Anda di halaman 1dari 16

MINISTRY OFENERGI

KEMENTERIAN ENERGYDANAND MINERAL


SUMBER RESOURCES
DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN,
DIRECTORATE GENERAL OF NEW, RENEWABLE ENERGY AND ENERGY CONSERVATION
DAN KONSERVASI ENERGI

Peraturan Menteri ESDM No. 37 Tahun 2018 tentang Penawaran


Wilayah Kerja Panas Bumi, Pemberian Izin Panas Bumi dan
Penugasan Pengusahaan Panas Bumi

Jakarta, 20 Juli 2018


Latar Belakang

Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2018 tentang Penawaran WKP, Pemberian IPB dan
Penugasan Pengusahaan Panas Bumi merupakan amanat Pasal 68 PP No. 7 tahun 2017 tentang Panas
Bumi untuk Pemanfaatan Tidak Langsung, yang menyatakan bahwa:

“Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyampaian Dokumen Penawaran, evaluasi Dokumen
Penawaran, sanggahan, penunjukan langsung, Pelelangan Wilayah Kerja yang ditetapkan berdasarkan
hasil PSPE, persyaratan pendaftaran, Komitmen Eksplorasi, jaminan lelang, pemberian IPB, dan
penugasan pengusahaan Panas Bumi diatur dalam Peraturan Menteri”

22
KEMENTERIAN ESDM
SUBSTANSI PENGATURAN
Pasal
BAB I Ketentuan Umum 1
BAB II Penawaran Wilayah Kerja
Bagian Kesatu Umum 2-3
Bagian Kedua Panitia Lelang 4-8
Bagian Ketiga Pelelangan Tahap Kesatu
Paragraf 1 Dokumen Lelang Tahap Kesatu 9-13
Paragraf 2 Prosedur Pelaksanaan Pelelangan Tahap Kesatu 14-20
Paragraf 3 Dokumen Penawaran Tahap Kesatu 21-23
Paragraf 4 Evaluasi dan Penilaian Dokumen Penawaran Tahap Kesatu 24-28
Bagian Keempat Pelelangan Tahap Kedua
Paragraf 1 Dokumen Lelang Tahap Kedua 29-31
Paragraf 2 Prosedur Pelaksanaan Pelelangan Tahap Kedua 32
Paragraf 3 Dokumen Penawaran Tahap Kedua 33-36
Paragraf 4 Evaluasi dan Penilaian Dokumen Penawaran Tahap Kedua 37-39
Paragraf 5 Sanggahan 40-42
Bagian Kelima Penunjukan Langsung
Paragraf 1 Umum 43
Paragraf 2 Dokumen Penunjukan Langsung 44-46
Paragraf 3 Prosedur Pelaksanaan Penunjukan Langsung 47
Paragraf 4 Dokumen Penawaran Tahap Kedua 48-51
Paragraf 5 Evaluasi dan Penilaian Dokumen Penawaran Tahap Kedua 52-55
Bagian Keenam Pelelangan Wilayah Kerja yang Ditetapkan Berdasarkan Hasil PSPE
Paragraf 1 Umum 56-58
Paragraf 2 Pelelangan Tahap Kesatu 59-71
Paragraf 3 Pelelangan Tahap Kedua 72-77
Bagian Ketujuh Penetapan Pemenang Lelang 78
Bagian Kedelapan Pengembalian Jaminan Lelang 79-81
BAB III Pemberian IPB 82-86
BAB IV Penugasan Pengusahaan Panas Bumi 87-94
BAB V Ketentuan Lain – Lain 95-96
BAB VI Ketentuan Peralihan 97-98
BAB VII Ketentuan Penutup 99-100

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 3


POKOK-POKOK PENGATURAN PERMEN ESDM NO. 37 TAHUN 2018

Isu/Pokok Pengaturan Hal-Hal Pokok Yang Diatur

Urgensi • Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 68 Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun 2017 tentang Panas Bumi untuk
Pemanfaatan Tidak Langsung.
• Sebagai acuan untuk melaksanakan pelelangan WKP yang telah ditetapkan.

Substansi • Penawaran WKP dengan cara lelang.


• Kompensasi atas Data dan Informasi Wilayah Kerja yang akan dilelang.
• Penunjukan langsung.
• Pelelangan WKP berdasarkan hasil PSPE.
• Penetapan pemenang lelang.
• Penerbitan IPB.
• Penugasan kepada BLU/BUMN yang berusaha di bidang panas bumi.
Sasaran • Mendapatkan pengembang panas bumi yang mempunyai kemampuan mengembangkan panas bumi untuk
pemanfaatan tidak langsung.
• Memberikan pedoman dan landasan hukum yang jelas kepada stakeholder.

Arah Pengaturan • Untuk menentukan badan usaha yang akan layak diberikan hak melakukan kegiatan pemanfaatan tidak langsung
panas bumi pada WK dengan mekanisme penawaran atau penugasan dengan prinsip accountable dan
transparan.
• Mekanisme pemberian IPB untuk mengusahakan panas bumi berdasarkan prinsip keterbukaan

Keterlibatan PT PLN • Sebelum pelelangan WKP dilaksanakan PT PLN menyampaikan:


1) Usulan harga jual beli tenaga listrik yang berasal dari panas bumi disampaikan kepada Menteri sebagai dasar
pelelangan
2) Standar perjanjian jual beli tenaga listrik
3) Konsep perjanjian awal transaksi (pre transaction agreement)
• Dalam rangka pelelelangan Kementerian ESDM bersama PT PLN menetapkan rencana pelelangan WKP.

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 4


4
POKOK-POKOK PENAWARAN WILAYAH KERJA

Hal Pokok UU 21/2014 jo. PP No. 7/2017 jo Permen ESDM No. 37/2018

Pelelangan Wilayah Kerja (WK):

a. Kewenangan Pemerintah Pusat (Menteri ESDM)


b. Tipe Pelelangan Pelelangan WK hasil SP/SPE dan Pelelangan WK Hasil PSPE
c. Tahapan Pelelangan 2 (dua) tahap, yaitu:
1) Tahap Kesatu
(kualifikasi administrasi, teknis dan keuangan)
2) Tahap Kedua
(proposal pengembangan proyek dan Komitmen Eksplorasi terbesar)
d. Sistem Penilaian a. Tahap Kesatu
• Dokumen administrasi dengan menilai kelengkapan dokumen (sistem gugur)
• Dokumen teknis dan keuangan menggunakan sistem gugur dengan menilai masing-masing
aspek harus memenuhi batas minimum kelulusan paling rendah 70
b. Tahap Kedua
• Sampul 1 (proposal pengembangan proyek) peserta lelang harus memenuhi batas minimum
kelulusan paling rendah 70.
• Sampul 2 (komitmen eksplorasi) menilai besaran penawaran komitmen eksplorasi.
e. Penentu Pemenang Lelang Penempatan Komitmen Eksplorasi terbesar

f. Penentuan harga tenaga Tersedia formula harga yang dapat mengakomodir kondisi setelah eksplorasi
listrik
g. Pembelian Tenaga Listrik PPA/PJBL ditandatangani setelah selesai eksplorasi

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 5


5
PELELANGAN WILAYAH KERJA
Pengumuman
Pelelangan WK hasil Pemenang Lelang
Survei Pendahuluan
atau PSP Diikuti 1 peserta
PENETAPAN Kewajiban
PELELANGAN Penyetoran
Penunjukan Langsung PEMENANG PEMBERIAN IPB
WILAYAH KERJA LELANG Komitmen Ya
Eksplorasi
Pelelangan Terbatas Tidak
WK hasil PSPE
1. Gugur, Jaminan Lelang Menjadi
Penerimaan Negara Bukan Pajak
2. Urutan Berikutnya menjadi
Pemenang Lelang
1. Penawaran Wilayah Kerja dilakukan dengan cara lelang;
2. Menteri menetapkan besaran data dan informasi panas bumi pada WKP hasil pengeboran eksplorasi oleh pemerintah.
3. Syarat pendaftaran menjadi peserta lelang:
1. Penyerahan formulir pendaftaran dan kelengkapannya;
2. Penyetoran Jaminan Lelang
3. Pelelangan dilakukan dalam 2 tahap:
1. Tahap Kesatu untuk menentukan Peserta Lelang yang memenuhi kualifikasi.
Penilaian terhadap administratif, teknis, dan keuangan.
2. Tahap Kedua untuk memilih Peserta Lelang yang akan diberikan IPB.
Penilaian terhadap proposal pengembangan proyek dan pernyataan kesanggupan penempatan Komitmen Eksplorasi.
4. Komitmen Eksplorasi:
a) Ditempatkan dalam bentuk escrow account di bank BUMN.
b) Minimal USD 10.000.000 untuk pengembangan PLTP > 10 MW.
Minimal USD 5.000.000 untuk pengembangan PLTP < 10 MW.
c) Dalam jangka waktu 5 tahun tidak melakukan pengeboran 1 (satu) sumur Eksplorasi maka 5% dari Komitmen Eksplorasi menjadi
milik negara.

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 6


6
TAHAPAN PELELANGAN WKP
Pendaftaran

Pelelangan Pelelangan
Tahap Kesatu Tahap Kedua
 Menentukan Badan Usaha yang memenuhi  Memilih Peserta lelang yang akan diberikan IPB
kualifikasi pengusahaan Panas Bumi berdasarkan Dokumen Penawaran yang terdiri dari
2 sampul:
 Dokumen Lelang Tahap Kesatu:
a. Sampul 1 (satu): Proposal pengembangan
a. Persyaratan administratif proyek
b. Kualifikasi aspek teknis b. Sampul 2 (dua): Penawaran Komitmen
c. Kualifikasi aspek keuangan Eksplorasi

Sistem Gugur
Persyaratan Sampul 1
administratif Ya Sampul 2
Ya Proposal
Penawaran Komitmen
Pengembangan
Eksplorasi Ya
Kualifikasi Proyek
Tidak aspek
keuangan Ya

Tidak
Tidak
Tidak Lolos Kualifikasi
Penetapan Peringkat
aspek teknis Tidak Lolos
Tidak

Pemenang Lelang
Pelelangan Tahap Kedua

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 7


PANITIA LELANG
• Sebelum melaksanakan pelelangan, Menteri melalui Dirjen EBTKE membentuk Panitia Lelang.
• Keanggotan Panitia Lelang terdiri atas wakil Kementerian ESDM dan dapat melibatkan K/L lain,
pemerintah provinsi, dan pemerintah kab/kota yang terkait.
• Panitia Lelang memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab meliputi:
a. penetapan jaminan lelang;
b. penyiapan Dokumen Lelang;
c. penyiapan data terkait Wilayah Kerja yang akan dilelang;
d. pengumuman Pelelangan;
e. penilaian kualifikasi Peserta Lelang;
f. evaluasi terhadap penawaran;
g. penetapan peringkat;
h. pengusulan calon pemenang lelang; dan
i. pembuatan berita acara hasil Pelelangan.

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 8


JAMINAN LELANG
• Jaminan lelang disetorkan pada rekening Bank BUMN atas nama Panitia Lelang qq Badan Usaha
selama masa pendaftaran yang ditetapkan sebesar:
1. Rp 2 Miliar untuk pelelangan dengan cadangan terduga > 100 MW
2. Rp 1 Miliar untuk pelelangan dengan cadangan terduga < 100 MW
3. Rp 1 Miliar jika WKP yang dilelang berada di Provinsi NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan
Papua Barat.
• Pengembalian jaminan lelang kepada peserta lelang (beserta bunga) jika:
1. Peserta lelang dinyatakan gugur dalam proses pelelangan;
2. Peserta lelang ditetapkan sebagai pemenang lelang setelah memenuhi kewajiban untuk
diberikan IPB;
3. Lelang gagal;
• Jaminan lelang akan disetorkan ke rekening kas negara sebagai PNBP jika:
1. Peserta lelang mengundurkan diri dari pelelangan
2. Peserta lelang yang menjadi pemenang lelang tidak memenuhi kewajiban untuk diberikan
IPB
• Jaminan lelang tidak ada untuk pelelangan WKP hasil PSPE

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 9


PELELANGAN WILAYAH KERJA
1. Penawaran Wilayah Kerja dilakukan dengan cara lelang;
2. Syarat pendaftaran menjadi peserta lelang:
1. Penyerahan formulir pendaftaran dan kelengkapannya;
2. Penyetoran Jaminan Lelang
3. Pelelangan dilakukan dalam 2 tahap:
1. Tahap Kesatu untuk menentukan Peserta Lelang yang memenuhi kualifikasi.
Penilaian terhadap administratif, teknis, dan keuangan.
2. Tahap Kedua untuk memilih Peserta Lelang yang akan diberikan IPB.
Penilaian terhadap proposal pengembangan proyek dan pernyataan kesanggupan penempatan
Komitmen Eksplorasi.
4. Sistem Penilaian
a. Tahap Kesatu
• Dokumen administrasi dengan menilai kelengkapan dokumen (sistem gugur)
• Dokumen teknis dan keuangan menggunakan sistem gugur dengan menilai masing-masing aspek harus
memenuhi batas minimum kelulusan paling rendah 70
b. Tahap Kedua
• Sampul 1 (proposal pengembangan proyek) peserta lelang harus memenuhi batas minimum kelulusan
paling rendah 70.
• Sampul 2 (komitmen eksplorasi) menilai besaran penawaran komitmen eksplorasi.

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 10


PELELANGAN WILAYAH KERJA HASIL PSPE

• Panitia lelang melakukan pelelangan WKP hasil PSPE dengan penawaran terbatas, dengan
mengundang:
1. Badan Usaha yang melaksanakan PSPE pada Wilayah Penugasannya yang ditetapkan
menjadi WKP yang dilelang; dan
2. BUMN yang berusaha di bidang panas bumi
• Badan usaha pelaku PSPE yang menjadi Peserta Lelang diberikan previlege menjadi
peringkat pertama pada tahap kesatu dan diberi kesempatan pertama untuk menawar
dengan memasukkan Dokumen Penawaran tahap kedua.
• BUMN yang berusaha di bidang panas bumi menjadi peringkat selanjutnya pada tahap
kesatu dan dapat menawar pada tahap kedua apabila Badan Usaha pelaku PSPE tidak
memenuhi persyaratan atau tidak memasukkan Dokumen Penawaran tahap kedua.
• Tidak ada jaminan lelang dan Komitmen Eksplorasi.
• Biaya yang telah dikeluarkan untuk pelaksanaan PSPE oleh badan usaha pelaku PSPE tidak
mendapatkan penggantian

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 11


PEMBERIAN IZIN PANAS BUMI
1. Badan usaha mengajukan permohonan IPB kepada Menteri melalui Kepala BKPM dengan melampirkan:
a. Profil badan usaha;
b. Salinan akta pendirian perusahaan dan/atau perubahannya;
c. Salinan NPWP;
d. Salinan Tanda Daftar Perusahaan;
e. Salinan penetapan pemenang lelang; dan
f. Bukti pemenuhan kewajiban:
1) pembayaran kompensasi harga dasar data dan/atau harga data dan informasi Panas Bumi; dan
2) penempatan Komitmen Eksplorasi dalam rekening bersama (escrow account) pada bank BUMN
paling sedikit sebesar:
• US$ 10.000.000 (sepuluh juta dolar Amerika Serikat) ≥ 10 MW; atau
• US$ 5.000.000 (lima juta dolar Amerika Serikat) < 10 MW
(Penempatan Komitmen Eksplorasi dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 4 (empat) bulan
sejak penetapan Pemenang Lelang Wilayah Kerja).
2. Dalam hal ditetapkan sebagai pemenang pelelangan dengan cara penawaran terbatas, Badan Usaha tidak
perlu melampirkan bukti pemenuhan kewajiban berupa penempatan komitmen eksplorasi.

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 12


PENUGASAN PENGUSAHAAN PANAS BUMI (1/3)
1. Menteri dalam melakukan eksplorasi, eksploitasi dan/atau pemanfaatan dapat menugasi BLU atau BUMN
yang berusaha dibidang panas bumi.
2. Penugasan kepada BLU/BUMN dapat diberikan terhadap WKP dengan kriteria:
a. telah dilakukan Eksplorasi oleh BUMN atau Pemerintah;
b. telah dioperasikan oleh BUMN atau Pemerintah;
c. Wilayah Kerja yang dikembalikan oleh Badan Usaha;
d. Percepatan penyediaan dan pemanfaatan energi dari Panas Bumi
e. Peningkatan rasio elektrifikasi di sekitar Wilayah Kerja; dan/atau;
f. Telah dilakukan pelelangan namun tidak menghasilkan pemenang lelang.

A. PENUGASAN KEPADA BUMN


1. Kriteria BUMN yang berusaha di bidang panas bumi yang mendapat penugasan yaitu:
a. Sebagai pemegang IPB, kuasa pengusahaan sumber daya panas bumi, dan/atau izin pengusahaan
sumber daya panas bumi; dan
b. Sedang melakukan kegiatan usaha panas bumi sampai dengan tahap eksploitasi
2. Dalam hal BUMN yang berusaha di bidang panas bumi tidak memenuhi kriteria tersebut di atas, BUMN
wajib menyetorkan komitmen Eksplorasi dengan ketentuan sebesar:
a. US$ 10.000.000 (sepuluh juta dolar Amerika Serikat) ≥ 10 MW; atau
b. US$ 5.000.000 (lima juta dolar Amerika Serikat) < 10 MW
3. Komitmen Eksplorasi tersebut ditempatkan dalam Rekening Bersama (Escrow Account) pada bank yang
berstatus BUMN .

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 13


PENUGASAN PENGUSAHAAN PANAS BUMI (2/3)
A. PENUGASAN KEPADA BUMN (lanjutan)
4. Penugasan kepada BUMN yang berusaha di bidang panas bumi berlaku sebagai IPB.
5. Hak dan kewajiban selaku pemegang IPB sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6. BUMN yang berusaha di bidang panas bumi yang berminat melakukan penugasan harus mengajukan permohonan
kepada Menteri, dilengkapi dokumen sebagai berikut:
a. Program kerja (rencana eksplorasi, eksploitasi dan/atau pemanfaatan serta metodologi atau teknologi yang akan
diterapkan, rencana K3LL dan rencana pemulihan pasca pengusahaan panas bumi);
b. kemampuan teknis (profil BUMN, laporan tahunan, dan struktur organisasi pengelola kegiatan usaha panas
bumi);
c. kemampuan keuangan untuk pengembangan wilayah yang ditunjukan dengan laporan keuangan 3 (tiga) tahun
terakhir atau surat dukungan pembiyaan dari lembaga keuangan bank atau non bank;
d. kepemilikan saham 100%dan/atau paling sedikit 51% dimiliki oleh negara; dan
e. Pernyataan kesanggupan menyediakan pendanaan untuk pengembangan wilayah kerja paling sedikit sebesar
US$ 10,000,000.

B. PENUGASAN KEPADA BLU


1. BLU yang berminat memberikan layanan di bidang panas bumi harus mengajukan permohonan kepada Menteri,
dilengkapi dokumen sebagai berikut:
a. Penetapan sebagai BLU;
b. Program kerja (rencana eksplorasi, eksploitasi dan/atau pemanfaatan serta metodologi atau teknologi yang
akan diterapkan, rencana K3LL dan rencana pemulihan pasca pengusahaan panas bumi);
c. kemampuan teknis (profil BLU dan tenaga ahli yang menunjang kegiatan pengusahaan panas bumi);

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 14


PENUGASAN PENGUSAHAAN PANAS BUMI (3/3)
B. PENUGASAN KEPADA BLU (lanjutan)
2. Dalam hal BLU akan bermitra dengan pihak lain, selain persyaratan tersebut di atas harus melengkapi dokumen
sebagai berikut:
a. Profil perusahaan mitra dan/atau perusahaan induk/afiliasi;
b. Nota kesepahaman (MoU) atau dokumen kemitraan lain;
c. Salinan daftar pemegang saham perusahaan mitra;
d. Salinan akta pendirian perusahaan mitra;
e. Struktur organisasi perusahaan mitra; dan
f. Pernyataan kesanggupan menyediakan pendanaan untuk pengembangan wilayah kerja:
1) Paling sedikit sebesar US$ 10.000.000 > 10 MW
2) Paling sedikit sebesar US$ 5.000.0000 < 10 MW
Yang didukung dengan surat keterangan dari lembaga keungan baik bank maupun non bank
3. Hak dan kewajiban BLU yang diberikan penugasan Eksplorasi, Eksploitasi dan/atau pemanfaatan dituangkan dalam
penugasan yang ditetapkan oleh Menteri.

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 15


Terima Kasih

Go Green Indonesia !
energi hijau, energi masa depan

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU, TERBARUKAN, DAN KONSERVASI ENERGI

Jalan Pegangsaan Timur No. 1 Jakarta 10320; Telp/Faks : 021-39830077/ 021-31901087

ebtke.esdm.go.id djebtke_kesdm Lintas EBTKE @DitjenEBTKE 16

Anda mungkin juga menyukai