Kab./Kota
Tanggal 12-Dec-19
Surveior
0
Jumlah 0
0
EP 3 3. Bangunan Klinik memenuhi
persyaratan lingkungan yang
sehat.
0
Jumlah 0
0
EP 3 3. Pengaturan ruang
mengakomodasi kepentingan
penyandang cacat, anak-anak, dan
orang usia lanjut
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang
terjadual terhadap prasarana klinik
0
EP 3 3. Dilakukan monitoring
terhadap pemeliharaan prasarana
klinik 0
EP 4 4. Dilakukan monitoring
terhadap fungsi prasana klinik
yang ada 0
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut
terhadap hasil monitoring 0
Jumlah 0
0
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap
fungsi peralatan medis dan non
medis. 0
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut
terhadap hasil monitoring 0
EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk
perlatan medis dan non medis
yang perlu dikalibrasi 0
EP 7 7. Peralatan medis dan non medis
yang memerlukan ijin memiliki
ijin yang berlaku 0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan
penanggung jawab Klinik
0
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas
penanggung jawab Klinik
0
EP 4 4. Terdapat bukti pemenuhan
persyaratan penanggung jawab
sesuai dengan yang ditetapkan.
0
Jumlah 0
0
EP 3 3. Dilakukan upaya untuk
pemenuhan kebutuhan tenaga
sesuai dengan yang
dipersyaratkan
0
EP 4 4. Ada kejelasan uraian tugas
untuk setiap tenaga yang bekerja
pada Klinik
0
EP 5 5. Persyaratan perijinan untuk
tenga medis dan keperawatan
dipenuhi
0
Jumlah 0
0
Jumlah 0
Kriteria 1.3.2. Elemen Penilaian SKOR
EP 1. 1. Ada uraian tugas, tanggung
jawab dan kewenangan yang
berkait dengan struktur organisasi
Klinik
0
EP 2 2. Pimpinan Klinik, Pemangku
jabatan, dan karyawan
memahami tugas, tanggung jawab
dan peran dalam penyelenggaraan
kegiatan pelayanan di Klinik
0
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan uraian tugas. 0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Hasil kajian ditindak lanjuti
dengan
perubahan/penyempurnaan
struktur 0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada rencana pengembangan
pengelola dan karyawan sesuai
dengan standar kompetensi. 0
EP 3 3. Ada pola ketenagaan yang
disusun berdasarkan kebutuhan. 0
EP 4 4. Ada pemeliharaan
catatan/dokumen sesuai dengan
kompetensi, pendidikan,
pelatihan, keterampilan dan
pengalaman.
0
EP 5 5. Ada dokumen bukti kompetensi
dan hasil pengembangan
pengelola dan pelaksana
pelayanan. 0
EP 6 6. Ada evaluasi penerapan hasil
pelatihan terhadap pengelola dan
pelaksana pelayanan. 0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada kegiatan orientasi atau
pelatihan bagi karyawan baru baik
Pimpinan Klinik, Pemangku
jabatan, maupun pelaksana
pelayanan dan tersedia kurikulum
sesuai program.
0
EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan
Klinik, Pemangku jabatan,
maupun pelaksana kegiatan untuk
mengikuti seminar atau
kesempatan untuk meninjau
pelaksanaan di tempat lain.
0
Jumlah 0
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada mekanisme penelusuran
kinerja pelayanan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. 0
EP 3 3. Ada struktur organisasi yang
efektif.
0
EP 4 4. Ada mekanisme pencatatan dan
pelaporan yang dibakukan.
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Rencana operasional disusun
berdasarkan hasil penilaian
kinerja pelayanan
0
EP 3 3. Rencana operasional tersebut
memuat rencana kegiatan dan
penganggaran untuk
meningkatkan kinerja pelayanan. 0
Jumlah 0
0
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap
peran serta pihak terkait dalam
penyelenggaraan pelayanan klinis
Klinik 0
Jumlah 0
0
EP 4 4. Ada prosedur yang jelas untuk
pengendalian dokumen dan
pengendalian rekaman
pelaksanaan kegiatan. 0
EP 5 5. Ada panduan yang jelas untuk
menyusun pedoman dan prosedur
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang
pengelolaan risiko akibat program
dan kegiatan Klinik.
0
EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut
terhadap gangguan/dampak
negatif terhadap lingkungan,
untuk mencegah terjadinya
dampak tersebut.
0
Jumlah 0
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada kejelasan tanggung-jawab
pengelola keuangan Klinik
0
EP 3 3. Ada kejelasan mekanisme
penggunaan anggaran dalam
pelaksanaan program dan kegiatan
0
EP 4 4. Ada kejelasan pembukuan
0
EP 5 5. Ada mekanisme untuk
melakukan audit penilaian kinerja
pengelola keuangan Klinik 0
EP 6 6. Ada hasil audit/penilaian
kinerja keuangan 0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada uraian tugas dan tanggung
jawab pengelola keuangan.
0
EP 3 3. Pengelolaan keuangan sesuai
dengan standar, peraturan yang
berlaku dan rencana anggaran
yang disusun sesuai dengan
rencana operasional
0
EP 4 4. Laporan dan Pertanggung
jawaban keuangan dilaksanakan
sesuai ketentuan yang berlaku 0
EP 5 5. Dilakukan audit terhadap
pengelolaan keuangan dan
hasilnya ditindak lanjuti 0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Tersedia prosedur
pengumpulan, penyimpanan, dan
retriving (pencarian kembali) data
0
EP 3 3. Tersedia prosedur analisis data
untuk diproses menjadi informasi 0
EP 4 4. Tersedia prosedur pelaporan
dan distribusi informasi kepada
pihak-pihak yang membutuhkan
dan berhak memperoleh informasi
0
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pengelolaan data
dan informasi 0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada sosialisasi kepada
masyarakat dan pihak-pihak yang
terkait tentang hak dan kewajiban
pengguna pelayanan
0
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur
pemyelenggaraan mencerminkan
pemenuhan terhadap hak dan
kewajiban pengguna pelayanan.
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Aturan tersebut sesuai dengan
visi, misi, tata nilai, dan tujuan
Klinik.
0
Jumlah 0
0
Jumlah 0
Total Skor 0
Total EP 1220
CAPAIAN 0%
Bab I. Kepemimpinan dan Manajemen Klinik
pengamatan surveior
terhadap bangunan
klinik
Pengamatan surveior
thd Bangunan fisik
klinik apakah tidak
bergabung dengan
tempat tinggal atau
unit kerja yang lain
Profil kepegawaian
Penanggung jawab klinik yang
menunjukkan bahwa kepala
klinik adalah dokter atau
dokter gigi
Kebijakan tentang
Persyaratan kompetensi Kebijakan tentang
Penanggung jawab Persyaratan
klinik, yang dapat kompetensi
dituangkan dalam bentuk Penanggung jawab
SK atau pada pola klinik, yang dapat
ketenagaan dituangkan dalam
bentuk SK atau pada
pola ketenagaan
SK Kepala klinik
tentang penetapan
Penanggung jawab tiap
jabatan pada struktur
Sebagai lampiran SK amati proses
Kepala klinik tentang koordinasi antar unit
penetapan penanggung kerja selama
jawab, diatur alur pelaksanaan survei
pertanggung jawaban
dan pelaporan, dan
mekanisme pengarahan,
komunikasi dan
koordinasi antar posisi
dalam struktur dan
antara penanggung
jawab dengan pelaksana,
lengkapi dengan SOP
Uraian jabatan mulai
dari Kepala klinik, para
Penanggung jawab,
pelaksana kegiatan
sampai pada jabatan
fungsional yang ada.
Uraian jabatan tsb berisi:
tugas, wewenang, dan
tanggung jawab
Rencana pengembangan
kompetensi
Pola ketenagaan,
pemetaan kompetensi
Kelengkapan file kepegawaian
untuk semua pegawai di klinik
yang update
SK Pimpinan klinik
tentang kewajiban
mengikuti program
orientasi bagi Pimpinan
klinik, Penanggung
jawab program dan
pelaksana kegiatan yang
baru.
Rencana operasional
tahunan klinik
Rencana operasional
tahunan klinik
Rencana operasional
tahunan klinik yang
memuat kegiatan dan
rencana anggaran
SOP pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
pelayanan baik
manajemen maupun
pelayanan klinis
Kebijakan, Pedoman,
dan SOP pengendalian
dokumen dan SOP
pengendalian rekaman
bukti pelaksanaan penyusunan
Panduan penyusunan pedoman dan SOP sesuai
pedoman, panduan, dengan prosedur yang disusun
kerangka acuan, dan
SOP (panduan/pedoman
tata naskah)
Kebijakan Pimpinan
klinik tentang
komunikasi internal.
Dokumentasi pelaksanaan
komunikasi internal dan
bahasan yang dibahas
Bukti pendokumentasian
pelaksanaan komunikasi
internal.
Kebijakan Pimpinan
klinik tentang penerapan
pengelolaan risiko akibat
penyelenggaraan upaya
klinik. Panduan
manajemen risiko.
SK Pimpinan klinik
tentang jenis data dan
informasi yang perlu
disediakan di klinik
Panduan pengelolaan
data/informasi, SOP
pengelolaan data dan
informasi: SOP
pengumpulan,
penyimpanan, dan
retrieving (pencarian
kembali) data.
SK Pimpinan klinik
tentang hak dan
kewajiban sasaran
program dan pasien
pengguna pelayanan
klinik.
Brosur, leaflet, poster ttg hak
dan kewajiban sasaran
program dan pasien/pengguna
jasa klinik. Bukti pelaksanaan
sosialisasi dan pemahaman
karyawan akan hak dan
kewajiban pengguna
Kebijakan yang
menyatakan kewajiban
karyawan klinik untuk
memberikan pelayanan
dengan memperhatikan
hak dan kewajiban
masyarakat/pengguna.
Prosedur pelayanan
mencerminkan perhatian
terhadap hak dan
kewajiban pengguna,
misalnya hak akan
privasi, hak untuk dijaga
kerahasiaan
SK Penetapan Pengelola
Kontrak Kerja
Bukti pelaksanaan
monitoringdan evaluasi kinerja
pihak ketiga
pemeriksaan fasilitas
Program pemeliharaan
ke seluruh unit
dan bukti pelaksanaan
pelayanan di klinik
program pemeliharaan
Bukti pelaksanaan program pemeriksaan fasilitas
pemeliharaan ke seluruh unit
pelayanan di klinik
Bukti pelaksanaan
pemeliharaan kendaraan
Dokumen profil
kepegawaian dan
persyaratan
Penanggung jawab
klinik Kesesuaian profil
kepegawaian
Penanggung jawab
klinik dengan
persyaratan
bagaimana rencana
pemenuhan kebutuhan
tenaga
bagaimana proses
koordinasi dan
komunikasi
dilaksanakan di klinik
wawancara pada
beberapa petugas ttg
pemahaman thd uraian
tugas
apakah pernah
dilakukan pertemuan
kajian thd struktur
organisasi, kapan
dilakukan, dan
bagaimana
proses/mekanismenya
wawancara pada
karyawan baru ttg
pelaksanaan program
orientasi
dukungan Pimpinan
klinik dalam
memberikan
kesempatan pada
karyawan untuk
peningkatan
kompetensi
wawancara pada
karyawan ttg proses
penyusunan visi, misi,
tujuan, dan tata nilai
pemahaman staf
terhadap tata nilai dan
tujuan klinik
pernahkan dilakukan
tinjauan ulang, kapan,
dan bagaimana
mekanismenya
bagaimana melakukan
penilaian kinerja
apakah sejalan dengan
visi, misi, tujuan, dan
tata nilai klinik
bagaimana pengarahan
dilakukan oleh
pimpinan terhadap anak
buah
Bagaimaana proses
monitoring kinerja
dilakukan
Proses penyusunan
rencana operasional,
bagaimana
menyesuaikan
rencana operasional
dengan visi, misi dan
tujuan yang
ditetapkan oleh klinik
Bagaimana hasil
penilaian kinerja
digunakan dalam
penyusunan rencana
operasional
Proses penganggaran
dalam penyusunan
rencana operasional
bagaimana pelaksanaan
pembinaan, koordinasi
dan komunikasi dengan
pihak terkait
0
Bagaimana proses
penyusunan
pedoman/panduan dan
SOP
apakah pernah terjadi
kejadian akibat
penyelenggaraan
pelayanan yang
berdampak negatif pada
lingkungan atau
masyarakat ?
Bagaimana analisis dan
tindak lanjutnya
bagaimana mekanisme
montioring kinerja
dilakukan di klinik
untuk monitoring
penyelenggaraan
pelayanan
Bagaimana proses
pengelolaan data dan
informasi di klinik
mintalah beberapa karyawan
untuk mensimulasikan tindakan
mereka ketika melaksanakan
kegiatan pelayanan yang
memperhatikan hak
pasien/pengguna
tanyakan pada
pasien/masyarakat tentang
pemahaman mereka ttentang
hak dan kewajiban mereka
proses penanganan simulasi pelaksanaan
tumpahan dan B3 kebersihan, terutama pada
penanganan tumpahan cairan
tubuh atau B3
5
EP 2 2. Tersedia bagan alur pendaftaran.
10
EP 3 3. Petugas mengetahui dan mengikuti
prosedur tersebut.
0
EP 4 4. Pelanggan mengetahui dan mengikuti
alur yang ditetapkan.
0
EP 5 5. Terdapat cara mengetahui bahwa
pelanggan puas terhadap proses
pendaftaran.
0
EP 6 6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan
tidak puas
0
EP 7 7. Keselamatan pelanggan terjamin di
tempat pendaftaran.
5
Jumlah
20
KRITERIA 2.1.2.
SKOR
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang
pendaftaran di tempat pendaftaran
0
EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan
informasi pendaftaran memperoleh
informasi sesuai dengan yang dibutuhkan
0
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh informasi
lain tentang sarana pelayanan, antara lain
tarif, jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan
tempat tidur untuk Klinik perawatan/rawat
inap dan informasi lain yang dibutuhkan
5
EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai
yang dibutuhkan ketika meminta informasi
kepada petugas
0
EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain
5
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
0
Jumlah
10
KRITERIA 2.1.3.
SKOR
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
pasien dan/keluarga
10
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran
0
EP 3 3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
petugas memahami hak dan kewajiban
masing-masing
10
EP 4 4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang
terlatih dengan memperhatikan hak-hak
pasien/ keluarga pasien
0
EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas
di ruang pendaftaran
0
EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan
pelanggan
0
EP 7 7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas
di ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit
terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan 5
EP 8 8. Terdapat upaya Klinik memenuhi hak
dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas
dalam proses pemberian pelayanan di
Klinik
0
Jumlah
25
KRITERIA 2.1.4.
SKOR
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan
klinis yang dipahami oleh petugas
5
EP 2 2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh
informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis
0
EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di Klinik
berserta jadwal pelayanan
0
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan lain untuk menjamin
kelangsungan pelayanan klinis (rujukan
klinis, rujukan diagnostik, dan rujuakn
konsultatif)
0
Jumlah
KRITERIA 2.1.5.
SKOR
EP 1 1. Pimpinan dan staf Klinik
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling
sering terjadi pada masyarakat yang
dilayani
5
EP 2 2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi
atau membatasi hambatan pada waktu
pasien membutuhkan pelayanan di Klinik.
0
EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.
0
Jumlah
KRITERIA 2.2.1.
SKOR
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi
anamesis/alloanamnesis, pemeriksan fisik
dan pemeriksaan penunjang serta kajian
sosial) untuk mengidentifikasi berbagai
kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga
pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan
5
EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang
kompeten untuk melakukan kajian
5
EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu
pada standar profesi dan standar asuhan
5
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
0
Jumlah
15
KRITERIA 2.2.2.
SKOR
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan
harus dicatat dalam rekam medis
0
EP 2 2. Informasi tersebut meliputi informasi
yang dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang
diperlukan
0
EP 3 3. Dilakukan koordinasi dengan petugas
kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi
tersebut secara tepat waktu
0
Jumlah
KRITERIA 2.2.3.
SKOR
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Klinik
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
10
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan
kriteria ini.
10
EP 3 3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi
kebutuhan.
10
EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Klinik sebelum dirujuk ke pelayanan yang
mempunyai kemampuan lebih tinggi
10
Jumlah
40
KRITERIA 2.3.1.
SKOR
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang profesional dan kompeten
0
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim
5
EP 3 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
wewenang secara tertulis (apabila petugas
tidak sesuai kewenangannya)
10
EP 4 4. Petugas yang diberi kewenangan telah
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan
0
Jumlah
15
KRITERIA 2.3.2.
SKOR
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat
pemeriksaan yang memadai untuk
melakukan pengkajian awal pasien secara
paripurna
5
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan
di tempat pelayanan
0
EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
digunakan menjamin keamanan pasien dan
petugas
0
Jumlah
KRITERIA 2.4.1.
SKOR
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang
jelas untuk menyusun rencana layanan
medis dan rencana layanan terpadu jika
diperlukan penanganan secara tim.
10
EP 2 2. Setiap petugas yang terkait dalam
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
prosedur tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana
layanan terpadu
0
EP 3 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian
pelaksanaan rencana terapi dan/atau
rencana asuhan dengan kebijakan dan
prosedur
5
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
ketidaksesuaian antara rencana layanan
dengan kebijakan dan prosedur
0
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
dan hasil tindak lanjut.
0
Jumlah
15
KRITERIA 2.4.2.
SKOR
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
10
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap
pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin
dicapai 10
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
0
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan
0
Jumlah
20
KRITERIA 2.4.3.
SKOR
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna
untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh
tenaga kesehatan dan pasien/keluarga
pasien
10
EP 2 2. Rencana layanan tersebut disusun
dengan tahapan waktu yang jelas
10
EP 3 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan sumber daya manusia
10
EP 4 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
dipertimbangkan sejak awal dalam
menyusun rencana layanan
5
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan
diinformasikan
5
EP 6 6. Rencana layanan tersebut
didokumentasikan dalam rekam medis
10
EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga
memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
10
Jumlah
60
KRITERIA 2.4.4.
SKOR
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
yang akan dilakukan
10
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
10
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
persetujuan tersebut
10
EP 4 4. Pelaksanaan informed consent
didokumentasikan.
10
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan informed consent.
5
Jumlah
45
KRITERIA 2.5.1.
SKOR
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas
serta jejaring fasilitas rujukan
5
EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
0
EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan
pasien/ keluarga pasien untuk dirujuk
10
EP 4 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan
untuk memastikan kesiapan fasilitas
tersebut untuk menerima rujukan.
10
Jumlah
25
KRITERIA 2.5.2.
SKOR
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
5
EP 2 2. Informasi tersebut mencakup alasan
rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan
rujukan harus dilakukan
5
EP 3 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin
kelangsungan asuhan
5
Jumlah
15
KRITERIA 2.5.3.
SKOR
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan
penerima rujukan bersama pasien.
10
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
10
EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
10
EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien
akan pelayanan lebih lanjut
10
Jumlah
40
KRITERIA 2.5.4.
SKOR
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung
semua pasien selalu dimonitor oleh staf
yang kompeten.
10
EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan
monitor sesuai dengan kondisi pasien.
10
Jumlah
20
KRITERIA 2.6.1.
SKOR
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur
pelayanan klinis
5
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana
layanan mengacu pada pedoman dan
prosedur yang berlaku
0
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
pedoman dan prosedur yang berlaku
0
EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana
layanan
0
EP 5 5. Layanan yang diberikan kepada pasien
didokumentasikan
0
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan
berdasarkan perkembangan pasien.
0
EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam
medis
0
EP 8 8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi sebelum memberikan persetujuan
mengenai tindakan yang akan dilakukan
yang dituangkan dalam informed consent.
0
Jumlah
KRITERIA 2.6.2.
SKOR
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi yang biasa terjadi
diidentifikasi
10
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien gawat darurat
(emergensi)
10
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien berisiko tinggi
10
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
pelayanan gawat darurat 24 jam
10
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap
terjadinya infeksi yang mungkin diperoleh
akibat pelayanan yang diberikan baik bagi
petugas maupun pasien dalam penanganan
pasien berisiko tinggi.
10
Jumlah
50
KRITERIA 2.6.3.
SKOR
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
0
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
kebijakan dan prosedur
0
Jumlah
KRITERIA 2.6.4.
SKOR
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau
dan menilai pelaksanaan layanan klinis.
0
EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap
layanan klinis dilakukan secara kuantitatif
maupun kualitatif
0
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis
0
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator
yang dikumpulkan
0
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
analisis tersebut untuk perbaikan layanan
klinis 0
Jumlah
KRITERIA 2.6.5.
SKOR
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan asuhan
5
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
menindaklanjuti keluhan tersebut
0
EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien
ditindaklanjuti
0
EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
pasien.
0
Jumlah
5
KRITERIA 2.6.6.
SKOR
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan
5
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
5
EP 3 3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang
yang dibutuhkan dipadukan dengan baik,
sehingga tidak terjadi pengulangan yang
tidak perlu.
0
Jumlah
10
KRITERIA 2.6.7.
SKOR
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau
tidak melanjutkan pengobatan.
5
EP 2 2. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
10
EP 3 3. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut.
10
EP 4 4. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan.
10
Jumlah
35
KRITERIA 2.7.1.
SKOR
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
sedasi sesuai kebutuhan di Klinik
5
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
0
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur
yang jelas
5
EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan
sedasi petugas melakukan monitoring status
fisiologi pasien
5
EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi
lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis
pasien
0
Jumlah
15
KRITERIA 2.7.2.
SKOR
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
0
EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor
merencanakan asuhan pembedahan
berdasarkan hasil kajian.
0
EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor menjelaskan
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
0
EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus
mendapatkan persetujuan dari
pasien/keluarga pasien
0
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan
10
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
rekam medis
0
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis 0
Jumlah
10
KRITERIA 2.8.1.
SKOR
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien
0
EP 2 2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit,
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
etika di Klinik dan PHBS.
0
EP 3 3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi
pasien dan keluarga dengan memperhatikan
kondisi sasaran/penerima informasi (misal
bagi yang tidak bisa membaca
0
EP 4 4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas
penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan
0
Jumlah
KRITERIA 2.9.1.
SKOR
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk
pasien tersedia secara reguler
10
EP 2 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,
makanan telah dipesan dan dicatat untuk
semua pasien rawat inap.
10
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas
status gizi dan kebutuhan pasien
10
EP 4 4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,
maka makanan yang diberikan konsisten
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
10
EP 5 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
10
Jumlah
50
KRITERIA 2.9.2
SKOR
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang
baku mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
10
EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang
baku mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
10
EP 3 3. Distribusi makanan secara tepat waktu,
dan memenuhi permintaan dan/atau
kebutuhan khusus
10
Jumlah
30
KRITERIA 2.9.3.
SKOR
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada
pada risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
10
EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan memonitor
pemberian asuhan gizi 10
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dimonitor
10
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dicatat dalam rekam medis
10
Jumlah
40
KRITERIA 2.10.1.
SKOR
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
10
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam
pelaksanaan proses pemulangan dan/tindak
lanjut tersebut
10
EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk
menetapkan saat pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
10
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali
sesuai dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
10
EP 5 5. Tersedia prosedur dan alternatif
penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
10
Jumlah
50
KRITERIA 2.10.2.
SKOR
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
10
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi
yang disampaikan dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
10
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
prosedur pelaksanaan penyampaian
informasi tersebut
10
Jumlah
30
KRITERIA 2.10.3.
SKOR
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
10
EP 2 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana
yang dapat menyediakan pelayanan rujukan
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana
pelayanan yang diinginkan
10
EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan
SOP rujukan
10
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
pasien/keluarga pasien
10
Jumlah 40
Panduan/prosedur survey
pelanggan
Perhatikan pada
kebijakan/panduan rujukan
apakah mengatur isi resume
klinis
Perhatikan dalam
kebijakan/panduan rujukan
apakah ada ketentuan untuk
melakukan monitoring
kondisi pasien pada pasien
yang dirujuk
Perhatikan dalam
kebijakan/panduan rujukan
apakah ada persyaratan
kompetensi untuk petugas
klinis yang mendampingi
selama proses rujukan
Kebijakan/pedoman
pelayanan klinis memuat
kewajiban praktisi klinis
untuk melakukan penyuluhan
dan pendidikan pasien.
SOP penyediaan makanan
pada pasien
SOP penyiapan makanan dan
distribusi makanan
mencerminkan upaya
mengurangi risiko terhadap
kontaminsasi dan
pembusukan
SOP asuhan gizi
Kebijakan/panduan/SOP
rujukan memuat kewajiban
dilaksanakan identifikasi
kebutuhah/pilihan pasien
selama proses rujukan
Kebijakan/panduan/SOP
rujukan yang memuat kriteria
rujukan
g Berorientasi Pasien (LKBP).
Hasil-hasil survey
Ketersediaan informasi
tentang fasilitas rujukan,
MOU dengan tempat rujukan
Ketersediaan informasi
tentang bentuk kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain
Ketersediaan media informasi
ttg hak dan kewajiban pasien
Bukti sosialisasi hak dan proses pelayanan rawat Pemahaman petugas ttg hak
kewajiban pasien/pelanggan jalan/rawat inap yang dan kewajiban pasien
pada petugas memperhatikan hak dan
kewajiban pasien
bukti-bukti pelaksanaan
penyampaian informasi ttg
hak dan kewajiban pasien
Bukti-bukti pelaksanaan
rujukan.pelayanan klinis
dengan fasiltas pelayanan
kesehatan yang bekerjasama
Bukti pelaksanaan
pemeliharaan sarana, dan
peralatan.Bukti pengecekan
peralatan yang telah
disterilisasi.ukti monitoring
penggunaan peralatan
disposable
Bukti Sosialisasi tentang pemahaman petugas tentang
kebijakan pelayanan klinis, kbeijakan dan prosedur
dan prosedur penyusunan penyusunan rencana asuhan
rencana layanan medis, dan
layanan terpadu
Bukti pelaksanaan
komunikasi dengan faskes
yang menjadi tujuan rujukan
Tanyakan bagaimana
proses/upaya untuk menjamin
kesinambungan pelayanan
pada pasien
Kelengkapan Tanyakan bagaimana integrasi
pendokumentasian rekam pelayanan klinis dan
medis baik tindakan, penunjang untuk mencegah
pengobatan maupun terjadinya pengulangan yang
pemeriksaan penunjang tidak perlu
sebagai upaya untuk
mencegah pengulangan yang
tidak perlu
sda sda
sda sda
Ketersediaan pelayanan
sesuai dengan kebijakan
Minta bab 4
Perbaiki SOP
Buat Logbook
Perbaiki SOP
Lengkapi persyaratan
kompetensi sehingga lebih
lengkap
Lengkapi MOU dg RS
rujukan
sda
sda
sda
lengkapi SK dg lampiran
5
EP 2 2. Tersedia jenis dan jumlah petugas
kesehatan yang kompeten sesuai
kebutuhan dan jam buka pelayanan
0
EP 3 3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan
oleh analis/petugas yang terlatih dan
berpengalaman
0
EP 4 4. Interpretasi hasil pemeriksaan
laboratorium dilakukan oleh petugas yang
terlatih dan berpengalaman
0
Jumlah 5
5
EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan
laboratorium 5
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
0
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan
waktu penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
10
EP 5 5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada Klinik
rawat inap atau pada Klinik yang
menyediakan pelayanan di luar jam kerja)
10
EP 6 6. Ada kebijakan dan prosedur untuk
pemeriksaan yang berisiko tinggi
(misalnya spesimen sputum, darah dan
lainnya)
10
EP 7 7. Tersedia prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja, dan alat pelindung diri
bagi petugas laboratorium
5
EP 8 8. Dilakukan pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri dan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
10
EP 9 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun, dan limbah medis
hasil pemeriksaan laboratorium
5
EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen
di laboratorium
5
EP 11 11. Dilakukan pemantauan dan tindak
lanjut terhadap pengelolaan limbah medis
apakah sesuai dengan prosedur
5
Jumlah 70
0
EP 2 2. Ketepatan waktu melaporkan hasil
pemeriksaan yang urgen/gawat darurat
diukur.
10
EP 3 3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam
kerangka waktu guna memenuhi
kebutuhan pasien
0
Jumlah 10
0
EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai
ambang kritis untuk setiap tes
0
EP 3 3. Prosedur tersebut menetapkan oleh
siapa dan kepada siapa hasil yang kritis
dari pemeriksaan diagnostik harus
dilaporkan
0
EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang
dicatat di dalam rekam medis pasien
0
EP 5 5. Proses dimonitor untuk memenuhi
ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan
hasil monitoring
0
Jumlah 0
5
EP 2 2. Reagensia esensial dan bahan lain
tersedia, dan ada proses untuk menyatakan
jika reagen tidak tersedia
5
EP 3 3. Semua reagensia disimpan dan
didistribusi sesuai pedoman dari produsen
atau instruksi penyimpanan dan distribusi
yang ada pada kemasan
5
EP 4 4. Tersedia pedoman tertulis yang
dilaksanakan untuk mengevaluasi semua
reagensia agar memberikan hasil yang
akurat dan presisi
0
EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi
label secara lengkap dan akurat
0
Jumlah 15
0
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus
disertakan dalam catatan klinis pada
waktu hasil pemeriksaan dilaporkan
10
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai
10
EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi
berkala seperlunya
0
Jumlah 20
KRITERIA 3.1.7. SKOR
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu pelayanan
laboratorium
5
EP 2 2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh
pihak yang kompeten sesuai prosedur
5
EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi
dilakukannya kalibrasi atau validasi, dan
masih berlaku
0
EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan
dilakukan tindakan perbaikan
0
EP 5 5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium oleh
pihak yang kompeten
10
EP 6 6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen
dan pasien bila pemeriksaan laboratorium
tidak dilakukan di Klinik, dan Klinik
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
10
EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi
dilakukannya pemantapan mutu internal
dan eksternal
0
Jumlah 30
0
EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan
kegiatan pelaksanaan program
keselamatan kepada pengelola program
keselamatan di Klinik sekurang-kurangnya
setahun sekali dan bila terjadi insiden
keselamatan
0
EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis
tentang penanganan dan pembuangan
bahan berbahaya
0
EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis dan
tindak lanjut risiko keselamatan di
laboratorium
0
EP 6 6. Staf laboratorium diberikan orientasi
untuk prosedur dan praktik
keselamatan/keamanan kerja
0
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru
dan penggunaan bahan berbahaya yang
baru, maupun peralatan yang baru.
0
Jumlah 0
KRITERIA 3.2.1. SKOR
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk
menilai dan mengendalikan penyediaan
dan penggunaan obat
5
EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan
dan penggunaan obat 5
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab
0
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang
menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada
5
EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam
pada Klinik yang memberikan pelayanan
gawat darurat
10
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat di
Klinik 0
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium
5
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian peresepan dengan
formularium.
0
Jumlah 30
5
EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang
menyediakan obat dengan persyaratan
yang jelas
0
EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat tidak
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
5
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses
peresepan, pemesanan, dan pengelolaan
obat
0
EP 5 5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak
terjadinya pemberian obat yang
kedaluwarsa kepada pasien
5
EP 6 6. Dilakukan pengawasan terhadap
penggunaan dan pengelolaan obat secara
teratur
0
EP 7 7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak
menuliskan resep untuk obat-obat tertentu
(misal psikotropika dan narkotika)
0
EP 8 8. Ada kebijakan dan prosedur
penggunaan obat-obatan pasien rawat
inap, yang dibawa sendiri oleh pasien/
keluarga pasien
10
EP 9 9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan
lain yang berbahaya diawasi dan
dikendalikan secara ketat
0
Jumlah 25
5
EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan
persyaratan
5
EP 3 3. Pemberian obat kepada pasien disertai
dengan label obat yang jelas (mencakup
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
5
EP 4 4. Pemberian obat disertai dengan
informasi penggunaan obat yang memadai
dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
5
EP 5 5. Petugas memberikan penjelasan tentang
kemungkinan terjadi efek samping obat
atau efek yang tidak diharapkan
0
EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang
penyimpanan obat di rumah
0
EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak
0
EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai
kebijakan dan prosedur.
0
Jumlah 20
KRITERIA 3.2.4. SKOR
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek
samping obat 0
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan
dalam rekam medis
0
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
0
EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD
ditindaklanjuti dan didokumentasikan
0
Jumlah 0
0
EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan
pemberian obat dan KNC digunakan untuk
memperbaiki proses pengelolaan dan
pelayanan obat.
0
Jumlah 0
0
EP 3 3. Obat emergensi dimonitor dan diganti
secara tepat waktu sesuai kebijakan Klinik
setelah digunakan atau bila kedaluwarsa
atau rusak
0
Jumlah 0
10
EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan
secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
10
Jumlah 20
10
EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang
berlaku.
10
EP 4 4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur penanganan dan pembuangan
bahan infeksius dan berbahaya.
10
EP 5 5. Risiko keamanan radiasi yang
diidentifikasi diimbangi dengan prosedur
atau peralatan khusus untuk mengurangi
risiko (seperti apron timah, badge radiasi
dan yang sejenis)
10
EP 6 6. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik diberi orientasi tentang
prosedur dan praktik keselamatan
10
EP 7 7. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik mendapat pendidikan
untuk prosedur baru dan bahan berbahaya
10
Jumlah 70
10
EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik
10
EP 3 3. Petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai
menginterpretasi hasil pemeriksaan.
10
EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai,
memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
10
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang
adekuat untuk memenuhi kebutuhan
pasien
10
Jumlah 50
10
EP 3 3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
dalam kerangka waktu untuk memenuhi
kebutuhan pasien
10
Jumlah 30
10
EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing
peralatan
10
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan
perawatan peralatan
10
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan
tindak lanjut
10
EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
10
Jumlah 60
10
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan
penting lain tersedia
10
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan
didistribusi sesuai dengan pedoman
10
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
10
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara
lengkap dan akurat 10
Jumlah 50
10
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
10
EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
10
EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
10
EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.
10
EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan
memantau dan me-review pelayanan
radiologi yang disediakan
10
Jumlah 60
KRITERIA 3.3.8. SKOR
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk
pelayanan radiodiagnostik, dan
dilaksanakan.
10
EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi
metode tes.
10
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
10
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk
perbaikan cepat bila ditemukan
kekurangan.
10
EP 5 5. Program kontrol mutu termasuk
pendokumentasian hasil dan langkah-
langkah perbaikan.
10
Jumlah 50
5
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi yang disusun
oleh Klinik (minimal 10 besar penyakit)
5
EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-
singkatan yang digunakan dalam
pelayanan sesuai dengan standar nasional
atau lokal
0
Jumlah 10
5
EP 2 2. Akses petugas terhadap informasi yang
dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab
0
EP 3 3. Akses petugas terhadap informasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur
0
EP 4 4. Hak untuk mengakses informasi
tersebut mempertimbangkan tingkat
kerahasiaan dan keamanan informasi
0
Jumlah 5
0
EP 2 2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat waktu
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien
0
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur
penyimpanan berkas rekam medis dengan
kejelasan masa retensi sesuai peraturan
perundangan yang berlaku.
5
Jumlah 5
0
EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut
kelengkapan dan ketepatan isi rekam
medis
5
EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan
rekam medis
0
Jumlah 5
0
EP 2 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi,
gas dan sistem lain yang digunakan
dipantau secara periodik oleh petugas
yang diberi tanggung jawab
0
EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani
masalah listrik/api apabila terjadi
kebakaran
0
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur
inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan
perbaikan
0
EP 5 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan,
dan perbaikan alat dilakukan sesuai
dengan prosedur dan jadwal yang
ditetapkan
0
EP 6 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan,
hasil dan tindak lanjut inspeksi,
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan
yang telah dilakukan.
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
0
EP 3 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan
kebijakan dan prosedur penanganan bahan
berbahaya
0
EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan
kebijakan dan prosedur penanganan
limbah berbahaya
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung
jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
0
EP 3 3. Program tersebut mencakup
perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan
pelatihan petugas, pemantauan, dan
evaluasi
0
EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan
program tersebut.
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat
yang perlu disterilkan
0
EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan prosedur secara berkala
0
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
persyaratan-persyaratan fisik, tehnis,
maupun petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat
dipenuhi
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab
pengelola alat ukur dan dilakukan
kalibrasi atau yang sejenis secara teratur,
dan ada buktinya
0
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan,
testing, dan perawatan secara rutin
0
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut
didokumentasikan
0
EP 5 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan
0
Jumlah 0
0
EP 2 2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga
untuk memberikan pelayanan yang sesuai
dengan kewenangan
0
EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang
mencakup sertifikasi dan lisensi
0
EP 4 4. Ada upaya untuk meningkatkan
kompetensi tenaga klinis agar sesuai
persyaratan dan kualifikasi
0
Jumlah 0
0
EP 3 3. Tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis
0
Jumlah 0
0
EP 3 3. Jika ada tenaga kesehatan yang
mengikuti pendidikan atau pelatihan,
dilakukan evaluasi penerapan hasil
pelatihan di tempat kerja.
0
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian
pelaksanaan kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan.
0
Jumlah 0
0
EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut
diberi kewenangan khusus, dilakukan
penilaian terhadap pengetahuan dan
keterampilan yang terkait dengan
kewenangan khusus yang diberikan
0
EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan uraian tugas dan
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
0
Jumlah 0
Pola ketenagaan,
persyaratan
kompetensi, ketentuan
jam buka pelayanan:
perhatikan apakah
jenis dan jumlah
tenaga sesuai dengan
yang ada pada pola
ketenagaan
Persyaratan Pemenuhan
kompetensi persyaratan
analis/petugas kompetensi (cek profil
laboratorium kepegawaian petugas
laboratorium apakah
memenuhi persyaratan
kompetensi yang
ditetapkan)
Kebijakan/panduan
pelayanan
laboratorium dan SOP
permintaan
pemeriksaan,
penerimaan spesimen,
pengambilan dan
penyimpanan
specimen
SOP pemeriksaan
laboratorium
Bukti monitoring
kepatuhan terhadap
prosedur pelayanan
lab, dan tindak
lanjutnya
Kebijakan pelayanan
lab (didalamnya
termasuk kebijakan
pelayanan di luar jam
kerja) dan SOP
pelayanan di luar jam
kerja
Kebijakan pelayanan
lab (didalamnya
termasuk kebijakan
pemeriksaan lab yang
berisiko tinggi) SOP
pemeriksaan
laboratorium yang
berisiko tinggi
Bukti monitoring
penggunaan APD dan
tindak lanjutnya
SOP pengelolaan
bahan berbahaya dan
beracun, SOP
pengelolaan limbah
hasil pemeriksaan
laboratorium
SOP pengelolaan
reagen
Bukti Hasil
pemantauan pelaporan
hasil pemeriksaan lab
yang urgen/gawat
darurat
Bukti Hasil
pemantauan pelaporan
hasil pemeriksaan
laboratorium
panduan/SOP
pelaporan hasil
pemeriksaan
laboratorium yang
kritis memuat nilai
ambang kritis untuk
tiap tes
Panduan/SOP
pelaporan hasil
pemeriksaan
laboratorium yang
kritis, memuat siapa
dan kepada siapa hasil
kritis dilaporkan
Panduan/SOP
pelaporan hasil lab
kritis menyebutkan
bagaimana pencatatan
hasil lab kritis tersebut
pada rekam medis
Bukti monitoring
pemeriksaan hasil lab
kritis, tindak lanjut
monitoring, rapat-
rapat mengenai
monitoring
pelaksanaan
pelayanan
laboratorium
Kebijakan pelayana
lab memuat juga
kebijakan tentang
jenis reagensia
esensial dan bahan
lain yang harus
tersedia
Kebijakan pelayanan
lab memuat juga
tentang menyatakan
kapan reagensia tidak
tersedia (batas buffer
stock untuk
melakukan order)
SOP penyimpanan dan Bukti peletakan
distribusi reagensia reagen sesuai dengan
prosedur
Kelengkapan
Pelabelan reagensia
sesuai prosedur
Kebijakan tentang
rentang nilai yang
menjadi rujukan hasil
pemeriksaan
laboratorium
Bukti-bukti
catatan/dokumentasi
pelaksanaan kalibrasi
atau validasi
Bukti pelaksanaan
perbaikan
Bukti pelaksanaan
PME
bukti pelaksanaan
PMI dan PME
Kebijakan pelayanan
lab didalamnya
memuat kebijakan
penanganan dan
pembuangan bahan
berbahaya. SOP
tentang penanganan
dan pembuangan
bahan berbahaya
Bukti pelaksanaan
manajemen risiko di
laboratorium (bukti
pelaksanaan FMEA
dan adanya risk
register pelayanan
lab)
Bukti pelaksanaan
orientasi untuk
prosedur dan praktik
keselamatan/keamana
n kerja
Bukti pelaksanaan
pendidikan dan
pelatihan bagi petugas
lab jika ada prosedur
baru atau penggunaan
bahan berbahaya atau
peralatan yang baru
Kebijakan/Panduan
pelayanan farmasi,
yang didalamnya
memuat metoda untuk
menilai,
mengendalikan
penyediaan dan
penggunaan obat.SOP
penilaian dan
pengendalian
penyediaan dan
penggunaan obat
SK Penanggung jawab
pelayanan obat
Kebijakan Pelayanan
farmasi yang
didalamnya memuat
kebijakan untuk
menjamin
ketersediaan obat.
SOP tentang
penyediaan obat yang
menjamin
ketersediaan obat
(contoh: dalam SOP
menyebutkan bila stok
minimal mencapai
batas ambang, maka
pengadaan harus
dilakukan, jika sampai
obat tidak ada dalam
stok, apa yang harus
dilakukan)
Kebijakan pelayanan
farmasi yang di
dalamnya memuat
jam buka pelayanan
farmasi. Untuk Klinik
dengan pelayanan
gawat darurat buka
pelayanan obat 24 jam
Kebijakan pelayanan
farmasi yang
didalamnya memuat
ketentuan tentang
siapa saja petugas
yang berhak memberi
resep
Kebijakan pelayanan
farmasi yang
didalamnya memuat
tentang petugas yang
berhak menyediakan
obat
Kebijakan pelayanan
faramasi yang
didalamnya memuat
ketentuan tentang
petugas yang diberi
kewenangan dalam
penyediaan obat jika
petugas yang
memenuhi persyaratan
tidak ada, dan
kewajiban untuk
mengikuti pelatihan
khusus
Kebijakan pelayanan
farmasi memuat
ketentuan tentang
peresepan,
pemesanan, dan
pengelolaan obat. SOP
peresepan,
pemesanan, dan
pengelolaan obat
Kebijakan pelayanan
farmasi yang
didalamnya memuat
tentang larangan
memberikan obat
kadaluwarsa, dan
upaya untuk
meminalkan adanya
obat kadaluwarsa
dengan system FIFO
dan FEFO.SOP
penyiapan
obat/pemberian obat
pada pasien,memuat:
dilakukan pengecekan
apakah obat yang
diberikan kadaluwarsa
atau tidak untuk
menjaga tidak
terjadinya pemberian
obat kedaluwarsa,
Bukti pelaksanaan
pengawasan dan
tindak lanjut thd hasil
pengawasan
Kebijakan pelayanan
faramasi yang
didalamnya memuat
ketentuan yang berhak
meresepkan obat-obat
psikotropika dan
narkotika. SOP
peresepan
psikotropika dan
narkotika
Kebijakan pelayanan
farmasi yang
didalamnya memuat
ketentuan tentang
rekonsiliasi obat.SOP
penggunaan obat yang
dibawa sendiri oleh
pasien/keluarga
Kebijakan pelayanan
farmasi yang
didalamnya memuat
tenteng persyaratan
penyimpanan obat.
SOP penyimpanan
obat
lakukan observasi
penyimpanan obat:
penyimpanan di
tempat pelayanan,
gudang obat
lakukan observasi
pada saat pemberian
obat pada pasien
apakah disertai
penjelasan
menggunakan bahasa
yang dapat dimengerti
oleh pasien
lakukan observasi
pada saat pemberian
obat pada pasien
apakah disertai
penjelasan sesuai
dengan EP 5
lakukan observasi
pada saat pemberian
obat pada pasien
apakah disertai
penjelasan ttg
penyimpanan obat di
rumah
Kebijakan, panduan,
SOP penanganan obat
kadaluwarsa/rusak
Kebijakan pelayanan
farmasi yang
didalamnya memuat
ketentuan tentang
pencatatan,
pemantauan,
pelaporan efek
samping obat, dan
KTD. SOP pencatatan,
pemantauan,
pelaporan efek
samping obat, KTD,
Laporan kesalahan
pemberian obat dan
KNC
SK Penanggung jawab
tindak lanjut terhadap
pelaporan insiden
kesalahan pemberian
obat (lihat juga pada
Bab 9 ttg pelaporan
insiden keselamatan
pasien)
Laporan dan bukti
perbaikan jika terjadi
kesalahan pemberian
obat dan KNC
bukti ketersediaan
obat emergensi pada
unti pelayanan
Kebijakan pelayanan
farmasi didalamnya
memuat ketentuan
tentang penyediaan
dan penyimpanan,
monitoring dan
penggantian obat
emergensi. SOP
penyediaan,
penyimpanan,
monitoring, dan
penggantian obat-obat
emergensi di unit
kerja. Daftar obat
emergensi di unit
pelayanan
bukti pelaksanaan
monitoring dan
penggantian obat
emergensi
Kelengkapan berkas
perijinan yang diminta
oleh peraturan
perundangan.
Dokumen
eksternal:Peraturan
perundangan tentang
pelayanan
radiodiagnostik
Kebijakan pelayanan
radiodiagnostik dan
SOP pelayanan
radiodiagnostik yang
sesuai dengan
peraturan
perundangan yang
berlaku
SK dan SOP penangan
dan pembuangan
bahan infeksius dan
berbahaya
bukti pelaksanaan
pendidikan/pelatihan
jika ada prosedur baru
atau bahan berbahaya
baru yang digunakan
SK penanggung jawab
dan petugas
pemeriksaan
radiodiagnostik
Bukti pelaksanaan
pemeriksaan oleh
tenaga yang kompeten
(cek file kepegawaian,
cocokan dengan pola
ketenagaan/persyarata
n petugas)
SK tentang ketetapan
kerangka waktu
pelaporan hasil
pemeriksaan
dokumentasi
pelaksanaan testing,
perawatan, dan
kalibrasi
SK tentang film,
reagensia, dan
perbekalan yang harus
disediakan
hasil
monitoring.evaluasi,
dan tindak lanjut
bukti profil
kepegawaian petugas
radiodiagnostik sesuai
persyaratan
kompetensi
Bukti pelaksanaan
monitoring ketertiban
adminstrasi
radiodiagnostik
SK tentang
standarisasi kode
klasifikasi diagnosis
dan terminologi yang
digunakan
Keputusan tentang
pembakuan singkatan
Kebijakan
pengelolaan rekam
medis yang
didalamnya berisi
tentang ketentuan
akses terhadap rekam
medis, Pedoman
pengelolaan rekam
mdis, dan SOP
tentang akses terhadap
rekam medis
Ketetapan tentang
pemberian hak akses
kepada praktisi
kesehatan yang boleh
mengakses
Amati siapa saja yang
dapat mengakses
rekam medis
bukti pelaksanaan
penilaian kelengkapan
dan ketepatan isi
rekam medis, hasil
dan tindak lanjut
penilaian
SK dan SOP
pemantauan,
pemeliharaan,
perbaikan sarana dan
peralatan
Dokumen pelaksanaan
pemantauan
pemeliharaan dan
perbaikan
SK, Panduan
pengelolaan bahan
berbahaya dan SOP
inventarisasi,
pengelolaan,
penyimpanan dan
penggunaan bahan
berbahaya
SK, Panduan, dan
SOP pengendalian dan
pembuangan limbah
berbahaya
Rencana program
keamanan lingkungan
fisik Klinik
SK penanggung jawab
pengelolaan
keamanan lingkungan
fisik Klinik
Cek apakah Rencana
program keamanan
lingkungan fisik
klinik memuat:
perencanaan,
pelaksanaan,
pendidikan dan
pelatihan petugas,
pemantauan, dan
evaluasi
Bukti pelaksanaan
program.Bukti
monitoring, evaluasi
dan tindak lanjut
Kebijakan
pengelolaan alat yang
habis digunakan, yang
didalamnya berisi
ketentuan tentang
pemilahan alat yang
bersih dan kotor,
sterilisasi alat,
peralatan yang
membutuhkan
penanganan khusus,
dan penempatan
alat.SOP memisahkan
alat yang bersih dan
alat yang kotor, SOP
sterilisasi, SOP
penanganan alat yang
membutuhkan
perawatan khusus.
SOP penyimpanan
alat. SOP
penyimpanan alat
yang membutuhkan
persyaratan khusus
Kebijakan, panduan,
dan SOP sterilisasi
Daftar inventaris
peralatan klinis di
Klinik
SK penanggung jawab
pengelolaan peralatan
dan kalibrasi
Rencana/Jadual
pengendalian alat,
testing, dan perawatan
secara rutin. SOP
kontrol peralatan,
testing, dan perawatan
secara rutin untuk
peralatan klinis yang
digunakan
Bukti pelaksanaan
perawatan dan uji
fungsi. Bukti
monitoring
Kebijakan
pemeliharaan alat
yang didalamnya
berisi ketentuan sesuai
dengan yang ada pada
pokok pikiran antara
lain termasuk
ketentuan penggantian
dan perbaikan alat
yang rusak.SOP
penggantian alat yang
rusak dan SOP
perbaikan alat yang
rusak
Kebijakan, panduan,
dan SOP penilaian
kualifikasi tenaga dan
penetapan
kewenangan
(Kebijakan, panduan,
dan SOP proses
kredensial)
Bukti pelaksanaan
kredensial, bukti bukti
sertifikasi dan lisensi
tenaga klinis
Bukti-bukti
keterlibatan tenaga
klinis dalam kegiatan
mutu Klinik dan
keselamatan pasien.
Bukti-bukti
pelaksanaan perbaikan
mutu
berkesinambungan di
unit masing-masing
(PDCA)
Bukti penyediaan
informasi tentang
peluang pendidikan
dan pelatihan
Bukti-bukti dukungan
manajemen untuk
pendidikan dan
pelatihan: memberi
kesempatan untuk
mengikuti
diklat/seminar/worksh
op
bukti pelaksanaan
evaluasi dan tindak
lanjut
Bukti-bukti dokumen
pelaksanaan
pendidikan dan
pelatihan. Cek file
kepegawaian ttg
kelengkapan sertifikat
pelatihan,
seminar/workshop
SK tentang pemberian
kewenangan khusus
jika tidak tersedia
tenaga kesehatan yang
memenuhai
persyaratan.
buat surat
keterangan sudah
mengikuti UKOM
Tanyakan siapa lengkapi dokumen
petugas yang
melakukan
interpertasi hasil,
apakah sesuai dengan
persyaratan
kompetensi: sudah
dilatih/berpengalaman
lengkapi dan
perbaiki SOP yang
ada
monitoring belum
dibuat, sementara
belum ada kejadian
yg tdk diinginkan
jadi belum ada
tindak lanjut
belum perlu di
lakukan evaluasi
dan tindak lanjut
tidak ada
pemeriksaan lab
diluar jam kerja
tidak ada
pemeriksaan lab
yang berisiko tinggi
buat SK
Perbaiki SOP
pengelolaan B3,
lengkapi SOP
pengelolaan limbah
lab, membuat form
checklist serah
terima limbah
Lengkapi dengan
membuat kartu
stok, label reagen
di sesuaikan
warnanya
tidak ada
pemeriksaan CITO
buat SOP
buat SOP
buat SOP
Perbaiki SK dengan
melampirkan
bahan-bahan
reagen dan bahan
lain dalam bentuk
tabel
Perbaiki SK dengan
melampirkan buffer
stok pada setiap
reagen dan ju,alh
pemakaian selama
1 bulan
buat label warna,
buat bukti
peletakan reagen,
lengkapi SOP
Perbaiki Panduan,
buat bukti evaluasi
serta tindak
lanjutnya
Lengkapi SK dan
lakukan rapat untuk
menetapkan hasil
nilai pemeriksaaan,
berdasarkan
apa…??
tidak ada
pemeriksaan di lab
luar
buat bukti
dokumentassi
Buat SOP
pelaksanaan PMI
Buat KAP
Buat Panduan
Program
keselamatan pasien
Buat SK
Buat SK
tidak ada
pelayanan 24 jam
buat formularium
obat
lengkapi SOP
Lengkapi SK
perbaiki SK
Lengkapi SK
Buat SK peresepan
dan penggunaan
obat, SOP
Pemesanan dan
pengelolaan obat
Buat SK
Lengkapi SOP
dengan
penyimpanan
sesuai alfabet
(tablet, sirup,
salep) dan di ingat
masalah LASA
Lengkapi SOP
Lengkapi SOP
buat SOP
pemberian
informasi ttg efek
samping obat atau
efek yg tidak
diharapkan
buat daftar 10
penyakit terbanyak
dengan kode
diagnosa
berdasarkan
perhitungan
kunjungan pasien
tiap bulan
Buat daftar
singkatan kode
diagnosis
Buat SK dan
Pedoman
pengelolaan rekam
medis serta
perbaiki SOP dg
diadakan UMAN
Tanyakan pada
petugas rekam medis
tentang siapa saja
yang berhak
mengakses rekam
medis, dan bagaimana
melakukan proteksi
thd kerahasiaan isi
rekam medis
buat bukti
penilaian
kelengkapan isi
rekam medis dan
tindak lanjutnya
Klinik :
Kab./Kota :
Tanggal :
Surveior :
Bukti
identifikasi,
dokumentasi
✔ Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara Simulasi
dan pelaporan
Kebijakan Bukti
kasus KTD, Bagaimana
kepala
SK Klinik
penetapan pertemuan
Bukti
KTC, KPC, peran saudara
yang
indicator- dengan
identifikasi
KNC,
Bukti analisis
Hasil analisis, sebagai tenaga
mewajibkan
indikator agendanya.
risiko,
dan
Bukti
dan analisis,
tindak
pengumpulan
kegiatan
tindak klinis dalam
semua praktisi
mutu/kinerja Bukti
dan kegiatan
tindak
lanjutnya
data,
analisis bukti
lanjut KTD, dan peningkatan
klinis berperan perbaikan
lanjut
analisis,
tindak
KTC, KPC, risikomutu
dan
lanjut mutu
SK dan SOP
aktif dalam di tiap-tiap
hasil unit
pelayanan
pelaporan
thd
KNC
penanganan
upaya pelayanan
klinis
berkala(minimal
monitoring dan
KTD, KTC,
peningkatan klinis
dilakukan
indikator
penilaian mutu
KPC, KNC. Bukti analisis
mutu mulai FMEA
klinis
mutu/kinerjauntuk
dari dan
Bukti
satu upaya
analisis
kasus),
klinis
perencanaan meminimalkan
dan
disusunTindakregister
pelaksanaan, risiko,
lanjut disusun
risiko terhadap
monitorin dan register
insiden
pelayanan risiko
evaluasi. pelayanan
keselamatan
Pedoman (lihat klinis
Pelaksanaan
klinis
pasien,
pada pokok
pelaksanaan
Kebijakan yang evaluasidan Penerapan tata Tata nilai Penerapan tata
pikiran)
evaluasi monitoring
perilaku nilai dalam
menetapkan Bukti nilai dalam dalam
mandiri serta evaluasi pelayanan
tata nilaidan petugas
keterlibatan dalam proses pelayanan
rekan (self terhadap
pelayanan tindak klinis
budaya mutu praktisi klinis pelayanan klinis, dan
evaluation, lanjut
klinis, yang
bukti
dan dalam klinis bagaimana
peer review) dilakukan
pelaksanaan
keselamatan menyusun penerapannya
Rencana
terhadap evaluasi,
pasien
program indicator dan
Program
perilaku Bukti
tindak lanjut
peningkatan perilaku
petugas klinis pertemuan
Bukti
mutu dan petugas klinis
klinis dan penyusunan
Pelaksanaan,
keselamatan program tindak
evaluasi,
pasien
pasien,dengan peningkatan
lanjut program
kejelasan mutu klinis
peningkatan
Kebijakan
alokasi dan Bukti Bagaimana
yang klinis
mutu
penetapan
kepastian area penghitungan
Dokumentasi proses
melibatkan
dan
prirotias
ketersediaan dengan kriteria
penggalangan
Bukti penetapan area
Pemahaman
praktisi klinis
keselamatan
dengan
Keputusan
sumber daya 3Bukti
H + 1 P untuk
komitmen,
Sosialisasi dan prioritas
pentingnya
mempertimban pasien
Referensi
menentukan yang
Kepala Klinik
Rencana Dokumentasi
pelatihan
keterlibatan
Bukti peningkatan
gkan 3 Harea
tentang +1P digunakan
area prirotias
pelaksanaan
peningkatan
praktisi mutu dan
program
SOP klinis Bukti klinis
keterlibatan
untuk
prirotias
peningkatan Hasil
sosialisasi
mutu
dalam
praktisiklinis
proses dan
klinis keselamatan
(medis, pelaksanaan
Bukti
menyusun evaluasi
mutu klinis identifikasi
tentang
keselamatan
penetapan
dalam mutu
prosesarea pasien dalam
keperawatan, kegiatan
terhadap
sop.Dokumen
pada area pemilihan
klinis
pasien
prioritas
penyusunan area
dan mutu pelayanan
kebidanan, perbaikan
pelaksanaan
SOP
prioritas prioritas
keselamatan
pelayanan
program klinis
farmasi, gizi, klinis
program danmutu
mencantumkan
Referensi
pasien
klinis yang
peningkatan yang
dsb) keselamatan
klinis
referensidanyang
digunakan
Pertemuan-
dilaksanakan
mutu pada area
pasien sesuai
keselamatan
menjadi acuan
untuk
pertemuan
secara
Bukti periodik
proses
priroitas,
dengan dan
pasien,
menyusun
penyusunan
penyusunan
termasuk disop
program yang
evaluasi
SOP tentang sop klinis
standar/prosedu
dalamnya bukti
disusun, dan
terhadap
prosedur rimplementasi
layanan
pelaksanaan klinis Proses
penyusunan FMEA di
PDCA pada
tiap-
tiap penyusunan
layanan klinis area unit
tiap
unit prioritas
pelayanan SOP klinis
SK tentang
sasaran-sasaran
keselamatan
SK tentang Bukti
SK Penetapan
pasien
indikator mutu pertemuan
target yang
layanan klinis penyusunan
Bukti
akan dicapai
indiaktor
pengukuran
Bukti
dari tiap
indikator mutu mutu layanan
pengukuran
klinis dan klinis yang
sasaran
keselamatan mencakup
keselamatan
pasien aspek
pasien,penilaian
bukti
pasien,
monitoring
Bukti dan
analisis,
Bukti
pelayanan Pertimbangan
tindak lanjut
penyusunan
pertemuan
Bukti
penunjang dalam
pengukuran
strategi dan
penyusunan
pertemuan
diagnosis,
Bukti menetapkan
mutu layanan
rencana
indikator
penyusunan
penggunaan
dokumentasi dan target untuk
klinis
peningkatan
SK dasar
indikator
obat layanan
pengumpulan tiap indikator
mutu
pembentukan
Rencana dan penetapan
melibatkan
antibiotika, simulasi
data
klinis
Bukti dan dan
layanan
tim
program tim target
praktisipada
klinis
pengendalian
klinis identifikasi
keselamatan
pengumpulan
peningkatan
peningkatan pertemuan
infeksi pasien, simulasi
pasien
data mutu
mutu layanan
mutu layanan tersebut
nosokomial, cuci tangan,
layanan klinis
klinis dan
klinis dan bukti simulasi
dan asesmen jatuh,
keselamatan
keselamatan monitoring dan
keselamatan simulasi
pasien.
pasien, Uraian
bukti tindak lanjut
pasien secara pemasangan
tugas, program
Penetapan
pelaksanaan pengukuran
periodik gelang, dsb
kerja
programtim.kerja,
penanggung Bukti-bukti
mutu layanan
jawab
Uraianmutu
monitoring,
tugas pelaksanaan
klinis
klinis dan
dan evaluasi
tanggung kegiatan tim
Bukti-bukti simulasi
keselamatan
jawab masing- mutu
pelaksanaan identifikasi
pasien dengan
masing anggota program pasien, simulasi
kejelasan
tim peningkatan cuci tangan,
uraian tugas simulasi
mutu
Bukti klinis dan asesmen jatuh,
keselamatan
pengumpulan simulasi
Bukti analisis
pasien
data pemasangan
Buktimonitoring
terhadapanalisis
mutu/kinerja
masalah gelang, dsb
Rencana penyebabmutu
program pelayanan
klinis
masalah dan Pertimbangan-
perbaikan mutu klinis dan
keselamatan perteimbangan
Kejelasan
klinis keselamatan
pasien
SK dan penanggung
pasien
dalam
keselamatan
penanggung
Tindak lanjut jawab untuk menyusun
pasien
jawab untuk
hasil audit tiap kegiatan program mutu
memantau
internal program klinis dan
pelaksanaan
terhadap peningkatan keselamatan
kegiatan
pelayanan mutu klinis dan pasien
Bukti
keselamatan
perbaikan
klinis dokumentasi
bukti
pasien
(auditor
internal) pelaksanaan
bukti tindak
kegiatan
evaluasi
lanjut terhadap
bukti
peningkatan
penilaian
hasil penilaian
dokumentasi
mutu
kinerjaklinis dan
pelaksanaan
keselamatan
pelayanan
kegiatan
pasien
klinis dan
peningkatan
SK, panduan,
keselamatan
mutu klinis dan
SOP Bukti
pasien dalam
keselamatan
pendisribusian pelaksanaan
Bukti
bentuk
pasien
informasi hasil- sosialiasiasi
pelaksanaan
Bukti
perubahan/perb
hasil evaluasi
pelaporan
aikan SOPhasil
peningkatan terhadap
peningkatan
mutu klinis dan kegiatan
mutu kepada
keselamatan sosialisasi
Pimpinan
pasien Klinik
REKOMENDASI
REKAPITULASI CAPAIAN SELURUH BAB
NB : Halaman ini tidak perlu diisi / diketik. Skor dan Nilai akan muncul otomatis.
SKOR
NO BAB TOTAL SKOR MAKSIMUM
E.P
1 0 1220
4 750 1510
5 640 1720
6 0 580
SKOR TOTAL & SKOR MAKSIMUM E.P 1390 5030
CAPAIAN Klinik
Klinik :
Kab./K :
Tangga :
Survei :
1
2
BAB
muncul otomatis.
CAPAIAN
0.00%
49.67%
37.21%
0.00%
27.63%
27.63%