Anda di halaman 1dari 63

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Fakultas Kedokteran Skripsi Sarjana

2018

Analisa Faktor Risiko Dismenorea pada


Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018

Wulina, F. Audri Dhania


Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/13533
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
ANALISA FAKTOR RISIKO DISMENOREA PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA ANGKATAN 2018

SKRIPSI

Oleh:

F. AUDRI DHANIA WULINA


150100070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


ANALISA FAKTOR RISIKO DISMENOREA PADA
MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA ANGKATAN 2018

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Kedokteran

Oleh:

F. AUDRI DHANIA WULINA


150100070

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


i

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan
berkat-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “Analisa
Faktor Risiko Dismenorea pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara Angkatan 2018”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh kelulusan sarjana kedokteran program studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini, penulis mendapat banyak
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Dr. dr. Aldy
Safruddin Rambe, Sp.S(K), yang memberikan dukungan secara psikologi
selama proses penyusunan skripsi.
2. Dosen Pembimbing, dr. Iman Helmi Effendi, M.Ked (OG), Sp.OG(K),
yang banyak memberikan arahan, masukan, dan motivasi kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan sedemikian rupa.
3. Ketua Penguji, dr. Putri Amelia, M.Ked (Ped), Sp.A dan dr. Donna Partogi
M.Ked (D&V), Sp.KK dan Anggota Penguji, dr. Arya Tjipta Prananda,
Sp.BP-RE, untuk setiap kritik dan saran yang membangun selama proses
pembuatan skripsi ini.
4. Dosen Pembimbing Akademik, dr. Ricke Loesnihari, M.Ked (Cln.Path),
Sp.PK yang senantiasa membimbing dan memberikan motivasi selama
masa perkuliahan 7 semester.
5. Seluruh staf pengajar dan civitas akademika Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara atas bimbingan dan ilmu yang diberikan dari
mulai awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
angkatan 2018 yang telah bersedia menjadi responden pada penelitian ini.

ii

Universitas Sumatera Utara


7. Sahabat-sahabat penulis, Anita, Dian, Oliv, Kiki, Hannan, Jen, seluruh kuy
dan sahabat terbaik lainnya yang tak bisa disebut satu per satu yang selalu
memberikan kasih sayang, dukungan, dan motivasi dari awal perkuliahan
sampai sekarang.
8. Kepada seluruh keluarga, F. Aya Dhaniati Wutami, F. Shalwa Dhania
Wulina dan F. Luthfiyah Yasmin Nadira selaku kakak dan adik-adik yang
selalu mendukung, memberikan semangat, kasih sayang, bantuan dan rasa
kebersamaan yang tidak pernah berhenti kepada penulis.
9. Terutama kepada kedua orang tua yang sangat saya cintai, Ayahanda
H. Friadany, SH dan Ibunda Hj. Sri Niyati terima kasih yang tidak
terhingga saya sampaikan karena telah melahirkan dan membesarkan saya,
selalu membimbing, mendukung, mendoakan serta mendidik saya dengan
penuh kasih sayang dan kesabaran dari kecil sampai sekarang.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum sempurna, baik dari segi
konten maupun cara penulisannya. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan kritik dan saran agar penulis dapat menyempurnakan
skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan mampu memberikan sumbangsih
bagi bangsa dan negara terutama dalam bidang pendidikan terkhususnya ilmu
kedokteran.

Medan, 27 Desember 2018


Penulis

F. Audri Dhania Wulina


150100070

iii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan ...................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................ ii
Daftar Isi ..................................................................................... iv
Daftar Gambar ............................................................................... vi
Daftar Tabel ................................................................................... vii
Daftar Singkatan ............................................................................ viii
Abstrak ..................................................................................... ix
Abstract ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................ 2
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................... 4
2.1 Dismenore .................................................................. 4
2.1.1 Definisi ........................................................... 4
2.1.2 Jenis-jenis Dismenorea ................................... 4
2.1.3 Faktor Resiko ................................................. 4
2.1.4 Patofisologi .................................................... 6
2.1.5 Gejala Dismenorea ......................................... 8
2.1.6 Intensitas Dismenorea ..................................... 8
2.1.7 Dampak Dismenorea ...................................... 8
2.2 Menstruasi ................................................................... 9
2.3 Indeks Massa Tubuh (IMT) ......................................... 9
2.3.1 Definisi ........................................................... 9
2.3.2 Cara Mengukur IMT ........................................ 10
2.3.3 Klasifikasi IMT .............................................. 10

iv

Universitas Sumatera Utara


2.4 Remaja ....................................................................... 10
2.4.1 Definisi ........................................................... 10
2.4.2 Klasifikasi Remaja .......................................... 11
2.5 Kerangka Teori ........................................................... 12
2.6 Kerangka Konsep ....................................................... 13
BAB III METODE PENELITIAN ............................................... 14
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian ................................... 14
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ................................... 14
3.2.1 Populasi ......................................................... 14
3.2.2 Sampel ............................................................ 14
3.2.3 Cara Pengambilan Sampel ............................... 14
3.3 Alat Pengumpul Data .................................................. 14
3.4 Cara Pengumpulan Data ............................................. 15
3.5 Definisi Operasional .................................................... 15
3.6 Metode Analisis Data ................................................. 18
3.6.1 Analisis Univariat ............................................ 18
3.6.2 Analisis Bivariat .............................................. 18
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............... 19
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................... 28
5.1 Kesimpulan ................................................................ 28
5.2 Saran .......................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ................................................................... 29
LAMPIRAN ................................................................................. 32

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


2.1 Kerangka Teori................................................................ 12
2.2 Kerangka Konsep ……………………………………….. 13

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Penyebab-penyebab dismenorea sekunder ...................... 7


2.2 Klasifikasi IMT menurut kriteria Asia Pasifik ................. 10
5.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik
responden berdasarkan umur, berat badan dan
tinggi badan .................................................................... 19
5.2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan usia
menarke, lama menstruasi, siklus menstruasi, kejadian
dismenorea, riwayat keluarga dismenorea, konsumsi
kopi dan merokok ............................................................ 20
5.3 Hubungan antara usia menarke dengan dismenorea ......... 21
5.4 Hubungan antara lama menstruasi dengan dismenorea ..... 23
5.5 Hubungan antara riwayat keluarga dengan dismenorea .... 24
5.6 Hubungan antara IMT dengan dismenorea....................... 25
5.7 Hubungan antara konsumsi kopi dengan dismenorea ....... 26

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR SINGKATAN

COX : Cyclooxygenase
CYP2D6 : Cytochrome P450 2D6
FK : Fakultas Fedokteran
GSTM1 : Glutathione S-transferase Mu
IBS : Irritable Bowel Syndrome
IDAI : Ikatan Dokter Anak Indonesia
IMT : Indeks Massa Tubuh
PGF2α : Prostaglandin
PID : Pelvic Inflammatory Disease
SPSS : Statistical Package for the Social Science
USU : Universitas Sumatera Utara
WHO : World Health Organization

viii

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Latar Belakang.Dismenorea adalah nyeri menstruasi, biasanya digambarkan sebagai kram dan
sering diikuti dengan nyeri punggung, mual dan muntah, sakit kepala, atau diare. Merupakan
salah satu gangguan menstruasi yang sering terjadi pada remaja. Dismenorea berdampak buruk
terhadap kemampuan akademik dan sosial. Usia menarke, lama menstruasi, riwayat keluarga
dengan dismenorea, merokok, IMT (Indeks Massa Tubuh), konsumsi kopi merupakan faktor risiko
dismenorea. Tujuan.Untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian dismenorea pada
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2018. Metode.Penelitian
ini bersifat analitik dengan desain penelitian adalah potong lintang. Pengambilan sampel secara
total sampling. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Analisis data dengan uji chi-square untuk data kategorik. Hasil. Hasil yang didapat menunjukkan
bahwa sebanyak 78,4% mahasiswa mengalami dismenorea. Mayoritas berusia 18 tahun (32,0%),
berat badan 50-60 kg (46,9%), tinggi badan 150-160 cm (58,5%), IMT yang normal (59,9%), usia
menarke ≥ 12 tahun (82,3%), memiliki lama menstruasi (93,2%) dan siklus menstruasi (87,1%)
yang normal, tidak mengonsumsi kopi(89,9%) dan tidak ada yang merokok (100%). Hasil uji chi-
square menunjukkan hubungan antara usia menarke (p=1,000), lama menstruasi (p=0,689),
riwayat keluarga dismenorea (p=0,027), IMT (p=0,070), konsumsi kopi (p=0,302) dengan
kejadian dismenorea. Kesimpulan. Dari beberapa faktor risiko yang diteliti dalam penelitian ini,
hanya riwayat keluarga dismenorea yang berhubungan dengan kejadian dismenorea.

Kata kunci : dismenorea, faktor risiko, remaja

ix

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Background. Dysmenorrhea is menstrual pain, usually described as cramping and often followed
by back pain, nausea and vomiting, headaches, or diarrhea. It is one of the menstrual disorders
that often occur in adolescents. Dysmenorrhea adversely affects academic and social abilities.
Menarche age, menstrual period, family history of dysmenorrhea, smoking, BMI (Body Mass
Index), coffee consumption are risk factors for dysmenorrhea. Objective. To find out the
relationship of risk factors with the incidence of dysmenorrhea in students of Faculty of Medicine,
Universitas Sumatera Utara in class 2018. Method. This research is analytical with cross-
sectional study. The sampling is total sampling. This research was conducted at the Faculty of
Medicine, Universitas Sumatera Utara. Data analysis with chi-square test for categorical data.
Results. The results obtained showed that 78.4% of students experienced dysmenorrhea. The
majority are 18 years old (32.0%), weight 50-60 kg (46.9%), height 150-160 cm (58.5%), normal
BMI (59.9%), age of menarche ≥ 12 years (82.3%), had normal menstrual period (93.2) and
menstrual cycle (87.1%), no coffee consumption (89.9%) and no smoking (100%). The chi-square
test results showed an association between menarche age (p = 1,000), menstrual period (p =
0.689), family history of dysmenorrhea (p = 0.027), BMI (p = 0.070), coffee consumption (p =
0.302) with the incidence of dysmenorrhea . Conclusion. Of all the several risk factors examined
in this study, only the family history of dysmenorrhea is associated with the incidence of
dysmenorrhea

Keywords : dysmenorrhea, risk factors, adolescents

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dismenorea merupakan salah satu gangguan ginekologis yang umum terjadi


pada wanita. Prevalensi dismenorea menunjukkan angka yang cukup tinggi, di
Bandung, 71,6% mahasiswi mengalami dismenorea primer (Nissa et al, 2016), di
Padang 82,3% (Bahri et al, 2015), dan di Medan 81,30% remaja mengalami
dismenorea (Frenita, 2013).
Dismenorea adalah nyeri yang dialami saat menstruasi, biasanya digambarkan
sebagai kram dan sering diikuti dengan nyeri punggung, mual dan muntah, sakit
kepala, atau diare. Dismenorea dikategorikan menjadi 2 tipe, primer dan sekunder.
Dismenorea primer adalah nyeri haid tanpa ditemukan penyebab patologik,
sedangkan dismenorea sekunder biasanya terjadi karena ada penyakit lain, seperti
endometriosis, leiomyomas, Pelvic Inflammatory Disease (PID), adenomyosis dan
polip endometrium (Hoffman et al., 2016).
Dismenorea primer terjadi karena peningkatan sekresi prostaglandin oleh
endometrium yang lebih tinggi dari normal terutama prostaglandin F2α (PGF2α)
dan PGF2 yang menyebabkan kontraksi uterus dan iskemik. Pada perempuan
dengan dismenorea primer terjadi peningkatan aktifitas enzim cyclooxygenase
(COX) yang merupakan penyebab utama nyeri (Rapkin dan Gambone, 2009).
Dismenore berdampak negatif kepada remaja, sebanyak 88,3% remaja
dengan dismenorea primer mengalami penurunan kemampuan akademik, yaitu
80% absensi sekolah, 66,8% kehilangan konsentrasi belajar, 21% tidak bisa
mengerjakan pekerjaan rumah dan 31,7% membatasi diri dari pergaulan
(Hailemeskel et al., 2016).
Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat beberapa variabel yang diduga
berhubungan dengan kejadian dismenorea, yaitu usia menarke, lama menstruasi,
siklus menstruasi, indeks massa tubuh (IMT), riwayat keluarga dismenorea,
tempat tinggal, merokok minimal 1 batang per hari, konsumsi kopi, penyakit

Universitas Sumatera Utara


2

ginekologis, riwayat operasi ginekologis dan aktif secara fisik, didapati faktor
yang berhubungan signifikan dengan dismenorea adalah usia menarke, riwayat
keluarga dengan dismenorea, lama menstruasi, dan merokok. (Pejcic dan
Jankovic, 2016). Hasil yang sama didapati pada penelitian lain, yaitu riwayat
keluarga dan merokok merupakan faktor risiko dismenorea (Ozerdogan, 2009).
Sedangkan penelitian lain menunjukkan tidak ada hubungan antara usia menarke
(Akbarzadeh et al., 2017), lama menstruasi (Unsal, et al., 2010), konsumsi kopi
(Grandi et al., 2012) dan IMT (Tavallaee et al., 2011) dengan kejadian
dismenorea.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk menganalisa
faktor risiko dismenorea pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara (FK USU) angkatan 2018.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, memberikan dasar


bagi peneliti untuk merumuskan pertanyaan berikut, “Bagaimana analisa faktor
risiko dengan kejadian dismenorea pada mahasiswa FK USU angkatan 2018?”

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan faktor risiko dengan kejadian dismenorea pada


mahasiswa FK USU angkatan 2018.

1.3.2 Tujuan khusus

Sedangkan tujuan khusus dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui prevalensi dismenorea pada mahasiswa FK USU angkatan
2018.
2. Mengetahui karakteristik mahasiswa FK USU angkatan 2018 (usia, berat
badan, tinggi badan, usia menarke, lama menstruasi, siklus menstruasi,
riwayat keluarga dismenorea, IMT, konsumsi kopi dan merokok).

Universitas Sumatera Utara


3

3. Mengetahui hubungan usia menarke dengan dismenorea pada mahasiswa


FK USU angkatan 2018.
4. Mengetahui hubungan lama menstruasi dengan dismenorea pada
mahasiswa FK USU angkatan 2018.
5. Mengetahui hubungan riwayat keluarga dengan dismenorea dengan
dismenorea pada mahasiswa FK USU angkatan 2018.
6. Mengetahui hubungan IMT dengan dismenorea pada mahasiswa FK USU
angkatan 2018.
7. Mengetahui hubungan konsumsi kopi dengan dismenorea pada mahasiswa
FK USU angkatan 2018.
8. Mengetahui hubungan merokok dengan dismenorea pada mahasiswa FK
USU angkatan 2018.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


1. Bagi masyarakat, menjadi informasi tambahan mengenai faktor-faktor
yang menyebabkan dismenorea, sehingga dapat menurunkan kejadian
dismenorea.
2. Bagi peneliti, menambah wawasan dan pengalaman dalam melakukan
penelitian.
3. Bagi pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi
peneliti lain dalam melakukan penelitian berikutnya.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dismenorea

2.1.1 Definisi dismenorea

Istilah dismenorea berasal dari kata yunani, dys yang artinya sulit/
menyakitkan/ abnormal, meno artinya bulan dan rrhea yang artinya mengalir
(Wallace et al., 2010). Dismenorea adalah nyeri saat menstruasi yang dapat
menggangu aktivitas sehari-hari, berupa kram dan sering diikuti dengan nyeri
punggung bawah, mual, muntah, sakit kepala dan diare (Manuaba et al., 2010)
(Hoffman et al., 2016).

2.1.2 Jenis-jenis Dismenorea

1. Dismenorea primer adalah nyeri haid tanpa ditemukan penyebab


patologik. Biasanya terjadi antara usia 17 sampai 22 tahun. Sekitar 90%
merasakan gejala-gejala 2 tahun setelah menarke (Rapkin dan Gambone,
2009).

2. Dismenorea sekunder terjadi karena ada penyakit pelvis lain, seperti


endometriosis, inflamasi pelvis, adenomyosis dan polip endometrium.
Biasanya terjadi pada wanita yang lebih tua sekitar usia 30 – 40 tahun.
(Rapkin dan Gambone, 2009).

2.1.3 Faktor Risiko

1. Usia menarke
Penelitian menunjukkan usia menarkeyang awal memiliki hubungan yang
signifikan dengan kejadian dismenorea (Pejcic dan Jankovic, 2016). Rata-
rata usia menarke adalah 12,43 tahun dan biasanya siklus ovulasi akan
regular 3 tahun setelah menarke (Beckmann et al., 2010).

Universitas Sumatera Utara


5

2. Lama menstruasi
Durasi menstruasi yang lebih lama merupakan faktor risiko yang
signifikan terhadap kejadian dismenora dismenorea (Pejcic dan Jankovic,
2016).

3. Lingkungan tempat tinggal


Ada hubungan yang signifikan antara remaja di lingkungan pedesaan dan
perkotaan dengan kejadian dismenorea. Lebih banyak remaja yang tinggal
di lingkungan pedesaan memiliki IMT rendah yang berhubungan dengan
kejadiaan dismenorea (Madhubala dan Jyoti, 2012).

4. Riwayat keluarga
Resiko terjadinya dismenorea 3,5 kali lebih tinggi pada wanita dengan
riwayat keluarga dismenorea (Ozerdogan et al., 2009). Ini bisa terjadi
karena hubungan perilaku kebiasaan yang didapat dari ibu. Riwayat
penyakit keluarga seperti endometriosis merupakan penyakit yang bisa
diturunkan (Osman dan El-Houfey, 2016). Faktor genetik berhubungan
dengan patogenesis terjadinya dismenorea primer, maka riwayat keluarga
yang positif bisa menjadi faktor yang kuat terjadinya dismenorea pada
anak dan saudara kandung (Sharlini et al., 2015).

5. Merokok
Resiko terjadinya dismenore 1,6 kali lebih tinggi pada wanita yang
merokok (Ozerdogan et al., 2009). Wanita yang perokok pasif memiliki
resiko 22 kali lebih tinggi terkena dismenorea, disebabkan karena
kandungan nikotin merupakan vasokonstriktor pembuluh darah yang dapat
menyebabkan dismenorea (Amini et al., 2011).

6. IMT
Resiko terjadi dismenorea primer 1,5 kali lebih tinggi pada perempuan
underweight dibandingkan dengan yang overweight atau obesitas

Universitas Sumatera Utara


6

(Ozerdogan, 2009). Overweight dapat mengakibatkan dismenore karena


berlebihnya jaringan lemak mengakibatkan hiperplasi pembuluh darah dan
terdesaknya pembuluh darah, maka aliran darah saat menstruasi terganggu
dan mengakibatkan nyeri pada saat menstruasi. Status gizi yang rendah
(underweight) dapat menimbulkan anemia yang menyebabkan kurangnya
daya tahan tubuh terhadap rasa nyeri sehingga terjadi dismenorea (Frenita
et al., 2013).

7. Konsumsi kopi
Konsumsi kopi merupakan faktor risiko yang penting terhadap kejadian
dismenorea primer. Wanita dengan diet tinggi kafein memiliki resiko
2,084 kali lebih tinggi terjadi dismenorea dibandingkan dengan yang tidak
(Unsal et al., 2010).

2.1.4 Patofisiologi

a. Dismenorea Primer

Dismenorea disebabkan oleh banyak faktor. Ada beberapa teori yang dapat
menyebabkan terjadinya nyeri pada dismenorea primer. Dibagi dalam 3 kategori
utama: kontraksi uterus dan vasokonstriksi, modulasi dan stimulasi dari serabut
saraf nyeri, dan faktor psikologis dan perilaku (Wallace et al., 2010).

1. Teori kontraksi uterus dan vasokonstriksi merupakan dasar teori yang


paling kuat. Terjadi disintegasi pelepasan PGF2α dari sel endometrial,
menstimulasi myometrial dan vasokonstriksi. Hal ini memediasi kontraksi
uterus yang berkepanjangan dan menurunkan aliran darah, yang dimana
dapat menyebabkan nyeri. Peningkatan level prostaglandin didapatkan
pada cairan endometrial pada wanita dengan dismenorea dan berkorelasi
dengan derajat nyerinya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah
leukotrien, vasopressin dan prostacyclin (Wallace et al., 2010).

Universitas Sumatera Utara


7

2. Stimulasi dari serabut saraf nyeri di uterus menyebabkan aktivasi dari jaras
afferent nyeri dan ditransmisikan ke susunan saraf pusat. Leukotrien juga
bisa meningkatkan sensitifitas serabut saraf nyeri (Wallace et al., 2010).

3. Dismenorea sering berhubungan dengan kondisi nyeri lain, seperti


dispareuni, irritable bowel syndrome (IBS), dan fibromyalgia. Dismenorea
primer lebih sering terjadi pada individu dengan riwayat pelecehan seksual
(Wallace et al., 2010).

b. Dismenorea Sekunder

Ada beberapa kondisi klinis dengan penyebab patologik pelvis yang dapat
menyebabkan dismenorea sekunder.

Tabel 2.1 Penyebab-penyebab dismenorea sekunder (Wallace et al., 2010)

Common Less common


 Endometriosis  Allen-Masters syndrome
 Chronic pelvic inflammatory disease  Congenital uterine abnormalities
 Adenomyosis  Cervical stenosis
 Intrauterine polyps  Asherman syndrome
 Submucosal fibroids  Uterine retroversion
 Intrauterine contraceptive devices  Pelvic congestion syndrome
 Ovarian cysts

Endometriosis adalah penyebab tersering pada dismenorea sekunder.


Mekanisme bagaimana jaringan ektopik endometrium dapat menyebabkan nyeri
belum diketahui pasti. Tetapi, beberapa penelitian menduga bahwa peningkatan
kadar prostaglandin pada wanita dengan endometriosis (Wallace et al., 2010).
Penyebab tersering lainnya adalah penyakit inflamasi pelvis kronik. Nyeri
disebabkan oleh pelepasan mediator inflamasi, prostaglandin, pembentukan
jaringan luka, dan kontraksi uterus yang abnormal. Penyebab yang jarang pada
dismenorea sekunder berupa sindrom Allen-Masters, kelainan uterus congenital,
servikal stenosis, sindrom Asherman. Teori penyebab nyeri pada kondisi-kondisi
diatas berhubungan dengan kontraksi uterus yang abnormal (Wallace et al., 2010).

Universitas Sumatera Utara


8

2.1.5 Gejala Dismenorea

Dismenorea primer biasanya terjadi 6-12 bulan setelah menstruasi pertama


(menarke). Nyeri berupa kram di bagian bawah abdomen atau pelvis dan bisa
menyebar ke punggung dan paha. Biasanya berlangsung selama 8-72 jam. Diikuti
gejala lain berupa mual dan muntah, lemas, dan sakit kepala (Wallace et al.,
2010).
Dismenorea sekunder biasanya terjadi beberapa tahun setelah menarke dan
nyeri bisa terjadi sebelum menstruasi dan setelah menstruasi. Biasanya diikuti
dengan gejala lain seperti dispareuni, infertil atau perdarahan abnormal (Rapkin
dan Gambone, 2009).

2.1.6 Intensitas Dismenorea

1. Dismenorea ringan adalah nyeri menstruasi yang terjadi sejenak dan dapat
pulih kembali. Rasa nyeri akan hilang sendiri tanpa memerlukan obat, dan
tidak mengganggu pekerjaan sehari-hari (Manuaba et al., 2010).

2. Dismenorea sedang adalah nyeri menstruasi yang memerlukan obat-obatan


untuk menghilangkan rasa sakit namun tidak perlu meninggalkan
pekerjaan (Manuaba et al., 2010).

3. Dismenorea berat adalah nyeri menstruasi yang hebat, sehingga tidak


mampu melakukan tugas harian. Memerlukan istirahat dan obat dengan
intensitas tinggi. Diperlukan tindakan operasi, karena mengganggu setiap
menstruasi (Manuaba et al., 2010).

2.1.7 Dampak Dismenorea

Berdasarkan penelitian pada pelajar dengan dismenorea didapati berdampak


negatif terhadap kemampuan akademik dan kualitas hidup. Remaja dengan
dismenorea dengan derajat berat, 4 kali lebih sering absensi sekolah dibandingkan
dengan yang derajat ringan dan dapat menyebabkan penurunan kemampuan

Universitas Sumatera Utara


9

akademik, pembatasan aktifitas sosial dan olahraga (Osman dan El-Houfey,


2016).

2.2 Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan vagina yang terjadi karena peluruhan dari


mukosa uterus. Durasi normal menstruasi adalah 3 hingga 5 hari, tetapi pada
wanita normal juga bisa terjadi selama 1 hari sampai 8 hari. Panjang siklusnya
sangat bervariasi pada wanita, tetapi rata-rata adalah 28 hari dengan rentang
antara 23-35 hari, mulai dari satu periode menstruasi ke awal periode berikutnya
(Barrett et al., 2010)(Beckmann et al., 2010).
Darah menstruasi dominan berasal dari arteri, hanya 25% yang berasal dari
vena, dan mengandung jaringan debris, prostaglandin, dan fibrinolysin dari
jaringan endometrium. Jumlah darah yang hilang dapat berkisar dari bercak
hingga 80 ml, jumlah rata-rata darah yang hilang adalah 30 ml. Kehilangan lebih
dari 80 ml tidak normal. Jumlah aliran dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor,
termasuk ketebalan dari endometrium, obat, dan penyakit yang mempengaruhi
mekanisme pembekuan (Barrett et al., 2010).

2.3 Indeks Massa Tubuh (IMT)

2.3.1 Definisi

Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks berat badan-untuk-tinggi yang


umum digunakan untuk mengklasifikasikan underweight, normoweight,
overweight dan obesitas. IMT umumnya berkorelasi dengan peningkatan
lemak,meskipun kadang-kadang bisa salah mengklasifikasikan kandungan lemak
tubuh total (WHO, 2018).

Universitas Sumatera Utara


10

2.3.2 Cara Mengukur IMT

Untuk mengetahui nilai IMT, dapat dihitung dengan rumus berikut: (WHO)

Berat Badan (Kg)


IMT =
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

2.3.3 Klasifikasi IMT

Ada perbedaan mengklasifikasikan IMT, pada penelitian ini diambil


klasifikasi IMT menurut kriteria Asia Pasifik.

Tabel 2.2 Klasifikasi IMT menurut kriteria Asia Pasifik.

Klasifikasi IMT (kg/m2)


Underweight < 18,5
Normal range 18,5 – 22,9
Overweight : ≥ 23
At risk 23 – 24,9
Obese I 25 – 29,9
Obese II ≥ 30

Sumber : (WHO dalam The Asia-Pasific Perspective: Redefining Obesity and


its Treatment, 2000)

2.4 Remaja

2.4.1 Definisi

Remaja adalah individu yang berada pada masa peralihan dari masa kanak ke
masa dewasa. Peralihan ini disebut sebagai fase pematangan (pubertas), yang
ditandai dengan perubahan fisis, psikis, dan pematang fungsi seksual (IDAI,
2013). Remaja adalah individu yang berusia 10 – 19 tahun (WHO, 2018).

Universitas Sumatera Utara


11

2.4.2 Klasifikasi

Menurut Association Maternal & Child Health Programs, tingkatan dalam


perkembangan remaja berdasarkan umur, sebagai berikut:

1. Remaja awal (10–14 tahun)


Remaja mulai mengalami pubertas. Terjadi peningkatan pertumbuhan fisik
yang signifikan dan minat seksual.

2. Remaja pertengahan (15-17 tahun)


Pada masa ini, pubertas sudah komplet pada laki-laki dan perempuan.
Pertumbuhan fisik lambat pada perempuan tetapi berlangsung terus pada
laki-laki. Individu mengalami perubahan sosial dan emosi termasuk
peningkatan keterlibatan diri dan keinginan untuk mandiri.

3. Remaja akhir/dewasa muda (18-24 tahun)


Pada masa ini, hanya sedikit terjadi perkembangan fisik dan lebih banyak
pada perkembangan kognitif. Individu mengalami peningkatan stabilitas
emosi dan kemandirian.

Universitas Sumatera Utara


12

2.5 Kerangka Teori

Berdasarkan landasan teori diatas maka kerangka teori dalam penelitian ini
adalah:

Menstruasi

Prostaglandin meningkat

Dismenorea Faktor risiko:


1. Usia menarke
2. Lama menstruasi
3. Riwayat keluarga
4. IMT
5. Konsumsi kopi
6. Merokok

Kelainan patologik

Gambar 2.1 Kerangka Teori.

Universitas Sumatera Utara


13

2.6 Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas maka kerangka


konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel dependen Variabel independen

1. Usia menarke
2. Lama menstruasi
3. Riwayat keluarga
Dismenorea
4. IMT
5. Konsumsi kopi
6. Merokok

Gambar 2.2 Kerangka konsep.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan studi potong lintang,


dengan melakukan pengambilan data variabel bebas dan variabel tergantung
secara sesaat tanpa ada prosedur tindak lanjut atau follow-up (Ghazali et al.,
2017).

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatera Utara angkatan 2018.

3.2.2 Sampel

Sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria inklusi.


Kriteria inklusi :
a. Bersedia untuk berpartisipasi menjadi subyek penelitian.
b. Mahasiwi Fakultas Kedokteran Sumatera Utara angkatan 2018.
c. Sudah menstruasi 6 bulan sebelumnya.

3.2.3 Cara Pemilihan Sampel

Pada penelitian ini cara pemilihan sampel menggunakan teknik total sampling.

3.3 Alat Pengumpulan Data

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk mengetahui
tentang faktor risiko dismenorea, timbangan dan microtoise staturmeter untuk
mengukur IMT.

14

Universitas Sumatera Utara


15

3.4 Cara Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer, yaitu data
yang diperoleh langsung dari sampel penelitian. Pengumpulan data untuk faktor
risiko dismenorea dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden
penelitian dan untuk data indeks massa tubuh dilakukan dengan pengukuran berat
badan dan tinggi badan subyek penelitian lalu memasukkannya kedalam rumus
IMT.

3.5 Definisi Operasional

1. Dismenorea

Definisi : Nyeri saat menstruasi yang dapat menggangu aktivitas


sehari-hari, berupa kram dan sering diikuti dengan nyeri
punggung bawah, mual, muntah, sakit kepala dan diare
(Manuaba et al., 2010) (Hoffman et al., 2016).
Alat ukur : Lembar penelitian (kuesioner)
Cara ukur : Pengisian kuesioner oleh responden penelitian.
Hasil ukur : Ya / Tidak
Skala : Nominal

2. Usia menarke

Definisi : Pertama kali subyek penelitian mengalami menstruasi


Alat ukur : Lembar penelitian (kuesioner)
Cara ukur : Pengisian kuesioner oleh responden penelitian.
Hasil ukur : < 12 tahun
≥ 12 tahun
Skala : Ordinal

Universitas Sumatera Utara


16

3. Lama menstruasi
Definisi : Lama subyek penelitian mengalami menstruasi dari hari
pertama sampai selesai menstruasi.Durasi normal
menstruasi adalah 3 hingga 5 hari, tetapi pada wanita
normal juga bisa terjadi selama 1 hari sampai 8 hari
(Barrett et al., 2010) minimal 3 bulan sebelumnya.
Alat ukur : Lembar penelitian (kuesioner)
Cara ukur : Pengisian kuesioner oleh responden penelitian.
Hasil ukur : Normal = ≤ 8 hari
Tidak nomal = > 8 hari
Skala ukur : Ordinal

4. Jarak siklus menstruasi


Definisi : Jarak antara hari pertama menstruasi dalam satu siklus ke
hari pertama menstruasi di siklus berikutnya. Rata-rata
adalah 28 hari dengan rentang 23- 35 hari mulai dari
satu periode menstruasi ke awal periode berikutnya
(Barrett et al., 2010) (Beckmann et al., 2010) minimal 3
bulan sebelumnya.
Alat ukur : Lembar penelitian (kuesioner)
Cara ukur : Pengisian kuesioner oleh responden penelitian.
Hasil ukur : Normal = 23-35 hari
Tidak normal = < 23 hari dan > 35 hari
Skala : Ordinal

5. Riwayat keluarga
Definisi : Memiliki riwayat keluarga (ibu atau saudara kandung)
dengan dismenorea.
Alat ukur : Lembar penelitian (kuesioner)
Cara ukur : Pengisian kuesioner oleh responden penelitian
Hasil ukur : Ya / Tidak

Universitas Sumatera Utara


17

Skala : Nominal

6. Indeks Massa Tubuh

Definisi : Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah indeks berat badan-


untuk-tinggi yang umum digunakan untuk
mengklasifikasikan berat badan kurang, kelebihan berat
badan dan obesitas (WHO).
Alat ukur : Pengukuran berat badan dengan menggunakan
timbangan dan pengukuruan tinggi badan dengan
menggunakan microtoise staturmeter.
Cara ukur : Mengukur berat badan dalam (kg) dan tinggi badan
dalam (m), kemudian dimasukkan kedalam rumus
menghitung IMT, seperti berikut: (WHO)

Berat Badan (Kg)


IMT =
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

Hasil ukur : Underweight : < 18,5 kg/m2


Normoweight : 18,5 – 22,9 kg/m2
Overweight : ≥ 23,0 kg/m2
Skala : Ordinal

7. Konsumsi kopi
Definisi : Mengonsumsi kopi minimal 1 gelas setiap hari
Alat ukur : Lembar penelitian (kuesioner)
Cara ukur : Pengisian kuesioner
Hasil ukur : Ya / Tidak
Skala : Nominal

Universitas Sumatera Utara


18

8. Merokok
Definisi : Mengonsumsi rokok
Alat ukur : Lembar penelitian (kuesioner)
Cara ukur : Pengisian kuesioner
Hasil ukur : Ya / Tidak
Skala : Nominal

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Univariat

Analisis data ini dilakukan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel


penelitian, seperti karakterisktik responden, variabel dependen (usia menarke,
lama menstruasi, riwayat keluarga dengan dismenorea, IMT, konsumsi kopi,
merokok) dan variabel independen (dismenorea).

3.6.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat ini dilakukan untuk menilai hubungan antara variabel


independen dengan variabel dependen. Menggunakan bantuan aplikasi SPSS
(Statistical Package for the Social Sciences) dan uji stastistik chi-square, untuk
data kategorik, yang akan diperoleh nilai p, dimana p value < 0,05 maka ada
hubungan yang signifikan dan tingkat kemaknaan α = 0,05.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswi FK USU angkatan 2018 dengan


jumlah 147 orang responden. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan
pembahasan berdasarkan data primer yang didapat.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan persentase karakteristik responden berdasarkan umur, berat
badan dan tinggi badan.
Karakteristik Responden Frekuensi(n) Persentase (%)
Umur (tahun)
16 1 0,7
17 47 32,0
18 88 59,9
19 11 7,5

Berat badan (kg)


40-50 kg 57 38,8
50-60 kg 69 46,9
60-70 kg 15 10,2
70-80 kg 4 2,7
80-90 kg 2 1,4

Tinggi badan (cm)


140-150 cm 11 7,5
150-160 cm 86 58,5
160-170 cm 50 34,0

IMT
Underweight 20 13,6
Normoweight 88 59,9
Overweight 39 100,0

Total (N) 147 100,0

Berdasarkan tabel 4.1 didapati bahwa karakteristik responden mayoritas


berusia 18 tahun sebanyak 88 orang (59,9%), berat badan 50-60 kg sebanyak 69
orang (46,9%), tinggi badan 150-160 cm sebanyak 86 orang (58,5%), dan IMT
normal (normoweight) sebanyak 88 orang (59,9%).

19

Universitas Sumatera Utara


20

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan usiamenarke, lama menstruasi, siklus
menstruasi, dismenorea, riwayat keluarga dismenorea, konsumsi kopi dan merokok.
Frekuensi (n) Persentase (%)
Usia menarke
< 12 tahun 26 17,7
≥ 12 tahun 121 82,3

Lama menstruasi
Normal 137 93,2
Tidak normal 10 6,8

Siklus menstruasi
Normal 128 87,1
Tidak normal 19 12,9

Dismenorea
Ya 116 78,4
Tidak 31 20,9

Riwayat keluarga
Ya 56 37,8
Tidak 91 61,5

Konsumsi kopi
Ya 14 9,5
Tidak 133 89,9

Merokok
Ya 0 0
Tidak 147 100,0

Total (N) 147 100,0

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh bahwa mayoritas responden mengalami


menarke pada usia diatas sama dengan 12 tahun sebanyak 121 orang (82,3%) dan
yang mengalami menarke dibawah usia 12 tahun sebanyak 26 orang (17,7%).
Responden yang memiliki lama menstruasi normal sebanyak 137 orang
(93,2%) dan yang tidak normal sebanyak 10 orang (6,8%). Responden memiliki
siklus menstruasi normal sebanyak 128 orang (87,1%), sedangkan yang memiliki
siklus menstruasi tidak normal sebanyak 19 orang (12,9%). Responden
mengalami dismenorea sebanyak 116 orang (78,4%) sedangkan yang tidak
mengalami dismenorea hanya 31 orang (20,9%). Hal ini menunjukkan bahwa
responden yang mengalami dismenorea hampir empat kali lipat lebih banyak
dibandingkan yang tidak mengalami dismenorea. Mayoritas responden tidak

Universitas Sumatera Utara


21

memiliki riwayat keluarga mengalami dismenorea sebanyak 91 orang (61,5%) dan


yang memiliki riwayat keluarga dismenorea sebanyak 56 orang (37,8%).
Mayoritas responden tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi sebanyak 133
orang (89,9%) sedangkan yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi sebanyak
14 orang (9,5%). Seluruh responden sebanyak 147 orang (100,0%) tidak memiliki
kebiasaan merokok.

Untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel


dependen digunakan uji stastistik chi-square, untuk data kategorik yang akan
diperoleh nilai p, dimana p value < 0,05 maka ada hubungan yang signifikan.

Tabel 4.3 Hubungan antara usia menarke dengan dismenorea.


Tidak
Dismenorea
Variabel dependen dismenorea p value
n % n %
Usia menarke
< 12 tahun 21 80,8% 5 19,2% 1,000
≥ 12 tahun 95 78,5% 26 21,5%

Berdasarkan dari hasil tabulasi silang, pada tabel 4.3 diperoleh bahwa
mahasiswi dengan usia menarke dibawah 12 tahun dengan dismenorea berjumlah
21 orang (80,8%) sedangkan yang tidak mengalami dismenorea 5 orang (19,2%).
Pada mahasiswi dengan usia menarke diatas sama dengan 12 tahun yang
mengalami dismenorea dengan berjumlah 95 orang (78,5%) dan yang tidak
dismenorea 26 orang (21,5%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai
p=1,000, maka tidak ada hubungan yang signifikan antara usia menarke dengan
kejadian dismenorea.
Rata-rata usia menarke adalah 12,43 tahun dan biasanya siklus ovulasi akan
regular 3 tahun setelah menarke (Beckmann et al., 2010). Rata-rata usia menarke
juga dipengaruhi oleh berbagai karakteristik, seperti pola nutrisi, kondisi cuaca,
status lingkungan dan status ekonomi (Akbarzadeh et al., 2017). Pola hormonal
dan ovulasi pada wanita dengan usia menarke yang awal hampir serupa dengan
yang terjadi pada wanita dewasa, hal ini karena wanita yang mengalami
dismenorea memiliki kadar prostaglandin yang lebih tinggi dibandingkan dengan

Universitas Sumatera Utara


22

yang tidak dismenorea. Paparan prostaglandin yang berlebihan terhadap


endometrium selama menstruasi menyebabkan kontraksi uterus yang berlebihan
yang mengakibatkan iskemik dan hipoksia pada otot uterus yang menyebabkan
rasa nyeri (Ozerdogan et al., 2009). Masih sempitnya leher rahim dan organ-organ
reproduksi belum berkembang dan berfungsi sempurna menyebabkan rasa sakit
saat mentruasi terjadi pada wanita yang menarke lebih awal (Frenita, 2013).Hal
ini sesuai dengan hasil yang didapati pada tabel 4.3, mahasiswa dengan usia
menarke yang awal (< 12 tahun) lebih banyak mengalami dismenorea 21 orang
(80,8%) dibandingkan dengan yang tidak mengalami dismenorea 5 orang
(19,2%).Namun dari total keseluruhan sampel yang berjumlah 147 orang, lebih
banyak yang mengalami dismenorea namun memiliki usia menarke normal (≥ 12
tahun) dibandingkan dengan yang memiliki usia menarke awal (< 12 tahun), hal
ini kemungkinan terjadi karena masih banyak faktor lain yang menyebabkan
kejadian dismenorea.
Penelitian mengenai hubungan antara usia menarke dengan dismenorea juga
masih mendapatkan hasil yang beragam. Ada yang menunjukkan bahwa kedua hal
tersebut berhubungan (Pejcic dan Jankovic, 2016) dan penelitian lain
menunjukkan hasil berbeda bahwa tidak ada hubungan antara usia menarke
dengan kejadian dismenorea (Akbarzadeh et al., 2017). Pada penelitian ini
didapati hasil bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara usia menarke
dengan kejadian dismenorea. Kemungkinan bisa terjadi karena mayoritas
responden memiliki usia menarke yang normal dan karena hasil ini didapat
memalui pengisian kuesioner oleh responden ada kemungkinan bahwa responden
tidak mengingat dengan jelas kapan responden mengalami menarke.

Universitas Sumatera Utara


23

Tabel 4.4 Hubungan antara lama menstruasi dengan dismenorea.


Tidak
Dismenorea
Variabel dependen dismenorea p value
n % n %
Lama menstruasi
Normal 107 78,1% 30 21,9% 0,689
Tidak normal 9 90,0 % 1 10,0%

Berdasarkan dari hasil tabulasi silang, pada tabel 4.4 diperoleh bahwa
mayoritas responden memiliki lama menstruasi yang normal mengalami
dismenorea berjumlah 107 orang (78,1%) dan yang tidak dismenorea 30 orang
(21,9%), sedangkan yang memiliki lama menstruasi tidak normal mengalami
dismenorea berjumlah 9 orang (90,0%) dan yang tidak dismenorea 1 orang
(10,0%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai p = 0,689, maka tidak ada
hubungan yang signifikan antara lama menstruasi dengan kejadian dismenorea.
Dari tabel 4.4, responden dengan lama menstruasi yang tidak normal (≥ 8 hari)
dengan jumlah 10 orang, 90% mengalami dismenorea hal ini bisa terjadi sesuai
dengan teori kontraksi uterus dan vasokontriksi (Wallace et al., 2010). Karena
semakin lama menstruasi maka semakin banyak kontraksi uterus yang melepaskan
prostaglandin, menyebabkan iskemik dan rasa nyeri. Cairan menstruasi pada
orang dismenorea juga terbukti memiliki kadar prostaglandin yang lebih tinggi
daripada normal (Rapkin dan Gambone, 2009).
Pada penelitian ini didapati lebih banyak responden yang memiliki lama
menstruasi normal namun mengalami dismenorea, hal ini kemungkinan terjadi
karena masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kejadian dismenorea.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama
menstruasi dengan kejadian dismenorea, hasil ini kemungkinan karena mayoritas
responden sebanyak 137 orang memiliki lama menstruasi yang normal dan hanya
10 orang yang memiliki lama menstruasi tidak normal. Hasil ini didukung oleh
hasil penelitian yang sama bahwa tidak ada hubungan antara lama menstruasi
dengan kejadian dismenorea (Unsal et al., 2010).

Universitas Sumatera Utara


24

Tabel 4.5 Hubungan antara riwayat keluarga dismenorea dengan dismenorea.


Tidak
Dismenorea
Variabel dependen dismenorea p value
n % n %
Riwayat keluarga
dismenorea
0,027 *
Ya 50 89,3% 6 10,7%
Tidak 66 72,5% 25 27,5%
* signifikan

Berdasarkan dari hasil tabulasi silang, pada tabel 4.5 diperoleh bahwa
reponden yang memiliki riwayat keluarga dismenorea dan mengalami dismenorea
berjumlah 50 orang (89,3%) dan yang tidak mengalami dismenorea 6 orang
(10,7%), sedangkan mayoritas responden tidak memiliki riwayat keluarga
dismenorea namun mengalami dismenorea berjumlah 66 orang (72,5%) dan yang
tidak dismenorea 25 orang (27,5%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa
nilai p = 0,027, maka adanya hubungan antara riwayat keluarga dismenorea
dengan kejadian dismenorea.
Kemungkinan ada hubungan riwayat keluarga dismenorea dengan kejadian
dismenorea karena adanya faktor yang diturunkan dari ibu kepada anaknya seperti
faktor genetik. Pada tabel 4.5, jika dibandingkan berdasarkan ada tidaknya
kejadian dismenorea dengan riwayat keluarga dismenorea yang positif didapati
bahwa yang mengalami dismenorea (89,3%) hampir 9 kali lebih banyak
dibandingkan dengan yang tidak dismenorea (10,7%). Ditemukan juga bahwa
adanya hubungan antara cytochrome P450 2D6 (CYP2D6) dan glutathione S-
transferase Mu (GSTM1) polimorfisme dengan kejadian dismenorea, dan kedua
varian genotip CYP2D6 dan GSTM1 meningkatan resiko dismenorea berulang,
maka hal ini membuktikan bahwa adanya kerentanan genetik mengakibatkan
kejadian dismenorea berulang (Wu et al., 2000). Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian bahwa didapati hubungan antara riwayat keluarga dismenorea dengan
kejadian dismenorea. Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian lain
yang menunjukkan hasil yang sama bahwa adanya hubungan antara riwayat
keluarga dismenorea dengan kejadian dismenorea (Pejcic dan Jankovic, 2016).

Universitas Sumatera Utara


25

Tabel 4.6 Hubungan antara IMT dengan dismenorea.


Tidak
Dismenorea
Variabel dependen dismenorea p value
n % n %
IMT
Underweight 19 95,0% 1 5,0%
0,070
Normoweight 70 79,5% 18 20,5%
Overweight 27 69,2% 12 30,8%

Berdasarkan dari hasiltabulasi silang, pada tabel 4.6 diperoleh bahwa pada
responden yang mengalami dismenorea yang underweight berjumlah 19 orang
(95,0%), normoweight berjumlah 70 orang (79,5%) dan yang overweight
berjumlah 27 orang (69,2%), sedangkan pada responden tidak yang mengalami
dismenorea yang underweight berjumlah 1 orang (5,0%), normoweight berjumlah
18 orang (20,5%) dan yang overweight berjumlah 12 orang (30,8%). Hasil uji chi-
square menunjukkan bahwa nilai p = 0,070, maka tidak ada hubungan antara IMT
dengan kejadian dismenorea.
Pada 4.6, berdasarkan IMT underweight, 95% responden mengalami
dismenorea. Hal ini mungkin karena pada orang dengan IMT yang rendah ada
kemungkinan asupan gizi buruk dan menyebabkan daya tahan tubuh berkurang.
Menurut Frenita et al. (2013), status gizi yang rendah (underweight) dapat
menimbulkan anemia yang menyebabkan kurangnya daya tahan tubuh terhadap
rasa nyeri sehingga terjadi dismenorea. Sedangkan jika dilihat berdasarkan IMT
overweight, lebih dari dua kali lipat lebih besar responden yang mengalami
dismenorea dibandingkan dengan yang tidak dismenorea. Hal ini mungkin terjadi
karena pada orang dengan IMT yang lebih dari normal memiliki berat badan
berlebih yang disebabkan oleh timbunan lemak yang berlebih pula. Menurut
Frenita et al. (2013), karena berlebihnya jaringan lemak mengakibatkan hiperplasi
pembuluh darah dan terdesaknya pembuluh darah, maka aliran darah saat
menstruasi terganggu dan mengakibatkan nyeri pada saat menstruasi. Pada
penelitian ini didapati bahwa mayoritas responden memiliki IMT normal namun
banyak yang mengalami dismenorea, kemungkinan ini bisa disebabkan karena
IMT yang normal belum tentu memiliki asupan gizi yang baik pula dan hal ini
juga bisa disebabkan oleh faktor lain yang mempengaruhi kejadian dismenorea

Universitas Sumatera Utara


26

pada responden dengan IMT normal. Tidak didapati adanya hubungan antara IMT
dengan kejadian dismenorea, pada penelitian ini mungkin dikarenakan mayoritas
responden memiliki IMT yang normal. Hasil penelitian lain menunjukkan hasil
yang sama bahwa tidak ada hubungan antara IMT dengan kejadian dismenorea
(Tavallaee et al., 2011).

Tabel 4.7 Hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian dismenorea.


Tidak
Dismenorea
Variabel dependen dismenorea p value
n % n %
Konsumsi kopi min
1x/hari
0,302
Ya 13 92,9% 1 7,1%
Tidak 103 77,4% 30 22,6%

Berdasarkan dari hasil tabulasi silang, pada tabel 4.7 diperoleh bahwa
responden dengan kebiasaan mengonsumsi kopidan mengalami dismenorea
berjumlah 13 orang (92,9%) dan yang tidak mengalami dismenorea 1 orang
(7,1%), sedangkan yang tidak memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi dan
mengalami dismenorea berjumlah 103 orang (77,4%) dan yang tidak mengalami
dismenorea 30 orang (22,6%). Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa nilai
p=0,302, maka tidak ada hubungan antara kebiasan mengonsumsi kopi dengan
kejadian dismenorea.
Pada tabel 4.7, dilihat dari adanya kebiasaan minum kopi minimal 1 kali per
hari, responden yang mengalami dismenorea 9 kali lebih tinggi persentasenya
dibandingkan dengan yang tidak dismenorea. Hal ini mungkin karena kandungan
kafein dalam kopi yang mengakibatkan timbulnya gejala dismenorea. Menurut
Faramarzi dan Salmalian (2014), belum jelas diketahui bagaimana kafein bisa
menyebabkan dismenorea, namun bisa karena efek vasokonstriksi dari kafein
menyebabkan nyeri pelvis. Berdasarkan tidak adanya kebiasaan minum kopi,
didapati bahwa lebih banyak responden yang mengalami dismenorea
dibandingkan dengan yang tidak. Hal ini bisa mungkin bisa terjadi karena
berbagai faktor lain yang mempengaruhi, misalnya pada paragraf diatas
sebelumnya disebutkan bahwa kandungan kafein dalam kopi yang menyebabkan
dismenorea, namun kafein tidak hanya terdapat dalam kopi namun juga terdapat

Universitas Sumatera Utara


27

dalam teh, minuman kaleng, coklat, dan lainnya, yang dalam penelitian ini tidak
diketahui bagaimana kebiasan responden mengenai hal tersebut. Hasil pada
penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan antara kebiasan mengonsumsi
kopi dengan kejadian dismenorea. Penelitian oleh Grandi et al. (2012) yang
dilakukan pada wanita muda di Italia menunjukkan hasil yang sama.

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah penelitian dilakukan hanya dalam


satu kelompok yaitu mahasiswi FK USU angkatan 2018 sehingga kurangnya
keberagaman sampel dantidak adanya mahasiswi yang merokok juga
menyebabkan tidak bisa dilakukan analisa untuk mencari hubungan merokok
dengan kejadian dismenorea, serta masih banyak hal lain yang mempengaruhi
kejadian dismenorea antara lain lingkungan tempat tinggal, pola makan, aktivitas
fisik,stress, minum alkohol, dan lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan


mengenai analisa faktor risiko dismenorea pada mahasiswa FK USU angkatan
2018, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah
1. Mayoritas mahasiswa FK USU angkatan 2018 mengalami dismenorea.
2. Karakteristik responden, mayoritas berusia 18 tahun, berat badan 50-60
kg, tinggi badan 150-160 cm, usia menarke ≥ 12 tahun, memiliki lama
menstruasi, siklus menstruasi, dan IMT yang normal (normoweight), tidak
mengonsumsi kopi dan tidak ada yang merokok.
3. Tidak ada hubungan antara usia menarke dengan kejadian dismenorea.
4. Tidak ada hubungan antara lama menstruasidengan kejadian dismenorea.
5. Terdapat hubungan antara riwayat keluargadengan kejadian dismenorea.
6. Tidak ada hubungan antara IMT dengan kejadian dismenorea.
7. Tidak ada hubungan antara konsumsi kopi dengan kejadian dismenorea.
8. Tidak bisa mengetahui hubungan antara merokok dengan kejadian
dismenorea karena tidak ada responden yang merokok.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian ini, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai


berikut :
1. Diperlukan penelitian dengan populasi umum supaya diperoleh sampel
yang lebih beragam.
2. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor risiko lain yang
berhubungan dengan kejadian dismenorea seperti aktifitas fisik,
lingkungan tempat tinggal, pola makan, konsumsi alkohol, merokok dan
lainnya.

28

Universitas Sumatera Utara


29

DAFTAR PUSTAKA

Adolescent Health, 2018, World Health Organization, diakses 2018 April 11,
http://www.who.int/topics/adolescent_health/en/

Akbarzadeh, M., Tabeyi, N., dan Abootalebi, M. 2017, ‘The Relationship between
Age at Menarche and Primary Dysmenorrhea in Female Students of Shiraz
Schools’, Shiraz E-Med Journal,18(9).

Alatas, H., Karyomanggolo, WT., Musa, D. A., Boediarso, A., Oesman, I., dan
Idris, N., 2017, ’Desain penelitian’ dalam Dasar-dasar metodologi
penelitian klinis, edisi ke-5, Sastroasmoro, S. dan Ismael, S., Sagung seto,
pp.113.

Amini, R., Raden, A., Hidayati, R. S., Dewi., Y dan Indrayanto, Y. 2011. The
Effect of Passive Smoking on the Incidence of Primary Dysmenorrhea.
Folia Medica Indonesiana, vol.47, no.3. pp.160-165.

Association of Maternal & Child Health Programs. 2013, diakses 20 April 2018,
http://www.amchp.org/programsandtopics/AdolescentHealth/projects/Pages/Adole
scentDevelopment.aspx

Bahri, A. A., Afriwardi, A. dan Yusrawati, Y. 2015, ‘Hubungan antara Kebiasaan


Olahraga dengan Dismenore pada Mahasiswi Pre-Klinik Program Studi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Tahun Ajaran
2012-2013’, Jurnal FK Unand, vol. 4, no. 3, pp.815-821.

Barret, K., Brooks, H., Boitano, S., Barman, S., 2010, ‘The Gonads: Development
dan Function of Reproductive System’ dalam Ganong’s Review of medical
physiology, edisi 23, McGraw-Hill Education, pp. 411-413.

Beckmann, C.R.B., Ling, F.W., Barzansky, B.M., Herbert, W.N.P., Laube, D.W.,
dan Smith, R.P. 2010, ‘Reproductive Cycles’ dalam Obstetrics and
Gynecology sixth edition, Lippincott Williams dan Wilkins, pp.303.

DN, Z. N., Ekowati, R. A. R. dan Tresnasari, C. 2016, ‘Hubungan antara Indeks


Massa Tubuh dengan Kejadian Dismenore Primer pada Mahasiswi
Kedokteran Unisba Tingkat 1 Tahun 2016 Periode Maret-April’, Jurnal
Unisba, vol. 2, no. 2.

Faramarzi, M., dan Salmalian, H. 2014, ‘Association of Psychologic and


Nonpsycologic Factors with Primary Dysmenorrhea’, Iran Red Crescent
Med J.,16(8), pp.1-9.

Universitas Sumatera Utara


30

Frenita, S., Muda, S., dan Jemadi. 2013,’ Faktor-Faktor yang Berhubungan
dengan Dismenore pada Siswi SMK Negeri 10 Medan Tahun 2013’, Jurnal
Universitas Sumatera Utara, vol.2, no.5, pp 1-10.

Ghazli, M. V., Sastromihardjo, S., Soedjarwo S. R., Soelaryo, T., dan Pramulyo,
H. 2017, ‘Studi cross-sectional’ dalam Dasar-dasar metodologi penelitian
klinis, edisi ke-5, Sastroasmoro, S. dan Ismael, S., Sagung seto, pp. 130-137.

Grandi, G., Ferrari, S., Xholli, A., Cannoletta, M., Palma, F., Romani, C., Volpe,
A., dan Cagnacci, A. 2012. ‘Prevalence of menstrual pain in young women:
what is young women’, Journal of Pain Research, vol. 5, pp.169-174.

Hailemeskel, S., Demissie, A. dan Assefa, N. 2016. ‘Primary dysmenorrhea


magnitude, associated risk factors, and its effect on academic performance:
evidence from female university in Ethiopia’, International Journal of
Women’s Health, no.8, pp.489-496.

Hoffman, B. I., Schorge, J. O., Bradshwa, K. D., Halvorson, L. M., Schaffer, J. I.


dan Corton, M. M. 2016, ‘Pelvic Pain’ dalam Williams Gynecology3rd
edition, McGraw-Hill Education, pp.262

Kesehatan Remaja di Indonesia, 2013, Ikatan Dokter Anak Indonesia, diakses 18


April 2018, http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kesehatan-
remaja-di-indonesia

Manuaba, I. A. C., Manuaba, I. B. G. F., dan Manuaba, I. B. G. 2010,


‘Disemenorea’ dalam Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi, CV. Trans
Info Media, Jakarta, pp.631-636

Osman, H. A. dan El-Houfey, A. A. 2016. Prevalence of Dysmenorrhea and its


Impact on Quality of Life among Nursing Students at Assuit University,
Egypt. Journal of Nursing and Health Science, vol. 5, issue 1, ver. III, pp.
08-16.

Ozerdogan, N., Sayiner, D., Ayranci, U., Unsal, A. dan Giray, S. 2009.’
Prevalence and predictors of dysmenorrhea among students at a university
in Turkey’, International Journal Gynaecol Obstetrics, 107(1), pp.39-43.

Pejcic, A. dan Jankovic, S., 2016, ‘Risk factors for dysmenorrheal among young
adult female university students’, Ann Ist Super Sanita, vol.52, no.1:98-103.

Rapkin, A. J. dan Gambone, J. C. 2010, ’Pelvic Pain’ dalam Hacker and Moore’s
Essentials of Obstetrics and Gynecology fifth edition, Hacker, N., Gambone,
J.,dan Hobel, C.,Elsevier, pp. 256 – 258.

Universitas Sumatera Utara


31

Sastroasmoro, S., Aminullah, A., Rukman, Y., dan Munasir, Z., 2017, ‘Variabel
dan hubungan antar variabel’ dalam Dasar-dasar metodologi penelitian
klinis, edisi ke-5, Sastroasmoro, S. dan Ismael, S., Sagung seto, pp.315-317.

Sharlini, P., Sukandar, H., dan Fadil., R., 2015, ‘Familial predisposition of
primary dysmenorrheal among senior high school girl students’, Althea
Medical Journal, 2(4) , pp.579-583.

Tavallaee, M., Joffres M.R., dan Corber, S.J.,2011, ‘The prevalence of menstrual
pain and associated risk factors among Iranian women’, J Obstet Gynaecol
Res., 26(1), pp.442-451.

The Asia-Pacific perspective: Redefining obesity and its treatment 2000 , World
Health Organization, diakses 11 April 2018,
http://www.wpro.who.int/nutrition/documents/Redefining_obesity/en/

Unsal, A., Ayranci, U., Tozun, M., Arslan, G., dan Calik, E. 2010, ‘Prevalence of
dysmenorrhea and its effect on quality of life among a group od female
university students’, Upsala Journal of Medical Sciences, 155, pp.138-145.

Wallace, S., Keightley, A., dan Gie, C. 2010, ‘Review dysmenorrhoea’, The
Obstetrician dan Gynaecologist, 12, pp. 149-154.

Wu, D., Wang, X., Chen, D., Niu, T., Ni, J., Liu, X., dan Xu, X. 2000, ‘Metabolic
Gene Polymorphisms and Risk of Dysmenorrhea’, Epidemiology, 11(6),
pp.648-653.

Universitas Sumatera Utara


32

LAMPIRAN A

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : F. Audri Dhania Wulina


NIM : 150100070
Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 12 September 1998
Agama : Islam
Nama Ayah : H. Friadany, SH
Nama Ibu : Hj. Sri Niyati
Alamat : Perumahan Setia Budi 2 Blok 2 No. 75, Medan
Riwayat Pendidikan : 1. TK Harapan Medan (2002 – 2004)
2. SD Harapan 1 Medan (2004 – 2010)
3. SMP Harapan 2 Medan (2010 – 2012)
4. SMA Harapan 1 Medan (2012 – 2015)
5. Fakultas Kedokteran USU (2015 – sekarang)
Riwayat Pelatihan : 1. Peserta MMB FK USU 2015
2. Peserta LKMM Lokal 2015
3. Peserta Seminar Pekan Ilmiah Mahasiswa 2015
4. Peserta Seminar Ilmiah Anti Aging Update 2015
5. Peserta Seminar Hari Tanpa Tembakau Sedunia
2016
6. Peserta Seminar dan Workshop Kanker Serviks
dan Payudara SCORA PEMA FK USU 2016
7. Peserta Seminar Kesehatan Jantung &Workshop
EKG Serta Auskultasi Jantung SCOPH PEMA

Universitas Sumatera Utara


33

FK USU 2016
Riwayat Organisasi : 1. Anggota Departemen Minat Bakat PEMA FK
USU periode 2015 - 2017

Universitas Sumatera Utara


34

LAMPIRAN B. Pernyataan Orisinalitas

PERNYATAAN

Analisa Faktor Risiko Dismenorea Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran


Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018

Dengan ini penulis menyatakan bahwa skripsi ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh Sarjana Kedokteran pada Program Studi Pendidikan Dokter
pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan
hasil karya penulis sendiri.
Adapun pengutipan yang penulis lakukan pada bagian tertentu dari hasil
karya orang lain dalam penulisan skripsi ini, telah penulis cantumkan sumbernya
secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian skripsi
ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian tertentu,
penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penulis
sandang dan sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Medan, 27 Desesmber 2018


Penulis,

F. Audri Dhania Wulina


150100070

Universitas Sumatera Utara


35

LAMPIRAN C

ETHICAL CLEARANCE

Universitas Sumatera Utara


36

LAMPIRAN D

SURAT IZIN PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara


37

LAMPIRAN E

LEMBAR PENJELASAN KEPADA RESPONDEN

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarakatuh / Salam sejahtera.


Dengan Hormat,
Nama saya F. Audri Dhania Wulina, saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Saya sedang melakukan penelitian yang bejudul
“Analisa Faktor Risiko Dismenorea pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2018”.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lembar pertanyaan (kuesioner)
yang akan saudari jawab, berisi tentang data demografi seperti usia dan kejadian
dismenorea yang saudari alami. Kemudian, saya akan melakukan pengukuran
berat badan dan tinggi badan saudari.
Setiap data dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk
kepentingan peneliti. Untuk penelitian ini saudari tidak akan dikenakan biaya
apapun. Bila saudari membutuhkan penjelasan, maka dapat menghubungi saya :
Nama : F. Audri Dhania Wulina
Alamat : Perumahan Setia Budi Indah 2 blok 2 no. 75
No. HP : 0895601607240
Terima kasih kepada saudari yang telah ikut berpartisipasi pada penelitian ini.
Keikutsertaan saudari dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang
berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah memahami berbagai hal yang
menyangkut penelitian ini diharapkan saudari bersedia mengisi lembar
persetujuan yang telah dipersiapkan.

Medan, 2018
Peneliti

F. Audri Dhania Wulina

Universitas Sumatera Utara


38

LAMPIRAN F

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

(INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
Umur :
Alamat :
Telp/HP :

Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Analisa Faktor


Risiko Dismenorea pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara Angkatan 2018”, maka dengan ini saya secara sukarela dan tanpa paksaan
menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.

Demikian pernyataan persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa
paksaan dari pihak manapun.

Medan, 2018
Yang membuat pernyataan,

( )

Universitas Sumatera Utara


39

LAMPIRAN G

LEMBAR KUESIONER

ANALISA FAKTOR RISIKO PADA MAHASISWA FK USU 2018

Identitas Diri
Nama :
NIM :
Usia :
No. HP :

Data IMT
Berat badan : kg
Tinggi badan : cm
IMT :

Kuesioner Analisa Faktor Risiko Dismenorea pada Mahasiswa FK USU 2018


Petunjuk : Isi titik-titik (….) dibawah dan lingkarilah pada jawaban ya atau tidak.

1. Usia berapa pertama kali anda menstruasi / haid pertama?


………. tahun.

2. Berapa lama biasanya anda menstruasi?


………. hari.

3. Berapa lama jarak menstruasi ke menstruasi berikutnya?


............. hari

4. Apakahanda menstruasi secara rutin setiap bulan?


Ya Tidak

Universitas Sumatera Utara


40

5. Apakahanda merasa nyeri saat menstruasi?


Ya Tidak

6. Apakah nyeri terjadi sebentar dan dapat hilang dengan sendirinya?


Ya Tidak

7. Apakah nyeri tersebut menggangu aktifitas sehari-hari?


Ya Tidak

8. Apakahanda menggunakan obat penghilang nyeri untuk menghilangkan


nyeri saat menstruasi?
Ya Tidak

9. Apakah anda memiliki riwayat keluarga dengan nyeri saat menstruasi?


Ya Tidak

10. Apakah anda mengonsumsi rokok?


Ya , …..batang/hari
Tidak

11. Apakah anda mengonsumsi kopi minimal 1 gelas per hari?


Ya Tidak

Universitas Sumatera Utara


41

LAMPIRAN H

OUTPUT PERANGKAT LUNAK STATISTIK

1. Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan :

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 16 1 .7 .7 .7
17 47 32.0 32.0 32.7
18 88 59.9 59.9 92.5
19 11 7.5 7.5 100.0
Total 147 100.0 100.0

Berat badan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 40-50 kg 57 38.8 38.8 38.8
50-60 kg 69 46.9 46.9 85.7
60-70 kg 15 10.2 10.2 95.9
70-80 kg 4 2.7 2.7 98.6
80-90 kg 2 1.4 1.4 100.0
Total 147 100.0 100.0

Tinggi badan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 140-150 cm 11 7.5 7.5 7.5
150-160 cm 86 58.5 58.5 66.0
160-170 cm 50 34.0 34.0 100.0
Total 147 100.0 100.0

IMT

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid underweight 20 13.6 13.6 13.6
normoweight 88 59.9 59.9 73.5
overweight 39 26.5 26.5 100.0
Total 147 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


42

Usia menarke

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 12 tahun 26 17.7 17.7 17.7
≥ 12 tahun 121 82.3 82.3 100.0
Total 147 100.0 100.0

Lama haid

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Normal 137 93.2 93.2 93.2
tidak normal 10 6.8 6.8 100.0
Total 147 100.0 100.0

Siklus haid

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 23 hari 20 13.6 13.6 13.6
23 - 35 hari 125 85.0 85.0 98.6
> 35 hari 2 1.4 1.4 100.0
Total 147 100.0 100.0

Riwayat keluarga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 56 38.1 38.1 38.1
Tidak 91 61.9 61.9 100.0
Total 147 100.0 100.0

Minum kopi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Ya 14 9.5 9.5 9.5
Tidak 133 90.5 90.5 100.0
Total 147 100.0 100.0

Merokok
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak 147 100.0 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


43

Nyeri haid
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
ya 116 78.9 78.9 78.9
Valid tidak 31 21.1 21.1 100.0
Total 147 100.0 100.0

2. Tabulasi silang dan Uji Chi-square

Usia menarke * dismenorea


Crosstab
dismenorea
ya tidak Total
UsiaMenarke < 12 tahun Count 21 5 26
% within UsiaMenarke 80.8% 19.2% 100.0%
% within dismenorea 18.1% 16.1% 17.7%
% of Total 14.3% 3.4% 17.7%
≥ 12 tahun Count 95 26 121
% within UsiaMenarke 78.5% 21.5% 100.0%
% within dismenorea 81.9% 83.9% 82.3%
% of Total 64.6% 17.7% 82.3%
Total Count 116 31 147
% within UsiaMenarke 78.9% 21.1% 100.0%
% within dismenorea 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 78.9% 21.1% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .066a 1 .798
Continuity
.000 1 1.000
Correctionb
Likelihood Ratio .067 1 .796
Fisher's Exact Test 1.000 .517
N of Valid Cases 147
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.48.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara


44

Merokok * dismenorea
Crosstab
dismenorea
ya tidak Total
merokok tidak Count 116 31 147
% within merokok 78.9% 21.1% 100.0%
% within dismenorea 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 78.9% 21.1% 100.0%
Total Count 116 31 147
% within merokok 78.9% 21.1% 100.0%
% within dismenorea 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 78.9% 21.1% 100.0%

Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square .a
N of Valid Cases 147
a. No statistics are computed because
merokok is a constant.

Lamahaid * dismenorea
Crosstab
dismenorea
ya tidak Total
LamaHaid Normal Count 107 30 137
% within LamaHaid 78.1% 21.9% 100.0%
% within dismenorea 92.2% 96.8% 93.2%
% of Total 72.8% 20.4% 93.2%
tidak normal Count 9 1 10
% within LamaHaid 90.0% 10.0% 100.0%
% within dismenorea 7.8% 3.2% 6.8%
% of Total 6.1% 0.7% 6.8%
Total Count 116 31 147
% within LamaHaid 78.9% 21.1% 100.0%
% within dismenorea 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 78.9% 21.1% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .793a 1 .373
Continuity
.239 1 .625
Correctionb
Likelihood Ratio .928 1 .335
Fisher's Exact Test .689 .335
N of Valid Cases 147
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.11.
b. Computed only for a 2x2 table

Universitas Sumatera Utara


45

Riwayat keluarga * dismenorea


Crosstab
dismenorea
ya tidak Total
riwayat keluarga Ya Count 50 6 56
% within riwayat keluarga 89.3% 10.7% 100.0%
% within dismenorea 43.1% 19.4% 38.1%
% of Total 34.0% 4.1% 38.1%
Tidak Count 66 25 91
% within riwayat keluarga 72.5% 27.5% 100.0%
% within dismenorea 56.9% 80.6% 61.9%
% of Total 44.9% 17.0% 61.9%
Total Count 116 31 147
% within riwayat keluarga 78.9% 21.1% 100.0%
% within dismenorea 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 78.9% 21.1% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 5.850a 1 .016
Continuity
4.887 1 .027
Correctionb
Likelihood Ratio 6.313 1 .012
Fisher's Exact Test .021 .012
N of Valid Cases 147
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.81.
b. Computed only for a 2x2 table

Minum kopi * dismenorea


Crosstab
dismenorea
ya tidak Total
minum kopi ya Count 13 1 14
% within minum kopi 92.9% 7.1% 100.0%
% within dismenorea 11.2% 3.2% 9.5%
% of Total 8.8% 0.7% 9.5%
tidak Count 103 30 133
% within minum kopi 77.4% 22.6% 100.0%
% within dismenorea 88.8% 96.8% 90.5%
% of Total 70.1% 20.4% 90.5%
Total Count 116 31 147
% within minum kopi 78.9% 21.1% 100.0%
% within dismenorea 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 78.9% 21.1% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


46

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.808a 1 .179
Continuity
1.001 1 .317
Correctionb
Likelihood Ratio 2.235 1 .135
Fisher's Exact Test .302 .158
N of Valid Cases 147
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.95.
b. Computed only for a 2x2 table

IMT * dismenorea
Crosstab
dismenorea
ya tidak Total
imtgrup Underweight Count 19 1 20
% within imtgrup 95.0% 5.0% 100.0%
% within dismenorea 16.4% 3.2% 13.6%
% of Total 12.9% 0.7% 13.6%
Normoweight Count 70 18 88
% within imtgrup 79.5% 20.5% 100.0%
% within dismenorea 60.3% 58.1% 59.9%
% of Total 47.6% 12.2% 59.9%
Overweight Count 27 12 39
% within imtgrup 69.2% 30.8% 100.0%
% within dismenorea 23.3% 38.7% 26.5%
% of Total 18.4% 8.2% 26.5%
Total Count 116 31 147
% within imtgrup 78.9% 21.1% 100.0%
% within dismenorea 100.0% 100.0% 100.0%
% of Total 78.9% 21.1% 100.0%

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value Df sided)
Pearson Chi-Square 5.328a 2 .070
Likelihood Ratio 6.193 2 .045
N of Valid Cases 147
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 4.22.

Universitas Sumatera Utara


47

LAMPIRAN I

DATA INDUK

No. A B C D E F G H I J K
1 17 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2
2 19 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2
3 18 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2
4 18 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2
5 17 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
6 18 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2
7 18 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2
8 18 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2
9 18 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2
10 18 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
11 19 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2
12 18 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2
13 18 3 2 3 1 2 1 1 1 2 2
14 18 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2
15 18 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2
16 18 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2
17 18 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2
18 18 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
19 17 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2
20 18 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
21 18 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2
22 18 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2
23 18 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
24 18 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2
25 18 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2
26 17 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2
27 17 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2
28 18 2 1 3 1 1 1 1 2 2 2
29 18 4 2 3 2 1 1 1 1 2 2
30 18 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
31 18 3 3 3 1 2 1 2 2 2 2
32 18 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2
33 17 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2
34 17 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2
35 19 2 2 3 2 2 1 1 2 1 2
36 19 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2

Universitas Sumatera Utara


48

37 17 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2
38 18 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2
39 18 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
40 17 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
41 18 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2
42 17 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2
43 17 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2
44 17 3 3 3 1 2 2 1 1 2 2
45 17 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2
46 18 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2
47 18 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2
48 18 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
49 18 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2
50 18 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2
51 18 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2
52 18 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
53 18 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2
54 18 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
55 18 5 3 3 1 2 1 1 2 2 2
56 17 3 2 3 1 2 1 2 1 2 2
57 17 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2
58 17 2 2 3 2 2 1 1 2 2 2
59 18 1 3 1 1 2 1 1 2 2 2
60 18 1 1 1 1 2 1 1 2 2 2
61 17 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2
62 18 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2
63 18 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2
64 17 3 2 3 1 2 1 1 1 2 2
65 19 4 3 3 1 2 1 1 2 2 2
66 18 3 3 3 1 2 2 1 2 2 2
67 19 5 2 3 1 1 1 1 1 1 2
68 17 3 2 3 2 2 1 1 2 2 2
69 18 1 1 3 1 1 1 1 2 2 2
70 18 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2
71 17 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2
72 18 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2
73 18 3 2 3 2 2 1 1 2 2 2
74 18 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2
75 17 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2
76 19 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2
77 18 2 2 2 1 2 1 2 2 1 2

Universitas Sumatera Utara


49

78 19 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2
79 18 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2
80 18 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
81 18 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2
82 18 2 2 3 1 2 1 1 2 2 2
83 18 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
84 18 4 3 3 1 2 2 1 2 2 2
85 18 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
86 18 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
87 18 3 2 3 1 1 1 1 1 2 2
88 18 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
89 18 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2
90 18 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2
91 18 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
92 18 3 3 3 1 2 1 1 2 2 2
93 18 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2
94 17 2 2 3 1 2 2 1 2 1 2
95 17 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2
96 18 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2
97 18 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
98 18 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2
99 17 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
100 18 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2
101 17 3 3 3 1 2 2 1 1 2 2
102 18 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2
103 19 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2
104 18 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2
105 17 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
106 17 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2
107 18 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
108 16 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
109 18 1 3 1 1 1 1 1 1 2 2
110 18 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2
111 18 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2
112 17 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2
113 19 4 2 3 2 1 1 1 1 2 2
114 18 1 3 2 1 2 1 2 1 2 2
115 17 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2
116 18 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2
117 17 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
118 17 2 2 3 1 2 1 1 2 1 2

Universitas Sumatera Utara


50

119 18 3 3 3 1 2 1 1 1 2 2
120 17 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
121 17 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
122 18 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2
123 17 1 3 1 1 2 1 1 2 1 2
124 17 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2
125 18 1 3 1 1 2 1 1 1 2 2
126 17 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
127 17 2 3 2 1 2 1 2 1 1 2
128 17 1 3 2 1 2 1 2 1 2 2
129 17 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
130 17 1 3 2 1 1 1 1 1 2 2
131 18 2 3 2 1 1 1 2 1 2 2
132 18 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2
133 18 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2
134 18 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2
135 17 2 1 3 1 2 1 1 1 2 2
136 17 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2
137 17 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2
138 18 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2
139 18 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2
140 18 2 2 3 1 2 1 1 1 2 2
141 17 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2
142 19 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2
143 18 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2
144 18 2 3 2 1 2 1 1 2 1 2
145 17 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2
146 17 2 3 2 1 2 1 1 2 2 2
147 17 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai