Anda di halaman 1dari 8

Memasuki era 5 Points

keuangan
berkelanjutan
perusahaan-
perusahaan
mulai peduli
terhadap
lingkungan
dan sosial
serta telah
terjadi
“Industrial
Paradigm
Shifting”antara
lain :

Penggunaan material plastik

Penggunaan material yang ramah lingkungan

Penggunaan material sintetis

Penggunaan material berbahan fosil

2. Pengklasifikasikan risiko menjadi 3 (tiga) tingkatan, yaitu tingkat 5 Points


risiko tinggi, medium, dan rendah adalah prosedur dari :

E&S Due Diligence

Transaction Screening

Monitoring and Reviewing

Risk Categorization

3. Terdapat 8 (delapan) “Prinsip Keuangan Berkelanjutan”, yaitu 1) 5 Points


Prinsip investasi yang bertanggungjawab, 2) Prinsip strategi dan
praktek bisnis yang berkelanjutan, 3) Prinsip pengelolaan risiko
lingkungan dan sosial, 4) Prinsip Tata Kelola, 5) Prinsip komunikasi
yang informatif, 6) Prinsip inklusif, 7) Prinsip pengembangan
sektor anggaran prioritas, dan 8) Prinsip koordinasi dan kolaborasi.
Berikut adalah prinsip dari investasi yang bertanggungjawab
adalah :

Membuat Laporan Berkelanjutan

Menerbitkan RAKB

Berpartisipasi pada forum/aktivitas/kerjasama dengan


Keuangan Berkelanjutan

Memperhatikan risiko ekonomi, sosial, dan lingkungan saat


membuat keputusan investasi

4. Berikut ini merupakan kategori kegiatan “Usaha Berkelanjutan” 5 Points


yaitu, KECUALI :

Energi terbarukan, efisiensi energy dan pencegahan &


pengendalian polusi

Pengelolaan sumber daya alam hayati & penggunaan lahan


yang berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati dan
transportasi ramah lingkungan

Pengelolaan air & air limbah yang berkelanjutan, adaptasi


perubahan iklim dan produk yang dapat mengurangi penggunaan
sumber daya & menghasilkan sedikit polusi (resource efficient)

Bangunan berarsitektur mewah bertaraf internasional dengan


material langka, kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang
bertujuan hanya memaksimalkan keuntungan, dan Kegiatan
UMKM

5. Usaha berkelanjutan dibidang “Pengelolaan Sumber Daya Alam 5 Points


Hayati dan Penggunaan Lahan yang Berkelanjutan” yang sudah
diterapkan saat ini adalah :

ISPO pada industri karet

RSPO pada industri sawit

ISPO pada industri padi


FCS pada industry maritim

6. Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dilakukan melalui 5 Points


kegiatan mitigasi dan adaptasi di lima sektor prioritas untuk
mendukung Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61
Tahun 2011 yaitu :

(1) kehutanan dan lahan gambut; (2) energi dan transportasi;


(3) pertanian; (4) konstruksi; dan (5) limbah

(1) kehutanan dan lahan gambut; (2) energi dan konstruksi;


(3) pertanian; (4) industri; dan (5) limbah

(1) kehutanan dan lahan gambut; (2) energi dan transportasi;


(3) pertanian; (4) industri; dan (5) limbah

(1) kehutanan dan lahan gambut; (2) energi dan konstruksi;


(3) pertanian; (4) industry kreatif; dan (5) limbah

7. Undang-Undang yang mengatur tentang Perlindungan dan 5 Points


Pengelolaan Lingkungan Hidup antara lain kewajiban bagi industri
untuk melindungi alam dan lingkungan adalah :

UU Nomor 23 Tahun 2010

UU Nomor 32 Tahun 2009

UU Nomor 12 Tahun 2012

UU Nomor 68 Tahun 2009

8. Kewajiban dari setiap orang yang melakukan usaha dan/atau 5 Points


kegiatan usaha berkaitan dengan melindungi alam dan lingkungan
adalah, KECUALI :

Menjaga keberlangsungan fungsi lingkungan hidup

Memberikan laporan terkait pengelolaan lingkungan hidup


yang baik saja jika diminta
Mentaati ketentuan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup

Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup

9. Pasar keuangan hijau di Indonesia telah mengalami perkembangan 5 Points


yang cukup signifikan dan dapat dikategorikan menjadi 3 sektor
yaitu :

Sektor perbankan dan sektor pasar modal sebagai sisi


penawaran dari pasar keuangan hijau dan sektor industry sebagai
sisi permintaannya

Sektor perbankan dan sektor pasar modal sebagai sisi


permintaan dari pasar keuangan hijau dan sektor industry sebagai
sisi penawarannya

Sektor perbankan dan sektor insurance sebagai sisi


penawaran dari pasar keuangan hijau dan sektor industry sebagai
sisi permintaannya

Sektor perbankan dan sektor insurance sebagai sisi


permintaan dari pasar keuangan hijau dan sektor industry sebagai
sisi penawarannya

10. Keharmonisan hubungan antara aktifitas ekonomi, sosial dan 5 Points


lingkungan diterjemahkan dalam konsep keberlanjutan triple
bottom line yaitu :

Profit, process dan place (3P)

Program, people dan planet (3P)

Product, profit dan planet (3P)

Profit, people dan planet (3P)

11. Tripe bottom line (3P) dari hubungan antara aktifitas ekonomi, 5 Points
sosial dan lingkungan mengandung pengertian yaitu :

Kegiatan ekonomi eksplorasi sumber alam yang ramah


lingkungan hidup

Kegiatan ekonomi menguntungkan, diterima secara sosial dan


ramah lingkungan

Kegiatan ekonomi yang menguntungkan dan beraspek sosial

Kegiatan ekonomi eksplorasi alam yang ramah terhadap sosial

12. Standar Internasional terkait Keuangan Berkelanjutan adalah, 5 Points


KECUALI :

UNEP FI, Equator Principles dan IFC Performance Standard

SIUP, SKDP, TDP

ISO 14001:2015 Dan ISO 26000

RSPO

13. Undang-Undang yang mengatur keterlibatan sektor swasta dalam 5 Points


mengelola risiko lingkungan hidup dan sosial, antara lain mengatur
kewajiban bagi industri untuk melindungi alam dan lingkungan
hidup yaitu :

UU No 32 Tahun 2009

UU No.33 Tahun 2009

UU No.32 Tahun 2010

UU No.33 Tahun 2010

14. Kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan 5 Points
yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha
dan/atau kegiatan adalah :

UKL-UPL
SPPL

AMDAL

Izin Lingkungan

15. Penerapan manajemen risiko lingkungan dan sosial yang sistematis5 Points
di perbankan adalah :

Bank harus mengembangkan kerja manajemen risiko


lingkungan dan sosial menjadi sebuah sistem yang baru

Pengembangan kerangka kerja manajemen risiko lingkungan


dan sosial yang terintegrasi dengan proses bisnis perbankan yang
sudah ada

Manajemen risiko yang diterapkan bank menjadi parsial

Setiap industri akan memiliki klasifikasi risiko lingkungan dan


sosial yang sama

16. Industri dibidang jasa kesehatan dan farmasi mempunyai 5 Points


spektrum dampak risiko lingkungan dan sosial pada klasifikasi :

Relatif bersih

Polutif (moderat)

Polutif (merusak)

Bersih

17. Perusahaan yang telah menerapkan “Environmental Behavior” 5 Points


dalam operasional usahanya dapat dicerminkan dengan kondisi
sebagi berikut, KECUALI :

Ketersediaan sistem dan prosedur pengendalian dampak


sosial

Pemberlakukan sanksi bagi pegawai perusahaan yang


melanggar sistem dan prosedur dimaksud

Ketersediaan sistem dan prosedur pengendalian dampak


lingkungan

Ketersediaan sistem bisnis yang terintegrasi hanya


berorientasi maksimalisasi profit

18. Komponen Sistem Manajemen Risiko Lingkungan dan Sosial 5 Points


(ESRM) adalah :

Kebijakan (policy) dan prosedur (procedures)

Kebijakan (policy) dan pelaporan (reporting)

Kebijakan (policy), prosedur (procedures), dan pelaporan


(reporting)

Kebijakan (policy), prosedur (procedures), kapasitas SDM


(capacity), dan pelaporan (reporting)

19. Contoh penerapan dari Kebijakan Manajemen Risiko Lingkungan 5 Points


dan Sosial suatu bank dalam proses penerimaan kredit adalah
mencantumkan transaksi keuangan yang dilarang seperti, KECUALI
:

Transaksi terkait illegal logging

Kerja paksa (forced labor)

Transaksi perdagangan usaha makanan dan minuman

Pekerjaan yang berbahaya bagi pekerja anak (harmful child


labor)

20. Peratutan yang mengatur tentang Penerapan Keuangan 5 Points


Berkelanjutan Bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan
Perusahaan Publik adalah :

POJK Nomor 50/POJK.03/2015


POJK Nomor 51/POJK.03/2015

POJK Nomor 51/POJK.03/2017

POJK Nomor 52/POJK.03/2017

Anda mungkin juga menyukai