan. Skala pengukuran SPSS diperoleh nilai sig = 0,002<
yang digunakan adalah skala nominal. 0,05 sehingga dapat disimpulkan
Perataan laba diprediksikan dari nilai bahwa return on asset (X1) ber-
indeks Eckel. Pada prinsipnya, Indeks pengaruh signifikan terhadap praktek
Eckel merupakan nilai perbandingan income smoothing, dengan demikian
antara koefisien variasi perubahan laba hipotesis kedua yaitu “Diduga
bersih dengan koefisien variasi perubah- return on asset berpengaruh terhadap
an penjualannya. praktek income smoothing pada
Pada perusahaan LQ 45 nilai perusahaan-perusahaan LQ 45 yang
perbandingan antara koefisien variasi terdaftar di Bursa Efek Indonesia

41
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014

tahun 2009-2014” dapat diterima. yang dibenarkan, dan hasil penelitian


Kesimpulannya: membuktikan bahwa tingkat tindakan
b. Net Profit Margin Tidak Berpenga- perataan laba di Indonesia sudah mulai
ruh Secara Signifikan Terhadap banyak dilakukan oleh perusahaan yang
Praktek Income Smoothing. terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
c. Ukuran Perusahaan Berpengaruh Adanya tindakan perataan laba yang
Secara Signifikan Terhadap Praktek dilakukan perusahaan di Indonesia
Income Smoothing. menunjukkan bahwa manajemen kurang
d. Debt to Equity Ratio Tidak Ber- dapat mengurangi fluktuasi laba yang
pengaruh Secara Signifikan Terha- dilaporkan dan meningkatkan kemam-
dap Praktek Income Smoothing. puan investor untuk memprediksi aliran
kas di masa yang akan datang.
3. Uji Signifikansi Simultan Profitabilitas (ROA) berpengaruh
Berdasarkan hasil uji F diperoleh terhadap praktek income smoothing. Hal
hasil nilai signifikansi 0,014< 0,05 ini dikarenakan Return on Assets (ROA)
sehingga dapat disimpulkan on asset, net merupakan ukuran penting untuk menilai
profit margin, ukuran perusahaan, dan sehat atau tidaknya perusahaan, yang
debt to equity ratiosecara bersama-sama mempengaruhi investor untuk membuat
berpengaruh terhadap terhadap praktek keputusan. Perusahaan yang memiliki
income smoothing. Dengan demikian ROA yang lebih tinggi cenderung
hipotesis yang menyatakan Diduga melakukan perataaan laba dibandingkan
return on asset, net profit margin, dengan perusahaan yang lebih rendah
ukuran perusahaan, dan debt to equity karena manajemen tahu akan kemam-
ratio berpengaruh secara bersama-sama puan untuk mendapatkan laba pada masa
terhadap praktek income smoothing pada mendatang sehingga memudahkan dalam
perusahaan-perusahaan LQ 45 yang menunda atau mempercepat laba.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun Net Profit Margin tidak berpe-
2009-2014 dapat diterima. ngaruh terhadap perataan laba. Net Profit
Margin merupakan rasio keuangan yang
4. Analisis Koefisien Determinasi (R mengukur kemampuan perusahaan
Square) dalam menghasilkan net income dari
Adapun besarnya pengaruh dari kegiatan operasional pokok perusahaan.
return on asset, net profit margin, Rasio ini menggambarkan tingkat
ukuran perusahaan, dan debt to equity keuntungan (laba) yang diperoleh
ratiosecara bersama-sama terhadap dibandingkan dengan pendapatan yang
praktek income smoothing adalah diterima dari kegiatan operasionalnya.
sebesar 52,3% dan selebihnya yaitu Ukuran perusahaan tidak berpe-
sebesar 47,7% dipengaruhi faktor lain ngaruh terhadap perataan laba. Variabel
yang tidak diteliti. yang digunakan untuk mengukur
besarnya perusahaan adalah total aktiva.
C. Pembahasan Menurut Juniarti (2004) perusahaan
yang berukuran kecil akan lebih
Dari hasil analisis data diketahui cenderung untuk melakukan praktik
bahwa dari 21 perusahaan LQ 45 yang perataan laba dibandingkan dengan
dijadikan sampel, 10 perusahaan yang perusahaan besar, karena perusahaan
melakukan praktek income smoothing. besar cenderung mendapatkan perhatian
Dalam teori agensi tindakan perataan yang lebih besar dari analisis dan
laba merupakan suatu perbuatan rasional investor dibandingkan perusahaan kecil.

42
Baihaqi Fanani dan Geryta Pracistia.: Faktor-faktor yang
Mempengaruhi....
Berbeda halnya dengan pendapat Berdasarkan hasil penelitian yang
Juniarti, Nasser dan Herlina (2003:295) telah diuraikan, maka dapat ditarik
beranggapan bahwa perusahaan yang beberapa kesimpulan sebagai berikut:
memiki aktiva yang besar biasanya 1. Dari perhitungan uji signifikansi
disebut perusahaan besar dan akan parsial dengan menggunakan SPSS
mendapat lebih banyak perhatian dari diperoleh nilai sig = 0,002 < 0,05
berbagai pihak seperti, para analis, sehingga dapat disimpulkan bahwa
investor maupun pemerintah. Untuk itu return on asset (X1) berpengaruh
perusahaan besar juga diperkirakan akan signifikan terhadap praktek income
menghindari fluktuasi laba yang terlalu smoothing.
drastis, sebab kenaikan laba yang drastis 2. Dari perhitungan uji signifikansi
akan menyebabkan bertambahnya pajak. parsial dengan menggunakan SPSS
Sebaliknya penurunan laba yang drastis diperoleh nilai sig = 0,789> 0,05
akan memberikan image yang kurang sehingga dapat disimpulkan bahwa
baik. Maka perusahaan besar diperkira- net profit margin (X2) tidak berpe-
kan memiliki kecenderungan yang lebih ngaruh signifikan terhadap praktek
besar untuk melakukan tindakan income smoothing.
perataan laba. Sehingga dapat disimpul- 3. Dari perhitungan uji signifikansi
kan bahwa baik perusahaan dengan parsial dengan menggunakan SPSS
ukuran kecil atau besar melakukan diperoleh nilai sig = 0,006< 0,05
praktek perataan laba. sehingga dapat disimpulkan bahwa
Debt to Equity ratio tidak ber- ukuran perusahaan (X3) berpengaruh
pengaruh terhadap tindakan perataan signifikan terhadap praktek income
laba. Debt to Equity ratio menunjukkan smoothing.
besarnya modal yang berasal dari 4. Berdasarkan hasil uji F diperoleh
pinjaman (modal asing) yang diperguna- hasil nilai signifikansi 0,014< 0,05
kan untuk membiayai investasi dan sehingga dapat disimpulkan on asset,
operasional perusahaan sumber yang net profit margin, ukuran perusa-
berasal dari modal asing akan mening- haan, dan debt to equity ratio secara
katkan resiko perusahaan. Namun pada bersama-sama berpengaruh terhadap
penelitian ini, tindakan perataan laba terhadap praktek income smoothing.
yang dilakukan oleh perusahaan 5. Besarnya pengaruh dari return on
kelompok manufaktur sektor food and asset, net profit margin, ukuran
beverages tidak dipengaruhi oleh Debt to perusahaan, dan debt to equity ratio
Equity ratio. Perataan laba dilakukan secara bersama-sama terhadap
oleh perusahaan yang mempunyai rasio praktek income smoothing adalah
leverage besar juga dilakukan oleh sebesar 52,3 % dan selebihnya yaitu
perusahaan dengan rasio leverage kecil. sebesar 47,7% dipengaruhi faktor
Hasilpenelitian ini juga sesuai dengan lain yang tidak diteliti.
hasil penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Devri Saputra yang mem- B. Saran
buktikan bahwa Debt to Equity ratio
tidak berpengaruh terhadap praktek Berdasarkan Kesimpulan yang
perataan laba. telah dipaparkan di atas, maka saran
yang dapat diberikan berkaitan dengan
KESIMPULAN DAN SARAN hasil penelitian ini adalah:
1. Meskipun di Indonesia masih sedikit
A. Kesimpulan
perusahaan yang melakukan teknik

43
PERMANA – Vol. VI No. 1 Agustus 2014

perataan laba, namun hal tersebut 2. Untuk penelitian selanjutnya di-


perlu diwaspadai oleh para investor. harapkan menggunakan sampel
Para investor lebih teliti dalam perusahaan yang lebih banyak dan
menilai laporan keuangan perusa- rentang waktu yang lebih lama agar
haan khususnya yang mengenai hasil pengujian lebih akurat.
informasi laba dapat mengambil
keputusan dengan tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta: Mediasoft Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Edisi Revisi IV. Jakarta : Rineka Cipta.

Assih, Prihat dan M. Gudono. 2000. “Hubungan Tindakan Perataan Laba Dengan
Reaksi Pasar Atas Pengumuman Informasi Laba PerusahaanYang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta” Jurnal Riset AkuntansiNo. 2 Tahun 2000.

Belkaoui, Ahmed Riahi. 2007.Accounting Theory Teori akuntansi Buku dua , Salemba
Empat :Jakarta .

Budiasih, Igan. 2009. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba”.


Jurnal Akuntansi Bisnis, Vol. 4 No. 1. Januari. hal: 44-50.

Ghozali, Imam. dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Semarang: UNDIP.

Hanafi, Mamduh dan Abdul Halim. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta :
Rajawali Press.

Juniarti dan Carolina. 2005. “Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap


Perataan Laba (Income Smoothing) Pada Perusahaan-Perusahaan GoPublic”.
Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol. 7 No. 2. Nopember. hal: 148162.

Khafid, Muhamad. 2004. “Perbandingan Earning Respone Antara Perusahaan Income


smoothers Dan Non Income Smoothers Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia”.
Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol 13.No.1 2004.

Noviana, Sindi Retno dan Etna Nur Afri Yuyetta, 2011.Faktor Yang Mempengaruhi
Praktik Perataan Laba (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di BEI Periode 2006-2010). Online. www.eprints.undip.ac.id (7 Maret 2015).

Payamta dan Mas’ud Machfoedz. 2009. “Evaluasi Kinerja Perusahaan Perbankan Sebelum
dan Sesudah Menjadi Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ)”. Kelola. Vol.
VIII, No. 20; 54-69.

44
Baihaqi Fanani dan Geryta Pracistia.: Faktor-faktor yang
Mempengaruhi....
Pratiwi, Setha Octatiasari dan Linda Ariany Mahastanti. 2014. Fenomena Perataan
Laba Di Indonesia. Garbling VS Signaling. Online.
www.download.portalgaruda.org (5 April 2015).

Ramdani, Dedi. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi income Smoothing


pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Logam di BEI.
Online.http://ejournal.gunadarma.ac.id (14 Pebruari 2015).

Rusady, Ruslan. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.

Salno, H. M. & Z. Baridwan. 2000. “Analisis Perataan Penghasilan (Income


Smoothing): Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dan Kaitannya dengan Kinerja
Saham Perusahaan Publik di Indonesia”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol.3
No.Januari 2000.

Saputra, Muhammad Devri, 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Perataan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007 – 2011). Online. www.unri.ac.id (9
Maret 2015).

Sawir, Agnes. 2004. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Sugiri, S. H. 2008. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

Sulistyanto, Sri. 2008. Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia.

Sutrisno Hadi, 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: Andi Ofset.

Suwito, Edy dan Herawaty, Arlen. 2005. “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Tindakan Peraturan Laba Yang Dilakukan Oleh Perusahaan Yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.

Weston, J Fred dan Thomas E. Copeland. 2009. Manajemen Keuangan. Alih Bahasa :
Jaka Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara.

Widana, I Nyoman Ari dan Gerianta Wirawan Yasa.2014. Perataan Laba Serta Faktor-
Faktor yang Mempengaruhinya Di Bursa Efek Indonesia. Online.
www.ojs.unud.ac.id (12 Maret 2015)

45

Anda mungkin juga menyukai