Y DENGAN
SUSPEK MENINGITIS TUBERKULOSIS
OLEH
Galih Aswarioko (4020180111)
Rizwan Dwi Y
Hevtin Lamsihar P (402018072)
Dewi Sariningsih (402018074)
Rayati (402018073)
Fithri Nurdiani (402018083)
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkah
limpahan rahmat, taufiq dan hidayanNya kami dapat menyelesaikan makalah dengan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan
makalah ini termasuk kepada dosen mata kuliah KMB. Penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat membutuhkan masukan, saran dan kritik
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat berguna bagi para
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengenai mening atau parenkim otak (Baron et al., 2007). Morbiditas dan
mortalitas yang ditimbulkan sangat besar, lebih besar daripada infeksi oleh bakteri
yang lain maupun virus (50% VS 10%). Penegakkan diagnosis yang cepat perlu
Ziehl Neelsen (ZN) dan kultur TB (Rock et al., 2008). Hasil pengecatan ZN dari
sedikitnya konsentrasi bakteri di dalam LCS Caws et al. (2000), sedangkan kultur
TB membutuhkan waktu yang lama sekitar 5-8 minggu (Noussair et al., 2009).
1
2
Konsentrasi bakteri dalam LCS pada kasus infeksi susunan saraf pusat biasanya
dibawah 103/ ml. Penelitian membuktikan bahwa pada konsentrasi tersebut, nilai
didalam LCS lebih dari 105/ml, kepositipan bisa mencapai 97% (Mandell et al.,
terjadi sebesar 3,2% dari kasus komplikasi infeksi primer TB dan 83% disebabkan
karena komplikasi infeksi primer paru setelah HIV. Peyakit meningitis TB pada
penderita tanpa HIV adalah 2% dan 14% pada penderita yang terinfeksi HIV yang
(PCR) merupakan teknik yang cepat, spesifik, dan sensitif untuk mendeteksi
amplifikasi DNA dengan primer yang sensitif dan spesifik (Takahashi et al., 2012).
complex antara lain MBP-64, TRC4, 65 kDa antigen, serta IS6110 (Johansen et al.,
Tuberculosis complex yang mempunyai spesifisitas tinggi sekitar 94% Caws et al.
(2000) dan sensitivitas tinggi (85-97%) (Chowdhury et al., 2012, Maurya et al.,
kondisi sebelum isolasi (penyimpanan sampel klinis, tranportasi) dan cara ekstraksi.
Chemical treatment (Thakur et al., 2011). Keberhasilan PCR juga ditentukan oleh
jenis PCR. Real time PCR lebih sensitif daripada konvensional PCR (Halse et al.,
melakukan sentrifugasi pada material LCS sangat tinggi, lebih tinggi dari pada
Morbiditas dan mortalitas yang diakibatkan penyakit ini sangat besar daripada
infeksi oleh bakteri lain maupun virus. Sehingga perlu mengetahui faktor yang
pengobatan yang cepat dalam menekan morbiditas dan mortalitas serta yang
ditimbulkan oleh penyakit ini. Dari data dan analisis data yang diperoleh dapat
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
psiko-spiritual.
2. Tujuan khusus
tuberkulosis
tuberkulosis
tuberkulosis
C. Metode penulisan
c. Pemeriksaan fisik, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pemeriksaan fisik
head to toe yaitu seperti inpeksi, palpasi, perkusi, auskultasi serta untuk