Anda di halaman 1dari 4

KARAKTERISTIK MUSIK PENGIRING PERESEAN DI KECAMATAN

PRAYA TIMUR, KABUPATEN LOMBOK TENGAH

Muhammad alfian nurkhair

Program Studi Pendidikan Sendratasik FKIP Universitas Hamzanwadi

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik musik pengiring


peresean di kecamatan praya timur kabupaten lombok tengah NTB. Adapun pendekatan
penelitian yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah
karakteristik musik kesenian peresean. Teknik pengumpulan data dengan cara 1)
observasi 2) wawancara, 3) dokumentasi. Tahap dalam menganalisis data adalah dengan
1) reduksi data, 2)penyajian data, 3) penyimpulan data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) karakteristik instrumen kendang dalam


musik peresean ada dua yaitu kendang yang memiliki karakter rendah dan tinggi, 2)
karakteristik melodi musik pengiring peresean adalah melodinya berulang ulang, dan
pemai suling melakukan improvisasi dengan gaya masing masing pada pemainnya. 3)
karakteristik ritmis dari masing masing instrumen memiliki notasi yang mencolok dan
beragam. 4) karakteristik komposisi musik pada kegiatan peresean berbeda-beda sesuai
dengan adegannya.

Kata kunci : musik, pengiring dan peresean

1. PENDAHULUAN
Kesenian Peresean merupakan kesenian tradisional suku Sasak yang
merupakan salah satu ajang untuk adu ketangkasan pemuda ( terune) Sasak dengan
menggunakan rotan sebagai pemukul dan ende ( perisai) sebagai pelindung dan
menggunakan sapuq sebagai penutup kepala dan menggunakan sarung khas Sasak.
Budaya peresean bermula dari luapan emosi para prajurit dizaman kerajaan taun jebot
setelah para prajurit kerajaan berhasil mengalahkan lawan di medan
peperangan.hingga saat ini budaya peresean masih dilestarikan dan di budayakan oleh
masyarakat sasak.
Dalam penyajiannya, kesenin peresean memiliki musik pengiring yang
berfungsi untuk memberi semangat kepada kedua pepadu. Musik pengiring dalam
kesenian peresean antara lain menggunakan gendang, rincik, oncer, suling dan gong.
Musik pengiring peresean menggunakan gendang yang kecil dan orang orang
menyebutnya musik pengiring peresean saja. Peresean memiliki karakteristik dalam
musik pengiringnya yang di tunjukkan secara simbolik baik itu dari keras lembutnya
musik pengiring. Sebagian besar masyarakat lombok kecamatan praya Timur
khususnya belum begitu memahami apa sebenarnya karakterisik musik pengiring
perersean. Masyarakat lombok hanya terfokus pada tarung pereseannya saja.
Berdasarkan hal-hal tersebut , peneliti menganggap penting di laku kan penelitian
tentang karakteristik musik pengiring peresean di kecamatan Praya Tmur kabupaten
Lombok Tengah.
2. METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif- deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang di
gunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah
instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi ( gabungan).
Analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi. Data yang di dapat dari penelitian ini hanya berasal dari
informan dan sebagian data yang sudah ada sebelum peneliti turun kelapangan.
Teknik pengumpulan data di lakukan melalui observasi, dokumentasi dan
wawancara. Bentuk data penelitian ini adalah kualitatif yang terbagi atas data primer
dan data sekunder.
3. PEMBAHASAN
Musik pengiring dalam kesenian peresean merupakan musik tradisional
lombok. Instrumen-instrumen tersebut terdiri dari gendang, rincik, oncer, gong , dan
suling. Instrumen tersebut secara garis besar terdiri dari instrumen ritmis dan melodis.
Instrumen ritmis terdiri darigendang, rincik, oncer dan gong. Instrumel melodis terdiri
dari suling.
Instrumen musik pengiring peresean berdasarkan sumber bunyinya di bagi
menjadi dua yaitu Idiophone dan Aerophone. Yang termasuk dalam musik idiophone
adalah gendang, oncer, rincik, gong. Sedangkan yang termasuk dalam musik
aerophone adalah seruling.
 Karakteristik Melodi Dalam Musik Pengiring Peresean

Komposisi dalam musik pengiring peresean memiliki melodi yang khas.


a. Tangga nada
Tangga nada yang dominan di gunakan adalah tangga nada selendro.
b. Dinamik
Dinamik adalah keras lembutnya musik di mainkan. Dinamik pada musik
pengiring peresean mengikuti alur tarung peresean itu sendiri. Dinamiknya
yang dominan adalah mezzo forte (sedang) dan forte ( keras). Akan tetapi
sesekali dinamiknya ff (sangat keras). Dengan kata lain dinamik. Dengan kata
lain dinamik menyesuaikan dadegan pepadu baik sebelum mulai bertarung,
saat bertarung, dan setelah selesai bertarung.
 Karakteristik Harmoni dalam Musik Pengiring Peresean
Sebenarnya dapat dikatakan tidak ada harmonisasi dalam musik pengiring
peresean. Akan tetapi apabila ada melodi yang dimainkan di sesuaikan dengan alat
musik diatonis dengan laras standar, maka register nada hanya berada atau termasuk
dalam akor ii saja.
 Karakteristik Ritmis Musik Pengiring Peresean
Banya sekali Variasi ritme yang dimainkan dari masing masing instrumen
musik pengiring ini. Sukat di setiap lagu yang dimainkan biasanya adalah 4/4.
Masing-masing instrumen memiliki ritme yang berbeda-beda dan di jadikan satu
sehingga menghasilkan irama yang khas. Dalam hal ini, ritmis antara gendang ,
rincik, oncer, dan gong memainkan ritmis yang berbeda-beda dan fungsi yang
berbeda-beda pula.
 Karakteristik Komposisi Musik Pengiring Pada Rangkaian
Kegiatan Tarung Peresean
Pada dasarnya sebuah komposisi musik pengiring peresean adalah sebuah lagu
secara utuh.
a. Komposisi musik pada saat adegan mencari pepadu.
Karakteristik musik yang dimainkan musik pengiring bernuansa gembira, dan
bersemangat. Hal ini untuk memancing gairah bertarung para petarung.
b. Komposisi musik pada saat adegan pertarungan
Adegan ini merupakan adegan inti pada pertunjukan peresean. Sesuai dengan
adegan ini, komposisi yang dimainkan pun lebih fluktuatif, menyesuaikan dengan
suasana pertarungan.
c. Komposisi musik pada saat adegan pertarungan akan selesai
Adegan ini biasanya di tandai dengan ada salah satu petarung yang mengalah,
kepala bocor, atau sengaja di hentikan di akhir ronde pekembar (wasit peresean ).
Sesuai dengan adegan tersebut maka komposisi yang di mainkan bernuansa anti
klimaks, atau mulai meambat dan bunyi tidak terlalu keras.
4. KESIMPULAN
Karakteristik musik pengiring peresean sebagai berikut : Instrumen musik
pengiring kesenian peresean dapat di simpulkan bahwa instrumen musik yang di
gunakan adalah instrumen perkusi ritmis dan melodis. Instrumen ritmis seperti dua
buah gendang, oncer, rincik, dan gong,. Sedangkan instrumen melodisnya adalah
seruling. Melodi dalam musik pengiring peresean merupakan potongan melodi
pendek yang dimainkan berulang-ulang. Pengiring peresean juga tidak memiliki
harmoni karena hanya ada satu alat musik melodis yang di gunakan yaitu seruling.
Sedangkan ritmis setiap alat musik berbeda-beda dan di jadikan menjadi satu kesatuan
hingga menghasilkan irama musik yang khas.bagian komposisinya menyesuaikan
dengan pembagian kegiatannya tersebut.
5. DAFTAR PUSTAKA
Bandem, I Made. 1988. Teater Daerah di Indonesia. Yogyakarta: Fajar Pustaka.
Sugiono. 2005. Metode penelitian kualitatif. Bandung:CV. Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai