Anda di halaman 1dari 12

MEDIA PEMBELAJARAN KONSERVASI DAN EFISIENSI ENERGI

PADA MATA KULIAH KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG


Mochamad Sahrul Aripin1), Anis Rahmawati2), Taufiq Lilo Adi Sucipto3)
sahrularipin@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujan sebagai alat bantu pembelajaran konstruksi bangunan gedung.
Luaran dari penelitian adalah desain konservasi dan efisiensi energi pada rumah ramah lingkungan
yang diwujudkan berupa maket, buku pegangan maket dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
Penelitian ini termasuk penelitian bersifat deskriptif menggunakan metode research and
development (R&D). Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
deskriptif pada level satu yang menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti antaralain: potensi
dan masalah; studi literatur dan pengumpulan informasi; desain produk; validasi desain dan desain
teruji. Validasi dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli materi, ahli pembelajaran dan ahli media.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh Hasil validasi oleh ahli materi pada aspek kelayakan
isi atau materi, media yang telah dibuat termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil validasi oleh ahli
pembelajaran pada aspek kelayakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), media
pembelajaran yang telah dibuat termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil validasi oleh ahli media
pada aspek kelayakan media, media yang telah dibuat termasuk dalam kriteria sangat baik. Produk
yang dihasilkan berupa maket, buku pegangan dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
sebagai pedoman penggunaan media dalam pembelajaran. Berdasarkan analisis data dan
pembahasan dapat disimpulkan bahwa produk desain konservasi dan efisiensi energi pada rumah
ramah lingkungan baik untuk dimanfaatkan sebagai media pembelajaran konstruksi bangunan
gedung.
Kata kunci: konservasi, efisiensi, energi, media

1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2)
Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
3)
Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
INSTRUCTIONAL MEDIA OF ENERGY CONSERVATION AND
EFFICIENCY ON CONSTRUCTION BUILDING COURSE
Mochamad Sahrul Aripin1), Anis Rahmawati2), Taufiq Lilo Adi Sucipto3)
sahrularipin@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this research is as a learning aid for building construction. The output of the
research is the design of conservation and energy efficiency in environmentally friendly house
which is realized in the form of maket, manual handbooks and Learning Implementation Plan
(RPP).
This research includes descriptive research using research and development (R&D) method.
The development model used in this research is a descriptive model at level one which shows the
steps to be followed among other: potential and problems; study of literature and information
gathering; product design; validation of design and design tested. Validation in this study was
conducted by material experts, learning experts and media experts.
Based on the research results obtained validation results by the material experts on the content
feasibility aspects or materials, media that have been made included in the criteria very well. The
results of validation by the learning expert on the feasibility aspects of the Learning Implementation
Plan (RPP), the learning media that has been made included in the criteria is very good. The results
of validation by media experts on media feasibility aspects, media that have been made included in
the criteria very well. The resulting product is a maket, handbook and Learning Implementation
Plan (RPP) as a guide for media use in learning. Based on data analysis and discussion it can be
concluded that the design product of conservation and energy efficiency in environmentally friendly
house is good to be utilized as education media of construction building course.
Keywords: Conservation, efficiency, energy, media

1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
2) Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
3) Pengajar Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
PENDAHULUAN terbatas, sehingga perlu dilakukan
Fenomena pemanasan global telah penghematan dalam pemanfaatannya.
menjadi pembahasan yang sangat penting dan Persentase konsumsi energi di sektor
serius beberapa tahun terakhir, bukan saja komersial dan bangunan hanya berkisar 4%
dikalangan pemerintah, negara-negara di dari keseluruhan konsumsi energi nasional.
forum internasional, melainkan juga Diketahui pada sektor insutri 39,49%, sektor
dikalangan aktivis lingkungan dan bahkan, transportasi 32,2%, penggunaan non-energi
berita mengenai efek dari pemanasan global 10,59%, rumah tangga 10,2%, dan lain-lain
selalu menjadi perbincangan yang hangat di 3,4%. Pertumbuhan konsumsi energi dalam 20
berbagai media serta kalangan masyarakat. tahun terakhir pada sektor komersial dan
Perubahan iklim merupakan kelanjutan dari bangunan mencapai persentase tertinggi pada
pemanasan global. Gas karbon dioksida 8,58%, dengan rincian pada sektor industri
maupun gas-gas rumah kaca yang naik ke 5,1%, transportasi 6,4%, penggunaan non-
atmosfer secara berlebihan tersebut kemudian energi 5,4%, rumah tangga 3,1%, dan lain-lain
akan menyebabkan akumulasi panas yang 0,03% (Pedoman Efisiensi Energi, 2005: 5).
berlebihan, sehingga iklim akan melakukan Kebutuhan energi listrik pada sektor
penyesuaian terkait peningkatan temperatur bangunan gedung perkantoran membutuhkan
bumi dan akan merubah iklim regional, energi listrik hingga 201-285 kWh/m2 setiap
seperti: pola curah hujan, penguapan, dan tahunnya (Peraturan Gubernur DKI Nomor 38
pembentukan awan. Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung Hijau).
Konsumsi energi listrik di Indonesia Pada tahun 2011 bahwa sektor bangunan
setiap tahun mengalami peningkatan seiring membutuhkan hingga 50% total pengeluaran
dengan bertambahnya jumlah penduduk, energi di Indonesia serta menghasilkan emisi
meningkatnya kemampuan ekonomi Gas Rumah Kaca (GRK) hingga 30%. Bahkan
masyarakat, dan pesatnya perkembangan anggaran belanja negara tersedot sangat
teknologi. Berdasarkan data statistik PLN, banyak pada sektor listrik dan BBM pada
penjualan listrik pada tahun 2012 meningkat ABN-P 2013 dengan nilai mencapai 299,8
hingga 173% dari penjualan listrik pada tahun triliun rupiah dan masih menganggarkan lagi
2004. Penyediaan energi listrik PLN yang sebesar 282,1 triliun rupiah untuk APBN 2014
masih didominasi oleh bahan bakar fosil (sumber: Litbang Kompas/Kompas 27 Oktober
menunjukkan bahwa lstrik PLN masih 2013) dalam (Anwar Subkiman, 2014: 1).
Kegiatan manusia hampir sepenuhnya Oleh karenanya dibutuhkan suatu upaya
berada didalam rumah, lebih dari 14 jam yang dapat mengurangi penggunaan energi
manusia berada dirumah untuk menghabiskan berlebih. Dengan penerapan konsep rumah
waktu. Berdasarkan survey konsumsi energi di ramah lingkungan diharapkan dapat
Perumnas Bandung tahun 2009 diperoleh hasil mengurangi penggunaan energi berlebih dan
antaralain: 20% untuk pencahyaan, 60% untuk meminimalisir dampak buruk yang
peralatan elektronik (kulkas, rice cooker, ditimbulkan dari penggunaan energi berlebih.
televisi, komputer, mesin cuci dan lain-lain) Dengan adanya konsep rumah ramah
dan 20% untuk penghawaan (Kipas angin, AC lingkungan akan menimbulkan rumah efisien
dan lain-lain) (Wonohardjo, 2009: 7). energi dimana bijak dalam menggunakan
Hal ini tentunya menimbulkan banyak energi sebagai kebutuhannya.
pengaruh, seperti yang diungkapkan Ashie Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jeni
(dalam Wonohardjo, 2009: 12) bahwa Pujiastuti (2013) juga mendukung pentingnya
pengaruh buruk pada lingkungan luar yang konservasi dan efiesiensi energi pada gedung.
diakibatkan oleh berlebihnya konsumsi energi Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
pada rumah, sebagai berikut: terjadi fenomena latar belakang pembangunan gedung kantor
panas pada bumi, peningkatan kebutuhan pada Bank Indonesia Solo adalah untuk efisiensi
ruang, penurunan kinerja AC dan peningkatan energi dan membuat bangunan ramah
pelepasan panas buatan. lingkungan yang berdampak positif bagi
Konservasi dan efisiensi energi pada lingkungan, ekonomi, dan sosial.
rumah tinggal telah diatur oleh Green Building Sosialisasi yang dapat dilakukan dalam
Council Indonesia (GBCI). Namun, dalam mewujudkan rumah efisien energi salah
pengaplikasiannya belum adanya Grand satunya adalah dengan menerapkan
Design yang sesuai dengan konsep GBCI. pembelajaran ramah lingkungan pada
Konsep yang dikeluarkan GBCI dalam urusan kurikulum satuan pendidikan tinggi.
konservasi dan efisiensi energi mencakup Tujuannya adalah upaya pelestarian alam yang
delapan aspek, yaitu: penggunaan meteran dapat dilakukan dan ditularkan sehingga
listrik, analisis desain pasif, sub meteran, menciptakan sebuah kolaborasi dimana calon
pencahayaan buatan, pengkondisian udara, guru dibekali ilmu selanjutnya ketika sudah
reduksi panas, penggunaan piranti rumah menjadi guru ilmunya diberikan kepada
tangga hemat energi, dan sumber energi muridnya, lalu muridnya menerapkannya.
terbaharukan. Keadaan ini tentu akan mendukung upaya
konservasi dan efisiensi energi dari sektor materi yang terkandung dalam maket salah
pendidikan, sehingga kebutuhan energi bisa satunya dengan booklet.
ditekan dan menimbulkan keseimbangan alam Menurut Roymond S. Simamora (2009:
dan manusia. Salah satu upaya yang dapat 71), booklet adalah buku berukuran kecil
dilakukan dalam dunia pendidikan adalah (setengah kuarto) dan tipis, tidak lebih dari 30
dengan menggunakan media pembelajaran lembar bolak balik yang berisi tentang
sebagai sarana mahasiswa untuk tulisan dan gambar- gambar. Selain itu,
mempermudah pemahaman konsep ramah pendapat lain menurut Heri D.J Maulana
lingkungan. (2009: 174) booklet merupakan media untuk
Menurut Brown dalam Indriana. D menyampaikan pesan-pesan dalam bentuk
(2011: 15) mengatakan bahwa media buku, baik berupa tulisan maupun gambar.
pembelajaran adalah media yang digunakan Media memiliki arti penting untuk
dengan baik oleh guru atau siswa dapat keberhasilan sebuah pembelajaran. Media
mempengaruhi efektivitas program belajar- merupakan segala sesuatu yang dapat
mengajar. Dalam pengertian ini media digunakan untuk menyalurkan pesan dari
diartikan sebagai fasilitas komunikasi, yang pengirim pesan kepada penerima pesan,
dapat memperjelas makna antara komunikator sehingga dapat merangsang pikiran dan
dan komunikan. perasaan. Hal itu ditegaskan juga oleh Park
Media yang digunakan dalam (2001: 18) yang menyampaikan, bahwa
pembelajaran beraneka ragam, diantaranya dengan media peserta didik mengkonstruksi
buku teks, modul, overhead transparansi, film, sendiri pengetahuan dan pemahaman mereka,
video, slide, komik, kokami, fotonovela, dan guru tidak bias mengirimkan ide ke pelajar
maket. Maket menurut Sudjana dan Rivai yang pasif. Ide-ide ini merupakan alat yang
dalam Prasotowo (2010: 227) mengungkapkan dapat digunakan untuk mengkonstruksi konsep
bahwa maket adalah tiruan tiga dimensi dari dan prosedur baru. Ide-ide ini tidak dapat
beberapa benda nyata yang terlalu besar, dituangkan ke diri anak sebagaimana
terlalu jauh, terlalu jarang atau terlalu ruwet menuangkan air ke bejana kosong.
untuk dibawa kedalam kelas dan dipelajari
peserta didik dalam wujud aslinya. Dalam METODE PENELITIAN
mendukung maket sebagai media Penelitian ini menggunakan pendekatan
pembelajaran diperlukan sesuatu yang penelitian dan pengembangan (Research and
membantu maket dalam memperjelas isi Development) sedangkan model yang dipilih
adalah model penelitian dan pengembangan pembelajaran lebih ditekankan untuk
pendidikan yang dikembangkan oleh Sugiyono mempermudah siswa memahami dan untuk
(2016: 297) yang menjelaskan bahwa metode mengingat kembali materi yang disajikan
penelitian dan pengembangan adalah metode dalam maket. Media ini juga dapat digunakan
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dosen pada saat kegiatan belajar mengajar.
produk tertentu, dan menguji keefektifan Hasil penelitian media maket sebagai media
produk tersebut yang ditempuh melalui pembelajaran pada mata kuliah konstruksi
langkah-langkah yang harus dilakukan bangunan gedung dibagi menjadi 3 tahapan
yaitu:
Tahap Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan yang dilakukan
berupa studi literatur atau studi pustaka
merupakan kajian untuk mempelajari
konsep-konsep atau teori-teori yang
berkenaan tentang rumah ramah lingkungan
Gambar. 1 Prosedur penelitian dan dan Greenship Homes dari Green Building
pengembangan Council Indonesia (GBCI) terkait kriteria
(Sumber: Sugiyono, 2016) yang disyaratkan. Pada tahap ini didapatkan
Sumber data dalam penelitian ini adalah sebuah ide atau gagasan yang berupa
akademisi pemerhati green building, praktisi penerapan dari kriteria Greenship Homes
GBCI, ahli arsitektur, ahli energi dan ahli dari Green Building Council Indonesia
perangkat pembelajaran. Data yang didapatkan (GBCI) yang menghasilakan sebuah
dari hasil penelitian dianalisis secara konsep. Materi-materi mata kuliah
kuantitatif dan kualitatif. Hasil angket dari ahli Konstruksi Bangunan Gedung didapat dari
dan siswa dianalisis secara kuantitatif, sumber bahan ajar perkuliahan. Hasil studi
sedangkan hasil wawancara, dokumentasi dan literatur dapat dilihat pada pemenuhan
observasi hanya dianalisis secara kualitatif. kriteria Greenship Homes dari Green
Building Council Indonesia (GBCI) dan
HASIL PENELITIAN DAN sumber belajar silabus dan rencana
PEMBAHASAN pembelajaran semester (RPS) mata kuliah
Media maket didesain sebagai alat bantu Konstruksi Bangunan Gedung.
pembelajaran. Maket sebagai alat bantu dalam
Tahap Perancangan dapat melakukan pemantauan dan
Perancangan desain merupakan tahap penghematan energi listrik.
penting dalam perancangan desain
konservasi dan efisiensi energi pada rumah
lingkungan sebagai media pembelajaran.
Pada proses pembuatan desain dilakukan
pada tanggal 2 Februari-31 Maret 2017 di Gambar 2. Meteran Listrik
lingkungan Laboratorium PTB FKIP UNS (Sumber: hematlistrik.blogspot.com
dengan menggambar langsung denah diakses pada 15 Maret 2017)
rumah, penentuan jumlah titik lampu, e. Analisis Desain Pasif
penentuan letak titik lampu, penggambaran Dilakukan untuk meningkatkan
instalasi listrik dan penggambaran instalasi pemahaman konsep desain pasif sebagai
panel surya. upaya untuk mengurangi konsumsi
Langkah-langkah perancangan desain energi.
konservasi dan efisiensi energi pada rumah f. Sub Meteran (Sub Metering)
sederhana antaralain: Menurut Many Fernandez (2015: 15) sub
a. Menentukan konsep rumah meteran adalah program sub meteran ini
b. Membuat denah dimaksudkan untuk membantu
c. Menghitung jumlah titik lampu menghemat energi, yang merupakan
Menentukan jumlah titik lampu dengan sesuatu yang kita tetap berkomitmen.
pedoman SNI 03-6197-2000 dimana Konservasi dan efisiensi energi pada
terdapat standar lux yang dibutuhkan rumah dapat dilakukan dengan upaya
setiap ruangnya, adalah sebagai berikut: menyediakan sub metering untuk salah
Total Lumen = Lux x Luas Ruang satu komponen: lampu atau AC atau
Jumlah lampu = kontak-kontak listrik. Melakukan
perhitungan konsumsi listrik pada rumah
(Lumen pada lampu diketahui pada
(kwh/m2). Memasang Sub metering yang
kemasan lampu).
bertujuan agar penggunaan sumber daya
d. Meteran Listrik
lebih terpantau dan memudahkan dalam
Dalam rumah ada meteran listrik baik
penghitungan konsumsi sumber daya.
dari listrik jaringan dan jaringan listrik
g. Pencahayaan Buatan (Artificial Lighting)
swadaya. Ini dimaksudkan untuk
mengetahui konsumsi energi listik agar
Penghematan dapat diperoleh dari penggunaan bahan bangunan dapat
pencahayaan buatan. Menggunakan mengacu pada SNI 03-6389-2000 untuk
lampu dengan penggunaan daya listrik nilai radiasi dinding luar dan atap tak
lebih hemat sebesar 30%, daripada besar tembus cahaya. Adanya upaya desain
penggunaan listrik (daya pencahayaan) dan atau penggunaan bahan bangunan
yang tercantum dalam SNI 03 6197- yang dapat mereduksi panas pada
2011. Menggunakan LED sebagai seluruh dinding dan lantai. Selain adanya
pencahayaan di dalam rumah diharapkan upaya desain maupun pernggunaan
mampu mengurangi konsumsi daya bahan bangunan yang dapat mereduksi
listrik. Perlu adanya zonasi pencahayaan panas pada dinding luar dan atap, perlu
untuk ruang keluarga dan ruang makan juga adanya upaya desain untuk
di rumah yang menyesuaikan dengan mereduksi panas pada seluruh dinding
aktifitas penghuni rumah. Menggunakan maupun lantai hal ini dilakukan sesuai
fitur otomatisasi seperti sensor gerak, dengan SNI 03-6389-2000. Upaya
timer, atau sensor cahaya minimal pada reduksi panas yang digunakan dalam
satu area ruangan rumah. penelitian ini adalah dengan penggunaan
h. Pengkondisian Udara (Thermal material onduline bitumen sebagai
Condition) penutup atap dan keramik lantai sebagai
Menghemat penggunaan dari penutup lantai.
perencanaan AC sesuai kebutuhan. j. Piranti Rumah Tangga Hemat Energi
Rumah mampu memberikan kondisi (Energy Saving Homes Appliances)
termal yang nyaman bagi penghuni tanpa Mendorong penggunaan peralatan
menggunakan AC dan telah memenuhi elektrik yang hemat Menggunakan
minimal 3 poin dari IHC (Indoor Health peralatan elektrik pada rumah yang
and Comfort). berlabel hemat listrik minium sebanyak
i. Reduksi Panas (Heat Reduction) 75% dari total daya (watt) peralatan
Mengurangi panas rumah yang diterima elektrik.
rumah dari selubung rumah. Adanya k. Sumber Energi Terbarukan (Renewable
upaya desain dan atau penggunaan bahan Energy Source)
bangunan yang dapat mereduksi panas Rumah ramah lingkungan diharapkan
pada seluruh atap (tidak termasuk memiliki fitur pembangkit listrik
skylight). Pada pemilihan desain maupun alternatif, ini bertujuan agar adanya
pengurangan penggunaan dari sumber No. Aspek Skor Skor Skor
yang maksimal (%)
pembangkit listrik yang berasal dari
didapat
fosil non terbarukan. Pembangkit listrik
alternatif yang digunakan rumah tinggal 1. Kelayakan 32 35 91,42%

ialah, panel surya. Pada desain bangunan Materi

ini menggunakan panel surya seluas 11 2. Sistematika 24 25 96%


m2 dengan produksi daya listrik 5 Pembelajaran
kWh/perhari.
3. Kelengkapan 18 20 90%
Media pembelajaran yang telah tersusun Penyajian

selanjutnya divalidasi oleh ahli materi dari


Total 74 80 277,42%
bidang kajian konstruksi bangunan gedung,
Rata-rata 92,47%
ahli pembelajaran, serta ahli media. Hasil
penelaahan para ahli sebagai data kuantitatif
Berdasarkan rangkuman hasil validasi
dituangkan dalam instrumen daftar cek dengan ahli materi tersebut, dapat disimpulkan bahwa
skala rating (rating scale). dari aspek bahan ajar, mendapatkan nilai
Validasi Ahli Materi 92,47%. Ahli materi menilai bahan ajar
Validasi materi dilakukan oleh validator dengan kategori sangat baik sehingga layak
ahli materi. Validator ini adalah ahli yang untuk diterapkan dalam materi Konstruksi
mempunyai latar belakang pendidikan di Bangunan Gedung.
bidang instrumen dan perangkat pembelajaran, Validasi Ahli Pembelajaran
mempunyai gelar akademis minimal magister. Validasi pembelajaran dilakukan oleh
Penilaian ahli materi terhadap media validator ahli pembelajaran. Validator ini
pembelajaran yang sudah dibuat diukur adalah ahli yang mempunyai latar belakang
dengan 3 aspek, yaitu aspek kelayakan isi pendidikan di bidang instrumen dan perangkat
materi, aspek sistematika penyajian, dan aspek pembelajaran, mempunyai gelar akademis
kelengakapan penyajian yang masing-masing minimal magister.
pertanyaan memiliki skor 1-5.
Penilaian ahli pembelajaran terhadap
Hasil penelaahan para ahli materi media pembelajaran yang sudah dibuat diukur
disajikan sebagai data kuantitatif dan dengan 5 aspek, yaitu aspek perumusan tujuan
rangkuman hasil validasi 2 ahli materi dapat pembelajaran, aspek pemilihan dan
dilihat pada Tabel 1. pengorganisasian materi ajar, pemilihan
Tabel 1 Rangkuman Validasi Ahli Materi sumber belajar/media pembelajaran,
skenario/kegiatan pembelajaran dan penelitian Validasi Ahli Media
hasil belajar yang masing-masing pertanyaan Validasi media dilakukan oleh validator
memiliki skor nilai 1-5. ahli media. Validator ini adalah ahli yang
Hasil penelaahan para ahli pembelajaran mempunyai latar belakang pendidikan di
disajikan sebagai data kuantitatif dan bidang instrumen dan perangkat pembelajaran,
rangkuman hasil validasi 2 ahli pembelajaran mempunyai gelar akademis minimal magister.
dapat dilihat pada Tabel 2. Penilaian ahli media terhadap media
Tabel 2 Rangkuman Validasi Ahli Pembelajaran pembelajaran yang sudah dibuat diukur
No. Aspek Skor yang Skor Skor dengan 2 aspek, yaitu aspek desain
didapat maksimal (%)
pembelajaran dan aspek Desain komunikasi
1. Perumusan tujuan 14 15 93,33% visual yang masing-masing pertanyaan
pembelajaran
memiliki skor 1-5.
2. Pemilihan dasar 19 20 95% Hasil penelaahan para ahli media
pengorganisasian
disajikan sebagai data kuantitatif, dan
materi ajar
rangkuman hasil validasi 2 ahli media dapat
3. Pemilihan sumber 13 15 86,67% dilihat pada Tabel 3.
belajar/media
Tabel 3 Rangkuman Validasi Ahli Media
pembelajaran
No. Aspek Skor Skor Skor
4. Skenario/kegiatan 18 20 90% yang maksimal (%)
pembelajaran diperoleh

5. Penelitian hasil 14 15 93,33% 1. Desain 36 40 90%


belajar Pembelajaran

Total 78 85 458,3% 2. Komunikasi 46 50 92%


Visual
Rata-rata 91,66%
Total 82 90 182%
Berdasarkan rangkuman hasil validasi
Rata-rata 91%
ahli pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan
bahwa dari aspek RPP, mendapatkan nilai Berdasarkan rangkuman hasil validasi
91,66%. Ahli pembelajaran menilai RPP ahli media tersebut, dapat disimpulkan bahwa
dengan kategori sangat baik sehingga layak dari aspek media, mendapatkan nilai 91%.
untuk diterapkan dalam pembelajaran Ahli media menilai media dengan kategori
Konstruksi Bangunan Gedung. sangat baik sehingga layak untuk diterapkan
dalam pembelajaran Konstruksi Bangunan adanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Gedung. (RPP) materi konservasi dan efisiensi energi
Berdasarkan hasil gambar desain yang pada rumah ramah lingkungan mata kuliah
telah diuji validasi oleh para ahli dan praktisi, konstruksi bangunan gedung.
kemudian gambar desain divisualkan dalam
bentuk maket. Bahan yang digunakan pada KESIMPULAN DAN SARAN
maket adalah Polyvinyl Chloride (PVC) dan Media pembelajaran yang dihasilkan
acrylyc. Skala yang digunakan pada maket dari penelitian ini dibuat berdasarkan desain
adalah 1:25. konservasi dan efisiensi energi untuk rumah
ramah lingkungan dengan 8 kriteria dan tolak
ukur yang harus dipenuhi, yakni: meteran
listrik (electricity meteering), analisis desain
pasif (passive design analysis), sub meteran
(sub meteering), pencahyaan buatan (artificial
Gambar Maket PVC lightning), pengkondisian udara (thermal
condition), reduksi panas (heat reduction),
piranti rumah tangga hemat energi (energy
saving homes appliances) dan sumber energi
terbarukan (renewable energy source). Sangat
penting untuk dianalisa sebagai acuan, agar
Gambar Maket Acrylyc konsep konservasi dan efisiensi energi pada
rumah ramah lingkungan terpenuhi.
Tahap Finalisasi Produk Perancangan desain konservasi dan
Dalam tahap ini, produk telah divalidasi efisiensi energi pada rumah ramah lingkungan
oleh ahli yang berupa model teruji. Hasil akhir rating platinum menurut Greenship Homes
ini berupa produk yang memenuhi standar dari Green Building Council Indonesia
pengujian oleh ahli sebagai media (GBCI), meliputi beberapa tahap, antaralain:
pembelajaran. (1) tahap studi pendahuluan (2) tahap studi
Berdasarkan proses pengujian yang telah perancangan (3) tahap finalisasi produk.
dilakukan produk dapat sangat layak Berdasarkan penilaian dari validator
digunakan dalam pembelajaran konstruksi diperoleh hasil bahwa ahli materi menilai
bangunan gedung. Hal ini didukung dengan media ini termasuk dalam kategori sangat
baik, ahli pembelajaran menilai media ini Maulana D.J, Heri. 2009. Teknik Menggambar
Mode Busana. Yogyakarta: Kanisius.
termasuk dalam kategori sangat baik, ahli
Park, Hye Sook, Park, Kyoo Hong. 2001.
media menilai media ini termasuk dalam Analysis of the Mathematical
Dispotition of the Mathematically
kategori sangat baik.
Gifted Students in the MidlleSchool of
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat Korea. Seowon University Cheongju,
Chungbuk 361-742, Korea. Journal
dikemukakan beberapa saran yaitu agar maket
Simamora S, Raymond. 2009. Buku Ajar
konservasi dan efisiensi energi pada rumah Pendidikan dalam Keperawatan.
Jakarta: EGC.
ramah lingkungan menjadi referensi para
Subkiman, Anwar, Dwinita Larasati dan Budi
pendidik, untuk mengembangkan media Isdianto. 2014. Pemanfaatan
Pencahayaan Siang pada Interior
pembelajaran yang memuat materi ramah
Gedung Kampus PT Dahana sebagai
lingkungann untuk meningkatkan pemahaman Strategi Penerapan Prinsip
Bangunan Berkelanjutan. Itenas
mahasiswa akan mata kuliah konstruksi
Rekayasa, II, 2, PP. 64.
bangunan gedung. Sudjana, N dan Rivai (2007) dalam kutipan
Prasotowo. 2010. Media Pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dina Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu Media Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Pengajaran. Yogjakarta: Diva Press. Sugiyono. 2016. Metode Penelitian dan
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral. Pengembangan Research and
2012. Buku Pedoman Energi Efisiensi Development. Bandung: PT. Alfabeta.
untuk Desain Bangunan Gedung di Wonohardjo, Surjamanto. 2009. Skema
Indonesia. Jakarta: Direktorat Konservasi Energi Melalui Sektor
Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Rumah Tangga dan Bangunan.
Konservasi Energi, Kementerian Bandung: ITB press.
Energi dan Sumber Daya Mineral
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai