Sap Diare-Karmila
Sap Diare-Karmila
NIM : PO.62.24.2.17.364
Penyuluh : Karmila
Setelah dilakukan penyuluhan, keluarga pasien diharapkan mampu mengenal penyakit diare
dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit diare.
IV. Materi
Penyakit Diare
V. Metode
1. Ceramah
VI. Media
Leaflet: diare
Lembar balik
1. Evaluasi struktur
2. Evaluasi proses
3. Evaluasi hasil
Keluarga pasien mengerti tentang penyakit diare, dapat menyebutkan pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, hal – hal yang memperberat penyakit diare. Menjelaskan akibat diare.
Menyebutkan upaya untuk mencegah terjadinya komplikasi. Menyebutkan sumber
makanan/minuman yang dapat dikonsumsi pada penderita diare.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
1. 5 menit Pembukaan :
· Memperkenalkan diri
· Mendengarkan
· Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan · Memperhatikan
2. 15 menit Pelaksanaan :
· Memberi kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
· Bertanya dan menjawab
· Menjelaskan hal-hal yang pertanyaan yang diajukan
berhubungan dengan pencegahan
terjadinya diare · Memperhatikan
· Memberi kesempatan
kepada peserta untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi :
4. 2 menit Terminasi :
· Mengucapkan salam
penutup · Menjawab salam
IX. Pengorganisasian
DIARE
Pengertian
Diare adalah keadaan dimana seseorang mencret-mencret/ buang air besar berkali-kali
dengan tinja encer dan kadang disertai darah serta muntah sehingga cairan tubuh terkuras
melalui buang air besar.
Anak dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan neonatus
dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.
Penyebab Diare :
a) Faktor infeksi.
Misalnya terjadi pada saat lahir karena infeksi oleh organisme yang terdapat pada tinja ibu
/infeksi terjadi setelah lahir akibat penyebaran organisme yang berasal dari bayi lain yang
terinfeksi.
2) Parenteral (diluar saluran cerna)
b) Faktor Malabsorbsi.
c) Malabsorbsi Karbohidrat.
d) Malabsorbsi lemak.
e) Malabsorbsi protein.
a. Berak encer (biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari) kadang-kadang disertai :
· Muntah.
· Panas.
· Mata cekung.
· Tinja yang akibat dari berank sembarang tempat hingga tinja tadi mencemari
lingkungan misalnya tanah, sumur dll.
· Orang sehat yang menggunakan air sumur atau sungai yang sudah tercemari kemudian
dikonsumsi oleh manusia dan menimbulkan diare.
Penanganan
a. Berikan cairan oralit 200 cc sebanyak 3 jam pertama 1,5 gelas dan selanjutnya setengah
gelas setiap kali mencret.
b. Bila oralit tidak ada, berikan segera cairan yan gada dirumah misalnya air buah, air
sayur, air kelapa. Bila cairan tersebut tidak ada dapat diberi air putih atau air teh asalkan
bersama-sama makanan.
Gula pasir 2 sendok teh gula pasir dan 1 sendok teh garam dimasukkan ke dalam 1 gelas
air putih (masak) kira-kira 200 cc.
c. Bila bayi masih menetek, ASI harus tetap diberikan makin sering makin baik.
d. Pada bayi kurang dari 6 bulan yang mendapat susu buatan, susu diencerkan menjadi dua
kalinya.
e. Bila sampai hari kedua bayi masih terus diare atau bila keadaan bayi menjadi lebih parah,
bayi harus segera dibawa ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat untuk mendapatkan
pertolongan lebih lanjut.
Pencegahan
a. Pemberian Asi segera setelah lahir dan diteruskan hanya ASI sampai 4-6 bulan.
Pemberian ASI dapat mencegah diare karena terjamin kebersihannya serta dapat
meningkatkan daya tahan untuk bayi.
b. Pemberian makanan pendamping ASI. Setelah bayi berumur 4 bulan berilah makanan
pendamping ASI yang bergizi dan bersih.
c. Pemakaian air bersih. Gunakan air bersih untuk menyiapkan makanan dan minuman
bayi anda serta untuk memandikan dan mencebokinya.
d. Berak pada tempatnya. Buanglah kotoran bayi anda dan orang lain pada jamban yang
sehat.
f. Kebersihan makanan dan minuman. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman bayi
anda mulai dari mencuci, memasak, menghidangkan dan menyimpannya.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (2015). Rekap Penyakit bidang P2L, DINKES,
Semarang.
ps://familydoctor.org/antidiarrheal-medicines-otc-relief-for-diarrhea/
http://www.healthline.com/symptom/diarrhea