Anda di halaman 1dari 1

PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

STRESS AND
BEHAVIOR
SETTING
ACCORDING TO
ERGONOMIC
Putri Rizki Aliannur
1607101130035

Jenis stres akibat pekerjaan


Perilaku individu yang tidak sesuai
dapat meningkat karena efek dan kurang memperhatikan prinsip-
yang berbeda dari lingkungan prinsip ergonomis saat bekerja
kerja. menyebabkan berbagai masalah di
berbagai area tubuh.

3 kategori utama stressor yang


dapat diamati di tempat kerja
APA ITU PERILAKU
menurut Lee & Shin (2010) :
ERGONOMIS ?

Physical agent Perilaku yang terkait langsung dengan


ergonomi, seperti penanganan manual
yang tepat, postur yang baik saat
Faktor Psikologis bekerja dan berbicara dengan kolega
tentang prinsip atau tantangan
ergonomis.
Faktor lingkungan

Faktor-faktor ergonomis dapat


menyebabkan cedera akibat ketegangan,
MANFAAT PENERAPAN stres,beban mental,dan hilangnya
produktivitas & kualitas pekerjaan, serta
PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI gangguan muskuloskeletal terkait penyakit
kerja.

Penerapan prinsip-prinsip Dalam beberapa dekade peran stres dalam CTD


didokumentasikan dengan baik (Smith & Leggat)
ergonomis dapat mencegah
dari banyak kerusakan dan Dalam banyak model, faktor-faktor psiko-
cedera ergonomis yang disebut sosial dianggap sebagai pemicu stres
yaitu;
Cumulative Trauma Disorders (CTD)
Model Kecocokan Lingkungan

Model Karakteristik Pekerjaan


Faktor psikososial
Model Stres Diatesis
meningkatkan risiko
gangguan terkait dengan Model Sumber Daya Permintaan
perilaku nonergonomis pekerjaan

Nouri & Azadeh (2008). Model Ketidakseimbangan Imbalan


Usaha

HASIL PENELITIAN
Gangguan muskuloskeletal di
KHANDAN, DKK., (2018) antara pria lebih rendah daripada
wanita (38,3%)

Dengan satu unit, peningkatan


stres dan perilaku berkorelasi dengan perilaku ergonomis, gangguan
prevalensi gangguan muskuloskeletal menurun 3,35 kali

66.9% dari karyawan mengalami


setidaknya nyeri muskuloskeletal di Peningkatan skor demand, akan
satu bagian tubuh mereka. mengalami pengurangan 50% pada
gangguan muskuloskeletal.

Tingkat nyeri tertinggi dilaporkan


pada nyeri punggung bawah
(58,42%).

Lee Y, & Shin S (2010). Job Stress evaluation using response surface data mining. International Journal of
Industrial Ergonomics,40,379-385.
REFERENSI : Khandana, M., Momenyan, S., Khodabandelooc, M., & Koohpaeid, A. (2018). Relationship between Job
Stress and Ergonomic Behavior with Musculoskeletal Disorders in an Auto-part Production Company.
Arch Hyg Sci,7(1), 23-31.

Anda mungkin juga menyukai