Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEDIRI
PENDAHULUAN
DAN
SISTEM KOPLING
Pemindah tenaga (Power Train) adalah sejumlah mekanisme yang memindahkan tenaga yang
dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan roda-roda kendaraan.
3 2
1. Kopling (Clutch) berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan tenaga dari mesin ke transmisi
melalui kerja pedal selama perkaitan roda gigi.
2. Transmisi berfungsi mengatur perbandingan putaran motor dengan poros penggerak aksel sehingga
menghasilkan momen puntir yang diinginkan.
3. Poros Propeller (Propeller Shaft) berfungsi meneruskan putaran/tenaga dari transmisi ke
penggerak aksel dengan sudut yang bervariasi.
4. Differential (Gardan) berfungsi untuk memindahkan arah putaran poros penggerak kearah poros
aksel dan menyeimbangkan putaran kedua roda pada saat membelok.
5. Poros Roda berfungsi untuk meneruskan putaran dari differential ke roda.
Motor memanjang.
Keuntungan : Keamanan tinggi, jika roda
penggerak slip mobil masih stabil & traksi baik
jika tidak terdapat banyak beban pada aksel
belakang.
Kerugian : Traksi jelek jika terdapat banyak
beban pada aksel belakang.
Pemakaian : Kontruksi lama misalnya : Renault
SISTEM KOPLING
( OPKR 30 – 001 B )
URAIAN UMUM
a) Kopling Gesek Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan
memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek. Ditinjau dari bentuk bidang geseknya
kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
(1) Kopling piringan (disc clutch) Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek
berbentuk piringan atau disc.
(2) Kopling konis (cone clutch) Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk
konis.
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
(1) Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
(2) Kopling plat ganda/ Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari
satu.
Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan
media pendinginan. Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :
(1) Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/
minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan
berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi
gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
(2) Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam
cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak).
Kopling Magnet
Dinamakan kopling magnet karena untuk melakukan pemindahan daya dengan memanfaatkan gaya
magnet. Magnet yang digunakan adalah magnet remanent yang dibangkitkan dengan mengalirkan arus
listrik ke dalam sebuah lilitan kawat pada sebuah inti besi. Listrik yang dibangkitkan atau tersedia
dikendaraan adalah listrik arus lemah sehingga magnet yang dibangkitkan tidak cukup kuat untuk
dijadikan sebagai kopling pemindah daya utama. Kopling jenis ini kebanyakan hanya digunakan
sebagai kopling pada kompresor air conditioner (AC).
Kopling Satu Arah (one way clutch/ free wheeling clutch/ over runing clutch)
Kopling satu arah merupakan kopling otomatis yang memutus dan menghubungkan poros penggerak
(driving shaft) dan yang digerakkan (driven shaft) tergantung pada perbandingan kecepatan putaran
sudut dari poros-poros tersebut. Jika kecepatan driving lebih tinggi dari driven, kopling bekerja
menghubungkan driving dan driven. Jika kecepatan driving lebih rendah dari driven, kopling bekerja
memutuskan driving dan driven. Ada dua jenis one way clutch yakni sprag type dan roller type.
Kopling Hidrolik
Dinamakan kopling hidrolik karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan
tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis didapat dengan menempatkan cairan/ minyak pada suatu wadah/
mekanisme yang diputar, sehingga cairan akan terlempar/ bersirkulasi oleh adanya gaya sentrifugal
akibat putaran sehingga fluida mempunyai tenaga hidrolis. Fluida yang bertenaga inilah yang
digunakan sebagai penerus/ pemindah tenaga.
Komponen utama pada unit kopling hidrolik adalah : pump impeller, turbin runner dan stator. Pump
impeller merupakan mekanisme pompa yang membangkitkan tenaga hidrolis pada fluida. Turbin
runner adalah mekanisme penangkap tenaga hidrolis fluida yang dibangkitkan pump impeller. Stator
adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak terjadi aliran yang merugikan tetapi justru
aliran yang menguntungkan sehingga didapatkan peningkatan momen/ torsi.
Kopling sentrifugal.
Jika mesin berputar maka bandul sentrifugal akan terlempar keluar oleh gaya sentrifugal,
sehingga centrifugal plate akan tertarik sehingga menekan plat kopling ke back plate/ fly wheel. Bila
putaran mesin berkurang maka intensitas tekanan centrifugal plate juga berkurang.
A. KONTRUKSI KOPLING.
Cara kerja :
Saat pedal ditekan.
Cara kerja :
Saat pedal ditekan.
B. MEKANISME PENGGERAK.
1. Kopling Mekanis (Mechanical clutch)
Cara kerja:
- Saat pedal kopling ditekan.
-Silinder pembebas tipe yang dapat distel. -Silinder pembebas tipe menyetel sendiri
(self adjusting release cylinder).
Gambar 1 adalah bantalan tekan yang mampu menerima beban aksial dan menyudut. Gambar 2 adalah
bantalan tekan yang hanya mampu menerima beban aksial. Keduanya memerlukan pelumasan, bila
pelumasnya habis maka keduanya akan mengalami kerusakan. Sedangkan gambar 3 adalah bantalan
tekan yang terbuat dari karbon yang tidak memerlukan pelumasan.
BIODATA PEMBUAT
Ega Vebriasandi, dilahirkan di Kediri, Kabupaten Kediri Jawa Timur pada
Tanggal 22 Februari 1989 dari pasangan Srianto dengan Kiptiyah.
Sekarang masih menempuh Pendidikan S1 Tehnik Informatika di Universitas
Nusantara PGRI Kediri dan mengikuti OPSPEK yang bertema Menumbuhkan
Jiwa Sosial Mahasiswa tahun 2008.
Semasa SMK pernah mengikuti Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat Propinsi tahun
2006 di Bidang Mekanik Otomotif yang diselenggarakan di Tulungagung.
Sejak Tahun 2008 bekerja di SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI sebagai Toolman Tehnik
Kendaraan Ringan (TKR) kemudian diangkat menjadi Pengajar pada tahun 2010 mengajar
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dan mengajar Jurusan Tehnik
Komputer dan Jaringan (TKJ).
Training yang pernah diikuti selama menjadi Toolman di SMK KARTANEGARA WATES adalah
E-LEARNING MANAGEMENT SYSTEM di PPPPTK VEDC Malang tahun 2009.
Seminar pengembangan pendidikan yang telah dilakukan antara lain Membangun Jawa
Timur melalui Pendidikan yang Bermutu tahun 2008, Models of International Standardized
Classroom Management tahun 2009, Meningkatkan Profesionalisme Guru melalui Penulisan
Karya Tulis Ilmiah tahun 2009 dan Peningkatan Profesionalisme Guru melalui Lesson Study
tahun 2010.