Revisi UP DONE 1
Revisi UP DONE 1
BAB I
PENDAHULUAN
peluang atau kesempatan lapangan pekerjaan yang semakin beragam untuk semua
angkatan kerja. Dalam hal ini, misalnya yang termasuk sebagai salah satu angkatan
kerja yaitu sarjana ekonomi khususnya dari jurusan akuntansi baik dari universitas
negeri maupun universitas swasta. Dalam perkembangan dunia bisnis harus selalu
akuntansi yang berkualitas dan siap bersaing di dunia kerja, oleh karena itu
diperlukan desain pendidikan akuntansi yang relevan terhadap dunia kerja, dalam
dapat ditempuh. Pertama, sarjana akuntansi setelah lulus dapat langsung menjadi
bekerja sebagai staff pengajar atau seorang dosen di perguruan tinggi negeri
ataupun swasta. Dan ketiga, bagi mereka yang memilih menjadi seorang akuntan
akuntansi yang telah menjadi sarjana, yaitu sebagai Akuntan Publik, Akuntan
mempengaruhi dalam menentukan karir yang akan dipilih. Hal apa yang menjadi
latar belakang pemilihan karir tersebut dan apa yang diharapkan mahasiswa dari
pertimbangan untuk memilih karir apa yang akan dijalaninya. Faktor-faktor yang
Widyasari, 2010).
(MEA), tepatnya sejak akhir tahun 2015 lalu. Dalam hal ini MEA dapat menjadi
peluang atau bahkan ancaman bagi para akuntan yang berada di Indonesia, karena
akuntan termasuk salah satu dari delapan profesi yang akan bersaing dalam MEA,
selain akuntan terdapat pula insiyur atau sarjana teknik, arsitek, tenaga pariwisata,
dokter gigi, tenaga survey, praktisi medis dan perawat (www.liputan6.com, 2016).
ASEAN tersebut eksodus akuntan dari luar negeri bakal lebih banyak lagi dan
dengan cara-cara yang mudah. Hal tersebut tentunya dapat mempengaruhi jumlah
dengan kebutuhan dunia kerja, masih cukup timpang. Data terakhir menunjukkan,
setidaknya dibutuhkan sekitar 452 ribu akuntan. Padahal data dari IAI mencatat
hanya tersedia kurang dari 25 ribu akuntan profesional. Namun, jika dibanding
Malaysia 31.815 akuntan, Philipina punya 18.214 akuntan dan Thailand memiliki
Tabel 1.1
masih terbilang sedikit. Jumlah ini jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di
Indonesia yang saat ini kira-kira 250 juta jiwa, memberikan perbandingan yang
Grafik 1.1
Vietnam, 2000,
Brunei , 250, 0%
3%
Thailand, 20000,
25%
Indonesia,
35000, 44%
Singapore, 1000,
1%
Philipina, 15000,
19%
Malaysia, 5000, Laos PDR, 1080,
6% 2%
Seperti pada grafik diatas rata-rata lulusan Akuntasi dari berbagai perguruan
tinggi di Indonesia sebanyak 35.000-an orang (44%). Jumlah yang lumayan besar
dan Thailand. Patut dipertanyakan, kemanakah para lulusan akuntansi itu ? Hal ini
jelas menjadi tantangan profesi untuk menyiapkan para lulusan akuntansi itu
menjadi akuntan profesional. Melihat data yang telah ada dan terus berkembang
sampai saat ini, bila para akuntan profesional di Indonesia tidak bisa menyediakan
kenyataan akan akuntan negara lain bisa menguasai permintaan pasar karena
kurangnya kemampuan dari akuntan dalam negeri Indonesia yang belum bisa
organisasi-organisasi lain yang non pemerintah dan non bisnis di Indonesia. Berikut
adalah data mengenai lembaga pemerintah, dunia bisnis, dan organisasi lain yang
membutuhkan akuntan.
Tabel 1.2
Indonesia perlu melakukan upaya untuk mendorong lahirnya para akuntan muda
dan profesional yang baru, khususnya mahasiswa jurusan akuntansi. Hal ini
menjadi menarik untuk diteliti perihal faktor apa saja yang mempegaruhi pemilihan
Indonesia dapat melakuka pendekatan yang tepat untuk mendorong lahirnya para
karir mahasiswa dan jenis profesi yang akan mereka jalani merupakan hal yang
menarik untuk diteliti karena dengan diketahuinya pilihan profesi yang diminati
kerja. Sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat
perbedaan pandangan.
mahasiswa akuntansi?
mahasiswa akuntansi?
mahasiswa akuntansi?
mahasiswa akuntansi?
pemilihan karir mahasiswa akuntansi. Selain itu sebagai salah satu syarat dalam
kontribusi dalam pengembangan ilmu kepada peneliti dan pembaca, dan dapat
mahasiswa akuntansi.
untuk berkarir sesuai dengan bidangnya atau sesuai dengan yang di cita-citakannya.
Dalam bukunya, Hadis A. & Nurhayati (2010:44) menjelaskan bahwa minat dapat
diartikan:
10
Karir pada umumnya diartikan sebagai ide untuk terus bergerak keatas
dalam garis pekerjaan yang dipilih seseorang, bergerak keatas berarti berhak atas
pendapatan yang lebih besar, serta mendapatkan status, prestise dan kuasa lebih
besar. Meskipun biasa dibatasi pada garis pekerjaan yang menghasilkan uang.
Dengan demikian karir terdiri dari urutan pengalaman atau suatu rangkaian kerja
ketentraman dan harapan untuk maju sehingga menciptakan sikap dan perilaku
Negara dan lain- lain. Akuntan Perusahaan dapat menjalankan tugansya sebagai
akan diproses secara berbeda oleh setiap individu, sehingga pada akhirnya
keputusan yang akan diambil oleh setiap individu akan berbeda dengan individu
Uang telah lama dipandang sebagai penghargaan dan untuk beberapa orang
hal itu penting dari pada apa pun yang diberikan perusahaan. Peran uang sebagai
penghargaan akan berbeda-beda menurut individu dan industri, tetapi satu hal yang
Lingkungan kerja sangat mendukung dalam memilih karir. Lingkungan kerja ini
merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat bertahan dalam jangka waktu
yang lama. Keamanan kerja merupakan faktor dimana karir yang dipilih dapat
bertahan dalam jangka waktu yang lama. Karir diharapkan bukan pilihan karir
2003).
sebagai berikut:
Gambar 1.1
Kerangka Pemikiran
Penghargaan
Finansial (𝑋1 )
Pelatihan
Profesional (𝑋2 ) Minat Pemilihan
Karir Mahasiswa
Akuntansi (Y)
Pengakuan
Profesional (𝑋3 )
Lingkungan
Kerja (𝑋4 )
Pertimbangan
Pasar Kerja (𝑋5 )
13
dibawah ini disajikan beberapa studi empiris yang peniliti gunakan sebagai
acuan:
Tabel 1.3
Studi Empiris
1.6.2 Hipotesis
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik
teori diatas, yang terlampir di atas dirumuskan bahwa hipotesis dari penelitian ini
yaitu:
Sangga Buana – YPKP yang beralamat di Jl. PHH. Mustofa No. 68, Cikutra,
Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat 40124. Waktu penelitian dilakukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Minat
Minat atau keinginan erat hubungannya dengan perhatian yang dimiliki karena
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), arti kata minat adalah
beberapa aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa
“Suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau
sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar
belajar berikutnya. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas
belajar.
seseorang disebabkan oleh beberapa faktor penting yaitu rasa senang atau rasa
3, diantaranya:
a) Kondisi Pekerjaan
Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung
oleh kerja sama yang profesional, saling batu dapat meningkatkan produksi.
b) Sistem Pendukung
Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para
pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya
fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan
promosi, dan kenaikan pangkat/kedudukan.
c) Pribadi Pekerja
18
2.2 Karir
2.2.1 Pengertian Karir
Menurut Kasmir (2016:151) mendefinisikan karir adalah:
posisi/pekerjaan yang dijalani seseorang selama hidupnya. Ini adalah karir obyektif.
Dari perspektif lain, karir meliputi perubahan-perubahan nilai, sikap, dan motivasi
yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Ini disebut karir
subyektif. Kedua perspektif ini, obyektif dan subyektif, meletakan fokus pada
1. Kinerja
Kinerja merupakan hasil kerja atau perilaku kerja seseorang dalam suatu
periode. Seseorang yang memiliki kinerja yang baik tentu akan
mempengaruhi karirnya untuk meningkat, apakah jabatan maupun
kepangkatan.
19
2. Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan dorongan atau rangsangan kepada seseorang
untuk melakukan suatu kegiatan. Doroangan atau rangsangan ini dapat
berasal dari dalam diri seseorang maupun dari luar. Seseorang yang
memiliki dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu pekerjaan atau
dengan kata lain memiliki motivasi yang kuat. Demikian pula sebaliknya
bagi mereka yang memiliki dorongan yang lemah, juga akan mempengaruhi
karirinya secara langsung maupun tidak langsung.
3. Komitmen
Komitmen merupakan kepatuhan seseorang terhadap ucapan, tindakan,
peraturan ataupun kebijakan perusahaan. Seseorang yang memiliki
komitmen yang tinggi tentu akan bersungguh-sungguh dalam bekerja.
Demikian pula sebaliknya bagi mereka yang memiliki komitmen yang
rendah akan sulit meningkatkan karinya.
4. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja maksudnya adalah tingkat perasaan seseorang atas sesuatu
yang telah dlakukannya. Jika seseorang merasa puas terhadap apa yang telah
dilakukannya, maka biasanya secara tidak langsung akan mempengaruhi
karinya. Hal ini disebabkan seseorang yang puas dalam bekerja akan
bersungguh-sungguh untuk bekerja, sehingga kinerjanya meningkat dan
pada akhinya karirnya akan meningkat.
5. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan tindakan seseorang untuk mengikuti seluruh
peraturan yang dikeluarkan perusahaan. Karyawan yang disiplin dalam
bekerja biasanya akan bekerja secara baik sehingga karir dan kinerjanya
akan meningkat.
6. Kompensasi
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada
karyawannya, baik yang berbentuk keuangan, maupun non keuangan.
7. Loyalitas
Loyalitas adalah kesetian seseorang kepada perusahaan, seseorang yang
loyal kepada perusahaan. Loyalitas mempengaruhi karyawan untuk
meningkatkan karirnya, demikian pula sebaliknya.
8. Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan dan latihan merupakan kegiatan seseorang karywan untuk
mengasah dan menambah pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya,
sehingga mampu melakukan pekerjaannya dengan baik.
9. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan orang atau atasan yang diberi tugas, wewenang
dan tanggung jawab kepada seseorang, termasuk dalam memberikan
penilaian. Kepemimpinan mempengaruhi karir seseorang, karena
pertimbangan seorang pemimpin sangat menentukan karir seseorang.
10. Upaya Kerja
Upaya kerja merupakan usaha atau upaya seseorang untuk melakukan atau
mencapai sesuatu secara sungguh-sungguh. Dalam praktiknya upaya kerja
20
dapat meningkatkan karir seseorang, karena dengan upaya yang keras kana
menghasilkan kinerja yang baik.
11. Semangat Kerja
Semangar kerja secara tidak langsung dapat memperngaruhi karir. Artinya
seseorang yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan dapat
mempengaruhi karirnya, demikian pula sebaliknya, seseorang yang kurang
atau tidak bersemangat dalam bekerja, maka tentu secara tidak langsung
akan mempengaruhi karirnya.
perusahaan setelah beberapa lama menempati posisi sebagai controller. Hal ini
keuangan dari semua aspek operasi, investasi dan pendanaan perusahaan yang
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan. Hal itu disebabkan pada tiap
transaksi melekat sejumlah nilai uang yang secara kumulatif dapat menunjukkan
Menurut Hans Kartikahadi, dkk (2011:154) saat ini yang dapat disebut
sebagai Akuntan adalah mereka yang telah lulus dari pendidikan strata satu (S1)
program studi akuntansi dan telah memperoleh gelar prfei Akuntan melalui
yang telah mendapat izin dari Departemen Pendidikan Nasional atas rekomendasi
dari organisasi profesi Institut Akuntan Indonesia (IAI). Bidang pekerjaan dan
ruang lingkup tugas para akuntan ini bisa sangat luas dan beragam. Mereka dapat
bekerja di sektor swasta dan sektor publik (BUMN, lembaga-lembaga negara, dan
21
yang membawahi urusan tiap bidang kerja anggota. Masing – masing kelompok
akuntan berafiliasi pada satu kompartemen. Untuk itu dalam organisasi IAI terdapat
bekerja sendiri–sendiri atau di mana saja dan tidak terdaftar sebagai pemegang
kartu anggota IAI. Keanggotaan IAI terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa,
sebagai berikut :
Pada umumnya yang mereka dirikan adalah kantor akuntan atau kantor
konsultan. Untuk dapat berpraktik sebagai akuntan publik atau mendirikan kantor
22
a. Pemeriksaan (audit)
b. Perpajakan (tax services)
c. Konsultasi manajemen (management advisory services)
d. Akuntansi (accounting services)
Publik:
harus memiliki pendidikan formal dan pengalaman yang cukup. Untuk itu
sebagai berikut:
23
yang bekerja untuk internal perusahaan. Posisi sebagai akuntan perusahaan dapat
dipilih lagi menjadi beberapa posisi yang lebih spesifik, antara lain akuntansi
sistem akuntansi.
edukatif tetap, kelompok akuntan ini juga pada umumnya merupakan bauran dari
sebagai berikut :
daerah. Dengan perubahan sistem akuntansi pemerintahan pusat dan daerah maka
terdapat peluang karir yang besar untuk ditempatkan sebagai akuntan pemerintah
maupun daerah. Untuk menjadi akuntan pemerintah juga tidak terdapat persyaratan
tambahan formal kecuali di persyaratan lulus ujian masuk untuk bekerja sebagai
sebagai berikut:
bentuk gaji, bonus, dan tunjungan untuk memberikan kepuasan kepada karyawan
1. Gaji, merupakan balas jasa dalam bentuk uang yang diterima sebagai
konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang
menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam mencapai tujuan perusahaan
atau merupakan bayaran tetap yang diterima seseorang dari keanggotaannya
dalam sebuah perusahaan.
2. Upah, merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada
karyawan berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau
banyakanya pelayanan yang diberikan. Besarnya upah dapat berubah-ubah
tergantung pada kontribusi yang diberikan.
3. Insentif, merupakan imbalan langsung yang diberikan kepada karyawan
karena kinerjanya mampu melebihi target yang telah ditentukan. Biasanya
26
demikian pelatihan mengandung tiga aspek penting yang perlu diwujudkan dalam
sebagai berikut:
1. Meningkatkan produktivitas
Karyawan yang menguasai pengetahuan dan memiliki keterampilan di bidang
pekerjaaanya akan mampu bekerja dengan lebih baik daripada karyawan yang
kurang menguasai pengetahuan dan tidak memiliki keterampilan di bidang
pekerjaannya.
2. Meningkatkan efektivitas dan efesiensi
Penguasaan pengetahuan dan meningkatnya keterampilan yang sesuai dengan
bidang pekerjaannya yang diperoleh karyawan dari suatu program pelatihan,
akan membuat mereka mampu bekerja secara lebih efektif dan efesien.
3. Meningkatkan daya saing
Karyawan yang terlatih dengan baik tidak hanya berpeluang mampu
meningkakan produktivitas, tetapi juga akan mampu bekerja semakin efektif dan
efesien, sehingga dapat menigkatkan daya saing perusahaan. Bekerja secara
efektif berarti mampu menghasilkan produk yang standar sesuai dengan
keinginan pelanggan, dan secara efesien berarti dalam menghasilkan jumlah
produk yang sama, karyawan ini menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.
dapat tercapai apabila tujuan khusus dapat diwujudkan terlebih dahulu. Tujuan
TUJUAN KHUSUS
- Kualitas
- Produktivitas kerja
- Mutu perencanaan tenaga
kerja TUJUAN UMUM
- Semangat/moral kerja Meningkatkan
- Balas jasa tidak langsung produktivitas organisasi
- Kesehatan dan keselamatan
kerja
- Cegah kadaluwarsa
pengetahuan dan keterampilan
Gambar 2.1
Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Pelatihan
antara lain:
masa yang akan dating. Sedangkan menurut Henry Simamora (2012) manfaat dari
secara optimal.
30
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
karyawan.
yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk
bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kinerja karyawan dalam bekerja
(Sunyoto, 2015:38).
merupakan sesuatu yang ada di sekitar karyawan pada saat bekerja, baik yang
berbentuk fisik maupun non fisik, yang dapat mempengaruhi dirinya dalam
Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat
disekitar tempat kerja dan dapat mempengaruhi karyawan. Ada beberapa
kondisi fisik dari tempat kerja yang baik yaitu:
a. Bangunan tempat kerja disamping menarik untuk dipandang juga dibangun
dengan pertimbangan keselamatan kerja.
b. Tersedianya peralatan kerja yang memadai.
c. Tersedianya tempat istirahat untuk melepas lelah, seperti kafetaria baik
dalam lingkungan perusahaan atau sekitarnya yang mudah dicapai
karyawan.
d. Tersedianya tempat ibadah keagamaan seperti masjid atau musholla untuk
karyawan.
e. Tersedianya sarana angkutan, baik yang diperuntukkan karyawan maupun
angkutan umum yang nyaman, murah dan mudah di peroleh.
2. Lingkungan Kerja Non Fisik
Lingkungan kerja non fisik adalah lingkungan kerja yang menyenangkan
dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan
atasan, karena pada hakekatnya manusia dalam bekerja tidak hanya mencari
uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang bertujuan untuk
mendapatkan kepuasan. Lingkungan kerja non fisik terdiri dari beberapa
indikator yaitu:
a. Hubungan rekan kerja setingkat
Indikator hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja
yang harmonis dan tanpa saling intrik di antara rekan sekerja. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu
oragnisasi adalah adanya hubungan yang harmonis dan kekeluargaan.
b. Hubungan atasan dengan karyawan
Hubungan atasan dengan bawahan atau karyawannya harus di jaga dengan
baik dan harus saling menghargai antara atasan dengan bawahan, dengan
saling menghargai maka akan menimbulkan rasa hormat diantara masing-
masing.
c. Kerjasama antar karyawan
Kejasama antara karyawan harus dijaga dengan baik, karena akan
mempengaruhi pekerjaan yang mereka lakukan. Jika kerjasama antara
karyawan dapat terjalin dengan baik maka karyawan dapat menyelesaikan
pekerjaan mereka secara efektif dan efesien.
merupakan keadaan berbentuk fisik yang mencakup setiap hal dari fasilitas
disekitar tempat kerja yang bersifat non fisik. Lingkungan kerja non fisik tidak
32
dapat di tangkap oleh panca indera manusia, namun dapat dirasakan oleh perasaan
pencari kerja dan perusahaan yang memerlukan tenaga kerja. Pasar kerja
merupakan sarana tempat pertemuan antara penjual dan pembeli tenaga kerja. Yang
dimaksud penjual tenaga kerja disini adalah para pencari kerja dan pembeli tenaga
kerja adalah lembaga/perusahaan yang memerlukan tenaga kerja. Jadi pasar kerja
pasar kerja yang luas akan lebih diminati daripada profesi yang pasar kerjanya lebih
kecil. Selain profesi akuntan publik, bidang pekerjaan sesuai yang dapat digeluti
3. Fleksibilitas karir
Pilihan karir yang lebih fleksibel akan membantu karyawan untuk mencapai
posisi yang lebih tinggi. Karir yang fleksibel membutuhkan pengetahuan dan
pelatihan yang terus menerus diperbaharui.
4. Kesempatan promosi
Promosi merupakan proses perpindahan jenjang karir secara vertical ke arah
yang lebih tinggi dengan konsekuensi kenaikan tanggung jawab yang diiringi
dengan kenaikan imbalan/gaji.
Mahasiswa Akuntansi
telah diyakini secara mendasar bagi sebagian perusahaan sebagai daya tarik utama
hal yang sangat penting dalam pertimbangan seseorang dalam memilih jenis profesi
kebutuhan tersier.
bahwa tidak ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang memilih karir
daya tarik utama sebuah profesi. Saat ini penghargaan finansial masih dipandang
sebagai alat ukur untuk menilai pertimbangan jasa yang telah diberikan karyawan
sebagai imbalan yang telah diperolehnya. Hal ini berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan fisiologis.
34
tinggi, maka minat mahasiswa untuk berkarir menjadi Akuntan Publik, Akuntan
Mahasiswa Akuntansi
pandangan mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dengan
Mahasiswa Akuntansi
atas prestasi yang diperoleh. Reward yang dimaksud tidak hanya beruapa uang,
tetapi berupa pengakuan dari lembaga tempat mereka bekerja. Sehingga mereka
35
tersebut. Dan hasil penelitian Ardiani Ika Sulistyawati (2013), pemilih akuntan
profesional yang lebih tinggi dibanding akuntan pendidik, akuntan perusahaan dan
akuntan pemerintah.
Mahasiswa Akuntansi
pekerjaan, tingkat persaingan, dan tekanan kerja. Lingkungan kerja yang dinamis
dan aman bagi pekerjanya akan memberikan dampak yang positif terhadap
karir sebagai akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pendidik dan akuntan
merupakan faktor dimana profesi yang dijalaninya dapat bertahan dalam jangka
waktu yang cukup lama. Sedangkan tersedianya lapangan kerja atau kemudahan
pertimbangan pasat kerja turut menjadi faktor yang mempengaruhi pemilihan karir
Seperti yang telah dilakukan oleh Ardiani Ika Sulistyawati (2013) dalam
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdsarkan hal tersebut
empat kata kunci yaitu, cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan (Sugiyono, 2017:2).
penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau
oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara –cara yang dilakukan itu dapat diamati
oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-
cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian
hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi ada variable independen (variabel yang
mahasiswa akuntansi.
kesimpulan.
Husein Umar (2014:42-43), data cross section atau sering disebut data satu waktu
adalah:
primer dan data sekunder. Adapun dalam penelitian ini, sumber data yang
“Data yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau
perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisian
kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”.
Dalam hal ini data primer tersebut berupa opini atau jawaban kuesioner dari
3.4.1 Populasi
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Mahasiswa Aktif
Angkatan Jumlah Mahasiswa
2016 235
2017 243
2018 231
Jumlah 709
3.4.2 Sampel
tersebut.”
merupakan suatu langkah untuk mengetahui besarnya sampel yang akan diambil
biasanya diukur secara statistika ataupun estimasi penelitian. Selain itu juga
Kerja Lapangan.
Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sangga Buana YPKP Bandung adalah 709
regular pagi angkatan 2016 Jurusan Akuntansi Program Sarjana Fakultas Ekonomi
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah minat pilihan karir mahasiswa
variabel. Untuk memperjelas operasional variabel maka kita dapat melihat dalam
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Kadarisman
(2012:329)
2 Pelatihan Suatu proses - Pelatihan sebelum 1
Profesional pembelajaran secara memulai bekerja
(𝑋2 ) sistematis yang - Pelatihan kerja rutin 2,3
mencakup penguasaan - Pembelajaran dan 4
pengetahuan, pengembangan
meningkatkan
keterampilan, serta
perubahan sikap dan
perilaku guna
meningkatkan kinerja
karyawan.
Suparyadi (2015:185)
3 Pengakuan Pengakuan profesional - Lebih banyak memberikan 1
Profesional meliputi hal-hal yang kesempatan berkembang
(𝑋3 ) berhubungan dengan - Ada pengakuan apabila 2
pengakuan terhadap berprestasi
prestasi. Pengakuan - Peluang untuk maju 3,5
profesional ini - Jenjang karir yang 4
meliputi adanya terstuktur
kemungkinan bekerja
dengan ahli yang lain,
kesempatan untuk
berkembang dan
pengakuan prestasi.
(Yuanita Widyasari,
2010)
4 Lingkungan Lingkungan kerja - Kecukupan waktu untuk 1
Kerja (𝑋4 ) merupakan kondisi kehidupan sosial
yang berkaitan dengan - Jangka waktu kerja 2
3
44
Aini (2017)
2 Minat Minat merupakan - Pilihan karir sesuai minat 1
Pemilihan suatu rasa lebih suka - Perencanaan untuk jenjang 2
Karir dan rasa ketertarikan karir ke depan
Mahasiswa pada suatu hal atau - Langsung bekerja setelah 3
Akuntansi (Y) aktivitas, tanpa ada lulus
yang menyuruh. Minat - Ketersediaan lapangan 4
dalam pemilihan suatu kerja
karir dibandingkan
dengan karir lainnya.
(Slameto, 2010:180)
Transformasi Data adalah upaya yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
mengubah skala pengukuran data asli menjadi bentuk lain sehingga data dapat
Pada penelitian ini skala pengukutan data yang digunaka adalah skala
ordinal maka peneliti akan melakukan transformasi data dari skala ordinal menjadi
2. Untuk setiap butir tersebut tentukan berapa orang yang menjawab skor
proporsi,
Keterangan:
NS = Nilai Skala
Density of Lower Limit = Kepadatan batas bawah
Density of Upper Limit = Kepadatan batas atas
Area Below Upper Limit = Daerah di bawah batas atas
46
Uji validitas diartikan sebagai suatu derajat ketetapan alat ukur penelitian
tentang arti atau isi sebenarnya yang diukur. Artinya paling tidak terdapat derajat
yang tinggi dari kedekatan daya yang diperoleh dengan apa yang diyakini dalam
pengukuran.
menguji validitas terlebih dahulu kemudian diikuti oleh uji reliabilitas. Jika 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
positif, serta 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir tersebut valid. Sedangkan jika 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
negative, serta 𝑇ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑇𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka butir tersebut dinyatakan tidak valid.
untuk setiap skor total melalui rumus korelasi pearson sebagai berikut:
47
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√[𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ][ [𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]
Keterangan :
dianggap valid apabila korelasinya r = 0,3 atau lebih. Bila korelasinya kurang dari
Uji reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten
setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama.
“Suatu data dinyatakan reliable apabila dua atau lebih peneliti dalam
obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama
dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok
data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.”
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari peubah atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu.
48
Cronbach karena instrumen penelitian ini berbentuk angket dan skala bertingkat.
2
𝑘 ∑𝜎
𝑟𝑖 = ( )( 1 − 𝑏)
𝑘−1 2
𝜎𝑡
Keterangan:
𝒓𝒊 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
2
∑𝜎 = Jumlah varian butir
𝑏
2
𝜎𝑡 = Varian total
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika Cronvach’s Alpha >
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi varibel
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau
b. Jika probabilitas (sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terdapat atau terjadi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara varibel independen. Uji
inflation factor (VIF). Multikolinearitas terjadi jika nilai VIF di atas nilai 10 atau
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi
kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau
disebut homoskedastisitas.
deskripsi data dari sampel yang digunakan. Menurut Sugiyono (2017:147) statistik
deskriptif adalah:
50
𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑋𝑚𝑖𝑛 𝑅
P= =
𝑏 𝑏
Keterangan:
Dalam penilitian ini, nilai maksimun yang digunakan adalah lima dan nilai
5−1 4
P= = = 0,8
5 5
Tabel 3.3
Klasifikasi Kategori Penilaian untuk Statistik Deskriptif
No Nilai Rata-Rata Hitung Penilaian
1 1,00 – 1,80 Tidak Baik
2 1,81 – 2,60 Kurang Baik
3 2,61 – 3,40 Cukup
4 3,41 – 4,20 Baik
5 4,21 – 5,00 Sangat Baik
(naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel
Y = 𝛼 + 𝛽1 𝑥1 + 𝛽2 𝑥2 + 𝛽3 𝑥3 + ⋯ + 𝛽𝑛 𝑥𝑛 + 𝜖
Keterangan:
Y = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
𝛼 = Konstanta regresi (nilai Y apabila 𝑋1 , 𝑋2 , …, 𝑋𝑛 = 0)
52
𝜖 = Tingkat error
Kerja terhadap minat karir mahasiswa akuntansi digunakan metode statistic dengan
antara variabel bebas dan variabel terikat apabila dinyatakan dengan fungsi linier
dan diukur dengan nilai disebut koefisien korelasi. Rumus koefisien korelasi
𝑛 (∑𝑥𝑦) − (∑ 𝑥) (∑ 𝑦)
𝑟=
√[𝑛 ∑ 𝑥 2 − (∑ 𝑥)2 ][ [𝑛 ∑ 𝑦 2 − (∑ 𝑦)2 ]
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = ukuran sampel
x = nilai varibel bebas
y = nilai varibael terikat
Tabel 3.6
53
determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 yang kecil berarti
sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan
(Ghozali, 2011).
Kd = r2 x 100%
Keterangan :
membandingkan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan tingat signifikan (α) sebesar 0,05
atau 5%.
r√n−2
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
r√1−𝑟 2
Keterangan:
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah anggota sampel
Kriteria pengujian:
mahasiswa akuntansi.
Dilakukan dengan membandingkan fhitung dengan ftabel dengan tingkat siginifikan (α)
𝑅 2 /𝐾
Fhitung = (1− 𝑅2 )/(𝑛− 𝑘−1)
Keterangan: