Anda di halaman 1dari 19

CLOCK GENETOR NE555

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Elektronika Digital

DISUSUN OLEH :

ADITYA DWI PUTRA

5215150690

Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Jakarta

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga laporan
ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materimaupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 29 April 2017

Penulis

1| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai
Rangkaian Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya.
Beberapa rangkaian yang memerlukan IC Timer diantaranya seperti Waveform
Generator, Frequency Meter, Jam Digital, Counter dan lain sebagainya. Dalam laporan
ini akan dibahas bagaimana cara membuat rangakaian IC Timer.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang akan dibahas adalah Bagaimana cara membuat rangkaian
alat clock generator NE555.

1.3 Batasan Masalah


Batasan masalah yang akan dibahas adalah Pembuatan alat terbatas pada clock
generator NE555.

1.4 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian pada laporan adalah untuk memenuhi penugasan mata kuliah
Elektronika Digital.

1.5 Manfaat Penelitian


Penelitian ini bermanfaat untuk :
1. Bagi Dosen
Membantu Dosen pada mata kuliah Elektronika Digital dalam proses kegiatan belajar
mengajar yang lebih efisien dan efektif.
2. Bagi Mahasiswa
Mempermudah mahasiswa melakukan percobaaan menggunakan Clock Generator
NE555 baik secara individu atau dengan bimbingan dosen.

2| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Bagian-Bagian Alat


2.1.1. LED (Light Emitting Diode)
Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika
yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED
merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang
dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya.

Seperti dikatakan sebelumnya, LED merupakan keluarga dari Dioda yang terbuat dari
Semikonduktor. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu
kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri
tegangan maju (bias forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

2.1.2. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau
membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika. Sebagaimana fungsi
resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk salah satu komponen elektronika
dalam kategori komponen pasif. Satuan atau nilai resistansi suatu resistor di sebut Ohm dan
dilambangkan dengan simbol Omega (Ω). Sesuai hukum Ohm bahwa resistansi berbanding
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Selain nilai resistansinya (Ohm)
resistor juga memiliki nilai yang lain seperti nilai toleransi dan kapasitas daya yang mampu
dilewatkannya. Semua nilai yang berkaitan dengan resistor tersebut penting untuk diketahui
dalam perancangan suatu rangkaian elektronika oleh karena itu pabrikan resistor selalu
mencantumkan dalam kemasan resistor tersebut. Terdapat macam macam jenis resistor, salah

3| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


satu jenisnya adalah resistor fixed dan resistor variabel. Variable Resistor adalah jenis Resistor
yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya
Variable Resistor terbagi menjadi Potensiometer, Rheostat dan Trimpot.

2.1.3. Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan
electron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor adalah komponen elektronika
yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari
2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang
umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas, elektrolit dan lain-lain. Jika kedua ujung
plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan mengumpul pada salah
satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul pada
ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif
dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh
bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya. Kemampuan untuk menyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.

4| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


2.1.4. Terminal Blok

Terminal Block adalah Suatu tempat berhentinya arus listrik sementara,yang akan
dihubungkan ke komponen yang lain/Komponen Outgoing.Dalam Pembuatan panel listrik,
TERMINAL BLOCK termasuk salah satu komponen utama.Sebab memiliki manfaat yang
besar Didalam terminal ada incoming dan Outgoing yang fungsinya Incoming adalah Konektor
Arus Masuk dan Outgoing adalah Konektor Arus Keluar.
Manfaat Terminal Block adalah sebagai penghubung/Jumper jika ada penambahan
komponen, pemakaian kabel tidak boros, pengaman jika ada troubleshort dan jika ada
Konsleting arus lang sung putus di terminal sebelum sampai ke komponen utama.
2.1.5. IC NE555

IC Timer atau IC Pewaktu adalah jenis IC yang digunakan untuk berbagai Rangkaian
Elektronika yang memerlukan fungsi Pewaktu dan multivibrator didalamnya. Beberapa
rangkaian yang memerlukan IC Timer diantaranya seperti Waveform Generator, Frequency
Meter, Jam Digital, Counter dan lain sebagainya. IC Timer atau IC Pewaktu yang paling
populer saat ini adalah IC 555 yang dikembangkan oleh Hans R. Camenzind yang bekerja
untuk Signetic Corporation pada tahun 1970-an. Pada dasarnya, IC Timer 555 merupakan IC
Monolitik pewaktu yang menghasilkan Osilasi (Oscilation) dan Waktu Penundaan (Delay
Time) dengan keakuratan dan kestabilan tinggi.
IC Timer 555 yang umum digunakan adalah IC Timer 555 yang berbentuk DIP (Dual
Inline Package) dengan 8 kaki terminalnya. Namun seiring dengan perkembangannya, saat ini
kita dapat menemui beberapa versi IC 555, diantaranya seperti IC 556 yang menggabungkan 2
buah IC 555 dalam satu kemasan (14 kaki), IC 558 yang menggabungkan 4 buah IC555 dalam

5| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


satu kemasan (16 kaki) serta IC555 yang mengkonsumsi daya rendah seperti 7555 dan
TLC555.

Fungsi Pin Pada Timer ( IC NE 555 ) :

1. Ground (pin 1)

Pin ini merupakan titik referensi untuk seluruh sinyal dan tegangan pada
rangkaian 555, baik rangkaian intenal maupun rangkaian eksternalnya.

2. Trigger (pin 2)
Masukan trigger biasanya dijaga pada tegangan lebih dari 1/3Vcc agar
output pin3 dari IC 555 ‘low’ . Jika masukan trigger menjadi ‘low’ (<1/3Vcc)
mengakibatkan output pin3 menjadi ‘high’. Otput pin3 akan bertahan ‘high’
selama masukan triggernya ‘low’, tetapi tidak serta merta menjadi ‘low’
ketika pin2 kembali ‘high’.
3. Output (pin 3)

Output pada 555 dapat mengalir arus baik sinking(masuk) maupun


sourcing(keluar) hingga 200mA. Tidak seperti IC lain yang biasanya hanya
dapat mengalirkan arus source (keluar) yang sangat kecil.
berikut menjelaskan arus sinking maupun source.

 Arus masuk (´sinking current´)


Sebuah beban luar (Rl) dihubungkan antara output 555 dan Vcc.Maka,
arus hanya akan mengalir melalui beban tersebut jika output 555 dalam
keadaan ‘low’. Pada saat tersebut Rl dgroundkan melalui pin1 sehingga
mengalir arus Rs1 dari pin3 ke pin1(ground).
 Arus keluar (´source current´)
RL dihubungkan antara pin3 dan ground, maka ketika output pin3 ‘high’
maka Rl terhubung dengan Vcc melalui Rs2 dan pin8.
4. Reset (pin 4)
Pin reset ini terhubung dengan input preset dari R-S flip-flop kontrol. Jika
pin 4 diberi masukan ‘low’ output dari 555 akan serta merta menjadi ‘low’.
Biasanya, jika tidak digunakan pin4 dihubungkan ke Vcc untuk menjaga
agar tidak terjadi keadaan ‘low’.
5. Control Voltage (pin 5)

6| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


Biasanya diberi 2/3Vcc (hasil dari pembagi tegangan). Dengan memberi
sumber tegangan eksternal atau dengan menghubungkan sebuah resistor
ke ground akan mengubah duty cycle outputnya. Jika pin5 tidak
digunakan harus dihubungkan dengan decoupling kapasitor 0,01-
0,1mikroFarad.

6. TreshHold (pin 6)
Pin ini terhubung pada input noninverting komparator1 untuk memonitor
tegangan kapasitor pada rangkaian RC eksternal. Apabila tegangan pin6
<2/3Vcc, output komparator1 akan ‘low’, output flip-flop ‘low’(Q-), output
pin3 ‘high’. Sebaliknya jika >2/3Vcc output komparator1 akan ‘high’, output
Flip-flopnya ‘high’, dan pin3 ‘low’.
7. Discharge (pin 7)

Pin ini terhubung ke kaki kolektor transistor NPN Q1 dan kaki emiter Q1
terhubung ke groud, basis Q1 terhubung dengan Qnot R-S flip-flop. Ketika
output 555 ‘high’ maka Qnot ‘low’ menyebabkan resistansi CE sangat
besar sehingga Q1 ‘off’. Ketika Qnot ‘high’ CE resistensinya sangat kecil
menyebabkan CE grounded sehingga Q1 ‘on’ . Dengan kata lain, pin7
grounded (arus mengalir dari pin7 lewat CE ke pin1)

8. Vcc(pin 8)

Vcc (sumber tegangan dc) dihubungkan antara pin8 dengan pin1


(ground).

7| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


BAB III

RANCANGAN ALAT

3.1. Alat dan Bahan

Bahan Alat
Cek
Cek list Item Tipe/ Nilai Jumlah Item Tipe/ Nilai Jumlah
list
(√) Resistor 10kΩ 1 (√) Solder - 1
(√) Resistor 560Ω 1 (√) Bor Duduk - 1
(√) Resistor variabel 100kΩ 1 (√) Multimeter Digital - 1
(√) PCB Single Layer 1 (√) Adaptor 5V/3A 1
(√) IC Clock NE555 1
(√) Kapasitor 22µF 1
(√) Kapasitor 100nF 1
(√) LED Blue 1
(√) Soket IC 8 kaki 1
(√) Terminal Blok 1

3.2. Hasil Perhitungan dari Teori


a. Saat nilai RB maksimum
= , ( + )
= 0,693(10kΩ + 100kΩ)22µF
= 0,693 110 10 22 10
= 1,6670

= , ( )
= 0,693 100kΩ x 22µF
= 1,5246

= , ( + )
= 0,693(10kΩ + 2 x 100kΩ) 22µF
= 3,2016
≈ +

3,201 ≈ 1,674 + 1,524


3,201 ≈ 3,198

,
=
( + )

8| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


1,44
=
(10kΩ + 2 x 100kΩ) 22μF
= 0,311

b. Saat nilai RB ditengah (midle)


= , ( + )
= 0,693(10kΩ + 50kΩ)22µF
= 0,693 660 10 22 10
= 0,914

= , ( )
= 0,693 50kΩ x 22µF
= 0,762

= , ( + )
= 0,693(10kΩ + 2 x 50kΩ) 22µF
= 1,677
≈ +
1,677 ≈ 0,914 + 0,762
1,677 ≈ 1,676

,
=
( + )
1,44
=
(10kΩ + 2 x 50kΩ) 22μF
= 0,595

c. Saat nilai RB minimum


= , ( + )
= 0,693(10kΩ + 31Ω)22µF
= 0,693 10031 22 10
= 0,1529

= , ( )
= 0,693 31Ω x 22µF
= 0,00047
= , ( + )
= 0,693(10kΩ + 2 x 31Ω) 22µF

9| A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


= 0,1534
≈ +

0,1534 ≈ 0,1529 + 0,00047


0,1534 ≈ 0,15337

,
=
( + )
1,44
=
(10kΩ + 2 x 31Ω) 22μF
= 6,505
3.3. Pengujian
Berdasarkan tujuan pembuatan alat ini, berikut deskrispi cara kerja Clock Generator :

Pembagi tegangan pada IC 555 terdiri dari tiga resistor yang bernilai sama. Jaringan
dihubungkan secara internal ke +VCC dan ground. Tegangan yang ada di resistor bagian bawah
adalah sepertiga VCC. Tegangan pada titik tengah pembagi tegangan sebesar dua pertiga harga
VCC. Titik dua pertiga VCC ini berada pada pin 5 dan titik ini didesain sebagai pengontrol
tegangan.
Dua buah komparator pada IC 555 merespon sebagai rangkaian saklar dengan tegangan
referensi dihubungkan pada salah satu masukan pada masing-masing komparator. Tegangan
yang diberikan pada masukan yang lain akan memberikan permulaan terjadinya perubahan
pada keluaran jika tegangan tersebut berbeda dengan tegangan referensi. Komparator yang
berada pada dua pertiga VCC dimana pin 5 dihubungkan ke tengah resistor pembagi dengan
input yang lain dihubungkan dengan pin 6 yang disebut sebagai input threshold. Saat tegangan

10 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


pada pin 6 naik melebihi dua pertiga VCC, keluaran komparator akan menjadi positif. Ini
kemudian diberikan pada bagian reset dari input flip-flop.
Komparator 2 berfungsi sebagai referensi sepertiga dari VCC. Input non-inverting
komparator 2 dihubungkan dengan bagian bawah jaringan pembagi tegangan resistor. Pin 2
eksternal dihubungkan dengan input inverting komparator 2 dan disebut sebagai input trigger.
Jika tegangan pemicu lebih rendah dari sepertiga VCC, keluaran komparator akan berharga
positif kemudian diberian pada input set dari flip-flop.
Flip-flop IC 555 termasuk jenis RS flip-flop yang memiliki input set dan reset dengan
satu output. Saat input reset positif maka output akan positif. Tegangan positif pada set akan
memberikan output menjadi negatif. Output flip-flop tergantung pada status dua input
komparator.
Output flip-flop diberikan ke output melalui penguat inverting dan transistor discharger.
Output dihubungkan dengan pin 3 dan transistor discharger dihubungkan dengan pin 7. Beban
yang dipasang pada terminal 3 akan membaca apakah output berada pada +VCC atau ground,
tergantung kondisi isyarat input. Arus beban maksimum dari IC 555 adalah 200 mA dapat
dikontrol oleh terminal keluaraan. Beban yang tersambung pada +VCC akan mendapat energi
saat pin 3 berubah ke ground dan sebaliknya untuk bebena yang terhubung ke ground akan
mendapat energi saat output IC 555 bernilai +VCC.
Transistor Q1 disebut discharge transistor, output flip-flop dihubungkan pada basis Q1 .
Saat flip-flop set (positif), akan membuat Q1 mendapat bias maju. Pin 7 terhubung ke ground
melalui Q1. Saat flip-flop reset (negatif), akan membuat Q1 mendapat bias mundur sehingga
membuat pin 7 open circuit sehingga pin 7 pembangkit pulsa IC 555 mempunyai dua kondisi,
terhubung close circuit dan open circuit.

11 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


BAB IV

METODOLOGI ALAT

4.1. Gambar Skema Rangkaian

4.2. Gambar Layout

4.3. Gambar Alat

12 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


4.4. Hasil Pengukuran
A. Saat kondisi variabel resistor maksimum
Vin = 5,03 V
Pin IC Tegangan
1 0V
2 1,76 V – 3,21 V
3 1,2 mV – 3,68 V
4 5,03 V
5 3,34 V
6 1,76 V – 3,21 V
7 8,8 mV – 4,84 V
8 5,03 V

B. Saat kondisi variabel resistor ditengah (midle)


Vin = 5,03 V
Pin IC Tegangan
1 0V
2 1,74 V – 3,25 V
3 1,2 mV – 3,68 V
4 5,03 V
5 3,34 V
6 1,74 V – 3,25 V
7 9,2mV – 4,71 V
8 5,03 V

13 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


C. Saat kondisi variabel resistor minimum
Vin = 5,03 V
Pin IC Tegangan
1 0V
2 2,17 V – 3,16 V
3 1,2 mV – 3,68 V
4 5,03V
5 3,34 V
6 2,17 V – 3,16 V
7 2,13 V – 3,19V
8 5,03 V

4.5. Hasil Perhitungan dari Pengukuran


a. Saat nilai RB maksimum

Gelombang Pulsa saat RB maksimum

Volt/Div = 1 V
Time/Div = 500 ms
4.1 kotak
TH = 4,1 x 500ms
= 4,1 x 500 x 10-3
= 2,05 s
TL = 3 x 500 ms
3 kotak
= 3 x 500 x 10-3
= 1,5 s
7,1 kotak

14 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


TTOTAL = 7,1 x 500 ms
= 7,1 x 500 x 10-3
= 3,55 s
1
=

1
=
3,55
= 0,281

b. Saat nilai RB ditengah (midle)

Gelombang Pulsa saat RB ditengah (midle)

Volt/Div = 1 V
Time/Div = 500 ms
2,2 kotak
TH = 2,2 x 500ms
= 2,2 x 500 x 10-3
= 1,1 s
TL = 1,6 x 500 ms
1.6 kotak
= 1,6 x 500 x 10-3
= 0,8 s
TTOTAL = 3,8 x 500 ms 3.8 kotak
= 3,8 x 500 x 10-3
= 1,9 s

15 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


1
=

1
=
1,9
= 0,526

c. Saat nilai RB minimum

Gelombang Pulsa saat RB minimum

Volt/Div = 1 V
Time/Div = 50 ms 3,15 kotak
TH = 3,15 x 50ms
= 3,15 x 50 x 10-3
= 0,1575 s
TL = 0,01 x 50 ms 0,01 kotak

= 0,01 x 50 x 10-3
= 0,0005 s 3,16 kotak
TTOTAL = 3,16 x 50 ms
= 3,16 x 50 x 10-3
= 0,158 s
1
=

1
=
0,158
= 6,329

16 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

IC 555 berfungsi sebagai Astable Multivibrator tergantung pada resistansinya terhadap


kapasitor yang digunakan, lebih besar nilai resistansi dan kapasitansi yang digunakan, lebih
lama pengisian dan pengosongannya. Jika kaki nomor 2 dan kaki nomor 6 saling dihubungkan,
555 akan dapat diaktifkan apabila C sudah netral kembali. Sekarang tegangan pada
kondensator akan bertukar-tukar antara 1/3 dan 2/3 VCC. Pada pin 5 IC timer 555 dipasang
sebuah kapasitor yang berfungsi sebagai kompensator tegangan sebesar 100 nF. Kapasitor 100
nF tersebut tidak berpengaruh terhadap frekuensi output.

5.2. Saran
Dalam penulisan laporan ini akan lebih bermakna apabila ada sumbang dan saran untuk
memperbaiki rancangan pembuatan alat ini.
1. Perlunya pengurangan kabel jumper dalam layout rangkaian.
2. Perlunya kreativitas dalam menyusun komponen yang diperlukan.
3. Perlunya ketelitian saat penyolderan komponen ke PCB.

17 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555


LAMPIRAN

18 | A d i t y a Dwi Putra – Clock Generator NE555

Anda mungkin juga menyukai