Anda di halaman 1dari 34

BUPATI KUNINGAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN


NOMOR :

TENTANG

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “ LINGGAJATI ”

BUPATI KUNINGAN

Menimbang : a. bahwa dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor


Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor
12 Tahun 2008 tentang Lembaga Teknis Daerah, telah dibentuk
Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan;
b. bahwa sebagaimana pertimbangan dimaksud huruf a,
dipandang perlu menetapkan Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian
Tugas Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” yang ditetapkan
dengan Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pemerintahan


Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Jawa Barat (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 1950);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

7. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 3 Tahun 2008


tentang Kewenangan Pemerintah Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Kuningan Tahun 2008 Nomor 68, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 70);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2008


tentang Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Kuningan Tahun 2008 Nomor 77, Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 79);

9. Peraturan Bupati Kuningan Nomor 7 Tahun 2005 tentang


Ketentuan Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Kuningan.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN BUPATI KUNINGAN TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI


DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK “LINGGAJATI”

BABI I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Kuningan.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Kuningan.
3. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Kuningan.
4. Bupati adalah Bupati Kuningan.
5. Sekretaris daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten
Kuningan.
6. Rumah Sakit Ibu dan Anak adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak
“LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan yang selanjutnya disingkat
RSIA “LINGGAJATI”.
7. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak
“LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan.
8. Sub Bagian Tata Usaha adalah Sub Bagian Tata Usaha pada
Rumah Sakit Ibu dan Anak “LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan;
9. Seksi adalah Seksi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
“LINGGAJATI” Kabupaten Kuningan;
10. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh
Pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang
sesuai dengan profesinya dalam rangka kelancaran pelaksanaan
tugas Pemerintah.

BAB II
ORGANISASI

Bagian Pertama
Unsur Organisasi

Pasal 2

Unsur Organisasi RSIA “LINGGAJATI” terdiri atas :


a. Unsur pimpinan adalah Direktur.
b. Unsur pembantu pimpinan adalah Tata Usaha.
c. Unsur pelaksana adalah Seksi Instalasi dan Kelompok Jabatan
Fungsional.

Bagian kedua
Susunan Organisasi

Pasal 3

(1) Susunan Organisasi RSIA” LINGGAJATI “ terdiri dari :


a. Direktur;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pelayanan Medik;
d. Seksi Pelayanan Keperawatan;
e. Seksi Penunjang Medik;
d. Instalasi (Kelompok Jabatan fungsional);

(1) Bagan Susunan Organisasi RSUD ’45 sebagaimana tercantum


dalam lampiran Peraturan ini.

Bagian ketiga
Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas

Paragraf 1
Direktur

Pasal 4
(1) Direktur mempunyai tugas pokok memimpin, menyusun
kebijaksanaan, membina, mengkoordinasikan dan mengawasi
serta mengendalikan pelaksanaan tugas dibidang Rumah Sakit.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Direktur mempunyai fungsi :
a. Perumusan Kebijakan di bidang administrasi, keuangan,
kepegawaian, sarana dan prasarana RSIA “LINGGAJATI”
b. penyusunan rencana dan perumusan kebijaksanaan di
bidang pelayanan dan penunjang medik RSIA “LINGGAJATI”;
c. pelaksanaan dan penyelenggaraan kebijaksanaan teknis di
bidang pelayanan dan penunjang medik RSIA “LINGGAJATI”;
d. pengendalian penyelenggaraan pelayanan dan penunjang
medik di RSIA “LINGGAJATI”.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Direktur mempunyai uraian tugas :
a. Membantu Bupati dalam melaksanakan tugasnya dibidang
pelayanan dan penunjang medik RSIA “LINGGAJATI” dalam
perencanaan maupun perumusan kebijaksanaan;
b. Memimpin, mengkoordinir serta mengendalikan dan
mengawasi semua kegiatan Rumah Sakit;
c. Mengupayakan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan ibu dan anak sesuai dengan standart
pelayanan;
d. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan yang meliputi
sarana prasarana penunjang medis dan penunjang umu;
e. Memberikan informasi mengenai usaha pelayanan kesehatan
di rumah sakit, saran dan pertimbangan kepada Bupati
sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan atau
membuat keputusan;
f. Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara
teknis administrasi/oparasional medis kepada Bupati;
g. Mengadakan koordinasi secara horizontal dalam
melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Kuningan;
h. Mempersiapkan bahan bagi penetapan di bidang
kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
i. Mengangkat/menunjuk pegawai-pegawai rumah sakit dalam
jabatan tertentu di lingkungan rumah sakit;
j. mengadakan hubungan kerja sama dengan instansi lain baik
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan/kelancaran
pelaksanaan tugasnya;
k. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan
tugasnya;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Paragraf 2
Suba Bagian Tata Usaha

Pasal 5
(1) Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok membantu
dan menyelenggarakan sebagian tugas Direktur dalam
pengelolaan administrasi umum dan keuangan serta pelayanan
non medis.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada


ayat (1), Sub Bagaian Tata Usaha fungsi :
a. Pengkoordinasian penyusunan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan RSIA “LINGGAJATI”;
b. Perumusan program dan rencana kerja Bagian Tata Usaha,
Perencanaan dan keuangan serta pelayanan non medis
c. Penyelenggaraan pengelolaan ketata usahaan, perencanaan
dan keuangan serta pelayanan non medis.
d. Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan ketata
usahaan, perencanaan dan keuangan serta pelayanan non
medis.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), Wakil Direktur Bidang Adminstrasi Umum dan
Keuangan mempunyai uraian tugas :
a. Membantu Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibidang
adminstrasi umum dan keuangan di rumah sakit;
b. Memimpin, mengkoordinir serta mengendalikan dan
mengawasi semua kegiatan Rumah Sakit dibidang
Adminstrasi Umum dan Keuangan;
c. Memberikan informasi mengenai Adminstrasi Umum dan
Keuangan di rumah sakit, saran dan pertimbangan kepada
Direktur sebagai bahan untuk menetapkan kebijaksanaan
atau membuat keputusan;
d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara
teknis administrasi/ kepada Direktur;
e. Mengadakan koordinasi dibidang Adminstrasi Umum dan
Keuangan;
f. Mempersiapkan bahan bagi penetapan di bidang Adminstrasi
Umum dan Keuangan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
g. Memberikan masukan kepada Direktur untuk
mengangkat/menunjuk pegawai-pegawai rumah sakit dalam
jabatan tertentu di lingkungan rumah sakit;
h. mengadakan hubungan kerja sama dengan instansi lain baik
pemerintah maupun swasta untuk kepentingan dan
kelancaran pelaksanaan tugasnya;
i. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas di
Bidang Administrasi Umum dan Keuangan;
j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

(4) Wakil Direktur Bidang Adminstrasi Umum dan Keuangan,


membawahkan :
a. Bagian Tata Usaha;
b. Bagian Keuangan;
c. Bagian Perencanaan.

Pasal 6
(1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan dan pembinaan administrasi umum dan
kesekretariatan, keuangan, dan kepegawaian, rumah tangga
serta pemberian dukungan administratif unit organisasi di
lingkungan RSUD ‘45.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan dan pembinaan administrasi umum dan
kesekretariatan, keuangan dan kepegawaian serta rumah
tangga;
b. Pemberian dukungan administratif bagi unit organisasi di
lingkungan RSUD ’45;
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Sub Bagian Tata Usaha mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Bagian Tata Usaha;
b. Mengelola, membina dan memberikan pelayanan
kesekretariatan yang meliputi ketatausahaan dan kearsipan,
serta pengelolaan dan pelayanan kerumahtanggaan di
lingkungan RSIA “ LINGGAJATI”;
c. Mengelola, membina dan memberikan pelayanan administrasi
perlengkapan di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;
d. Mengelola, membina dan memberikan pelayanan administrasi
kepegawaian sesuai dengan kewenangan RSIA “
LINGGAJATI”;
e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lainnya dalam
rangka pelaksanaan tugas;
f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan dalam
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dibidang
ketatausahaan;
g. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan;
h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

Pasal 7

(1) Sub Bagian Kesekretariatan dan Rumah Tangga mempunyai


tugas melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
kesekretariatan dan rumah tangga di lingkungan RSUD ‘45.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Kesekretariatan dan Rumah Tangga
mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan dan
kearsipan RSUD ’45;
b. Pengelolaan dan pelayanan administrasi kerumahtanggaan
RSUD ’45;
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Sub Bagian Kesekretariatan dan Rumah Tangga
mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian
Kesekretariatan dan Rumah Tangga;
b. Melaksanakan pemeliharaan gedung dan kantor;
c. Melaksanakan pengelolaan ambulance dan kendaraan
operasional dinas;
d. Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada instalasi
Kesling, loundry, kamar mayat, pemasaran dan SIM-RS serta
perpustakaan;
e. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi
ketatausahaan dan kearsipan yang meliputi surat menyurat,
ekspedisi, pencatatan dan penyimpanan arsip naskah dinas;
f. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi
kerumahtanggaan serta penyediaan kebutuhan rumah
tangga di lingkungan RSUD ‘45;
g. Mengoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan kebersihan,
ketertiban dan keindahan lingkungan RSUD ’45;
h. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan
dalam pelaksanaan tugas;
i. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 8

(1) Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan


pengelolaan dan pelayanan administrasi perlengkapan di
lingkungan RSUD ’45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada


ayat (1), Sub Bagian Perlengkapan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan kebutuhan
barang/perlengkapan;
b. Pelaksanaan pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
barang/perlengkapan;
c. Pengawasan dan pengendalian terhadap penyimpanan,
pendistribusian serta pemanfaatan barang/perlengkapan;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), Sub Bagian Perlengkapan mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja Sub Bagian Perlengkapan;
b. Membuat rencana pengadaan barang;
c. Menerima dan menyimpan barang di gudang;
d. Membuat rencana dan jadwal pendistribusian barang;
e. Melayani permintaan barang dari tiap-tiap ruangan/unit
kerja;
f. Membuat Kartu Inventaris Barang pada tiap-tiap
ruangan/unit kerja;
g. Melaksanakan penghapusan barang;
h. Melaksanakan pencatatan perubahan/mutasi barang
inventaris pada Kartu Inventaris Ruangan (KIR);
i. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 9
(1) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian di
lingkungan RSUD ‘45.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. Pengelolaan data kepegawaian RSUD ‘45;
b. Pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian
RSUD ’45;
c. Penyiapan bahan pembinaan dan penilaian kinerja pegawai;
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Sub Bagian Kepegawaian mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian
Kepegawaian;
b. Menghimpun dan mengelola data kepegawaian di lingkungan
dinas;
c. Menyiapkan bahan penyusunan formasi pegawai di
lingkungan RSUD ’45;
d. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi
kepegawaian yang meliputi penyiapan berkas kenaikan
pengkat, kenaikan gaji berkala, pensiun, serta pelayanan izin
dan rekomendasi bidang kepegawaian di lingkungan
RSUD ’45;
e. Memberikan pelayanan kesejahteraan pegawai yang meliputi
pengurusan tabungan perumahan, askes, korpri dan
pembuatan karis/karsu;
f. Menyiapkan dan mengoordinasikan pelaksanaan disiplin
pegawai di lingkungan RSUD ’45;
g. Mengoordinasikan pembuatan daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan (DP3) serta penilaian dan evaluasi kinerja pegawai
di lingkungan RSUD ’45;
h. Menyiapkan bahan pembinaan dan penyelesaian masalah
kepegawaian di lingkungan RSUD ’45;
i. Menerima penetapan angka kredit (PAK) dan mengusulkan
untuk kenaikan pangkat;
j. Menyampaikan laporan kepegawaian dinas secara berkala
kepada Badan Kepegawaian Daerah;
k. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan
dalam pelaksanaan tugas;
l. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan;
m.Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
Kepala Bagian Tata Usaha.

Pasal 10
(1) Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
dan pelayanan administrasi keuangan di lingkungan RSUD ’45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Bagian Keuangan mempunyai fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran RSUD ’45;
b. Pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan RSUD ’45;
c. Penyiapan bahan pertanggungjawaban keuangan RSUD ’45;
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Bagian Keuangan;
b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana angaran RSUD ’45;
c. Mengelola dan memberikan pelayanan administrasi keuangan
yang meliputi pembayaran gaji dan tunjangan pegawai,
penyiapan administrasi keuangan kegiatan, penerimaan dan
penyetoran PAD sesuai kewenangan RSUD ’45 serta
pelayanan administrasi keuangan lainnya;
d. Melaksanakan penerimaan, penyimpanan dan pembayaran
uang untuk keperluan RSUD ’45 sesuai dengan peraturan
yang berlaku;
e. Melaksanakan pencatatan dan pembukuan keuangan dinas
sesuai dengan peraturan yang berlaku;
f. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan pemegang kas
di lingkungan RSUD ’45;
g. Menghimpun bahan penyusunan pertanggungjawaban
keuangan RSUD ’45;
h. Melaksanakan pembinaan administrasi keuangan di
lingkungan RSUD ’45;
i. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan
dalam pelaksanaan tugas;
j. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.

Pasal 11
(1) Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan perbendaharaan, pengkoordinasian
bendaharawan dan tugas-tugas perbendaharaan yang meliputi
perbendaharaan rutin, gaji.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
dalam ayat (1), Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai
fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Sub Bagian Perbendaharaan;
b. Pemberian pelayanan perbendaharaan;
c. Pelaksanaan pembinaan terhadap para Bendaharawan rutin
dan gaji.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Sub Bagian Perbendaharaan mempunyai uraian
tugas :
a. Membuat rencana kerja Sub Bidang Perbendaharaan;
b. Melaksanakan penilaian pelaksanaan kegiatan
Bendaharawan;
c. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap
kegiatan para Bendaharawan rutin dan gaji;
d. Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan perbendaharaan;
e. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala
Bagian Keuangan.
Pasal 12
(1) Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan verifikasi dan akuntansi serta
melaksanakan pembukuan keuangan secara sistematis dalam
sistem akuntansi dengan pengujian kebenaran bukti-bukti
pendapatan dan belanja.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai
fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Verifikasi dan
Akuntansi;
b. pelaksanaan bimbingan, pengawasan kegiatan pembukuan;
c. pelaksanaan kegiatan verifikasi dan akuntansi.
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi mempunyai
uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi.
b. Melaksanakan kegiatan verifikasi terhadap biaya pasien
pulang dan belanja rumah sakit.
c. Melaksanakan pembukuan/akuntansi.
d. Melaksanakan evaluasi pelaporan dan pelaksanaan kegiatan
verifikasi dan akuntansi.
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bagian
Keuangan.

Pasal 14
(1) Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengelolaan perencanaan dan penyusunan program, sumber
daya kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta rekam medik
dan pelaporan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada


ayat (1), Bagian Perencanaan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja anggaran pendapatan dan
pembiayaan rumah sakit, penyusunan program, sumber daya
kesehatan, pendidikan dan pelatihan, rekam medik dan
pelaporan
b. Pengelolaan usulan anggaran dan program, sumber daya
kesehatan, pendidikan dan pelatihan, rekam medik dan
pelaporan
c. Pengawasan dan pengendalian kegiatan perencanaan dan
program, sumber daya kesehatan, pendidikan dan pelatihan,
rekam medik dan pelaporan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas
a. Menyusun rencana dan langkah-langkah kerja dibidang
Perencanaan;
b. Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan;
c. Memberikan pembinaan terhadap bawahan untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
d. Menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan-kebijakan
untuk penyusunan Perencanaan kerja Rumah Sakit;
e. Menyusun konsep Perencanaan kerja Rumah Sakit;
f. Melakukan koordinasi dan konsultasi dengan pihak terkait
untuk kelancaran pelaksanaan tugas dibidang perencanaan;
g. Memberikan saran dan informasi dibidang perencanaan
kepada Wakil Direktur Bidang Administrasi Umum dan
Keuangan;
h. Melakukan evaluasi pelaksanaan rencana kerja Rumah Sakit;
i. Melakukan evaluasi pelaksanaan tugas Bagian Perencanaan;
j. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan program
Rumah Sakit kepada Direktur Bidang Administrasi Umum dan
Keuangan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan
atasan.

Pasal 15
(1) Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas pokok
melaksanakan pengelolaan perencanaan, evaluasi dan
pelaporan di lingkungan RSUD ‘45.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai fungsi :
a. Perencanaan kegiatan, evaluasi dan pelaporan dari masing-
masing bidang dan bagian pada RSUD ’45;
b. Pengelolaan pelaksanaan tugas perencanaan, evaluasi dan
pelaporan dari masing-masing bidang dan bagian pada RSUD
’45;

(3) Untuk menyelenggarakan fungsinya sebagaimana dimaksud


pada ayat (2), Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai
uraian tugas :
a. Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian
Perencanaan Program;
b. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dinas
sesuai dengan Rencana Strategis Daerah serta Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD);
c. Menyiapkan bahan dan mengoordinasikan penyusunan
program dan kegiatan tahunan RSUD ‘45;
d. Menyiapkan bahan usulan program dan kegiatan tahunan
RSUD ‘45;
e. Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data dan
statistik sesuai dengan tugas dan fungsi RSUD ‘45;
f. Menyiapkan bahan dan menyusun pelaporan kegiatan serta
laporan akuntabilitas kinerja RSUD ‘45;
g. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas staf perencana di
lingkungan RSUD ‘45;
h. Memberikan saran dan pertimbangan teknis kepada atasan
dalam pelaksanaan tugas;
i. Membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugas
kepada atasan;
j. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh
atasan.
Pasal 16
(1) Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat mempunyai
tugas pokok melaksanakan pengelolaan dan pembinaan
sumber daya kesehatan dan diklat;

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada


ayat (1), Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan program dan rencana kerja sumber daya
kesehatan, Pendidikan dan Latihan rumah sakit;
b. Pengelolaan dan penyelenggaraan penilaian angka kredit
jabatan fungsional tenaga kesehatan, akreditasi rumah sakit,
pendidikan dan pelatihan;
c. pelaksanaan evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan sumber daya kesehatan dan pendidikan dan
latihan.

(3) Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud ayat


(2), Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat
mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kegiatan Sub Bagian Sumber Daya
Kesehatan dan Diklat ;
b. Pelaksanaan Pengelolaan dan penyelenggaraan penilaian
angka kredit jabatan fungsional tenaga kesehatan, akreditasi
rumah sakit , pendidikan dan pelatihan;
c. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Sub Bagian Sumber Daya Kesehatan dan Diklat;
d. Melaksanakan koordinasi dengan bidang dan unit terkait
dibidang Sumber Daya Kesehatan dan Diklat
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala oleh Bagian
Perencanaan.

Pasal 17

(1) Sub Bagian Rekam Medik dan Pelaporan mempunyai tugas


pokok melaksanakan pengelolaan administrasi rekam medik dan
pelaporan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada


ayat (1), Sub Bagian Rekam Medik dan Pelaporan mempunyai
fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Sub Bagian Rekam Medik;
b. pelaksanaan pengelolaan kegiatan rekam medis dan
pelaporan;
c. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan kegiatan rekam
medis dan pelaporan.

(3) Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud


pada ayat (2), Sub Bagian Rekam Medik dan Pelaporan
mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kegiatan Sub Bagian Rekam Medik dan
Pelaporan;
b. pelaksanaan penyusunan kegiatan rekam medis dan
pelaporan;
c. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan kegiatan rekam
medis dan pelaporan;
d. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
Rekam Medik dan Pelaporan;
e. Melaksanakan koordinasi dengan bagian dan bidang terkait;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala Bagian
Perencanaan.

Paragraf 3
Wakil Direktur Bidang Pelayanan

Pasal 18

(1) Wakil Direktur Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok


membantu dan menyelenggarakan sebagian tugas Direktur
dalam pengelolaan kegiatan pelayanan yang meliputi pelayanan
medis dan penunjang medis serta keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagimana dimaksud pada


ayat (1), Wakil Direktur Bidang Pelayanan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja bidang pelayanan dan
keperawatan
b. pelaksanaan dan penyelenggaraan teknis di bidang
pelayanan dan keperawatan;
c. pengendalian penyelenggaraan pelayanan dan keperawatan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), Wakil Direktur Bidang Pelayanan mempunyai uraian
tugas :
a. Membantu Direktur dalam melaksanakan tugasnya dibidang
pelayanan medis dan perawatan medis di rumah sakit;
b. Memimpin, mengkoordinir serta mengendalikan dan
mengawasi semua kegiatan Rumah Sakit dibidang
pelayanan;
c. Memberikan informasi mengenai pelayanan di rumah sakit,
saran dan pertimbangan kepada Direktur sebagai bahan
untuk menetapkan kebijaksanaan atau membuat keputusan;
d. Mempertanggungjawabkan tugas-tugas rumah sakit secara
teknis pelayanan kepada Direktur;
e. Mengadakan koordinasi dibidang pelayanan dengan Instansi
terkait;
f. Mempersiapkan bahan bagi penetapan di bidang pelayanan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
g. mengadakan hubungan kerja sama dengan bagaian/bidang
untuk kepentingan/kelancaran pelaksanaan tugasnya;
h. Menyusun program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas di
Bidang pelayanan penunjang medis serta keperawatan;
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

(4) Wakil Direktur Bidang Pelayanan, membawahkan :


a. Bidang Pelayanan;
b. Bidang Keperawatan.

Pasal 19
(1) Bidang Pelayanan mempunyai tugas pokok mengoordinasikan
semua kebutuhan pelayanan medis dan penunjang medis,
melakukan pemantauan serta pengawasan penggunaan fasilitas
pelayanan medis dan penunjang medis pada instalasi-instalasi.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Bidang Pelayanan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Bidang Pelayanan Medis dan
Penunjang Medis;
b. pengelolaan kebutuhan pelayanan medis dan penunjang
medis;
(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Bidang Pelayanan mempunyai uraian tugas :
a. Menyusun rencana kegiatan dibidang Pelayanan Medis dan
Penunjang Medis;
b. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian
terhadap pelaksanaan kegiatan Pelayanan Medis dan
Penunjang Medis;
c. Mengkoordinasikan kebutuhan pelayanan medis dan
penunjang medis;
d. Mengawasi pemanfaatan mutu pelayanan yang dilaksanakan
oleh Seksi Pelayanan Medis dan Seksi Penunjang Medis;
e. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan Seksi Pelayanan
Medis dan Seksi Penunjang Medis;
f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
atasan.

Pasal 20
(1) Seksi Pelayanan Medis mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan rencana kebutuhan pelayanan medis dan fasilitas
medis, pemantauan pelaksanaan pelayanan medis dan
pemanfaatan fasilitas medis serta menganalisa perkembangan
kebutuhan pelayanan medis dan fasilitas medis pada Instalasi
Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan
Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Pelayanan Medis mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Seksi Pelayanan Medis ;
b. pelaksanaan pemantauan, pengawasan, pengendalian
terhadap pelayanan medis dan pemanfaata fasilitas medis
pada Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat,
Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi
Medik;
c. penganalisaan terhadap perkembangan kebutuhan
pelayanan medis dan fasilitas medis pada Instalasi Rawat
Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan
Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;
d. pelaksanaan pemantauan peningkatan mutu pelayanan pada
Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Gawat Darurat, Perinatal,
ICU dan Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), Seksi Bidang Pelayanan Medis mempunyai uraian
tugas :
a. Membuat rencana kegiatan Seksi Pelayanan Medis ;
b. Melaksanakan pemantauan Penyelenggaraan pelayanan
medis pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat
Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta
Rehabilitasi Medik;
c. Melakukan pemantauan pemanfaatan fasilitas medis yang
tersedia pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat
Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central serta
Rehabilitasi Medik;
d. Membuat dan menganalisa kebutuhan pelayanan medis dan
fasilitas medis pada Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan,
Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan Anestesi, Bedah Central
serta Rehabilitasi Medik;
e. Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Instalasi
Rawat Inap, Rawat Jalan, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan
Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;
f. Mengadakan rapat evaluasi hasil pelaksanaan
penyelenggaraan pelayanan pada Instalasi Rawat Inap,
Rawat Jalan Rawat Jalan, Gawat Darurat, Perinatal, ICU dan
Anestesi, Bedah Central serta Rehabilitasi Medik;
g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Pelayanan.

Pasal 21
(1) Seksi Penunjang Medis mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan rencana kebutuhan pelayanan
penunjang medis dan fasilitas penunjang medis, pemantauan
pelaksanaan pelayanan penunjang medis dan pemanfaatan
fasilitas penunjang medis serta menganalisa perkembangan
kebutuhan pelayanan penunjang medis dan fasilitas penunjang
medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi,
IPS-RS, K3-RS.
(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Seksi Penunjang Medis mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja Seksi Penunjang Medis ;
b. pelaksanaan pemantauan, pengawasan, pengendalian
terhadap pelayanan medis dan pemanfaatan fasilitas medis
pada Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi,
IPS-RS, K3-RS;
c. penganalisaan terhadap perkembangan kebutuhan
pelayanan medis dan fasilitas medis pada Instalasi Gizi,
Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;
d. pelaksanaan pemantauan peningkatan mutu pelayanan pada
Instalasi Gizi, Laboratorium, Farmasi dan Radiologi IPS-RS,
K3-RS.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), Seksi Penunjang Medis mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kegiatan Seksi Penunjang Medis;
b. Melaksanakan pemantauan Pengawasan dan Pengendalian
pelayanan penunjang medis pada Instalasi Gizi,
Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;
c. Memantau pemanfaatan fasilitas penunjang medis dan
fasilitas penunjang medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium,
Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;
d. Membuat analisa kebutuhan pelayanan penunjang medis dan
fasilitas penunjang medis pada Instalasi Gizi, Laboratorium,
Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;
e. Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Instalasi Gizi,
Laboratorium, Farmasi dan Radiologi, IPS-RS, K3-RS;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pelayanan.

Pasal 22
(1) Bidang Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pembinaan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan pelayanan
keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Bidang Keperawatan mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja Bidang Keperawatan;
b. Pengelolaan kebutuhan keperawatan;
c. Pelaksanaan pemantauan, pengawasan dan pengendalian
penggunaan fasilitas serta kegiatan keperawatan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam


ayat (2), Bidang Keperawatan mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kegiatan Bidang Keperawatan;
b. Melaksanakan pemantauan, pengawasan dan pengendalian
terhadap kegiatan yang dilaksanakan Seksi Asuhan dan
Penunjang Pelaksanaan Keperawatan dan Seksi etika dan
Mutu Pelayanan Keperawatan;
c. Mengkoordinasikan kebutuhan keperawatan;
d. Mengawasi pemanfaatan mutu pelayanan yang dilaksanakan
oleh Seksi Asuhan dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan
dan Seksi etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;
e. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil kegiatan
Seksi Asuhan dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan dan
Seksi etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;
f. Melaksanakan pembinaan asuhan keperawatan dan
kebidanan secara menyeluruh dan berkesinambungan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
Pasal 23

(1) Seksi Asuhan dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan


mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan kegiatan
asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Asuhan Dan Penunjang Pelaksanaan
Keperawatan mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana kerja seksi asuhan dan penunjang
pelaksanaan keperawatan;
b. pengelolaan kebutuhan asuhan dan penunjang pelaksanaan
keperawatan;
c. mengkoordinasikan kegiatan pada Seksi asuhan dan
penunjang pelaksanaan keperawatan.

(3) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam


ayat (2), Seksi Asuhan Dan Penunjang Pelaksanaan
Keperawatan mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kegiatan Seksi Asuhan Dan Penunjang
Pelaksanaan Keperawatan;
b. Melaksanakan pemantauan Pengawasan dan Pengendalian
dibidang asuhan dan penunjang pelaksanaan keperawatan;
c. Memantau pemanfaatan fasilitas Seksi asuhan dan
penunjang pelaksanaan keperawatan;
d. Membuat analisa kebutuhan Seksi Asuhan Dan Penunjang
Pelaksanaan Keperawatan ;
e. Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Seksi Asuhan
Dan Penunjang Pelaksanaan Keperawatan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Keperawatan.

Pasal 24

(1) Seksi Etika dan Mutu Keperawatan mempunyai tugas pokok


melaksanakan pengelolaan kegiatan etika dan mutu pelayanan
keperawatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan
mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana kerja seksi etika dan mutu pelayanan
keperawatan
b. Pengelolaan kebutuhan etika dan mutu keperawatan
c. Mengkoordinasikan kegiatan pada seksi etika dan mutu
pelayanan keperawatan

(4) Untuk menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam


ayat (2), Seksi Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan
mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kegiatan Seksi Etika dan Mutu Pelayanan
Keperawatan;
b. Melaksanakan pemantauan Pengawasan dan Pengendalian
dibidang Etika dan Mutu Pelayanan Keperawatan;
c. Memantau pemanfaatan fasilitas Seksi Etika dan Mutu
Pelayanan Keperawatan;
d. Membuat analisa kebutuhan Seksi Etika dan Mutu Pelayanan
Keperawatan;
e. Melakukan pemantauan mutu pelayanan pada Seksi Etika
dan Mutu Pelayanan Keperawatan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Keperawatan.

Paragraf 4
Instalasi

Pasal 25
(1) Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas pokok melaksanakan
diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit,
peningkatan kesehatan, penelitian dan penyuluhan untuk
penderita rawat jalan.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1), Instalasi Rawat Jalan mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Rawat Jalan;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Rawat Jalan
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Rawat Jalan;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Rawat Jalan;
g. Membuat laporan kegiatan;

Pasal 26
(1) Instalasi Rawat Inap mempunyai tugas pokok melaksanakan
diagnosa, pengobatan, perawatan, pencegahan nesokomial,
peningkatan kesehatan, penelitian dan penyuluhan untuk
penderita rawat inap.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1), Instalasi Rawat Inap mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA) dan porosedur kerja;
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Rawat Inap;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Rawat Inap;
h. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Rawat Inap;
d. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
e. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Rawat Inap;
f. Membuat laporan kegiatan;
Pasal 27
(1) Instalasi Gawat Darurat mempunyai tugas pokok melaksanakan
pelayanan Darurat Medis berupa diagnosa, pengobatan,
perawatan, pencegahan akibat penyakit, penyuluha,
peningkatan pemeliharaan kesehatan dan rehabilitasi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1), Instalasi Gawat Darurat mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Gawat Darurat;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Gawat
Darurat;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Gawat Darurat;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Gawat Darurat;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 28
(1) Instalasi Perinatologi mempunyai tugas pokok mengatur dan
melaksanakan koordinasi dalam pelayanan di Instalasi
Perinatalogi.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1), Instalasi Perinatalogi mempunyai uraian tugas :
a. Membuat Rencana Kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Perinatalogi;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Perinatalogi;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Perinatalogi;
e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;
f. Melaksanakan pengwasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Perinatalogi;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 29
(1) Instalasi Rehabilitasi Medik mempunyai tugas pokok
memberikan pelayanan therapi rehabilitasi medis terhadap
penderita sesuai permintaan Dokter.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Instalasi Rehabilitasi Medik mempunyai tugas :
a. Membuat Rencana Kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Rehabilitasi Medik;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Rehabilitasi
Medik;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Rehabilitasi Medik;
e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Rehabilitasi Medik;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 30
(1) Instalasi Bedah Central mempunyai tugas pokok melaksanakan
diagnosa, pengobatan, pembedahan, pencegahan nesokomial,
penyuluhan, peningkatan pemulihan kesehatan di bidang
bedah.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1), Instalasi Bedah Sentral mempunyai uraian
tugas :
a. Membuat Rencana Kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Bedah Sentral;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Bedah
Sentral;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Bedah Sentra;
e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Bedah Sentral;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 31
(1) Instalasi Anestesi dan ICU mempunyai tugas pokok
melaksanakan dan memberikan pelayanan pembiusan dan
pemulihan secara intensif.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), instalasi Anestesi dan ICU mempunyai uraian
tugas :
a. Membuat Rencana Kerja (POA) dan prosedur kerja;
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Anestesi dan perawatan intensive;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Anestesi dan
perawatan Intensive;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Anestesi dan perawatan intensive;
e. Melaksanakan koordinasi dengan Instalasi/Bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi dan perawatan intensive;
g. Membuat laporan kegiatan.
Pasal 32
(1) Instalasi Gizi mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan
merencanakan, mengolah dan menyalurkan makanan serta
menyelenggarakan konsultasi gizi bagi masyarakat serta
penelitian dan pengembangan gizi.
(2) Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1), Instalasi gizi mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA) dan prosedur kerja;
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan
prasaranaInstalasi Gizi;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi gizi;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi gizi;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi gizi;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 33
(1) Instalasi Laboratorium mempunyai tugas pokok melaksanakan
tugas kegiatan pemeriksaan dibidang Laboratorium Klinik untuk
keperluan diagnosa, evaluasi pengobatan, penelitian dan
pelayanan transfusi darah.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Instalasi Laboratorium mempunyai uraian
tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Laboratorium;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Laboratorium;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Laboratorium;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Laboratorium;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 34
(1) Instalasi Farmasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan penyediaan peracikan, penyimpanan, penyaluran,
pengawasan dan penelitian penggunaan obat-obatan, gas
medis, bahan kimia dan bahan radiologi serta melaksanakan
penyimpanan dan penyaluran alat-alat kesehatan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Instalasi Farmasi mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA) prosedur kerja;

b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana


Instalasi Farmasi;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Farmasi;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Farmasi;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Farmasi;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 35
(1) Instalasi Radiologi mempunyai tugas pokok melaksanakan
pelayanan radiodiagnostik dan radiotherapi.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Instalasi Radiologi mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Radiologi;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Radiologi;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Radiologi;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Radiologi;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 36
(1) Instalasi Kesehatan Lingkungan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan pengolahan
sampah dan limbah serta penyehatan, pengawasan,
pengendalian kualitas lingkungan Rumah Sakit.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Instalasi Kesehatan Lingkungan mempunyai
uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Kesehatan Lingkungan;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Kesehatan
Lingkungan;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Kesehatan Lingkungan;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Kesehatan Lingkungan;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 37
(1) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan dan melaksanakan pemeliharaan
peralatan medis dan penunjang medis Rumah Sakit.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA) dan prosedur kerja;
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 38
(1) Instalasi K3 Rumah Sakit mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan dan melaksankan kegiatan dan menjaga
keselamatan pegawai, pengunjung dan sarana Rumah sakit.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1), Instalasi K3 Rumah Sakit mempunyai uraian
tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA) dan Protap;
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi K3 Rumah Sakit;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi K3 Rumah
Sakit;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi K3 Rumah Sakit;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi K3 Rumah Sakit;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 39
(1) Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit mempunyai tugas pokok melakukan pemasaran
sosial kepada masyarakat, informasi dan publikasi serta
pemantauan data untuk kebutuhan informasi Rumah sakit.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud


dalam ayat (1), Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA) dan Protap;
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Pemasaran
Sosial dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Pemasaran Sosial dan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 40
(1) Instalasi Kamar Jenazah mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan pemulasaran mayat dan penyimpanan mayat sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam


ayat (1), Instalasi Kamar Jenazah mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana
Instalasi Kamar Jenazah;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanana Instalasi Kamar
Jenazah;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Kamar Jenazah;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Kamar Jenazah;
g. Membuat laporan kegiatan.

Pasal 41
(1) Instalasi Laundry mempunyai tugas pokok menyelenggarakan
dan melaksanakan kegiatan Loundry Rumah Sakit serta
menyusun alat-alat tenun Rumah sakit.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), Instalasi Laundry mempunyai uraian tugas :
a. Membuat rencana kerja (POA);
b. Menyusun rencana kebutuhan tenaga, sarana alat tenun
kebutuhan Rumah Sakit;
c. Melaksanakan pengelolaan pelayanan Instalasi Laundry;
d. Melaksanakan pembinaan staf dalam bidang pelayanan
Instalasi Laundry;
e. Melaksankan koordinasi dengan Instalasi/bidang terkait;
f. Melaksanakan pengawasan, dan pengendalian kegiatan
pelayanan Instalasi Laundry;
g. Membuat laporan kegiatan.

Paragraf 5
Komite Medik

Pasal 42
Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur dalam
menyusun standar pelayanan medis dan standar operasional
prosedur, memantau pelaksanaan pelayanan medis, pembinaan
etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota Staf Medis
Fungsional, pengendalian nosokomial, mengembangkan program
pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan
pengembangan.

Pasal 43
Staf Medis Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan
diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan
dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan serta penelitian
dan pengembangan sesuai dengan bidang keahliannya.

Paragraf 6
Komite Keperawatan

Pasal 44

Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu Direktur dalam


menyusun Standar Asuhan Keperawatan dan Standar Operasional
Prosedur, mengevaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan,
penelitian dan pengembangan bidang keperawatan

Paragraf 7
Satuan Pengawas Intern

Pasal 45
Satuan Pengawas Intern terdiri atas Kelompok Fungsional yang
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan
sumber daya Rumah Sakit.
Paragraf 8
Dewan Penyantun

Pasal 46
Dewan Penyantun terdiri atas kelompok pengarah/penasehat yang
keanggotaannya terdiri dari unsur Pemerintah Daerah dan Tokoh
Masyarakat yang mempunyai tugas mengarahkan Direktur dalam
melaksanakan misi Rumah Sakit dengan memperhatikan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

BAB III
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 47
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan


Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah
Kabupaten Kuningan.

Ditetapkan di Kuningan
Pada Tanggal

BUPATI KUNINGAN,

AANG HAMID SUGANDA

Diundangkan di Kuningan
Pada Tanggal

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN KUNINGAN,

YOSEP SETIAWAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KUNINGAN TAHUN 2012, NOMOR


Bagian Kesatu
Direktur

Pasal 2
(1) RSIA “LINGGAJATI” dipimpin oleh seorang Direktur.
(2) Direktur mempunyai tugas pokok memelihara dan meningkatkan kinerja untuk
mendukung pencapaian sasaran dan tujuan organisasi dalam rangka menjalankan
sebagian tugas pokok pemerintahan daerah dalam bidang pelayanan kesehatan
untuk mendukung perwujudan Visi dan Misi Kota Bandung sebagai Kota Jasa yang
Bermartabat.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Direktur
mempunyai fungsi :
a. memberikan pengarahan perumusan kebijakan bidang administrasi umum,
keuangan dan kepegawaian;
b. memberikan pengarahan perumusan kebijakan bidang pelayanan dan penunjang
medik RSIA “LINGGAJATI”;
c. memberikan pengarahan perumusan kebijakan bidang keperawatan; dan
d. memberikan pengarahan perumusan kebijakan bidang sarana dan prasaran RSIA
“LINGGAJATI”.
(4) Uraian tugas Direktur adalah sebagai berikut :
a. melaksanakan dan mematuhi peraturan Perundangan-undangan dan kebijakan-
kebijakan Walikota;
b. meningkatkan perluasan jaringan kesehatan ibu dan anak terutama kepada
masyarakat yang tidak mampu;
c. mengupayakan pemenuhan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan
ibu dan anak sehingga meningkatkan kepuasan masyarakat sesuai standar
pelayanan;
d. menyiapkan pelayanan sarana dan prasarana RSIA “LINGGAJATI” yang memadai
meliputi sarana prasarana medis penunjang medis dan penunjang umum;
e. menjalin kerjasama yang baik antara intansi lain untuk mencapai pelayanan yang
terintegrasi;
f. menata Sistem Manajemen RSIA “LINGGAJATI”;
g. membuat laporan pertanggungjawaban sebagai bentuk akuntabilitas sesuai
dengan bidang tugas jabatan yang diemban;
h. melakukan koordinasi intern, horisontal maupun vertikal dan eksternal yaitu
dengan stakeholder yang terkait dengan bidang tugasnya;
i. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Kedua
Subbagian Tata Usaha

(1) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian.


(2) Kepala Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
tugas pokok Direktur lingkup administrasi dan ketatausahaan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi :
a. pelaksanaan ketatausahaan RSIA “LINGGAJATI” yang meliputi administrasi
umum dan kepegawaian, perencanaan program dan keuangan;
b. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan RSIA “LINGGAJATI”; dan
c. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan ketatausahaan.
(4) Uraian tugas Kepala Subbagian Tata Usaha adalah sebagai berikut:
a.menyusun program, Rencana Kerja, Anggaran Pendapatan dan Belanja lingkup
RSIA “LINGGAJATI” berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b.menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana dan program kerja
sesuai dengan kebut uhan secara efektif dan efisien;
c. mengkaji dan memeriksa rencana kebutuhan anggaran administrasi umum,
kebutuhan dan usulan kepegawaian, kebutuhan alat tulis kantor, serta
perlengkapan RSIA “LINGGAJATI”;
d.membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai
dengan rencana dan program kerja yang telah ditetapkan agar pekerjaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan;
e.menyelenggarakan penyusunan bahan perumusan dan penetapan Rencana
Strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ), dan Laporan Penyelenggaraan
Pemerintaha n Daerah (LPPD) dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (IPPD) pada RSIA “LINGGAJATI”;
f. mengoreksi dan/atau menandatangani/memaraf konsep atau naskah dinas
sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan
peraturan perundang-undangan;
g.melakukan hubungan kerja fungsional dengan unit kerja di lingkungan internal
dan eksternal untuk keterpaduan, dan sinkronisasi pelaksanaan tugas;
h.mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang ketatausahaan,
keuangan, perencanaan, program, pemasaran dan pelayanan sumber daya
manusia (SDM) sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
i. melakukan pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan
perencanaan lingkup ketatausahaan;
j. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan pelayana n RSIA “LINGGAJATI” sebagai
pertanggungjawaban kepada pimpinan; dan
k. melaksanakan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Bagian Ketiga
Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis

(1) Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.
(2) Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok Direktur lingkup pelayanan dan penunjang
medik.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis mempunyai fungsi :
a. menyusun program kerja, penganggaran, lingkup bidang pelayanan dan
penunjang medik berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. pembinaan penggerakan dan pelaksanaan program pelayanan dan penunjang
medik yang meliputi instalasi rawat jalan, laboratorium, farmasi dan gizi;
c. pengendalian yaitu evaluasi dan monitoring, supervisi dan analisa hasil kegiatan
pelayanan dan penunjang medik yang meliputi instalasi rawat jalan,
laboratorium, farmasi dan gizi;
d. pengawasan, penilaian program dan kegiatan pelayanan dan penunjang medik
yang meliputi instalasi rawat jalan, laboratorium, farmasi dan gizi; dan
e. penyusunan petunjuk pelaksanaan teknis dan standar operasional prosedur
(SOP) dan mutu pelayanan dan penunjang medik yang meliputi instalasi rawat
jalan, laboratorium, farmasi dan gizi.
(4) Uraian tugas Kepala Seksi Pelayanan dan Penunjang Medis adalah sebagai berikut :
a. menyusun program kerja, penganggaran lingkup bidang pelayanan dan
penunjang medik berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. penyiapan bahan penyusunan petunjuk teknis kegiatan pelayanan rawat jalan,
rawat inap, gawat darurat, pelayanan intensif, tindakan bedah dan rehabilitasi
medik serta gizi;
c. mengkaji dan memeriksa rencana kebutuhan anggaran , kebutuhan pegawai,
kebutuhan lainnya lingkup pelayanan dan penunjang medik;
d. membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan sesuai
dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan berjalan lancar;
e. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebi jakan umum di bidang
pelayanan kesehatan oleh pimpinan;
f. melakukan hubungan kerja fungsional dengan unit ker ja di lingkungan internal
dan eksternal untuk keterpaduan, dan singkronisasi pelaksanaan tugas;
g. mengkoordinasikan perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan kesehatan
sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
h. mengelola kegiatan pelayanan di instalasi gawat darurat, rawat inap, pelayanan
perawatan intensif, tindakan bedah terhadap ibu dan anak, gizi, rawat jalan yang
meliputi klinik imunisasi d an anak, klinik kandungan dan ginekologi, rehabilitasi
medik, kamar bersalin, laboratorium, transfusi darah RSIA “LINGGAJATI”;
i. menganalisa pelayanan rekam medik berkoordinasi dengan seksi perawatan dan
seksi sarana prasarana;
j. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan
kegiatan penyelenggaraan pelayanan, pengawasan intern, Komite Medik, Intalasi
dan Staf Medis Fungsional Rumah Sakit,dengan cara membandingkan
pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran ketentuan perundangan
agar diperoleh hasil yang optimal;
k. menyusun laporan hasil pengelolaan tugas di seksi pelayanan medic dan
penunjang diagnostik dan terapi sebagai pertanggungjawaban kepada pimpinan;
dan
l. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Keempat
Seksi Keperawatan

(1) Seksi Keperawatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi.


(2) Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
pokok Direktur lingkup keperawatan.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana d imaksud pada ayat (2), Kepala
Seksi Keperawatan mempunyai fungsi :
a. penyusunan program kerja, penganggaran lingkup bidang keperawatan
berdasarkan kebijakan umum daerah sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup keperawatan;
c. penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup keperawatan;
d. pelaksanaan lingkup keperawatan yang meliputi pengembangan, pembinaan
mutu asuhan dan menyusun standar operasional prosedur (SOP) keperawatan
dan pelayanan kesehatan, program upaya peningkatan mutu asuhan
keperawatan, koordinasi dengan komite medik, untuk penataan, bimbingan,
pendokumentasian asuhan keperawatan sehingga memperoleh catatan as uhan
keperawatan yang akurat dan baru, serta sarana dan fasilitas keperawatan dan
logistic keperawatan, menganalisa usulan kebutuhan tenaga keperawatan ;
e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan keperawatan; dan
f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup keperawatan.
(4) Uraian tugas Kepala Seksi Keperawatan adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program lingkup keperawatan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyususnan rencana dan program kerja
sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien;
c. mengkaji dan memeriksa rencana kebutuhan anggaran, kebutuhan pegawai,
kebutuhan lainnya lingkup keperawatan;
d. membagi tugas, mengarahkan dan menjelaskan sasaran kebijakan kepada
bawahan sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar program dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien;
e. membuat telaahan staf sebagai bahan kajian kebijakan umum di bidang
pelayanan kesehatan oleh pimpinan;
f. menyusun perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan keperawatan
sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
g. melakukan koordinasi dan hubungan kerja sama fungsional bidang pendidikan,
pelatihan dan penelitian dengan unit kerja di lingkungan internal dan eksternal
untuk keterpaduan, dan sin kronisasi pelaksanaan tugas;
h. melaksanakan pengembangan dan pembinaan mutu dan menyusun standar
operasional prosedur (SOP) keperawatan;
i. menyediakan sarana dan fasilitas keperaw atan serta logistic keperawatan;
j. menyusun dan menyiapkan bahan evaluasi, pelaporan, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan penyelenggaraan lingkup keperawatan untuk
pimpinan;
k. mengevaluasi pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara membandingkan
pelaksanaan tugas dengan rencana program, sasaran, agar diperoleh hasil yang
optimal;
l. menyusun Laporan pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan sebagai bahan
pertanggungjawaban kepada atasan sesuai bidang tugasnya; dan
m.melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Bagian Kelima
Seksi Sarana dan Prasarana
Pasal 6
(1) Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Seks i.
(2) Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian tugas pokok Direktur lingkup sarana dan prasarana.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi :
a. pengumpulan dan penganalisaan data lingkup sarana dan prasarana;
b. penyiapan bahan petunjuk teknis lingkup sarana dan prasarana;
c. pelaksanaan lingkup sarana dan prasarana yang meliputi pemeliharaan
sarana prasarana rumah sakit, pengelolaan logistik non medik,
pengelolaan dan pemeliharaan kendaraan dinas, pengelolaan
ambulance/mobil jenasah dan pemulasar an jenasah, pengelolaan
laundry, urusan keamanan dan ketertiban di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;
d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan sarana
dan prasarana; dan
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan lingkup sarana dan
prasarana.
(4) Uraian tugas Kepala Seksi Sarana dan Prasarana adalah sebagai berikut :
a. menyusun rencana dan program kerja lingkup pelayanan sarana dan
prasarana sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
b. menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana, program
kerja sesuai dengan kebutuhan secara efektif dan efisien;
c. mengkaji, menganalisa dan memeriksa rencana kebutuhan anggaran,
kebutuhan pegawai, kebutuhan lainnya lin gkup pelayanan sarana dan
prasarana;
d. membagi tugas dan mengarahkan sasaran kebijakan kepada bawahan
sesuai dengan program yang telah ditetapkan agar pekerjaan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan;
e. membuat telaahan staf sebagai bahan k ajian kebijakan umum di bidang
pelayanan kesehatan oleh pimpinan;
f. menyusun perumusan kebijakan daerah di bidang pelayanan sarana
dan prasarana sebagai bahan penetapan kebijakan oleh pimpinan;
g. melakukan kordinasi dan hubungan kerja sama fungsional bidang
pelayanan sarana dengan unit kerja di lingkungan internal dan eksternal
untuk keterpaduan, dan sinkronisasi pelaksanaan tugas sebagai bahan
penetapan kebijakan pimpinan;
h. melaksanakan pendataan jumlah, distribusi dan perkembangan sarana
prasarana terutama alat medis/alat kedokteran;
i. melaksanakan pemeliharaan sarana dan prasarana, pengelolaan
logistik, limbah medik, nonmedik, kendaraan dinas, mobil
ambulans/mobil jenazah dan pemulasaran jenasah, laundry, keamanan
dan ketertiban di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengawasan dan pengendalian
penyelenggaraan pelayanan sarana dan prasarana;
k. melakukan pembinaan, monitoring evaluasi, pengawasan dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan operasional dengan cara
membandingkan pelaksanaan tugas denga n rencana program, sasaran,
agar diperoleh hasil yang optimal;
l. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan lingkup pelayanan sarana dan
prasarana sebagai bahan pertanggungjawaban kepada atasan sesuai
bidang tugasnya; dan
m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya.
Bagian Keenam
SPI
Pasal 7
(1) SPI mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam melaksanakan
pengawasan intern di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok s ebagaimana dimaksud pada ayat (1 ),
SPI mempunyai fungsi :
a. melakukan pemeriksaan pengelolaan operasional;
b. melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur di
lingkungan RSIA “LINGGAJATI”;
c. melakukan pengujian serta penilaian atas hasil laporan berkala dari
setiap unsur di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”; dan
d. melakukan penelusuran atas terjadinya penyimpangan/pelanggaran
disiplin serta penyimpangan terhadap peraturan perundangan yang
berlaku.
(3) Uraian tugas SPI ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Bagian Ketujuh
Komite Medis
Pasal 8
(1) Komite medis mempunyai tugas pokok membantu Dir ektur dalam
menentukan kebijakan di bidang pelayanan medis.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
komite medis mempunyai fungsi :
a. memberikan saran kepada Direktur;
b. mengkoordinasikan dan mengarahkan kegiatan pe layanan medis;
c. menangani hal-hal yang berkaitan dengan etik kedokteran; dan
d. menyusun kebijakan pelayanan medis sebagai standar yang harus
dilaksanakan oleh seluruh kelompok staf medis di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”.
(3) Uraian Tugas Komite Medik ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Bagian Kedelapan
Instalasi
Pasal 9
(1) Instalasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas RSIA “LINGGAJATI”
di
bidangnya masing-masing yaitu instalasi rawat jalan, rawat inap, gawat
darurat, rekam medis, farmasi dan bahan kedokteran gigi, laborato rium,
sentral sterilisasi, radiologi, unit promotif-preventif dan pemeliharaan
sarana prasarana.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
instalasi mempunyai fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kegiatan lingkup instalasi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi
dan lintas program terkait ;
c. pelaksanaan program dan kegiatan lingkup instalasi;
d. pengendalian serta evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan
lingkup instalasi; dan
e. pelaporan program dan kegiatan lingkup instalasi.
(3) Uraian tugas masing-masing instalasi ditetapkan dengan Keputusan
Direktur.
BAB III
TATA KERJA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 10
(1) Hal-hal yang menjadi tugas pokok RSIA “LINGGAJATI” merupakan satu kesatuan
yang
satu sama lain tidak dapat dipisahkan.
(2) Pelaksanaan fungsi RSIA “LINGGAJATI” sebagai Lembaga Teknis Daerah, kegiatan
operasionalnya diselenggarakan oleh Subbagian Tata Usaha dan Seksi
menurut tugas masing-masing.
(3) Direktur RSIA “LINGGAJATI” secara teknis fungsional bertanggungjawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional
dikoordinasikan oleh Kepala Dinas Kesehatan.
(4) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSIA “LINGGAJATI”, dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, wajib menerapkan prinsip -prinsip koordinasi,
integrasi, simplikasi dan sinkronisasi.
(5) Setiap pimpinan satuan organisasi di l ingkungan RSIA “LINGGAJATI”, wajib
memimpin
dan memberikan bimbingan serta petunjuk -petunjuk dalam pelaksanaan
tugas.
Bagian Kedua
Pelaporan
Pasal 11
(1) Direktur wajib memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya seca ra
teratur, jelas serta tepat pada waktunya kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah dan secara teknis operasional dikoordinasikan oleh Kepala Dinas
Kesehatan.
(2) Setiap pimpinan satuan organisasi di l ingkungan RSIA “LINGGAJATI” mengikuti dan
mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan masing -
masing serta menyampaikan laporan tepat waktu.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan
wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut dan
untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.
(4) Pengaturan mengenai jenis laporan dan cara penyampaiannya, berpedoman
kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Ketiga
Hal Mewakili
Pasal 12
(1) Dalam hal Direktur berhalangan, maka Direktur dapat menunju k Kepala
Subbagian Tata Usaha.
(2) Dalam hal Kepala Subbagian Tata Usaha berhalangan, maka Direktur dapat
menunjuk Kepala Seksi berdasarkan senioritas dan kepangkatan.
BAB IV
KEPEGAWAIAN
Pasal 13
(1) Direktur diangkat dan diberhentikan oleh Walikota atas usul Se kretaris
Daerah.
(2) Direktur berkewajiban dan bertangungjawab dalam mempersiapkan bahan
rancangan kebijakan Walikota di bidang kesehatan ibu dan anak.
(3) Pejabat-pejabat lainnya di lingkungan RSIA “LINGGAJATI” diangkat dan
diberhentikan
oleh pejabat yang berwenang sesuai de ngan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
BAB V
PEMBIAYAAN
Pasal 14
Pembiayaan RSIA “LINGGAJATI” berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota
Bandung serta penerimaan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

Anda mungkin juga menyukai